Jurnal MIPA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM
K. Siadi
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
Natural pesticide is a substance that is easy to decompose in the environment, so
people do not concern about its dangerous effect to the environment. One of plants
that can be used as materials for biopesticide manufacturing is Jatropha seed
(Jatropha curcas). The study was conducted to determine the effectiveness of Jatropha
seed biopesticide formula made from biodiesel industry processing waste by adding
NaCl solution. The study was started by extracting Jatropha powder, then followed by
creating mixture of Jatropha seed extract and NaCl solution formula, phytochemical
testing, applying it to spinach and toxicity testing. The result of phytochemical
testing showed that Jatropha seed extracts contain terpenoid compound which is
suspected as forbol ester, because it showed red-purple color when it was reacted
with Liebermann-Burchard reagent. The result of Biopesticides Jatropha extract with
0.1% NaCl solution applied to spinach showed good result on biopesticide formula:
NaCl 0.1% with a ratio of 1:1, 2:1 and 3:1. Toxicity testing on mice showed that it
produced LD50 2000 mg / kg in the formula of biopestida Jatropha extract: NaCl
solution 0.1% of 2:1. This proves that this formula is the most effective formula to
control pests and increase fertility of spinach.
Alamat korespondensi: ISSN 0215-9945
Gedung D6 Lantai 2 FMIPA Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Indonesia 50229
E-mail: kusoros@yahoo.com
K. Siadi / Jurnal MIPA 35 (1) (2012)
78
K. Siadi / Jurnal MIPA 35 (1) (2012)
pada plat tetes, kemudian ditambahkan 3 tetes metanol teknis redestilasi pada suhu 60oC.
asam asetat anhidrida (p.a.), kemudian dibiarkan Re luks menggunakan mixer dengan tujuan
sampai kering. Selanjutnya ditambah dengan 1 untuk memudahkan mengekstrak senyawa
tetes asam sulfat pekat dan diamati perubahan beracun dalam serbuk bungkil biji jarak pagar
warnanya. Terjadinya warna merah/ merah ke dalam pelarut. Penggunaan pelarut tersebut
ungu menunjukkan uji positif adanya terpenoid. didasarkan pada prinsip ”like dissolved like” yaitu
Pembuatan formula ekstrak bungkil jarak senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar.
pagar dan larutan NaCl dilakukan sebagai beri- Senyawa forbol ester adalah senyawa terpenoid
kut: Ekstrak bungkil jarak pagar ditimbang be- yang bersifat polar sehingga akan larut dalam
ratnya, kemudian dicari dan dibuat lethal dosis pelarut yang bersifat polar juga seperti metanol.
yang akan digunakan. Setelah diketahui angka Hasil ekstraksi serbuk bungki biji jarak pagar
lethal dosis, kemudian dibuat formula dengan dapat dilihat pada Tabel 1.
dosisi tersebut. Formula biopestisida berupa Pada proses ekstraksi, zat-zat terlarut
ekstrak bungkil biji jarak pagar dan larutan NaCl dalam bungkil jarak terdistribusi dalam
0,1%; 0,5%; 1% dibuat dengan variasi perban- pelarut metanol. Ekstrak yang telah diperoleh
dingan berat ekstrak (1:1), (2:1), dan (3:1). kemudian dipekatkan menggunakan rotary
Untuk uji aplikasi formula biopestisida vacum evaporator dan dihentikan setelah
terhadap tanaman bayam, Tanaman bayam di- diperoleh ekstrak pekat. Pemekatan dengan
siapkan dengan tinggi, ukuran dan jumlah daun rotary vacum evaporator merupakan tehnik
sama, yang telah berumur 2 minggu. Kemudian pemekatan ekstrak tanpa merusak senyawa yang
disemprotkan formula biopestisida tanpa dan diisolasi dari ekstrak, karena rangkaian alat ini
dengan penambahan larutan NaCl yang telah di- menggunakan pompa vacum sehingga di dalam
buat pada tanaman bayam dalam 3 hari sekali. evaporator terjadi pengurangan tekanan yang
Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat. Pa- menyebabkan pelarut dapat menguap di bawah
rameter yang diamati meliputi, tinggi tanaman, titik didihnya (Darwis 2004). Setelah proses
jumlah daun, warna daun, diameter daun, berat pemekatan diperoleh ekstrak bungkil biji jarak
basah akar, dan berat kering akar. pagar berwarna kuning kecoklatan sebanyak
Uji toksisitas terhadap mencit meliputi, 100 mL yang berasal dari 300 gram serbuk
uji toksisitas ekstrak bungkil jarak pagar, uji bungkil biji jarak pagar. Ekstrak bungkil biji
toksisitas formula ekstrak bungkil jarak pagar jarak pagar ini kemudian disimpan dalam botol
dengan penambahan larutan NaCl 0,1%; 0,5%; coklat yang ditutup rapat agar tidak teroksidasi
1%. Lama matinya mencit diamati dan dicatat atau terkontaminasi zat lain.
tiap kandang dalam 14 hari. Kemudian tentukan Uji itokimia dilakukan sebagai berikut.
angka LD50 yang sesuai. Identi ikasi awal adanya senyawa forbol ester da-
lam ekstrak bungkil jarak pagar dilakukan den-
Hasil dan Pembahasan gan cara uji adanya senyawa terpenoid dengan
menggunakan pereaksi Liebermann-Burchard.
Ekstraksi serbuk bungkil biji jarak Larutan coklat kekuningan hasil ekstraksi bung-
pagar dilakukan dengan cara re luks dibantu kil biji jarak pagar direaksikan dengan beberapa
pengadukan menggunakan mixer disertai tetes anhidrida asam asetat dan satu tetes asam
pemanasan. Pada penelitian ini, 300 gram sulfat pekat. Hasil uji senyawa terpenoid dalam
serbuk bungkil jarak pagar dire luks selama larutan ekstrak bungkil biji jarak pagar dapat
4 jam dengan menggunakan 600 mL pelarut dilihat pada Tabel 2. Hasil aplikasi formula bio-
79
K. Siadi / Jurnal MIPA 35 (1) (2012)
Perlakuan Pengamatan
Beberapa tetes ekstrak bungkil jarak pa- Warna kuning kecoklatan
gar ditempatkan dalam plat tetes
Tambahkan 3 tetes anhidrida asam asetat, Warna kuning
biarkan hingga kering
Tambahkan 1 tetes asam sulfat pekat. Terbentuk warna
merah-ungu
pestisida tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Ha- Reaksi senyawa terpenoid dengan pereaksi
sil uji itokimia ini menunjukkan bahwa dalam Liebermann-Burchard menghasilkan warna
ekstrak bungkil jarak pagar terdapat senyawa merah-ungu.
terpenoid yang diduga forbol ester, ditandai ter- Prinsip reaksi dalam mekanisme reaksi
bentuknya warna merah-ungu bila direaksikan uji terpenoid yang disajikan dalam Gambar
dengan reagen Liebermann-Burchard. 1 adalah kondensasi atau pelepasan H2O dan
Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa penggabungan dengan karbokation. Reaksi ini
dalam ekstrak bungkil biji jarak pagar positif diawali dengan proses asetilasi gugus hidroksil
mengandung senyawa terpenoid yang ditandai menggunakan asam asetat anhidrida. Gugus
dengan terbentuknya warna merah keunguan. asetil yang merupakan gugus pergi yang baik
80
K. Siadi / Jurnal MIPA 35 (1) (2012)
Tabel 4. Pengamatan pada tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, diameter daun, berat basah
dan berat kering akar tanaman
akan lepas, sehingga terbentuk ikatan rangkap. merupakan campuran ekstrak bungkil biji jarak
Selanjutnya terjadi pelepasan gugus hidrogen pagar dengan larutan NaCl pada perbandingan
beserta elektronnya, mengakibatkan ikatan tertentu. Tanaman bayam dikelompok-
rangkap berpindah. Senyawa ini mengalami kelompokkan terlebih dahulu menjadi 4
resonansi yang bertindak sebagai elektro il kelompok untuk memudahkan dalam aplikasi.
atau karbokation. Serangan karbokation Tiap kelompok dibagi menjadi 3 bagian sama
menyebabkan adisi elektro ilik, diikuti luas. Kelompok pertama untuk aplikasi formula
pelepasan hidrogen. Kemudian gugus hidrogen biopestisida ekstrak bungkil biji jarak pagar
beserta elektronnya dilepas, akibatnya senyawa dengan dicampur larutan NaCl 0,1%, kelompok
mengalami perpanjangan konjugasi yang kedua dicampuran larutan NaCl 0,5%, kelompok
memperlihatkan munculnya warna merah-ungu. ketiga dicampuran larutan NaCl 1%, dan
Sebelum dilakukan uji aplikasi terlebih kelompok keempat untuk ekstrak biji jarak pagar
dahulu dibuat formula biopestisida. Formula ini tanpa dicampur dengan larutan NaCl. Parameter
81
K. Siadi / Jurnal MIPA 35 (1) (2012)
yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, produksi protein serta penambahan biomass
warna daun, diameter daun, berat basah berat tanaman. Gejala pertumbuhan tanaman pada
kering akar tanaman seperti ditampilkan pada tanah dengan tingkat salinitas yang cukup tinggi
Tabel 4. adalah pertumbuhan yang tidak normal seperti
Berdasarkan hasil pada Tabel 4 yang daun mengering dibagian ujung dan gejala
diperoleh bahwa formula biopestisida 3:1 klorosis. Hal ini nampak pada daun yang semakin
konsentrasi NaCl 0,1% mulai terjadi kenaikan mengecil dan timbul bercak coklat.
berat basah dan berat kering akar seiring Berdasarkan data yang diperoleh hasil
dengan makin besarnya konsentrasi NaCl dalam yang baik ditunjukkan oleh tanaman yang
formula hingga mencapai puncak pada formula diaplikasikan dengan formula biopestisida
2:1 konsentrasi NaCl 0,5%. Pada formula 1:1 1:1, 2:1 dan 3:1 untuk campuran NaCl dengan
konsentrasi NaCl 0,5% mulai terjadi penurunan konsentrasi 0,1%.
berat basah dan berat kering akar seiring dengan Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas
meningkatnya konsentrasi NaCl dalam formula, di laboratorium Biologi UNNES. Hewan uji
hingga pada formula 1:1 konsentrasi NaCl 1%, yang digunakan adalah mencit varietas swiss
dapat dikatakan bahwa peningkatan berat basah berjenis kelamin jantan. Mula-mula dilakukan
dan berat kering akar optimum pada formula penimbangan berat ekstrak, ternyata diketahui
2:1 NaCl 0,5%. beratnya 0,6 gram. Selanjutnya dicari angka lethal
Berat basah menunjukkan banyaknya air dosis yang sesuai. Setelah dilakukan perhitungan
yang dipertahankan oleh tanaman sedangkan LD50 yang dipakai yaitu LD50 2000 mg/kg berat
berat kering menunjukkan banyaknya NaCl yang badan mencit, mencit yang dipakai adalah mencit
diserap oleh akar tanaman. Hal ini sesuai dengan dengan berat 30 gram yang berumur 2,5 bulan.
literatur yang ada bahwa NaCl pada konsentrasi Ada 4 kandang yang diuji toksisitasnya, tiap
tertentu mampu menjaga dan meningkatkan kandang masing-masing berisi 4 ekor mencit.
keseimbangan air pada saat de isit air. Bila terjadi Hasil uji toksisitas formula biopestisida terhadap
penurunan ketersediaan air secara mendadak, mencit dapat dilihat pada Tabel 5.
maka stomata tanaman yang disuplai cukup Berdasarkan data diatas dapat diketahui
dengan Na menutup lebih cepat, dan apabila jumlah mencit yang mati sebanyak 50% dalam
stres air berakhir maka pembukaan stomata dari waktu 14 hari yaitu pada formula biopestisida
tanaman yang cukup Na agak tertunda sehingga ekstrak bungkil jarak LD50 2000mg/kg dengan
kadar air dapat dipertahankan pada taraf yang larutan NaCl 0,1 % dengan rasio 2:1. Untuk uji
relatif tinggi. toksisitas dipilih mencit dengan varietas swiss
Pada formula biopestisida ekstrak bejenis kelamin jantan dengan alasan bahwa
bungkil biji jarak pagar dengan larutan NaCl 0,5% mencit memiliki tingkat kepekaan terhadap zat
pada perbandingan 2:1, terjadi penurunan berat asing yang masuk per oral mirip dengan manusia
basah dan berat kering. Hal ini dimungkinkan (Soemirat 2003) sehingga akan memudahkan
karena terjadi lisis zat hara pada tanaman yang dalam proses ekstrapolasi dosis racun pada
disebabkan konsentrasi NaCl yang terlalu tinggi. mencit terhadap manusia.
Salinitas atau konsentrasi garam Zat kimia dapat dimasukkan ke dalam
terlarut yang cukup tinggi akan menimbulkan organisme melalui berbagai macam jalur. Jalur
stres dan memberikan tekanan terhadap yang dipakai dalam penelitian ini yaitu jalur oral
pertumbuhan tanaman. Salinitas menekan gavage yaitu pemasukan melalui pipa lambung.
proses pertumbuhan tanaman dengan efek yang Pemberian formula biopestisida melalui jalur
menghambat pembesaran dan pembelahan sel, oral secara cepat diabsorbsi dari saluran cerna
82
K. Siadi / Jurnal MIPA 35 (1) (2012)
akan meracuni hati dengan kadar zat itu. Saluran Daftar Pustaka
cerna pada hewan percobaan, dapat dipandang
sebagai pipa yang menembus tubuh, berpangkal Aderibigbe AO, Johnson COLE, Makkar HPS & Becker K.
pada mulut dan berakhir pada anus. 1997. Chemical composition and effect of heat
Formula biopestisida ini mampu on organic matter and nitrogen degradability
and some anti-nutritional components of
menimbulkan efek yang dapat diamati yaitu
jatropha meal. Anim. Feed Sci. Technol 67: 223-
kematian mencit dalam penelitian menunjukkan 243.
bahwa tidak seluruh anggota kelompok Arifah Z. 2009. Analisis Senyawa Aktif Phorbol
memberikan respon terhadap dosis atau kadar Ester Dalam Bungkil Jarak Pagar (Jatropha
yang sama dengan cara kuantitatif identik. curcas Linn) dan Pemanfaatannya Sebagai
Beberapa mencit akan menunjukkan respon Biopestisida. Laporan Hasil Penelitian tidak
yang hebat sedangkan yang lainnya akan diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri
memperlihatkan respon yang minimal terhadap Semarang.
formula tertentu. Beberapa mencit mati Darwis D. 2004. Teknik Penelitian Kimia Organik Bahan
Alam. Makalah disampaikan pada Workshop
sedangkan lainnya hidup.
Peningkatan Sumber Daya Manusia, Penelitian
dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang
Penutup Berkelanjutan, Padang, 13-19 Juni 2004.
Prana MS. 2006. Budidaya Jarak Pagar (Jatropha
Berdasarkan data yang diperoleh dapat curcas) Sumber Biodiesel. Jakarta: LIPI Press.
disimpulkan bahwa aplikasi ekstrak bungkil Malec LS & Pomilio AB. 2003. Herbivory Effect on the
jarak pagar terhadap bayam menunjukkan Chemical of Bromus pictus. IDECEFYN 1: 30-
bahwa formula biopestisida, ekstrak bungkil biji 30.
jarak pagar dengan larutan NaCl 0,1% pada rasio Maslahah N. 2003. Pengaruh Nisbah K/Na Terhadap
Pertumbuhan 2 Tipe Bibit Lada. Balai Penelitian
(1:1), (2:1) dan (3:1) memberikan hasil yang
Tanaman Rempah dan Obat.
baik. Aplikasi terhadap pengendalian hama dan Soemirat J. 2003. Toksikologi Lingkungan, edisi 1.
peningkatan kesuburan tanaman bayam yaitu Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
formula biopestisida ekstrak bungkil biji jarak h t t p : / / w w w. u n i s a a r l a n d . d e / s t u d e n t /
pagar dengan larutan NaCl 0,1 % pada rasio (2:1) f s p h a r m a / d o w n l o a d / il e s / s e m i n a r e /
memberikan hasil yang baik. eab/ws5/Chromotropsaeure%20
Lie b erm an nBurcha rd% Drage ndro ff .pdf
diakses pada 28/07/2009
83