Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran

p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN E-MODUL PROJECT BASED


LEARNING PADA MATA PELAJARAN INSTALASI
MOTOR LISTRIK

Ismi Laili1, Ganefri2 , Usmeldi3


123
Universitas Negeri Padang
Email : ismilaili@gmail.com, ganefri12@gmail.com, usmeldi13@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu untuk untuk menghasilkan e-modul Project Based
Learning pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik yang valid, praktis, dan efektif
pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik untuk peserta didik SMK. Metode
penelitian yang digunakan adalah research and development dengan model
pengembangan 4D yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate.
Temuan penelitian ini yaitu penelitian ini berhasil mengembangkan e-modul project
based learning pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik. E-modul yang
dikembangkan sudah efektif dilihat berdasarkan hasil belajar kognitif dan psikomotor
peserta didik. Berdasarkan perbedaan hasil pretest dan posttest dapat disimpulkan
bahwa e-modul sudah efektif. Implikasi dari penelitian ini yaitu agar e-modul dapat
dikembangkan pada materi dan mata pelajaran lain hendaknya dilakukan pelatihan
terhadap guru-guru tentang bagaimana membuat dan menggunakan e-modul yang
mampu menarik minat peserta didik untuk belajar dan memberi nilai positif terhadap
penggunaan smartphone.

Kata kunci: Efektivitas, E-modul, Pengembangan

ABSTRACT

The purpose of this study is to produce a Project Based Learning e-module in subjects
Electric Motor Installation that is valid, practical, and effective in subjects Electric
Motor Installation for SMK students. The research method used is research and
development with a 4D development model consisting of the stages of define, design,
develop, and disseminate. The findings of this study are that this research successfully
developed the e-module of project based learning in the subjects of Electric Motor
Installation. The e-modules developed have been effectively seen based on students'
cognitive and psychomotor learning outcomes. Based on the differences in the results
of the pretest and posttest it can be concluded that the e-module has been effective.
The implication of this research is that e-modules can be developed in material and
other subjects should be conducted training of teachers on how to create and use e-
modules that are able to attract students' interest in learning and give positive values
to the use of smartphones.

Keywords: Effectiveness, E-module, Development

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Oktober 2019 _________________________________________________________ 306


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

PENDAHULUAN mendapatkan beragam pengalaman dalam


proses pembelajaran. Sudjana (2009)
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) berpendapat tentang proses pembelajaran,
dalam Undang-Undang Republik Indonesia yaitu 4 elemen utama kegiatan pembelajaran
No.20 tahun 2003 Bab VI mengatakan, adalah tujuan, bahan, metode dan penilaian.
tingkat pendidikan di Indonesia terdiri atas Tujuan merupakan hasil yang diharapkan di
pendidikan formal, nonformal, dan informal kuasai siswa setelah mengalami proses
yang saling terkait dan menambah belajar. Bahan adalah materi yang dibahas
pengetahuan. Salah satu pendidikan formal dalam prosespembelajaran, serta metode
pada jenjang pendidikan menengah adalah merupakan usaha atau teknis yang dilakukan
SekolahMenengah Kejuruan (SMK). SMK guru untuk membangun hubungan dengan
merupakan jalur pendidikan yang siswanya dalam aktivitas pembelajaran, dan
mengutamakan pengembangan kemampuan penilaian adalah cara mengetahui ketercapaian
siswa pada bidang keahlian tertentu sesuai siswa terhadap penguasaan pelajaran selama
bidang yang mereka pilih. SMK merupakan pembelajaran.
sekolah kejuruan yang terdiri dari banyak Berdasarkan observasi dan pengamatan
jurusan salah satunya yaitu jurusan Teknik langsung yang dilakukan pada beberapa
Kelistrikan. Kompetensi keahlian pada SMK,ditemukanberbagaimasalah yang terjadi
jurusan Teknik Kelistrikan terdiri dari bidang ketika proses belajar mengajar berlangsung.
studi kejuruan yang disebut bidang studi Mulai dari siswa yang kurang aktif dan sangat
produktif. Salah satu bidang studi produktif bergantung pada penjelasan guru atau yang
yang terdapat pada jurusan Teknik Kelistrikan dikenal dengan istilah teacher center learning.
adalah bidang studi Instalasi Motor Proses belajar mengajar berpusat kepada guru
Listrik(IML) yang dipelajari di kelas XI. sebagai penyampai materi, sedangkan siswa
Kurikulum yang digunakan kurikulum berperan sebagai penerima pasif. Melalui
2013dan telah diterapkan seutuhnya untuk pembelajaran yang kurang melibatkan siswa
semua tingkatan kelas. Kurikulum 2013 tersebut, menyebabkan para siswa kurang
dikenal dengan pembelajaran menggunakan antusias dalam mengikuti proses belajar
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah yang mengajar. Masalah berikutnya yang peneliti
dimaksud adalah kegiatan belajar 5M yaitu temukan di lapangan adalah guru bertindak
mengamati, menanya, mengumpulkan seolah-olah siswa memiliki kemampuan yang
informasi, mengasosiasi dan menyimpulkan sama. Setelah guru menyampaikan materi
materi yang dipelajari selama kegiatan pembelajaran kepada siswa, guru langsung
pembelajaran berlangsung. Pendekatan ini memberikan tugas tertulis maupun praktek
menuntut siswa untuk lebih aktif dan berperan kepada siswa. Tanpa meninjau sejauh mana
penuh dalam proses pembelajaran. Sesuai siswa memahami materi yang telah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya disampaikan. Sehingga masih banyak siswa
Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum yang belum sepenuhnya memahami materi
menyatakan untuk mencapai kualitas yang tersebut. Mayoritas siswa mengalami
sesuai dengan ketentuan kurikulum maka kesulitan dalam menyelesaikan tugas tertulis
perlu beberapa prinsip: berpusat pada siswa, maupun praktek yang diberikan guru. Hal
mengembangkan kreativitas siswa, tersebut tidak sesuai dengan tujuan
menciptakan suasana menyenangkan dan pembelajaran pada kurikulum 2013. Dimana
menantang, bermuatan nilai, etika, estetika, siswa dituntut untuk lebih aktif dan
logika, dan kinestetika, serta membentuk mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki,
pengalaman belajar menyenangkan, efektif, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator.
efisien, bermakna, dan menyenangkan. Selanjutnya peneliti juga menemukan
Berdasarkan tuntutan Kurikulumm2013 dapat bahwa bahan belajar yang digunakan guru
disimpulkan bahwa pembelajaran ditujukan jumlahnya masih terbatas. Hal ini
agar siswa lebih aktif dan berpartisipasi, menyebabkan pembelajaran kurang kondusif,
sekaligus membuat siswa tertantang dan karena beberapa orang siswa harus berbagi

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 307


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

bahan ajar dengan dua sampai tiga orang ajar yang dapat membantu siswa mengukur
siswa. Sehingga siswa kurang fokus dalam dan mengontrol kemampuan dan intensitas
mengikuti pembelajaran. Para siswa yang belajarnya. Penggunaan modul tidak dibatasi
tergabung dalam beberapa kelompok tersebut, tempat dan waktu, karena tergantung
cenderung mengobrol dan mengerjakan kesanggupan siswa dalam menggunakan
kegiatan lain dibandingkan mempelajari modul. Dengan demikian e-modul yang
materi yang diberikan. Selain jumlah bahan dikembangkan dapat digunakan kapan saja
belajar yang terbatas, peneliti juga dan dimana saja menggunakan smartphone
menemukan masalah yakni mengenai bahan yang rata-rata telah dimiliki siswa di era
belajar yang belum sepenuhnya mewakili teknologi ini. Sehingga keterbatasan bahan
kompetensi dasar yang digariskan. Ada ajar pada saat guru menjelaskan dapat
beberapa point yang seharusnya memerlukan terbantu serta pada saat praktikum siswa
penjelasan yang lebih detail, tetapi hanya sudah memahami apa yang akan dikerjakan
diberikan dalam penjelasan singkat. Sehingga karena siswa sudah mempelajarinya terlebih
siswa kurang dapat memahami kompetensi dahulu.
dasar tersebut. Kemudian ada beberapa point E-modul yang dikembangkan berupa e-
yang tidak memerlukan uraian panjang, tetapi modul berbasis android, karena menyesuaikan
dipaparkan dalam beberapa halaman. dengan rata-rata smartphone yang digunkan
Berdasarkan beberapa masalah tersebut, siswa yang menggunakan Operating System
peneliti menawarkan solusi berupa Android. Pengembangan e-modul berbasi
pengembangan e-modul project based android dilakukan dengan bantuan aplikasi
learning untuk mata pelajaran Instalasi Motor android studio yang merupakan program
Listrik. Alasan peneliti memilih komputer untuk mengembangkan perangkat
pengembangan e-modul sebagai solusi dari lunak. Sehingga dengan menggunakan
beberapa masalah yang terjadi di lapangan, android studio dapat membantu menciptakan
hal tersebut berlandaskan masalah terbatasnya sebuah e-modul project based learning pada
jumlah bahan belajar dan materi yang mata pelajaran Instalasi Motor Listrik dalam
tercantum pada bahan belajar tersebut yang bentuk aplikasi. E-modul yang dikembangkan
belum memuat kompetensi dasar yang nantinya akan dapat digunakan oleh siswa
digariskan. Melalui e-modul project based menggunakansmartphoneyang mereka meliki.
learning tersebut diharapkan siswa dapat Hal ini juga dipertimbangkan karena e-modul
menerima materi secara optimal dan dapat yang menggunakan smartphone dapat
mengembangkan kemandirian siswa serta menghemat penguluaran biaya siswa dalam
dapat mengeksplorasi kemampuan yang mem-foto-copy bahan belajar, serta membuat
dimiliki siswa secara maksimal. Sehingga penggunaan smartphonedikalangan pelajar
siswa tidak perlu bergantung sepenuhnya lebih bermanfaat kearah pendidikan.
kepada penjelasan guru. Tujuan dari penyusunan proposal ini
E-modul merupakan modul dengan untuk mengembangkan e-modul PjBL berbasi
format elektronik yang dijalankan dengan android pada bidang studi IML. Diharapkan
komputer. E-modul dapat menampilkan teks, pengembangan e-modul ini dapat memberikan
gambar, animasi, dan video melalui piranti kontribusi baik bagi siswa maupun guru
elektronik berupa komputer. Kemajuan dalam hal ketersediaan bahan belajar,
teknologi juga telah memungkinkan e-modul membuat siswa lebih aktif dan kreatif.Adanya
ditampilkan melalui smartphone. Kelebihan e-modul ini juga diharapkan membantu dalam
lainnya e-modul juga dapat mengurangi pemahaman konsep pada materi pelajaran
penggunaan kertas dalam proses yang dapat memudahkan siswa melakukan
pembelajarannya. Sebuah e-modul disusun praktikum serta meningkatkan kerjasama
secara sistematis dengan bahasa yang dapat antar siswa dalam kelompok dalam
menyesuaikan dengan kemampuan siswa. menyelesaikan tugas sampai akhir.
Sehingga tidak membingungkan siswa dalam Berdasarkan uraian diatas untuk dapat
memahami. E-modul juga merupakan bahan terlaksana dengan baik maka diperlukan

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 308


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

sebuah e-modul berbasis mobile yang valid, Keunggulan penggunaan e-modul yaitu:
praktis, dan efektif. Selanjutnya rumusan (1) Mampu menumbuhkan motivasi bagi
masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana peserta didik. (2) Adanya evaluasi
pengembangan e-modul Project Based memungkinkan guru dan peserta didik
Learning pada Mata Pelajaran Instalasi Motor mengetahui dibagian mana yang belum tuntas
Listrik yang efektif untuk meningkatkan hasil atau sudah tuntas. (3) Bahan pelajaran dapat
belajar peserta didik SMK. Tujuan penelitian dipecah agar lebih merata dalam satu
ini adalah untuk menghasilkan e-modul semester. (4) Bahan belajar disusun sesuai
Project Based Learning pada mata pelajaran dengan tingkatan akademik. (5) Dapat
Instalasi Motor Listrik yang efektif pada mata membuat modul lebih interaktif dan dinamis
pelajaran Instalasi Motor Listrik untuk peserta disbanding modul cetak yang lebih statis. (6)
didik SMK. Dapat menggunakan video, audio, dan
Modul elektronik merupakan sumber animasi untuk mengurangi unsure verbal
belajar yang berisi materi, metode, batasan- modul cetak yang tinggi. Perbedaan
batasan dan cara meng-evaluasi yang di menggunakan modul cetak dan modul
rancang sistematis dan menarik untuk elektronik yaitu penggunaan modul elektronik
mencapai kompetensi yang sesuai dengan lebih memberi banyak kelebihan daripada
kesulitan secara elektronik. E-modul modul cetak terutama untuk mata pelajaran
dirancang sesuai kurikulum dan dibuat instalasi motor listrik. Mata pelajaran Instalasi
berbentuk bahan ajar non cetak dengan Motor Listrik salah satunya membahas
tampilan menggunakan piranti elektronik tentang materi komponen-komponen dan
seperti komputer atau android. E-modul sirkit motor listrik. Materi komponen-
merupakan media pembelajaran yang bersifat komponen dan sirkit motor listrik bertujuan
self-instructional yang hanya memuat satu agar peserta didik dapat mengetahui bagian-
materi pembelajaran. Kemandirian peserta bagian dari komponen dan fungsinya terhadap
didik lebih diutamakan dalam pemanfaatan e- rangkaian dan system kontrol motor listrik.
modul. Salah satu mata pelajaran yang E-modul dapat digunakan untuk
membutuhkan kemandirian adalah mata melengkapi bahan ajar yang digunakan oleh
pelajaran produktif. guru dalam kegiatan pembelajaran serta
Adapun beberapa prinsip menerapkan kegiatan pembelajaran yang
pengembangan e-modul yang digagas oleh [1] menggunakan media elektronik dibutuhkan
adalah: a) Diperkirakan e-modul bahan ajar yang lain yaitu E-modul yang
menumbuhkan minat bagi peserta didik, b) merupakan bahan ajar yang dapat membantu
Ditulis dan dibuat untuk peserta didik, c) siswa dalam mempelajari materi pelajaran
Merumuskan tujuan pembelajaran, d) secara mandiri yang dalam penggunaannya
Dikemas dengan fleksibel, e) Disusun sesuai menggunakan media elektronik. E-Modul
kebutuhan dan tujuan belajar yang ingin dapat membantu guru dalam menjelaskan
dicapai peserta didik, f) Fokus pada memberi materi pelajaran yang akan dijelaskan. E-
peluang peserta didik dalam berlatih, g) Modul memiliki peran penting dalam
Membantu kesulitan dalam belajar, h) pembelajaran. Pembelajaran dapat
membutuhkan system navigasi yang cermat, i) berlangsung secara efektif apabila
menyediakan rangkuman, j) Bahasa yang menggunakan E-modul karena dapat
digunakan semi formal yang komunikatif, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan
interaktif, k) Dibuat untuk proses dalam belajar. E-Modul dapat membantu
pembelajaran, l) Membutuhkan rencana siswa untuk belajar secara mandiri dan dapat
pembelajaran (pendahuluan, penyajian, mengukur tingkat pemahamannya sendiri,
penutup), m) Adanya umpan balik, n) dalam E-modul terdapat tujuan akhir dalam
Menunjang self-assessment, o) menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan
cara penggunaan e-modul, p) Adanya dilaksanakan sehingga siswa dapat
petunjuk penggunaan dari awal sampai akhir. mengetahui hal apa saja yang harus mereka
kuasai atau pahami untuk mencapai tujuan

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 309


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

pembelajaran yang telah ditetapkan. E-Modul kompetensi/subkompetensi mata pelajaran


sebagai bahan ajar yang dapat membantu yang diharapkan sesuai dengan tingkat
siswa untuk belajar secara mandiri memiliki kompleksitasnya. Modul elektronik dapat
bahasa yang komunikatif dan bersifat dua arah menampilkan teks, gambar, animasi, dan
sehingga memudahkan siswa dalam video melalui piranti elektronik berupa
mempelajari materi pelajaran. E-Modul juga komputer. Modul elektronik dapat
merupakan bahan ajar yang disusun secara mengurangi penggunaan kertas dalam proses
sistematis dan dapat menyajikan materi secara pembelajarannya. Selain itu modul elektronik
runtut, dalam E-modul terdapat materi-materi ini diharapkan dapat digunakan sebagai
serta latihan soal yang memudahkan siswa alternatif pembelajaran yang efisien dan
dalam mempelajari materi. E-Modul efektif, serta interaktif. Keberadaan e-modul
pembelajaran dirasa sangat dibutuhkan dalam diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
menjelaskan materi pasar modal yang belajar baru bagi siswa yang selanjutnya
memiliki banyak sub bab [2]. diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
Untuk mendukung pelaksanaan pem konsep dan hasil belajar [4].
belajaran sesuai dengan pendekatan saintifik, Selanjutnya penelitian ini relevan
dibutuhkan bahan ajar tambahan yang dapat dengan penelitian karya [5] menyatakan
memotivasi peserta didik dalam meningkatkan bahwa e-modul mampu meningkatkan
ke-giatan belajar mandiri dalam menemukan keterampilan berpikir kritis peserta didik
konsep. Salah satunya adalah bahan ajar memperoleh tanggapan positif dari peserta
dalam bentuk modul. Modul disusun untuk didik dan memberi persentase peningkatan
mem bantu peserta didik mencapai tujuan yang tinggi. Relevansi dengan penelitian
yang dirumuskan secara khusus dan jelas. adalah mengembangkan dan mengkaji modul
Bahan ajar dalam bentuk modul dapat digital serta diterapkan melalui e-learning
dikombinasi kan dengan bahan ajar system. Perbedaannya modul yang
multimedia interaktif dalam bentuk e-modul. dikembangkan penelitian ini tidak berorientasi
Selain itu e-modul dapat digunakan oleh pada pemecahan masalah untuk peningkatan
peserta didik secara mandiri di sekolah atau di berfikir kritis peserta didik dan tidak
rumah. Hal ini didukung dengan kemampuan menggunakan e-leaning system. Penelitian ini
peserta didik dalam mengoperasikan juga relevan dengan penelitian yang dilakukan
komputer serta ke tersediaan laboratorium oleh [6] hasil yang diperoleh adalah
komputer di sekolah [3]. implementasi e-modul berbasis model
Saat ini perkembangan media pembelajaran discovery berhasil diterapkan.
pembelajaran semakin inovatif dengan adanya Hasil analisis didapatkan rata-rata skor respon
media pembelajaran interaktif berbasis guru sebesar 41 (positif). respon peserta didik
teknologi informasi. Penggunaan teknologi rata skor sebesar 64,74 (positif). Relevansi
informasi adalah sebuah cara yang efektif dan penelitian adalah e-modul dengan model.
efisien dalam menyampaikan informasi. Salah Perbedaan nya pada pemilihan modul
satu alat berteknologi informasi yang pembelajaran.
memiliki potensi besar untuk meningkatkan Selanjutnya penelitian ini relevan
kualitas pembelajaran adalah komputer. Salah dengan penelitian yang dilaksanakan oleh [7]
satu media pembelajaran berbasis komputer berhasil mencipakan modul pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai alat bantu berbasis proyek pada mata kuliah
dalam kegiatan belajar mengajar adalah e- pemeliharaan dan perbaikan mesin listrik
modul. E-modul merupakan modul dalam yang layak digunakan sebagai perangkat
format elektronik yang dijalankan dengan pembelajaran di Jurusan Teknik Elektro
komputer. E-modul Interaktif merupakan Universitas Negeri Surabaya. Relevansinya
bahan pembelajaran yang berisi materi, meneliti pada modul project based learning,
metode, batasan-batasan, dan cara Perbedaannya penelitian ini membuat dua
mengevaluasi yang dirancang secara modul untuk dosen dan peserta didik berupa
sistematis dan menarik untuk mencapai hard modul bukan e-modul. Selanjutnya

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 310


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

penelitian ini juga sejalan dengan masalah di latar belakang masalah. kegiatan
penelitiannya [8], dalam penelitiannya tersebut di wujudkan dalam sebuah kegiatan
menghasilkan modul digital Matematika observasi/ pengamatan serta menyimpulkan
Diskrit dengan rerata hasil belajar sebesar beberapa fenomena yang tampak, dan
82,50 pada saat simulasi penggunaan modul terdapat di dalam rumusan masalah. .
digital. Respon peserta didik terhadap Rancangan penelitian yang digunakan adalah
pemanfaatan modul digital Matematika pemberian perlakuan (treatment) terhadap
Diskrit adalah baik dibuktikan dengan hasil kelas eksperimen dan tidak memberikan
belajar peserta didik pada uji coba terbatas perlakuan (treatment) terhadap kelas kontrol.
rata-rata sebesar 80,70. Relevansi dalam Pengumpulan data dilaksanakan dengan
penelitian ini terletak pada penggunaan modul bantuan instrument berupa soal yang
digital. Dan perbedaannya penelitian ini dibagikan kepada siswa untuk menilai aspek
memanfaatkan aplikasi open source yaitu kognitif dan pemberian angket untuk menilai
open office.org yang bersifat online. aspek psikomotor siswa. Nilai yang diambil di
Selanjutnya penelitian ini juga relevan sini adalah nilai kognitif.
dengan hasil penelitian [9] dalam Sumber data pada penelitian ini berasal
Penelitiannya menghasilkan e-modul sebagai dari data primer yang di dapatkan secara
salah satu inovasi dalam perkuliahan dan e- langsung dari siswa yang diambil melalui
modul yang dikembangkan berbasis CAI efektivitas e-modul yang dikembangkan.
(computer assisted instruction). Relevansi Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI
terletak pada jenis produk yang TITL di SMKN 2 Sigli yang berjumlah 23
dikembangkan yaitu e-modul dan perbedaan orang. Teknik sampling yang digunakan
nya terletak pada pemanfaatan aplikasi adalah purposive sampling, yaitu penarikan
moodle yang mana memanfaatkan e-learning sampel sesuai kebutuhan peneliti. Analisis
untuk penggunaanya. Kemudian pada data efektivitas e-modul pembelajaran
penelitian karya [10] MenyimpulkanE-Modul dilaksanakan dengan uji t, terlebih dahulu
Berbasis model project based learning dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji
berhasil diterapkan secara umum dan terlihat normalitas dan homogenitas.
antusias peserta didik serta lebih aktif selama
proses pembelajaran berlangsung. Respon HASIL DAN PEMBAHASAN
guru terhadap pengembangan E-modul
didapatkan rata-rata sebesar 50, dengan Pengembangan e-modul project based
kategori sangat positif. Sedangkan untuk learning pada mata pelajaran Instalasi Motor
respon peserta didik memperoleh rata-rata Listrik adalah serangkaian proses atau
sebesar 67,65. Relevansinya mengembangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
e-modul project based learning. Perbedaan e-modul project based learning berdasarkan
nya penelitian ini menggunakan model teori pengembangan. Tujuan pengembangan
pengembangan Dick and Carey, dan e-modul e-modul project based learning ini adalah
ini dikembangkan menggunakan moodle yang untuk menghasilkan e-modul project based
dimaksukan e-modul ini berbasis internet dan learning yang valid, praktis dan efektif. E-
situs web. modul project based learning yang
dikembangkan ini berbasis pada model
METODE PENELITIAN pengembangan 4Dyang terdiri dari empat
tahapan, yakni: define, design, develop, dan
Penelitian ini menggunakan model disseminate. Pada tahap pertama yaitu define,
pengembangan Four-D. Alasan memilih dilaksanakan analisis peserta didik,kurikulum
model Four D dalam penelitian dan konsep. Analisis kurikulum dilakukan
pengembangan ini adalah karena model untuk melihat kesesuaian materi ajar yang
pengembangan ini sangat cocok dengan dibahas dengan kompetensi inti mata
penelitian yang akan dilakukan dimana pelajaran, tujuan pembelajaran, mengkaji
kegiatan ini dimulai dengan menganalisa silabus, dan strategi pembelajaran yang cocok,

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 311


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

serta meninjau ulang literatur yang terkait


dengan modul. Analisis peserta didik
bertujuan untuk melihat kemampuan peserta
didik, latar belakang pengetahuan hingga
kemampuan kognitif. Sedangkan analisis
konsep dilakukan untuk pemilihan materi
yang sesuai serta strategi pembelajaran yang
tepat.
Selanjutnya pada tahap kedua yaitu
design, dilakukan perancangan e-modul
dengan memperhatikan pokok bahasan yang
sesuai indikator serta tujuan pembelajaran.
Kegiatan utama dari tahap ini adalah menulis,
menelaah, dan mengedit e-modul yang
dirancang dengan memperhatikan bahasa,
susunan kata, format tujuan, evaluasi dan Gambar 2. Menu Utama
gambar, video, audio dan animasi. Berikut ini
desain e-modul yang telah dikembangkan: Halaman menu utama terdiri dari lima
pilihan navigasi, bagian atas terdapat petunjuk
pengunaan aplikasi e-modul dan kata
pengantar, bagian tengah terdapat materi yang
dibagi menjadi dua materi materi I dan materi
II. Lalu yang paling bawah terdiri dari menu
Video. Selanjutnya terdapat halaman materi.

Gambar 1. Halaman Depan dan Cover

Rancangan halaman depan berisi


tentang judul mata pelajaran, profil
pengembang dan navigasi “mulai” untuk
melanjutkan penggunaan e-modulproject Gambar 3. Menu Materi 1
based learning pada halaman berikutnya.
Rancangan menu materi I ini berisikan
petunjuk penggunaaan e-modul untuk guru
dan peserta didik, kemampuan akhir yang
menjelaskan sasaran pembelajaran, uraian
materi yang terdiri dari pokok bahasan materi
pembelajaran, evaluasi terdiri dari soal
objektif, rangkuman sebagai ringkasan materi
dari semua pokok bahasan dan menu utama
yang merupakan tombol untuk kembali ke

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 312


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

menu sebelumnya. Selanjutnya terdapat menu modul dinyatakan tuntas dan e-modul project
video seperti gambar berikut. based learning dikategorikan efektif. Untuk
lebih jelasnya, hasil pengujian efektivitas e-
modul yang terdiri dari uji normalitas,
homogenitas dan uji hipotesis dapat dilihat
pada uraian berikut ini.
Sebelum dilaksanakan pengujian
hipotesis, dilaksanakan pengujian persyaratan
analisis berupa uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji normalitas merupakan
pengujian yang dilaksanakan untuk menguji
apakah data berdistribusi normal/tidak. Hasil
pengujian normalitasnya yaitu: diperoleh nilai
normalitas data pre-test sebesar 0,107. Nilai
normalitas lebih besar dari nilai signifikansi
(0,107>0,05) maka dapat dikatakan
berdistribusi normal. Selanjutnya nilai
Gambar 4. Tampilan Menu Video normalitas data post-test diperoleh sebesar
0,267, nilai normalitas lebih besar dari nilai
Pada menu video ini menampilkan signifikansi (0.267>0,05) sehingga data
beberapa video yang berhubungan dengan dinyatakan berdistribusi normal. Setelah data
materi pembahasan seperti penjelasan dinyatakan normal, dilanjutkan dengan
komponen kontaktor dan cara merangkai pengujian homogenitas yang merupakan
rangkaian kontrol. Pada tahap ketiga yaitu pengujian untuk mengetahui apakah kedua
develop, dilakukan pengembangan e-modul data yang diperoleh dari kedua kelompok
sesuai dengan revisi dan saran validator, memiliki varians yang sama atau sebaliknya
sehingga memperoleh e-modul yang efektif. [11] Berdasarkan pengujian homogenitas
Pada tahap ketiga ini dilaksanakan uji diperoleh nilai pretest dan posttest sebesar
efektivitas dari e-modul tersebut. 0,101>0,05 artinya data dari nilai pretest dan
Efektivitas dapat dikatakan sebagai posttest memiliki varian yang sama
dampak atau hasil yang timbul dari suatu (homogen).
tindakan, dalam hal ini dampak pada Selanjutnya dilaksanakan pengujian
penggunaan e-modul terhadap hasil belajar. hipotesis dengan uji t. Diperoleh nilai
Uji efektifitas dilakukan sebagai ukuran signifikansi 0,000 yang artinya nilai sig.
tingkat keberhasilan dari suatu proses 0,000< 0,05 maka terdapat perbedaan yang
pembelajaran. E-modul dapat dikatakan signifikan dari hasil belajar peserta didik
efektif apabila memberikan dampak yang baik sebelum dan setelah mneggunakan e-modul
terhadap hasil belajar peserta didik. Hasil uji project based learning. Pengujian efektivitas
efektifitas diperoleh dari hasil ujian posttest juga dilakukan dengan rumus effect size.
dengan mengerjakan soal objektif yang sudah Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh
divalidasi sebelumnya. Hasil efektivitas juga hasil sebesar 0,6 dengankategori sedang
diperoleh berdasarkan hasil penilaian praktek artinya adanya efek dari penggunaan e-modul
dan tugas proyek yang dikerjakan peserta project based learning terhadap pembelajaran
didik. Analisis efektivitas e-modul dilihat dari dengan kategori sedang. Uji efektivitas
ketuntasan klasikal yang diperoleh dengan dilakukan untuk melihat dampak dari
membandingkan hasil post-test dengan nilai penggunaan e-modul. Hasil efektivitas dilihat
KKM yang ditetapkan sekolah. Bila berdasarkan perbedaan hasil pre-test dan post-
ketuntasan klasikal peserta didik telah tercpai test dilakukan untuk melihat nilai signifikansi
maka e-modul pembelajaran dikategorikan antara hasil belajar sebelum menggunakan e-
efektif. Dapat disimpulkan berdasarkan nilai modul dengan hasil belajar setelah
KKM hasil belajar setelah menggunakan e- menggunakan e-modul. Hasil analisis

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 313


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar yang dikembangkan bersifat offline yang
peserta didik sebelum menggunakan e-modul dapat digunakan oleh peserta didik kapan saja
dengan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan smarthphone yang telah di
menggunakan e-modul dengan taraf instal e-modul project based learning. (2)
signifikansi uji t menunjukkan adanya Penelitian menghasilkan e-modul project
perbedaan yang signifikan antara hasil pretest based learning yang efektif. Efektifitas e-
dengan posttest. modul dilihat berdasarkan hasil belajar
Berdasarkan analisis yang dilakukan kognitif dan psikomotor peserta didik
pada tahap uji efektifitas membuktikan dikategorikan efektif. (3) Hasil belajar
penggunaan e-modul dalam proses kognitif peserta didik dilihat berdasarkan nilai
pembelajaran dapat membantu peserta didik ketuntasan klasikal dengan persentasenya di
dalam memahami materi lebih cepat dan kategorikan efektif. Berdasarkan perbedaan
meningkatkan interaksi antara guru dan hasil pretest dan posttest memperoleh nilai
peserta didik karena peserta didik sudah signifikan yang rendah sehingga dinyatakan
memiliki bekal dengan materi yang dibahas. efektif. Bedasarkan besarnya dampak dari
E-modul yang menyediakan teks yang ringan penggunaan e-modul project based learning
untuk dipahami, serta gambar yang lebih memberi hasil nilai efek yang tinggi.
mendekati bentuk nyata dari sebuah Berdasarkan nilai psikomotor hasil praktek
komponen membantu peserta didik lebih peserta didik mencapai nilai ketuntasan.
mudah mengingat ketika komponen asli Artinya e-modul project based learning
digunakan. Selain teks dan gambar yang dikatakan efektif dinilai dari aspek
mudah memberi pemahaman bagi peserta psikomotor
didik, video yang tersedia dalam e-modul juga Hasil pengembangan e-modul project
memberi referensi bagi peserta didik dalam based learning yang valid ini digunakan oleh
mengerjakan proyek yang mereka kerjakan. guru dan peserta didik karena e-modul yang
E-modul yang dikembangkan dengan model dikembangkan sudah sesuai dengan capaian
pembelajaran project based learning pembelajaran.
membantu peserta didik lebih berperan aktif Ucapan terima kasih kepada kepala
dalam pembelajaran, dengan proyek yang sekolah SMKN 2 Sigli yang telah
dikerjakan peserta didik membuat peserta memberikan kesempatan untuk melakukan
didik lebih terlibat dalam mengikuti penelitian. Terima kasih kepada Bapak Prof.
pembelajaran. Ganefri, Ph.D dan Bapak Dr. Usmeldi, M.Pd
Setelah dilaksanakan tahapan define, yang telah memberikan bimbingan dan
design dan develop, tahap terakhir yang masukan dalam menyelesaikan penelitian ini,
peneliti lakukan yaitu tahapan disseminate. dan siswa TITL SMKN 2 Sigli yang telah ikut
Pada tahap ini, dilakukan penyebaran terhadap berpartisipasi. Serta terima kasih kepada
e-modul yang telah dikembangkan. Syarat kedua orang tua Drs. Abdullah, HS, dan
dilakukan penyebaran apabila e-modul yang Armaini yang telah memberikan bantuan
di kembangkan sudah valid, praktis dan materil dan moril tidak terhingga dan terima
efektif dari validator dan uji coba yang kasih kepada teman-teman seperjuangan.
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Asmiyunda, dkk. (2018). Pengembangan E-
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Modul Keseimbangan Kimia Berbasis
beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Penelitian ini Pendekatan Saintifik Untuk Kelas XI
dihasilkan sebuah e-modul project based SMA/MA. Jurnal Eksakta Pendidikan
learning pada mata pelajaran Instalasi Motor (JEP). Vol. 2 (2):155-161.
Listrik. Isi e-modul project based learning
yang dikembangkan terdiri dari text, gambar, Evi, Wahyu, dkk. (2018). Pengembangan E-
dan video. E-modul project based learning Modul Pembelajaran Ekonomi Materi

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 314


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Pasar Modal Untuk Siswa Kelas XI IPS Nyoman Sugihartini, dkk. (2017).
MAN 1 Jember Tahun Ajaran Pengembangan E-Modul Mata Kuliah
2016/2017. Jurnal Pendidikan Strategi Pembelajaran. Jurnal
Ekonomi. Vol. 12 (1): 1-7. Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 14
(2), 221.
Gusti Ayu Dessy. (2018). Pengembangan
Modul Matematika Diskrit Berbentuk Nurulita, Imansari, dkk. (2017). Pengaruh
Digital Dengan Pola Pendistribusian Penggunaan E-Modul Interaktif
Asynchronous Menggunakan Teknologi Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada
Open Source. Jurnal Nasional Materi Kesehatan dan Keselamatan
Pendidikan Teknik Informatika. 7(1), Kerja. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro (VOLT). Vol. 2 (1):11-16.
I Komang, dkk. (2017). Pengembangan E-
Modul Berbasis Model Pembelajaran Suarsana & Mahayukti. (2013).
Discovery Learning Pada Mata Pengembangan e-Modul Berorientasi
Pelajaran “Sistem Komputer” Untuk Pemecahan Masalah Untuk
Siswa Kelas X Multimedia SMK Negeri Meningkatkan Keterampilan Berpikir
3 Singaraja. Jurnal Pendidikan Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan. 14 (1), 40. 58- Indonesia. 2 (2), 264-275.
72.
Suharsimi, Arikunto. (2013). Prosedur
Jayadiningrat, M. G., & Ati, E. K. (2018). Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Peningkatan Keterampilan Yogyakarta: Rineka Cipta.
Memecahkan Masalah Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Pada Mata Pelajaran
Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia
Indonesia, 2(1), 1-7.

Kemendikbud. (2014). Materi pelatihan guru


implementasi kurikulum 2013 tahun
ajaran 2014/2015: Mata pelajaran IPA
SMP/MTs. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Komang, dkk. (2017). Pengembangan E-


Modul Berbasis Model Pembelajaran
Project Based Learning Pada Mata
Pelajaran Videografi untuk Siswa Kelas
X Desain Komunikasi Visual di SMK
Negeri 1 Sukasada. Jurnal Nasional
Pendidikan Teknik Informatika. 6(1),70-
78.

Maulidia, Sani & Joko. (2015),


Pengembangan Modul Pembelajaran
Berbasis Proyek Pada Mata Kuliah
Pemeliharaan Dan Perbaikan Mesin
Listrik Di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Surabaya, Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro. 4 (1), 259-
267.

JIPP, Volume 3 Nomor 3 Okotober 2019 ________________________________________________________ 315

Anda mungkin juga menyukai