Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dari Kode Nuremberg adalah untuk melestarikan dunia dari perang dan

penyiksaan agama, politik dan budaya, yang tidak dapat dihindari di dunia
kontemporer yang mengglobal dan terus berubah. Hanya penerimaan prinsip-
prinsip Kode Nuremberg yang dapat menghadapi berbagai tantangan di abad 21,
yang tumbuh dan menjadi tidak terkendali.

Ide-ide Kode Nuremberg dikembangkan dalam Deklarasi Jenewa yang diadopsi


oleh Majelis Umum Asosiasi Medis Dunia pada bulan September 1948, yang
memproklamirkan versi modern dari Sumpah Hipokrates. Dalam Deklarasi
Jenewa, prinsip-prinsip yang paling penting adalah,sebagai berikut :

- Layanan kemanusiaan

- menghormati otonomi dan martabat pasien

- menjaga rasa hormat yang setinggi-tingginya terhadap kehidupan manusia


(Deklarasi Jenewa, 1948).

Gagasan utama Deklarasi Jenewa dikembangkan dalam Deklarasi WMA tentang


prinsip-prinsip etik Helsinki untuk penelitian medis yang melibatkan subyek
manusia yang diadopsi oleh Majelis Umum Asosiasi Medis Dunia pada bulan Juni
1964. Menurut Deklarasi ini tugas dokter untuk meningkatkan dan menjaga
kesehatan, kesejahteraan dan hak-hak pasien, termasuk mereka yang terlibat
dalam pengobatan,penelitian,pengetahuan dokter dan hati nurani didedikasikan
untuk pemenuhan tugas ini (Deklarasi Helsinki, 1964).

Pada tahun 1946-1948 Amerika Serikat melakukan eksperimen di Guatemala pada


orang-pasien klinik psikiatri, tahanan, tentara tanpa persetujuan mereka. Tujuan
utama dari percobaan ini adalah untuk menguji penisilin untuk pengobatan
penyakit menular seksual (PMS). Hampir 700 pria secara paksa dan diam-diam
terinfeksi virus penyakit ini, dan tidak semuanya diobati dengan penisilin.

Pada saat yang sama di Amerika Serikat dibentuk Komisi untuk mempelajari
pengalaman penelitian medis yang dilakukan AS di luar negeri, untuk
mengembangkan mekanisme yang mengecualikan pelanggaran standar etika
dalam penelitian semacam itu. Sangat penting bahwa kemarahan tidak
memprovokasi fakta eksperimen, tetapi bagaimana eksperimen ini dilakukan,
secara diam-diam, tanpa memberi tahu tentang eksperimen, tanpa persetujuan,
dengan ancaman eksplisit terhadap kesehatan mereka, tanpa perlu melakukan
eksperimen terutama pada orang orang itu. Masalah martabat manusia dan hak
asasi manusia terkait erat dengan masalah informed consent (salah satu masalah
utama bioetika). Penghormatan terhadap martabat dimanifestasikan dalam
pengakuan hak pasien atau untuk memiliki kesadaran penuh tentang perawatan
yang dirawat.

Anda mungkin juga menyukai