Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu

KEGIATAN TOUR PELATIHAN PEMBUATAN EKOENZIM


DAN HASIL EVALUASI WEBINAR PRAKTIK BAIK PENGURANGAN RISIKO
BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI

OLEH :
NUR ALIMSYAH
D1E120068

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan jumlah sampah perhari yang semakin meningkat seiring dengan


meningkatnya keperluan manusia sebagai mahluk komsumsi, sehingga menjadi permasalahan
bagi negara, dan menimbulkan berbagai penyakit yang akan memberikan dampak kesehatan
yang lebih berbahaya baik manusia dan lngkungan untuk generasi selanjutnya, maka harus ada
terobosan yang mudah dan murah serta banyak manfaat salah satunya dengan metode Eco
Enzym, Berdasarkan hasil observasi awal hingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius
diberbagai kota besar di Indonesia (Fau, Sarumaha, Manaraja, & Landfill, 2020). Sampah
menjadi masalah pokok bagi kota-kota besar di berbagai dunia, sekitar 80% dari jumlah total
sampah yang dihasilkan umumnya merupakan sampah organik, yang hanya dilihat sebagai sisa
dan tidak memiliki nilai ekonom Sampah organik seringkali menumpuk begitu saja di pasar,
selain mengganggu kenyamanan seringkali menyebabkan penyakit (Putra & Ariesmayana, 2020).

Sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang turut menyumbang pencemaran
lingkungan. Sampah dapat menimbulkan gangguan jika tidak ditangani dengan serius. Enam
puluh delapan persen sampah rumah tangga terdiri dari sampah organik (Rabbani, 2020).
Sekolah merupakan tempat penghasil sampah terbanyak setelah industri dan pasar (Mulyanto,
2020). Pengelolaan sampah organik belum dilakukan dengan baik dan masih didominasi dengan
membuangnya ke lahan kosong, saluran air, atau dibakar. Padahal, sampah organik sangat
bermanfaat jika diolah menjadi pupuk kompos cair (Ngurah, Suryaputra, & Mudianta, 2020).
Sampah merupakan ancaman serius bagi manusia, karena membuang sampah sembarangan dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengelolaan sampah yang kurang baik berdampak pada
permasalahan lingkungan (Fatmawati, Sabna, & Irawan, 2020). Meningkatnya jumlah penduduk
dan kegiatan manusia dalam suatu daerah maka semakin tinggi jumlah sampah yang dihasilkan.
Dibutuhkan cara pengelolaan yang lebih baik agar sampah tidak menjadi masalah bagi
lingkungan. Pola pengelolaan sampah dengan cara pengumpulan, pengangkutan serta
pembuangan di tempat akhir sampah tidak dapat menyelesaikan persoalan ini. Disamping
berbiaya tinggi pola ini juga menghasilkan volume sampah yang dibuang tidak terkurangi,
diketahui bahwa TPA memiliki daya tampung dan usia pemakaian maksimal (Sekarsari et al.,
2020).

Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, namun dalam kondisi dan pengolahan tertentu sampah masih
dapat digunakan. Contohnya adalah sampah organik, sampah organik adalah sampah yang bisa
mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(kompos). Sampah organik memiliki banyak manfaat salah satunya adalah sebagai penyubur
tanah dan pupuk organik. Namun masih banyak masyarakat dan petani yang tidak tahu manfaat
dari sampah organic dan cara mengolah sampah organik, padahal pengetahuan tentang teknik
pengolahan sampah organik sangat diperlukan agar masyarakat dapat mengetahui dan
mempraktikkan secara langsung teknik pengolahan sampah yang baik dan benar (Wiryono &
Dewi, 2020).

B. Tujuan

1. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrapilan siswa SMA tentang
pengolahan sampah organik menjadi cairan serbaguna Eco Enzym.

C. Waktu /Jadwal dan Tempat Pelatihan

Kegiatan pelatihan dilakukan di SMAN 4 Kota Kendari, dengan jumlah peserta kegiatan 27
orang, kegiatan dilakukan pada tanggal 10 November 2021, materi edukasi tentang sampah
organik, kemudian setelah itu dilakukan peltihan pembuatan eco enzym.
D. Peserta pelatihan

1.Jumlah peserta pelatihan pembuatan ekoenzym di SMAN 4 Kota Kendari ,peserta sebanyak
27 orang,berikut tabel peserta pelatian pembuatan ekoenzim.

1. Tabel 1. Karakteristik jenis kelamin peserta PKM

No Jenis kelamin Frekuensi Presentase %

1 Laki-laki 8 29,6

2 Perempuan 19 70, 4

Total 27 100

Data di atas menunjukan bahwa jenis kelamin laki-laki berjumlah 8 orang dengan
presentase 29,6 %, dan jenis kelamin perempuan berjumlah 19 orang dengan presentase 70,4 %.

2.syarat peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan ekoenzim adalah.

a.Berasal dari SMAN 4 Kots Kendari yang berusia minimal 16 tahun dan maksimal 18 tahun
b.kelengkapan yang harus di bawa peserta adalah

 Botol plastik 1 liter


 Air 500 ml
 Timbagan digital
 50 gram gula
E. Kurikulum pelatihan

No Nama pemateri Materai Metode Waktu

1. Ir.NISMAWATI,M.Si Dampak sampah Metode ceramah 2 jam


organik terhadap
lingkugan dan
kesehatan

2. FAJARHUDIN Pegertian manfaat dan Metode ceramah 2jam


sejarah eko enzym

3. Ir.TERRY Cara pembuatan eko Metode 4jam


PAKKI,M.Si enzym stimulasi

F. Intruktur Pelatihan

NO NAMA

1 Ir.NISMAWATI,M.Si(kepala dinas lingkungan hidup dan kehutanan kota kendari)

2 FAJARHUDIN(anggota komunitas Eko Enzyme Anoa Sultra)

3 I.rTERRY PAKKI,M.Si(ketua Eco Enzyne Anoa Sultra )

G.Sarana dan Prasarana

a.sarana dalam pelatihan pembuatan ekoenzim


alat dan bahan

 500 ml air
 50 gram gula
 150 gram kulit buah
 Botol plastik bekas 1 liter atau wadah tertutup lainnya
 Timbangan digital
 Corong
b. prasana dalam kegitan pelatihan pembuatan ekoenzim
 Lokasi SMAN 4 Kendari
 Bangunan sekolah
 Kantin
 Toilet
 musolah

H. Mentoring dan Evaluasi

hasil evaluasi kegiatan menunjukan bahwa kegiatan sangat menarik 22 orang (81.4%),
menarik dan 5 (18.6%)siswa kurang menarik . Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat
berhasil meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa SMA baik itu pegetahuan tentang
dampak sampah organik untuk lingkungan dan kesehatan dan siswa SMA dapat dengan mudah
memahami bagaimana cara pembuatan eco enzyme dan Manfaat yang di peroleh dari ekoenzim ,
saran bagi seluruh kepala sekolah SMA untuk melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan
pengolahan sampah organik dengan metode eco enzym, guna mengurangi sampah saat ini.
PRAKTIK BAIK PENGURANGAN RISIKO BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI

A. Kontruksi Bangunanan yang Berasal dari Bahan –Bahan Lokal

Pada tahun 2018 bencana cukup masif terjadi dan kerugian yang di timbulkan cukup
besar sehingaga banyak rumah yang rusak , kemudian mas imam prasetyo dan kawan –kawan
membuat bagunan tempat tinggal sememtara dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana
terkologi material bambu,namun dengan mengunakan cara- cara yang baru ,dengan
menggunakan teknologi yang sederhana sehingga orang yang baru pertama kali melihatnya bisa
membutnya ,ada beberapa proyek yang di bagun pasca gempa dan tsunami ,ada bebrapa fase
pembangunan yaitu fase darurat bencana ,masa atau fase transisi sampai pada masa rekomtruksi

1. Fase Darurat Becana

Saat di lombok mas imam prasetyo dan teman-teman membangun beberapa bagunan tipe
syalter yang dapat di bangun secara cepat menggunakan bambu atau material yang mudah di
dapat kan di lombok, dengan mengguakan teknologi yang paling sederhana dengan
menggunakan ikatan tali rafiah, yang di bantu dengan warga sekitar,kemudian di kembangkan
tenda yang di namakan tenda keluarga atau tenda yang berbentuk seperti huruf A ,tenda ini di
bagun sangat mudah, kurang lebih hanya membutuhkan waktu beberapa jam sehingga tempat ini
dapat di gunakan dengan cepat ,dalam fase ini yang menjadi poin utama adalah bagaiman
menyediakn hunian yanag dapat membuat orang tdr gengan nyaman .kemudian kami juga
membuat baguna yang cukup besar untuk tempat –tempat pertemuan

2 .Fase Transisi Becana

Pada fase ini mulai berpikir bagaimana masyarakat lebih lama tingagal dari bagunan yang
di buat ,dengan menggunakan material yang seadanya dengan menggunakan bambu dengan
mencampurkan dengan teknologi menggunakan semen ,di mana bambu tersebut di palster dan di
masukan juga besi sehinggaa bagunan tersebut lebih tahan

3. Fase Rekontruksi Pasca Bencana


Setelah melewati fase darurat bencana kemudian fase transisi ternyata ada seorang
invetor yang melihat kita ,mereka menawarkan bagaimana klau kita mengalang dana dan
membangun sesuatu pada saat itu ,waktu itu pemerintah provinsi aceh mereka menggalang dana
untuk lombok dan palu setelah dana terkumpul pemerintah profinsi aceh memberikan tanggunga
jawab kepada mas imam prasetyo dan teman-teman untuk membangun sebuah masjid,pada fase
ini pembanguanan menggunakan bahan-bahan loakal seperti kayu dan bambu dengan
mengabungkan campuran semen agar bangunan menjadi lebih kuat.

B. peran magrove dalam mitigasi bencana tsunami

Menurut peneletian ,mangrove mampu meredakan gelombang tsunami ,dalam suatu


penelelitian untuk menganalisis efek dari mangrove sebagai pelindung pantai ,menyebutkan
bahwa performa mangrove yang berumur 10 tahun terhadp gelombang tsunami < 3m,
mengurangi kedalaman gengan masimum sebesar 36% dan gaya hidrodinamik sebesar 70% di
belakang hutan mangrove yang berumur 20 dan 30 tahun tentu jauh lebih baik .

Kita dapat mengetahui peran magrove dalam mitigasi bencana tsunami dengan
mengunakan simulasi mate-matika sebagai berikt ;

1. model mate-matiak gelombang air dan magrove


2.metode dan skema /model numerik

3.simulasi pemograman

Simulasi pemograman merupakan suatu metode yang di gunakan untuk eksperimen


dengan melihat pendekatan dari ke bawah ke atas (buttom –up) bagaimana interaksi perilaku –
perilaku individu dapat mempegaruhi perilaku sistem.

4.validasi dan verivikasi

 Validasi
Validasi adalah untuk memastikan bahwa model numerik dapat memeberikan hasil yang
sesuai dengan hasil analitik atau eksperimen .
 Verivikasi
Verivikasi adalah untuk memastikan bahwa modek numerik dapat memberikan hasil
yang baik untuk rentang permasalahan yang cukup lebar.
C. saran

Saran saya dalam webinar ini adalah sebaiknya dalam mengajukan sebuah pertanyaan si
penanya lansung di berikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan dengan lisan ,agar
terbangun diskusi yang lebih hidup yang di dalanya terjadi interaksi antara penanya dan dengan
pemateri.
D. Kesimpulan

Kesimpulan saya dalam webianar kali ini adalah

1. bahwa dalam keadaan pasca gempa atau tsunami yang di mana banyak masyarakat yang
kehilangan tempat tinggal ,kita dapat membuat hunian yang layak untuk masyarakat dengan
menggunakan bahan –bahan lokal yang ada di daerah kita ,misalnya bambu ,atau kayu yang
tidak kalah kualitas nya dari menggunakan bahan-bahan moderen,baik itu di lihat dari bentuk
dan kekutan bangunan,bahkan kita mempunyai kenggulan ,yaitu proses pembagunan nya
yang relatif lebih cepat dari bagunan modern apalagi dalam keadaan bencana alam,yang di
mana masyarakat sanagat membutuhkan tempat tinggal dengan cepat.

2. selanjutya kesimpulan saya adalah bahwa tanaman magrove dapat memperkecil terjagan
trsunami dengan memanfaatkan pantulah air,apabila air menghatam pohon magrove maka air
tersebut akan memantul kearah yang berlawanan sehingga akan terjadi tambrakan air yang di
pantulkan pohon magrove tambrakan ini akan menurunkan intesitas terjagan tsunami
.ketebalan pohon magrove sangat berpenagruh juga terhadap intesitas dari terjagan tsunami
,ketebalan hutan magrove 20 meter dan 50 meter sudah pasti berbeda, semakin tebal pohon
magrove maka intesitas terjagan tsunami akan semakin rendah.

Anda mungkin juga menyukai