Anda di halaman 1dari 3

INFEKSI VARICELLA-ZOSTER VIRUS

Etiologi

- Infeksi varicella zoster virus (VZV)


VZV termasuk dalam α-herpesvirus  yang menyebabkan varicella/chicken pox/cacar
- Faktor predisposisi : usia, nyeri prodormal, dan tampilan klinis makin parah pada fase ruam
akut
- Pada pasien usia lebih dari 50 tahun, infeksi VZV sekitar 70% akan menyebabkan
postherpetic neuralgia dan 50% diantaranya akan mengalami nyeri tajam, menusuk-
nusuk,perih yang dapat terjadi lebih dari 1 bulan
Postherpetic neuralgia (PHN), defined as pain persisting more than 3 months after the rash
has healed, is a debilitating and difficult to manage consequence of Herpes zoster
- Pada pasien immunocompromised  gejala lebih parah dan timbul lesi atipikal, bilateral,
melibatkan multiple dermatom  komplikasi : retinitis, pneumonitis, encephalitis
- Pada kasus yang jarang HZI tidak hanya melibatkan dorsal root ganglion tetapi juga anterior
horn cells sehingga menyebabkan paralisis

Manifestasi Oral

- Ruam kemerahan, ulserasi (pada infeksi primer tampak lesi rongga mulut lebih pucat dari
lesi kulit)
- Pada infeksi rekuren VZV umumnya mengenai (tergantung cabang nervus trigeminus yang
terkena) :
 Optalmikus (V1) : herpes zoster ophthalmicus (paling sering)  melibatkan kornea
mata  dapat menyebabkan kebutaan. Selain itu juga dapat menyebabkan
timbulnya lesi pada kelopak mata atas, dahi, dan kulit kepala
 V2 : midface-upper lip. Umumnya gejala muncul nyeri pada fase prodormal & rasa
terbakar pada satu sisi palatum  beberapa hari kemudian muncul multiple ulserasi
berikuran 1-5mm, nyeri, pada mukosa palatum durum atau gingiva bukal, unilateral
 V3 : lower face and lower lip. Blister/lepuhan dan ulserasi pada gingiva RB dan lidah
sering terjadi

Facial lesions of herpes zoster involving the third


division of the trigeminal nerve
Palatal lesions of herpes zoster involving the
second division of the trigeminal nerve; note unilateral distribution
- Ulserasi yang terbentuk dapat bergabung menjadi satu membentuk ulser yang besar, tepi
irregular mirip dengan HSV  sembuh dalam 10-14 hari
- Jarang menimbulkan postherpetic neuralgia
- Komplikasi parah : ramsay hunt syndrome, bell’s palsy, kehilangan sensasi pada 2/3 anterior
lidah
- Dapat menyebabkan resorbsi dan eksfoliasi gigi, osteoradionekrosis rahang  terutama
terjadi pada pasien HIV

Differential Diagnosis

- Pulpitis  nyeri pada stadium prodormal sebelum muncul vesikel dan ulserasi
- Infeksi HSV  membedakannya dengan kultur
- Lepuhan dan kondisi ulserative  mirip pemphigus atau pemphigoid
- Necrotizing ulcerative periodontitis (NUP)  mirip, terutama pada pasien HIV
- Koinfeksi CMV
- Efek samping medikamen (seperti bifosfonat)

In severe cases of localized necrosis of the soft tissues

and bone, acute necrotizing ulcerative periodontitis (NUP)


should be considered, particularly in the HIV population.
Coinfection with CMV is often noted in immunocompromised
patients.61 Medication- (such as bisphosphonate) and radiation-induced osteonecrosis of the jaws will have a
history
of exposure to bisphosphonate and radiation, respectively,
and often is precipitated by dentoalveolar trauma in the
absence of clustered ulcers.
In this age of bioterrorism, clinicians should be familiar
with the signs of infection with vaccinia (smallpox virus),
which presents with characteristic skin blisters and pustules.

Anda mungkin juga menyukai