PENDAHULUAN
Kehadiran ajaran Teologi Sukses di Indonesia tidak selalu dapat diterima
dengan terbuka, sebab ternyata kehadirannya banyak menimbulkan sikap yang
bermacam-macam dari gereja-gereja mapan dan tradisional sehingga sering
menimbulkan sikap saling curiga.
CARA PENYEBARAN
Cara penyebaran paling mudah adalah melalui persekutuan-persekutuan doa,
yang umumnya tidak memiliki liturgy dan saringan pengkhotbah yang teratur.
Akibatnya segala macam ajaran yang dianggap baru dan menarik akan mudah
masuk tanpa sensor sama sekali.
Karena orientasinya berat pada pujian dan penyembahan, maka
diciptakanlah banyak lagu-lagu rohani pop (populer) yang sifatnya ringan, mudah
diingat, dinyanyikan dengan diulang-ulang disertai tepuk tangan dan gerakan
tubuh.
Penyebaran yang lain bias dilihat dari penjualan kaset-kaset lagu pop rohani,
penjualan buku-buku yang bertema “menghibur umat”, serta penyebaran melalui
Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) secara masal, dan penyebaran yang
mencolok yaitu melalui Seminar Pertumbuhan Gereja yang diadakan di gereja
Yoido Full Gospel Church di Seoul, Korea.