Anda di halaman 1dari 15

PERAN DARI UNITED NATIONS DEVELOPMENT

PROGRAMME (UNDP) DALAM MENANGGULANGI


KEMISKINAN ETNIS TAMIL DI SRI LANKA
I Putu Agung Wira Sudewa, Ni Wayan Rainy Priadarsini,
A.A. Bagus Surya Widya Nudraha,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email: wirasudewa@yahoo.co.id,
rainypriadarsini@yahoo.com, aabasuwinu@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to answer research question about the role of United Nations
Development Programme to eradicated poverty on Tamil ethnic. The aspect of poverty
eradication is seen from peace building viewpoint. This research uses qualitative method to
analysis data. All data source from this research is secondary source that got mainly from
news, book, and e-book. The finding of this research is the role of poverty eradication that
UNDP was implemented using people centered-development approach. Besides that UNDP
is also prioritize gender empowerment in every aspect of their programs. Overall the
program that UNDP has done is quite success to eradicated poverty but this program was
less successful in addressing the root of discrimination.
Keywords : Tamil ethnic, poverty, peace building, people centered development,
UNDP

1. PENDAHULUAN oleh Pemerintah Sri Lanka inilah yang pada


Persoalan peace building atau akhirnya memicu konflik dengan etnis
pembangunan damai pasca konflik menjadi Tamil.
salah satu isu utama dalam hubungan Puncaknya terjadi pada tahun 1976
internasional. Persoalan ini menjadi sangat dengan terbentuk organisasi yang bernama
signifikan dikarenakan peace building Macan Pembebasan Tamil Eelam/
dianggap sebagai sebuah metode untuk Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE)
mengatasi dampak buruk dari suatu konflik. atau yang lebih dikenal di dunia
Tercatat telah ada 19 misi peace internasional dengan sebutan Macan Tamil
building yang dilakukan oleh PBB ke (Tamil Tigers). Tujuan didirikannya Macan
negara-negara post-conflict selama selang Tamil adalah untuk membentuk negara
waktu 1989-2004 (Zurcher, 2013). Salah merdeka di Provinsi Utara dan Timur Sri
satu negara post-conflict yang pernah Lanka (Sukarjaputra, 2010). Dalam
menjalani misi peace building adalah Sri mewujudkan tujuannya itu, Macan Tamil
Lanka. melakukan beragam aksi, mulai dari bom
Sri Lanka adalah sebuah negara bunuh diri, penyanderaan, hingga konflik
pulau yang terletak di sebelah selatan terbuka dengan tentara Pemerintah Sri
India. Negara ini memiliki dua etnis besar Lanka.
yaitu etnis Sinhala dan Tamil (Swearer, Beragam upaya damai telah
1991). Mayoritas etnis Sinhala adalah dilakukan untuk mengakhiri konflik ini.
penganut Agama Buddha Theravada dan Namun, semua upaya yang dilakukan
etnis Tamil mayoritas menganut Agama selalu berakhir dengan jalan buntu. Pada
Hindu (Cheetham, Pratt, dan Thomas, tahun 2009, tentara Sri Lanka memutuskan
2013). Etnis Sinhala adalah etnis yang untuk melakukan serangan besar-besaran
memegang kendali atas pemerintahan Sri ke markas Macan Tamil yang berpusat di
Lanka yang berpusat di Kolombo, wilayah Hutan Mullaitivitu. Hasilnya
sementara etnis Tamil mayoritas mendiami pimpinan Macan Tamil, Velupillai
Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka. Prabhakaran tewas dalam operasi tersebut
Semenjak Sri Lanka merdeka dari (Sukarjaputra, 2010). Tewasnya
Inggris tahun 1948, Pemerintah Sri Lanka Prabhakaran merupakan sebuah akhir dari
banyak menerapkan kebijakan diskriminatif konflik panjang yang berlangsung selama
terhadap etnis Tamil (Wilson, 2000). kurang lebih 30 tahun antara Macan Tamil
Kebijakan diskriminatif yang diterapkan dan Pemerintah Sri Lanka.
Pasca berakhirnya konflik penanggulangan kemiskinan pasca konflik
bersenjata di Sri Lanka, dampak sosial saat di wilayah Provinsi Utara dan Timur Sri
konflik tidak serta merta hilang. Salah satu Lanka.
persoalan yang mendapat sorotan adalah
masalah kemiskinan dikalangan etnis Tamil 2. KAJIAN PUSTAKA
yang mayoritas bermukim di wilayah
Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka. 2.1. Tinjauan Pustaka
Data dari Remnant dan Cader
(2008) menunjukkan pendapatan rumah Penelitian pertama yang dikaji
tangga rata-rata per bulan pada tahun 2002 adalah penelitian yang dilakukan oleh
untuk Provinsi Utara dan Timur adalah Rs. Phillipia Haden dan Samil Faltas (2004)
8.155 (US$ 2,04/hari) dan Rs. 7.640 (US$ dengan judul, Assessing and reviewing the
1,91/hari), sangat jauh dari rata-rata impact of small arms projects of arms
pendapatan nasional yang mencapai Rs. availability and poverty: a case study of the
12.803 per bulan (US$ 3,20/hari). Lima Republic of Congo: UNDP/IOM Ex-
puluh persen rumah tangga di Provinsi combatant Reintegrating and Small Arms
Utara dan Timur menerima kurang dari Rs. Collections projects. Dalam penelitian ini
5.858 per bulan (US$ 1,46/hari) dan Rs. 5 dijelaskan mengenai peran UNDP dalam
500 per bulan (US$ 1,37). Guna mengatasi proses peace building di Kongo. Peran
persoalan kemiskinan tersebut, banyak yang dilakukan oleh UNDP adalah
lembaga internasional yang fokus pada mengurangi jumlah kepemilikan senjata
program peace building berdiri di Sri Lanka. para eks-kombatan dan mengintegrasikan
Salah satu lembaga yang mereka kembali ke masyarakat lewat
melakukan program peace building di Sri beragam program bantuan ekonomi.
Lanka adalah United Nations Development Program bantuan ekonomi yang diberikan
Programme (UNDP). UNDP merupakan diharapkan akan mengurangi kemiskinan di
salah satu badan PBB yang bermarkas antara para eks-kombatan dan membuat
besar di New York, Amerika Serikat. Di Sri mereka tidak lagi berperang melawan
Lanka UNDP meluncurkan program socio- pemerintah.
economic recovery sebagai bagian dari Penelitian kedua adalah penelitian
program transformasi pasca konflik. dari Basil Van Horen (2002) dengan judul,
Sasaran utama dari program Planning for Institusional Capacity in War-
socio-economic recovery ini adalah etnis Torn Area: The case of Jaffna, Sri Lanka.
Tamil yang bermukim di wilayah Provinsi Program ini dilakukan selama 3 tahun.
Utara dan Timur Sri Lanka. Etnis Tamil Penelitian yang dilakukan Horen (2002)
yang mayoritas bermukim di wilayah berfokus pada persoalan pembangunan
tersebut memiliki tingkat perekonomian kapasitas institusi dan pemberdayaan
yang jauh lebih rendah daripada etnis institusi lokal melalalui program Jaffna
Sinhala. Jika kesenjangan sosial antara Reconstruction Project (JRP). Program ini
etnis Tamil dan Sinhala dibiarkan, maka mendapat dukungan dari Gesellschaft fur
bukan tidak mungkin konflik yang sama Technische Zusammenarbeit (GTZ). Dalam
dapat muncul lagi. Maka peran dari UNDP penelitian ini Horen berfokus pada aspek
dalam hal ini sangat penting mengingat bantuan dan desain kelembagaan.
menjadi salah satu sarana dalam Penelitian ketiga adalah penelitian
mewujudkan terjadinya positive peace yang dilakukan oleh K.B. Thangavel (2012)
(keadaan dimana keadilan, dialog dan dengan judul Post-Conflict Reconstruction:
kerjasama terjadi). Role of UNDP in Sri Lanka. dalam
Selama program ini dilaksanakan penelitian ini dijelaskan mengenai peran
dari tahun 2008-2012 banyak kemajuan yang dilakukan oleh UNDP selama rentang
yang telah dicapai. Kemajuan-kemajuan waktu 2006-2009 di Sri Lanka. Dalam
tersebut antara lain, seperti dibangunnya penelitian ini Thangavel menyoroti peran
beragam infrastuktur-infrastruktur dasar UNDP dalam membangun capacity
dan penyaluran kredit usaha guna building. Capacity building adalah
membantu penduduk Tamil yang miskin. peningkatan skill, kompetensi, dari suatu
Usaha-usaha yang dilakukan oleh UNDP masyarakat melalui program pelatihan,
membuat penulis tertarik untuk meneliti sehingga mereka dapat keluar dari
lebih jauh terkait dengan peran yang kemiskinan (Thangavel, 2012). Banyak
dilakukannya dalam proses pihak yang mengapresiasi program
capacity building ini dikarenakan tahun 1989, dengan dibentuknya The
memberikan dampak peningkatan skill yang Manila Declaration on People’s
berguna bagi masyarakat. Program ini Participation and Sustainable Development
dilaksanakan dengan baik dan memberikan sets forth principles and guidelines for
dampak besar bagi institusi pemerintahan, enacting these transformations. Dengan
seperti kantor catatan sipil dan lembaga munculnya deklarasi ini teori pembangunan
kemasyarakatan. Tapi sayangnya program berbasis masyarakat mulai dipakai oleh
ini belum memberikan hasil maksimal. Hal banyak institusi global dalam program
itulah yang menyebabkan perlunya ada kerjanya.
beberapa perbaikan program. Ada tiga elemen penting dari teori
ini yaitu sustainability, participation, dan
2.2. Teori justice (Korten, 1990). Sustainability dalam
konteks ekonomi berarti penggunaan
Teori yang digunakan dalam sumber daya secara efisien agar generasi
penelitian ini adalah teori pembangunan sekarang dan masa mendatang bisa
berbasis masyarakat. Teori pembangunan memanfaatkannya terus (Theresia dkk,
berbasis masyarakat adalah salah satu 2014). Konsep keberlanjutan berusaha
teori ekonomi-politik internasional. Fokus menegaskan arti penting lingkungan dalam
utama dari pendekatan ini adalah bidang ekonomi. Manakala suatu negara
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hanya mengejar pertumbuhan melalui
miskin melalui self-reliance, social-justice, eksploitasi tanpa memperhatikan dampak
dan participation (Korten, 1990). Teori ini lingkungannya, maka dampak buruk yang
lahir sebagai kritik atas pandangan umum ditimbulkan dari eksploitasi tersebut justru
yang menyebutkan sumber dari jauh lebih besar.
kesejahteraan adalah pertumbuhan Partisipation mengandung makna
ekonomi. Faktanya banyak pertumbuhan keikutsertaan seseorang untuk mengambil
ekonomi yang terjadi tidak merata dan bagian dari kegiatan di dalam masyarakat
justru menimbulkan ketimpangan sosial (Theresia dkk, 2015). Partisipasi dilakukan
(Baylis dan Smith, 2001). dalam tiga hal yaitu dalam pengambilan
Menurut Theresia dkk, (2014), teori keputusan, pelaksanaan kegiatan, dan
pembangunan berbasis masyarakat dapat pemanfaatan. Partisipasi yang dilakukan
diartikan sebagai pembangunan yang haruslah melalui sinergitas tiga pihak yaitu
direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah, NGO, dan masyarakat. Derajat
masyarakat. Pembangunan berbasis partisipasi menjadi salah satu penentu
masyarakat menekankan pada keberhasilan program yang dilaksanakan.
penggunaan sumber daya lokal. Peran Justice dalam konteks ini
pemerintah dan NGO penggiat mengandung makna keadilan dalam
pembangunan dalam perspektif teori memperoleh sumber-sumber ekonomi dan
pembangunan berbasis masyarakat memanfaatkannya untuk tujuan
hanyalah sebagai edukator, konsultan, dan pemenuhan kebutuhan hidup (Korten,
fasilitator. Pandangan yang dibawa oleh 1990). Ada tiga indikator dari justice yaitu 1)
teori ini adalah masyarakat miskin local ownership; pemilikan aset-aset
memerlukan mekanisme penanggulangan produksi bagi masyarakat lokal. 2)
kemiskinan yang sifatnya komprehensif. kedaulatan masyarakat; hal ini berarti
Teori ini pertama kali masyarakat berhak untuk memanfaatkan
dikembangkan oleh David Korten yang sumber daya alam sepanjang tidak
merupakan seorang penasehat pada U.S. bertentangan dengan kaidah-kaidah
Agency for International Development pada keberlanjutan. 3) Employement and income
tahun 1984. Korten menyatakan generation berarti adanya penciptaan
pertumbuhan ekonomi yang berfokus lapangan kerja dalam suatu masyarakat
kepada strategi pembangunan konvesional lokal. Penciptaan lapangan kerja ini juga
(mengikuti model Rostow) adalah sifatnya haruslah diikuti dengan adanya pembagian
tidak berkelanjutan dan berkeadilan. Ia pendapatan yang sesuai, sehingga
kemudian menyampaikan bahwa harus keuntungan dari pemanfaatan sumber daya
dilakukan transformasi dalam hal institusi, dapat dinikmati oleh banyak orang.
teknologi, nilai, dan tingkah laku pihak-
pihak yang melakukan pembangunan 2.3. Kerangka Konseptual
(Korten, 1990). Puncaknya terjadi pada
2.3.1. Sustainability materian yang berguna untuk
Pada tahun 1987 World pembangunan.
Commission on Environment and 3. Partisipasi dalam pemanfatan
Development melakukan sebuah konferensi Partisipasi dalam tahap ini
penting sebagai tindak lanjut dari pemikiran maksudnya adalah pelibatan
Meadow. Dalam konferensi tersebut masyarakat dalam mendukung
dirumuskan bahwa: sustainability is one keberadaan proyek yang telah
that meets the needs of the present without dibangangun. Masyarakat diajak
comprimising the ability of the future untuk ikut serta merawat dan
generations to meet their own need atau mengoperasikan hasil
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan melalui uang dan
pembangunan yang memenuhi kebutuhan tenaga secara bersama-sama.
masa kini tanpa mengorbankan hak
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan generasi 2.3.3. Justice
yang akan datang. Justice dalam hal ini diartikan
Ada tiga kriteria dari konsep sebagai keadilan dalam memperoleh
berkelanjutan menurut Korten (1994): 1) sumber daya ekonomi yang diperlukan bagi
tidak adanya pemborosan sumber daya masyarakat dalam program pembangunan.
alam; 2) tidak ada dampak buruk bagi Prinsip ini berperan untuk menjamin bahwa
lingkungan; 3) kegiatannya harus semua orang dan kelompok masyarakat
berorientasi pada daur ulang sumber daya memiliki peluang yang sama dalam
alam. Senada dengan konsep diatas program pembangunan. Ada empat prinsip
Sutamiharja (2004) mengemukakan bahwa keadilan menurut Theresia (2004) dalam
sasaran dari keberlanjutan itu sendiri ada program pembangunan:
enam yaitu: 1) pemerataan hasil 1. Perlakuan yang sama bagi semua
pembangunan; 2) pengamanan terjadap orang dan kelompok orang dalam
kelestarian; 3) pemanfaatan dan proses pembangunan
pengolahan sumber daya alam; 4) 2. Adanya distribusi manfaat dari
mempertahankan kesejahteraan rakyat; 5) pihak-pihak yang terlibat dalam
mempertahankan manfaat pembangunan; program pembangunan
6) menjaga mutu dari pembangunan. 3. Adanya peluang yang sama bagi
generasi yang akan datang untuk
2.3.2. Participation tetap memperolah manfaat
Partisipasi merupakan aspek pembangunan
penting lainnya yang dalam teori 4. Adanya kompensasi yang
pembangunan konvensional sering tidak manusiawi apabila pembangunan
mendapat tempat. Partisipasi dapat mengakibatkan dampak buruk bagi
diartikan sebagai keikutsertaan masyarakat sekelompok orang.
dalam program pembangunan yang ada.
Dengan adanya partisipasi masyarakat 2.3.4. Peace Building
diarahkan untuk ikut terlibat dalam Peace dalam pandangan Johan
penyelesaian masalah kemiskinan yang Galtung terbagi menjadi dua. Galtung
selama ini mereka hadapi. dalam Susan (2010) menjelaskan dua
Menurut Eriscon (1994), bentuk pengertian dari peace yaitu positive peace
partisipasi dalam program pembangunan dan negative peace. Negative peace
ada tiga yaitu: adalah perdamaian yang dicirikan dengan:
1. Partisipasi dalam perencanaan 1) Perlindungan dari aksi kekerasan; 2)
Partisipasi dalam proses ini Adanya proteksi oleh masyarakat dan
maksudnya pelibatan masyarakat kepastian hukum; 3) Adanya pengakuan
dalam proses penyusunan rencana dalam hubungan sosial; 4) Terjadinya
dan strategi jalannya program akomodasi dan penerimaan. Sementara itu,
2. Partisipasi dalam pelaksanaan positive peace adalah perdamaian yang
Partisipasi dala model ini berarti dicirikan dengan: 1) Adanya pemberian
pelibatan masyarakat dalam suatu akses kesejahteraan; 2) Pemberian akses
program kerja atau proyek. Bentuk hukum dan keamanan; 3) Akomodasi dan
partisipasinya bisa dalam bentuk keadilan sosial; 4) Kesetaraan dan
tenaga, uang, atau barang persatuan dalam masyarakat. Dapat dilihat
dari pengertian ini bahwa kata peace management
memiliki dua makna yang sangat luas.  Equitable and fair
Dengan munculnya dua pengertian resources allocation
perdamaian ini, maka definisi lama soal  Creation markets,
peace yaitu keadaan tidak ada perang banking and
dinilai kurang tepat. Hasilnya terjadi financial institutions
perubahan paradigma dalam banyak (Sumber: ACCORD Peace Building, 2013
organisasi internasional dalam melihat dengan beberapa perubahan)
peace itu sendiri. Jika sebelumnya hanya
dikenal istilah peace keeping dan peace 2.3.5. Kemiskinan
making, maka pada tahun 1970 muncul Sampai saat ini belum ada definisi
istilah peace building. Istilah ini pertama kali yang pasti menyangkut kemiskinan. PBB
disampaikan oleh sosiolog Johan Galtung. bahkan memiliki dua definisi kemiskinan
Menurut Johan Galtung, peace building yaitu income poverty dan human poverty
adalah pembentukan struktur perdamaian (Weisfell dkk, 2008). Income poverty atau
guna mempromosikan perdamaian yang kemiskinan pendapatan adalah kemiskinan
berkelanjutan dengan mengatasi "akar yang didasarkan pada jumlah uang yang
penyebab" kekerasan dan mendukung dimiliki.
kapasitas masyarakat lokal untuk Menurut World Bank (2008), orang
pengelolaan perdamaian dan resolusi yang pengeluarannya kurang US$ 1,25 per
konflik (Murithi, 2009). Boutros Ghali hari tergolong dalam kelompok yang
(Mantan Sekjen PBB) menjelaskan peace mengalami kemiskinan ekstrim, sementara
building sebagai tindakan untuk orang-orang yang pengeluarannya kurang
membangun dan mendukung struktur- dari US$ 2 per hari tergolong kelompok
struktur yang dapat mencegah timbulnya miskin moderat (“povert overview,” n.d.
konflik di masa yang akan datang (Murithi, para. 2-3). Sementara itu, kebalikan dari
2009). income povert adalah human poverty atau
Organisasi internasional yang kemiskinan kemanusiaan. Human poverty
menjalankan program peace building pada mendasarkan seseorang miskin atau tidak
umumnya akan melakukan beberapa miskin tidak hanya pada satu indikator saja
peran. Peran-peran yang dilakukan sangat melainkan menggunakan banyak indikator.
tergantung dengan dimensi peace building Terdapat delapan indikator yang
yang sesuai dengan bidang tugas yang harus terpenuhi agar seseorang dianggap
diembannya. Peran dari suatu organisasi tidak miskin. Kedelapan Indikator tersebut
internasional dalam hal peace building ada lazimnya disebut dengan istilah basic
lima yaitu peran dalam hal security and rule needs. Menurut Anu Madgavar dkk (2014)
of law, political and governance, socio- indikator dari terpenuhinya basic needs
economic recovery, human rights, dan antara lain: makanan yang mengandung 60
humanitarian assistance (ACCORD, 2013). gram protein dan 40 gram lemak/hari bagi
Dalam tulisan ini peran yang ingin diteliti orang dewasa, energi yang dapat
adalah peran socio-economic recovery. digunakan untuk memasak dan
Peran ini penulis nilai paling tepat untuk menyalakan listrik berdasarkan kebutuhan
menggambarkan upaya UNDP dalam minimal, rumah permanen yang dapat
menanggulangi kemiskinan di Sri Lanka. ditinggali, air minum bersih dan dapat
diakses melalui sambungan pipa, sanitasi
Tabel.2.3.4.1 Dimensi dan Indikator Peace yang bersih, adanya layanan kesehatan
Building yang mudah diakses, pendidikan minimal
Dimensi Indikator pada jenjang SD dan SMP, dan adanya
Socio-economic  Reconstructed jaminan sosial melalui asuransi.
Recovery physical
infrastructure 3. Metodelogi Penelitian
 Employment and
livelihood Penelitian ini menggunakan teknik
generation penelitian deksriptif-kualitatif. Penelitian
 Develop private deskripftif-kualitatif menurut Nawawi (2007)
sector adalah prosedur pemecahan masalah yang
 Efficient natural diselidiki dengan menggambarkan atau
resources melukiskan keadaan subyek atau obyek
penelitian (seseorang, lembaga, Ketujuh etnis tersebut antara lain: Sinhala,
masyarakat, dan lain-lain) pada saat Tamil Sri Lanka, Moor Sri Lanka, Tamil
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang India, Melayu Sri Lanka, dan Moor India.
tampak, atau sebagaimana adanya. Secara komposisi Sinhala dan Tamil adalah
Menurut Burhan Bungin (2011) metode ini etnis terbesar dengan komposisi masing-
digolongkan sebagai metode kuasi kualitatif masing 74,90% dan 15,27% (Tamil Sri
atau kualitatif semu karena masih Lanka dan Tamil India).
menempatkan teori sebagai aspek utama Dua kelompok etnis ini juga terpisah secara
untuk menganalisis data. geografi. Etnis Sinhala mendiami sebagian
Sumber data yang digunakan besar kawasan selatan dan barat pulau,
dalam penelitian ini adalah sumber data sementara etnis Tamil mendiami kawasan
sekunder. Sumber data sekunder utara dan timur pulau. Secara statistik
merupakan sumber data yang berasal dari jumlah etnis Tamil yang mendiami Provinsi
literatur-literatur, jurnal ilmiah, dan website- Utara dan Timur masing-masing sebesar
website di internet. 93,86% dan 39,79% dari keseluruhan
Unit analisis adalah obyek yang populasi (BPS Sri Lanka, 2012).
perilakuknya akan kita deskripsikan, Selain perbedaan dalam hal
jelaskan, dan ramalkan (Mas’oed, 1994). geografi, dua kelompok etnis ini juga
Unit analisis dalam penelitian ini adalah berbeda dalam hal ekonomi. Etnis Sinhala
organisasi yaitu UNDP. Dipilihnya unit yang merupakan etnis terbesar di Sri Lanka
analisis organisasi dikarenakan unit analisis memiliki pendapatan yang jauh lebih besar
inilah yang penulis nilai paling dapat untuk ketimbang etnis Tamil. Hal tersebut
menggambarkan peran dari sebuah tercemin dari distribusi pendapatan provinsi
lembaga. di Sri Lanka. Provinsi yang mayoritas dihuni
Dalam penelitian ini teknik oleh etnis Tamil memiliki pendapatan yang
pengumpulan data yang digunakan adalah rendah. Hal tersebut bertolak belakang
metode dokumenter dan metode dengan Provinsi Barat dan Selatan yang
penelusuran data online. Dalam penelitian mayoritas dihuni oleh etnis Sinhala. Etnis
ini strategi analisis yang digunakan adalah Sinhala justru dapat menikmati pendapatan
strategi analisis data deskripftif-kualitatif. yang jauh lebih besar.
Metode ini merupakan metode analisis
yang bersifat semi-deduktif. Metode ini Tabel 4.1.1.1. Pendapatan Rata-Rata
dilakukan dengan menggunakan teori Provinsi di Sri Lanka
sebagai sarana untuk mengkasifikasikan Provinsi Rata-Rata Pendapatan
data. Data-data yang telah terklasifikasikan Western Rs. 64,944
tersebut kemudian dianalisis secara Central Rs. 38,558
induktif. Hasil dari analisis induktif tersebut
Southern Rs. 41,816
barulah melahirkan sebuah kesimpulan
(Bungin, 2012). Northern Rs. 37, 503
Teknik penyajian data yang Eastern Rs. 28, 113
digunakan dalam penelitian ini adalah North Western Rs. 46,253
teknik penyajian data tematik. Teknik North Central Rs. 35,771
penyajian data tematik adalah teknik Uva Rs. 40,664
penyajian data dengan cara Sabaragamuwa Rs. 36,379
mengelompokkan setiap data yang ada Rata-rata Rs. 41.111
dalam tema-tema tertentu. Nasional
(Sumber: BPS Sri Lanka, 2012)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Provinsi Utara dan Timur memang
merupakan salah satu provinsi paling
4.1. Gambaran Umum Penelitian miskin di Sri Lanka. Data dari badan pusat
statistik Sri Lanka pada tahun 2012
4.1.1. Kemiskinan Etnis Tamil di Provinsi menunjukkan. Pendapatan rata-rata di
Utara dan Timur Sri Lanka Provinsi Utara (Rs. 37, 503) dan Provinsi
Secara demografis, Sri Lanka Timur (Rs. 28, 113). Sangat jauh dari rata-
adalah negara multikultur. Ada beragam rata pendapatan nasional yang mencapai
etnis yang mendiami wilayah ini. Menurut Rs. 41.111. Hanya provinsi Sabaragamuwa
Badan Pusat Statistik Sri Lanka (2012) yang memiliki pendapatan rata-rata lebih
terdapat 7 etnis yang berdiam di Sri Lanka.
rendah dari dua Provinsi Utara dan Timur. Adanya perubahan demografi yang cukup
Penyebab Provinsi Sabaragamuwa lebih signifikan tidak lain disebabkan oleh
rendah pendapatannya lebih dikarenakan rendahnya angka reproduksi dikalangan
faktor geografis wilayahnya yang gersang etnis Tamil (Chattopadhyaya, 1994).
dan tidak banyak dihuni penduduk. Hal Persoalan rendahnya reproduksi ini
tersebut sangat berbeda dengan Provinsi seperti yang dijelaskan oleh
Utara dan Timur yang miskin karena Chattopadhyaya (1994) disebabkan oleh
dampak dari konflik. suasana perang berkepanjangan yang
berlangsung di Provinsi Utara dan Timur.
Tabel 4.1.1.2. Rasio Konsumsi Makanan Perang tersebut mengakibatkan banyak
Provinsi Rasio Konsumsi anak-anak muda Tamil yang tidak menikah
Makanan dan memilih menjadi pejuang Macan Tamil.
Western 30,6% Selain itu, banyak juga orang-orang Tamil
Central 41,2% yang memilih mencari suaka ke Inggris dan
Southern 37,8% Australia (Swamy, 2010).
Northern 44,8% Selain persoalan yang
Eastern 55,0% menyangkut masalah ekonomi, Provinsi
North Western 41,3% Utara dan Timur juga mengalami persoalan
North Central 41,1% pendidikan yang buruk. Tercatat sebanyak
Uva 41,7% 40% anak muda Tamil tidak dapat
melanjutkan pendidikan menengah
Sabaragamuwa 43,2%
dikarenakan masalah ekonomi (ADB,
Rata-rata 37,6%
2009). Selain itu, tidak adanya guru yang
Nasional
terlatih juga menjadikan dua provinsi ini
(Sumber: BPS Sri Lanka, 2012)
memiliki masalah dalam hal baca dan tulis.
Sekitar 20% penduduk Tamil yang berusia
Data menunjukkan penduduk
12 tahun masih belum bisa membaca dan
Provinsi Utara menghabiskan sekitar 55,0%
menulis (ADB, 2009).
dari pendapatanya, sementara penduduk
Persoalan kesehatan di Provinsi
Provinsi Timur menghabiskan 44,8% dari
Utara juga tidak terlalu baik, pada tahun
pendapatannya untuk konsumsi makanan.
2012 hanya ada 2 rumah sakit. Dengan
Hal tersebut adalah tanda dari adanya
jumlah yang sangat terbatas dua rumah
kemiskinan. Seperti yang dijelaskan oleh
sakit tersebut harus melayani penduduk
Kuncoro (2012), bahwa suatu masyarakat
yang jumlahnya mencapai lebih dari 2 juta
yang sejahtera adalah masyarakat yang
orang. Hal tersebut berimplikasi kepada
mampu menyisihkan sebagian besar
munculnya beragam gejala penyakit seperti
pendapatannya untuk tabungan dan
demam berdarah. Selain itu, lebih dari
investasi. Kuncoro (2010) menjelaskan
setengah populasi balita Tamil menderita
dengan tidak adanya investasi dan
gizi buruk (ADB, 2009).
tabungan maka peluang untuk terciptanya
Persoalan-persoalan ini yang jika
kesejahteraan dalam suatu masyarakat
tidak ditangani secara tepat tentu akan
akan menjadi lebih kecil (Kuncoro, 2012).
menimbulkan dampak berantai baru. Maka
Hal ini dikarenakan tidak terjadinya arus
dari itu diperlukan yang namanya promoting
perputaran modal dalam sektor produktif
and social reconstruction. Tujuannya
(Williamson, 1995).
adalah untuk menghapus hambatan-
Persoalan perang yang memicu
hambatan ekonomi yang menyebabkan
kemiskinan menyebabkan populasi etnis
seseorang tidak mampu hidup sejahtera.
Tamil terus menurun dari tahun ke tahun.
Sasaran utama dari program ini adalah
Pada tahun 1901, jumlah etnis Sinhala
menanggulangi kemiskinan masyarakat.
mencapai 2.330.800 orang atau 65,36%
Penanggulangan kemiskinan menjadi hal
dari total populasi dan etnis Tamil Sri Lanka
yang krusial karena akan mencegah
mencapai 951.700 orang atau 26,69% dari
timbulnya kembali pemberontakan dan
total populasi (BPS Sri Lanka, 2012). Pada
menyatukan kelompok yang bertikai agar
tahun 2011 jumlahnya etnis Sinhala
menggunakan cara-cara politik yang baik
mencapai 15.250.081 orang atau 74,90%
(Collier dalam Murithi, 2009).
dari total populasi, sementara etnis Tamil
berjumlah 2.269.266 orang atau 11,15%
daro total pupulasi (BPS Sri Lanka 2012).
4.1.2. Faktor Penyebab Kemiskinan Etnis seperti mendirikan pabrik dan bank hanya
Tamil di Provinsi Utara dan Timur diberikan pemerintah bagi etnis Sinhala
Permasalahan kemiskinan yang (Peebles, 2006). Etnis Tamil Sri Lanka juga
saat ini menimpa etnis Tamil tidak dapat dilarang melakukan kegiatan perdagangan
dilepaskan dari persoalan diskriminasi dan dengan sesama rekan etnis mereka yang
konflik berkepanjangan yang terjadi di Sri berasal dari India. Akibatnya banyak usaha-
Lanka. Pemerintah Sri Lanka menerapkan usaha perdagangan yang tutup, mengingat
aturan yang bersifat diskriminatif dalam hal mata pencaharian sebagai etnis Tamil
ekonomi dan politik bagi etnis Tamil. Dalam adalah sebagai pedagang makanan dan
hal politik, etnis Tamil dilarang untuk pakaian.
menduduki jabatan strategis pemerintahan Diskriminasi yang terus terjadi
dan mendirikan partai politik. Sementara membangkitkan kesadaran politik etnis
itu, dalam hal ekonomi etnis Tamil dipersulit Tamil untuk merdeka. Sekelompok
untuk mendirikan usaha dan melakukan intelektual Tamil kemudian membentuk
kegiatan perdagangan dengan sesama organisasi yang bernama Macan Tamil
etnis mereka yang berasal dari India Baru pada tahun 1972. Organisasi ini
(Sukarjaputra, 2010). bertujuan untuk membentuk negara
Diskriminasi yang dialami oleh etnis merdeka yang bernama Tamil Eelam.
Tamil pada akhirnya memicu gerakan Pada tahun 1976 Macan Tamil
separatis yang dikenal sebagai Macan Baru berganti nama menjadi Macan
Tamil. Macan Tamil bertujuan untuk Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) yang
mendirikan negara baru di Provinsi Utara lebih dikenal di dunia internasional dengan
dan Timur Sri Lanka. Gerakan ini direspon sebutan Macan Tamil.
oleh Pemerintah Sri Lanka dengan jalan Macan Tamil dalam menjalankan
menggelar operasi militer. Konflik aksinya tidak segan-segan melakukan
berkepanjangan selama kurang lebih 30 kegiatan pembunuhan. Kebanyakan
tahun pun tidak dapat dihindarkan. Dampak Sasaran Macan Tamil adalah polisi Sinhala
dari konflik itu sendiri adalah rusaknya dan para politisi Tamil moderat yang
beragam infrastruktur dan kemiskinan yang bersedia berdialog dengan Pemerintahan
menimpa etnis Tamil. Sri Lanka. Operasi besar pertama yang
Hubungan harmonis antara Sinhala dilakukan oleh Macan Tamil adalah
dengan Tamil mulai retak ketika ketika membunuh Walikota Jaffna, Alfred
Perdana Menteri Solomon Bandarnaike Duraiappah, pada tahun 1975. Operasi
mengeluarkan kebijakan diskriminatif yang pembunuhannya lainnya menimpa M.
disebut “Sinhala Only Act” pada tahun Canagaratman yang merupakan anggota
1956. Kebijakan ini mengharuskan semua parlemen Sri Lanka.
orang agar bisa berbicara Bahasa Sinhala. Pembunuhan yang paling memicu
Hal tersebut berdampak kepada banyaknya kemarahan etnis Sinhala atas Macan Tamil
orang Tamil yang harus memundurkan diri adalah pembunuhan yang mereka lakukan
dari pemerintahan karena tidak bisa terhadap 13 tentara Sri Lanka.
berbahasa Sinhala. Etnis Tamil pun banyak Pembunuhan ini berdampak pada
melakukan gerakan protes atas kebijakan munculnya kerusuhan besar di Sri Lanka
ini, sementara etnis Sinhala yang merasa yang membangkitkan sentimen anti-Tamil
diuntungkan memilih untuk melakukan secara luas. Etnis Sinhala menyerang
gerakan anti-Tamil. Pada tahun 1959 terjadi desa-desa yang dihuni oleh warga Tamil.
kerusuhan besar antara Tamil dengan Peristiwa yang berlangsung pada Bulan Juli
Sinhala. Kerusuhan ini menewaskan ribuan 1983 dikenal sebagai peristiwa “Juli Hitam”.
orang dan pada akhirnya berdampak Dampak dari peristiwa ini adalah
kepada instabilitas politik di Sri Lanka. terbunuhnya 3000 orang.
Pada tahun 1972 Perdana Menteri Dunia internasional menyebut
Sirimavo Bandaranaike mengganti nama peristiwa Juli Hitam sebagai sebuah
Ceylon menjadi Sri Lanka dan menjadikan genosida yang direncanakan pemerintah
Buddha Theravada sebagai agama resmi Sri Lanka. Pasca peristiwa Juli Hitam
negara. Kebijakan tersebut juga disusul semakin banyak aksi saling serang antara
dengan beragam kebijakan nasionalisasi Macan Tamil dengan Pemerintah Sri
perusahaan minyak dan keistimewaan bagi Lanka. Pada tahun 1987 pemerintah Sri
etnis Sinhala dalam bidang ekonomi dan Lanka menggelar operasi pembebasan
perdagangan. Banyak hak-hak eksklusif wilayah yang dikuasai oleh Macan Tamil.
Pertempuran tersebut bertujuan untuk kelompok separatis oleh dunia internasional
merebut wilayah Vadamarachchi. Operasi (Sukarjaputra, 2010).
ini menandai dimulainya perang Segala bentuk upaya mediasi yang
konvensional pertama antara militer Sri dipelopori oleh lembaga internasional selalu
Lanka dengan Tentara Macan Tamil. berakhir dengan kegagalan. Mediasi hanya
Perang di Sri Lanka yang terus sebatas melahirkan gencatan bersenjata
berkecamuk membuat kondisi perpolitikan jangka pendek. Fase terakhir dari konflik
di Asia Selatan semakin tak menentu. India berkepanjangan ini mulai tampak pada
yang merupakan negara terbesar di Asia tahun 2008-2009, kala itu tentara Sri Lanka
Selatan akhirnya turun tangan dengan mengintensifkan serangan udara dan darat
menerjunkan Indian Peace Keeping Force ke markas Macan Tamil di Mavil Aru.
(IPKF) Tahun 1987. Terbentuknya IPKF Hasilnya pemimpin Macan Tamil tewas
tidak dapat dilepaskan dari desakan warga dalam serangan berskala besar yang
Tamil Nadu yang menginginkan India dilakukan oleh militer Sri Lanka.
membantu etnis Tamil di Sri Lanka.
Kedatangan IPKF tidak dapat meredam 4.2. Hasil Temuan dan Analisis
konflik yang melibatkan antara Sinhala
dengan Macan Tamil. Justru IPKF 4.2.1. Peran UNDP
dianggap sebagai sebuah masalah baru UNDP Sri Lanka dalam
bagi dua pihak yang sedang bertikai. pelaksanaanya berbasis kepada UNDP
Masalah yang muncul seperti gagalnya Country Programme Action Plan (CPAP)
upaya perdamaian yang dilakukan dan yang merupakan program
kesalahan kalkulasi IPKF dalam transisi/pemulihan yang berfokus kepada
memperhitungkan kekuatan Macan Tamil, masyarakat yang mengalami dampak dari
sehingga mengakibatkan banyak korban konflik yaitu masyarakat di Provinsi Utara
tewas dari pihak India (Holt, 2011) dan Timur Sri Lanka (UNDP, 5). UNDP Sri
Sebuah kesepakatan antara lanka melaksanakan enam program kerja
Pemerintah Sri Lanka dengan Pemerintah yang bersifat peace building. Keenam
India yang pada intinya memberikan status program kerja ini sifatnya merupakan
otonomi khusus bagi etnis Tamil di wilayah program peace building yang berfokus
Jaffna ditolak mentah-mentah oleh Macan dalam bidang ekonomi.
Tamil. Macan Tamil beralasan pemberian Keenam program tersebut antara
otonomi khusus akan membatasi ruang lain: 1) sustainable livelihood; 2) micro
gerak Macan Tamil. Selain itu ketidak finance and micro enterprise development;
puasan juga datang dari etnis Sinhala yang 3) community focused housing; 4)
melihat hal ini sebagai keberpihakan rehabilitation of community infrastructure; 5)
pemerintah Sri Lanka atas Macan Tamil. social transformation and gender
Ketika Renasinghe Premadasa empowerment; 6) community based
menggantikan Jayawardane sebagai environmental management. Hasil yang
Presiden Sri Lanka. Ia meminta agar diharapkan dari terlaksananya keenam
pemerintah India mengakhiri IPKF di Sri program kerja tersebut adalah terjadinya
Lanka pada tahun 1990. India pun kohesi sosial dan pemulihan ekonomi
menyetujui dengan alasan telah banyak dalam masyarakat yang berkonflik (UNDP,
tentaranya yang tewas. Velupillai 2011).
Prabhakaran, pimpinan Macan Tamil,
melihat hal tersebut sebagi sebuah 4.2.1.1. Sustainable Livelihood
keperpihakan India atas Pemerintah Sri Program ini adalah program
Lanka. Prabhakaran pun mengutus penciptaan lapangan pekerjaan yang
pasukan bunuh diri untuk membunuh berbasis sumber daya lokal. Kebanyakan
Perdana Menteri India Rajiv Gandhi Tahun sektor usaha yang dikembangkan adalah
1991.Tidak cukup hanya dengan perikanan, pertanian, dan peternakan.
membunuh Rajiv Gandhi, Macan Tamil juga Masyarakat yang menjadi sasaran utama
membunuh Presiden Sri Lanka Renasinghe dari program ini adalah rumah tangga
Premadasa Tahun 1993. Banyaknya miskin etnis Tamil yang selama ini terkena
serangan yang dilakukan oleh Macan Tamil dampak dari konflik bersenjata. Tujuan dari
menjadikan organisasi ini lebih dijuluki program ini adalah agar pendapatan rumah
sebagai organisasi teroris ketimbang tangga miskin etnis Tamil mampu
meningkat secara berkelanjutan. Hasil dijalankannya. Kegiatan yang dijalakan
temuan dalam program ini antara lain: kebanyakan merupakan kegiatan usaha
1. Keberadaan program ini telah yang mengembangkan hasil dari produk-
menciptakan akses mata produk pertanian, perikanan, dan
pencaharian yang lebih besar bagi peternakan yang telah ada. Hasil temuan
masyarakat. Akses tersebut antara dalam kegiatan ini antara lain:
lain dalam hal penciptaan lapangan 1. Jumlah penerima dalam sektor ini
pekerjaan dalam bidang pertanian, mencapai 682 orang. Kebanyakan
peternakan, dan perikanan. penerima merupakan orang-orang
Bidang-bidang tersebut memang yang mengembangkan usaha
memang menjadi salah satu pengolahan dibidang pertanian,
penyumbang terbesar dari PDB Sri peternakan, dan perikanan.
Lanka. Pihak-pihak yang menerima Sebanyak 95% dari para penerima
manfaat sebanyak 15.000 orang langsung berinisiatif mendirikan
dengan komposisi 39% usaha dalam waktu 3 bulan
perempuan. semenjak menerima bantuan
2. Guna menunjang keberlanjutan hibah. Jumlah penerima hibah
dari program ini UNDP memberikan terbesar adalah kamu wanita
bantuan mesin-mesin pertanian dengan persentase 56%.
dan perikanan. Hal ini bertujuan 2. Sebanyak 2603 pemuda Tamil
agar ongkos produksi dapat dilatih pada pembuatan
diturunkan dan produk yang perencanaan bisnis. Program ini
dihasilkan bersifat kompetitif di bernama Start Your Business
pasaran. (SYB) dan Improve Your Business
3. Pemberian pelatihan atau training (IYB). Kegiatan pelatihan yang
dalam bidang pertanian. Hal ini dikembangkan bekerjasama
dimaksudkan agar proses dengan Internationa Labor
pertanian dapat dilakukan secara Organization (ILO). Bank-bank
profesional dan mampu swasta yang berlokasi di wilayah
memberikan keuntungan bagi Jaffna dan Batticaloa juga bekerja
petani. Jumlah orang yang sama dalam UNDP dalam
mengikuti program kerja ini adalah menyalurkan kredit pasca
sebanyak 7.711 orang. UNDP pelatihan. Jumlah pinjaman yang
melakukan kerjasama dengan diberikan berkisar antara Rs.
dinas pertanian Sri Lanka dan NGO 10.000 dan Rs. 50.000.
lokal seperti dalam memberikan 3. Pengembangan usaha yang
pelatihan. dilakukan dengan cara memberikan
4. UNDP menjalin kerjasama dengan bantuan pelatihan bagi 11 unit
56 lembaga pemerintahan di Sri usaha di wilayah Jaffna. Usaha-
Lanka agar masyarakat Tamil usaha ini diberikan pelatihan dalam
dapat menikmati infrasturktur dasar hal manajemen, marketing, dan
yang mendukung mata perizinan usaha dengan
pencaharian mereka. Program ini pemerintahan.
difokuskan pada daerah-daerah
terpencil yang ada di Provinsi Utara 4.2.1.3. Community Focused Housing
dan Timur Sri Lanka. Community focused housing
adalah program penciptaan rumah
4.2.1.2. Micro Finance and Micro Enterprise sederhana bagi para etnis Tamil. Perang
Development yang berlangsung selama kurang lebih 30
Program micro finance and micro tahun telah menyebabkan etnis Tamil
enterprise adalah penciptaan unit-unit tinggal di pengungsian, beberapa
usaha kecil pada bidang keuangan dan diantaranya bahkan ada yang mencari
perdagangan. Dalam program ini UNDP suaka ke luar negeri. Rumah tentu saja
memberikan bantuan berupa hibah dan menjadi hal yang sangat penting
memberikan pendampingan dalam keberadaannya karena menyangkut
pengembangan usaha. Program ini kebutuhan primer manusia. Hasil temuan
bertujuan agar masyarakat dapat terkait community focused housing ini
memberikan nilai tambah atas usaha yang antara lain:
1. Sebanyak 772 rumah layak huni dan Timur. Selama ini dikarenakan
telah dibangun oleh UNDP. Dari perang yang berkepanjangan,
jumlah tersebut 96,6% telah dihuni saluran irigasi di Provinsi Utara
oleh pemiliknya. Kebanyakan tidka pernah diperbaiki. Kini UNDP
rumah yang dibangun terletak di membangun saluran irigasi
Provinsi Utara 65% dan Provinsi sebanyak 23 buah dengan total
Timur 35%. Kebanyakan rumah panjang 23 Km.
etnis Tamil dibangun baru, karena 4. Pembangunan faslitas sosial yang
rumah lama mereka telah hancur. dapat mendukung kehidupan
2. Dalam proses pembangunan masyarakat Tamil seperti instalasi
rumah mereka UNDP melibatkan pengolahan air, fasilitas pendidikan
peran masyarakat tamil. Warga seperti preschool dan sekolah
tamil yang berpartisipasi sebanyak pelatihan guru. Fasilitas kesehatan
1203 orang. Mereka dilibatkan yang dibangun seperti klinik dan
langsung dalam proses konstruksi. fasilitas jompo.
5. Pembangunan jalan yang
4.2.1.4. Rehabilitation of Community menghubungkan antara desa-desa
Infrastructure terpencil menjadi perhatian utama
Program rehabilitation of UNDP. UNDP selama 5 tahun
community infrastructure bertujuan untuk berhasil membangun jalan
membangun infrastruktur dasar bagi sepanjang 84,94 km.
masyarakat. Infrastrktur dasar yang Pembangunan jalan ini selain
dibangun seperti jalan, jaringan listrik, air, memudahkan akses perdangan
dan saluran telepon. UNDP barang juga meningkatkan interaksi
mengungkapkan pembangunan dan mobilitas warga antar desa.
infrastruktur di wilayah Provinsi Utara dan UNDP beranggapan mobilitas
Timur bertujuan untuk meningkatkan warga menjadi hal yang penting
produktivitas masyarakat dan membuat karena akan memudahkan
produk-produk yang dibuat warga tamil masyarakat dalam menjangkau
dapat terjangkau harganya. Hasil dari sumber-sumber ekonomi.
program tersebut antara lain: 6. UNDP menggunakan skem cash
1. Sebanyak 624 sarana penunjang fork work yaitu pemberian uang
kehidupan telah dibangun dan 385 untuk bekerja dalam proyek-proyek
infrastruktur sosial telah dibangun. yang dijalankan oleh UNDP.
Jumlah orang yang menerima Program rehabilitation and
manfaat dari program ini sebanyak community infrastructure
230.124 orang. merupakan program yang
2. Infrastruktur yang membantu menyerap tenaga kerja paling
meningkatkan nilai tambah dalam banyak dalam jangka pendek.
bidang pertanian, peternakan, dan Sebanyak 72.715 tenaga kerja
perikanan juga menjadi perhatian tidak terlatih dapat bekerja dalam
utama. Dalam bidang peternakan program-program yang dijalankan
dan industri susu telah dibangun oleh UNDP seperti program
pabrik pengolahan susu yang perbaikan jalan dan irigasi.
terletak di distrik Batticaloa,
Mannar, dan Vavuniya. 4.2.1.5. Social Transformation and Gender
Pembangunan pabrik ini menurut Empowernment
UNDP telah meningkatkan nilai Dalam program ini UNDP berusaha
tambah bagi produk pertanian di memanfaatkan sumber daya lokal yang ada
Provinsi Utara. Selain itu, UNDP dalam mendukung terjadinya perubahan
juga mendorong agar pemasaran sosial. Sumber daya lokal yang ditekankan
susu dapat dilakukan ke industri disini adalah lembaga-lembaga lokal.
susu yang ada di Sri Lanka seperti Lembaga-lembaga lokal ini adalah mitra
Milk Industri of Lanka Company, kerjasama utama dari UNDP. Selain itu
Nestle, dan Chemical Industries UNDP juga membuat program khusus bagi
Colombo. wanita. Hasil temuannya adalah sebagai
3. Pembangunan saluran irigasi bagi berikut:
pertanian di wilayah Provinsi Utara
1. Telah terjadi perubahan dalam hal diberikan terkait teknik pengolahan
pertukaran budaya antar etnik. tanah dan aspek hukum terkait
Masyarakat kini dapat lebih mudah penebangan hutan.
dalam menjangkau wilayah lainnya 3. UNDP bekerjasama dengan World
berkat adanya infrastruktur yang Food Programme dalam
dibangun. membangun instalasi biogas di
2. Sebanyak 328 organisasi lokal Desa Thirunelvelu, Jaffna. Tujuan
menjalin kerjasama dengan UNDP dibangunnya instalasi ini adalah
dalam pelaksanaan program untuk menyediakan aliran listrik
kerjanya. Dari jumlah tersebut 40% dan gas yang murah bagi
adalah lembaga yang dikelola oleh penduduk di desa tersebut.
mayoritas perempuan. Lemabaga-
lembaga tersebut menerima hibah 4.2.2. Tantangan Peace Building Terhadap
dan bantuan dalam pelaksanaan Etnis Tamil di Provinsi Utara dan
kegiatannya. Timur
3. Terjadi diskusi antara lembaga Proses peace building dalam hal
lokal dalam suatu distrik. Mereka penanggulangan kemiskinan etnis Tamil
mendiskusikan beragam tidak dapat dilepaskan dari paradigma
permasalahan yang dihadapi terkait pembangunan yang ada. UNDP sebagai
dengan program kerja yang mereka sebuah organisasi internasional telah
jalankan. menjalankan program peace building
4. UNDP memberikan pelatihan dengan menekankan nilai-nilai
Bahasa Inggris bagi 210 pemuda di pembangunan berbasis masyarakat.
5 distrik. Program ini merupakan Model pembangunan ini
kerjasam UNDP dengan British menekankan pada partisipasi dan pelibatan
Council. masyarakat dalam menyusun program
5. UNDP memberikan pelatihan pembangunan. PBB pada awal berdirinya
mediasi bagi lembaga-lembaga belum mengenal program pembangunan
sekolah di Sri Lanka. Setidaknya berbasis masyarakat sebagai bagian dari
ada 21 sekolah yang dilibatkan. platform penanggulangan kemiskinannya.
Tujuan dari program ini adalah PBB lebih mengikuti model pembangunan
menanamkan metode mediasi berbasis pertumbuhan ekonomi yang
sebagai solusi penyelesaian digagas oleh Rostow (Raharjo, 2012).
masalah sejak dari usia dini. Perubahan mulai tampak manakala
program pembangunan yang berbasis
4.2.1.6. Community Based Environmental pertumbuhan ekonomi gagal dalam
Management menanggulangi kemiskinan. Program
Dalam program ini UNDP pembangunan berbasis negara dinilai
menekankan pentingnya penggunaan hanya menciptakan utang dan
sumber daya secara berkelanjutan. UNDP ketergantungan bagi negara berkembang.
mendorong setiap lembaga lokal dalam Selain itu, pembangunan model ini juga
suatu desa menggunakan teknologi ramah dinilai menciptakan kesenjangan sosial
lingkungan. Dengan penggunaan teknologi yang luas antar masyarakat. Hal tersebut
ramah lingkungan maka masyarakat dapat tentu saja berdampak kepada eksklusifitas
memanfaatkan sumber daya lokal dengan kelompok yang memperoleh manfaat dari
biaya yang terjangkau. Hasil temuan dalam pembangunan (Raharjo, 2012).
penelitian ini adalah sebagai berikut: Eksklusifitas dari kelompok yang
1. UNDP membangun sanitasi air memperoleh manfaat pembangunan bisa
dengan teknologi ramah lingkungan lebih berbahaya jika terjadi dalam sebuah
di wilayah Polunnaruwa dan negara yang heterogen dari sisi etnis. Jika
Trincomalee. Sanitasi air dengan ada kelompok etnis yang memperoleh
teknologi ramah lingkungan manfaat dalam pembangunan dan
diharapkan dapat menanggulangi kelompok etnis lainnya tidak. Hal tersebut
krisis air di dua wilayah ini. bisa memunculkan kecemburuan sosial dan
2. UNDP melakukan pelatihan peluang terjadinya disintegrasi dalam suatu
terhadap lembaga lokal di bidang negara. Di negara multietnis, kasus yang
pertanian di wilayah Manikkamadu muncul biasanya adalah adanya
dan Kudivil. Pelatihan yang kesengajaan penciptaan diskriminasi
pembangunan atas suatu etnis. Di negara- empowernment. Ada dua program UNDP
negara lain diskriminasi inilah yang menjadi yang menekankan aspek gender yaitu
pemicu dari konflik etnis berkepanjangan micro finance dan social transfornmation.
(Gurr, 1994). Gender suatu sifat yang melekat pada
Dalam kasus Sri Lanka diskriminasi kaum laki-laki maupun perempuan yang
yang dilakukan diawali dengan dikonstruksi secara sosial maupun kultural
pembentukan Sinhala Only Act yang (Fakih, 2010). Dalam program
disusul dengan diskriminasi pada bidang pembangunan, pihak yang dinilai harus
ekonomi melalui nasionalisasi aset-aset mendapatkan manfaat utama dari adanya
yang selama ini dimiliki oleh penduduk pembangunan selama ini adalah laki-laki,
Tamil (Sukarjaputra, 2010). Hasil dari sementara wanita hanya mengurusi
diskriminasi tersebut adalah sebuah “persoalan dapur” saja.
perlawanan bersenjata dari kelompok UNDP berusaha menghapus
minoritas Tamil. Pasca konflik berakhir masalah ketimpangan gender ini melalui
sisa-sisa permasalah yang belum program pelatihan dan pemberian kredit
terselesaikan adalah kemiskinan. Menurut usaha. Hasil dari program pemberdayaan
Acemoglu dan Robinson (2014), cara satu- gender di Provinsi Utara dan Timur juga
satunya agar sebuah masyarakat dapat cukup memuaskan. Banyak wanita yang
lepas dari kemiskinan adalah lewat selama ini tidak bekerja, dapat ikut
penciptaan institusi ekonomi dan politik berpartisipasi dalam program
yang inklusif. Model institusi inklusif hanya pembangunan melalui unit usaha yang
mampu tercipta manakala diskriminasi yang mereka buat. Tentu saja hal tersebut
selama ini dilakukan oleh Pemerintah Sri berdampak bagi peningkatan kesejahteraan
Lanka dihapuskan. keluarga.
Namun, langkah UNDP dalam Program penanggulangan
mendorong peace building masih sebatas kemiskinan yang dilakukan oleh UNDP
pembangunan fisik dan belum sepenuhnya telah memberikan efek pemberdayaan
mendorong perubahan kelembagaan. Hal yang positif bagi etnis Tamil. Hal tersebut
tersebut berimplikasi terhadap persoalan ditunjukkan dengan adanya penurunan
dikriminasi ekonimi dan politik yang belum angka kemiskinan secara kuantitas. Data
mampu ditangani secara maksimal. BPS Sri Lanka (2012) menunjukkan rasio
Pemerintah Sri Lanka pun tampaknya tidak penurunan kemiskinan di Provinsi Utara
terlalu memberikan perhatian yang berarti dan Timur masing-masing mencapai 1,9%
terhadap masalah ini. Justru pemerintah Sri dan 3,8% pasca berakhirnya konflik. Hal
Lanka belum melakukan rekonsiliasi tersebut ditambah dengan semakin baiknya
nasional. UNDP pun tidak ada upaya infrastruktur di Provinsi Utara dan Timur.
kearah sana. Hal tersebut terlihat dari
ketakutan pemerintah Sri Lanka atas etnis 5. KESIMPULAN
Tamil yang kemungkinan masih ingin
memberontak (foreignpolicy.com, 2014). Sebagai sebuah program
Diskriminasi yang dihilangkan oleh penanggulangan kemiskinan, UNDP
Pemerintah Sri Lanka pun masih sebatas menjalankan program ini dengan
dikembalikannya hak-hak untuk berdagang menggunakan pendekatan pembangunan
dan memiliki usaha bagi orang Tamil. berbasis masyarakat. Pendekatan tersebut
Namun, diskriminasi seperti kebebasan terjabarkan melalui enam program yang
mendirikan partai politik dan menjadi dijalankan oleh UNDP yaitu 1) sustainable
anggota parlemen masih sangat susah bagi livelihood; 2) micro finance and micro
orang Tamil. Tanpa adanya upaya enterprise development; 3) community
sungguh-sungguh untuk melakukan focused housing; 4) rehabilitation of
perbaikan secara mendasar, program community infrastructure; 5) social
peace building yang dilakukan oleh UNDP transformation and gender empowerment;
dan banyak NGO lainnya terancam hanya 6) community based environmental
akan menjadi program yang sifatnya proyek management. Keenam program ini
saja. berusaha untuk mendorong masyarakat
Dalam temuan penelitian ini, agar mandiri (self-reliance), mengajak
diketahui adanya peran baru yang tidak masyarakat aktif dalam program
terdapat dalam teori peace building pembangunan (participation), dan
ACCORD. Peran tersebut adalah gender
membuka keadilan dalam aspek Baylis, J., dan Smith, S. (2001). The
pembangunan (justice). globalization of world politics: An
Hasil dari program ini adalah introduction to international
berkurangnya angka kemiskinan yang relations second edition. Oxford:
tampak dari peningkatan lapangan Oxford University Press.
pekerjaan dan mulai dibangunnya beragam Bearly, B. (2008). Separatist movement:
infrastruktur di Provinsi Utara dan Timur. Should nations have a right to self-
Hal tersebut ditambah dengan adanya determination. Washington DC: CQ
penurunan penduduk miskin dari yang Press.
sebelumnya 12,8% (Provinsi Utara) dan Brown, M.E. (1996). The international
14,8% (Provinsi Timur) pada tahun 2009 dimension of internal conflict.
menjadi 10,9 (Provinsi Utara) dan 11,0 Massachusetts: MIT Press.
(Provinsi Timur) pada tahun 2012 (BPS Sri Bungin, B. (2012). Penelitian kualitatif:
Lanka, 2010&2013). Namun, persoalan Komunikasi, ekonomi, kebijakan
diskriminasi ekonomi yang berpangkal pada publik, dan ilmu sosial lainnya.
masalah politik, jutru tidak terlalu disentuh. Jakarta: Prenada Media Group.
Fokus UNDP yang cenderung Cheetham, D., Pratt, D., dan Thomas, D.
kepada penyelesaian persoalan di (2013). Understanding
lapangan menyebabkan program interreligious relations.Oxford:
penanggulangan kemiskinan yang Oxford University Press.
dilakukan lebih menekankan aspek Cook, T.E. (2003). Separation, assimilation,
program (proyek), tanpa ada upaya lebih or accommodation: Contrasting
lanjut menyelesaikan masalah lewat jalur- ethnic minority policies. Westport:
lajur lainnya. UNDP tampak tidak terlalu Greenwood Publishing Group.
memperhatikan aspek desain kelembagaan Coser, L. (1959). The function of social
secara makro, seperti reformasi institusi conflict. Glencoe: Free Press.
pasca konflik, pengupayaan advokasi hak- Coser, T., dan Rosenberg, A. (1976). An
hak tamil dan rekonsiliasi secara nasional. Introduction to Internatioanal
Hal tersebut berimplikasi kepada upaya Politics. New Jersey: Prentice Hall.
penyelesaian masalah yang hanya Dzuveroviv, N. (2012). Intra state conflict
berusaha menyelesaikan masalah secara [PDF]. Diperoleh dari
permukaan. http://www.csm-fpn.org/wp-
Hal lainnya yang juga penting untuk content/uploads/2011/12/TPRS-
dicatat adalah adanya akomodasi gender Intra-State-Conflicts.pdf.
dalam program UNDP. Hal tersebut Gurr, T.R. (1994). Ethnic conflict in world
merupakan suatu hal yang positif politics. Colorado: Westview Press.
mengingat program gender empowernment Haden, P., dan Faltas, S. (2004). Assessing
tidak ada dalam konsep peace building and reviewing the impact of small
ACCORD. Dalam pandangan UNDP arms projects of arms availability
pembangunan haruslah dinikmati oleh and poverty: A case study of the
semua, sehingga kesetaraan gender dalam Republic of congo: UNDP/IOM ex-
pembangunan menjadi hal yang penting. combatant reintegrating and small
Ada dua program kerja UNDP yang sangat arms collections projects. Bradford:
menonjol nilai gendernya yaitu micro CICS.
finance dan social transformation. Horen, B.V. (2002). Planning for
institusional capacity in war-torn
6. DAFTAR PUSTAKA are: The case of Jaffna, sri lanka.
Australia: Habitat Internasional.
ACCORD. 2013. Accord peace building Jemadu, A. (2007). Analisis konflik internal
handbook. Mount Edgecombe: dari perspektif ilmu hubungan
ACCORD. internasional. Dalam Y.P.
“A world of development experience,”. Hermawan (Ed), Transformasi
(n.d.). Dalam United Nations dalam studi hubungan
Development Programme. internasional: Aktor, isu, dan
Diperoleh dari metodologi (hlm. 90). Yogyakarta:
http://www.undp.org/content/undp/e Graha Ilmu.
n/home/operations/about_us.html. Keohane, R.O. (1989). International
institution and state power: Essays
in international relations theory. in sri lanka: A literature review.
Boulden: Westview Press. Homagama: Karunaratne & Sons.
Jackson, R., dan Sorensen, G. (2009). Sukoda-Parr, S. (2015). Millennium
Pengantar studi hubungan development goals: For a people
internasional. Yogyakarta: Pustaka centered development agenda?.
Pelajar. London: Routledge.
Jones, W.S. (1993). Logika hubungan Silalahi, U. (2009). Metode penelitian
internasional: Kekuasaan, bidang sosial. Bandung: Refika
ekonomi-politik internasional, dan Aditama.
tatanan dunia 2. Jakarta: Gramedia Sitepu, P.A. (2011). Studi hubungan
Pustaka Utama. internasional. Yogyakarta: Graha
Kapan, A. (2000). Capacity building: shifting Ilmu.
the paradigms into practice. Sugiyono. (2012). Metode penelitian
Development in Practice, 10 (10), kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
517. Bandung: Alfabeta.
Korten, D.C. (1990). Getting to the 21st Sukarjaputra, Y.R. (2010). Auman terakhir
Century. W Hartford, CT: Kumarian macan tamil: Perang sipil sri lanka
Press. 1976-2009. Jakarta: Penerbit Buku
Madgavar, A dkk. (2014). From poverty to Kompas.
empowerment: India’s imperative Susan, Novri. 2010. Pengantar sosiologi
for jobs, growth, and effective basic konflik dan isu-isu konflik
services. London: Mckinsey Global kontemporer. Jakarta: Kencana.
Institute. Swearer, D.K. (1991). Fundamentalistic
Mas’oed, M. (1994). Ilmu hubungan movements in theravada buddism.
internasional: Disiplin dan Dalam M.E. Marty dan E. Scott
metodologi. Jakarta: LP3ES. (Eds), Fundamentalism observed
Mercy Corps. (2011). Peacebuilding (hlm. 635). Chicago: The University
through economic development of Chicago Press.
approach. Oregon: Mercy Corps. Tim Penyusun. 2008. Kamus bahasa
Murdiyatmoko, J. (2010). Sosiologi indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
memahami dan mengkaji untuk Departemen Pendidikan Nasional.
kelas XI. Jakarta: PT RajaGrafindo Thangavel, K.B. (2012). Post-conflict
Persada. reconstruction: The role of UNDP in
Murithi, T. (2009). The ethics of sri lanka. Jaffna: Jaffna University.
peacebuilding. Edinburg: The Theresia, A., dkk. (2014). Pembangunan
Edinburg University Press. berbasis masyarakat. Bandung:
Nawawi, H. (2007). Metode penelitian Alfabeta.
bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah United Nations Development Programme
Mada University Press (UNDP). (2002). Human
“Peace,”. (n.d.). Dalam Online Etymology development report: Deepening
Dictionary. Diperoleh dari democracy in a fragmented world.
http://www.etymonline.com/index.p New York: Oxford University Press.
hp?term=peace&allowed_in_frame Webel, C. (2007). Toward a philosophy and
=0. metapsychology of peace. Dalam
“Peace,”. (n.d.). Dalam Merriam-Webster. C. Webel dan J. Galtung (Eds),
Diperoleh dari http://www.merriam- Handbook of peace and conflict
webster.com/dictionary/peace. studies (hlm. 5). Oxon: Routledge.
“povert overview”. (n.d.). Dalam World Weisfeld dkk. (2008). Hunger and poverty:
Bank. Diperoleh dari Definition and distinction. New
http://www.worldbank.org/en/topic/p York: The Hunger Project.
overty/overview Wilson, A.J. (2000). Sri lankan tamil
Prastowo, A. (2011). Metode penelitian nationalism: its origins and
th th
kualitatif: Dalam perspektif development in the 19 and 20
rancangan penelitian. Yogyakarta: centuries. London: C. Hurst & Co.
Ar-Ruzz Media. Zurcher, Christoph. (2014). Costly
Remnant, F., dan Cader, A.A. (2008). The democracy: Peacebuilding and
multiple dimensions of child poverty democratization after war.
California: Stanford University Pr

Anda mungkin juga menyukai