Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

Tujuan Instruksional
Bab. I Pendahuluan
Bab. II Struktur Operasi Pemadaman
Bab. III Tugas dan Fungsi Jabatan dalam
Struktur Operasi Pemadaman
A. Kepala Pos Komando Taktis (Poskotis)
B. Asisten Operasi Pemadaman
C. Asisten Logistik
D. Asisten Media Pemadam dan Sumber Air
E. Asisten Humas / Publikasi
F. Kepala Pos Depan ( Penyerang )
G. Kepala Pos Tengah ( Penyalur )
H. Kepala Pos Belakang ( Sumber Air )
Bab. IV Simulasi Komando Lapangan Operasi
Pemadaman Kebakaran.
Latihan Soal
Daftar Pustaka.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum.


Setelah mempelajari materi ini, para peserta diharapkan dapat
mengetahui dan memahami tugas dan fungsi yang harus dilakukan pada
semua tingkatan pimpinan lapangan dalam pelaksanaan operasional
penanggulangan kebakaran.

Tujuan Pembelajaran Khusus.


Setelah mempelajari materi ini, para siswa diharapkan mampu :
1. Menyebutkan tentang struktur operasi pemadaman.
2. Menjelaskan tugas dan fungsi dalam struktur operasi pemadaman.
3. Mensimulasikan prosedur operasi pemadaman yang telah ditetapkan.

BAB I
PENDAHULUAN

Keberhasilan Dinas Pemadam Kebakaran dalam melaksanakan


tugas opersional di lapangan salah satunya ditentukan oleh ketrampilan
para petugas-petugasnya. Tugas tersebut dapat berhasil dilaksanakan jika
para Pimpinan lapangan mulai dari Kepala Regu, Kepala Peleton, Kepala
Seksi Sektor, Kepala Sudin sampai dengan Kepala Dinas mengetahui
tugas dan fungsinya.
Pemimpin lapangan adalah seseorang yang dapat menggerakkan
sekelompok orang sesuai dengan arahannya / tujuannya balk memberikan
komando dalam menempatkan unit mobil pompa dan unit-unit lain
maupun memberikan instruksi / penjelasan lain yang segera dapat
dilaksanakan dalam rangka kelancaran tugas operasional secara
maksimal.
Pengorganisasian kepemimpinan tidak cukup dituangkan dalam
bentuk bagan atau skema saja namun benar — benar harus dipraktekkan
dan dapat diaplikasikan dengan balk di lapangan. Tentunya harus
didukung dengan koordinasi dan komunikasi secara efektif antar pimpinan
lapangan.
Oleh karena itu dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan pimpinan lapangan maka disusun modul tentang
"Simulasi Komando Lapangan" yang berisi tentang struktur organisasi
pemadaman, penjelasan tugas dan fungsi, menentukan petugas —
petugasnya dan skenario simulasi dalam rangka untuk
mengimplementasikan prosedur yang telah dibuat. Dengan harapan dapat
dijadiakan pedoman bagi peserta Diktat, sehingga para pimpinan
lapangan dapat memimpin operasional di lapangan secara efektif dan
efesien.

BAB II
STRUKTUR OPERASI PEMADAMAN
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI JABATAN DALAM STRUKTUR OPERASI

A. POS KOMANDO TAKTIS (POSKOTIS)


Suatu titik lokasi yang ditentukan sebagai pusat pengendali operasi
pemadaman kebakaran. Titik lokasi ditentukan oleh Kepala Poskotis
dengan mempertimbangkan keamanan dari kobaran api, termasuk
reruntuhan, lokasi dapat berubah sesuai situasi dan kondisi lapangan.
Kepala Pos Komando Taktis
Kepala Pos Komando Taktis adalah jabatan tertinggi dalam struktur
operasi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan di suatu
lokasi kebakaran.
Kepala Pos Komando Taktis di jabat oleh Kepala Seksi Sektor atau
Kepala Sudin atau Kepala Dinas (secara berjenjang dari bawah ke
atas sesuai dengan tingkat besarnya kebakaran).
Tugas dan fungsi Kepala Pos Komando Taktis
 Menentukan dan mendirikan pos koamando taktis.
 Bertanggungjawab atas berlangsungnya seluruh operasi
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
 Merencanakan dan mengendalikan seluruh operasi pemadaman
kebakaran dan penyelamatan.
 Mengatur strategi & taktik operasional agar tidak meluas
kebakarannya, dapat di batasi dan jumlah korban dapat ditekan
seminimal mungkin.
 Memperkirakan dan menetapkan jumlah minimum peralatan,
personil yang di butuhkan dalam operasi pemadaman kebakaran.

B. ASISTEN OPERASI PEMADAMAN


Dalam kebakaran besar yang melibatkan Kepala Sudin, maka pada
saat Kasudin telah berada di lokasi kebakaran, Kepala Seksi Operasi
akan menempati posisi sebagai asisten operasi pemadaman dan
penyelamatan secara otomatis .

Kepala Asisten Operasi


 Kepala Asisten Operasi dijabat oleh unsur Seksi Operasi Sudin atau
unsur Subdis Operasi tergantung dari tingkatan besarnya
kebakaran.

Tugas dan fungsi Kepala Asisten Operasi :


 Melaksanakan operasi pemadaman, penyelamatan, membantu
evakuasi dan ventilasi buatan.
 Melaporkan kepada Kepala Poskotis mengenai situasi dan
perkembangan medan.
 Mengkonsultasikan dengan Kepala Poskotis mengenai strategi dan
taktik yang harus diterapkan dalam operasi pemadaman.
 Memberikan masukan mengenai taktik dan strategi pemadaman.
 Mempersiapkan data sumber daya, personil, peralatan yang
tersedia pada lokasi yang terbakar.
 Mempersiapkan data berupa peta lokasi / gambar bangunan
kawasan yang terbakar.

C. ASISTEN LOGISTIK
Dalam kebakaran besar yang melibatkan Kepala Sudin atau Kepala
Dinas dan diperkirakan lebih dari 3 jam maka terkait dengan dukungan
sarana, prasarana maupun keuangan yang sifatnya mendesak yang
diperlukan untuk hal-hal yang berhubungan dengan operasional misalnya
pengadaan konsumsi petugas, maka perlu adanya asisten log istik.

Kepala Asisten Logistik


Kepala Asisten Logistik dijabat oleh unsur Seksi Sarana Operasi
Sudin atau unsur Subdis Sarana Operasi, tergantung tingkat
besarnya kebakaran berkoordinasi dengan unsur Sub Bagian Tata
Usaha atau unsur Kapala Bagian Tata Usaha Dinas.

Tugas dan fungsi Kepala Asisten Logistik :


Membantu / melayani Kepala Poskotis terkait dengan informasi
ketersediaan sarana
dan prasarana pemadaman maupun penyelamatan balk internal
maupun ekstemal.
Mempersiapkan dan mengatur pasokan ( suplay) peralatan dari pos
tengah ke pos depan.
Melaksanakan pengisian kembali bahan bakar ke unit-unit
operasional dan pengisian kembali Breathing Apparatus
 Menyiapkan makan bagi petugas apabila waktu operasi pemadaman
kebakaran Iebih tiga jam.

D. ASISTEN MEDIA PEMADAM DAN SUMBER AIR


Dalam rangka untuk menjamin kontinuitas proses pemadaman
maka terkait dengan dukungan media pemadam dan sumber air yang
diperlukan untuk operasional pemadaman, maka perlu adanya asisten
media pemadam dan sumber air.

Kepala Asisten Media Pemadam dan Sumber air.


Kepala Asisten Media Pemadam dan Sumber air dijabat oleh unsur
Seksi Sarana Operasi Sudin atau unsur Subdis Sarana Operasi,
tergantung tingkat besarnya kebakaran

Tugas dan fungsi Kepala Asisten Media Pemadam dan Sumber air :
Membantu / melayani Kepala Poskotis terkait dengan dukungan
untuk kelancaran pasokan media pemadaman seperti foam liquide,
dry chemical powder.
Mencari lokasi sumber air balk dan hidran kota, sungai, danau, kolam
dll yang terdekat dengan lokasi kebakaran.
Mengatur dan memeriksa reiai suplai air dan unit ke unit balk sistim
statis maupun dinamis.
Mempertahankan kontinuitas air dan mempertahankan hubungan
komunikasi.

E. ASISTEN HUMAS / PUBLIKASI


Dalam rangka memberikan penerangan kepada masyarakat yang
berada disekitar lokasi kebakaran agar tidak mengganggu jalannya
operasi pemadaman dan sebaliknya untuk memotivasi mereka agar
membantu kelancaran tugas-tugas pasukan pemadam maka perlu adanya
Asisten Humas / Publikasi

Kepala Asisten Humas / Publikasi


 Kepala Asisten Humas / Publikasi dijabat oleh unsur Seksi
Pencegahan (fungsi publikasi / penyuiuhan) Sudin atau unsur
Subdis Partimas tergantung tingkat besarnya operasi kebakaran.

Tugas dan fungsi Kepala Asisten Media


 Memberikan penerangan kepada masyarakat yang berada sekitar
lokasi kebakaran agar tidak mengganggu jalannya operasi
pemadaman.
 Bertindak sebagai perantara Kepala Poskotis dengan pihak lain
seperti PLN, PDAM, Kepolisian dll
 Membantu / melayani Kepala Poskotis terkait dengan pelayanan
informasi kepada media / pers dan masyarakat di sekitar lokasi
kebakaran.
F. POS DEPAN ( PENYERANG )
Suatu titik lokasi yang ditentukan sebagai pusat penyerangan
operasi pemadaman kebakaran yang berada dekat dengan sumber api
atau ditentukan oleh Kepala Poskotis dengan mempertimbangkan
keamanan dari kobaran api, termasuk reruntuhan.

Kepala Pos Depan (Penyerang)


Kepala Pos Depan (Penyerang) dijabat oleh Kepala Seksi Sektor
atau Kepala Peleton yang ditugaskan memimpin Pos Depan

Tugas Kepala Pos Depan (Penyerang)


Mengatur tindakan ventilasi, taktik pemadaman, penyelamatan
korban dan penyelamatan barang di lokasi kebakaran.
Mempersiapkan personil dan peralatan cadangan yang dibutuhkan
untuk operasi penyerangan dan pertolongan korban.
Mengatur pergerakan pergantian personil dan peralatan dari pos
depan ke lokasi yang terbakar.

Pos Depan (Penyerang) terdiri dari : `


1. Regu Pemadaman Kebakaran
Terdiri dari 6 (enam) petugas terdiri dari :
Petugas nomor 1 sebagai kepala regu.
Petugas nomor 2 sebagai pengemudi / operator.
Petugas nomor 3 sebagai anggota.
Petugas nomor 4 sebagai anggota.
Petugas nomor 5 sebagai anggota.
Petugas nomor 6 sebagai anggota.

Tugas dan fungsi anggota regu pemadaman :


Nomor 1 - Memimpin taktik dan strategi pemadaman.
- Membawa dan menentukan pipa cabang.
Nomor 2 - Mengoperasikan mobil pompa.
- Melayani penghisapan.
- Melayani buka tutup air.
Nomor 3 - Mengoperasikan selang dari mobil ke no.4.
- Mempersiapkan selang cadangan.
- Kontrol selang.
Nomor 4 - Mengoperasikan selang dari no.3 ke no.5.
- Kontrol selang.
Nomor 5 - Mengoperasikan selang dari no.4 ke no.6.
- Membantu no.6 mengoperasikan nozzle.
Nomor 6 - Mengoperasikan 1 selang dan 1 nozzle dan
melaksanakan pemadaman.

2. Regu Ventilasi
Terdiri dari 6 (enam) orang yang mempunyai tugas dan fungsi sbb :
 Mengurangi ketebalan asap dengan menggunakan blower.
 Melindungi petugas penyerang dengan pancaran fog / spray
 Membuat bukaan atau akses keluar untuk mengurangi panas dan
asap.

3. Regu Penyelamatan
Terdiri dari 6 (enam) orang yang mempunyai tugas dan fungsi sbb :
 Memasuki lokasi kebakaran untuk mengantisipasi kemungkinan
adanya korban.
 Mengevakuasikan korban ke tempat yang aman.
 Melakukan tindakan pertolongan pertama terhadap korban.

G. POS TENGAH (PENYALUR)


Suatu titik lokasi yang ditentukan di sekitar lokasi kebakaran untuk
mengatur keluar masuk kendaraan operasional dan menjamin tersalurnya
air dari pos belakang (sumber air) ke pos depan (penyerang) dengan
lancar.
Kepala Pos Tengah (Penyalur)
Kepala Pos Tengah (Penyalur) dijabat oleh Kepala Seksi Sektor atau
Kepala Peleton yang ditugaskan memipin Pos Tengah.
Tugas Kepala Pos Tengah (Penyalur)
 Mengatur keluar masuk unit mobil pompa atau unit lainnya dari pos,
Sudin maupun dari wilayah lain.
 Memastikan bahwa jalan masuk menuju ke pos depan (lokasi
kebakaran) benarbenar aman dan tidak terhambat.
 Mengatur pergerakan / pergantian personil dan peralatan dari pos
belakang ke pos depan.

H. POS BELAKANG (SUMBER AIR)


Suatu titik lokasi yang ditentukan untuk mengatur keluar masuk
kendaraan penyedot (mobil submersible pump / portable pump) untuk
mencari sumber air dan menjamin kontinuitas air dari pos belakang
(sumber air) ke pos depan (penyerang).

Kepala Pos Belakang (Sumber Air)


 Kepala Pos Belakang (Sumber Air) dijabat oleh Kepala Seksi Sektor
atau Kepala Peleton yang ditugaskan memipin Pos Belakang
(Sumber Air) yang berada di lokasi sumber air.

Tugas Kepala Pos Belakang (Sumber Air) :


Mengatur keluar masuk kendaraan penyedot (mobil submersible
pump / portable pump) untuk mencari lokasi sumber air terdekat
(suplai air statis ).
Mengatur dan memeriksa relai suplai air dari unit ke unit ( baik sistim
statis maupun dinamis).
Mempertahankan kontinuitas air dan mempertahankan hubungan
komunikasi dengan pos depan.
BAB. IV
SIMULASI KOMANDO LAPANGAN OPERASI PEMADAMAN
KEBAKARAN

A. TAHAP PEMBERANGKATAN AWAL (DARI POS TERDEKAT)


A. TAHAP PEMBERANGKATAN AWAL (DARI POS TERDEKAT)
1. TERIMA BERITA
a. Informasi tentang kejadian kebakaran bisa diterima dari :
petugas melihat sendiri, masyarakat datang langsung ke pos
pemadam, laporan lewat telepon, melalui smart alarm.
b. Dalam hal petugas melihat sendiri atau masyarakat datang
langsung ke pos pemadam (lokasi kebakaran dekat pos
pemadam), Kepala Regu melaporkan kejadian tersebut ke
Kantor Sudin.
c. Dalam hal laporan kejadian kebakaran diterima lewat smart
alarm atau melalui telepon, sebelum melaporkan kepada Kepala
Seksi Sektor Jaga, maka harus memastikan kejadian kebakaran
tersebut dengan menanyakan informasi sebagai berikut
 Nama dan nomor telepon.
 Alamat lokasi yang terbakar termasuk titik kenal.
 Fungsi atau peruntukan bangunan.

2. SIZE UP SEBELUM BERANGKAT ; SIAP BERANGKAT


a. Di Pos Pemadam Terdekat :
1) Setelah menerima perintah dari Kantor Sudin, unit mobil
pompa segera diberangkatkan ke lokasi kebakaran.
2) Kepala Regu melakuan pengecekan terhadap kelengkapan
peralatan yang harus dibawa dan kelengkapan anggotanya
termasuk APD.
3) Kepala Regu menentukan siapa berbuat apa sebelum sampai
di lokasi kebakaran.
4) Kepala Regu melakukan perencanaan atau membuat
gambaran tindakan yang akan dilakukan setelah tiba di lokasi
kebakaran.
b. Di Kantor Sudin :
a) Setelah menerima informasi dari operator telepon, Kepala
Seksi Sektor Jaga segera memerintahkan untuk
memberangkatkan unit — unit (mobil komando, mobil pompa,
mobil rescue, mobil tangga, mobil SCBA dll) ke lokasi
kebakaran sesuai dengan situasi dan kondisi.
b) Untuk Kantor Sudin yang tidak mempunyai unit — unit
khusus yang dibutuhkan, segera melakukan koordinasi
dengan Kantor Sudin lain.

3. TIBA DI LOKASI KEBAKARAN


a. Kepala Regu ke-1 dan Kepala Regu ke-2 (dari pos terdekat)
segera melakuakan koordinasi dengan warga atau pemilik
bangunan / gedung.
b. Menempatkan unit mobil pompa pada posisi mendekati lokasi
kebakaran atau dekat dengan siamese connection.

4. SIZE UP DI LOKASI KEBAKARAN


a. Kepala Regu pertama yang tiba di lokasi kebakaran, sebelum
mulai melakanakan operasi pemadaman, harus melakukan
penilaian situasi (size up) tentang besar kecilnya kebakaran
serta kemungkinan resiko yang dihadapi.
b. Melakukan penilaian situasi (size up) juga harus memperhatikan
hal-hal :
 Akses masuk menuju lokasi.
 Arah penjalaran api / asap.
 Kondisi struktur bangunan.
 Kondisi masyarakat sekitar.
 Perkembangan api
 Sumber air terdekat.
 Control room dan ruang pompa.
5. OPERASI PEMADAMAN
a.Apabila dari hasil size up memungkinkan untuk dilakukan
tindakan operasional pemadaman, maka Kepala Regu dapat
segera mulai melakukan pemadaman dengan tetap
memperhatikan keselamatan petugas.
b.Apabila dari hasil size up tidak memungkinkan dilakukan
tindakan operasi pemadaman, maka Kepala Regu dapat
melakukan operasi lain misalnya operasi ventilasi terlebih
dahulu.
6. OPERASI PENYELAMATAN
a. Apabila sangat mendesak maka Kepala Regu dapat melakukan
operasi penyelamatan dibantu oleh anggota regu pemadaman
bekerja sama dengan masyarakat.
b. Tindakan penyelamatan harus tetep mempertimbangkan
keselamatan petugas yang bersangkutan.
c. Apabila dipertimbangkan tindakan penyelamatan akan
membahayakan petugas karena beberapa kondisi yang tidak
mendukung, maka tindakan penyelamatan harus menunggu
regu penyelamat dari Kantor Sudin.

7. KEBAKARAN DAPAT DIATASI DITINGKAT AWAL


Apabila kebakaran dapat diatasi oleh unit —unit pos terdekat,
maka Kepala Regu segera melaporkan ke Perwira Piket.
Perwira Piket segera memerintahkan unit — unit lain untuk
kembali ke Pos masing — masing.

B. TAHAP PEMBERANGKATAN LANJUTAN


1. Bangun Poskotis
a.Setiba di lokasi kebakaran, Perwira Piket di wilayah tugasnya
menerima laporan dari Kepala Regu pemberangkatan awal
tentang kondisi kebakaran terkini sebelum Ka. Sudin tiba di lokasi
kebakaran
b.Ka. Sudin segera mengambil alih pimpinan operasi dan
memerintahkan untuk mendirikan Poskotis di lokasi yang
ditunjuk.
c.Lokasi Poskotis harus diberi tanda sehingga keberadaannya jelas
dan diketahui oleh pihak — pihak yang berkepentingan.
d.Lokasi Poskitis harus aman dari ancaman bahaya kebakaran dan
akibat lain yang mengancam keselamatan petugas.
e.Kepala Poskotis bertanggung jawab memimpin operasi
pemadaman maupun operasi penyelamatan.
f.Dalam menjalankan tugas Kepala Poskotis dibantu oleh 4 asisten
yaitu Asisten Operasi, Asisten Logistik, Asisten Media Pemadam
dan Sumber air, Asisten Humas / Publikasi.

2. MENENTUKAN PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA.


Kepala Poskotis segera mengatur penempatan sumber daya
manusia yaitu menetapkan Kepala Peleton untuk masing —
masing menempati Pos Depan (penyerang), Pos Tengah
(penyalur), Pos Belakang (sumber air), berikut beberapa regu
pemadaman dan penyelamatan sesuai kebutuhan.

3. POS DEPAN (PENYERANG)


a. Kepala Pos Depan (penyerang) segera melakukan pengatur
regu — regu di bawah tanggung jawabnya ke dalam tugas —
tugas yang telah ditentukan sebagai berikut :
 Regu pemadaman
Regu penyelamatan
Regu ventilasi
b.Kepala Pos Depan (penyerang) mengatur taktik pelaksanaan
operasi ventilasi, pemadaman dan penyelamatan termasuk
mengatur rotasi regu — regu di lokasi kebakaran dengan regu
cadangan.
c.Kepala Pos Depan (penyerang) dipimpin oleh Kepala Peleton yang
ditunjuk.

4. POS TENGAH (PENYALUR)


a.Kepala Pos Tengah (penyalur) melakukan pencatatan unit — unit
yang datang tarmasuk unit — unit batuan dari wilayah lain.
b.Kepala Pos Tengah (penyalur) menerima perintah dari Kepala
Poskotis dan mengkoordinasikan penempatan unit — unit
bantuan ke lokasi yang ditentukan.
c.Kepala Pos Tengah (penyalur) harus selalu menjalin hubungan
komunikasi dengan Kepala Poskotis.
d.Kepala Pos Tengah (penyalur) dipimpin oleh Kepala Peleton yang
ditunjuk.

5. POS BELAKANG (SUMBER AIR)


a.Kepala Pos Belakang (sumber air) memerintahkan Kepala regu
unit mobil subsmersible pump dan motor pompa untuk mencari
sumber air untuk mensuplai air secara kontinyu ke unit — unit
penyerang.
b.Kepala Pos Belakang (sumber air) dipimpin oleh Kepala Peleton
yang ditunjuk.

6. OPERASI VENTILASI
a.Regu ventilasi melakukan koordinasi dengan Kepala Pos depan
(penyerang) untuk memastikan lokasi dan jumlah akses atau
bukaan.
b.Regu ventilasi menetapkan salah satu bukaan sebagai titik
penyerangan dan bukaan yang lainnya sebagai titik
pengeluaran asap atau panas.
c.Regu ventilasi menentukan penggunaan peralatan standar yang
akan digunakan misalnya peralatan forsible entre / blower dll
d.Operasi ventilasi dipimin oleh Kepala peleton yang ditunjuk.

7. OPERASI PEMADAMAN
a.Regu pemadaman mengikuti di belakang regu ventilasi siap
untuk melakukan operasi pemadaman.
b.Operasi pemadaman dilakukan dengan tahapan : menemukan
titik a i, melokalisir dan memadamkan (locate, confine,
extinguish)
c.Operasi pemadaman dipimin oleh Kepala Peleton yang ditunjuk.

8. OPERASI PENYELAMATAN
a. Regu penyelamat memasuki lokasi kebakaran untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya korban yang
terperangkap.
b. Petugas penyelamat pada saat memasuki lokasi kebakaran
harus berpasangan minimal 2 orang petugas.
c. Pada sat memasuki lokasi kebakaran hams berkoordinasi
dengan kepala Regu atau pejabat lain yang ditunjuk dan selalu
menggunakan APD dan tali pemandu.
d. Operasi penyalamatan dipimin oleh Kepala Peleton yang ditunjuk.
9. OPERASI PENYELAMATAN BARANG (SALVAGE)
a.Regu penyelamatan barang menjaga atau memindahkan barang
atau dokumen di lokasi kebakaran ke tempat yang aman agar
terhindar dari kerusakan akibat kebakaran atau akibat
semprotan air.
b.Operasi penyelamatan barang dapat dilakukan secara paralel
dengan operasi pemadaman.
10. API PADAM
a. Kebakaran dinyatakan padam apabila sudah tidak timbul asap lagi.
b.Tidak terlihat sinar dari bara api.

11. OVERHOUL
a.Apabila api telah dapat dipadamkan selanjutnya perlu dilakukan tindakan
overhoul yaitu menyisiran / pemeriksaan secara seksama pada ruangan
untuk menemukan bara api yang tersembunyi yang mungkin masih dapat
menyala.
b.Melakukan pemeriksaan tempat tersembunyi misalnya langit — langit, lemari
dinding, shaft — shaft, ruangan/kamar dll.
c.Melakukan penguraian tumpukan barang yang terbakar.

12. OPERASI PEMADAMAN SELESAI


a.Setelah yakin seluruh kebakaran padam, Kepala poskotis menetapkan
operasi pemadaman selesai.
b.Seluruh anggota pasukan segera berkemas dan melakukan pengecekan
kelengkapan seluruh peralatan yang digunakan.
c.Kepala Poskotis memimpin apel seluruh personil yang terlibat dalam operasi
pemadaman.
d.Perwira piket dan beberapa anggota berkordinasi untuk mengambil data
dalam rangka membuat laporan.

H.R SYARIEF SUSANA

18

Anda mungkin juga menyukai