Tujuan Instruksional
Bab. I Pendahuluan
Bab. II Struktur Operasi Pemadaman
Bab. III Tugas dan Fungsi Jabatan dalam
Struktur Operasi Pemadaman
A. Kepala Pos Komando Taktis (Poskotis)
B. Asisten Operasi Pemadaman
C. Asisten Logistik
D. Asisten Media Pemadam dan Sumber Air
E. Asisten Humas / Publikasi
F. Kepala Pos Depan ( Penyerang )
G. Kepala Pos Tengah ( Penyalur )
H. Kepala Pos Belakang ( Sumber Air )
Bab. IV Simulasi Komando Lapangan Operasi
Pemadaman Kebakaran.
Latihan Soal
Daftar Pustaka.
TUJUAN PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
STRUKTUR OPERASI PEMADAMAN
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI JABATAN DALAM STRUKTUR OPERASI
C. ASISTEN LOGISTIK
Dalam kebakaran besar yang melibatkan Kepala Sudin atau Kepala
Dinas dan diperkirakan lebih dari 3 jam maka terkait dengan dukungan
sarana, prasarana maupun keuangan yang sifatnya mendesak yang
diperlukan untuk hal-hal yang berhubungan dengan operasional misalnya
pengadaan konsumsi petugas, maka perlu adanya asisten log istik.
Tugas dan fungsi Kepala Asisten Media Pemadam dan Sumber air :
Membantu / melayani Kepala Poskotis terkait dengan dukungan
untuk kelancaran pasokan media pemadaman seperti foam liquide,
dry chemical powder.
Mencari lokasi sumber air balk dan hidran kota, sungai, danau, kolam
dll yang terdekat dengan lokasi kebakaran.
Mengatur dan memeriksa reiai suplai air dan unit ke unit balk sistim
statis maupun dinamis.
Mempertahankan kontinuitas air dan mempertahankan hubungan
komunikasi.
2. Regu Ventilasi
Terdiri dari 6 (enam) orang yang mempunyai tugas dan fungsi sbb :
Mengurangi ketebalan asap dengan menggunakan blower.
Melindungi petugas penyerang dengan pancaran fog / spray
Membuat bukaan atau akses keluar untuk mengurangi panas dan
asap.
3. Regu Penyelamatan
Terdiri dari 6 (enam) orang yang mempunyai tugas dan fungsi sbb :
Memasuki lokasi kebakaran untuk mengantisipasi kemungkinan
adanya korban.
Mengevakuasikan korban ke tempat yang aman.
Melakukan tindakan pertolongan pertama terhadap korban.
6. OPERASI VENTILASI
a.Regu ventilasi melakukan koordinasi dengan Kepala Pos depan
(penyerang) untuk memastikan lokasi dan jumlah akses atau
bukaan.
b.Regu ventilasi menetapkan salah satu bukaan sebagai titik
penyerangan dan bukaan yang lainnya sebagai titik
pengeluaran asap atau panas.
c.Regu ventilasi menentukan penggunaan peralatan standar yang
akan digunakan misalnya peralatan forsible entre / blower dll
d.Operasi ventilasi dipimin oleh Kepala peleton yang ditunjuk.
7. OPERASI PEMADAMAN
a.Regu pemadaman mengikuti di belakang regu ventilasi siap
untuk melakukan operasi pemadaman.
b.Operasi pemadaman dilakukan dengan tahapan : menemukan
titik a i, melokalisir dan memadamkan (locate, confine,
extinguish)
c.Operasi pemadaman dipimin oleh Kepala Peleton yang ditunjuk.
8. OPERASI PENYELAMATAN
a. Regu penyelamat memasuki lokasi kebakaran untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya korban yang
terperangkap.
b. Petugas penyelamat pada saat memasuki lokasi kebakaran
harus berpasangan minimal 2 orang petugas.
c. Pada sat memasuki lokasi kebakaran hams berkoordinasi
dengan kepala Regu atau pejabat lain yang ditunjuk dan selalu
menggunakan APD dan tali pemandu.
d. Operasi penyalamatan dipimin oleh Kepala Peleton yang ditunjuk.
9. OPERASI PENYELAMATAN BARANG (SALVAGE)
a.Regu penyelamatan barang menjaga atau memindahkan barang
atau dokumen di lokasi kebakaran ke tempat yang aman agar
terhindar dari kerusakan akibat kebakaran atau akibat
semprotan air.
b.Operasi penyelamatan barang dapat dilakukan secara paralel
dengan operasi pemadaman.
10. API PADAM
a. Kebakaran dinyatakan padam apabila sudah tidak timbul asap lagi.
b.Tidak terlihat sinar dari bara api.
11. OVERHOUL
a.Apabila api telah dapat dipadamkan selanjutnya perlu dilakukan tindakan
overhoul yaitu menyisiran / pemeriksaan secara seksama pada ruangan
untuk menemukan bara api yang tersembunyi yang mungkin masih dapat
menyala.
b.Melakukan pemeriksaan tempat tersembunyi misalnya langit — langit, lemari
dinding, shaft — shaft, ruangan/kamar dll.
c.Melakukan penguraian tumpukan barang yang terbakar.
18