Anda di halaman 1dari 19

Kuliah.

4
Komposisi Minyak dan Gas Bumi

Oleh :

SULARDI
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Minyak Bumi (Crude oil) adalah komponen campuran dari
berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling
sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus
maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik,
atau senyawa kompleks seperti aspaltena.
Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya
masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-
ciri kimia, warna, dan viskositas. Minyak bumi merupakan
campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang
umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15%
hidrogen (H).
Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil
dan mengandung oksigen (O), sulfur(S) atau nitrogen(N).
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Ada 4 macam kategori minyak bumi yang digolongkan
menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu :
1. Young-shallow, old-shallow
2. Young-deep, dan old-deep

Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam


(sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat
kental dan kandungan sulfurnya tinggi.
Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih
yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek.
Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk
pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga
viskositasnya paling encer.
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S
yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak
mentah yang dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam
inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan
bensin (gasoline) yang paling banyak.

Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon


tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang
molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan
hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.

Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40


atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan
jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin
ada di dalam campuran tersebut.
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan
disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana
(C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling
menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana
dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi
oli/pelumas.

Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi,


misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan
aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana
dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk
gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG).
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan
campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang
tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin.
Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik
rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan
dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat
sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.

Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah


hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih
ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus
umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip
dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Hydrocarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak
tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar
karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom
hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan
rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar
maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa
bersifat karsinogenik.

Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas


dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat
pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan
bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya.
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Misal : 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia
C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol
(oktana).

Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau


produk hasil olahannya akan menyebabkan produk
sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen
yang bercampur maka akan menghasilkan karbon
monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di
dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan
oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen
oksida yang dapat menimbulkan polusi.
KOMPOSISI MINYAK DAN GAS BUMI
Minyak bumi dan gas alam adalah campuran kompleks
hidrokarbon dan senyawa-senyawa organik lain.
Komponen hidrokarbon adalah komponen yang paling
banyak terkandung di dalam minyaak bumi dan gas alam.
Gas alam terdiri dari alkana suku rendah, yaitu metana,
etana, propana, dan butana.
Selain alkana juga terdapat berbagai gas lain seperti
karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S),
beberapa sumur gas juga mengandung helium.
Sedangkan hidrokarbon yang terkandung dalam minyak
bumi terutama adalah alkana dan sikloalkana, senyawa
lain yang terkandung didalam minyak bumi diantaranya
adalah Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa
yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi
dan Tembaga.
Komposisi Tata nama Minyak bumi (Crude Oil)
dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu:
a. Hydrocarbon Jenuh (Alkana)
Dikenal dengan alkana atau parafin Keberadaan rantai
lurus sebagai komponen utama (terbanyak), Sedangkan
rantai bercabang lebih sedikit Senyawa penyusun
diantaranya :
1. Metana CH4
2. Etana CH3 – CH3
3. Propana CH3 – CH2 – CH3
4. Butana CH3 – (CH2)2 – CH3
5. n-heptana CH3 – (CH2)5 – CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2

Kom posisi Hydrocarbon jenuh Alkana dengan rumus


dasar : CnH2n + 2, merupakan komposisi HC terbanyak.
Tata nama :
Tergantung pada jumlah carbon yang dimiliki
b. Hydrocarbon Tak Jenuh (Alkena)
Dikenal dengan nama Alkena, Carbonnya Memiliki ikatan
rangkap (Double bond) terhadap Hydrogen
Keberadaannya hanya sedikit
Komposisi Senyawa penyusunnya:
1. Etena, CH2 = CH2
2. Propena, CH2 = CH – CH3
3. Butena, CH2 = CH – CH2 – CH3
c. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik
(sikloalkana)
Dikenal dengan Sikloalkana atau Naftena
Keberadaannya lebih sedikit dibanding Alkana
Jika keberadaan carbonnya memiliki ikatan rangkap
triple bond (rangkap 3), Tata namanya menjadi “Una”
C3H5 – Propuna, C4H7 – Butuna, Dst

d. Hydrocarbon Aromatik
Dikenal sebagai seri Aromatik
Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit.

Jika keberadaan H pada ikatan carbonnya berkurang 1, seperti :


CH3 – Metyl
CH3 – CH2 – Etyl, Dst.
e. Senyawa Lain
Keberadaannya sangat sedikit sekali; diantaranya:
1. Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai
kandungan Sulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan
Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan
akibat, misalnya dalam bensin dapat menyebabkan korosi
(khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena
terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur
(sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
Senyawa Sulfur secara alami terkandung dalam minyak
bumi atau gas dan keberadaannya tidak diinginkan karena
dapat menyebabkan korosi pada peralatan proses,
meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang
kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa
gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan
menimbulkan polusi udara serta hujan asam.
2.Senyawaan Oksigen (O2)
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah
kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih
fraksi. Kandungan oksigen bisa meningkat apabila
produk itu lama kontak dengan udara. Oksigen dalam
minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam
karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa
monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam
karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik)
dan asam alifatik.
3.Senyawa Nitrogen
Kandungan nitrogen dalam minyak bumi rendah, yaitu 0,1-
0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik.
Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan
dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan
nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.
Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang
relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer,
sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi
tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.
4.Senyawa/ Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan
vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi
aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan kualitas
produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan
pembentukkan coke. Pada power generator temperatur
tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen
logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada
rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel
yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat
bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api),
menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga
merusakkan refractory itu.
King’s Canyon, Australia

Berfikir positif dan optimis terlihat seperti kalimat puisi yang sepele, tapi
sadarilah ini sangat penting pada peran kita mengambil keputusan yang
akan menenuntukan kesuksesan atau kehancuran

Anda mungkin juga menyukai