Anda di halaman 1dari 13

Teknik & Manajemen Industri

Akademi Teknik Industri Makassar

 
APA ITU PPC ?

Production Planning and Control (PPC) dapat diartikan dengan banyak  pengertian.
Namun bila dilihat dari susnan katanya, PPC dapat diartikan sebagai suatu sistem
pengendalian proses produksi dengan dilakukannya perencanaan,  pengaturan, dan
pemeriksaan setiap aspek dalam kegiatan produksi. Menurut suatu artikel yang berjudul
Pendahuluan Perencanaan dan Pengaturan Produksi , definisi PPC dapat disimpulkan sebagai
proses perencanaan dan pengendalian arus produksi untuk dicapainya penghematan dalam
biaya  bahan, pemanfaatan sumber daya baik fasilitas, tenaga kerja atau waktu yang optimal
untuk tercapainya keuntungan yang optimal. Untuk itulah pada setiap proses produksi selalu
ada Production Planning and Control (PPC).

Dengan harapan dapat menekan proses produksi untung mencapai keuntungan


maksimal tanpa membebani kapasitas produksi dan tidak memberikan efek negatif bagi
proses produksi itu sendiri. Adapun ruang lingkup PPC yaitu, meliputi kegiatan perencanaan
dan  pengendalian proses produksi mulai dari, penjadwalan, penyediaan material,
penghitungan material, dan mengontrol kegiatan produksi agar tercapai sesuai target. Semua
kegiatan itu sangatlah penting pada setiap proses produksi agar  proses produksi tidak
terhambat.  Namun pada pelaksanaannya, PPC sangatlah dipengaruhi oleh divisi yang saling
berhungan dengan PPC baik divisi yang di atas ataupun yang di bawah  pada struktur
organisasi. Jadi dapat dikatakan PPC tidak dapat dilaksanakan secara tunggal atau berdiri
sendiri.

PRODUCTION PLANNING CONTROL (PPC)

Perencanaan pengendalian produksi meliputi proses perakitan dari bahan-bahan, mesin-mesin


dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi dalam periode tertentu
yang selanjutnya dilakukan proses penyimpanan sampai proses produksi. PPC megatur aliran
material dari proses produksi mulai bahan mentah sampai produk jadi bahkan sampai produk
diterima konsumen. Dengan melakukan PPC yang optimal perusahaan akan mendapatkan
keuntungan maksimal serta menguasai pasar tertentu.

TUJUAN PPC  PRODUCTION PLANNING AND CONTROL (PPC)

Secara umum yaitu untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam suatu proses
produksi baik  barang maupun jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli atau
pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi investor atau pihak perusahaan. Dilihat dari
tujuannya yang sangat berpengaruh bagi pihak internal maupun dengan eksternal atau
konsumen/pembeli, maka pelaksanaannya haruslah tepat sasaran dan tepat guna. Baik atau
tidaknya proses pelaksaan PPC langsung mempengaruhi proses produksiya.

 
FUNGSI PPC PRODUCTION PLANNING AND CONTROL (PPC)

1
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

Fungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan
permintaan/penjualan untuk periode yang akan dating, perencanaan produksi agar tidak
terjadi bentrokan proses produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai target yang telah
ditetapkan, dan pengendalian persediaan, agar terjaminnya kelancaran proses produksi.

Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) pada industri manufaktur apapun akan
memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas-aktivitas yang ditangani oleh departemen
PPC atau PPIC secara umum adalah sebagai berikut :

1. Mengelola pesanan (order) dari pelanggan. Para pelanggan memasukkan pesanan-


pesanan untuk berbagai produk. Pesanan-pesanan ini dimasukkan dalam jadwal produksi
utama, ini bila jenis produksinya make to order.

2. Meramalkan permintaan. Perusahaan biasanya berusaha memproduksi secara lebih


independent terhadap fluktuasi permintaan. Permintaan ini perlu diramalkan agar
skenario produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan tersebut. Permintaan ini
harus dilakukan bila tipe produksinya adalah make to stock.

3. Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan berupa melakukan transaksi


persediaan, membuat kebijakan persediaan pengaman, kebijakan kuantitas pesanan, dan
mengukur performansi keuangan dari kebijakan yang dibuat.

4. Menyusun rencana agregat (penyesuaian permintaan dengan kapasitas). Pesanan


pelanggan dan atau ramalan permintaan harus dikompromikan dengan sumber daya
perusahaan (fasilitas, mesin, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain). Rencana agregat
bertujuan untuk membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja
(reguler,lembur, dan subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber
daya secara terpadu (tidak per produk).

5. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenai
apa dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item
produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat
kedalam rencana produksi (apa, kapan, dan berapa) yang akan direalisasikan JIP ini
apabila telah dikoordinasikan dengan seluruh departemen akan jadi dasar dalam PPC. JIP
ini akan di-”review” secara periodik atau bila ada kasus. JIP ini dapat berubah bila ada
hal yang harus diakomodasikan.

6. Merencanakan kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus dibuat
selanjutnya harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan komponen, sub-assembly, dan
bahan penunjang untuk penyelesaian produk. Perencanaan kebutuhan material bertujuan
untuk menentukan, apa, berapa, dan kapan komponen, sub-assembly, dan bahan
penunjang yang harus disiapkan. Untuk membuat perencanaan kebutuhan diperlukan
informasi lain berupa struktur produk (Bill of Material) dan catatan persediaan. Bila hal
ini belum ada, maka tugas departemen PPC untuk membuatnya.

7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi
urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas
pengerjaan, dan lain-lainnya.

2
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

8. Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja dibanding kapasitas produksi. Kemajuan


tahap demi tahap dimonitor dan dibuat laporannya untuk dianalisis. Apakah pelaksanaan
sesuai rencana yang telah dibuat?

9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas. Bila realisasi tidak sesuai rencana, maka
rencana agregat, JIP, dan penjadwalan dapat diubah/disesuaiakan kebutuhan. Untuk
jangka panjang, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengubah (menambah) kapasitas
produksi.

Pada dasarnya terdapat empat tingkat dalam hierarki perencanaan prioritas dan kapasitas
yang terintegrasi, antara lain :

1. Perencanaan Produksi dan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya.


Pada dasarnya perencanaan produksi merupakan suatu proses penetepan tingkat output
manufakturing secara keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan yang direncanakan
dan inventori yang diinginkan. Rencana produksi mendefinisikan tingkat manufakturing,
biasanya dinyatakan sebagai tingkat bulanan untuk periode satu tahun atau lebih, untuk
setiap kelompok produk. Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya (RRP) merupakan suatu
proses yang mengevaluasi rencana produksi guna menentukan sumber daya jangka
panjang seperti : tanah, fasilitas, mesin-mesin dan tenaga kerja adalah tersedia.
 
2. Penjadwalan Produksi Induk (MPS) dan Rough Cut Capacity Planning (RCCP).
MPS menguraikan rencana produksi untuk menunjukkan kuantitas produk akhir yang
akan diproduksi untuk setiap periode waktu sepanjang horizon perencanaan taktis
(biasanya satu tahun). Apabila rencana produksi menunjukkan tingkat produksi untuk
kelompok produk, MPS menjadwalkan kuantitas spesifik dari produk akhir dalam
periode waktu spesifik.
Rough Cut Capacity Planning (RCCP) menentukan apakah sumber daya yang
direncanakan adalah cukup untuk melaksanakan MPS.

3. Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) dan Perencanaan Kebutuhan Kapasitas


(CRP).
MRP mengembangkan pesanan-pesanan yang direncanakan untuk bahan baku,
komponen, dan subassemblies yang dibutuhkan untuk memenuhi MPS. MRP
menggunakan data inventori dan Bills Of Material (BOM).
Perencanaan Kebutuhan Kapasitas (CRP) membandingkan kapasitas yang dibutuhkan
terhadap projected available capacity untuk open manufacturing orders dan planned
manufacturing orders yang dihasilkan oleh sistem MRP.

4. Pengendalian Aktivitas Produksi (PAC) dan Pengendalian Input/Output serta


Operations Sequencing. PAC mengembangkan jadwal jangka pendek yang terperinci
dengan menggunakan component due dates dari MRP dan detailed routings.

SYARAT – SYARAT KERJA PPC

Berikut ini merupakan beberapa syarat kerja PPC agar bisa optimal. Berikut ini merupakan
rinciannya :
1.Ada rencana Sales dari marketing Department

3
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

2.Ada formula standard dari semua produk

3.Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja

4.Ada standard yield dari semua produk

Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun
impor.
1.Ada batasan minimum dan maksimum stock

2.Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian

marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance &

Accounting).

TUGAS-TUGAS PPC

Berikut ini merupakan beberapa tugas yang terdapat pada proses PPC berlangsung :
1.Perencanaan
2.Membuat rencana produksi, menyusun dan menetapkan urutan produksi, input
material, alat dan mesin, serta pekerja.
3.Perancangan aliran kerja(workflow) organisasi.
4.Penjadwalan
5.Mempersiapkan order produksi dan jadwalnya(timetables).
6.Pengendalian
7.Memberikan otorisasi untuk memulai kegiatan produksi, memonitor, menindaklanjuti,
dan menjaga rencana dilaksanakan.
KENDALA PADA PELAKSANAAN PPC

Walaupun telah dilakukan perencanaan yang matang, namun terkadang  pada proses
pelaksaan bisa jadi ada faktor-faktor yang menimbulkan kendala dan hambatan bagi proses
produksi. Hambatan dan kendala dapat terjadi pada setiap aspek dalam unsur produksi.
Hambatan dan kendala dapat ditimbulkan dari pihak internal maupun eksternal. Adapun
kendala yang secara umum biasa dialami dalam proses  pelaksanaan PPC yaitu kendala
dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah ketersediaan sumber daya,
jadwal/waktu pengiriman produk dan kebijikan manajement yang baik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi  proses berjalannya pelaksanaan PPC.
 

4
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

SISTEM ALIRAN PPC

Sistem aliran PPC merupakan alur pelaksanaan produksi mulai dari  perencanaan,
proses dan pada akhirnya sampai pada produk yang dapat dinikmati oleh konsumen. Baik
buruknya produk akhir sangatlah ditentukan oleh sistem aliran produksinya. Sistem aliran
produksi dirancang oleh PPC, maka dapat dikatakan pula sistem ini sebagai sistem aliran
PPC, karena keseluruhan kerjanya merupakan ruang lingkup dari tugas Production Planning
and Control (PPC).
Sistem aliran PPC berupa runtutan urutan kerja yang diurut berdasarkan tugas dan
posisi padda struktur organisasi. Sistem haruslah dibuat secara baik dan atas pertimbangan
yang menyeluruh. Mengapa demikian?. Karena untuk terjaminnya kelancaran produksi,
dengan kata lain untuk meminimalisir kendala yang dapat terjadi dari berbagai kemungkinan.

Sistem aliran PPC tercipta dari kumpulan-kumpulan gagasan komponen  pelaku


produksi yang melakukan analisis yang saling keterkaitan. Seperti dicontohkan pada handout
oleh A. Gamawan, sistem aliran PPC dan perencanaan  produksi didasarkan pada : riset
pasar, desain produk, proses produksi, pemasaran  produk, hingga kembali pada konsumen.
Sistem aliran PPC nya pun didasarkan pada komponen tersebut,yaitu :  

 Riset pasar, riset pasar didapat dari pesanan konsumen dan kebutuhan konsumen
terhadap produk, yang kemudian di ambil sebagai calon produk dengan spesifikasi
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen atau pemesan;
 
 Desain produk, setelah riset pasar didapat permintaan pasar kemudian diturunkan
menjadi order produk yang selanjutnya diproses untuk didapat desain rancangan
produk agar dapat di  produksi;
 
 Proses produksi, proses ini terjadi jika desain produk dan komponen penunjangnya
telah siap untuk di eksekusi, diusahakan  pada saat akan melakukan proses ini, semua
kebutuhan telah terpenuhi, agar tidak mengganggu proses pelaksanaan produk;
 
 Pemasaran, pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa hal, sekalipun dengan
produk yang telah dibuat dan dipakai oleh konsumen, ini bisa juga dijadikan sebagai
media pemasaran;
 
 Delivery, inilah yang menjadi kunci jawaban atas proses yang telah dilakukan, karena
berhasil atau tidaknya suatu produksi dapat dilihat dari pengiriman.

TINGKATAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Dalam proses PPC terdapat beberapa tingkatan yang berperan penting dalam proses kerjanya.
Berikut nenerapa tingkatan PPC tersebut :

1.Perencanaan jangka panjang


Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi,
perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.

2.Perencanaan jangka menengah

5
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi,


dan perencanaan kebutuhan distribusi.

3.Perencanaan jangka pendek


Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output,
pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen
proyek .

PROSES PERANCANGAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI

Proses perancangan dan perencanaan produksi merupakan langkah penting dan hal
yang paling menentukan bagaimana, kapan, dimana, dan oleh siapa proses  produksi akan
dilakukan. Proses perancangan dan perencanaan ini membutuhkan ide dan gagasan yang
cemerlang untuk menghasilkan langkah pelaksanaan  produksi yang optimal dengan
berefrensi pada meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.

Pada proses perancangan dan perencanaan produksi harus disesuaikan dengan kondisi
sumber daya yang ada dan tersedia yang dapat digunakan. Terlebih dengan kondisi yang
sumber dayanya terbatas, perancangan dan  perencanaan haruslah tepat sasaran. Perencanaan
yang dilakukan yaitu : perencanaan jadwal produksi, preparation up, penyediaan material,
penyediaan tenaga kerja, penyedian alat  bantu. Penjelasan singkat perencanaan tersebut
sebagai berikut. Perencanaan jadwal, akan dijelaskan pada penjadwalan. Preparation
up merencanakan langkah proses produksi dan mendefinisikan gambar kerja.

Perencanaan ini mengacu pada gambar GA ( General Arrangement ), perencanaan ini


ditekankan pada langkah pengerjaan, work station mana yang perlu didahulukan, proses
pengerjaan ( tunggal atau parallel ), orientasi komponen (misal nozzle). Contoh lainnya yaitu
misal proses pengerollan, dilihat dari konstruksi kemudian direncanakan langkah
pengerjaannya, pemilihan langkah antara long weld atau rolling. Penyediaan tenaga kerja, ini
dilakukan untuk penghematan tenaga kerja agar efektif dalm pengerjaan, komunikasi, dan
koordinasi, serta tidak mengganggu produksi project yang lain yang sedang berjalan.
Perencanaan ini menyangkut masalah jumlah tenaga kerja dan kapasitas tenaga kerja di setiap
work station.

PROSES PENGENDALIAN PRODUKSI

Proses produksi merupakan suatu sistem pemanfaatan sumber daya yang tersedia
yang kemudian di organisir dan di integrasikan untuk mentransformasikan input menjadi
output melalui proses penambahan nilai pada input tersebut. Proses produksi terlaksana
karena adanya fungsi-fungsi produksi yang terintegrasi yang membentuk suatu sistem yang
saling keterkaitan. Hal ini yang mengakibatkan dalam suatu proses produksi diperlukan
adanya pengendalian produksi. Dimana tujuannya yaitu untuk mengarahkan dan mengatur
fungsi-fungsi produksi agak berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah diputuskan.

Proses pengendalian produksi dapat dilakukan dalam beberapa aspek. Misalnya dalam
masalah, jadwal, sumber daya manusia, peralatan, material, dan  proses pengerjaan. Semua
aspek itu harus bisa dipastikan sesuai dengan target yang telah ditentukan pada proses

6
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

perencanaan produksi. Hal ini untuk terwujudnya kualitas kerja yang baik dan kualitas
output produk yang dikeluarkan.

Berikut ini merupakan beberapa kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam proses
produksi berlangsung :
1.Peramalan kuantitas permintaan
2.Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
3.Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
4.Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
5.Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
6.Penjaminan kualitas
7.Monitoring aktivitas produksi
8.Pengendalian produksi
9.Pelaporan dan pendataan

PROSES PENJADWALAN PRODUKSI

Penjadwalan adalah salah satu kegiatan penting dalam proses produksi. Penjadwalan
ini sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang
didalamnya mencakup :
 
 mengalokasikan fasilitas, peralatan & tenaga kerja untuk setiap operasi;

 menentukan urutan pelaksanaan kegiatan.

Penjadwalan sangat erat kaitannya dengan kuantitas/volume pruoduksi  pada suatu


operasi. Maka sering dikatakan bahwa penjadwalan adalah fungsi dari sistem volume
produksi. Banyak teknik atau metoda dalam penerapan pembuatan  jadwal, tergantung dari
volume produksi, variasi produk & tingkat kesulitan  pekerjaan.

TINGKATAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan:

7
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

1. Perencanaan jangka panjang (long range planning)

Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan
penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan
finansial.

2. Perencanaan jangka menengah (medium range planning)

Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan berupa perencanaan kebutuhan


kapasitas (capacity reqiurement planning), perencanaan kebutuhan material (material
requirement planning), jadwal induk produksi (master production schedule), dan
perencanaan kebutuhan distribusi (distribution requirement planning).

3. Perencanaan jangka pendek (short range planning)

Perencanaan jangka pendek berupa kegiatan penjadwalan perakitan produk


akhir (final assembly schedule), perencanaan dan pengendalian input-output,
pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan
manajemen proyek.

OPERATION MANAGEMENT 

OPERATION MANAGEMENT Elemen penting dalam Operation Management Permintaan


Konsumen Mencakup permintaan internal ataupun external. Operation Management dalam
Production Planning bertujuan untuk membuat produk berkualitas tinggi pada harga yang
sesuai dengan harapan atau kemampuan konsumennya . Kapasitas Proses Adalah pengukuran
kemampuan dalam memproduksi barang secara efektif dan efisien per satuan waktu 1 Proses
Sistem Operasi Merupakan urutan dan hubungan berbagai aktivitas yang digunakan untuk
merubah input (material) menjadi output ( produk ).

PRODUCTION PLANNING and CONTROL 

PRODUCTION PLANNING and CONTROL Perencanaan merupakan aktivitas yang paling


penting dalam setiap organisasi , karena perencanaan menjelaskan seluruh aktivitas yang
terlibat dalam proses produksi . Production and Planning Control Fungsi Organisasi
Keterlibatan Supplier dan pihak lain Permintaan Pelanggan ( Konsumen ) Perencanaan yang
strategis memungkinkan perusahaan untuk mengambil langkah dan keputusan strategis dalam
berbagai permasalahan yang dihadapi . Perencanaan merupakan tanggung jawab Production
Plan and Control, dengan memperhatikan : Sumber daya (resource) yang diperlukan .
Seberapa banyak yang diperlukan . Kapan diperlukan . Bagaimana proses dilakukan .

8
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

TUJUAN PRODUCTION PLANNING

TUJUAN PRODUCTION PLANNING Production Planning bertujuan untuk : Merubah


FORECAST penjualan atau ORDER kedalam program produksi yang realistis . Menyediakan
sistem informasi dan komunikasi antar departemen . Mengawasi kemajuan dari program-
program produksi . Menganalisa kelengkapan program. Peningkatan perencanaan dan
pengendalian dimasa yang akan datang .

KEUNTUNGAN PRODUCTION PLANNING 

KEUNTUNGAN PRODUCTION PLANNING Keuntungan perencanaan produksi :


Peningkatan lingkungan dan keamanan kerja . Peningkatan layout dan fasilitas . Pemanfaatan
peralatan yang lebih baik dan optimal. Kapasitas tereksplorasi dan teralokasi secara optimal.
Tercipta alur produksi yang lebih baik . Pengurangan Work In Process dan perawatannya .
Tercipta produktifitas yang lebih baik .

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PLANNING 

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PLANNING Dalam menyusun production


planning perlu diperhatikan hal-hal berikut : Lokasi dan layout plant (area kerja ). Terkait
mobilitas dan penanganan produk Kesiapan dan penjadwalan sumber daya (Man – Machine –
Material). Metode Kerja Kebijakan inventory (stock). Pengendalian proses produksi dan
troubleshooting terhadap masalah yang terjadi . Pengendalian kualitas dan kuantitas produk .
Perawatan peralatan dan mesin yang digunakan .

INVENTORY CONTROL 

INVENTORY CONTROL Inventory control adalah teknik untuk menjaga stock berada pada
level yang diinginkan . Salah satu faktor yang diperlukan dalam inventory control adalah
akurasi informasi tentang barang atau item yang dimiliki , antara stock secara sistem dan
stock secara actual fisik yang ada . Dengan metode inventory control yang benar , Production
Planning dan Control dapat melakukan perencanaan produksi , pengendalian operasional ,
dan pengambilan keputusan yang tepat . Inventory yang perlu diperhatikan sebelum membuat
perencanaan produksi adalah : Inventory Raw Material Inventory Work In Process Inventory
Finish Part.

FILOSOFI INVENTORY CONTROL 

FILOSOFI INVENTORY CONTROL Pada dasarnya filosofi Inventory Control adalah


memastikan bahwa : Barang yang tepat , dalam jumlah yang tepat , dengan kualitas yang
tepat , tersedia pada tempat yang tepat , pada waktu yang tepat.

INVENTORY YANG TIDAK SEIMBANG 

9
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

INVENTORY YANG TIDAK SEIMBANG Inventory yang tidak terkontrol mengakibatkan


terjadinya ketidakseimbangan stock, yang berdampak pada : Akibat yang ditimbulkan :
Kekurangan Stock Kelebihan Stock Line Stop Produksi . Revisi jadwal produksi . Pengiriman
tertunda . Hubungan dengan konsumen terpengaruh . Gangguan pada perencanaan marketing.
Gangguan pada operasional produksi . Akibat yang ditimbulkan : Meningkatnya investasi .
Mengurangi keuntungan . Menambah biaya perawatan . Penurunan kualitas produk . Produk
menjadi Out Of Date Penambahan biaya asuransi dan pajak . Cash Flow tidak lancar .

FORECAST (PERKIRAAN)

FORECAST (PERKIRAAN) Adalah perhitungan level permintaan suatu produk atau


beberapa produk untuk suatu waktu dimasa yang akan datang . Karena forecast dibuat untuk
periode yang akan datang , pada dasarnya forecast merupakan tebakan yang menggunakan
metode intelektual . Penggunaan teknik tertentu yang sudah terbukti dan dapat diandalkan
menjadikan forecast adalah “ Perkiraan Yang Telah Terdidik ” . Dalam aplikasinya , forecast
digunakan untuk 3 tujuan utama , yakni : Menentukan ukuran atau seberapa pentingnya
aktivitas ekspansi perusahaan dalam jangka panjang . Menentukan perencanaan jangka
menengah untuk produk yang akan tetap diproduksi atau dihentikan . Menentukan jadwal
jangka pendek bagi produk yang akan diproduksi .

MENGAPA FORECAST DIPERLUKAN ? 

MENGAPA FORECAST DIPERLUKAN ? Forecast diperlukan untuk : Memprediksi


permintaan dimasa yang akan datang . Mengevaluasi permintaan yang sesuai ekspektasi yang
dihasilkan dari pola yang dibuat . Estimasi permintaan pasar yang diharapkan . Pemanfaatan
kapasitas secara terencana . Menghasilkan permintaan pengiriman yang realistis .

PRODUCTION PLANNING

PRODUCTION PLANNING Production Planning Memperkirakan volume produk dari tipe


yang sejenis . Perencanaan dan penyusunan jadwal produksi , penyesuaian antara perkiraan
order dan cycle time proses produksi .

SALES FORECAST dan DEVIASI: 

SALES FORECAST dan DEVIASI Merupakan proyeksi penjualan perusahaan untuk setiap
periode waktu dalam dimensi perencanaan . Sales forecast digunakan untuk menentukan
produksi , kapasitas , dan sistem penjadwalan perusahaan dan berperan sebagai masukan atau
input untuk departemen dan pihak yang terkait. Sebagian besar forecast memiliki kesalahan
yang biasa dikenal dengan deviasi atau penyimpangan . Dalam statistik , kita kenal istilah
standar deviasi atau simpangan baku , yaitu suatu estimasi probabilitas perbedaan return
nyata dari return yang diharapkan . Standar deviasi dihitung dengan rumus : Sehingga standar
deviasi untuk sales forecast diatas senilai 41 14 Dimana : x = actual sales x = rata-rata n =
jumlah data _

10
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE: 

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE Forecast dengan metode pendekatan Simple


Moving Average adalah perkiraan dengan memberikan bobot yang sama terhadap semua data
pencapaian sebelumnya . Kita ambil contoh pencapaian 5 hari berturut-turut adalah : 1.2345;
1.2350; 1.2360; 1.2365; 1.2370, maka forecast hari ke 6 dengan simple moving average akan
dikalkulasi seperti ini : (1.2345 + 1.2350 + 1.2360 + 1.2365 + 1.2370) 5 Bagaimana kalau
pencapaian hari kedua adalah 1.100? Hasil dari simple moving average akan sedikit lebih
rendah dan ini akan memberikan pertanda kepada Anda bahwa pencapaian sedang bergerak
turun , yang pada kenyatannya , hari kedua bisa saja merupakan kejadian yang terjadi hanya
sekali ( kemungkinan mengalami gangguan ). Bagaimana ini ? = 1.2358 T erkadang simple
moving average dirasakan terlalu sederhana . Ada satu cara untuk memfilter rumor-rumor
yang ada sehingga bisa mendapatkan gambaran yang tidak salah , mungkin akan lebih baik ,
yakni Exponential Moving Average . Exponential Moving Average (EMA) lebih
menitikberatkan kepada periode yang baru saja terjadi . Pada contoh di atas , EMA akan
menitikberatkan pada hari ketiga-kelima , yang artinya rumor pada hari kedua memiliki nilai
yang kurang penting dan tidak akan banyak mempengaruhi moving average. Kita ambil
contoh lagi pada slide berikutnya .

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE: 

FORECAST DENGAN MOVING AVERAGE Standar Deviasi dg metode SMA = 1.6744


poin Standar Deviasi dg metode EMA = 1.4816 poin 16 Koefisien Persentase = 2/( Periode
EMA+1) EMA n+1 = ( Koefisien *(Actual- EMA n )) + Actual

AGGREGATE PLANNING: 

AGGREGATE PLANNING Istilah yang digunakan dalam perencanaan produksi dalam


jangka waktu yang pendek . Disebut aggregate planning karena permintaan fasilitas dan
kapasitas yang tersedia dispesifikasikan dalam kuantitas , dan total permintaan yang
diharapkan diukur tanpa menganggap varian dari permintaan yang ada . Langkah-langkah
dalam membuat aggregate planning: Membuat sales forecast untuk jangka menengah .
Mengembangkan aggregate strategi produksi dari sales forecast Check apakah total
permintaan untuk periode forecast sesuai dengan kombinasi peralatan dan kapasitas tenaga
kerja di pabrik . Jika diperkirakan permintaan penjualan tidak dapat dipenuhi dengan
kapasitas pabrik yang tersedia , termasuk kapasitas tambahan yang dimasukkan dalam
periode perencanaan menengah , sales forecast mungkin harus diturunkan ke kapasitas
maksimum yang dapat dilakukan selama periode aggregate planning.

AGGREGATE SCHEDULING: 

AGGREGATE SCHEDULING Istilah yang digunakan dalam perencanaan produksi dalam


jangka waktu yang pendek . Disebut aggregate planning karena permintaan fasilitas dan

11
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

kapasitas yang tersedia dispesifikasikan dalam kuantitas , dan total permintaan yang
diharapkan diukur tanpa menganggap varian dari permintaan yang ada .

MASTER PRODUCTION SCHEDULE: 

MASTER PRODUCTION SCHEDULE Master Production Schedule (MPS) meliputi


berbagai macam aktivitas yang terkait dalam persiapan dan pengendalian Production
Schedule. MPS adalah pembuatan jadwal yang diantisipasi untuk produk-produk perusahaan
yang dinyatakan dalam konfigurasi produk yang spesifik dalam dimensi perencanaan . MPS
adalaah rencana produksi yang realistis dan detail , dimana seluruh permintaan yang
memungkinkan ditempatkan dalam fasilitas produksi yang dipertimbangkan . Permintaan
yang memungkinkan adalah : Sales Forecast Customer Order Permintaan Spare Part / Service
Part Special Order.

BILL OF MATERIAL : 

BILL OF MATERIAL Bill Of Material (BOM) adalah daftar dari semua material, part, dan
sub assemblies serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu
unit produk atau parent assembly. BOM merupakan penggambaran komponen-komponen
atau part produk dalam sebuah hubungan hirarkis parent atau child , atau penggambaran
dengan level-level rendahnya lagi . 20

ROUTING PROCESS: 

ROUTING PROCESS Routing process adalah urutan dari proses produksi , termasuk
didalamnya informasi terkait alat-alat yang digunakan dalam proses produksi . Tujuan
pembuatan routing process adalah menetapkan operasi pada setiap work center untuk
terbentuknya produk . Alur produk yang dihasilkan pada umumnya diproses dari work center
yang satu ke work center yang lain.

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING: 

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Material Requirement Planning (MRP)


merupakan sistem data proses yang bekerja untuk mengembangkan atau menjaga sejumlah
pemesanan (order) yang mendukung rencana produksi , dan secara bersamaan “
meminimalisasi ” level inventory didalam sistem produksi . MRP dibuat dengan
memperhatikan aspek-aspek berikut : Master Production Schedule Bill of Material Data
Inventory Record File Outstanding Purchase Order 22 Routing Process

OPERATION SCHEDULING: 

OPERATION SCHEDULING Tujuan scheduling : Mengoptimalkan penggunaan sumber


daya . Memenuhi jam dan tanggal pengiriman yang diminta . Meminimalkan Inventory Work

12
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar

In Process Meminimalkan Manufacturing Lead Time Metode scheduling ada 2 : Forward


Scheduling Backward Scheduling 23

FORWARD SCHEDULING: 

FORWARD SCHEDULING Yaitu , aktifitas penjadwalan dimulai dari proses pertama


sampai proses ke -n yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk . Metode
ini memiliki beberapa kekurangan , antara lain : Keterlambatan /tardiness Waktu
penyelesaian produk melebihi due date, sehingga berpengaruh terhadap turunnya tingkat
kepuasan dan kepercayaan konsumen . Terlalu cepat /earliness Waktu penyelesaian produk
lebih cepat daripada due date, sehingga terjadi penumpukkan produk jadi di gudang
(inventory cost tinggi ).

BACKWARD SCHEDULING: 

BACKWARD SCHEDULING Yaitu aktifitas penjadwalan dimulai dari proses paling


terakhir sampai proses ke-1 yang akan dialami oleh material untuk membuat suatu produk
tertentu . Jika dibandingkan dengan metode forward scheduling, metode ini lebih efektif
karena suatu job akan diselesaikan tepat pada waktunya sehingga dapat meminimasi
terjadinya tardiness dan earliness. Kekurangan dari metode ini adalah adanya kemungkinan
terjadinya infisiable time , yaitu bila due date terlalu dekat dengan waktu order masuk ,
sehingga pengerjaan proses ke -n < waktu order masuk . Banyak alternative yang dapat
dilakukan jika terjadi infisiable time, antara lain: Melakukan subkontrak Melakukan lembur
Melakukan pendistribusian beban kerja.

PERTIMBANGAN DALAM MEMBUAT SCHEDULE: 

PERTIMBANGAN DALAM MEMBUAT SCHEDULE Ada lima pertimbangan yang dapat


digunakan untuk menyusun schedule, yaitu : First In First Out (FIFO), First Come First Serve
Job order yang masuk terlebih dulu yang diprioritaskan untuk dikerjakan . Shortest
Processing Time (SPT) Job order dengan waktu proses yang lebih pendek dikerjakan lebih
dahulu untuk memberikan keleluasaan pengerjaan yang membutuhkan waktu lebih panjang .
Earliest Operating Date (EOD) Pekerjaan dikerjakan dengan memperhitungkan target
penyelesaian dan waktu proses . Earliest Operating Date (EOD) Pekerjaan dikerjakan dengan
memperhatikan target penyelesaian tanpa memperhitungkan waktu proses . Critical Ratio
Prioritas disusun berdasar index order terhadap order lainnya dalam satu work center.

13

Anda mungkin juga menyukai