Ppic 1
Ppic 1
APA ITU PPC ?
Production Planning and Control (PPC) dapat diartikan dengan banyak pengertian.
Namun bila dilihat dari susnan katanya, PPC dapat diartikan sebagai suatu sistem
pengendalian proses produksi dengan dilakukannya perencanaan, pengaturan, dan
pemeriksaan setiap aspek dalam kegiatan produksi. Menurut suatu artikel yang berjudul
Pendahuluan Perencanaan dan Pengaturan Produksi , definisi PPC dapat disimpulkan sebagai
proses perencanaan dan pengendalian arus produksi untuk dicapainya penghematan dalam
biaya bahan, pemanfaatan sumber daya baik fasilitas, tenaga kerja atau waktu yang optimal
untuk tercapainya keuntungan yang optimal. Untuk itulah pada setiap proses produksi selalu
ada Production Planning and Control (PPC).
Secara umum yaitu untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam suatu proses
produksi baik barang maupun jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli atau
pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi investor atau pihak perusahaan. Dilihat dari
tujuannya yang sangat berpengaruh bagi pihak internal maupun dengan eksternal atau
konsumen/pembeli, maka pelaksanaannya haruslah tepat sasaran dan tepat guna. Baik atau
tidaknya proses pelaksaan PPC langsung mempengaruhi proses produksiya.
FUNGSI PPC PRODUCTION PLANNING AND CONTROL (PPC)
1
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Fungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan
permintaan/penjualan untuk periode yang akan dating, perencanaan produksi agar tidak
terjadi bentrokan proses produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai target yang telah
ditetapkan, dan pengendalian persediaan, agar terjaminnya kelancaran proses produksi.
Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) pada industri manufaktur apapun akan
memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas-aktivitas yang ditangani oleh departemen
PPC atau PPIC secara umum adalah sebagai berikut :
5. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenai
apa dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item
produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat
kedalam rencana produksi (apa, kapan, dan berapa) yang akan direalisasikan JIP ini
apabila telah dikoordinasikan dengan seluruh departemen akan jadi dasar dalam PPC. JIP
ini akan di-”review” secara periodik atau bila ada kasus. JIP ini dapat berubah bila ada
hal yang harus diakomodasikan.
6. Merencanakan kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus dibuat
selanjutnya harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan komponen, sub-assembly, dan
bahan penunjang untuk penyelesaian produk. Perencanaan kebutuhan material bertujuan
untuk menentukan, apa, berapa, dan kapan komponen, sub-assembly, dan bahan
penunjang yang harus disiapkan. Untuk membuat perencanaan kebutuhan diperlukan
informasi lain berupa struktur produk (Bill of Material) dan catatan persediaan. Bila hal
ini belum ada, maka tugas departemen PPC untuk membuatnya.
7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi
urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas
pengerjaan, dan lain-lainnya.
2
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas. Bila realisasi tidak sesuai rencana, maka
rencana agregat, JIP, dan penjadwalan dapat diubah/disesuaiakan kebutuhan. Untuk
jangka panjang, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengubah (menambah) kapasitas
produksi.
Pada dasarnya terdapat empat tingkat dalam hierarki perencanaan prioritas dan kapasitas
yang terintegrasi, antara lain :
Berikut ini merupakan beberapa syarat kerja PPC agar bisa optimal. Berikut ini merupakan
rinciannya :
1.Ada rencana Sales dari marketing Department
3
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun
impor.
1.Ada batasan minimum dan maksimum stock
2.Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian
marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance &
Accounting).
TUGAS-TUGAS PPC
Berikut ini merupakan beberapa tugas yang terdapat pada proses PPC berlangsung :
1.Perencanaan
2.Membuat rencana produksi, menyusun dan menetapkan urutan produksi, input
material, alat dan mesin, serta pekerja.
3.Perancangan aliran kerja(workflow) organisasi.
4.Penjadwalan
5.Mempersiapkan order produksi dan jadwalnya(timetables).
6.Pengendalian
7.Memberikan otorisasi untuk memulai kegiatan produksi, memonitor, menindaklanjuti,
dan menjaga rencana dilaksanakan.
KENDALA PADA PELAKSANAAN PPC
Walaupun telah dilakukan perencanaan yang matang, namun terkadang pada proses
pelaksaan bisa jadi ada faktor-faktor yang menimbulkan kendala dan hambatan bagi proses
produksi. Hambatan dan kendala dapat terjadi pada setiap aspek dalam unsur produksi.
Hambatan dan kendala dapat ditimbulkan dari pihak internal maupun eksternal. Adapun
kendala yang secara umum biasa dialami dalam proses pelaksanaan PPC yaitu kendala
dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah ketersediaan sumber daya,
jadwal/waktu pengiriman produk dan kebijikan manajement yang baik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi proses berjalannya pelaksanaan PPC.
4
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Sistem aliran PPC merupakan alur pelaksanaan produksi mulai dari perencanaan,
proses dan pada akhirnya sampai pada produk yang dapat dinikmati oleh konsumen. Baik
buruknya produk akhir sangatlah ditentukan oleh sistem aliran produksinya. Sistem aliran
produksi dirancang oleh PPC, maka dapat dikatakan pula sistem ini sebagai sistem aliran
PPC, karena keseluruhan kerjanya merupakan ruang lingkup dari tugas Production Planning
and Control (PPC).
Sistem aliran PPC berupa runtutan urutan kerja yang diurut berdasarkan tugas dan
posisi padda struktur organisasi. Sistem haruslah dibuat secara baik dan atas pertimbangan
yang menyeluruh. Mengapa demikian?. Karena untuk terjaminnya kelancaran produksi,
dengan kata lain untuk meminimalisir kendala yang dapat terjadi dari berbagai kemungkinan.
Riset pasar, riset pasar didapat dari pesanan konsumen dan kebutuhan konsumen
terhadap produk, yang kemudian di ambil sebagai calon produk dengan spesifikasi
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen atau pemesan;
Desain produk, setelah riset pasar didapat permintaan pasar kemudian diturunkan
menjadi order produk yang selanjutnya diproses untuk didapat desain rancangan
produk agar dapat di produksi;
Proses produksi, proses ini terjadi jika desain produk dan komponen penunjangnya
telah siap untuk di eksekusi, diusahakan pada saat akan melakukan proses ini, semua
kebutuhan telah terpenuhi, agar tidak mengganggu proses pelaksanaan produk;
Pemasaran, pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa hal, sekalipun dengan
produk yang telah dibuat dan dipakai oleh konsumen, ini bisa juga dijadikan sebagai
media pemasaran;
Delivery, inilah yang menjadi kunci jawaban atas proses yang telah dilakukan, karena
berhasil atau tidaknya suatu produksi dapat dilihat dari pengiriman.
Dalam proses PPC terdapat beberapa tingkatan yang berperan penting dalam proses kerjanya.
Berikut nenerapa tingkatan PPC tersebut :
5
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Proses perancangan dan perencanaan produksi merupakan langkah penting dan hal
yang paling menentukan bagaimana, kapan, dimana, dan oleh siapa proses produksi akan
dilakukan. Proses perancangan dan perencanaan ini membutuhkan ide dan gagasan yang
cemerlang untuk menghasilkan langkah pelaksanaan produksi yang optimal dengan
berefrensi pada meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.
Pada proses perancangan dan perencanaan produksi harus disesuaikan dengan kondisi
sumber daya yang ada dan tersedia yang dapat digunakan. Terlebih dengan kondisi yang
sumber dayanya terbatas, perancangan dan perencanaan haruslah tepat sasaran. Perencanaan
yang dilakukan yaitu : perencanaan jadwal produksi, preparation up, penyediaan material,
penyediaan tenaga kerja, penyedian alat bantu. Penjelasan singkat perencanaan tersebut
sebagai berikut. Perencanaan jadwal, akan dijelaskan pada penjadwalan. Preparation
up merencanakan langkah proses produksi dan mendefinisikan gambar kerja.
Proses produksi merupakan suatu sistem pemanfaatan sumber daya yang tersedia
yang kemudian di organisir dan di integrasikan untuk mentransformasikan input menjadi
output melalui proses penambahan nilai pada input tersebut. Proses produksi terlaksana
karena adanya fungsi-fungsi produksi yang terintegrasi yang membentuk suatu sistem yang
saling keterkaitan. Hal ini yang mengakibatkan dalam suatu proses produksi diperlukan
adanya pengendalian produksi. Dimana tujuannya yaitu untuk mengarahkan dan mengatur
fungsi-fungsi produksi agak berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah diputuskan.
Proses pengendalian produksi dapat dilakukan dalam beberapa aspek. Misalnya dalam
masalah, jadwal, sumber daya manusia, peralatan, material, dan proses pengerjaan. Semua
aspek itu harus bisa dipastikan sesuai dengan target yang telah ditentukan pada proses
6
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
perencanaan produksi. Hal ini untuk terwujudnya kualitas kerja yang baik dan kualitas
output produk yang dikeluarkan.
Berikut ini merupakan beberapa kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam proses
produksi berlangsung :
1.Peramalan kuantitas permintaan
2.Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
3.Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
4.Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
5.Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
6.Penjaminan kualitas
7.Monitoring aktivitas produksi
8.Pengendalian produksi
9.Pelaporan dan pendataan
Penjadwalan adalah salah satu kegiatan penting dalam proses produksi. Penjadwalan
ini sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang
didalamnya mencakup :
mengalokasikan fasilitas, peralatan & tenaga kerja untuk setiap operasi;
7
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan
penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan
finansial.
OPERATION MANAGEMENT
8
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
INVENTORY CONTROL
INVENTORY CONTROL Inventory control adalah teknik untuk menjaga stock berada pada
level yang diinginkan . Salah satu faktor yang diperlukan dalam inventory control adalah
akurasi informasi tentang barang atau item yang dimiliki , antara stock secara sistem dan
stock secara actual fisik yang ada . Dengan metode inventory control yang benar , Production
Planning dan Control dapat melakukan perencanaan produksi , pengendalian operasional ,
dan pengambilan keputusan yang tepat . Inventory yang perlu diperhatikan sebelum membuat
perencanaan produksi adalah : Inventory Raw Material Inventory Work In Process Inventory
Finish Part.
9
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
FORECAST (PERKIRAAN)
PRODUCTION PLANNING
SALES FORECAST dan DEVIASI Merupakan proyeksi penjualan perusahaan untuk setiap
periode waktu dalam dimensi perencanaan . Sales forecast digunakan untuk menentukan
produksi , kapasitas , dan sistem penjadwalan perusahaan dan berperan sebagai masukan atau
input untuk departemen dan pihak yang terkait. Sebagian besar forecast memiliki kesalahan
yang biasa dikenal dengan deviasi atau penyimpangan . Dalam statistik , kita kenal istilah
standar deviasi atau simpangan baku , yaitu suatu estimasi probabilitas perbedaan return
nyata dari return yang diharapkan . Standar deviasi dihitung dengan rumus : Sehingga standar
deviasi untuk sales forecast diatas senilai 41 14 Dimana : x = actual sales x = rata-rata n =
jumlah data _
10
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
AGGREGATE PLANNING:
AGGREGATE SCHEDULING:
11
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
kapasitas yang tersedia dispesifikasikan dalam kuantitas , dan total permintaan yang
diharapkan diukur tanpa menganggap varian dari permintaan yang ada .
BILL OF MATERIAL :
BILL OF MATERIAL Bill Of Material (BOM) adalah daftar dari semua material, part, dan
sub assemblies serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi satu
unit produk atau parent assembly. BOM merupakan penggambaran komponen-komponen
atau part produk dalam sebuah hubungan hirarkis parent atau child , atau penggambaran
dengan level-level rendahnya lagi . 20
ROUTING PROCESS:
ROUTING PROCESS Routing process adalah urutan dari proses produksi , termasuk
didalamnya informasi terkait alat-alat yang digunakan dalam proses produksi . Tujuan
pembuatan routing process adalah menetapkan operasi pada setiap work center untuk
terbentuknya produk . Alur produk yang dihasilkan pada umumnya diproses dari work center
yang satu ke work center yang lain.
OPERATION SCHEDULING:
12
Teknik & Manajemen Industri
Akademi Teknik Industri Makassar
FORWARD SCHEDULING:
BACKWARD SCHEDULING:
13