Anda di halaman 1dari 22

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

(RKS)

Nama pekerjaan adalah Perencanaan Konstruksi Klasifikasi Sederhana 1950-2199jt- DED Asrama
Pekanbaru.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pekerjaan ini dibuat dengan maksud agar pekerjaan ini
memenuhi kualitas persyaratan-persyaratan pekerjaan bangunan, mekanikal elektrikal, interior dan
meubeler ataupun pekerjaan finishing yang diinginkan.

Pekerjaan yang akan dikerjakan terdiri dari Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Sipil & Arsitek,
Pekerjaan Meubelier, Pekerjaan Listrik serta Pekerjaan Finising lainnya.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan


sesuai dengan spesifikasi, RAB dan gambar-gambar terlampir.

Apabila terdapat hal-hal yang tidak jelas dalam spesifikasi ini maka kiranya dapat disampaikan
kepada konsultan perencana dan kami berharap tidak ada perubahan spesifikasi tanpa persetujuan
konsultan perencana.

Konsultan Perencana
CV. PRADA INTI MAHESATAMA

Ade Putra, ST
Direktur
BAB I
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL 1
STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN

Apabila tidak ditentukan lain dalam pelaksanaan pekerjaan ini, maka ketentuan-ketentuan yang
tersebut di bawah ini berlaku dan mengikat yaitu :
1. Peraturan Keselamatan Kerja Konstruksi ( SNI 0231 - 1967 - E )
2. Peraturan Instalasi Listrik ( SNI 0225-87-D )
3. Peraturan Perencanaan Perhitungan Beton ( SNI T-15-1991-03 )
4. Peraturan Pembuatan Campuran Beton ( SNI T-15-1991-03 )
5. Peraturan Baja Tulang Beton ( SII 01236-84)
6. Peraturan Kawat Pengikat Beton ( SNI 0040-87-A )
7. Peraturan Pipa PVC untuk Air Kotor ( SNI 0162-1987-A )
8. Peraturan Sambungan Pipa PVC untuk Air Kotor ( SNI 0178-1987-A )
9. Peraturan kaca Bening ( SNI 0047-1987-A )
10. Peraturan Kabel Listrik NYM ( SII 0209-78 )
11. Peraturan Kabel Listrik NYY ( SII 0210-78 )
12. Peraturan Saklar ( SII 0578-81 )
13. Peraturan Stop Kontak ( SII 0580-81 )

PASAL 2
PERSIAPAN PEKERJAAN

A. Persiapan
1. Untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan dilokasi bangunan yang sudah ada perlu adanya
pembersihan lokasi, maka kontraktor dengan biaya sendiri harus menyediakan tempat yang
aman untuk penampungan hasil pembersihan sebelum dibawa ke tempat pembuangan.
Lokasi tempat penumpukan sementara hasil pembersihan harus aman dari kegiatan
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta pagar sementara pengaman lokasi pekerjaan .
2. Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan material bahan bangunan.
3. Untuk kelancaraan pelaksanaan rekanan harus menyediakan :
a. Tenaga kerja / tanaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Alat - alat bantu seperti mesin pengaduk beton, pompa air, alat-alat pengangkut dan
peralatan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya.

B. Pengukuran kembali
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan dilengkapi keterangan – keterangan.
PASAL 3
PERSYARATAN UMUM BAHAN-BAHAN BANGUNAN

Bahan Pasangan
1. Air
a. Air yang dipergunakan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan
organik atau lainnya yang dapat merusak beton.
b. Air yang dipergunakan untuk adukan beton konstruksi harus sesuai dengan PBI-1971

2. Tanah Timbun atau Tanah Urug


Tanah yang dipergunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari tanah humus, akar-akar
kayu, rumput, sampah dan bahan-bahan organis.

3. Pasir/Agregat halus
a. Pasir yang dipergunakan dapat berupa pasir alam atau pasir yang berasal dari hasil
pemecahan batu dengan alat mekanis.
b. Pasir terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras artinya tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
c. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering ).
Apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka agregat halus harus dicuci.
d. Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari
Lembaga Pemeriksaan bahan-bahan yang diakui.

4. Kerikil / Agregat Kasar


a. Kerikil untuk beton dapat berupa kerikil Keramik sebagai hasil yang disentegrasi alami dari
batuan-batuan atau berupa batu pecah yang di peroleh dari pemecahan batu. Pada
umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat besar dengan ukuran
butiran lebih 5 mm.
b. Kerikil harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Kerikil yang mengandung
butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampui
20 % dari berat agregat seluruhnya.
c. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat kering).
Lumpur yang dimaksud adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila
kadar lumpur melampaui dari 1 %, maka kerikil harus dicuci.
d. Kerikil tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang
reaktif alkali.
e. Besar butir kerikil maksimum tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil antara
bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal plat atau tigaperempat dari jarak
bersih minimum di antra batang-batang atau berkas-berkas tulangan.

5. Batu Bata
a. Batu bata yang digunakan harus batu bata setempat yang mempunyai syarat mutu seperti
yang ditentukan dalam SII 0021-78 (batu bata lokal).
b. Batu bata yang digunakan harus yang sempurna masaknya, tidak rapuh bila direndam dalam
air tidak akan hancur.
c. Batu bata yang digunakan harus mempunyai ukuran yang memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam SII 0021-78.
d. Tidak boleh menggunakan batu bata patah dua yang ukuran panjangnya lebih kecil dari
setengah bata.
6. Semen
a. Semen yang digunakan harus semen yang bermutu tinggi, berat dan volumenya tidak kurang
dari ketentuan yang tercantum pada kantongnya. Pada semennya tidak terjadi pembantuan
atau bongkah-bongkah kecil.
b. Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis-jenis semen yang memenuhi
ketentuan - ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam SII 0013-81.
c. Pemakaian semen untuk setiap campuran dapat ditentuakan dengan ukuran isi atau berat.

7. Baja Tulangan
a. Baja tulangan untuk penulangan beton yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran,
lemak, kulit gilingan, karet lepas dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat
beton terhadap baja tulangan.
b. Diameter baja tulangan yang digunakan harus sesuai dengan diameter yang ditentukan
dalam gambar-gambar rencana atau gambar detail.
c. Jika ternyata dalam pemeriksaan pengawas, diameter besi dimasukkan tidak sesuai dengan
diameter besi yang akan dipakai, maka pemakaiannya harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan konsultant pengawas.
d. Penyimpangan penggunaan baja tulangan dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dinyatakan
tidak dapat diterima.

Bahan Kayu dan Finishing


1. K a y u.
a. Kayu yang digunakan harus kayu yang memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam
peraturan perawaran kayu (SKBI 3.6.53.1967).
b. Kayu yang digunakan harus kayu yang berkualitas baik, tidak mempunyai cacat-cacat seperti
mata kayu, celah-celah susut pinggir, dan hati kayu.
c. Jenis dan ukuran kayu yang digunakan antara lain :
- Untuk mal beton digunakan Multiplek tebal 8 mm.
- Untuk pengunci digunakan balok kayu meranti ukuran 5/7 cm.
- Untuk kosen digunakan kayu setara kulim/kelas 1 ukuran 5/12 cm(Ukuran jadi).

2. Keramik Lantai/Granit Lantai


Keramik/granit harus mempunyai persyaratan seperti yang tercantum dalam standar Industri
Indonesia, mengenai mutu dan cara uji keramik/granit.

3. Cat dan sejenisnya


a. Cat dan sejenisnya adalah yang berkualitas baik, memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam SNI 1253-1989-A.
b. Cat dan sejenisnya digunakan adalah hasil dari satu pabrik yang sama dan produksi dalam
negeri.

4. Kaca lembaran
Kaca lembaran yang digunakan harus yang memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PUBI-
1980.

5. Penggantung dan Pengunci.


a. Alat Penggantung dan pengunci yang dipakai adalah yang berkualitas baik, homogen, tidak
mudah berkarat dan tidak mudah rusak untuk jangka waktu yang relatif lama.
b. Kunci tanam yang dipakai harus berkualitas baik, kuat, tidak mudah berkarat dan tidak cepat
rusak untuk jangka waktu yang relatif lama.
c. Grendel yang dipakai harus yang berkualitas baik, kuat dan tidak mudah berkarat.

6. Alat Instalasi
a. Alat-alat Instalasi yang boleh dipakai adalah yang berkualitas baik dan sesuai dengan iklim di
Indonesia, juga harus memenuhi syarat-syarat teknis dan telah diuji oleh badan penguji yang
diakui.
b. Alat-alat Instalasi yang boleh dipakai untuk ruang khusus harus sesuai dengan keadaan
tempat di mana Instalsi itu dipasang.
c. Alat-alat Instalasi seperti kabel, stop kontak, saklar, fitting dan sebagainya harus mempunyai
tanda-tanda yang jelas mengenai kemampuan listriknya, seperti tegangan pemakaian dan
kemampuan arusnya. Untuk kabel listrik yang dipakai harus sesuai dengan standar PUIL.

7. Bahan-bahan lain.
a. Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini akan
ditentukan pada bab berikutnya.
b. Semua bahan-bahan yang dimasukkan untuk dipakai harus ditunjukkan terlebih dahulu
kepada pengawas untuk diperiksa guna mendapatkan izin pemakaiannya.
c. Semua bahan-bahan bangunan yang tidak ditunjukkan pada pengawas atau ditolak oleh
pengawas tidak dibenarkan memakaiannya dan harus dibawa ke luar lokasi.
d. Pemakaian bahan - bahan yang tidak sesuai dengan yang ditentukan harus dibongkar dan
kerugian yang ditimbulkannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
e. Tidak tersedianya bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dipasaran dengan ini
dinyatakan tidak dapat sebagai alasan terhentinya pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 4
KETENTUAN PENYIMPANAN BAHAN BANGUNAN

1. S e m e n.
a. Semen harus disimpan dalam gudang tertutup, di tempat yang kering, tidak lembab dan tidak
mudah tercampur dengan bahan-bahan lain.
b. Semen yang sudah tersimpan lama mutunya akan berkurang maka sebelum dipakai harus
diperiksa dahulu ke pengawas.

2. Pasir dan Kerikil


Pasir dan kerikil penyimpanannya terpisah. Jika tempat dasar selalu basah pada musim hujan,
maka sebaiknya penempatannya harus dialas.

3. Batu bata.
a. Batu bata harus ditumpuk di atas tanah rata dengan tumpukan yang rapi sehingga tidak
mudah pecah.
b. Batu bata tidak boleh dibebani oleh barang-barang berat dan sebaiknya diberi penutup untuk
melindungi dari hujan.
4. Baja Tulangan.
Baja tulangan tidak boleh ditumpuk langsung di atas tanah, tetapi diberi alas berupa balok-balok.
Penumpukan di tempat terbuka dalam waktu lama harus dihindarkan.

PASAL 5
PEKERJAAN BETON

A. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantuan lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan
sempurna.
2. Pekerjaan ini termasuk semua mesin, peralatan, tenaga kerja dan pemasangan baja
tulangan.
3. Pekerjaan ini meliputi Beton Kluis dan finishing, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

B. Bahan
1. Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik portland cement setara Semen Padang Semen yang
telah mengeras sebagian / seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.

2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik, lumpur
dan sebagainya, dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan
dalam PBI 1971.

3. Koral Beton
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan
sesuai dengan syarat – syarat PBI 1971. Penyimpanan /penimbunan pasir dan koral beton
harus dipisahkaan satu sama lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.

4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali
dan bahan-bahan organis/ bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3
pasal 10. Apabila dipandang perlu Direksi dapat minta kepada kontraktor supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.

5. Besi tulangan
Besi tulangan harus dalam keadaan baru, tidak berkarat atau memiliki cacat lainnya.
Digunakan mutu U24 untuk besi dengan diameter kecil dari 12 mm dan mutu U32 untuk besi
dengan diameter lebih besar dari 12 mm, Besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan
bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi harus bulat serta memenuhi
persyaratan NI-2 ( PBI 1971 ). Bila dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa
mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
kontraktor.
6. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter
kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton / rangka harus
memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971)

C. Syarat - Syarat Pelaksanaan


1. Mutu beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah 1 : 2 : 3 . Mutu beton itu
harus dibuktikan olek kontraktor dengan mengambil benda uji berupa kubus/siinder yang
ukurannya disesuaikan dengan syarat-syarat/ketentuan ditentukan dalam PBI-1971.
Pembuatannya harus disaksikan oleh perencana. Jumlah dan frekuensi pembuatan kubus
beton serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan PBI-1971.
Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada direksi secepatnnya.

2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau dibengkokan, sambungan kait-
kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai PBI – 1971.
b. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar
konstruksi.
c. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja
dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI – 1971.
d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi.

3. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi.
c. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat
pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah
konstruksi.
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka
tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Direksi.

4. Pekerjaan Acuan / Bekisting


a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan /
yang diperlukan dalam gambar.
b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan, sehingga cukup kokoh dan
dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
c. Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran ( tahi
gergaji ), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya , sebelum pengecoran dilakukan
dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
d. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material (besi, koral/split, pasir dan semen
Portland) kepada Direksi, untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan dilakukan.
e. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman,
sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan.
f. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh sen,
diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi
beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI - 2 ( PBI tahun
1971 ).
g. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas , sehingga tidak terjadi penguapan cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.
h. Beton harus dibasahi paling sedikit selama sepuluh hari setelah pengecoran.

5. Pekerjaan Pembongkaran Acuan / Bekisting


Pembongkaran Bekisting hanya boleh dilakukan setelah beton telah melebihi umum minimal
14 hari.

6. Contoh Bahan :
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material
misalnya : besi, koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Perencana / owner, akan dipakai sebagai
standar / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke
site.

7. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


a. Bahan baru didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
Beberapa bahan tersebut harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya yang masih
bersegel dan berlebel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan ditempat yang berlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor.

8. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.


a. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.
b. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
c. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air
terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI- 1971)

9. Persyaratan Benda di Dalam Beton.


Pemasangan Benda – benda yang akan di tanam di dalam beton ( pemasangan Pipa
Saluran Air / Listrik yang tertanam di dalam Beton )
a. Tidak mengurang kekuatan struktur dengan persyaratan PBI 1971 NI-2 Bab 5.7.
b. Pemasangan Benda – benda sesuai detail didalam gambar.
c. Semua bagian – bagian / peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur,
kait dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton harus sudah
dipasang sebelum pengecoran beton dilaksanakan.

10. Pembengkokan Tulangan, sesuai dengan PBI -1971


a. Batang tulangan tidak boleh dibengkokan atau diluruskan dengan cara-cara yang
merusak tulangan seperti misalnya dipanaskan kecuali diizinkan oleh perencana
b. Apabila pemanasan diizinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau diprofilkan)
dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih
dari 8500 C
c. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan dluruskan kembali tidak boleh
dibengkokan lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan semula.
d. Apabila batang tulangan dari baja lunak mengalami pengerjaan dingin dalam
pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 100 0 C yang bukan pada waktunya
dilas, maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil
kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin.
e. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan
jalan direndam dengan air. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh
dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter pengerat) batang dari setiap bagian dari
bengkokan.

 Toleransi pada pemotongan dan pembengkokan tulangan


1. Pemotongan dan pembengkokan batang tulangan sesuai dengan yang ditujukkan
dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi yang diisyaratkan oleh
perencana.
2. Terhadap panjang total batang yang diserahkan menurut sesuatu ukuran
ditetapkan toleransi sebesar + 50 mm dan - 25 mm.
3. Terhadap jarak turunan total dari batang yang dibengkokan ditetapkan toleransi
sebesar + 6 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan sebesar + 12 mm untuk jarak
lebih dari 60 mm
4. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan toleransi
sebesar + 6 mm.

 Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran


1. Baja tulangan mutu U-24 (BJTP – 24)
Panjang penjangkaran = 40 diameter dengan kait
Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait
2. Baja tulangan mutu U-40 ( BJTD – 40)
Panjang penjangkaran = 40 diameter dengan kait
Panjang penyaluran = 30 diameter dengan kait
3. Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar,
Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan
ditengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang
dimana memungkinkan

 Penutup / selimut Beton Minimum (kecuali ditentukan lain)


Pelat, dinding, pertemuan-pertemuan ( Joints)
Untuk batang D – 44 mm dan D-56 mm, tebal selimut minimum 40 mm
Untuk batang D-36 mm dan lebih kecil, tebal selimut minimum 20 mm.

Balok dan Gelegar


Penutup untuk tulangan utama, pengikat, sengkang : 40 mm atau diameter tulangan
diambil harga terbesar.
Kolom
Penutup untuk tulangan utama, pengikat, sengkang : 40 mm atau diameter tulangan
diambil harga terbesar.
Beton yang berhubungan langsung dengan tanah, penutup untuk tulangan manapun :
40 mm

PASAL 6
PEKERJAAN BATU BATA

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu.
2. Pekerjaan pemasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang ditunjukkan gambar atau
sesuai petunjuk Direksi lapangan.

B. Bahan
Batu bata yang digunakan setara batu bata Minas dengan dengan syarat sbb :
Batu bata harus memenuhi NI-10
Semen portland harus memenuhi NI-8
Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2
Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10

C. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Pasangan batu bata dengan menggunakan adukan campuran 1 pc: 3 pasir.
2. Dinding di daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai digunakan adukan kedap air
dengan campuran 1 pc : 2 pasir pasang.
3. Batu bata sebelum dipakai harus direndam terlebih dahulu dalam air hingga jenuh.
4. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap
harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
5. Bidang dinding ½ yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis) denga ukuran 12x12 cm dengantulangan pokok 4
6. Pemasangannya harus rapi dan permukaan bidang yang dihasilkan harus rata dan baik.

PASAL 7
PEKERJAAN PLESTERAN, ACIAN

A. Pekerjaan Plesteran Dinding & ACIAN


1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan adukan seperti yang dijelaskan dalam
gambar.

2. Persyaratan
Semen porland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan ) Pasir
harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 Air memenuhi NI-3 pasal 10 Penggunaan adukan
plesteran :
- Adukan 1 PC : 2 pasir untuk plesteran kedap air
- Adukan 1 PC : 3 pasir untuk seluruh plesteran dinding lainnya
- Seluruh permukaan plesteran di aci dari bahan PC

3. Bahan
a. Pasir
Pasir yang digunakan harus kasar, tajam bersih dan bebas dari tanah, lumpur dan
bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu adukan.

b. Portland Cement.
PortLand Semen yang dipakai Type 1 harus baru, tidak ada bagian yang membantu dan
dalam kantong / zak yang tertutup seperti yang dipersyaratkan dalam NI 8 Semen
berkwalitas baik dan hanya satu merek semen yang dapat dipakai dalam satu pekerjaan
yang berkesinambungan.
c. Air.
Air harus segar, bersih dan bebas dari bahan yang merusak seperti minyak, asam dan
unsur organik, kecuali ditentukan lain kontraktor harus menyediakan air kerja atas biaya
sendiri.

4. Pelaksanaan
Perbandingan dan adukan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu satu Minggu
dan tidak ada penambahan waktu lagi setelah itu.
a. Campuran dan adukan Plesteran.
- Plesteran dan adukan dengan campuran 1pc : 3 Pasir digunakan untuk semua
pasangan seperti yang ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan. Dengan ketebalan
minimal 10 mm.
- Plester dan adukan dengan campuran 1 pc : 2 pasir digunakan pada daerah basah
untuk kedap air, seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari permukaan lantai dan
pada daerah 30cm dari muka lantai I (satu)
- Pengacian dilakukan setelah plesteran di siram air sampai jenuh sehingga plesteran
menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang
retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul. Acian
dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air dengan cara , air dimasukkan terlebih dahulu
kedalam tempat yang telah di sediakan untuk membuat acian sampai kira-kira ¾
kapasitas tempat, baru kemudian semen dimasukkan sesuai dengan kebutuhan dan
biarkan sampai mendidih kira-kira 15 menit setelah itu air kelebihannya boleh
dibuang tanpa membuang semennya itu sendiri.

b. Pedoman Pelaksanaan
- Seluruh permukaan bata yang akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu dari
bahan-bahan yang dapat merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh. Pekerjaan
plesteran harus rata sesuai dengan persetujuan pengawas, dengan ketebalan
plesteran jika dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleransi 5 mm.
- Pelaksanaan campuaran adukan / plesteran dengan tanpa mesin pengaduk hanya
dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

PASAL 8
PEKERJAAN CONBLOK

B. Pekerjaan Conblok
4. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pasangan conblok seperti yang dijelaskan dalam
gambar.

5. Persyaratan
Conblok harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan ) Pasir harus
memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 Air memenuhi NI-3 pasal 10

6. Bahan
a. Pasir
Pasir yang digunakan harus kasar, tajam bersih dan bebas dari tanah, lumpur dan
bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu adukan.

b. Air.
Air harus segar, bersih dan bebas dari bahan yang merusak seperti minyak, asam dan
unsur organik, kecuali ditentukan lain kontraktor harus menyediakan air kerja atas biaya
sendiri.

4. Pelaksanaan
a. Permukaan tanah yang akan dilapisi conblok harus diratakan dan dipadatkan
terlebih dahulu.
b. Seluruh permukaan conblok yang akan dipasang harus dibersihkan terlebih dahulu
dari bahan-bahan yang dapat merusak pasangan conblok dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan pasangan conblok harus rata sesuai dengan persetujuan pengawas.
c. Pasangan conblok harus rata dan di stemper apabila selesai dipasang, untuk
menjaga kualitas dari conblok itu sendiri.

BAB II
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi seluruh pengadaan bahan, peralatan dan alat bantu untuk perlengkapan pintu dan jendela
seperti yang terlihat pada gambar perencanaan.

B. Bahan
1. Semua alat pengantung menggunakan produk setara SES, Belluci, Paloma, Dekkson, HIS
atau yang setara.
2. Door Closer Ex. Dekkson atau setara.
3. Handle produk Ex. Dekkson atau yang setara.
4. Lock Cose Ex. Dekkson atau yang setara.

C. Pedoman Pelaksanaan
1. Memasang semua kunci Cylinder pada pintu sesuai dengan rencana pada gambar.
2. Memasang engsel sesuai dengan rencana pada gambar.
3. Memasang Door Closer pada tiap-tiap pintu sesuai dengan rencana pada gambar.
4. Memasang Lock Cose pada tiap-tiap pintu sesuai dengan rencana pada gambar.

D. Syarat – syarat Pelaksanaan


1. Semua pemasangan harus rapi, sehingga pintu-pintu dapat dibuka / ditutup dengan mudah,
lancar dan ringan.
2. Semua kunci - kunci diminyaki (diberi Gemok) sehingga dapat bekerja dengan baik.

PASAL 2
PEKERJAAN KACA

C. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan ini menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan , peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan
2. Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca, seperti yang tertera dalam gambar
perencanaan.

D. Bahan
Bahan kaca harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982.
1. Bahan kaca menggunakan Clear Float Glass dengan ukuran tebal 8 mm, 10 mm dan 12 mm
dipasang pada tempat sesuai dengan gambar perencanaan.
2. Pintu kaca menggunakan kaca Tempered Komplit.

C. Syarat – syarat Pelaksanaan


Kaca harus dipasang tegak lurus pada alurnya dan distel di tengah-tengah, dipasang sesuai
dengan persyaratan dari pabrik pembuatnya. Kaca didatangkan ke lapangan dalam keadaan siap
pasang. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengambil ukuran yang tepat dari lubang/bidang
yang akan di pasang, kesalahan kerena ini menjadi tanggung jawab kontraktor. Pemotongan kaca
harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalamn alur kaca pada kosen. Setelah
terpasang, kaca harus dibersihkan, dan kaca yang tergores harus diganti.

PASAL 3
PEKERJAAN LANTAI BANGUNAN

A. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan lantai meliputi pemasangan Homogenius Tile Granit dan Keramik pada lantai,
pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini, sesuai dengan gambar
perencanaan.
2. Pekerjaan lantai Homogenius Tile Granit dan Keramik tile seperti apa yang di tujukan pada
gambar perencanaan.

B. Bahan
1. Bahan perekat adukan 1 PC : 3 Psr.
2. Pemasangan Homogenius Tile Granit ukuran 60 x 60 cm dari kualitas terbaik (kw 1) produk
setara Ex. Niro Granito atau Granito sesuai gambar/ RAB dengan ukuran yang tepat dan
presisi.
3. Pemasangan Keramik ukuran 30 x 60 untuk lantai kamar mandi dan dinding kamar mandi.

C. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Lantai Granit atau Keramik dipasang di atas pasangan semen M1 (floor) setebal minimum 2
cm, dalam pemasangan bagian bawah dari Keramike tile harus terisi padat dengan adukan
semen pasir.
2. Pengisian naad di lakukan paling cepat 24 jam setelah granit atau keramik di pasang, serta
celah-celah keramik satu sama lain harus di bersihkan terlebih dahulu dari kotoran – kotoran
yang dapat menghambat masuknya cairan bahan pengisi/okker kedalam celah-celah/naad
lantai.
3. Bila pemasangan granit atau Keramik secara keseluruhan telah selesai, permukaan granit
atau Keramik di bersihkan dengan lap basah serta campuran air dengan bahan pembersih
khusus (prostex) untuk menghilangkan noda-noda bekas semen / adukan maupun kotoran
lainnya.
4. Pemasangan granit atau keramik yang tidak rapi bergelombang, naad tidak lurus dan
sebagainya, sebagai akibat dari pemasangan yang tidak teliti, dapat di perintahkan agar di
bongkar kembali oleh Bank Riau Kepri.

PASAL 5
PEKERJAAN CAT

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pengecatan dengan cat tembok pada bidang dinding interior seperti dinyatakan pada gambar.
2. Mengecat dengan cat minyak untuk semua bidang permukaan kayu dan besi yang
dinyatakan pada gambar/RAB.
3. Meni besi untuk semua bidang akan dicat besi seperti teralis jendela.
4. Mengecat semua bidang plafon gypsum dengan cat air khusus untuk gybsum.
5. Warna dari semua jenis cat ditentukan oleh Bank Riau Kepri.

B. Bahan
1. Pengertian cat disini meliputi emulsi, pinoteks, sealer sement-emulsion filler dan pelapis-
pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir.
2. Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Bank Riau Kepri.
3. Cat exterior tembok setara Catylac Eksterior Marigold dan Interior cat tembok Catylac Interior
Marigold.
4. Cat minyak untuk pekerjaan kayu dan cat besi menggunakan cat dengan merek Dulux atau
yang setara .

C. Syarat-syarat pelaksana
a. Cat tembok
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai
kertas ampelas yang dialasi dengan kayu ukuran kira-kira 10 x 15 cm baru kemudian
diplamur pada tempat yang berlubang dan digosok lagi seperti cara semula sehingga
permukannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 3 (tiga) kali dengan roller 20
cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.

b. Pekerjaan Cat langit-langit


Pekerjaan cat langit – langit seperti langit – langit gybsum 9 mm atau bagian – bagian lain –
lain yang ditentukan gambar dan diplamur untuk mendapatkan permukaan yang rata dan licin
kemudian dicat minimal 2 (dua) kali.

c. Cat kayu
Menggunakan cara seperti petunjuk dari pabriknya atau sebelum pekerjaan pengecatan
dimulai, kayu harus kering dan digosok dengan kertas ampelas sampai halus dan rata,
didempul pada tempat yang berlubang selanjutnya diplamur sehingga permukaannya menjadi
rata dan licin baru kemudian dicat sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama
tebalnya. Pengecatan dilakukan di tempat yang bebas dari panas matahari yang langsung.

d. Cat besi
Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi baru boleh dicat besi setelah terlebih dahulu
dibersihkan dari kotoran yang menempel. Pengecatan minimal 2 kali. Pengecatan diluar,
dalam keadaan mendung atau hujan tidak diperkenankan.

e. Cat meni besi


Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan sampai kulit giling dan permukaan korosi
temburan dan terlihat warna metalic, pengecatan meni dapat dimulai dengan ketebalan cat
meni sampai lebih kurang 25 milicron.
PASAL 6
PEKERJAAN ALUMUNIUM

Alumunium produksi dalam negeri baik setara dengan produksi Damai Abadi warna putih
( Meta l ). Alloy 6063 temper 5/billet, bahan asli dan tidak terbuat dari bahan-bahan sisa (scrap). Bahan
alumunium sesuai dengan SII extrusi 0695 – 82 dan SII jendela 0649 – 82. Bahan-bahan yang
dipergunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan alumunium, serta memenuhi
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

Konstruksi kosen alumunium yang di kerjakan seperti yang ditunjukan dalam detail gambar
termasuk bentuk dan ukurannya. Seluruh permukaan alumunium berwarna harus datang di tapak
dilengkapi dengan bahan pelindung dan baru dapat dibuka setelah mendapat persetujuan Direksi.
Bahan yang akan diproses harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran,
ketebalan, kesikuan, kelengkungan, dan perwarnaannya. Untuk keseragaman warna, diisyaratkan
sebelum proses fabrikasi warna profile harus diseleksi secermat mungkin, kemudian pada waktu
fabrikasi unit-unit kosen harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam setiap unit di dapat warna yang
sama.

PASAL 7
PEKERJAAN SANITAIR

A. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang di gunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu dan sempurna dalam pemakaian / operasinya.Pekerjaan pemasangan sanitair ini
sesuai yang dinyatakan / ditunjuKkan dalam detail gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku.

B. Bahan
1. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapatkan di pasaran, kecuali
ditentukan lain.
2. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan
yang telah di sediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang di pilih.
3. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing type yang dipilih.
4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.
5. Pipa yang dipakai pipa PVC dengan produk setara WAVIN. Untuk pipa air bersih gunakan
pipa WAVIN AW.

C. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada owner / perencana beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak di setujui
harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan, pengganti harus di setujui
owner / perencana berdasarkan contoh yang di lakukan kontraktor.
3. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk , pola, penempatan dan sebagainya, maka
kontraktor harus segera melaporkannya kepada owner/perencana.
4. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan / perbedaan
di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
5. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
6. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi atas biaya kontraktor selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.

D. Pekerjaan Westafel
1. Westafel yang digunakan adalah produk Ex. Toto atau setara lengkap dengan accesorisnya ,
type dan warna akan ditentukan kemudian oleh owner / pengawas.
2. Meja rias dari bahan granit green dan kaca cermin slim dinding ukuran 90 x 80 cm.
3. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan dengan gambar serta petunjuk –
petunjuk dari produk.

E. Pekerjaan Kloset
1. Kloset jongkok berikut kelengkapannya dipakai merek Ex. Toto. Kloset beserta
kelengkapannya yang di pasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, Tidak ada bagian
yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh direksi.
2. Kloset harus terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian sesuai gambar, Semua noda-
noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
3. Kloset duduk berikut kelengkapannya dipakai merk setara toto, Shower cebok setara Toto.

F. Pekerjaan Kran
1. Kran yang dipakai, adalah produk ex. SAN-ei dan/atau ex Toto dengan bahan logom. Ukuran
di sesuaikan keperluan masing – masing sesuai gambar plambing dan brosur alat-alat
sanitair. Kran-kran tembok dipakai yang berleher kikir dan di haluskan tanpa menguragi
kekuatan lasnya.
2. Pembongkaran profil-profil / plat-plat/pipa-pipa harus dilaksanakan dengan alas bender
(pembengkok) sehingga hasilnya baik, halus dan tidak cacat-cacat bekas pukulan.

G. Floor Drain dan Clean Out


1. Floor drain dan clean out yang digunakan adalah produk ex. Toto atau yang setara type metal
verchrom, lobang 1,5 “ dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain dan
dop verchrom dengan draad untuk clean out.
2. Pasangan Floor drain dan clean out harus waterpass dan tidak ada kebocoran.

BAB III
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEKERJAAN MEUBELIER

PASAL 1
PEKERJAAN BOOTH JAJANAN

A. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan meubelier ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang di gunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaian / operasinya.Pekerjaan pabrikasi
meubelier ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail gambar, uraian dan syarat-syarat
dalam buku.

B. Bahan
1. Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah
didapatkan di pasaran, kecuali ditentukan lain.
2. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah di sediakan oleh pabrik untuk masing-masing type
yang di pilih.
3. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan
oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan
dalam uraian dan syarat-syarat dalam buku.
5. Besi yang digunakan harus sesuai dengan ukuran dan ketebalan
yang tertera di gambar.

C. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada owner
/ perencana beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan
yang tidak di setujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan,
pengganti harus di setujui owner / perencana berdasarkan contoh yang di lakukan kontraktor.
3. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk , pola, penempatan
dan sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporkannya kepada owner/perencana.
4. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat
bila ada kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
5. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian /
pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
6. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi atas biaya kontraktor
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik.

D. Pekerjaan Booth Jajanan


1. Besi yang digunakan adalah besi dengan standar SNI, ukuran dan ketebalan esuai dengan
gambar perencanaan.
2. Penyambungan besi dilakukan dengan metode pengelasan, setiap sudut sambungan wajib
dibersihkan dan dirapikan kembali dari bekas sisa pegelasan
3. Partisi kayu yang digunakan merupakan presswood dengan ketebalan sesuai gambar dan
spesifikasi.
E. Pekerjaan Rangka Tenda
1. Besi yang digunakan adalah besi dengan standar SNI, ukuran dan ketebalan esuai dengan
gambar perencanaan.
2. Penyambungan besi dilakukan dengan metode pengelasan, setiap sudut sambungan wajib
dibersihkan dan dirapikan kembali dari bekas sisa pegelasan

BAB IV
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

PASAL 1
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

A. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan instalasi listrik ini meliputi instalasi untuk lampu spotlight ceiling, lampu down light,
lampu pijar outdoor dan semua pemasangan seklar dan amature stop kontak.
2. Pemasangan instalasi lampu Neon Box, instalasi TV, instalasi Telepon, instalasi stop kontak
AC, instalasi Wxhaust Fan dan instalasi komputer.
3. Pemasangan instalasi Box Sekering, Pas Arde, Pas Bell Listrik, Box MCB 3 Pass, Mcb dan Pas
Elcb.

B. Bahan
1. Kabel-kabel setara merk prima dan ditanam dalam tembok dengan memakai konduit flexible
PVC diameter 5/8 inci ( SNI).
2. Saklar dan Stop kontak memakai produk setara Panasonic yang ditanamkan dalam tembok
dengan ketinggian sesuai gambar rencana.
3. Lampu memakai produk setara produk Philips atau Panasonic.

C. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan instalasi listrik harus dikerjakan oleh Biro Instalatur yang telah mendapat
pengesahan dari Perusahaan Listrik Negara setempat. Kontraktor bertanggung jawab atas
Biro Instalatur yang dipakai.
2. Cara-cara pemasangan Instalasi di dalam dan di luar bangunan harus memenuhi ketentuan
yang tercantum dalam Peraturan Instalsi Listrik dan Peraturan lainnya mengenai Instalasi
yang berlaku di Indonesia.
3. Pengaman arus yang dipakai adalah pemutus otomatis yang berkerja secara termis dan
elektromagnetis yang mampu memutuskan hubungan pendek yaitu pengaman arus jenis Mini
Circuit Breaker (MCB).
4. Instalasi listrik dipersiapkan dengan tegangan 220 Volt, pemasangannya harus memakai Biro
Instalator yang sudah diakui/mendapat izin dari perusahaan listrik negara setempat.
5. Jumlah titik lampu dan stop kontak maupun perletakan disesuaikan dengan gambar rencana.
6. Dalam pekerjaan Instalasi Listrik termasuk juga pemasangan MCB.
PASAL 2
PEKERJAAN DRAINASE

D. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan drainase meliputi pekerjaan pembuatan parit ukuran 30x30 dari materian batu bata
2. Penutup parit yang dipabrikasi dari besi siku dan besi beton.

E. Bahan
1. Dinding Parit terbuat dari batu bata merah
2. Sedangkan lantai parit terbutan dari adukan beton
3. Penutup bagian atas parit terbuat dari besi siku dengan ukuran 40x40 dan besi beton dengan
ukuran diameter 13mm, setara KSI dengan standar SNI

F. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Tanah dan lantai beton kondisi saat ini digali terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan.
2. Lantai parit dicor terlebih dahulu dengan kualitan beton mutu K 100, dengan elevasi
kemiringan sebanyak 2 persen.
3. Pasangan batu bata pada dinding parit dipasang dengan rapi dan lurus. Batu bata terlebih
dahulu dibersihkan dari debu dan lumut.
4. Besi siku dan besi beton dipabrikasi sesuai dengan gambar kerja, sambungan dan bekas
pengelasan wajib dirapikan dan dibersihkan.
5. Besi siku dan besi beton dilapisi dengan cat anti karat dan difinishing dengan cat minyak
warna hitam.
BAB V
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIS

JENIS PENJELASAN
NO PEKERJAAN BENTUK & BAHAN
1. Pekerjaan Beton  Besi dengan diameter kecil dari diameter 12 mm mutu U
24 dan basi lebih besar dari diameter 12 mm digunakan
Mutu U.32
 Mutu beton 1: 2: 3 Untuk konstruksi kluis.
 Semen setara Semen Padang (Portland Cement) SNI.
 Kawat pengikat baja lunak dan tidak disepuh seng.
 Dalam pekerjaan pengecoran harus disiapkan spare pipa
untuk kebutuhan alat-alat plambing.
2. Pekerjaan Batu Bata Bata setara produksi bata Sei.Apit.
3. Pekerjaan Kozen, Pintu &  Dari bahan Aluminium framing system ex Damai Abadi
Jendela atau setara
4. Pekerjaan Plesteran dan  Plesteran 1 : 3 dan Aci semen
Acian  Plesteran menggunakan teknik plesteran jawa dengan
memisahkan proses plesteran dan acian
 Profil dinding sesuai gambar
5. Pek. Plafon  Bahan plafon untuk dalam ruangan gyipsum setara
ketebalan 9 mm menggunakan merk Jayaboard / Setara
 Rangka plafon memakai hollow atau furing
6. Pek. Luar Bangunan Lantai Homogenius Tile Granit atau setara (sesuai
persetujuan Bank Riau Kepri)
7. Pekerjaan Cat Dinding di dasari dengan plamir sebelum dicat Jotun
/setara.cat kolom dan balok menggunakan cat merk
Jotun untuk Eksterior dan Interior
8. Pek. Lantai Bangunan  Lantai granit dalam ruangan ex Niro Granito / Granito
ukuran 60 x 60 cm dan 15 x 60cm
 Dinding granit motif hexagon ex Roman Granit
 Dinding granit motif batik/tegel ukuran 30 x 30cm ex
Roman granit
 Bahan pengisi nad am 50 untuk granit, resin untuk 60 x
60.
9. Pek. Instalasi Listrik  Kabel setara produk Eterna (SNI),atau setara
 Konduit PVC.
 Saklar stop kontak setara merk, national/panasonic
 Komponen panel setara Schneider (MCB )
 Lampu setara produk Phillips LED
 Downlight diameter 5 “ dan lampu SL 5 WATT Philips/
Panasonic
 Panel Box
 Fitting plafon
 Saklar engkel setara Panasonic.
 Saklar seri setara Panasonic.

Merk Barang atau Type :


1. Granit Lantai 60x60 Merk : Granito Concrete Niro / Setara

2. Granit Lantai & Dinding 30x30 Merk : Granito Roman / Setara

3. Granit Dinding 15x60 Merk : Granito Motif Kayu Niro / Setara

4. Granit Dinding Hexagonal Merk : Granito Roman / Setara

5. Cat Interior Merk : Jotun Majestic

6. Cat Eksterior Merk : Jotun Jotashield

7. Cat Plamir Merk : Propan Ultran Lasur / Setara

8. Closet Jongkok Merk : Toto / Setara

9. Westafle Merk : Toto / Setara

10. Saklar & stop kontak Merk : Panasonic

Anda mungkin juga menyukai