Anda di halaman 1dari 5

NAMA :nurul gita safitri

NIM : PO0220219029

TUGAS GAWAT DARURAT

A. JENIS JENIS BUNYI NAPAS

B. TINGKAT KESADARAN

 Glasgow Coma Scale atau GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesadaran pasien dengan cara menilai respon pasien terhadap rangsang yang diberikan oleh
pemeriksa.
 Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata (eye),
pembicaraan (verbal), dan gerakan (motorik).
 Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 , sedangkan yang
terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
 Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat kesadarannya, seperti stroke,
stroke ringan, cedera kepala, pendarahan otak, dan lain-lain.
 Untuk meningkatkan nilai GCS dibutuhkan beberapa tindakan seperti pemberian obat,
operasi, dan rehabilitasi.

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan yang
berasal dari lingkungan. Dengan demikian, kondisi tingkat kesadaran seseorang tidak selalu berada
dalam kondisi normal. Pada keadaan tertentu, seperti keracunan, kekurangan oksigen baik karena
berada di tempat sempit, tertutup atau karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan adanya
tekanan yang berlebihan di dalam rongga tulang kepala dapat menyebabkan seseorang dapat
mengalami penurunan tingkat kesadaran. Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan
menjadi beberapa tingkat yaitu :

1. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya
maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa
dengan baik.

2. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap
lingkungannya.

3. Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus tidur bangun
yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta meronta-ronta.

4. Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila dirangsang,
tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
5. Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat dibangunkan
dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak terbangun sempurna dan
tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

6. Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap pertanyaan,


tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi
refleks kornea dan pupil masih baik.

7. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons terhadap
pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.

C. Pemeriksaan glasgow coma scale (GCS)


GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien dengan cara menilai
respon pasien terhadap rangsang yang diberikan oleh pemeriksa. Teori GCS pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale dengan Jennett yang bertujuan untuk mengukur dan
merekam tingkat keadaan seseorang. Pada pemeriksaan GCS, respon pasien yang perlu diperhatikan
mencakup 3 hal yaitu:

 Reaksi membuka mata (eye)

 Pembicaraan (verbal)

 Gerakan (motorik)

Hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1-6 tergantung
respon yang diberikan. Ketiga jenis respon tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada grafik yang
sesuai dan skor keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan nilai ketiganya. Namun pada praktiknya,
terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan pemeriksaan GCS pada
bayi. Pasalnya, orang dewasa dan bayi memberikan bentuk respon yang berbeda pada saat mereka
menerima rangsangan.

1. Nilai tingkat kesadaran GCS orang dewasa

a) Eye (respon membuka mata)

 (4) : spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa dirangsang

 (3) : dengan rangsang suara, ddilakukan dengan menyuruh pasien untuk membuka mata)

 (2) : dengan memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari

 (1) : tidak ada respon meskipun sudah dirangsang.


b) Verbal (respon verbal atau ucapan)

 (5) : orientasi baik, bicaranya jelas

 (4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu

 (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas

 (2) : suara tanpa arti (mengerang

 (1) : tidak ada respon

c) Motorik (gerakan)

 (6) : mengikuti perintah pemeriksa

 (5) : melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri

 (4) : withdraws, menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat diberi
rangsang nyeri

 (3) : flexi abnormal, salah satu tangan atau keduanya menekuk saat diberi rangsang nyeri

 (2) : extensi abnormal, salah satu tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi
tubuh saat diberi rangsang nyeri

 (1) : tidak ada respon

2. Nilai tingkat kesadaran GCS pada bayi dan anak

a. Eye (respon membuka mata)

 (4) : spontan

 (3) : membuka mata saat diperintah atau mendengar suara

 (2) : membuka mata saat ada rangsangan nyeri

 (1) : tidak ada respon

b. Verbal (respon verbal)

 (5) : berbicara mengoceh seperti biasa

 (4) : menangis lemah

 (3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri

 (2) : merintih karena diberi rangsangan nyeri

 (1) : tidak ada respon


c. Motorik (gerakan)

 (6) : bergerak spontan

 (5) : menarik anggota gerak karena sentuhan

 (4) : menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri

 (3) : fleksi abnormal

 (2) : ekstensi abnormal

 (1) : tidak ada respon

Cara menghitung nilai GCS dan intrepretasi hasilnya

Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E-V-M dan selanjutnya
nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E 4V5M6 ,
sedangkan yang terendah adalah 3 yaitu E 1V1M1. Berikut beberapa penilaian GCS dan interpretasinya
terhadap tingkat kesadaran :

 Nilai GCS (15-14) : Composmentis


 Nilai GCS (13-12) : Apatis
 Nilai GCS (11-10) : Delirium
 Nilai GCS (9-7) : Somnolen
 Nilai GCS (6-5) : Sopor
 Nilai GCS (4) : Semi-coma
 Nilai GCS (3) : Coma
Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat kesadarannya, seperti stroke, stroke
ringan, cedera kepala, pendarahan otak, dan lain-lain. Seorang tenaga kesehatan harus dapat
mengukur nilai GCS dengan benar, tepat, dan cepat karena penilaian ini dapat digunakan oleh
tenaga kesehatan dan keperawatan untuk melakukan penilaian awal dan berkelanjutan,
membandingkan efektifitas perawatan yang diberikan, serta menentukan prognosis pasien.

Anda mungkin juga menyukai