Anda di halaman 1dari 132

Edisi Januari 2022

APBN KITA
K I N E R J A D A N FA K TA

Kaleidoskop
Edisi Januari 2022

1
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Scan dan Unduh


APBN KITA

foto: istock

2
Edisi Januari 2022

“Realisasi sementara
APBN 2021
menggambarkan hasil
positif yang luar biasa
bila dibandingkan
targetnya maupun APBN
tahun 2020. Tahun
yang luar biasa sangat
sulit karena pandemi
masih berlangsung,
tetapi kita sudah mulai
menunjukkan recovery”

Menteri Keuangan,
Sri Mulyani Indrawati

3
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Daftar Isi

Kaleidoskop 2021 6
Ringkasan Eksekutif 45
Realisasi APBN 2021 53
Perkembangan Ekonomi Makro 65
Laporan Khusus 68
Penerimaan Pajak 87
Penerimaan Bea dan Cukai 97
Penerimaan Negara Bukan 103
Pajak
Belanja Pemerintah Pusat 111
Transfer Daerah & Dana Desa 127

4
Edisi Januari 2022

Diterbitkan oleh: Kementerian


Keuangan Republik Indonesia.
Pelindung: Menteri Keuangan
dan Wakil Menteri Keuangan.
Pengarah: Pimpinan Unit
Eselon I Kementerian Keuangan
Penanggung Jawab: Direktur
Jenderal Pengelolaan
Pembiayaan dan Risiko selaku
Sekretaris Komite Asset-
Liability Committee Kementerian
Keuangan. Pemimpin Redaksi:
Kepala Biro Komunikasi dan
Layanan Informasi, Direktur
Strategi dan Portofolio
Pembiayaan, Kepala Pusat
Kebijakan Ekonomi Makro. Dewan
Redaksi: Tim Deputies Asset-
Liability Committee Kementerian
Keuangan. Tim Redaksi: Tim
Teknis Asset-Liability Committee
Kementerian Keuangan Desain
Grafis, Layout dan Foto: Biro KLI
Kementerian Keuangan. Alamat
Redaksi: Gedung Frans Seda
Lantai 8, Jl. Dr. Wahidin Raya No.
1, Jakarta.

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

5
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Direktorat Jenderal Pajak:


Dari Pajak Pulsa Sampai
Pencapaian 100 Persen

Banyak sekali peristiwa PPN dan PPh atas penyerahan


besar yang terjadi pada 2021 pulsa, kartu perdana, token
terutama di Kementerian listrik, dan voucher.
Keuangan Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) yang berdampak Februari 2021: Perpanjangan
luas dan melibatkan hajat Pemberian Insentif Pajak
hidup orang banyak. Berikut
Pemerintah melalui Menteri
rangkumannya.
Keuangan memperpanjang
Januari 2021: Pangkas pemberian insentif pajak
Mekanisme Pemajakan Pulsa untuk wajib pajak terdampak
pandemi Covid-19 hingga
Pada 22 Januari 2021, 30 Juni 2021 dengan
Menteri Keuangan Sri Mulyani dikeluarkannya Peraturan
Indrawati meneken Peraturan Menteri Keuangan nomor 9/
Menteri Keuangan Nomor 6/ PMK.03/2021. Beleid tersebut
PMK.03/2021. Dalam aturan untuk menggantikan aturan
ini tidak terdapat jenis dan sebelumnya yang memberikan
objek pajak baru karena insentif pajak hanya sampai
selama ini sudah dikenakan 31 Desember 2020. Insentif
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pajak ini terdiri dari insentif
dan Pajak Penghasilan (PPh). PPh Pasal 21, pajak UMKM,
Dengan demikian aturan ini PPh Final Jasa Konstruksi, PPh
pun tidak memengaruhi harga Pasal 22 impor, angsuran PPh
pulsa, kartu perdana, token Pasal 25, dan PPN.
listrik, atau voucher. Beleid
ini dibuat untuk memberikan
kepastian hukum dan
penyederhanaan pemungutan

6
Kaleidoskop 2021 DJP

Edisi Januari 2022

Maret 2021: Lebih dari 11 usaha pertambangan,


Juta SPT Masuk usaha perikanan, dan usaha
perkebunan. Sebaliknya,
Sampai dengan 31 Maret 2021, pemerintah daerah juga akan
DJP mencatat pelaporan Surat menerima data dari DJP untuk
Pemberitahuan (SPT) Tahunan kepentingan pengawasan
wajib pajak untuk tahun pajak daerah.
2020 sebanyak 11,3 juta SPT.
Dibandingkan dengan 2020, Mei 2021: Rombak Organisasi
jumlah pelaporan tersebut Instansi Vertikal
meningkat 26,6 persen atau 2,4
juta SPT. Di tanggal yang sama Agar Kantor Pelayanan Pajak
pada 2020, hanya terkumpul (KPP) pratama lebih fokus
8,9 juta SPT. pada penguasaan wilayah,
Menteri Keuangan Sri Mulyani
April 2021: Fungsional Indrawati meresmikan
Penyuluh Pajak dan 84 reorganisasi instansi vertikal
Pemerintah Daerah DJP pada 24 Mei 2021. Ini
membuat KPP Madya, KPP
Direktur Jenderal Pajak Suryo Wajib Pajak Besar, KPP
Utomo melantik fungsional Khusus akan lebih fokus
penyuluh pajak pada 6 April pada pengawasan terhadap
2021 secara nasional. Jabatan wajib pajak strategis penentu
fungsional penyuluh pajak ini penerimaan pajak.
baru pertama kali ada di DJP.
Mereka bertugas memberikan Selain bertujuan untuk
informasi, konsultasi, dan meningkatkan pelayanan
bimbingan pajak serta kepada wajib pajak yang
mengubah perilaku wajib pajak semakin baik dan terintegrasi,
untuk taat pajak. reorganisasi ini juga bertujuan
untuk mengamankan sekitar
Masih di bulan yang sama, 80 s.d. 85 persen total target
tepatnya pada 21 April 2021, penerimaan pajak secara
DJP bersama 84 pemerintah nasional yang diemban
daerah secara resmi menjalin oleh DJP. Salah satu upaya
kerja sama optimalisasi perubahan struktur organisasi
pemungutan pajak. Dengan ini adalah DJP membentuk
kerja sama ini, DJP akan KPP Madya baru dengan
menerima sumber data mengonversi 18 KPP Pratama
penting untuk pengawasan menjadi 18 KPP Madya.
kepatuhan pajak. Data itu
berupa data kepemilikan dan
omzet usaha, izin mendirikan
bangunan, usaha pariwisata,

7
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Juni 2021: Kirim Email kepada dan memublikasikan Buku


13,6 Juta Wajib Pajak Cerita di Balik Reformasi
Perpajakan.
DJP mengirimkan surat
elektronik (email) secara M-Pajak merupakan aplikasi
serentak kepada 13,6 juta wajib mobile yang dikembangkan
pajak pada 12 Juni 2021 untuk oleh DJP untuk memudahkan
mengklarifikasi maraknya wajib pajak dalam
informasi pengenaan PPN atas mendapatkan layanan yang
sembako, jasa pendidikan, lebih personal, mudah, dan
dan jasa kesehatan yang tidak cepat pada gawai yang wajib
berasal dari sumber resmi pajak miliki. Aplikasi ini dapat
pemerintah. diunduh secara gratis melalui
Play Store untuk Android
Dalam surat elektronik maupun App Store untuk
itu, DJP memberitahukan Iphone.
bahwa pemerintah sedang
fokus terhadap upaya Sedangkan Buku Cerita di
penanggulangan Covid-19 Balik Reformasi Perpajakan
dengan melakukan berbagai merupakan buku yang
upaya melindungi masyarakat berisi kisah- kisah menarik
dan menolong dunia usaha di balik proses Reformasi
agar dapat bangkit dan pulih Perpajakan. Dengan slogan
dari pandemi. Selain itu, di Reformasi adalah Keniscayaan,
tengah situasi pelemahan Perubahan adalah Kebutuhan,
ekonomi, pemerintah buku ini merekam perjalanan
memandang perlu menyiapkan Reformasi Perpajakan JIlid
kebijakan perpajakan, III (2016 – 2020). Sejak
di antaranya perubahan mulai adanya amnesti
pengaturan PPN. pajak, pembentukan Tim
Reformasi Perpajakan sampai
Ini sejalan adanya rencana pembentukan Tim Pelaksana
pembahasan bersama Dewan Pembaruan Sistem Inti
Perwakilan Rakyat terhadap Administrasi Perpajakan.
poin-poin penting perubahan
ketentuan perpajakan. Agustus 2021: Pameran
Teknologi Pertama DJP
Juli 2021: Peluncuran
M-Pajak dan Buku Cerita di DJP menyelenggarakan
Balik Reformasi Perpajakan pameran teknologi secara
virtual melalui laman situs
Bersamaan dengan peringatan web khusus mulai 18—31
Hari Pajak tahun 2021 yang Agustus 2021. Pesan kuat
jatuh pada 14 Juli 2021, DJP tecermin dalam kegiatan yang
meluncurkan aplikasi M-Pajak diselenggarakan pertama kali
8
Kaleidoskop 2021 DJP
Kaleidoskop 2021 DJP
Edisi Januari 2022

oleh DJP ini yakni dukungan produk dan layanan digital


terhadap Reformasi Perpajakan yang dijual melalui platform
Jilid III yang berlangsung mereka kepada pelanggan
sejak 2016 dan adanya upaya di Indonesia. Sampai akhir
serius percepatan transformasi Agustus 2021, realisasi
sistem perpajakan berbasis penerimaan PPN PMSE tahun
teknologi. 2021 sebesar Rp2,5 triliun.

Ada tiga agenda utama dalam Oktober 2021: Meterai


penyelenggaraan pameran, Elektronik
yaitu lomba teknologi
informasi, simposium, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani
ekshibisi virtual. Indrawati meluncurkan meterai
elektronik atau e-meterai
September 2021: 83 pada 1 Oktober 2021. Adanya
Pemungut PPN PMSE meterai elektronik ini untuk
mengantisipasi cepatnya
Per 1 September 2021, DJP perkembangan transaksi,
sudah menunjuk 83 badan teknologi, dan informasi digital.
usaha sebagai pemungut PPN Meterai elektronik dipakai
Perdagangan Melalui Sistem pada dokumen elektronik.
Elektronik. Puluhan pemungut Untuk menggunakan meterai
tersebut yang sebagian elektronik maka pengguna
besarnya adalah penjual membayar bea meterai.
produk digital dari luar negeri Meterai elektronik ini tersedia
ini bertugas untuk memungut melalui portal e-meterai
PPN sebesar 10 persen atas sehingga memudahkan
9
ww

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

transaksi pembelian ataupun Sukarela (PPS), Pajak Karbon,


pembubuhan meterai. serta Cukai.

DJP adalah institusi yang Selanjutnya pada 19 November


menyiapkan teknis dan aturan 2021, Menteri Keuangan Sri
turunan meterai elektronik, Mulyani Indrawati secara resmi
menjamin keamanan dan memulai safari sosialisasi
kenyamanan pengguna UU HPP dalam acara Sepak
dalam bertransaksi, serta Perdana (Kick Off) Sosialisasi
mengedukasi masyarakat UU HPP di Bali Nusa Dua
tentang meterai elektronik. Convention Center, Bali.
Seperti meterai tempel,
Desember 2021: Capai Target
meterai elektronik dibuat oleh
Pajak Setelah 13 Tahun
Perusahaan Umum (Perum)
Percetakan Uang Republik Sebelum tahun 2021 habis,
Indonesia (Peruri) melalui DJP mencatat neto penerimaan
Sistem Meterai Elektronik. pajak telah melebih target
Meterai elektronik akan dalam Anggaran Pendapatan
didistribusikan kepada pihak dan Belanja Negara (APBN)
lain yang bekerja sama dengan Tahun Anggaran 2021.
Peruri.
Sampai 26 Desember 2021,
November 2021: UU HPP jumlah neto penerimaan
Disahkan dan Sepak Perdana pajak telah mencapai sebesar
Safari Sosialisasi UU HPP Rp1.231,87 triliun atau 100,19
persen dari target yang
Presiden Republik Indonesia
diamanatkan dalam APBN
mengesahkan Rancangan
Tahun Anggaran 2021 sebesar
Undang-Undang (UU)
Rp1.229,58 triliun.
Harmonisasi Peraturan
Perpajakan menjadi UU Prestasi tersebut mengakhiri
Nomor 7 Tahun 2021 tentang paceklik pencapaian target
Harmonisasi Peraturan penerimaan pajak selama 13
Perpajakan pada 29 Oktober tahun. Terakhir, DJP mencapai
2021. Adanya UU ini target penerimaan pajak pada
mengesahkan pemberlakuan 2008.
pajak baru yang diterapkan di
Indonesia, yaitu Pajak Karbon.

UU HPP terdiri dari sembilan


bab dan memiliki enam ruang
lingkup pengaturan, yakni
Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (KUP), PPh,
PPN, Program Pengungkapan

10
Kaleidoskop 2021 DJBC

Edisi Januari 2022

Kinerja Direktorat Jenderal Bea


dan Cukai 2021

Nusantara, gugusan pulau dalam menjamin ketersediaannya.


membentang nan elok, dengan Fasilitas berupa pembebasan impor
segala anugerah yang wajib barang penanganan Covid-19 pun
selalu dijaga. Alkisah dari masa diluncurkan. Melalui rush handling,
ke masa, wilayah nusantara upaya mempercepat distribusi alat
dijaga oleh para ksatria. Antasena kesehatan penanganan pandemi
di lautan, Antareja menjaga diharapkan berjalan dengan optimal
daratan dan Gatotkaca waspada untuk segera dimanfaatkan oleh
mengawasi ruang udara. 75 masyarakat yang membutuhkan.
tahun Bea Cukai dalam satu utas
Negeri nan permai. Hasil agraris
perjuangan yang sama. Banyak
dan kekayaan baharinya, salah
dinamika telah dilalui, menuntut
satu terbaik di dunia. Sejarah telah
berbagai penyesuaian diri.
membuktikan, hasil alam Indonesia
Berbekal keyakinan, tumbuh dan
adalah incaran bangsa-bangsa.
berkembang menuju cita-cita yang
Komoditas ekspor menjadi salah
didamba, mendunia.
satu penopang perekonomian
Terpaan badai pandemi memaksa yang utama. Melalui klinik ekspor,
lengan baju untuk disingsingkan. Bea Cukai menggali potensi,
Kita, adalah bangsa pembelajar. mengasistensi, dan memfasilitasi
Skenario tantangan sering para pelaku usaha. Hingga pada
mendesak kita jatuh, namun saatnya berbagai komoditas
berkali lipat kita mampu bangkit ekspor nusantara mampu bersaing
dan menguat. mendunia.

Mendesaknya kebutuhan Tidak hanya dari hasil alam,


peralatan penanganan Covid-19 di kreativitas juga menjadi kunci
dalam negeri, mengharuskan Bea kemandirian bangsa. Melindungi
Cukai mengambil langkah nyata, keberlangsungan UMKM di tengah

11
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

dampak pandemi terus mendorong ekspor untuk


diupayakan. Membangun meningkatkan perekonomian
kesadaran masyarakat untuk dengan ikut berperan penting
bangga produk dalam negeri, dalam mewujudkan lebih dari
merupakan wujud nyata lima puluh ekspor perdana.
dukungan terhadap UMKM Sedangkan untuk dampak dari
sebagai pahlawan ekonomi. adanya Fasilitas Kawasan
Berikat dan KITE adalah barang
Dalam perannya sebagai
yang mendapat fasilitas ini
fasilitator perdagangan dan
berkontribusi terhadap 37,52
asistensi industri, Bea Cukai
persen ekspor nasional dan
memberikan dukungan kepada
menyerap 1,85 juta tenaga
UMKM melalui berbagai
kerja
kemudahan berusaha antara
lain (Kemudahan Impor Denyut pemulihan ekonomi
Tujuan Ekspor) KITE IKM, mulai terasa, harapan
Pusat Logistik Berikat, serta perbaikan kinerja penerimaan
kolaborasi dengan berbagai pun tampak nyata. Performa
pemangku kepentingan meyakinkan didorong oleh
menjadikan UMKM semakin kinerja positif pada semua
naik kelas. komponen penerimaan, yaitu
Bea Masuk, Bea Keluar, dan
Total fasilitas fiskal impor yang
Cukai. Realisasi penerimaan
diberikan melalui DJBC untuk
kepabeanan dan cukai
alat kesehatan dan vaksin
sepanjang tahun 2021, telah
untuk melindungi segenap
mencapai target dalam APBN,
masyarakat mencapai Rp 8,16
sebagai bagian pembangunan
triliun. Dengan rincian Bea
nasional. Dengan nominal
Masuk sebesar Rp2,22 triliun,
Rp268,98 triliun dan mencapai
PPN Impor sebesar Rp4,38
125,13 persen target APBN
triliun dan PPh Impor Rp 1,55
2021. Disamping itu, Pajak
triliun. Fasilitas ini diberikan
Dalam Rangka Impor lainnya
pada barang-barang impor
yang dipungut bersama
yang nilai totalnya mencapai
dengan Bea Masuk mencapai
Rp 43,85 triliun. Sedangkan
nilai Rp235,33 triliun juga
fasilitas KITE IKM yang
menjadi dukungan penting
diberikan sebesar Rp 11,68
untuk penerimaan negara.
triliun untuk pembebasan
bea masuk dan Rp 17,58 Sebagai garda terdepan
triliun untuk PPN Impor tidak negara, melindungi masyarakat
dipungut dari barang berbahaya adalah
janji suci. Untuk itu pelatihan,
Selain fasilitas Impor,
sinergi antar instansi,
Bea Cukai juga berupaya
penindakan, dan pemusnahan

12
Kaleidoskop 2021 DJBC

Edisi Januari 2022

barang-barang ilegal terus merawat cita-cita para pendiri


dilakukan sepanjang tahun. bangsa dengan menjaga
Beberapa diantaranya adalah; Indonesia adalah ikrar bakti.
Latihan Gabungan yang
dilakukan bersama TNI AL Sebagai bentuk komitmen
di Pantoloan dan pelatihan dalam memberikan pelayanan
dasar Visit Board and Seizure yang optimal, Bea Cukai juga
di Papua; Sinergi lintas senantiasa menghadirkan
instansi dalam bentuk, patroli perannya dengan memfasilitasi
perbatasan darat Merauke, berbagai event internasional.
satgas patroli laut di Perairan Misalnya event balap
Timur Sumatera dan sinergi internasional, kegiatan ekspor
dalam pengungkapan tindak sementara, mendukung latihan
pidana pencucian uang; bersama TNI dan Australian
Penindakan kapal pembawa Army serta berperan dalam
ballpress (pakaian bekas) di Airport Hospitality pada
Tanjung Balai Karimun dan Presidensi G20 Indonesia
Teluk Nibung, serta penindakan
Pembangunan Kawasan
rokok ilegal di berbagai
Industri Hasil Tembakau (KIHT)
tempat; Begitu juga dengan
pun terus dilakukan untuk
pemusnahan barang-barang
mendorong perekonomian
ilegal di cikarang dan Banten
masyarakat sebagai
Beberapa contoh tersebut pendapatan daerah. KIHT
adalah total keseluruhan yang sudah berdiri hingga
penindakan yang dilakukan tahun 2021 adalah di Kudus,
untuk menjaga keamanan Soppeng, dan Pamekasan.
negara. Kurang lebih telah Sedangkan masih dalam
dilakukan 28 ribu penindakan tahap kajian adalah Kabupaten
di bidang ekspor, impor, Sidoarjo, Kabupaten Malang,
cukai dan penyalahgunaan Kabupaten Jepara, kabupaten
fasilitas. Sedangkan untuk Pati dan Kabupaten Purworejo
penindakan Narkoba sendiri
Upaya nyata dalam
berhasil didapatkan 4,3 Ton
merespons perkembangan
Narkotik dan prekursor.
lingkungan strategis dilakukan
Jumlah tersebut setara dengan
penataan organisasi dengan
menyelamatkan tujuh belas
penambahan dua direktorat
juta jiwa. Berbagai risiko di
baru, Direktorat Interdiksi
lapangan tak menyurutkan
Narkotika serta Direktorat
komitmen pelaksanaan tugas
Komunikasi dan Bimbingan
yang terpatri. Berbagai operasi
Pengguna Jasa. Selain
terpadu dilaksanakan untuk
Perubahan nomenklatur
memerangi penyelundup
beberapa unit kantor vertikal,
di tengah pandemi. Terus

13
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

serta penguatan integritas 75 Tahun Bea Cukai, bukan


melalui PRKC berkelanjutan waktu yang singkat dalam
juga dilakukan. berkarya. Namun, tapak
perjuangan menghadapi
Dari sisi peningkatan tantangan ke depan, masih
pelayanan reformasi birokrasi, panjang untuk dilalui dengan
Bea Cukai meraih sejumlah optimisme dan semangat yang
penghargaan WBK dan tinggi. Bahu-membahu melalui
WBBM dalam acara apresiasi berbagai peranan adalah kunci.
dan penganugerahan zona Berkontribusi dengan sepenuh
integritas oleh Kemenpan RB. hati, merupakan katalisator
Pada tahun 2021 terdapat lima tercapainya mimpi. Bersama,
puluh unit kerja DJBC yang kita orkestrasikan segenap
berpredikat WBK dan/atau kemampuan. Kumpulkan tekad
WBBM. dari seluruh penjuru negeri.
Bea Cukai tak pernah berhenti
Sebagai bentuk komitmen
menyemai para penerus
pemerintah dalam
bunga bangsa. Hingga menuai
mengoptimalkan alokasi
kebanggaan untuk Indonesia.
DBHCHT, telah dilakukan
berbagai program di bidang
penegakan hukum, kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat.
Alokasi yang diberikan sebesar
Rp3,4 triliun dengan komposisi
50 persen untuk Kesejahteraan
masyarakat, 25 persen untuk
Penegakan Hukum dan 25
persen untuk kesehatan.

Dalam catatan sejarahnya,


selain berfokus pada tugas
utama, Bea Cukai juga kerap
terlibat dalam berbagai misi
kemanusiaan sebagai bagian
dari masyarakat seutuhnya.
Beberapa diantaranya adalah
evakuasi kecelakaan pesawat
dan di laut; Memberikan hibah
barang eks-kepabeanan hingga
membantu proses persalinan
di beberapa daerah terpencil.

14
Kaleidoskop 2021 DJPK
Kaleidoskop 2021 DJBC
Edisi Januari 2022

Kilas Balik Direktorat Jenderal


Perimbangan Keuangan 2021
Wujudkan Arah Baru Hubungan
Keuangan Pusat dan Daerah
Penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi (15
dan dampaknya masih menjadi persen belanja wajib DTU); dan
fokus pengaturan pelaksanaan 3) penyaluran BLT Desa untuk
Transfer ke Daerah dan Dana mendukung penanggulangan
Desa sesuai dengan pengaturan kemiskinan di desa. Dengan
pada PMK 17/PMK.07/2021 capaian 1) Penyerapan belanja
yang terakhir diubah dengan kesehatan dan prioritas lainnya
PMK 162/PMK.07/2021 untuk penanganan Covid-19 yang
tentang Perubahan Kedua atas bersumber dari earmarking 8
Peraturan Menteri Keuangan persen DAU/DBH secara Nasional
Nomor 17/PMK.07/2021 tentang dengan realisasi Rp22,6 triliun
Pengelolaan Transfer ke Daerah (57,59 persen dari Anggaran
dan Dana Desa Tahun Anggaran Rp39,3 Triliun); 2) Jumlah realisasi
2021 dalam rangka Mendukung program pemulihan ekonomi
Penanganan Pandemi Covid-19 daerah yang bersumber dari
dan Dampaknya. earmark DTU sebesar Rp16,57
Triliun (64,25 persen); dan 3)
Pengunaan Transfer ke Daerah
Realisasi BLT Desa TA 2021
dan Dana Desa Tahun 2021
sebesar Rp20,24 triliun (70,29
untuk penanganan Covid-19 dan
persen dari target), dengan jumlah
Pemulihan Ekonomi Nasional di
penerima manfaat sebanyak 5,62
antaranya adalah: 1) earmarking
juta KPM (Kelompok Penerima
8 persen DAU/DBH untuk
Manfaat), dengan penerima
belanja kesehatan dan prioritas
BLT Desa berdasarkan Profesi
lainnya untuk penanganan
sebagian besar petani dan buruh
Covid-19; 2) dukungan program
tani sebesar 58,75 persen.
PEN untuk perlindungan sosial
(20 persen belanja Wajib DTU)

15
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Tahun 2021, juga menjadi Sehingga pengaturan dalam


tonggak sejarah atas babak baru UU HKPD didesain sebagai
pelaksanaan Desentralisasi Fiskal upaya reformasi secara
di Indonesia, dua Rancangan menyeluruh, tidak hanya
Undang-Undang telah selesai dari sisi fiscal resource
dilakukan pembahasan dan allocation seperti pemberian
disetujui bersama DPR RI, yakni kewenangan pemungutan
Undang-Undang mengenai Pajak Daerah dan Retribusi
Otonomi Khusus Papua (Undang- Daerah, Transfer ke Daerah,
Undang Nomor 2 Tahun 2021 dan Pembiayaan, melainkan
tentang Perubahan Kedua atas juga memperkuat sisi
Undang-Undang Nomor 21 Tahun Belanja Daerah agar lebih
2001 tentang Otonomi Khusus efisien, fokus, dan sinergis
bagi Provinsi Papua) dan Undang- dengan Pemerintah Pusat
Undang mengenai Hubungan untuk mencapai tujuan
Keuangan Antara Pemerintah negara.
Pusat dan Pemerintahan Daerah
(UU HKPD).

UU HKPD merupakan arah


baru pengaturan pelaksanaan
desentralisasi fiskal di
Indonesia, Undang-Undang ini
menggabungkan dua peraturan
terdahulu (Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
dan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah).

16
Kaleidoskop 2021 DJKN

Edisi Januari 2022

Kinerja Direktorat Jenderal


Kekayaan Negara 2021

Tahun 2021 telah membagikan penerimaan negara ini bersumber


salah satu pengalaman terberat dari berbagai aktivitas Pengelolaan
bagi Indonesia dalam beberapa Kekayaan Negara sebesar Rp3,96
dekade terakhir. Puncak kasus triliun* dan pelaksanaan kegiatan
Covid-19 tertinggi selama lelang sebesar Rp726 miliar.
pandemi di Indonesia yang
terjadi di pertengahan tahun Di tahun 2021, DJKN terus
2021 menyebabkan kembali meningkatkan langkah-langkah
tersendatnya perekonomian pengamanan Barang Milik Negara.
dan aktivitas kehidupan sosial Bekerja sama dengan Kementerian
masyarakat. Namun berbagai Agraria dan Tata Ruang/Badan
tantangan yang terjadi di tahun Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
kedua pandemi itu tak lantas serta seluruh Kementerian Negara/
menyurutkan langkah DJKN untuk Lembaga (K/L), DJKN telah berhasil
tetap menjalankan fungsi dan mensertipikatkan 27.109 bidang
komitmennya sebagai Pengelola tanah, melampaui jumlah dari
Kekayaan Negara. Berbagai yang ditargetkan pada tahun 2021
kebijakan dan program di bidang sebanyak 26.790 bidang tanah.
Pengelolaan Kekayan Negara Kegiatan sertipikasi atas aset tetap
berhasil dieksekusi. Dari sisi berupa tanah pada seluruh K/L
penerimaan, pada tahun 2021 merupakan salah satu tindak lanjut
DJKN turut menyumbangkan atas temuan Badan Pemeriksa
Penerimaan Negara Bukan Pajak Keuangan (BPK) terkait Laporan
(PNBP) sebesar Rp4,69 triliun*. Keuangan Kementerian Negara/
PNBP yang berhasil dibukukan Lembaga (LKKL) atas aset tetap
tersebut tercatat 13,5 persen lebih yang belum didukung dengan
tinggi dari target yang ditetapkan dokumen kepemilikan. Dengan
sebesar Rp4,13 triliun. Nilai manfaat utama berupa kepastian
[*] per 29 Desember 2021.
17
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

perlindungan hukum, tertib menengah berupa pendanaan


administrasi dan pengamanan transfer risiko melalui
BMN yang diberikan, kegiatan pembelian premi asuransi,
sertipikasi diharapkan pendanaan pengurangan risiko
dapat mengurangi konflik (mitigasi dan kesiapsiagaan),
kepentingan dan mitigasi risiko dan pemulihan masyarakat
penyerobotan aset oleh pihak terdampak.
lain.
Di bidang pengurusan piutang
Selain pelaksanaan kegiatan negara, berdasarkan Peraturan
sertipikasi, sebagai bentuk Menteri Keuangan Nomor
upaya pengamanan atas 15/PMK.06/2021, telah
BMN sekaligus untuk diluncurkan Crash Program
meminimalisir beban APBN Penyelesaian Piutang Instansi
dalam proses pemulihan Pemerintah atau dikenal
aset negara pasca bencana, juga dengan nama Program
DJKN selaku pengelola Keringanan Utang. Di samping
barang telah melakukan merupakan amanat peraturan
pengasuransian BMN terhadap perundangan, Crash Program
5.272 unit bangunan hingga ini juga merupakan bentuk
desember 2021. BMN yang empati pemerintah di masa
telah diasuransikan tersebut pandemi Covid-19. Target
tersebar di 73 K/L dengan total Utama dari Progam ini adalah
nilai pertanggungan sebesar debitur kecil yang memiliki
Rp37,6 triliun. Pemerintah utang kepada negara dengan
tengah mempersiapkan kriteria, yaitu debitor Usaha
beberapa langkah strategis Mikro, Kecil, dan Menengah
terkait perkembangan asuransi (UMKM) dengan pagu sampai
BMN diantaranya mencakup dengan Rp5 miliar, debitor
persiapan perluasan obyek penerima Kredit Pemilikan
asuransi BMN dan persiapan Rumah (KPR) Rumah
integrasi pooling fund dana Sederhana/Rumah Sangat
bencana sebagai sumber Sederhana (RS/RSS) dengan
pendanaan Asuransi BMN. pagu sampai dengan Rp100
Integrasi pooling fund sendiri juta, dan debitur piutang
memiliki tujuan strategis untuk instansi pemerintah lainnya
menjadi skema pendanaan dengan jumlah kewajiban
untuk mengurangi risiko sampai dengan Rp1 miliar.
APBN terhadap bencana, Hingga Desember 2021,
meningkatkan kualitas sebanyak 1.450 debitur
belanja pemerintah melalui telah melunasi kewajibannya
penyaluran dana tepat waktu dengan nilai pelunasan
dan sasaran, mewujudkan sebesar Rp23,17 miliar dan
rencana strategis jangka menghasilkan penurunan

18
Kaleidoskop 2021 DJKN

Edisi Januari 2022

outstanding piutang sebesar untuk terus mendukung


Rp100,92 miliar. program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) sebagai
Tahun 2021 juga ditandai dampak pandemi Covid-19
dengan pemberian dukungan serta tetap melanjutkan
pemerintah berupa Pembiayaan program pembangunan
Investasi kepada beberapa Badan infrastruktur prioritas untuk
Usaha Milik Negara (BUMN), meningkatkan daya saing
Badan Layanan Umum (BLU) nasional.
dan Lembaga yang bersumber
dari APBN 2021. Pembiayaan Sejak tahun 2021, Kementerian
investasi tersebut diharapkan Keuangan sebagai pengelola
dapat mendorong lebih cepat APBN mewajibkan adanya Key
kemajuan perekonomian Performance Indicators (KPI)
Indonesia, mendorong kemajuan atau Indikator Kinerja Utama
bisnis BUMN dan pada akhirnya khusus bagi para penerima
bisa memberikan manfaat sosial Pembiayaan Investasi. KPI
dan ekonomi yang sebesar- ini dituangkan pada Kontrak
besarnya bagi masyarakat dalam Kinerja antara BUMN/BLU/
bentuk penciptaan lapangan kerja, Lembaga penerima dengan
pengungkit bagi sektor UMKM, Kementerian terkait yang
dan manfaat-manfaat lainnya. menaunginya sebagai bentuk
Alokasi Pembiayaan Investasi pertanggungjawaban atas
pada APBN 2021 juga merupakan penggunaan dana publik
bentuk komitmen pemerintah yang disertakan dalam

19
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

BUMN/BLU/Lembaga tersebut.
Total Pembiayaan Investasi
dan Kewajiban Penjaminan
Pemerintah yang dialokasikan
di dalam APBN 2021 adalah
sebesar Rp187,18 triliun. Nilai
tersebut mencakup Pembiayaan
Investasi kepada BUMN/BLU/
Lembaga untuk beberapa kluster
pembangunan yaitu: Kluster
Infrastruktur sebesar Rp45,1
triliun; Kluster Pendidikan sebesar
Rp66,4 triliun; Kluster Kerjasama
Internasional sebesar Rp2,9 triliun;
Kluster Pemberdayaan Ekonomi
sebesar Rp7 triliun; Kluster
Restrukturisasi BUMN sebesar
Rp20 triliun; Kluster Pinjaman
Pemda sebesar Rp10 triliun;
Kluster Cadangan Pembiayaan
sebesar Rp33 triliun; dan Kluster
Kewajiban Penjaminan sebesar
Rp2,71 triliun. Selain itu, pada
tahun 2021 ini ditambahkan
juga dukungan yang berasal dari
penggunaan dana Saldo Anggaran
Lebih sebesar Rp 20,1 triliun.

20
Kaleidoskop 2021 ITJEN

Edisi Januari 2022

Inspektorat Jenderal:
Penguatan Ekosistem
Pengawasan APBN Tahun 2021

Pertengahan tahun 2021, lagi dan dapat mempertahankan


Inspektorat Jenderal mengalami serta melanjutkan berbagai
pergantian pimpinan. Menteri pencapaian yang telah diraih.
Keuangan Sri Mulyani Indrawati
melantik Awan Nurmawan Nuh Pencapaian Inspektorat Jenderal
menjadi Inspektur Jenderal selama 2021 tidak hanya
menggantikan Sumiyati yang untuk Kementerian Keuangan.
telah memasuki masa purnabakti. Beberapa inovasi juga
Menkeu berpesan kepada dikembangkan untuk ekosistem
Inspektur Jenderal baru untuk pengawasan di Indonesia.
selalu dapat menjaga reputasi Aplikasi e-Mawas PNBP yang
Inspektorat Jenderal dengan merupakan aplikasi manajemen
memperkuat dan meningkatkan pengawasan Penerimaan Negara
akuntabilitas, transparansi, serta Bukan Pajak (PNBP) berbasis
pertanggungjawaban keuangan elektronik yang sudah dapat
negara secara kreatif dan inovatif, diakses dan dimanfaatkan oleh
namun tetap akuntabel. seluruh Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah Kementerian
Arahan Menkeu saat pelantikan dan Lembaga (APIP K/L)
ini menjadi pedoman Irjen Awan sebagai end user dalam rangka
untuk melangkah bersama pengawasan PNBP. Selain itu
keluarga Inspektorat Jenderal, juga ada aplikasi e-Kompas
memperkuat ekosistem APIP yang merupakan portal
pengawasan APBN yang pengawasan berbasis web
semakin terintegrasi. Irjen Awan yang dapat digunakan APIP
berharap dapat melanjutkan sebagai media komunikasi dan
estafet kepemimpinan para Irjen koordinasi program PC-PEN.
sebelumnya dengan lebih baik

21
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Kemudian menjelang akhir berkoordinasi dengan APIP daerah


tahun, Inspektorat Jenderal untuk memperkuat ekosistem
kembali meluncurkan aplikasi pengawasan APBN, terutama
baru yaitu e-Hukdis. E-Hukdis pengawasan program PC-PEN.
merupakan sebuah platform
terintegrasi pengelolaan Penguatan ekosistem
hukuman disiplin PNS yang pengawasan APBN ini juga
dapat digunakan oleh seluruh dilakukan Inspektorat Jenderal
unit eselon I di lingkungan dengan menyelenggarakan
Kementerian Keuangan. berbagai acara yang melibatkan
Tata kelola hukdis menjadi seluruh APIP pusat dan daerah,
sangat penting karena pengawas eksternal, serta Aparat
sebagai upaya penegakan Penegak Hukum (APH). Seminar
disiplin PNS dan untuk Nasional Sinergi Pengawasan
mempermudah pelaksanaan Program PC-PEN dengan tema
pendokumentasian hukuman “Sinergi Mengawal Negeri,
disiplin. Menuju Indonesia Tangguh,
Indonesia Tumbuh” dalam
Inspektorat Jenderal rangka mendorong sinergi dan
mewakili Kementerian koordinasi antara APIP, Satuan
Keuangan bersama Komisi Pengawas Internal (SPI), Badan
Pemberantasan Korupsi Pemeriksa Keuangan (BPK),
(KPK) telah menandatangani Badan Pengawasan Keuangan
perjanjian kerja sama dan Pembangunan (BPKP), KPK,
terkait Integrasi Aplikasi dan APH.
Laporan Perpajakan dan
Harta Kekayaan Pegawai Kemudian, Kongres AAIPI 2021
Kementerian Keuangan mengusung tema “Mengawal
dengan LHKPN. Langkah Efektivitas dan Akuntabilitas di
awal dalam mempersiapkan Tengah Pandemi” yang sejalan
implementasi pengisian dengan upaya penguatan peran
LHKPN dengan pengenalan pengawasan intern dalam
menu persetujuan atas mewujudkan APIP sebagai
pengaliran data dari e-LHKPN strategic partner dan trusted
ke ALPHA. advisor bagi K/L/D. Pada puncak
peringatan Hakordia, Inspektorat
Inspektur Jenderal Awan Jenderal menyelenggarakan
meneruskan program “Irjen Webinar Peringatan Hakordia
Menyapa” dengan lebih Kementerian Keuangan 2021
komprehensif, tidak hanya dengan tema “Perkuat Budaya
di lingkungan Kementerian Antikorupsi, Wujudkan Kemenkeu
Keuangan. Pada kesempatan Satu Yang Tepercaya, Menuju
kunjungan ke daerah- Indonesia Tangguh dan Tumbuh”.
daerah, Irjen Awan sekaligus Dengan menghadirkan pimpinan

22
Kaleidoskop 2021 ITJEN

Edisi Januari 2022

kementerian dan lembaga yang


terkait dengan pengawasan,
acara ini juga sebagai upaya
mengamankan keuangan negara
dengan budaya integritas.

Di tahun 2021, juga menjadi


langkah awal Inspektorat
Jenderal dalam pengembangan
tata kelola pengawasan pada
Kemenkeu dan penajaman
program pengawasan
Inspektorat Jenderal dalam
mendukung peran menteri
keuangan selaku pengelola
fiskal dan wakil pemerintah
atas kekayaan negara yang
dipisahkan. Hal ini menjadi salah
satu yang dibahas pada Rapat
Kerja Pimpinan Inspektorat
Jenderal Akhir Tahun 2021.

Pada penghujung tahun 2021,


Inspektorat Jenderal terus
melakukan sinergi dengan unit
eselon I lain dengan melakukan
rapat koordinasi terkait Program
Kerja Pengawasan Tahun
2022, serta mengedukasi
betapa pentingnya peran APIP
K/L dalam pengawasan atas
perencanaan dan penganggaran.

23
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Direktorat Jenderal Anggaran

Program PEN dan Redesain Covid-19 yang ditujukan


Sistem Perencanaan dan pada berbagai sektor, yaitu
Penganggaran (RSPP) (1) Kesehatan antara lain
untuk biaya klaim pasien,
Pada tahun 2021 Pemerintah insentif/santunan tenaga
tetap berfokus dalam kesehatan, dan vaksinasi;
penanganan Covid-19 melalui (2) Perlindungan Sosial
percepatan program vaksinasi antara lain untuk bantuan
dan perlindungan sosial kepada sembako, program keluarga
masyarakat melalui penyesuaian harapan, bansos tunai, diskon
belanja negara dengan penerapan listrik, kartu pra kerja dan
kebijakan refocusing dan realokasi subsidi kuota internet; (3)
anggaran yang dilakukan secara Program Prioritas antara
bertahap (Tahap I s/d IV). lain untuk program padat
Kebijakan refocusing tersebut karya, dukungan pariwisata,
diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan, teknologi
penanganan kesehatan, informasi dan komunikasi
perlindungan kepada masyarakat (TIK), serta kawasan industri;
dan para pelaku usaha yang (4) Dukungan UMKM dan
terdampak karena pemberlakuan Korporasi antara lain untuk
pembatasan kegiatan masyarakat subsidi bunga UMKM, bantuan
(PPKM) sebagai akibat munculnya pelaku usaha mikro (BPUM),
varian Delta Covid-19 di dan bantuan PKL; (5) Insentif
pertengahan tahun 2021. Usaha antara lain untuk
pembebasan PPh 22 Impor,
Program PEN yang telah bergulir
pengurangan PPh 25, PPnBM.
sejak tahun 2020 tetap dilanjutkan
pada tahun 2021 untuk Redesain Sistem Perencanaan
mendukung pemulihan sosial dan Penganggaran (RSPP)
dan ekonomi akibat pandemi sebagai salah satu upaya

24
Kaleidoskop 2021 DJA

Edisi Januari 2022

reformasi perencanaan dan relaksasi berupa pengaturan jatuh


penganggaran yang diharapkan dapat tempo/keringanan pembayaran
mewujudkan implementasi kebijakan telah terealisasi sebesar Rp156,4
money follow program, memperkuat miliar yang dimanfaatkan oleh
penerapan anggaran berbasis kinerja, 200.968 penerima, antara lain
meningkatkan integrasi belanja antar terdiri dari mahasiswa yang
K/L untuk tingkat Pemerintah Pusat, menerima jasa pendidikan
dan integrasi belanja pusat – daerah, berupa uang kuliah tunggal
serta mewujudkan keselarasan (UKT), perusahaan penyedia jasa
rumusan nomenklatur program, transportasi, dan WNI pemohon
kegiatan, dan output kegiatan yang jasa pelayanan dan administrasi
mencerminkan real work atau konkret luar negeri. Selain bentuk relaksasi
tetap dilanjutkan dalam perencanaan PNBP pada layanan K/L tersebut,
APBN 2021. Kebijakan RSPP pada terdapat pula penundaan/
tahun anggaran 2021 didasarkan penjadwalan pembayaran Dividen
pada redesain pada level program, BUMN sebesar Rp4,59 triliun
kegiatan, dan keluaran (output). pada dua perusahaan BUMN
dan selanjutnya telah dilakukan
Relaksasi Penerimaan Negara Bukan pelunasan.
Pajak

Melanjutkan peran PNBP dalam


mendukung Pemulihan Ekonomi
Nasional, relaksasi PNBP masih
diberlakukan di tahun 2021. Bentuk
relaksasi tersebut antara lain meliputi
penyesuaian tarif layanan hingga nol
rupiah, pengaturan jatuh tempo, serta
pemberian keringanan pembayaran.

Untuk relaksasi berupa penyesuaian


tarif layanan hingga nol rupiah, hingga
tanggal 31 Desember 2021 telah
terealisasi sebesar Rp42,1 miliar yang
dimanfaatkan oleh 168.375 penerima,
yang antara lain terdiri dari debitur
pengguna jasa fiducia, WNI pemohon
jasa layanan dan administrasi
luar negeri, serta penerima jasa
pendidikan dan pelatihan. Adapun

25
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Direktorat Jenderal Pengelolaan


Pembiayaan dan Risiko:
Strategis, Prudent, Efisien, dan
Inovatif Merespon Dinamika APBN
2021

Tahun 2021 merupakan tahun bahwa Pemerintah tetap on the


kedua Indonesia mencoba track pada komitmen menuju
berdamai dengan pandemi. konsolidasi fiskal di 2023.
Ketidakpastian serta tekanan
global dan domestik masih Pembiayaan utang dalam
cukup tinggi. Namun belajar APBN 2021 berjalan terkendali
dari pengalaman tahun 2020, disertai kinerja APBN dan
Indonesia masih dan akan terus tren pemulihan yang terjaga
bergerak menuju pulih. baik. Mengawali tahun 2021,
Pemerintah berhasil melakukan
Kilas Balik Pembiayaan Utang transaksi Penjualan SUN Dual
2021 Currency yang mendapat
respon positif dari pasar. Hal
Defisit APBN yang meningkat tersebut menjadi salah satu
akibat pandemi, ditutup momentum pengendalian
oleh pembiayaan terutama tingkat biaya bunga, dengan
pembiayaan utang. Realisasi tercatatnya yield dan kupon
defisit APBN 2021 mencapai 4,65 terendah sepanjang penerbitan
persen PDB, lebih rendah dari Global Bonds Indonesia.
target yang ditetapkan sebesar Hal yang sama terjadi pada
5,7 persen dari PDB. Penurunan penerbitan SUN Dual Currency
defisit tersebut menunjukkan

26
Kaleidoskop 2021 DJPPR
Edisi Januari 2022

di bulan Juli, yang diterbitkan yang masuk kualifikasi Eligible


dengan yield terendah untuk SDGs Expenditures dalam SDGs
USD tenor 50 tahun. Framework. Hal ini menunjukan
komitmen pemerintah untuk
Penerbitan SBN valas diikuti
pembiayaan proyek-proyek
rentetan keberhasilan melalui
sosial dan lingkungan hidup
Samurai Bond di bulan Mei
untuk mewujudkan agenda
yang mencatatkan spread
2030 untuk pembangunan
terhadap Yen Swap dan kupon
berkelanjutan.
terendah dalam penerbitan
tanpa JBIC Guarantee dan Selanjutnya, sumber
Sukuk Global di bulan Juni pembiayaan dari pasar
yang mencatatkan yield, spread domestik tetap dilaksanakan
over UST dan kupon terendah. melalui lelang penerbitan
Selain itu, Green Instrument SBN dan private placement,
dalam penerbitan tersebut termasuk dukungan Bank
menjadi Green Sukuk dengan Indonesia sebagai standby
tenor 30 tahun pertama di buyer sebagaimana SKB I dan
dunia, serta didominasi oleh kontribusi Bank Indonesia
Green Investor yaitu sebanyak di bidang kemanusiaan
57 persen dari total investor. sebagaimana SKB III. Total
pembelian Bank Indonesia
Pada bulan September,
sebagai standby buyer tahun
Pemerintah melanjutkan
2021 mencapai Rp143,3 triliun,
inovasi pembiayaan melalui
terdiri dari SUN SKB I sebesar
penerbitan SDG Bonds. Debut
Rp97,89 triliun dan SBSN
SDG Bonds ini menjadi salah
SKB I sebesar Rp45,44 triliun.
satu penerbitan SDG Bonds
Sementara realisasi penerbitan
konvensional pertama di Asia.
SKB III di tahun 2021 mencapai
Sebelumnya, Pemerintah
Rp215 triliun, terdiri dari
Indonesia telah menyusun
Rp58 triliun yang diterbitkan
SDGs Government Securities
bulan November dan Rp157
Framework (SDGs Framework)
triliun yang diterbitkan bulan
yang digunakan sebagai
Desember.
acuan penerbitan SDG
Bonds. Framework tersebut Sepanjang tahun 2021,
merupakan pengembangan Pemerintah telah menerbitkan
dari Green Bonds dan 6 seri SBN ritel online (e-SBN),
Green Sukuk Framework antara lain: seri ORI019 pada
yang diterbitkan tahun bulan Februari, seri SR014
2018. Pemerintah akan pada bulan Maret, seri SBR010
mengalokasikan seluruh dana pada bulan Juli, seri SR015
hasil penerbitan SDG Bonds ini pada bulan September, seri
untuk mendanai proyek-proyek ORI020 pada bulan Oktober,

27
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

dan seri ST-008 pada bulan masyarakat. Sampai dengan


November. Pemerintah tahun 2021, total proyek yang
menerbitkan SBN Ritel dengan dibiayai dari SBSN sudah
nominal yang lebih tinggi di mencapai 3.447 proyek, antara
2021, dengan memanfaatkan lain:
likuiditas yang berlimpah dan • Infrastruktur perkeretaapian
minat masyarakat terhadap Trans Sulawesi (Parepare –
investasi yang aman di tengah Makassar), Trans Sumatera, dan
kondisi pandemi. Hal ini Double Track KA selatan Jawa.
ditunjukkan oleh terpenuhinya • Pembangunan jalan dan
target penerbitan sebelum jembatan di berbagai provinsi,
masa penawaran berakhir. antara lain pembangunan
Sepanjang penerbitan di jembatan Youtefa di Jayapura
tahun 2021, kupon SBN Ritel - Papua, dan jembatan Pulau
semakin rendah dengan hasil Balang untuk dukungan
penerbitan yang optimal konektivitas trans Kalimantan.
(kupon seri ORI019 sebesar • Pembangunan beberapa
5,57 persen di bulan Januari, bandara di berbagai provinsi
kupon seri ST008 sebesar 4,8 dalam rangka penyiapan
persen di bulan November). jembatan udara dan dukungan
Pemerintah juga melanjutkan konektivitas.
penerbitan Sukuk Wakaf Ritel • Pembangunan infrastruktur
sebagai wujud nyata dukungan sumber daya air (bendungan,
lintas institusi untuk upaya irigasi, penyediaan dan
pengembangan dan inovasi di pengelolaan air tanah)
bidang keuangan dan investasi • Pembangunan dan
sosial Islam di Indonesia. pengembangan sarana
Penerbitan Sukuk Wakaf pendidikan di berbagai
pada tahun ini menunjukkan perguruan tinggi.
kenaikan tingkat partisipasi • Pembangunan infrastruktur
investor individu dibandingkan riset dan teknologi di berbagai
penerbitan pertama pada tahun lembaga riset nasional.
sebelumnya, yaitu dari 99,61
persen menjadi 99,95 persen. Kebutuhan pembiayaan utang
juga dipenuhi instrumen
Selain itu, Pemerintah memiliki pinjaman. Salah satu strategi
instrumen bernama SBSN adalah mengutamakan pinjaman
Proyek untuk membiayai program dari Development
proyek-proyek/kegiatan Partners yang terealisasi 100
prioritas. Berbagai proyek persen sesuai target outlook
strategis telah dihasilkan dari USD2,9 miliar/senilai Rp41,6
SBSN Proyek dan memberikan triliun untuk general financing
manfaat secara nyata oleh selama tahun 2021, termasuk

28
Kaleidoskop 2021 DJPPR

Edisi Januari 2022

Prasarana Pengendali Banjir Tukad Mati, Badung-Bali


penanganan pandemi Dalam hal mengelola biaya dan
Covid-19. Salah satunya adalah risiko utang, selama tahun 2021
pinjaman “Additional Financing Pemerintah telah melakukan
for Indonesia Emergency transaksi liabilities management
Response to Covid-19 melalui pembelian kembali
Program” dari International delapan seri Global Bonds yang
Bank of Recostruction dimiliki investor. Pemerintah
and Development (IBRD). berhasil memperpanjang rata-
Pinjaman senilai USD500 rata jatuh tempo instrumen
juta ini dimanfaatkan untuk Global Bonds serta melakukan
penguatan sistem kesehatan, penghematan biaya utang dari
dukungan berkelanjutan untuk penurunan beban bunga, dengan
penanganan Covid-19 dan memanfaatkan suku bunga pasar
kesiapan pelaksanaan vaksin. yang saat ini relatif rendah. Dari
Sedangkan pinjaman kegiatan pasar SBN Domestik, Pemerintah
di tahun 2021 digunakan untuk juga berhasil melaksanakan lelang
membiayai proyek antara pembelian kembali SUN secara
lain Toll Road Development debt switch serta tansaksi Bilateral
Of Cileunyi - Sumedang - Buyback SUN dengan BI pada
Dawuan Project Phase II, Toll Oktober 2021. Sementara dari sisi
Road Development of Solo- pinjaman, Pemerintah melakukan
Kertosono Project Phase I, konversi pinjaman. Perkiraan
Proyek penanganan jaringan efisiensi biaya bunga pinjaman
jalan nasional/arteri primer luar negeri yang dihasilkan dari
(WINRIP) yang diusulkan konversi adalah senilai Rp 68,00
akan dilaksanakan di Provinsi miliar per Desember 2021, untuk
Sulawesi Tengah, meliputi Kota tahun 2022 saja senilai Rp588,31
Palu, Kabupaten Donggala, dan miliar, dan senilai Rp3,58 triliun,
Kabupaten Sigi. terhitung dari Desember 2021

29
w

APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

sampai dengan jatuh tempo Komitmen dalam Inovasi


terakhir tahun 2038. Pembiayaan Non-Utang

Seiring dengan membaiknya Pembiayaan utang hanya


penerimaan negara dan salah satu instrumen
optimalisasi penggunaan pembiayaan Pemerintah.
SAL, target pembiayaan Dalam praktiknya, Pemerintah
melalui utang pun mengalami terus menggali alternatif
penurunan. Dengan pembiayaan non-utang
begitu, Pemerintah telah untuk mengurangi beban
menghentikan lelang SBN pada APBN. Contohnya untuk
bulan November 2021. pembangunan infrastruktur
yang tetap diperlukan
Pengakuan atas kredibilitas guna menjadi jumpstart
pengelolaan utang Pemerintah perekonomian setelah
juga tercermin dari peringkat pandemi. Percepatan
utang yang diberikan oleh lima pembangunan infrastruktur
lembaga pemeringkat utang juga diperlukan sebagai kunci
tingkat dunia. Pada bulan utama keberhasilan Indonesia
November 2021, lembaga untuk lulus dari jebakan
pemeringkat Fitch Ratings negara berpenghasilan
mempertahankan peringkat menengah.
kredit Indonesia pada posisi
BBB outlook stable. Fitch Salah satu inovasi
menilai aktivitas ekonomi pembiayaan infrastruktur
Indonesia sudah pulih secara adalah skema Kerja sama
bertahap dari tekanan Covid-19 Pemerintah dengan Badan
didukung oleh kebijakan Usaha (KPBU). Hingga akhir
penanganan pandemi yang Desember 2021, 28 proyek
makin membaik serta didorong KPBU telah ditandatangani
upaya percepatan vaksinasi dengan total nilai investasi
oleh Pemerintah. Hasil Rp241,75 triliun. Sebanyak
asesmen Fitch Ratings tersebut 11 proyek telah mulai
menguatkan posisi Indonesia beroperasi termasuk Palapa
di level Investment Grade, Ring dan beberapa ruas
sebagaimana yang diberikan jalan tol seperti Batang-
empat lembaga pemeringkat Semarang dan Malang-
lainnya yaitu Moody’s: Baa2/ Pandaan, 7 proyek dalam
stable, S&P Global Ratings: tahap konstruksi, dan sisanya
BBB/negative, JCRA: BBB+/ dalam proses pra-konstruksi.
stable, R&I: BBB+/stable. Menurut sektornya, skema
KPBU berkontribusi untuk
pembangunan 15 proyek
jalan, 6 proyek penyediaan

30
Kaleidoskop 2021 DJPPR

Edisi Januari 2022

air minum, 1 proyek di bidang mengalami bencana. Selama


energi, 4 proyek ICT, dan 2 tahun 2021, Pemberian
proyek transportasi. hibah dilakukan terhadap
11 Pemerintah Asing dan
Selain itu, sebagai bagian dari 1 Lembaga Asing, antara
program PEN, sejak tahun lain berupa capacity building
2020 pemerintah menyediakan serta bantuan kemanusiaan
penjaminan atas kredit modal karena bencana dan pandemi
kerja (KMK) untuk Usaha Covid-19.
Menengah, Kecil, dan Mikro
(UMKM). Penjaminan KMK Event Penting DJPPR Selama
mendorong peran perbankan 2021: Perkuat sinergi,
mendukung usaha pelaku perluas informasi
UMKM yang terdampak
pandemi. Penjaminan DJPPR menyelenggarakan
memberikan kepastian bagi beberapa pertemuan dengan
perbankan dalam menyalurkan stakeholders/investor guna
kredit di tengah meningkatnya memperkuat sinergi dan
risiko akibat pandemi Covid-19. koordinasi, serta memberikan
Penjaminan membantu jutaan apresiasi kepada pihak-
debitur UMKM bertahan dan pihak tersebut. Selain itu,
bangkit dari dampak pandemi. DJPPR turut berkontribusi
Sehingga program ini berhasil dalam upaya peningkatan
terpilih sebagai best practice literasi keuangan masyarakat
pengelolaan kebijakan publik melalui kegiatan kreatif yang
dengan kategori “responsif” melibatkan masyarakat
berdasarkan penilaian Indeks umum dan akademisi.
Kualitas Kebijakan (IKK) tahun Beberapa event penting
2021. yang diselenggarakan
DJPPR selama tahun 2021
Bentuk Solidaritas Indonesia antara lain Infest Goes to
di Tahun 2021 melalui LDKPI Campus (Maret s.d. April
2021), Karnaval LDKPI (21
Lembaga Dana Kerja Sama September s.d. 18 Oktober
Pembangunan Internasional 2021), Development Partners
(LDKPI) dilatarbelakangi Forum (18 November 2021),
semangat kontribusi dan Infest Inkubasi Expo (19
solidaritas Indonesia November 2021) dan Investor
mendukung pembangunan Gathering (13 Desember
dunia, terutama dalam 2021).
mengatasi kesenjangan
sosial dan kemiskinan, serta
pemberian uluran tangan
pada negara sahabat yang

31
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Direktorat Jenderal
Perbendaharaan

Tahun 2021 adalah tahun atas pengelolaan APBN. Dalam


kedua Indonesia berada di Konferensi Pers ini Menkeu
tengah pandemi Covid-19. menyampaikan bahwa APBN
Tahun ini memberikan TA 2020 mengalami perubahan
tantangan tersendiri bagi signifikan untuk mengakomodasi
Kementerian Keuangan kebijakan penanganan Covid-19.
khususnya Ditjen APBN dilaksanakan dengan
Perbendaharaan (DJPb), kebijakan countercyclical, yaitu
karena di samping harus membelanjakan APBN untuk
mempertanggungjawabkan melindungi masyarakat yang
pelaksanaan APBN TA 2020, terdampak dan mengungkit
DJPb juga harus secara perekonomian yang turun drastis,
proaktif terlibat dalam diantaranya melalui program
pelaksanaan anggaran PC-PEN. Data realisasi yang
TA 2021, khususnya dari disampaikan dalam konferensi
sisi pengelolaan kas dan pers ini masih angka sementara,
pelaksanaan anggaran yang akan menjadi angka final
serta pertanggungjawaban setelah adanya hasil audit atas
atas pelaksanaan anggaran LKPP Tahun 2020.
tersebut. Berikut ini adalah
catatan beberapa kegiatan 11 Januari, Peluncuran KPPN
DJPb selama tahun 2021. Mobile Labuan Bajo

6 Januari, Konferensi Pers KPPN Mobile menjadi wujud


Realisasi APBN 2020 nyata peningkatan pelayanan
kepada seluruh stakeholders
Konferensi pers awal DJPb. Hadirnya KPPN Mobile
tahun merupakan bentuk Labuan Bajo yang dikelola
transparansi Pemerintah oleh KPPN Ruteng diharapkan

32
Kaleidoskop 2021 DJPB

Edisi Januari 2022

dapat memberikan fasilitas 31 Maret, Menkeu Serahkan


perbendaharaan yang lebih dekat LKPP Tahun 2020 (Unaudited)
dan cepat untuk mendukung kepada BPK
kecepatan penyaluran anggaran
pemerintah, khususnya Pemerintah terus berupaya
pembangunan destinasi wisata keras menjaga tata kelola
prioritas Labuan Bajo. dan akuntabilitas dari
setiap kebijakan, termasuk
14 Januari, Hari Bakti program PC-PEN TA 2020
Perbendaharaan Ke-17 yang dilaporkan dalam LKPP
Tahun 2020. LKPP tahun
Dalam kegiatan ini seluruh insan 2020 disusun berdasarkan
perbendaharaan memperbarui SPI yang memadai dan
semangat reformasi pengelolaan sesuai SAP sebagai bentuk
keuangan negara yang ditandai pertanggungjawaban
dengan lahirnya paket UU pemerintah atas pelaksanaan
di bidang keuangan negara, APBN TA 2020.
khususnya UU Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan 27 Mei, Kick Off Meeting
Negara. Menkeu berpesan Peran Pendanaan BLU Badan
agar seluruh jajaran Insan Pengelola Dana Lingkungan
Perbendaharaan tetap fokus dan Hidup (BPDLH)
memiliki semangat bersama
dalam menjaga keuangan negara Pemerintah telah berupaya
dalam situasi yang extraordinary melakukan identifikasi
karena pandemi Covid-19. kegiatan/output pengendalian
perubahan iklim sekaligus
20 Januari, Terdampak Bencana meningkatkan transparansi
KPPN Barabai dan KPPN Mamuju pengelolaan anggaran,
Tetap Melayani. dengan melakukan penandaan
anggaran (budget tagging)
Layanan perbendaharaan di KPPN sejak tahun 2016. Dari
Barabai dan KPPN Mamuju yang penandaan anggaran
terdampak banjir dan gempa pada perubahan iklim yang dilakukan
pertengahan Januari 2021, harus pada tahun 2019, pendanaan
dialihkan sementara pada KPPN yang dialokasikan dana
Tanjung (untuk KPPN Barabai) dan sebesar Rp97,66 triliun dan di
KPPN Makassar II (untuk KPPN tahun 2020 alokasi sebesar
Mamuju). Pengalihan sementara Rp77, 81 triliun.
ini dilaksanakan melalui
mekanisme Business Continuity
Plan (BCP).

33
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

16 Juni, Treasury Sharing Session tantangan pandemi COVID-19,


(TSS) bersama US Department of Kemenkeu berkomitmen menjaga
Treasury akuntabilitas tata kelola keuangan
negara. Terbukti dengan kembali
Fungsi perbendaharaan diraihnya opini WTP dari BPK
menjadi makin penting dalam atas LKPP Tahun 2020. Raihan
memenuhi kebutuhan konsolidasi opini WTP ini adalah untuk kelima
fiskal di tengah tantangan kalinya berturut turut atau sejak
pandemi Covid-19. Melalui LKPP Tahun 2016.
TSS, Indonesia mempelajari
fungsi perbendaharaan dalam 15 Juli, Menkeu Wakili
pengelolaan fiskal yang diterapkan Pemerintah Sampaikan
di AS, seperti penerbitan Treasury Keterangan Pemerintah
Bills secara rutin dengan variasi mengenai Pokok-Pokok RUU P2
tenor, mekanisme lelang single APBN 2020 di Sidang Paripurna
price, serta penerapan SPN DPR RI
sebagai shock absorber, yaitu
ketika terdapat kebutuhan kas Rancangan Undang-Undang
jangka pendek maka ditingkatkan tentang Pertanggungjawaban
penerbitannya. atas Pelaksanaan APBN (RUU P2
APBN) sejatinya merupakan LKPP
22 Juni, BPK berikan Opini WTP Tahun 2020 yang telah diperiksa
atas LKPP Tahun 2020 oleh BPK. RUU P2 APBN tahun
2020 diajukan dalam rangka
Presiden RI menerima memenuhi ketentuan konstitusi
Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) BPK atas LKPP Tahun
2020. Meskipun menghadapi

34
Kaleidoskop 2021 DJPB

Edisi Januari 2022

serta untuk pertanggungjawaban 14 September, Rakernas


Program PC-PEN TA 2020 yang Akuntansi dan Pelaporan
dilaporkan secara komprehensif. Keuangan Pemerintah
12 Agustus, MoU DJPb-PT Pada kegiatan ini, disamping
SMI Dorong Pemanfaatan membahas mekanisme
Pembiayaan Infrastruktur Daerah pengelolaan keuangan di
untuk PEN tengah pandemi Covid-19,
Kementerian Keuangan juga
Salah satu instrumen yang
memberikan penghargaan
digunakan dalam rangka
kepada seluruh instansi
percepatan pemulihan
Pemerintah yang meraih atau
ekonomi nasional di daerah
berhasil mempertahankan
adalah dukungan pembiayaan,
Opini WTP atas Laporan
yaitu fasilitas Pinjaman PEN
Keuangan Tahun 2020, yang
Daerah lewat PT Sarana Multi
terdiri dari 84 Kementerian/
Infrastruktur (PT SMI). Dalam
Lembaga (98 persen dari 86
peran Regional Chief Economist
K/L), Bendahara Umum Negara
(RCE), Kanwil DJPb memiliki data
dan 486 Pemerintah Daerah
dan informasi serta analisis/kajian
(90 persen dari 542 Pemda)
strategis yang dapat mendukung
yaitu untuk 33 Provinsi, 365
implementasi tugas PT SMI.
Kabupaten dan 88 Kota.
7 September, DPR setujui
1 - 5 November, Trustsury
Pengesahkan RUU P2 APBN TA
Festival dan Soft Launching
2020
Platform Pembayaran
Dalam rapat paripurna 7 Pemerintah (PPP)
September 2021, DPR menyetujui
Trustsury Festival
RUU P2 APBN TA 2020 untuk
diselenggarakan untuk kembali
dapat disahkan dalam undang-
menegaskan komitmen
undang. Persetujuan DPR atas
perlunya menjaga kepercayaan
RUU P2 APBN TA 2020 merupakan
rakyat atas pengelolaan
akhir siklus pelaksanaan APBN TA
keuangan negara yang telah
2020, yang memiliki kualitas Opini
dilaksanakan secara optimal
WTP. RUU dimaksud disahkan
dan akuntabel. Dalam kegiatan
menjadi UU P2 APBN TA 2020,
ini juga diluncurkan PPP yang
yaitu UU Nomor 3 Tahun 2021,
menghubungkan beberapa
pada 6 Oktober 2021.
sistem agar pembayaran
tagihan dapat dilakukan secara
elektronik dan mempermudah
transaksi belanja negara.

35
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

16 November-31 Desember BLU dengan nilai akumulatif Rp18


Virtual Expo triliun. Capaian ini melebihi
target dalam RPJMN Tahun
BLU Virtual Expo 2020 – 2024, sebanyak 4,9 juta
pelaku usaha pada akhir tahun
Dalam pembukaan BLU Expo,
2024. Festival UMi adalah
Presiden menyampaikan harapan
bentuk apresiasi kepada para
kepada 252 BLU yang tersebar
debitur yang berprestasi,
di 21 kementerian/Lembaga,
sekaligus sebagai ajang
dengan jumlah aset mencapai
pagelaran produk UMi.
Rp888 triliun dan pendapatan
sebesar Rp96 triliun, agar dapat 31 Desember, Tutup Kas
memberikan kontribusi signifikan Tahun Anggaran 2021
untuk pemulihan ekonomi
nasional. Pengelolaan kas dilakukan
untuk mendukung APBN
17 Desember, Festival UMi di yang efisien di tengah
Bandung tuntutan untuk tetap fleksibel
dan responsif dalam
Pembiayaan UMi telah disalurkan
melalui 51 LKBB kepada lebih dari
5,3 juta pelaku usaha ultra mikro,

36
Kaleidoskop 2021 DJPB

Edisi Januari 2022

menanggulangi pandemi
Covid-19. Pengelolaan
kas dilakukan melalui
pembiayaan yang efisien
bersama DJPPR dalam
rangka penurunan jumlah
utang, optimalisasi saldo kas
untuk mengurangi cost of
fund, termasuk mendorong
pemulihan ekonomi melalui
penempatan PEN. Proses
tutup kas diselenggarakan
untuk memastikan agar
seluruh transaksi APBN
TA 2021 dapat secara
optimal dilaksanakan,
dicatat dan nantinya
dipertanggungjawabkan pada
tahun 2022.

37
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Badan Kebijakan Fiskal

1. Kerangka Ekonomi Makro – ini disusun pada saat


Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal perekonomian global dan
(KEM PPKF) nasional masih berada dalam
situasi pandemi Coronavirus
Salah satu dokumen yang secara Disease 2019 (Covid-19) yang
tahunan menjadi produk/output secara fundamental telah
utama Badan Kebijakan Fiskal, mengubah perkembangan
Kementerian Keuangan RI adalah dan tatanan sosial ekonomi
Dokumen Kerangka Ekonomi di seluruh dunia. KEM-PPKF
Makro – Pokok-Pokok Kebijakan 2022 adalah dokumen yang
Fiskal (KEM PPKF). Pembahasan akan digunakan sebagai bahan
dan Penyususunan Dokumen Pembicaraan Pendahuluan
KEM PPKF dimulai sekitar bulan dalam penyusunan Rancangan
November 2 tahun sebelum Anggaran Pendapatan dan
tahun anggaran berjalan s.d. Belanja Negara (RAPBN)
bulan Mei 1 tahun sebelum tahun Tahun 2022. Disampaikan oleh
anggaran berjalan. Jadi, salah Menteri Keuangan kepada DPR
satu produk/ouput utama BKF RI dalam Rapat Paripurna DPR
tahun 2021 adalah Dokumen pada 20 Mei 2021.
KEM PPKF tahun 2022.
Penyusunan dokumen KEM-
Dokumen KEM PPKF tahun PPKF yang mengambil
2022 ini merupakan gambaran tema “Pemulihan Ekonomi
awal sekaligus skenario dan Reformasi Struktural”
arah kebijakan ekonomi dan merupakan amanat Undang-
fiskal tahun 2022. Dokumen undang Nomor 17 tahun 2003

38
Kaleidoskop 2021 BKF

Edisi Januari 2022

tentang Keuangan Negara pasal baru terkait dukungan pada


13 ayat 1 dan Undang-undang perubahan iklim dunia. Pada
Nomor 17 tahun 2014 tentang 7 Oktober 2021, pajak karbon
MPR, DPR, DPD, dan PRD pasal lahir melalui UU Harmonisasi
178 ayat 2. Dokumen KEM Peraturan Perpajakan
dan PPKF merupakan bahan (UU HPP) dan menambah
pembicaraan pendahuluan dalam sederetan kebijakan fiskal
penyusunan Nota Keuangan yang digunakan sebagai
beserta Rancangan Anggaran instrumen pengendali
Pendapatan dan Belanja Negara perubahan iklim. Badan
(NK dan RAPBN) tahun anggaran Kebijakan Fiskal sebagai
berikutnya. Badan Kebijakan instansi yang salah satu
Fiskal merupakan focal point tugas melaksanakan analisis
dan penanggung jawab dalam di bidang kebijakan fiskal itu
penyusunan KEM-PPKF dan menjadi pengawal utama
penyiapan bahan lainnya terkait lahirnya lahirnya pajak karbon
KEM PPKF, baik untuk rapat melalui UU HPP tersebut.
pembahasan internal Kementerian
Keuangan, internal pemerintahan Indonesia telah meratifikasi
maupun dengan Dewan Paris Agreement yang di
Perwakilan Rakyat (DPR), dan dalamnya terdapat komitmen
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Nationally Determined
Contribution (NDC) pada
Dalam KEM-PPKF 2022, tahun 2016 dan menjadikan
Pemerintah telah membuat penanganan perubahan iklim
rancangan indikator-indikator sebagai salah satu agenda
yang dijadikan asumsi awal yang prioritas nasional dalam
akan dibahas bersama Komisi perencanaan dan pelaksanaan
XI dan Badan Anggaran, seperti pembangunan 2020-2024. Di
pertumbuhan ekonomi di kisaran dalam dokumen NDC tersebut,
5,2-5,8 persen; inflasi diantara 2-4 Indonesia berkomitmen
persen; suku bunga SUN 10 tahun untuk menurunkan emisi
6,32-7,27 persen; nilai tukar antara gas rumah kaca (GRK) yang
13.900 hingga 15.000/USD; harga berbahaya bagi lingkungan,
minyak antara USD55-65 per barel dengan penurunan sebesar 29
dengan lifting antara 686-726 ribu persen dengan kemampuan
barel per hari dan lifting gas 1.031 sendiri dan 41 persen dengan
- 1.103 barel perhari ekuivalen dukungan internasional pada
minyak. tahun 2030.

2. UU HPP - Pajak Karbon Prioritas utama penurunan


emisi gas rumah kaca tersebut
Kementerian Keuangan RI telah berada pada sektor kehutanan,
menetapkan tonggak sejarah serta sektor energi dan

39
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

transportasi yang telah mencakup sektor, dan kondisi ekonomi.


97 persen dari total target Dengan demikian, sistem
penurunan emisi NDC Indonesia. pengenaan pajak karbon
Indonesia juga telah menargetkan yang berlaku di Indonesia
untuk mencapai Emisi Nol Bersih bukan hanya adil (just), tapi
(Net Zero Emission) di tahun 2060 juga terjangkau (affordable)
atau lebih awal. dan tetap mengutamakan
kepentingan masyarakat luas.
Pengenaan pajak karbon
memberikan sinyal kuat yang akan 3. Pertemuan Internasional
mendorong perkembangan pasar AIFED
karbon, inovasi teknologi, dan
investasi yang lebih efisien serta Kementerian Keuangan
ramah lingkungan. Dalam konteks (Kemenkeu) kembali menggelar
pembangunan, penerimaan Annual International Forum of
negara dari pajak karbon juga Economic Development and
dapat dimanfaatkan untuk Public Policy (AIFED) yang
menambah dana pembangunan, ke-10. Forum ini merupakan
investasi teknologi ramah hasil kerja sama dengan
lingkungan, atau memberikan Pemerintah Australia dan
dukungan kepada masyarakat Asian Development Bank yang
berpendapatan rendah dalam melibatkan banyak kalangan
bentuk program sosial. dari berbagai latar saat ini
sangat dibutuhkan untuk terus
Untuk tahap awal, sejak 1 menciptakan inovasi kebijakan
April tahun 2022, pajak karbon fiskal yang mendukung
akan diterapkan pada sektor pemulihan ekonomi yang kuat
Pembangkit Listrik Tenaga dan berkelanjutan dari pandemi
Uap (PLTU) batubara dengan Covid-19 ke depan.
menggunakan mekanisme
pajak yang mendasarkan pada AIFED ke-10 ini
batas emisi (cap and tax). Tarif diselenggarakan pada tanggal
Rp30,00 (tiga puluh rupiah) 1-3 Desember 2021 dengan
per kilogram karbon dioksida tema “Finding New Sources of
ekuivalen (CO2e) diterapkan pada Growth to Recover Stronger”.
jumlah emisi yang melebihi cap Hal ini menggarisbawahi cita-
yang ditetapkan, sejalan dengan cita Indonesia yang tidak hanya
pengembangan pasar karbon mengembalikan pembangunan
yang sudah mulai berjalan di ekonomi kita ke tingkat
sektor PLTU batubara. Pengenaan sebelum pandemi, tetapi
pajak karbon dilakukan secara lebih kepada memperkuat
bertahap dengan memperhatikan fundamental ekonomi untuk
perkembangan pasar karbon, mencapai visi Indonesia 2045.
pencapaian target NDC, kesiapan Kita harus mengamankan

40
Kaleidoskop 2021 BKF

Edisi Januari 2022

tujuan jangka panjang kita untuk Desember 2021 dengan diawali


berkembang dan menjadi lebih pertemuan Finance and Central
sejahtera. Bank Deputies Meeting (FCBD)
pertama yang berlangsung pada
AIFED kali ini juga menghadirkan 9-10 Desember 2021. Pertemuan
beberapa sesi menarik ini merupakan awal dari rangkaian
sepeti keynote lecture yang pertemuan dalam rangka
menghadirkan Prof. Keun Lee presidensi Indonesia di G-20.
dan Prof. Paul Etkins. Selain itu
juga ada sesi diskusi panel yang Selama Presidensi Indonesia
terfokus kepada 4 pilar fokus di G-20, Kemenkeu dan BI
diskusi yaitu: Product (Produk), yang merupakan focal point di
People (Manusia), Place (Tempat), finance track akan mendorong
dan Policy (Kebijakan). pembahasan enam (6) agenda
prioritas dalam jalur keuangan,
Pada “P” pertama, Produk, kita yaitu (1) Koordinasi exit strategy
akan melihat potensi baru sumber untuk mendukung pemulihan
daya pertumbuhan ekonomi global, (2) Upaya penanganan
Indonesia di dunia pascapandemi dampak pandemi (scaring effects)
dan gerakan menuju ekonomi dalam perekonomian guna
yang lebih hijau. Selanjutnya, mendukung pertumbuhan yang
People atau manusianya. lebih kuat di masa depan, (3)
Indonesia menikmati bonus Penguatan sistem pembayaran
demografi sebagai keuntungan di era digital, (4) Pengembangan
utama. “P” yang ketiga, yaitu Place pembiayaan berkelanjutan
atau Tempat, membahas kawasan (sustainable finance), (5)
produktif dengan pembangunan Peningkatan sistem keuangan
infrastruktur yang memadai, yang inklusif, dan (6) Agenda
merata, dan berkelanjutan penting Perpajakan internasional.
untuk mendukung pertumbuhan
nasional. “P” yang terakhir Selain itu, dalam Presidensi G20
yaitu Policy atau Kebijakan, Indonesia akan melanjutkan
khususnya kebijakan fiskal. Pada beberapa legacy issues,
kesempatan ini, pembahasan diantaranya, (1) Mengintegrasikan
akan bergerak ke arah intervensi risiko pandemi dan iklim dalam
yang diperlukan oleh pemerintah pemantauan risiko global; (2)
untuk mendukung pengembangan Penguatan Global Financial Safety
sumber pertumbuhan baru. Net (GFSN); (3) Meningkatkan
Arus Modal; (4) Melanjutkan
4. Pertemuan Perdana Presidensi Inisiatif Kesenjangan Data (Data
G20 Indonesia di Jalur Keuangan Gap Initiatives); (5) Meningkatkan
Reformasi Regulasi Sektor
Presidensi G20 Indonesia di jalur
Keuangan; (6) Memperkuat
keuangan (finance track) secara
pengelolaan dan transparansi
resmi dimulai pada tanggal 9

41
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

utang; (7) Mempercepat pemerintah dalam bentuk


agenda infrastruktur menuju insentif perpajakan dengan
pembangunan yang berkelanjutan baik, terlebih pada masa
dan inklusif; (8) Optimalisasi pandemi yang membuat
dukungan pembiayaan dari pemerintah mengeluarkan
bank pembangunan multilateral kebijakan insentif perpajakan
(MDBs); (9) Memperkuat baru khusus untuk penanganan
kapasitas sistem kesehatan pandemi yang membuat
dalam pencegahan, kesiapsiagaan potensi penerimaan negara
dan respon pandemi; dan (10) yang tidak diambil semakin
Melanjutkan dukungan untuk besar. Publikasi Laporan
menarik investasi sektor swasta Belanja Perpajakan juga
di negara-negara berpenghasilan merupakan bentuk komitmen
rendah, seperti di kawasan Afrika. pelaksanaan transparansi
fiskal pemerintah dalam
Agenda prioritas dan legacy mengelola keuangan negara,
issue Presidensi G20 sesuai standar yang mengacu
Indonesia diharapkan dapat pada IMF’s Fiscal Transparency
menyeimbangkan agenda global Code (FTC).
dengan prioritas dan kepentingan
domestik, serta menyelaraskan Besaran belanja perpajakan
kepentingan berbagai pihak, baik di tahun 2020 mencapai
negara maju maupun negara Rp234,8 triliun, atau sekitar
berkembang. 1,52 persen dari PDB. Jumlah
ini mengalami penurunan
5. Tax Expenditure Report sebesar 13,7 persen dari
belanja perpajakan tahun 2019
Badan Kebijakan Fiskal pada
yang nilainya sebesar Rp272,1
tanggal 24 Desember 2021
triliun, atau sekitar 1,72
kembali menerbitkan Laporan
persen dari PDB. Meskipun
Belanja Perpajakan (Tax
sedikit menurun dibandingkan
Expenditure Report) tahun 2020
dengan belanja perpajakan
sebagai upaya transparansi dan
tahun 2019, perlu diketahui
akuntabilitas pemerintah terkait
bahwa kebijakan insentif yang
pelaksanaan kebijakan insentif
diberikan oleh pemerintah pada
perpajakan yang merupakan
masa pandemi di tahun 2020
bagian tidak terpisahkan dari
semakin beragam di luar yang
upaya memperkuat fungsi
telah diberikan oleh pemerintah
APBN dalam rangka mendukung
di tahun sebelumnya, antara
perekonomian.
lain PPh DTP Pasal 21,
Laporan Belanja Perpajakan pembebasan PPh 22 impor,
menjadi sangat strategis karena dan pengurangan angsuran
mampu memotret dinamika PPh Pasal 25, yang tidak
ekonomi dan kehadiran seluruhnya termasuk dalam

42
Kaleidoskop 2021 BKF

Edisi Januari 2022

kategori belanja perpajakan.


Di samping itu, pemerintah
juga memberikan dukungan
terhadap ekonomi berupa
penurunan tarif PPh badan
dari sebelumnya 25 persen
menjadi 22 persen sejak tahun
pajak 2020, yang dikategorikan
sebagai perubahan benchmark
belanja perpajakan bagi jenis
Pajak Penghasilan. Dengan
demikian, penurunan estimasi
belanja perpajakan 2020 bukan
disebabkan oleh berkurangnya
dukungan pemerintah
namun lebih disebabkan oleh
menurunnya konsumsi serta
profitabilitas perusahaan akibat
pandemi COVID-19, sehingga
menurunkan basis pemajakan
dan menyebabkan rendahnya
pemanfaatan fasilitas perpajakan.
Walaupun begitu, terdapat
peningkatan dukungan fasilitas
perpajakan untuk jenis pajak Bea
Masuk yang utamanya ditujukan
untuk mendukung ketersediaan
alat kesehatan dalam rangka
penanganan pandemi Covid-19.

43
Ringkasan Eksekutif
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Pendapatan Negara Penerimaan Negara Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah


sebesar Rp2.003,06 Bukan Pajak telah sebesar Rp2.786,76 triliun dan Dana Desa (TKDD)
triliun (114,88 persen mencapai Rp451,98 (101,34 persen dari alokasi sebesar Rp785,71 triliun
dari target APBN 2021 triliun (151,57 persen APBN 2021), tumbuh 7,37 (98,77 persen dari alokasi
dan tumbuh 21,56 persen dari target APBN persen dibandingkan APBN 2021), meningkat
(yoy)). Realisasi tersebut 2021), tumbuh 31,46 realisasi pada periode 3,04 persen dari realisasi
terdiri atas Penerimaan persen dari realisasi yang sama tahun 2020 pada periode yang
Pajak sebesar Rp1.227,53 pada periode yang yang mencapai Rp2.595,48 sama tahun 2020 yang
triliun (103,90 persen sama tahun 2020 yang triliun. Realisasi tersebut mencapai Rp762,53
dari target APBN 2021), mencapai Rp343,8 terdiri atas realisasi triliun.
tumbuh 19,16 persen triliun. Belanja K/L sebesar
dari realisasi pada Rp1.189,09 triliun (115,23
periode yang sama tahun Penerimaan Hibah persen dari alokasi APBN
sebesar Rp4,57 triliun *Angka realisasi bersifat
2020 yang mencapai 2021), tumbuh 12,22
(506,23 persen dari sementara. Angka
Rp1.072,11 triliun serta persen dari realisasi pada
target APBN 2021), realiasi final menunggu
Penerimaan Kepabeanan periode yang sama tahun
lebih rendah dari hasil audit LKPP Tahun
dan Cukai sebesar 2020 yang mencapai
realisasi pada periode 2021.
Rp268,98 triliun (125,13 Rp1.059,62 triliun dan
persen dari target APBN yang sama tahun 2020 realisasi Belanja Non-K/L
2021), tumbuh 26,26 sebesar Rp18,83 triliun. sebesar Rp811,97 triliun
persen dari realisasi pada (88,01 persen dari alokasi
periode yang sama tahun APBN 2021), meningkat
2020 yang mencapai 5,0 persen dari realisasi
Rp213,03 triliun. pada periode yang sama
tahun 2020 yang mencapai
Rp773,33 triliun.

44
Edisi Januari 2022

Ringkasan
Eksekutif

H
ingga akhir tahun negara dan hibah tumbuh
2021, realisasi cukup signifikan 21,56 persen
sementara (yoy). Secara nominal, realisasi
pendapatan sementara komponen penerimaan
negara dan hibah tercatat yang bersumber dari perpajakan
mencapai Rp2.003,06 triliun mencapai Rp1.546,51 triliun,
atau 114,88 persen dari penerimaan negara bukan pajak
target pada APBN Perpres (PNBP) mencapai Rp451,98 triliun,
113/2020. Capaian tersebut dan realisasi Hibah mencapai
secara nominal lebih tinggi Rp4,60 triliun. Pertumbuhan
Rp355,28 triliun dibandingkan realisasi penerimaan Perpajakan
capaian tahun lalu, bahkan dan PNBP berturut-turut sebesar
melebihi level capaian pada 20,34 persen (yoy) dan 31,46
periode prapandemi. Dari sisi persen (yoy). Berdasarkan capaian
pertumbuhannya, realisasi realisasinya sementara terhadap
sementara pendapatan APBN 2021, penerimaan dari

45
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Perpajakan, PNBP, dan Hibah yang tumbuh positif dan diiikuti


masing-masing mencapai oleh pemanfaatan insentif
107,06 persen, 151,57 pajak oleh dunia usaha. Selain
persen, dan 506,23 persen. itu, kinerja mayoritas sektor
Capaian realisasi sementara utama pendukung penerimaan
perpajakan dikontribusikan pajak terus membaik
oleh penerimaan pajak dan sepanjang tahun 2021. Sektor
kepabeanan dan cukai. industri dan perdagangan
Dari sisi penerimaan kinerjanya didorong oleh
pajak, realisasi sementara pulihnya permintaan global
penerimaan pajak mencapai dan domsetik, sektor jasa
Rp.1.227,53 triliun atau konstruksi dan real estate
103,90 persen terhadap kinerjanya didorong oleh
APBN 2021. Penerimaan pertumbuhan konstruksi
pajak tersebut tumbuh 19,16 gedung dan bangunan
persen secara yoy. Secara sipil, sektor pertambangan
nominal, penerimaan pajak didorong oleh meningkatnya
utamanya berasal dari permintaan dan harga
penerimaan pajak penghasilan komoditas internasional,
(PPh) nonmigas dan pajak serta sektor transportasi dan
pertambahan nilai dan pajak pergudangan yang tumbuh
penjualan atas barang mewah sejalan dengan meningkatnya
(PPN/PPnBM). Lebih detilnya mobilitas masyarakat. Lebih
penerimaan PPh nonmigas lanjut, realisasi penerimaan
secara nominal masih ditopang pajak dari komponen PPN/
oleh penerimaan PPh 25/29 PPnBM secara nominal
Badan, PPh 21, dan PPh Final. ditopang utamanya oleh
Dari sisi pertumbuhannya, penerimaan PPN, khususnya
PPh Nonmigas tumbuh 14,73 PPN Dalam Negeri (PPN
persen (yoy). Komponen DN) dan PPN Impor. Secara
utama penerimaan PPh kumulatif pertumbuhan PPN/
nonmigas yang bersumber PPnBM sebesar 22,35 persen
dari PPh badan dan PPh 21 (yoy) telah melampaui level
pertumbuhannya tercatat pertumbuhan pada periode
masing-masing 26,49 persen prapandemi. Pertumbuhan
(yoy) dan 4,44 persen (yoy). komponen penerimaan PPN
Sementara itu, pertumbuhan DN didorong oleh aktivitas
komponen penerimaan pajak ekonomi yang kembali normal
yang lain juga tumbuh positif, dan konsumsi masyarakat
seperti PPh 22 Impor, PPh 26, dan belanja pemerintah yang
dan PPh OP. Pertumbuhan meningkat. Selain itu, kegiatan
komponen utama penerimaan impor juga meningkat seiring
PPh Nonmigas menunjukkan produksi dalam negeri yang
pemulihan aktivitas ekonomi terus membaik mendorong
46
Edisi Januari 2022

kinerja positif PPN Impor. kinerja yang sangat signifikan


didorong oleh kinerja volume
Penerimaan perpajakan yang ekspor terutama komoditas
bersumber dari kepabeanan dan minerba tembaga dan produk CPO
cukai, realisasi sementara hingga dan turunannya. Pertumbuhan
akhir Desember 2021 mencapai pajak perdagangan internasional
Rp.268,98 triliun atau 125,13 juga dipengaruhi oleh membaiknya
persen terhadap target pada permintaan global yang mendorong
APBN 2021 dan tumbuh cukup peningkatan harga dan tarif BK
signifikan 26,26 persen (yoy). yang tinggi.
Secara nominal, penerimaan
kepabeanan dan cukai utamanya Realisasi sementara Penerimaan
didukung oleh penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
dari cukai, khususnya cukai selama tahun 2021 mencapai
hasil tembakau (CHT). Dari Rp451,98 triliun (151,57 persen
sisi pertumbuhannya, seluruh dari target APBN 2021), tumbuh
komponen penerimaan dari cukai, positif 31,46 persen dibandingkan
bea masuk (BM), dan bea Keluar dengan capaian tahun
(BK) kinerjanya tercatat tumbuh sebelumnya. Peningkatan capaian
berturut-turut 10,89 persen realisasi tersebut utamanya
(yoy), 19,87 persen (yoy), dan didorong oleh meningkatnya
708,21 persen (yoy). Realisasi penerimaan SDA, PNBP Lainnya,
sementara kepabeanaan dan dan pendapatan BLU. Secara
cukai didorong oleh penerimaan lebih rinci, realisasi PNBP Sumber
cukai yang konsisten tumbuh Daya Alam (SDA) tercapai sebesar
sejak awal tahun dan pulihnya Rp150,82 triliun atau tumbuh
aktivitas ekspor impor di tahun sebesar 55,12 persen (yoy).
2021. Faktor yang mendorong Tumbuh positifnya PNBP SDA
kinerja penerimaan CHT yaitu utamanya didorong oleh kenaikan
dampak penyesuaian kebijakan ICP dan harga komoditas minerba,
tarif cukai rokok dan kegiatan terutama batubara. Realisasi
pengawasan, serta cukai MMEA penerimaan PNBP lainnya tercapai
didorong oleh membaiknya sebesar Rp151,12 triliun atau
kondisi pandemi terutama tumbuh sebesar 35,90 persen (yoy).
relaksasi mobilitas masyarakat Peningkatan PNBP Lainnya antara
di daerah tujuan wisata. Lebih lain bersumber dari kenaikan
lanjut, pertumbuhan komponen pendapatan Penjualan Hasil
penerimaan Kepabeanan dan Tambang dan DMO, pendapatan
Cukai yang berasal dari BM premium obligasi negara,
kinerjanya didorong oleh kinerja pendapatan dari sektor kesehatan,
impor nasional yang terus pendapatan penempatan uang
meningkat seiring pemulihan negara pada Bank Indonesia dan
ekonomi. Penerimaan komponen bank umum, pelayanan agraria,
BK mengalami peningkatan pelayanan Kantor Urusan Agama

47
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

(KUA), pelayanan administrasi Belanja Pemerintah Pusat


hukum, dan pelayanan Kepolisian. sampai dengan 31 Desember
Sementara itu, pendapatan BLU 2021 tumbuh sebesar 9,17
juga mengalami peningkatan, persen (yoy). Peningkatan
dengan realisasi sebesar kinerja realisasi Belanja
Rp119,54 triliun atau tumbuh Pemerintah Pusat tersebut
sebesar 72,48 persen (yoy). utamanya dipengaruhi oleh
Pertumbuhan positif pada realisasi belanja modal yang
pendapatan BLU bersumber mencapai Rp241,54 triliun
dari meningkatnya pendapatan (tumbuh 26,51 persen, yoy)
pengelolaan dana perkebunan dan belanja barang sebesar
kelapa sawit, pendapatan jasa Rp526,61 triliun (tumbuh 24,69
penyelenggaraan telekomunikasi, persen, yoy). Pertumbuhan
dan pendapatan layanan dari belanja modal terutama
sektor pendidikan. Di sisi yang dipengaruhi pembayaran dan
lain, realisasi PNBP KND sampai percepatan proyek infrastruktur
dengan 31 Desember tercapai dasar/konektivitas lanjutan
Rp30,50 triliun atau tumbuh tahun 2020, serta pengadaan
negatif sebesar 53,85 persen peralatan. Sementara itu,
(yoy). Pertumbuhan negatif pertumbuhan belanja barang
realisasi PNBP KND tersebut dipengaruhi akselerasi
utamanya disebabkan oleh pembayaran beberapa program
turunnya setoran dividen BUMN pemulihan ekonomi nasional.
perbankan akibat menurunnya
Realisasi belanja subsidi
kinerja keuangan BUMN
sampai dengan Desember
perbankan sebagai imbas dari
2021 mencapai Rp243,08
pandemi Covid-19 dan tidak
triliun (138,62 persen dari pagu
adanya setoran PNBP sisa surplus
APBN 2021), atau meningkat
BI.
23,87 persen secara yoy.
Realisasi Belanja Negara sampai Realisasi belanja subsidi
dengan akhir Desember 2021 tersebut meliputi subsidi
sebesar Rp2.786,76 triliun energi sebesar Rp140,40 triliun
(101,34 persen dari pagu atau naik 28,99 persen (yoy),
APBN 2021), meningkat 7,37 sementara itu, realisasi subsidi
persen (yoy) jika dibandingkan nonenergi sebesar Rp102,68
dengan periode yang sama triliun atau naik 17,50 persen
tahun sebelumnya. Realisasi (yoy). Realisasi belanja subsidi
Belanja Negara tersebut meliputi energi mencapai 127,04 persen
realisasi Belanja Pemerintah dari pagu APBN 2021 yang
Pusat sebesar Rp2.001,06 utamanya bersumber dari
triliun dan realisasi Transfer ke subsidi BBM dan subsidi LPG
Daerah dan Dana Desa sebesar Tabung 3 Kg yang mencapai
Rp785,71 triliun. Realisasi Rp83,79 triliun (147,19 persen

48
Edisi Januari 2022

dari pagu), atau mengalami Sementara itu, realisasi


peningkatan 75,52 persen (yoy). belanja subsidi nonenergi
Realisasi subsidi BBM dan subsidi pada Januari-Desember
LPG 3 Kg tersebut merupakan 2021 sebesar Rp102,68
pembayaran untuk subsidi triliun, atau 158,36 persen
pada tahun berjalan sebesar dari pagu APBN 2021.
Rp72,92 triliun, yang meningkat Realisasi tersebut terdiri
61,25 persen secara yoy, dan dari realisasi subsidi kredit
pembayaran atas kurang bayar program sebesar Rp41,80
tahun-tahun sebelumnya sebesar triliun, subsidi pajak sebesar
Rp10,87 triliun. Peningkatan Rp28,04 triliun, subsidi pupuk
realisasi subsidi BBM dan subsidi sebesar Rp27,16 triliun, dan
LPG Tabung 3 Kg utamanya subsidi PSO sebesar Rp5,69
dipengaruhi kenaikan ICP yang triliun. Apabila dibandingkan
rata-rata naik sebesar 69,32 dengan periode yang sama
persen (yoy) selama periode pada tahun 2020, realisasi
Januari-Desember 2021 dan subsidi nonenergi mengalami
kenaikan volume LPG sebesar peningkatan sebesar 17,50
4,81 persen (yoy) selama Januari- persen. Realisasi subsidi kredit
November 2021. Sementara itu, program merupakan yang
realisasi subsidi listrik mencapai terbesar pada belanja subsidi
Rp56,61 triliun atau 105,64 persen nonenergi, yang disebabkan
dari pagu. Adapun realisasi ini oleh adanya beberapa alokasi
terdiri dari subsidi listrik reguler anggaran dalam rangka
(Rp47,82 triliun) yang menurun program PEN terutama untuk
3,69 persen secara yoy, dan mendukung UMKM. Meskipun
subsidi listrik dalam rangka demikian, pada subsidi pupuk
penanganan pandemi Covid-19 terjadi penurunan realisasi
(Rp 8,79 triliun). Jika dibandingkan volume pupuk bersubsidi
dengan tahun lalu, secara sebesar 797 ribu ton, yaitu dari
total subsidi listrik mengalami 8,72 juta ton pada Januari-
penurunan sebesar 7,36 persen Desember 2020 menjadi
yang dipengaruhi oleh turunnya 7,92 juta ton pada Januari-
BPP listrik sebagai dampak Desember 2021. Sedangkan
dari apresiasi nilai kurs rupiah realisasi volume pupuk organik
terhadap dolar. Hal ini dapat cair yang baru disalurkan
dilihat dari rata-rata nilai tukar sejak tahun ini, tercatat
rupiah terhadap dolar AS yang hingga Desember 2021 adalah
menguat selama periode Januari- sebanyak 213,45 ribu liter.
Desember 2021 yaitu sebesar Penurunan realisasi volume
Rp14.312/USD bila dibandingkan penyaluran pupuk bersubsidi
periode yang sama pada tahun tersebut, salah satunya karena
lalu yang tercatat sebesar adanya perbaikan dalam
Rp14.582/USD. mekanisme penyaluran melalui
49
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

peningkatan pengawasan pada triliun, lebih tinggi Rp6,89


saat penebusan pupuk bersubsidi. triliun atau 13,74 persen (yoy),
capaian tersebut karena adanya
Realisasi Transfer ke Daerah penambahan pagu DAK Fisik
dan Dana Desa (TKDD) sampai tahun 2021 menjadi sebesar
dengan 31 Desember 2021 Rp65,25 triliun, pagu tahun
mencapai Rp785,71 triliun atau 2020 sebesar Rp53,78 triliun;
98,77 persen dari pagu APBN dan 3) DAK Nonfisik Rp127,57
2021 yang meliputi Transfer ke triliun, lebih tinggi Rp1,17 triliun
Daerah (TKD) sebesar Rp713,85 atau 0,92 persen (yoy), capaian
triliun (98,67 persen) dan Dana tersebut utamanya disebabkan
Desa Rp71,85 triliun (99,80 adanya penambahan pagu DAK
persen). Secara persentase Nonfisik tahun 2021 menjadi
realisasi TKDD per 31 Desember sebesar Rp131,17 triliun, pagu
2021 lebih rendah dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp128,77
tahun sebelumnya atau 98,77 triliun. Sementara itu komponen
persen (2021) berbanding 99,80 TKD yang lebih rendah adalah:
persen (2020), namun secara 1) DAU Rp377,79 triliun, lebih
nominal lebih tinggi sebesar rendah Rp3,82 triliun atau 1,00
Rp23,18 triliun (3,04 persen) persen (yoy) dikarenakan pagu
dibandingkan dengan periode DAU mengalami refocusing; 2)
yang sama tahun 2020. DID Rp13,46 triliun, walaupun
lebih rendah Rp4,99 triliun
Secara lebih rinci, realisasi
atau 27,04 persen (yoy) namun
TKD terdiri dari realisasi Dana
telah terealisasi 99,74 persen,
Perimbangan 679,59 triliun
rendahnya DID disebabkan
(98,68 persen), Dana Insentif
karena tahun pada 2020
Daerah (DID) Rp13,46 triliun
terdapat DID Tambahan; dan
(99,74 persen), dan realisasi
3) Dana Otonomi Khusus dan
Dana Otonomi Khusus dan Dana
Dana Keistimewaan DIY Rp20,80
Keistimewaan DIY Rp20,80 triliun
triliun, lebih rendah Rp0,07 triliun
(97,65 persen). Realisasi TKD
atau 0,35 persen (yoy) yang
lebih tinggi Rp22,42 triliun (3,24
dipengaruhi oleh lebih rendahnya
persen) dibandingkan realisasi
realisasi Dana Tambahan
TKD pada periode yang sama
Infrastruktur (DTI) sebesar
tahun 2020. Kondisi tersebut
Rp0,07 triliun atau 1,68 persen
didukung oleh realisasi komponen
(yoy).
TKD yang lebih tinggi dari tahun
sebelumnya: 1) DBH Rp117,16 Realisasi penyaluran Dana Desa
triliun, lebih tinggi Rp23,25 triliun sampai akhir Desember 2021
atau 24,76 persen (yoy) karena Rp71,85 triliun, lebih tinggi
penyaluran Kurang Bayar DBH Rp0,75 triliun atau 1,06 persen
s.d. TA 2020 sebesar Rp21,4 (yoy) yang disebabkan oleh
triliun; 2) DAK Fisik Rp57,07 penyaluran Dana Desa telah

50
Edisi Januari 2022

dilaksanakan untuk seluruh Pembiayaan Anggaran). Realisasi


pemda, hanya terdapat 22 Pembiayaan Utang sampai akhir
desa yang belum menerima Desember 2021 tersebut terdiri
penyaluran karena tidak atas realisasi Surat Berharga
memenuhi syarat salur. Negara (Neto) sebesar Rp877,51
triliun dan Pinjaman (Neto)
Capaian kinerja TKDD selama sebesar negatif Rp10,12 triliun.
tahun 2021 salah satunya
diprioritaskan untuk penanganan Di samping Pembiayaan
Covid-19 dan Pemulihan Utang, Pemerintah juga telah
Ekonomi Nasional sebagaimana merealisasikan Pembiayaan
diatur dalam PMK Nomor 162/ Investasi sebesar negatif
PMK.07/2021 yang di antaranya Rp142,46 triliun atau sebesar
adalah: 1) earmarking 8 persen 77,23 persen terhadap pagu
DAU/DBH untuk belanja APBN 2021 sebesar Rp184,46
kesehatan dan prioritas lainnya triliun. Pembiayaan Investasi
untuk penanganan Covid-19; lebih rendah Rp41,99 triliun antara
2) dukungan program PEN lain karena tidak terealisasinya
untuk perlindungan sosial (20 cadangan pembiayaan pendidikan
persen belanja Wajib DTU) sebesar Rp37,40 triliun, tambahan
dan pemulihan ekonomi (15 Penyertaan Modal Negara (PMN)
persen belanja wajib DTU); dan sebesar Rp20,10 triliun dan
3) penyaluran BLT Desa untuk penerimaan Kembali investasi
mendukung penanggulangan LMAN sebesar Rp22,90 triliun.
kemiskinan di desa. Pemberian Pinjaman terealisasi
melebihi target hingga Rp1,55
Berdasarkan realisasi triliun dari target APBN 2021
Pendapatan dan Belanja sebesar Rp0,45 triliun, hal ini
Negara, maka Defisit Anggaran karena penerimaan pengembalian
sampai dengan akhir Desember pinjaman lebih besar dari
2021 mencapai Rp783,70 triliun pemberian pinjaman. Kewajiban
atau sekitar 4,65 persen dari Penjaminan terealisasi 100
PDB (77,87 persen dari pagu persen dari pagu APBN 2021
APBN 2021). Sementara itu sebesar negatif Rp2,72 triliun
realisasi Pembiayaan Anggaran dan Pembiayaan Lainnya lebih
hingga akhir Desember 2021 tinggi Rp128,67 triliun dari pagu
ini sudah mencapai Rp868,63 APBN 2021 yang bersumber dari
triliun atau sebesar 86,31 persen tambahan pemanfaatan Saldo
terhadap pagu APBN 2021. Anggaran Lebih (SAL) Rp128,07
Realisasi Pembiayaan sampai triliun dan penerimaan Hasil
akhir Desember 2021 ini masih Pengelolaan Aset (HPA) Rp0,60
didominasi oleh Pembiayaan triliun hingga akhir Desember
Utang sebesar Rp867,39 triliun 2021.
(99,86 persen dari total nilai

51
Realisasi APBN Tahun 2021
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

52
Edisi Januari 2022

Realisasi APBN
Tahun 2021

K
inerja perekonomian PMI manufaktur yang terus
global mengalami berada di zona ekspansi,
penguatan di 2021, serta meningkatnya aktivitas
meskipun tertahan perdagangan dunia. Kinerja
oleh penyebaran pandemi pertumbuhan global
Covid-19 varian Delta, diperkirakan mengalami
disrupsi di sisi supply serta rebound cukup kuat di tahun
meningkatnya tekanan inflasi 2021.
di sejumlah negara maju
dan negara berkembang Di dalam negeri meningkatnya
lainnya. Pelonggaran restriksi aktivitas ekonomi tidak lepas
sosial di banyak negara turut dari keberhasilan Pemerintah
mendorong peningkatan dalam mengendalikan kasus
aktivitas ekonomi global, Covid-19 dan dukungan
tercermin pada menurunnya kebijakan stimulus ekonomi.
angka pengangguran, data Percepatan program vaksinasi
di tahun 2021 serta Program

53
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2021

Realisasi Sementara APBN Tahun 2021

(Dalam Triliun Rupiah)

54
Edisi Januari 2022

Penanganan Covid-19 dan Ekonomi Nasional baik di


Pemulihan Ekonomi Nasional tingkat pusat maupun daerah.
(PC PEN) telah terbukti efektif Dengan kinerja positif dari
dalam menjaga momentum pendapatan negara dan
pemulihan ekonomi. Inflasi optimalisasi belanja, maka
domestik terjaga dalam defisit dan pembiayaan utang
level yang rendah dan stabil, dapat ditekan lebih rendah
sementara stabilitas pasar dari targetnya. Momentum
keuangan juga relatif terjaga penguatan ekonomi domestik
dengan baik, tercermin pada dan kinerja positif APBN tahun
relatif stabilnya nilai tukar 2021 menjadi pijakan dalam
rupiah dan pergerakan Indeks memasuki tahun 2022, namun
Harga Saham Gabungan tetap terus waspada terhadap
(IHSG). Di sisi lain, sektor risiko pandemi Covid-19 dan
perbankan juga relatif solid ketidakpastian global.
dengan tingkat kecukupan
modal yang memadai, Kinerja Perekonomian
dana pihak ketiga (DPK)
Momentum pemulihan
tumbuh tinggi yang diikuti
ekonomi tetap terjaga dan
dengan mulai meningkatnya
berlanjut meskipun sempat
pertumbuhan kredit.
tertahan karena adanya
Membaiknya perdagangan varian delta pada triwulan
global dan kinerja ketiga tahun 2021. Berbagai
perekonomian domestik indikator ekonomi seperti
mendorong kinerja APBN indeks mobilitas dan belanja
tahun 2021 khususnya dari masyarakat pada triwulan
sisi Pendapatan Negara yang empat terus meningkat
melebihi target APBN maupun dan sudah kembali ke level
capaian prapandemi di tahun prapandemi. Indikator
2019 yang diikuti dengan konsumsi dan produksi seperti
pemberian insentif perpajakan indeks penjualan ritel dan
bagi dunia usaha. Di sisi lain, indeks keyakinan konsumen
peningkatan harga komoditas serta PMI manufaktur juga
turut mendorong perbaikan terus menunjukkan perbaikan.
kinerja penerimaan dari sisi Sektor eksternal masih
perdagangan internasional tumbuh sangat kuat yang
dan Penerimaan Negara Bukan tercermin dari tingginya
Pajak (PNBP). Sementara angka pertumbuhan ekspor
itu, Belanja Negara yang dan impor. Laju pertumbuhan
responsif serta fleksibel ekonomi kuartal IV 2021
dapat dioptimalkan terutama diperkirakan dapat berada
untuk penanganan pandemi di atas level 5,0 persen (yoy)
Covid-19 dan Pemulihan sehingga secara keseluruhan

55
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

kinerja ekonomi tahun 2021 Rata-rata nilai tukar rupiah


diproyeksikan tumbuh sekitar terhadap Dolar Amerika Serikat
3,7 persen. pada tahun 2021 mencapai
Rp14.312/USD. Di tengah
Tingkat inflasi tahun 2021 kondisi pasar keuangan global
sebesar 1,87 persen (yoy), yang masih fluktuatif akibat
relatif lebih tinggi dibandingkan berbagai sentimen seperti
inflasi tahun 2020, yang perkembangan kasus Covid-19
menunjukkan sinyal perbaikan dan normalisasi kebijakan
tingkat permintaan dan moneter negara maju, kinerja
konsumsi domestik. Inflasi nilai tukar rupiah relatif
tahun 2021 masih terjaga membaik dibandingkan tahun
dalam level yang rendah dan 2020. Stabilitas nilai tukar yang
stabil seiring dengan sinergi terjaga antara lain didukung
pelaksanaan bauran kebijakan oleh pemulihan ekonomi
fiskal, moneter, dan sektor domestik yang terus berlanjut,
riil, serta koordinasi yang stabilitas berbagai indikator
kuat antara pemerintah pusat makro ekonomi terutama
dan daerah, dengan otoritas tingkat inflasi yang relatif
moneter. Pemerintah terus rendah dan terkendali, surplus
berupaya meningkatkan akses neraca pembayaran dan
pangan masyarakat, menjaga kinerja neraca perdagangan
keterjangkauan harga, serta Indonesia yang solid, serta
meningkatkan kelancaran arus upaya penanggulangan kasus
distribusi. Covid-19 domestik yang
semakin terkendali.
Tingkat suku bunga Surat
Berharga Negara (SBN) Rata-rata harga minyak
10 tahun pada tahun 2021 mentah Indonesia (ICP)
mencapai 6,35 persen, atau pada tahun 2021 mencapai
lebih rendah jika dibandingkan USD68,5 per barel, relatif
dengan asumsi dalam APBN meningkat dibandingkan
Tahun 2021. Pergerakan suku realisasi tahun lalu. Tren
bunga SBN masih terjaga baik, peningkatan harga minyak
walaupun di tengah volatilitas didorong oleh membaiknya
pasar keuangan global akibat sisi permintaan karena faktor
kebijakan tapering off yang pemulihan ekonomi global. Di
dilakukan di Amerika Serikat sisi produksi, kebijakan OPEC+
dan beberapa negara Eropa yang masih memberlakukan
Barat. pemotongan produksi
minyak mentah di sepanjang
tahun 2021 menyebabkan

56
Edisi Januari 2022

tertahannya peningkatan suplai 2020 menjadi 10,14 persen


pasokan minyak mentah dunia. pada Maret 2021, sedangkan
tingkat ketimpangan turun dari
Lifting minyak dan gas bumi 0,385 pada September 2020
Indonesia pada tahun 2021 menjadi 0,384 pada Maret
berada di bawah target APBN 2021.
dan lebih rendah dari realisasi
tahun lalu. Lifting minyak dan Kinerja Pelaksanaan APBN
gas bumi rata-rata hingga Tahun 2021
November 2021 masing-
masing sebesar 657 ribu Realisasi sementara APBN
barel per hari dan 1.000 ribu tahun 2021 menunjukkan
barel setara minyak per hari. peningkatan kinerja dari
Penurunan tersebut antara lain sisi Pendapatan Negara
disebabkan oleh terlambatnya dan Belanja Negara dapat
implementasi beberapa dioptimalkan untuk mendukung
kegiatan pengeboran serta upaya pengendalian pandemi
mundurnya rencana onstream Covid-19 dan pemulihan
beberapa lapangan migas. ekonomi nasional serta tagihan
Lifting minyak dan gas bumi atas kewajiban Pemerintah.
sampai dengan akhir tahun Di sisi Pembiayaan Anggaran,
2021 diproyeksikan mencapai penerbitan utang dapat
masing-masing 662 ribu barel diefisienkan dengan tetap
per hari dan 982 ribu barel dapat mengoptimalkan
setara minyak per hari. Pembiayaan Investasi.
Kombinasi hal tersebut
Keberlanjutan tren pemulihan menjadikan defisit anggaran
perekonomian Indonesia hingga akhir tahun 2021
serta pelaksanaan program mencapai Rp783,70 triliun
pemulihan ekonomi nasional (sekitar 4,65 persen PDB) atau
melalui berbagai program lebih rendah Rp222,68 triliun
perlindungan sosial berdampak dari target yang ditetapkan
positif terhadap tingkat dalam APBN Tahun 2021.
kesejahteraan masyarakat. Hal
ini tercermin dari penurunan Realisasi sementara
tingkat pengangguran dari 7,07 pendapatan negara mencapai
persen pada Agustus 2020 Rp2.003,06 triliun, melampaui
menjadi 6,49 persen pada target yang ditetapkan dalam
Agustus 2021. Sementara APBN tahun 2021 (114,88
itu, tingkat kemiskinan juga persen dari target atau tumbuh
mengalami penurunan dari 21,56 persen dibandingkan
10,19 persen pada September realisasi tahun 2020). Realisasi

57
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

pendapatan negara terdiri Realisasi penerimaan


atas penerimaan perpajakan kepabeanan dan cukai sebesar
sebesar Rp1.546,51 triliun Rp268,98 triliun (125,13
(107,06 persen dari target persen dari target APBN
APBN 2021), Penerimaan 2021), meningkat 26,26 persen
Negara Bukan Pajak (PNBP) dibandingkan realisasi tahun
Rp451,98 triliun (151,57 2020. Capaian penerimaan
persen dari APBN 2021), dan kepabeanan dan cukai
penerimaan hibah Rp4,57 tersebut terutama ditopang
triliun. oleh kinerja penerimaan cukai
sebagai dampak kebijakan
Capaian realisasi penerimaan tarif cukai hasil tembakau,
perpajakan tumbuh 20,34 efektivitas pengawasan, serta
persen dibandingkan realisasi peningkatan aktivitas ekspor
tahun 2020 merupakan titik dan impor.
balik penerimaan perpajakan
kembali pada level prapandemi Realisasi PNBP mencapai
pada tahun 2019 sebesar Rp451,98 triliun atau 151,57
Rp1.546,14 triliun. Realisasi persen dari APBN 2021.
penerimaan perpajakan Capaian tersebut meningkat
terdiri atas penerimaan 31,46 persen dibandingkan
pajak serta penerimaan realisasi tahun 2020.
kepabeanan dan cukai. Peningkatan PNBP tersebut
Realisasi penerimaan pajak didukung meningkatnya harga
mencapai Rp1.277,53 triliun komoditas (minyak mentah,
(103,90 persen dari target minerba, Crude Palm Oil/
APBN 2021) atau meningkat CPO) serta membaiknya
sangat tinggi sebesar layanan PNBP K/L seiring
19,16 persen dibandingkan meningkatnya aktivitas
realisasi tahun 2020. Capaian masyarakat.
penerimaan pajak tersebut
dipengaruhi oleh membaiknya Realisasi PNBP SDA mencapai
penerimaan dari mayoritas Rp150,82 triliun (144,87
sektor utama penyumbang persen dari APBN) atau
penerimaan pajak, yang tumbuh 55,12 persen dari
diikuti pemanfaatan stimulus tahun 2020 yang terdiri dari
perpajakan yang tinggi. Hal PNBP SDA migas dan PNBP
ini merupakan cerminan yang SDA Nonmigas. Realisasi
menunjukkan penguatan PNBP SDA migas mencapai
pemulihan ekonomi sedang Rp98,01 triliun (130,68
berlangsung. persen dari APBN 2021)
atau tumbuh 41,87 persen

58
Edisi Januari 2022

dibandingkan realisasi tahun antara lain oleh kenaikan


2020. Kenaikan ini terutama pendapatan dari Hak Negara
disebabkan oleh kenaikan Lainnya (Penjualan Hasil
rata-rata ICP pada tahun 2021 Tambang dan Domestic
yang mencapai USD68,5 per Market Obligation migas) dan
barel dibandingkan USD40,4 pendapatan Layanan pada
per barel pada tahun 2020. beberapa K/L.
Di sisi lain, capaian realisasi
PNBP SDA nonmigas mencapai Pendapatan BLU sebesar
Rp52,81 triliun (181,43 persen Rp119,54 triliun (203,34
dari APBN 2021) atau naik persen dari APBN 2021)
87,65 persen dari tahun 2020. atau tumbuh 72,48 persen
Peningkatan ini terutama dibandingkan tahun 2020.
disebabkan oleh lebih tingginya Kenaikan ini terutama
harga komoditas minerba disebabkan oleh naiknya
terutama harga batubara pendapatan dari pengelolaan
acuan (HBA) pada tahun 2021 dana perkebunan kelapa
yang mencapai USD121/ton sawit akibat lebih tingginya
dibandingkan 2020 yang hanya harga CPO serta peningkatan
USD58/ton memengaruhi layanan pendidikan,
pendapatan SDA minerba. jasa penyelenggaraan
telekomunikasi, pengelolaan
Realisasi pendapatan dari kawasan, dan pendapatan dari
Kekayaan Negara yang layanan BLU K/L.
Dipisahkan (KND) mencapai
Rp30,50 triliun (116,71 persen Selanjutnya, realisasi
dari APBN 2021) atau lebih sementara belanja negara
rendah 53,85 persen dari mencapai Rp2.786,76 triliun
tahun 2020. Penurunan ini atau meningkat 7,37 persen
disebabkan oleh turunnya dari realisasi tahun 2020,
setoran dividen BUMN sejalan dengan strategi
perbankan karena dampak kebijakan APBN yang
pandemi Covid-19 dan tidak bersifat countercyclical yang
adanya setoran PNBP dari Sisa diambil Pemerintah untuk
Surplus BI. menangani munculnya varian
delta pada paruh kedua
Realisasi PNBP Lainnya tahun 2021 serta untuk
mencapai Rp151,12 triliun mendorong pertumbuhan
(138,42 persen dari APBN ekonomi nasional di tengah
2021) atau tumbuh 35,90 berlangsungnya dampak
persen dari tahun 2020. pandemi Covid-19. Penyerapan
Peningkatan ini disebabkan belanja negara tersebut

59
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

mencapai 101,34 persen untuk tambahan bantuan


dari pagu APBN 2021, yang Program Kartu Sembako,
utamanya disebabkan oleh Bantuan Sosial Tunai, dan
peningkatan pagu subsidi Bantuan Subsidi Kuota Internet,
energi, peningkatan belanja serta pelaksanaan Bantuan
K/L yang bersumber dari Sembako PPKM, Bantuan
PNBP/BLU seiring dengan Subsidi Upah, dan bantuan
peningkatan pendapatannya, uang kuliah tunggal (UKT).
serta pencatatan belanja Selain itu, juga dilakukan
modal pengadaan tanah oleh kebijakan realokasi dan
LMAN. refocusing belanja K/L sebagai
upaya untuk mendukung
Realisasi belanja Pemerintah program penanganan dampak
Pusat mencapai Rp2.001,06 pandemi Covid-19, termasuk
triliun (102,38 persen dari tidak dibayarkannya komponen
pagu APBN 2021) atau tunjangan kinerja dalam
meningkat 9,17 persen pemberian Gaji ke-13 dan
dari realisasi tahun 2020. Tunjangan Hari Raya.
Realisasi Belanja Pemerintah
Pusat terdiri dari belanja K/L Realisasi belanja non-K/L
mencapai Rp1.189,09 triliun mencapai Rp811,97 triliun
(115,23 persen dari pagu (88,01 persen dari pagu
APBN 2021) lebih tinggi dari APBN 2021) meningkat 5,00
realisasi tahun 2020 sebesar persen apabila dibandingkan
12,22 persen. Beberapa realisasinya tahun 2020, antara
faktor yang memengaruhi lain terdiri dari pembayaran
realisasi tersebut antara lain bunga utang yang efisien
peningkatan pagu belanja K/L atau turun Rp29,77 triliun.
untuk mendukung penanganan Efisiensi pembayaran bunga
Covid-19 dan berbagai program utang didukung oleh imbal
pemulihan ekonomi nasional hasil utang yang lebih rendah,
(PC-PEN) di bidang kesehatan, penurunan penerbitan utang,
perlindungan sosial, sektoral pemanfaatan SAL, serta kerja
K/L, dan juga bantuan pelaku sama Pemerintah dengan
UMKM. Tambahan belanja di Bank Indonesia berdasarkan
bidang kesehatan utamanya Surat Keputusan Bersama
untuk program vaksinasi, biaya (SKB) I, SKB II, dan SKB III
perawatan pasien Covid-19, berperan cukup signifikan
insentif nakes, serta dukungan dalam penurunan beban bunga
sarpras di Rumah Sakit. utang atas penerbitan SBN
Tambahan belanja di bidang dalam rangka penanganan
perlindungan sosial utamanya Covid-19 dan program PEN.

60
Edisi Januari 2022

Subsidi sebesar Rp243,08 Bagi Hasil, kinerja daerah


triliun atau meningkat 23,87 dalam memenuhi persyaratan
persen dari tahun 2020 , terdiri penyaluran Dana Transfer
dari subsidi energi sebesar Khusus dan pemanfaatan Dana
140,40 triliun atau meningkat Desa untuk pemberian BLT
sebesar 28,99 persen dari Desa.
tahun 2020 dan subsidi
nonenergi sebesar Rp102,68 Pemerintah terus melakukan
triliun atau meningkat sebesar perbaikan dalam penyaluran
17,50 persen dari tahun dan penggunaan TKDD untuk
2020. Peningkatan subsidi meningkatkan efisiensi dan
energi tersebut terutama efektivitas anggaran TKDD di
disebabkan oleh peningkatan daerah. Sebagai akibat dari
asumsi makro, harga adanya pandemi Covid-19
produk LPG (CP Aramco), yang masih terjadi pada
serta volume penyaluran tahun 2021 maka dilakukan
BBM bersubsidi. Adapun berbagai langkah kebijakan
penyaluran subsidi tersebut pelaksanaan TKDD dalam
digunakan untuk mendukung rangka mendukung pemulihan
program Pemulihan Ekonomi ekonomi di daerah, diantaranya
Nasional (PEN) melalui melalui penggunaan anggaran
pembebasan/diskon listrik, belanja wajib minimal 25
subsidi bunga UMKM, imbal persen dari Dana Transfer
jasa penjaminan (IJP) UMKM Umum (DTU) pada tahun 2021
dan korporasi, serta subsidi diarahkan untuk mendukung
pajak DTP. Subsidi tersebut program pemulihan ekonomi
ditujukan untuk memberikan daerah dan pembangunan
perlindungan bagi masyarakat manusia termasuk dukungan
terutama masyarakat miskin penyelenggaraan pendidikan,
dan rentan. penggunaan paling sedikit
sebesar 8 persen alokasi DAU
Realisasi anggaran Transfer yang diterima daerah diarahkan
ke Daerah dan Dana Desa untuk belanja kesehatan
(TKDD) tahun 2021 mencapai dalam rangka penanganan
Rp785,71 triliun (98,77 pandemi Covid-19, penyaluran
persen dari APBN tahun DBH dikaitkan dengan kinerja
2021), meningkat 3,04 persen daerah dalam optimalisasi
dibandingkan realisasi tahun penerimaan pajak untuk
2020. Realisasi anggaran DBH Pajak dan pengelolaan
TKDD tersebut antara lain lingkungan untuk DBH SDA,
dipengaruhi oleh tambahan percepatan penyelesaian
alokasi kurang bayar Dana kurang bayar DBH sampai

61
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

dengan tahun 2020 untuk rangka mendukung program


memperkuat kapasitas percepatan penanganan
keuangan daerah dalam rangka kemiskinan ekstrem untuk
penanganan pandemi Covid-19 mencapai target single digit
dan pemulihan ekonomi kemiskinan di Indonesia,
di daerah, pelaksanaan Pemerintah juga menerapkan
DAK Fisik diarahkan untuk kebijakan pemberian tambahan
mengutamakan penyerapan (top up) BLT Desa di 35
tenaga kerja lokal dan kabupaten prioritas.
penggunaan bahan baku
lokal serta pelaksanaan Pembiayaan anggaran tahun
DAK Nonfisik khususnya 2021 difokuskan Pemerintah
Dana Bantuan Operasional untuk menutup defisit
Kesehatan (BOK) provinsi/ anggaran yang antara lain
kabupaten/kota dan BOK digunakan untuk membiayai
Puskesmas dialokasikan keberlanjutan penanganan
sebesar 35 persen-40 persen pandemi Covid-19 dalam
untuk upaya pencegahan rangka pengadaan vaksin,
dan pengendalian Covid-19 mendorong pemulihan
dan perpanjangan batas ekonomi nasional, serta
waktu penyaluran DAK Fisik untuk mendukung penguatan
untuk Tahap I dan Tahap II, reformasi. Realisasi sementara
penggunaan DID minimal Pembiayaan Anggaran
sebesar 30 persen untuk pada tahun 2021 sebesar
bidang kesehatan dan Rp868,63 triliun (86,31
sisanya dapat digunakan persen dari APBN 2021).
untuk bidang pendidikan, Lebih rendahnya realisasi
penguatan perekonomian di pembiayaan anggaran tahun
daerah dan/atau perlindungan 2021 utamanya disebabkan
sosial, penggunaan Dana oleh lebih rendahnya
Keistimewaan DIY dapat realisasi pembiayaan utang,
digunakan untuk penanganan pembiayaan investasi
Covid-19, serta penggunaan dioptimalkan mendukung
Dana Desa diprioritaskan pemulihan ekonomi, dan
untuk jaring pengaman pemanfaatan SAL.
sosial berupa Bantuan
Realisasi pembiayaan utang
Langsung Tunai Desa (BLT
di tahun 2021 mencapai
Desa) dan untuk mendukung
Rp867,39 triliun atau lebih
penanganan pandemi Covid-19
rendah Rp309,97 triliun dari
serta pemulihan ekonomi
targetnya dalam APBN sebesar
di daerah. Selain itu dalam
Rp1.177,35 triliun. Realisasi

62
Edisi Januari 2022

pembiayaan utang di tahun Dengan defisit yang lebih


2021 sebagian dimanfaatkan rendah yang didukung oleh
untuk investasi pemerintah membaiknya pendapatan
pada BUMN dan BLU sebesar negara serta optimalisasi
Rp142,46 triliun. pembiayaan anggaran, terdapat
Sisa Lebih Pembiayaan
Pemerintah melanjutkan Anggaran (SiLPA) tahun 2021
kebijakan pembiayaan sebesar Rp84,93 triliun, jauh
investasi antara lain melalui lebih rendah dari tahun 2020
penyertaan modal negara sebesar Rp245,60 triliun. SiLPA
kepada BUMN dan investasi tersebut diharapkan dapat
kepada BLU untuk mendorong dimanfaatkan untuk memenuhi
percepatan pembangunan kewajiban Pemerintah yang
infrastruktur seperti jalan tertunda, agar kesehatan fiskal
tol, LRT Jabodebek, akses APBN ke depan semakin baik
perumahan bagi MBR, dalam mendukung konsolidasi
pariwisata, dan penyediaan fiskal 2023.
tanah untuk proyek strategis
nasional. Selain itu juga untuk
mendukung peningkatan
kualitas SDM dan melanjutkan
kebijakan pemberian pinjaman
ke daerah dalam rangka
percepatan pemulihan ekonomi
nasional.

63
Perkembangan Ekonomi Makro
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

64
Edisi Januari 2022

Perkembangan
Ekonomi Makro

S
iituasi pandemi (PEN) sangat efektif dalam
Covid-19 di mendukung penanganan
Indonesia terus pandemic covid-19 dan pemuihan
terkendali seiring ekonomi nasional. Perkembangan
dengan penurunan kasus leading indicator di Desember
aktif signifikan, namun 2021 terus menunjukkan
kewaspadaan terhadap penguatan, seperti Indek
perkembangan varian omicron keyakinan konsumen (IKK),
tetap terus diperkuat melalui PMI Manufaktur, konsumsi
kepatuhan terhadap protokol listrik terutama untuk sektor
kesehatan dan peningkatan industri, dan perbaikan aktivitas
vaksinasi nasional. masyarakat. Sementara
itu, perkembangan Indek
Dukungan kebijakan fiskal Pembangunan Manusia (IPM)
melalui instrumen APBN pada tahun 2021 menunjukkan
terutama melalui Program peningkatan mencapai 72,29
Pemulihan Ekonomi Nasional

65
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

pada tahun 2021 dari 71,49 pada nasional, menjaga stabilitas


tahun 2020. Indek Pembangunan makroekonomi, serta sistem
Manusia (IPM) merupakan ukuran keuangan ke depan.
yang menekankan bahwa manusia
dan kemampuannya harus Perkembangan harga di
menjadi kriteria utama untuk tingkat konsumen pada
menilai pembangunan nasional, Desember 2021 mengalami
bukan pertumbuhan ekonomi deflasi sebesar 0,57 persen
semata. Peningkatan IPM 2021 (mtm) ditengah peningkatan
terjadi pada semua dimensi, baik aktivitas konsumsi dan
umur panjang dan hidup sehat, mobilitas masyarakat
pengetahuan, dan standar hidup seiring situasi pandemi
layak. Hal ini berbeda dengan yang terkendali. Dengan
peningkatan IPM 2020 yang hanya demikian, Inflasi selama tahun
didukung oleh peningkatan pada 2021 tercatat sebesar 1,87
dimensi umur panjang dan hidup persen (yoy). Komponen inti
sehat dan dimensi pengetahuan, mengalami inflasi 1,56 persen
sedangkan dimensi standar hidup (yoy), didorong oleh perbaikan
layak mengalami penurunan. permintaan masyarakat. Inflasi
volatile food mengalami inflasi
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar 3,20 persen (yoy) karena
Amerika Serikat hingga akhir adanya kenaikan harga telur
tahun 2021 tercatat pada level dan daging ayam ras, minyak
relatif stabil dan cenderung goreng, dan beberapa jenis
menguat dan rupiah ditutup sayuran seiring kondisi cuaca
pada level Rp14.278/USD atau basah di tengah permintaan
mengalami depresiasi sebesar yang meningkat menjelang
2,7 persen dibandingkan level akhir tahun. Kenaikan harga
awal tahun. Rata-rata nilai tukar minyak goreng didorong
Rupiah terhadap dolar Amerika oleh masih meningkatan
Serikat selama tahun 2021 harga minyak sawit mentah
tercatat sebesar Rp14.312/USD. (Crude Palm Oil/CPO) global.
Memasuki tahun 2022, stabilitas Sementara itu, komponen
nilai tukar Rupiah juga masih administered price sedikit
tetap terjaga dimana Rupiah per mengalami kenaikan, mencapai
14 Januari 2022 berada pada 1,79 persen (yoy), karena
level Rp14.311/USD. Di sisi lain, adanya kenaikan terutama
cadangan devisa Indonesia per peningkatan tarif angkutan
akhir Desember 2021 masih udara seiring meningkatnya
berada pada level tinggi, yakni mobilitas masyarakat
tercatat sebesar USD144,9 antardaerah.
miliar. Posisi cadangan devisa
tersebut akan mampu mendukung
proses pemulihan ekonomi

66
Edisi Januari 2022

Perkembangan kunjungan
wisatawan manca negara
menunjukkan perbaikan di
November 2021, ditengah
perkembangan kasus covid
nasional yang terkendali. Hal
ini terlihat dari perkembangan
kunjungan wisata manca negara
di November 2021 naik sebesar
6,04 persen (yoy) dibandingkan
jumlah kunjungan di November
2020, dan naik 3,06 persen (mtm)
dibandingkan Oktober 2021.
Kunjungan wisatawan manca
negara (wisman) ke Indonesia
Januari hingga November
2021 tercatat sebesar 1,48 juta
kunjungan, turun sebesar 61,82
persen dibandingkan periode
sama tahun 2020. Sementara
itu, data sektor perhotelan pada
November 2021 menunjukkan
bahwa Tingkat Penghunian Kamar
(TPK) hotel klasifikasi bintang
mencapai rata-rata 47,83 persen
atau naik 7,66 poin dibandingkan
dengan TPK November 2020, dan
meningkat 2,21 poin dibandingkan
Oktober 2021.

67
Laporan Khusus
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Output Strategis
Tercapai Mendukung
Pemulihan Ekonomi

D
itengah pemenuhan Bantuan Sosial dalam rangka
kebutuhan penurunan kemiskinan
penanganan dampak ekstrem (PKE) kepada 1,16
Pandemi Covid-19, juta keluarga, Bantuan Upah
Pemerintah melalui Belanja kepada 8,4 juta pekerja/buruh,
Pemerintah Pusat (BPP) terus bantuan kuota internet kepada
mengupayakan agar pelayanan 66,6 juta siswa mahasiswa
publik tetap berjalan dengan dan tenaga pendidik, bantuan
baik, yang dapat dilihat dari uang kuliah tunggal (UKT)
capaian output strategis bagi 347,1 ribu mahasiswa,
di berbagai bidang, yang dan penyaluran program Kartu
manfaatnya dapat dirasakan Prakerja kepada 5,96 juta
langsung oleh masyarakat. penerima. Pada bidang subsidi,
terdapat capaian output
Capaian output strategis di strategis antara lain Diskon
bidang perlindungan sosial Listrik/Pembebasan Biaya pada
sampai dengan 31 Desember 30,8 juta pelanggan, Subsidi
2021 telah terealisasi antara Bunga UMKM kepada 21,1 juta
lain, Program Keluarga debitur, Insentif perumahan
Harapan (PKH) kepada 10,0 untuk 176,1 ribu unit rumah,
juta keluarga, Bantuan Pangan dan subsidi pupuk sebanyak
(Kartu Sembako) kepada 7,9 juta ton.
18,58 juta keluarga, Bantuan
Sembako PPKM kepada 5,8 Capaian output strategis di
juta keluarga, Bansos Tunai bidang kesehatan sampai
kepada 10 juta keluarga, dengan 31 Desember 2021

68
Edisi Januari 2022

Capaian Output Strategis s.d. 31 Desember 2021

69
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

antara lain penyaluran PBI- rumah tangga sebanyak


JKN kepada 94,0 juta jiwa, 126.876 SR (Sambungan
penyaluran Bantuan Iuran Rumah), dan 53 unit
JKN PBPU dan BP Kelas bendungan (persentase fisik
III kepada 42,0 juta jiwa, 80,01 persen). Sementara
pemberian Insentif Nakes itu, capaian output strategis
Pusat kepada 1,6 juta nakes, di bidang pendidikan antara
dan Pembayaran klaim pasien lain, penyaluran bantuan
Covid-19 untuk 1,5 juta pasien, pendidikan Program Indonesia
serta pengadaan vaksin Pintar (PIP) untuk 20,08 juta
Covid-19 sebanyak 308,9 juta siswa, Bidik Misi/KIP Kuliah
dosis. kepada 1,14 juta mahasiswa,
dan Bantuan Operasional
Selanjutnya, capaian Sekolah (BOS) Kemenag bagi
output strategis K/L di 8,84 juta siswa, Subsidi kuota
bidang infrastruktur dan internet sebanyak 39,3 juta
bidang pendidikan masih penerima melalui Kemdikbud
relatif on track terhadap dan 2,79 juta penerima melalui
target outputnya. Capaian Kemenag.
output strategis di bidang
infrastruktur, antara lain
pembangunan jaringan irigasi
600 km (persentase fisik
92,23 persen), pembangunan
jalan baru sepanjang 854,22
km (persentase fisik 95,2
persen), jembatan sepanjang
31.470,5 m (persentase fisik
95,1 persen), rel kereta api
sepanjang 215,34 km’sp,
pemasangan jaringan gas

70
Edisi Januari 2022

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

71
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Bea Cukai Mengakhiri


Tahun 2021 Dengan Dorong
Gebyar Ekspor Produk
Pertanian dari 34 Provinsi
dan Mengawali Tahun 2022
Dengan Launching Direktorat
Baru

T
utup tahun 2021, Bea Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo,
Cukai berperan aktif dengan mengangkat tema “Ekspor
dalam mendorong Tangguh, Indonesia Tumbuh”.
kegiatan Gebyar Kegiatan ini terpusat di Terminal
Ekspor produk pertanian dari 34 Peti Kemas Pelabuhan Laut
provinsi di Indonesia. Kegiatan Soekarno-Hatta, Makassar, dan
ekspor yang diselenggarakan diikuti secara daring dari seluruh
oleh Kementerian Pertanian Indonesia.
RI ini, dilakukan ke 124 negara
dengan perkiraan volume produk Bea Cukai Sumatera Bagian Timur
mencapai 1,3 juta ton dengan (Sumbagtim) turut mendorong
nilai sebesar Rp 14,4 triliun. ekspor produk pertanian dari
wilayah Sumatera Selatan.
Ekspor ini serentak dilepas oleh Dalam kegiatan Gebyar Ekspor
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin ini, Provinsi Sumsel kembali
Limpo dan Kepala Kepolisian mengekspor sejumlah komoditas
Republik Indonesia (Kapolri), pertanian dengan total 16,61

72
Edisi Januari 2022

ribu ton senilai Rp244,4 miliar olahan, kayu karet, kayu olahan,
ke sejumlah negara. Beberapa pinang biji, kelapa bulat, kopra,
komoditas tersebut diantaranya kopi, kulit manis dan cangkang
kayu olahan, mintak kelapa sawit. Ekspor komoditi tersebut
sawit, frozen fresh coconut milk, menuju ke-12 negara di Asia
serabut kelapa, palm kernell hingga Eropa dengan volume
shell, maggot dan kelapa bulat. 86,43 ribu ton dengan nilai
ekspornya mencapai Rp202,6
Bea cukai selalu siap miliar.
mendorong peningkatan ekspor,
terutama Sumatera Selatan, Tingginya potensi ekspor
dengan pelayanan maksimal produk pertanian, terutama
dan berbagai fasilitas. Karena wilayah Jambi, mendorong bea
komoditas pertanian menjadi cukai untuk selalu memberikan
salah satu produk ekspor pelayanan dan asistensi kepada
andalan untuk meningkatkan para pelaku usaha. Bea cukai
kesejahteraan para petani. berharap ke depan ekspor dari
Terdapat 10 komoditas Jambi semakin meningkat dan
pertanian yang diekspor dari memberikan dampak positif bagi
Jambi, yaitu gambir, karet kehidupan petani di Jambi.

73
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Pada kesempatan lainnya, Bea Peresmian direktorat dan subdirektorat


Cukai secara resmi menggelar baru di Bea Cukai diharapkan menjadi
launching direktorat baru di awal langkah yang baik, sehingga peran
tahun 2022. Launching direktorat dalam pelayanan dan pengawasan di
baru tersebut merupakan bidang kepabeanan dan cukai dapat
respon Bea Cukai terhadap berjalan dengan lebih maksimal,
perkembangan zaman yang mampu menyesuaikan dengan kondisi
semakin strategis, menjawab aktual di lapangan, dan mampu
tuntutan stakeholder, dan melaksanakan segala tanggung
mengoptimalkan pencapaian visi jawab dengan penuh komitmen dan
misi dan organisasi. semangat.

Adapun direktorat yang baru Selain itu patut disyukuri, bahwa Bea
diresmikan diantaranya Cukai mampu menutup tahun 2021
adalah Direktorat Kerja Sama dengan capaian kinerja yang sangat
Internasional Kepabeanan dan baik. Berkat peran seluruh pegawai
Cukai, Direktorat Komunikasi dan di berbagai daerah, Bea Cukai bisa
Bimbingan Pengguna Jasa, dan menjaga komitmen, konsistensi,
Direktorat Interdiksi Narkotika, semangat tinggi dan sinergi yang kuat.
serta diikuti dengan penambahan Semoga dengan resminya direktorat
Subdirektorat Kejahatan baru ini, dapat menjadi cambuk bagi
Lintas Negara pada Direktorat Bea Cukai dalam meningkatkan
Penindakan dan Penyidikan. capaian kinerja di tahun-tahun
mendatang.

74
Edisi Januari 2022

Ragam Manfaat
Program
Pengungkapan
Sukarela

S
etelah Amnesti Pajak belum atau kurang diungkap
berakhir, Direktorat dalam Amnesti Pajak akan
Jenderal Pajak diperlakukan sebagai
(DJP) Kementerian penghasilan dan dikenakan
Keuangan Pajak Penghasilan (PPh) pada
mengimplementasikan saat harta tersebut ditemukan
Pasal 18 Undang-Undang ditambah sanksi kenaikan
(UU) Pengampunan Pajak 200 persen. Pengenaan PPh
terkait perlakuan harta wajib atas harta yang diperlakukan
pajak peserta Amnesti Pajak sebagai penghasilan dihitung
yang belum atau kurang dari dasar pengenaan pajak
diungkap. Selanjutnya, untuk dikalikan tarif PPh Final dengan
memberikan kepastian tarif: 25 persen untuk wajib
hukum bagi pelaksanaan pajak badan; 30 persen untuk
Pasal 13 dan Pasal 18 UU wajib pajak orang pribadi;
Pengampunan Pajak, terbit dan 12,5 persen untuk wajib
Peraturan Pemerintah (PP) pajak tertentu yang menerima
Nomor 36 Tahun 2017 tentang penghasilan bruto dari usaha/
Pengenaan Pajak Penghasilan pekerjaan bebas kurang
Tertentu Berupa Harta Bersih dari Rp4,8 miliar atau selain
yang Diberlakukan atau dari usaha/pekerjaan bebas
Dianggap Sebagai Penghasilan. kurang dari Rp632 juta, baik
dari satu penghasilan maupun
Salah satu hal yang diatur gabungan.
dalam regulasi tersebut
adalah atas harta yang

75
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Dampak Amnesti Pajak pertumbuhan pembayaran


terhadap kepatuhan wajib wajib pajak peserta Amnesti
pajak sangat positif, terutama Pajak di tahun 2016-2017
bagi peserta Amnesti Pajak. sebesar 132,5 persen dan
Di periode setelah Amnesti di tahun 2017-2018 sebesar
Pajak, rasio kepatuhan wajib 35,4 persen lebih tinggi
pajak peserta Amnesti Pajak dibandingkan pertumbuhan
lebih tinggi dibandingkan rasio pembayaran wajib pajak
kepatuhan nasional. Selain itu, non-peserta Amnesti Pajak di
pertumbuhan pembayaran PPh tahun 2016-2017 sebesar 21,4
Tahunan orang pribadi peserta persen dan di tahun 2017-2018
Amnesti Pajak dari tahun sebesar 13,1 persen.
2016 hingga 2018 melonjak,
jauh lebih tinggi dibandingkan Namun, di sisi lain terdapat
pertumbuhan pembayaran kondisi di mana masih terdapat
non-peserta Amnesti peserta Amnesti Pajak yang
Pajak. Sebagai gambaran, belum mendeklarasikan

76
Edisi Januari 2022

seluruh asetnya. Padahal, Selain data keuangan, melalui


penegakan hukum pasca PP Nomor 31 Tahun 2012
Amnesti merupakan salah DJP memiliki kewenangan
satu parameter keberhasilan untuk mendapatkan data
implementasi program dan informasi dari instansi,
tersebut. lembaga, asosiasi, dan
pihak lainnya (ILAP). Secara
Apalagi, DJP telah memiliki total, terdapat 80 negara, 69
seperangkat sistem dan instansi dengan 337 jenis
regulasi untuk mendapatkan data yang meliputi data
data-data keuangan wajib transaksi, data identitas, data
pajak, seperti UU Nomor perizinan, dan data bersifat
9 Tahun 2017 tentang non-transaksional yang dapat
Penetapan Peraturan diperoleh dan digunakan
Pemerintah Pengganti DJP untuk menggali potensi
Undang-Undang Nomor perpajakan, membangun basis
1 Tahun 2017 tentang data, melakukan analisis profil
Akses Informasi Keuangan dan risiko wajib pajak secara
untuk Kepentingan mendalam.
Perpajakan Menjadi
Undang-Undang. Sebagai Semua kewenangan tersebut
petunjuk teknisnya telah menyebabkan membanjirnya
terbit Peraturan Menteri data yang perlu diklarifikasikan
Keuangan (PMK) Nomor 70/ kepada wajib pajak. Sebagai
PMK.03/2017 sebagaimana catatan, dari pemanfaatan
telah diperbarui terakhir data AEoI yang diterima DJP
dengan PMK Nomor 19/ tahun 2018 terdapat selisih
PMK.03/2018. harta setara kas dengan data
saldo keuangan domestik dan
Selain itu, DJP juga inbound (hasil pertukaran data
berwenang untuk internasional) yang sedang
mendapatkan informasi diklarifikasi ke 131.438 wajib
keuangan secara otomatis pajak senilai Rp670 triliun.
dari otoritas pajak negara Adapun dari penyandingan
mitra atau yurisdiksi mitra antara penghasilan inbound
melalui skema Automatic dengan penghasilan luar
Exchange of Information negeri SPT Tahunan, terdapat
(AEoI) yang telah diatur data yang sedang diklarifikasi
dalam PMK Nomor 39/ sebesar Rp676 triliun kepada
PMK.03/2017 tentang Tata 50.095 wajib pajak.
Cara Pertukaran Informasi
Berdasarkan Perjanjian Kondisi ini dirasa akan
Internasional. memberatkan wajib pajak
di tengah kondisi pandemi

77
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

yang memberikan dampak Selain tarif yang lebih rendah,


perlambatan ekonomi dan manfaat lain bagi wajib pajak
penurunan performa keuangan yang mengikuti PPS Kebijakan
sebagian besar wajib pajak. I adalah tidak dikenai sanksi
Oleh karena itu, Program administratif kenaikan 200
Pengungkapan Sukarela (PPS) persen sebagaimana diatur
hadir sebagai oase. Program dalam PP Nomor 36 Tahun
ini memberikan kesempatan 2017. Diatur pula terkait
kepada wajib pajak untuk perlindungan data wajib pajak,
untuk melaporkan kewajiban yaitu data atau informasi
perpajakan yang belum dipenuhi yang bersumber dari Surat
secara sukarela melalui Pemberitahuan Pengungkapan
pembayaran PPh berdasarkan Harta (SPPH) dan lampirannya
pengungkapan harta. yang diadministrasikan oleh
Kementerian Keuangan atau
Dua Kebijakan PPS pihak lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan PPS
Ada dua kebijakan yang
tidak dapat dijadikan sebagai
diatur dalam program ini.
dasar penyelidikan, penyidikan,
Kebijakan I diperuntukkan bagi
dan/atau penuntutan pidana
peserta Amnesti Pajak baik
terhadap wajib pajak.
orang pribadi maupun badan
yang ingin mengungkapkan Adapun Kebijakan II
harta yang tidak atau belum diperuntukkan bagi wajib pajak
sepenuhnya dilaporkan dalam orang pribadi baik peserta
Surat Pernyataan Harta (SPH) Amnesti Pajak maupun non-
ketika mengikuti Amnesti Pajak. peserta Amnesti Pajak yang
Tarif PPh Final yang ditawarkan ingin mengungkapkan harta
pun lebih meringankan wajib bersih yang diperoleh sejak
pajak dibandingkan tarif PP 2016 sampai dengan 2020
Nomor 36 Tahun 2017, yaitu yang masih dimiliki sampai
11 persen untuk deklarasi luar dengan 31 Desember 2020 dan
negeri; 8 persen untuk aset luar belum dilaporkan dalam SPT
negeri yang direpatriasi dan Tahunan 2020. Kebijakan ini
aset dalam negeri; dan 6 persen dilatarbelakangi oleh kondisi
untuk aset luar negeri yang masih adanya wajib pajak yang
direpatriasi dan aset dalam belum melaporkan penghasilan
negeri, yang diinvestasikan tahun pajak 2016 hingga
dalam Surat Berharga Negara 2020 sesuai ketentuan yang
atau kegiatan usaha sektor dibuktikan dengan banyaknya
pengolahan Sumber Daya Alam data harta yang perlu
atau sektor energi terbarukan di diklarifikasi DJP kepada wajib
dalam wilayah NKRI. pajak.

78
Edisi Januari 2022

Apabila tidak mengikuti PPS, maka Mengingat manfaat dan


wajib pajak akan dikenai PPh kemudahan yang ditawarkan,
sesuai tarif yang berlaku ditambah sebaiknya wajib pajak tidak
sanksi administrasi. Tarif PPh melewatkan kesempatan ini
pada lapisan penghasilan tertinggi sebab PPS diselenggarakan
menurut aturan yang berlaku hanya enam bulan mulai
untuk tahun pajak tersebut adalah 1 Januari hingga 30 Juni
sebesar 30 persen. Apabila wajib 2022. Wajib pajak dapat
pajak mengikuti PPS Kebijakan memanfaatkan saluran khusus
II, tarif yang ditawarkan relatif telepon 1500008 maupun
lebih rendah yaitu 18 persen saluran informasi lain seperti
untuk deklarasi luar negeri; 14 email di informasi@pajak.
persen untuk aset luar negeri yang go.id, Twitter @kring_pajak,
direpatriasi dan aset dalam negeri; dan live chat di www.pajak.
dan 12 persen untuk aset luar go.id untuk mendapatkan
negeri yang direpatriasi dan aset informasi mengenai PPS.
dalam negeri, yang diinvestasikan Selain itu, disediakan pula
dalam Surat Berharga Negara atau layanan whatsapp di nomor
kegiatan usaha sektor pengolahan 08115615008.
Sumber Daya Alam atau sektor
energi terbarukan di dalam
wilayah NKRI.

Selain tarif yang relatif lebih


rendah, manfaat lain mengikuti
Kebijakan II adalah tidak
diterbitkan ketetapan pajak atas
kewajiban perpajakan harta yang
belum atau kurang diungkapkan
dalam SPPH. Perlindungan data
bagi wajib pajak juga diberikan
jaminan sebagaimana pada
Kebijakan I.

Untuk mengikuti PPS, wajib pajak


tidak lagi perlu mendatangi kantor
pajak sebagaimana pada program
Amnesti Pajak. Mekanisme
penyampaian SPPH dilakukan
secara daring melalui akun wajib
pajak di www.pajak.go.id.

79
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Sinergi Ujung Utara


Indonesia Dalam
Mengukir Prestasi

K
antor Wilayah dan Maluku Utara yang terdiri
Direktorat Jenderal dari 37 kabupaten dan 7
Pajak Sulawesi Utara, kota serta memiliki moda
Tengah, Gorontalo, transportasi yang beragam,
dan Maluku Utara (Kanwil DJP tentunya menjadi tantangan
Suluttenggomalut) merupakan tersendiri bagi Kanwil DJP
unit vertikal Direktorat Jenderal Suluttenggomalut dalam upaya
Pajak Kementerian Keuangan menghimpun penerimaan
yang berlokasi di Kota Manado. pajak untuk tahun 2021
sebesar Rp10,20 triliun.
Sebagai ujung tombak
penerimaan negara yang Pandemi Corona Virus Disease
berada di ujung utara 2019 (Covid-19) yang melanda
Indonesia, Kanwil DJP sebagian besar negara-
Suluttenggomalut membawahi negara di dunia termasuk
unit vertikal yang terdiri dari Indonesia meluluhlantakkan
11 Kantor Pelayanan Pajak sendi-sendi perekonomian
(KPP) Pratama dan 16 Kantor internasional dan nasional
Pelayanan, Penyuluhan, dan yang menimbulkan dampak
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) negatif secara langsung bagi
yang harus ditempuh melalui penerimaan pajak. Selain
jalur darat, laut, dan udara. itu, pandemi Covid-19 juga
Dengan karakteristik wilayah membuat perubahan pada pola
kerja yang luas meliputi 4 kerja dan kesehatan pegawai di
provinsi yaitu Sulawesi Utara, Kanwil DJP Suluttenggomalut.
Sulawesi Tengah, Gorontalo Walaupun target dan

80
Edisi Januari 2022

tantangan terpampang, namun Prestasi Gemilang di Tahun yang


tekad dan semangat berkarya Penuh Tantangan
serta berprestasi bagi negeri
terus tertanam kuat dalam benak Tahun 2021 menjadi tahun
seluruh pegawai di lingkungan yang gemilang bagi Kanwil DJP
Kanwil DJP Suluttenggomalut. Suluttenggomalut karena semboyan
“Sinergi Membangun Prestasi”
“Sinergi Membangun Prestasi”, dibuktikan secara nyata dengan
sebuah semboyan sekaligus tekad tercapainya target penerimaan 100
yang tercetus pada saat Rapat persen oleh Kanwil dan seluruh KPP
Koordinasi Daerah II tanggal 17- Pratama di lingkungan Kanwil DJP
18 Juni 2021 menjadi salah satu Suluttenggomalut. Capaian ini juga
landasan seluruh pegawai Kanwil sekaligus menempatkan Kanwil DJP
DJP Suluttenggomalut dalam Suluttenggomalut dalam urutan
melakukan sinergi untuk saling pertama Kanwil DJP di luar Jakarta
bahu membahu mewujudkan yang mencapai target penerimaan
misi bersama. Seluruh pegawai pajak untuk tahun 2021.
di lingkungan Kanwil DJP
Suluttenggomalut, mulai dari Dengan target penerimaan tahun
pimpinan tertinggi sampai 2021 sebesar Rp10,20 triliun, Kanwil
pada tingkat pelaksana secara DJP Suluttenggomalut berhasil
bersama-sama sepakat untuk menghimpun penerimaan sebesar
bersinergi dalam melaksanakan Rp10,97 triliun atau 107,57 persen
tugas dan tanggung jawab. Di dari target penerimaan dengan
titik inilah, muncul gagasan pertumbuhan 24,42 persen (yoy).
kredo “No One Left Behind”,
Tercapainya target penerimaan
sebuah komitmen untuk bergerak
di Kanwil DJP Suluttenggomalut
bersama menuju satu tujuan
ditunjang oleh potensi yang terdiri
tanpa meninggalkan yang lainnya
dari beberapa sektor utama yang
untuk mengukir prestasi.
tercantum dalam tabel berikut ini:

Sektor Utama Penerimaan Kanwil DJP Suluttenggomalut

81
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Kontribusi untuk masing- Pajak Pertambahan Nilai dengan


masing sektor tersebut kontribusi sebesar 39,15 persen,
sebesar 22,21 persen untuk PPh Pasal 21 sebesar 22,40
Industri Pengolahan, 20,23 persen, PPh Final sebesar 14,42
persen untuk Perdagangan persen, PPh Pasal 22 sebesar
Besar dan Eceran; Reparasi dan 7,39 persen, dan PPh Pasal
Perawatan Mobil dan Sepeda 25/29 Badan sebesar 5,47
Motor, 16,23 persen untuk persen.
Administrasi Pemerintahan dan
Jaminan Sosial Wajib, 15,21 Selain tercapainya target
persen untuk Konstruksi, 6,21 penerimaan sebesar
persen untuk Jasa Keuangan 107,57 persen, Kanwil DJP
dan Asuransi. Potensi-potensi Suluttenggomalut juga berhasil
tersebut menjadi perhatian meraih capaian kepatuhan
khusus untuk dilakukan penyampaian SPT tahun 2021
pengawasan lebih agar potensi sebesar 106,21 persen. Dari
pajak yang dihasilkan dapat capaian tersebut menunjukkan
langsung diamankan. bahwa wajib pajak semakin
patuh dalam melaporkan
Berdasarkan jenis pajak, kewajiban perpajakan yang
terdapat 5 besar jenis pajak tentunya akan berdampak pada
yang menopang penerimaan realisasi penerimaan pajak.
Kanwil DJP Suluttenggomalut.
Jenis pajak tersebut meliputi Berbagai strategi telah dilakukan
untuk mencapai hasil yang
82
Edisi Januari 2022

optimal. Dari sisi penerimaan, Disamping itu, dalam upaya


strategi yang dibangun adalah memahami dan mengamati
pembentukan tim analisis data proses bisnis wajib pajak,
potensi pajak untuk sektor para fiskus secara langsung
pertambangan, sektor hasil bumi melakukan kunjungan kerja ke
(kopra dan kelapa sawit), dan beberapa wajib pajak strategis.
sektor perdagangan, melakukan
joint program bersama Kanwil Semua strategi tersebut
Direktorat Jenderal Bea dan tidak akan berjalan optimal
Cukai (DJBC) dan Direktorat tanpa dukungan seluruh wajib
Jenderal Anggaran (DJA) dalam pajak di wilayah Kanwil DJP
hal pertukaran data untuk Suluttenggomalut. Oleh karena
mengoptimalkan penerimaan itu, Kepala Kantor Wilayah
negara, menjalin kerja sama DJP Suluttenggomalut Dodik
dengan pemerintah daerah Samsu Hidayat menyampaikan
dalam rangka optimalisasi apresiasi yang sebesar-besarnya
pajak pusat dan pajak daerah, kepada wajib pajak yang telah
pengumpulan data Instansi, melaksanakan kewajiban
Lembaga, Asosiasi, dan Pihak pajaknya dengan baik dan benar.
lain (ILAP) pertambangan berupa
“Terima kasih sebesar-
data Rencana Kerja dan Anggaran
besarnya Kami ucapkan kepada
Belanja (RKAB) tahun 2020/2021
seluruh wajib pajak yang
yang berasal dari dinas Energi dan
telah menjalankan kewajiban
Sumber Daya Mineral, melakukan
perpajakannya dengan baik dan
ekstensifikasi dan penyisiran wajib
benar walaupun disituasi seperti
pajak pada kawasan ekonomi
saat ini. Kita ketahui bersama,
baru, sektor pertambangan atas
sampai saat ini kita masih
kewajiban Pajak Penghasilan
dihadapkan dengan pandemi
(PPh) pemotongan atau
Covid-19 tapi hal tersebut
pemungutan serta sektor
bukanlah suatu halangan
bisnis ritel. Kerja sama dengan
karena terbukti para wajib pajak
Aparat Penegak Hukum (APH)
tetap patuh dan taat dalam
juga dilakukan dalam upaya
menjalankan kewajiban dengan
pelaksanaan penegakan hukum di
membayar dan melaporkan
bidang perpajakan.
pajaknya,” ucap Dodik.
Dari sisi kepatuhan, strategi
Dodik menambahkan, adanya
yang dilakukan antara lain
dukungan dan partisipasi dari
pendampingan atau asistensi
wajib pajak dapat membantu
oleh fiskus kepada wajib pajak
menjaga perekonomian
dan peningkatan kesadaran wajib
nasional. Oleh karena itu Kanwil
pajak melalui dialog dan edukasi
DJP Suluttenggomalut beserta
perpajakan terkait pentingnya
seluruh unit vertikal akan terus
pajak bagi bangsa dan negara.

83
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

berupaya memberikan pelayanan Kinerja, Penguatan


terbaik kepada wajib pajak dan Pengawasan, dan Peningkatan
pastinya akan terus bekerja Kualitas Pelayanan Publik.
secara optimal dengan tetap
menjaga integritas. Sebagaimana yang telah
disampaikan oleh Menteri
Terus berjalan bersama Keuangan Republik Indonesia
Sri Mulyani Indrawati kepada
Sebagai salah satu upaya seluruh jajarannya yakni
dalam program Pemulihan bekerja dengan sabar, syukur,
Ekonomi Nasional, pemerintah dan ikhtiar. Pesan tersebut
melalui Kementerian Keuangan harus diterapkan dalam
mengeluarkan berbagai kebijakan menjalankan tugas sehari-hari
terutama untuk membantu wajib dengan berpedoman pada nilai-
pajak dalam menghadapi dampak nilai Kementerian Keuangan
pandemi Covid-19. Terutama yaitu Integritas, Pelayanan,
dengan telah disahkannya Sinergi, Profesionalisme, dan
Undang-Undang Harmonisasi Kesempurnaan.
Peraturan Perpajakan yang
merupakan salah satu wujud Dengan bergandengan tangan
untuk mendukung Pemulihan bersama, seluruh pimpinan dan
Ekonomi Nasional sekaligus jajaran keluarga besar Kanwil
reformasi perpajakan. DJP Suluttenggomalut siap
untuk mengikuti perubahan
Dalam rangka mendukung yang menjadi bagian dari
hal tersebut, Kanwil DJP proses reformasi perpajakan
Suluttenggomalut bersama dan Pemulihan Ekonomi
seluruh unit vertikal terus Nasional.
bersinergi untuk mencapai tujuan
bersama dalam mewujudkan Menyambut tahun 2022 yang
Indonesia Maju dan berkomitmen tidak kalah menantang, Kanwil
untuk memberikan pelayanan DJP Suluttenggomalut akan
terbaik kepada wajib pajak. mempersiapkan diri secara
maksimal dan akan terus
Kanwil DJP Suluttenggomalut berinovasi dengan bekerja
juga berkomitmen untuk menjadi secara produktif, profesional,
kantor berzona integritas dengan penuh integritas, serta sinergi
predikat Wilayah Bebas dari yang terus tercipta sehingga
Korupsi dan Wilayah Birokrasi di tahun 2022 akan tetap
Bersih dan Melayani melalui 6 berkarya bagi negeri dan
area perubahan yang meliputi tercipta prestasi-prestasi
Manajemen Perubahan, gemilang berikutnya.
Penataan Tatalaksana, Penataan
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Penguatan Akuntabilitas

84
Edisi Januari 2022

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

85
Penerimaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Pecah Rekor
Sejak 2008,
Penerimaan
Pajak 2021
Tembus target
APBN
86
Edisi Januari 2022

Penerimaan
Pajak

M
enutup tahun 2021, penerimaan pajak terkontraksi
Direktorat Jenderal 19,55 persen (yoy).
Pajak akhirnya
berhasil mencatat Tercapainya penerimaan
sejarah yang membanggakan. pajak hingga 103,90 persen
Setelah 13 tahun lamanya dari target APBN 2021
penerimaan pajak tidak pernah dipengaruhi oleh beberapa
mencapai target APBN, pada faktor utama. Pertama,
akhirnya target berhasil meningkatnya kepatuhan
terlewati pada tahun 2021. Wajib Pajak (WP) yang
Realisasi penerimaan pajak merupakan salah satu
sampai dengan akhir tahun prasyarat optimalnya
2021 tercatat Rp1.227,53 penerimaan pajak. Kedua,
triliun, atau tumbuh 19,16 faktor eksternal berupa
persen (yoy) lebih baik dari membaiknya harga komoditas
periode sebelumnya. Pada utama dunia yang mendorong
periode yang sama tahun lalu, aktivitas perdagangan

87
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Penerimaan Pajak Tahun 2021

Pertumbuhan yoy Kumulatif 2020 dan 2021

88
Edisi Januari 2022

internasional. Ketiga, pulihnya capaian Rp643,65 triliun atau


aktivitas konsumsi masyarakat tumbuh 14,73 persen (yoy).
seiring pelonggaran restriksi Selanjutnya, penerimaan PBB
dan perbaikan progres berhasil mencapai target
pertumbuhan ekonomi. penerimaan pajak sejak bulan
Selain itu, capaian nasional Oktober 2021 dengan realisasi
penerimaan pajak yang sebesar Rp18,92 triliun, atau
gemilang merupakan buah 127,61 persen dari target.
dari dukungan dan kerja keras Kinerja PPN dan PPnBM
seluruh unit vertikal Direktorat sebagai representasi pajak
Jenderal Pajak. Berdasarkan atas konsumsi tumbuh 22,35
data sementara, sebanyak 15 persen (yoy), atau mencapai
Kantor Wilayah DJP berhasil 106,25 persen dari target.
mencapai target diatas 100 Sedangkan kelompok Pajak
persen pada tahun 2021, jauh Lainnya kembali mengalami
lebih baik daripada tahun pertumbuhan tinggi sebesar
sebelumnya dimana hanya 63,84 persen (yoy), dampak
8 Kantor Wilayah DJP yang dari kenaikan tarif Bea Meterai
berhasil memenuhi target. dan setoran penerimaan
Sementara itu, kenaikan jumlah dari pemberlakuan Meterai
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Elektronik.
yang berhasil mencapai target
pada tahun 2021 hampir Kinerja Jenis Pajak Utama
mencapai dua kali dari tahun
Sampai dengan penghujung
sebelumnya. Sejumlah 208
tahun 2021, hampir seluruh
KPP pada tahun 2021 berhasil
jenis pajak mencatatkan
mencapai target diatas 100
pertumbuhan yang
persen, lebih baik dibandingkan
memuaskan. Realisasi PPN
tahun sebelumnya dimana
Dalam Negeri mencapai 102,46
tercatat hanya 110 KPP yang
persen dari target, dan tumbuh
realisasinya melebihi target.
14,01 persen (yoy). Selaras
Sampai dengan akhir dengan PPN Dalam Negeri,
Desember 2021, seluruh PPN Impor juga mengalami
kelompok penerimaan pertumbuhan mencapai
menunjukkan kinerja yang 36,33 persen (yoy). Tingginya
menggembirakan. Penerimaan penerimaan PPN Impor
PPh Migas tumbuh tinggi sejalan dengan peningkatan
60,06 persen (yoy) dan aktivitas impor Indonesia serta
berhasil melewati target pemulihan aktivitas ekonomi
penerimaan pajak sejak bulan sampai dengan akhir tahun
lalu. Selaras dengan PPh 2021. Bahkan, pada bulan
Migas, kinerja PPh Non Migas November 2021 nilai Impor
juga tumbuh positif dengan Indonesia tercatat sangat

89
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Penerimaan Jenis-Jenis Pajak Utama

Penerimaan Sektor-sektor Utama

90
Edisi Januari 2022

tinggi sebesar USD19,33 miliar. growth sampai dengan akhir


tahun sebesar 60,52 persen
Selanjutnya, penerimaan PPh (yoy), walaupun tren nya
Badan pada akhir tahun 2021 melambat di kuartal keempat.
tercatat tumbuh 25,63 persen Tingginya penerimaan
(yoy), dampak dari berakhirnya Sektor Pertambangan
waktu pemberian insentif masih merupakan dampak
pengurangan angsuran PPh dari global demand akan
Badan pada sebagian besar komoditas tambang yang
sektor. Sedangkan PPh Pasal tinggi serta diiringi dengan
26 mampu tumbuh 24,13 melonjaknya harga komoditas
persen (yoy) serta mencapai tambang dunia. Selanjutnya,
130,79 persen dari targetnya, kinerja Sektor Informasi dan
yang merupakan dampak dari Komunikasi terus berada di
kenaikan pembayaran dividen zona hijau dan mampu tumbuh
dan bunga. Sementara itu, PPh double digits 14,03 persen
Pasal 21 tercatat mengalami (yoy). Sektor Jasa Keuangan
pertumbuhan 6,16 persen dan Asuransi menutup akhir
(yoy) seiring dengan perbaikan tahun 2021 dengan masuk
utilisasi tenaga kerja. ke zona positif serta mampu
tumbuh terbatas 0,02 persen
Kinerja Penerimaan Pajak
(yoy).
Sektoral, Seluruh Sektor
Utama Tumbuh Positif Selaras dengan penerimaan
kumulatif, penerimaan
Secara kumulatif sampai
triwulan IV seluruh sektor
dengan akhir tahun 2021,
utama juga menunjukkan
seluruh sektor utama
kinerja yang positif. Sektor
berhasil mencatatkan
Industri Pengolahan kembali
pertumbuhan positif. Sektor
mengalami pertumbuhan yang
Industri Pengolahan tumbuh
memuaskan dengan capaian
mencapai 16,77 persen (yoy).
22,48 persen pada kuartal IV
Begitu pula dengan Sektor
tahun 2021. Demikian pula
Perdagangan yang tumbuh
dengan Sektor Perdagangan
kuat 28,79 persen (yoy). Kinerja
yang mampu menorehkan
menggembirakan kedua
pertumbuhan 47,62 persen,
sektor tersebut sejalan dengan
tertinggi dibandingkan
pulihnya permintaan global
pertumbuhan kuartal lainnya
dan domestik yang mendorong
pada tahun 2021. Sektor
peningkatan produksi,
lainnya dengan capaian yang
konsumsi, ekspor dan impor.
menggembirakan adalah
Sementara itu, pertumbuhan
Sektor Jasa Keuangan dan
Sektor Pertambangan masih
Asuransi yang secara dramatis
melanjutkan extraordinary

91
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Insentif Pajak Tahun 2021

92
Edisi Januari 2022

mengalami pertumbuhan 11,63 diantaranya merupakan


persen pada kuartal IV tahun kontribusi dari pemanfaatan
2021 seiring profitabilitas yang insentif untuk meningkatkan
semakin membaik di tengah daya beli masyarakat, insentif
penurunan tingkat suku bunga untuk membantu likuiditas
dan penurunan tarif PPh Final dan kelangsungan usaha,
bunga obligasi. insentif penurunan tarif
PPh Badan yang berlaku
Pemanfaatan Insentif Pajak umum, dan insentif untuk
Tahun 2021 mencapai 112,6 membantu UMKM. Insentif
Persen dari Target untuk meningkatkan daya beli
masyarakat dengan PPh Pasal
Pajak sebagai salah satu
21 Ditanggung Pemerintah
instrumen pemulihan
merupakan insentif dengan
ekonomi berfungsi untuk
jumlah penerima manfaat
menjaga stabilitas serta untuk
terbesar yaitu sebanyak
memenuhi target penerimaan
106.118 Pemberi Kerja dengan
pajak. Oleh karena itu, insentif
realisasi mencapai Rp5,23
fiskal masih diperlukan di
triliun. Sedangkan insentif
tengah kondisi perekonomian
dengan realisasi terbesar
yang masih dalam tahap
adalah insentif pengurangan
pemulihan dan masih
angsuran PPh pasal 25 dengan
memerlukan dukungan dari
realisasi sebesar Rp26,89
Pemerintah. Pada tahun 2021,
triliun.
realisasi pemanfaatan Insentif
Pajak terlihat sangat baik yaitu Insentif lainnya berupa PPN
sebesar Rp68,32 triliun, atau DTP (Ditanggung Pemerintah)
mencapai 112,6 persen dari rumah yang merupakan
target. Pemanfaatan insentif ini pelaksanaan dari PMK
sangat penting dalam rangka Nomor 21/PMK.010/2021
mendukung program PEN telah dimanfaatkan oleh 941
(Pemulihan Ekonomi Nasional) Pengembang dengan capaian
yang tidak hanya mendukung realisasi sebesar Rp0,79 triliun.
sisi produksi, tetapi juga Selanjutnya, insentif PPnBM
mendukung sisi konsumsi. DTP Kendaraan Bermotor telah
dimanfaatkan dengan baik
Insentif Dunia Usaha yang
oleh 6 Pabrikan Kendaraan
merupakan pelaksanaan
Bermotor dengan realisasi
PMK Nomor 9/PMK.03/2021
Rp4,63 triliun. Sebagai salah
telah dimanfaatkan dengan
satu indikator pemanfaatan
baik oleh Wajib Pajak pada
insentif kendaraan roda empat,
tahun 2021 dengan realisasi
Domestic Car Sales yang dirilis
mencapai Rp62,72 triliun.
oleh Gaikindo pada Januari
Capaian insentif tersebut

93
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

sampai dengan Desember


tahun 2020 mencapai 532.407
unit. Sedangkan pada periode
Januari sampai dengan
Desember 2021, Domestic
Car Sales melonjak drastis
mencapai 887.202 unit.
Tingginya penjualan kendaraan
roda empat ini salah satunya
merupakan dampak dari
penerapan insentif PPnBM DTP
Kendaraan Bermotor yang telah
dimanfaatkan oleh konsumen.
Terakhir, Insentif PMK Nomor
102/PMK.010/2021 untuk
mengurangi beban sewa sektor
ritel yang sangat terdampak
oleh PPKM terealisasi
sebesar Rp0,18 triliun dengan
penerima manfaat sebanyak
893 Pedagang Ritel sejak
berlakunya insentif tersebut
pada 30 Juli 2021.

94
Edisi Januari 2022

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

95
Penerimaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Neraca Perdagangan
Nasional Bulan
Desember 2021 Tercatat
Surplus USD0,79*
Miliar atau USD35,11
Miliar Sepanjang
Periode Januari hingga
Desember 2021.
96
Edisi Januari 2022

Kepabeanan
dan Cukai

N
eraca Perdagangan sejak bulan Mei 2020.
Nasional Bulan Surplus NP didorong
Desember 2021 kinerja positif neraca
Tercatat Surplus nonmigas, sedangkan
USD0,79* Miliar atau USD35,11 migas mengalami defisit
Miliar Sepanjang Periode yang membesar (mtm).
Januari hingga Desember Sedangkan Ekspor dan
2021. impor bulan Desember
2021 sendiri masih
Neraca Perdagangan (NP) tumbuh (yoy) dipengaruhi
Indonesia pada bulan peningkatan harga
Desember 2021 masih komoditas global.
mencatat surplus USD0,79
miliar. Surplus NP ini lebih Surplus neraca nonmigas
rendah dari bulan lalu namun didorong oleh ekspor
melanjutkan rentetan surplus komoditas SDA berupa
20 bulan berturut-turut batubara, bijih tembaga,
[*] Realisasi bulan Desember 2021 menggunakan data DJBC belum direkonsiliasikan
dengan BPS
97
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai

98
Edisi Januari 2022

produk turunan sawit, dan Secara keseluruhan ekspor


karet. Sedangkan dari sektor nonmigas Desember 2021
manufaktur berupa besi baja tumbuh 33,30 persen
dasar, logam dasar bukan besi, (yoy). Tren pertumbuhan
dan pakaian jadi. Peningkatan ekspor yang masih positif
kinerja ekspor juga didorong ini terutama berasal
peningkatan permintaan dari sektor pengolahan
sebagai dampak krisis energi dan pertambangan. Hal
dan musim dingin belahan bumi ini merupakan indikasi
utara, sehingga mendorong permintaan global masih
ekspor SDA terus meningkat tinggi dan mampu
hingga akhir tahun. Hal ini dimaksimalkan industri
terlihat dari ekspor komoditas dalam negeri. Misalnya
batubara, gas alam dan lignit komoditas bijih tembaga,
pada bulan Desember 2021 yang harganya meningkat sejalan
masih mengalami peningkatan dengan pulihnya kinerja
dibandingkan tahun lalu. produksi tembaga Freeport,
Khususnya batubara, harganya sehingga menyebabkan
menunjukkan peningkatan ekspor tembaga tumbuh.
sepanjang tahun, hal ini Sedangkan dari sisi migas
mendorong peningkatan devisa kinerja ekspor Desember
ekspor batubara. 2021 juga mengalami
pertumbuhan sebesar 7,33
Kinerja ekspor bulan Desember persen (yoy). Pertumbuhan
2021 jika dibandingkan dengan ekspor migas disebabkan
ekspor pada bulan Desember oleh meningkatnya ekspor
2020 meningkat signifikan Gas Alam dan Buatan ke
sebesar 31,70 persen (yoy). Tiongkok dan Singapura serta
Pertumbuhan ini terutama Minyak Bumi ke Thailand.
berasal dari peningkatan ekspor
batubara serta besi dan baja Pada bulan Desember ini
dasar yang masing-masing kinerja positif juga terjadi
tumbuh sebesar 12,72 persen pada impor, yang tercatat
dan 10,53 persen. Meskipun tumbuh sebesar 45,42
apabila dibandingkan dengan persen (yoy). Sedangkan
bulan November 2021, ekspor apabila dibandingkan dengan
mengalami penurunan -4,63 bulan sebelumnya impor
persen (mtm). Perlambatan ini mengalami pertumbuhan
lebih disebabkan oleh penurunan sebesar 18,62 persen
harga yang dikontribusi baik dari (mtm). Kinerja impor bulan
sektor migas maupun nonmigas. ini dipengaruhi oleh kinerja
impor migas yang tumbuh

99
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

108,98 persen (yoy). Impor dilakukan bersamaan dengan


migas tumbuh terutama dari penerimaan BM, hingga 31
komoditas minyak bumi dan BBM, Desember 2021 mencapai
dipengaruhi meningkatnya harga, Rp253,33 triliun atau tumbuh
antisipasi natal dan tahun baru, 37,96 persen bila dibandingkan
hingga percepatan Program Langit periode yang sama tahun 2020.
Biru oleh Pertamina (komitmen Hal ini juga dapat diartikan
mendorong penggunaan BBM bahwa tren pemulihan masih
dengan Research Octane Number berlanjut, dengan indikasi
lebih tinggi). Sedangkan nonmigas kinerja pertumbuhan yang
tumbuh 38,04 persen didorong telah memasuki area positif.
pertumbuhan komoditi seperti Sehingga, total penerimaan
bahan farmasi berupa vaksin negara yang telah dikumpulkan
dan bahan baku industri seperti dari kepabeanan dan cukai serta
besi baja dasar dan bahan PDRI hingga 31 Desember 2021
baku plastik. Kinerja positif ini mencapai Rp504,31 triliun atau
terjadi seiring meningkatnya tumbuh sebesar 31,47 persen
kegiatan industri dalam negeri di (yoy).
sepanjang tahun 2021 yang sudah
menunjukkan pemulihan. Realisasi penerimaan BM hingga
bulan Desember 2021 sebesar
Peningkatan kinerja ekspor dan Rp38,89 triliun atau 117,23 persen
impor ini turut memengaruhi dari target APBN 2021. Kinerja BM
realisasi penerimaan kepabeanan mengalami pertumbuhan 19,87
dan cukai terutama pada persen bila dibandingkan tahun
BM dan BK. Hingga tanggal lalu, seiring membaiknya kinerja
31 Desember 2021, realisasi impor nasional. Kinerja positif
penerimaan kepabeanan dan penerimaan BM meneruskan
cukai mencapai Rp268,98 triliun pertumbuhan positif sejak bulan
atau 125,13 persen dari target Mei, meskipun sempat mengalami
APBN tahun 2021. Capaian tekanan dan tumbuh negatif di
tersebut didorong kinerja seluruh kuartal I Tahun 2021.
komponen penerimaan yang
mengalami pertumbuhan, seperti Penerimaan Cukai per 31
resiliensinya penerimaan Cukai Desember 2021 mencapai
sebagai kontributor utama, Rp195,52 triliun atau 108,62
BM yang konsisten tumbuh persen dari targetnya, sehingga
sepanjang tahun serta pesatnya apabila dibandingkan dengan
pertumbuhan BK. tahun sebelumnya cukai
tumbuh 10,89 persen (yoy).
Realisasi atas penerimaan PDRI Pertumbuhan penerimaan cukai
lainnya, yang pemungutannya ini tidak lepas dari pengaruh

100
Edisi Januari 2022

efektivitas kebijakan penyesuaian Sedangkan penerimaan Cukai atas


tarif dan fungsi pengawasan. EA masih mengalami penurunan
Selain itu, perbaikan kinerjanya yang dalam yaitu -53,21 persen
juga didorong oleh pertumbuhan (yoy), melanjutkan tren pelemahan
produksi, mengingat rendahnya sepanjang tahun ini. Dengan
produksi pada tahun 2020 kinerja negatif tersebut penerimaan
atau awal pandemi Covid-19. Cukai EA hanya Rp113,12 miliar.
Penerimaan Cukai yang terdiri Penurunan yang cukup signifikan
atas Hasil Tembakau (HT), ini lebih disebabkan produksi tahun
Minuman Mengandung Etil Alkohol 2021 tidak setinggi pada tahun
(MMEA), dan Etil Alkohol (EA) dan 2020, yang terdorong fenomena
merupakan kontributor terbesar panic buying produk sanitasi (hand
penerimaan kepabeanan dan cukai. sanitizer) saat pandemi Covid-19
terutama pada bulan Maret dan
Kinerja penerimaan Cukai HT April 2021.
hingga Desember 2021 tumbuh
10,91 persen (yoy), mencapai Kinerja penerimaan BK sampai
Rp188,81 triliun atau 108,65 dengan 31 Desember 2021 tumbuh
persen dari targetnya. Kinerja signifikan 708,21 persen (yoy),
penerimaan Cukai HT dipengaruhi didorong penerimaan kinerja
oleh tumbuhnya produksi HT dan komoditi tembaga dan produk
kebijakan penyesuaian tarif. Kinerja kelapa sawit. Penerimaan BK
produksi HT akumulatif hingga mencapai Rp34,57 triliun atau
Desember 2021 masih tumbuh 3,97 1933,71 persen dari target APBN
persen. Namun demikian, kinerja Tahun 2021. Penerimaan BK
produksi masih lebih rendah -6,09 Tembaga tumbuh 82,73 persen
persen dibandingkan periode yang (yoy) didukung peningkatan
sama tahun 2019 atau kondisi volume ekspor dan harga tembaga.
normal sebelum pandemi. Sedangkan penerimaan BK dari
produk kelapa sawit melesat
Realisasi penerimaan Cukai tumbuh hampir 24 kali lipat
MMEA per 31 Desember 2021 dibandingkan periode yang sama
masih tumbuh double digit, seperti tahun 2020, yang dikontribusi oleh
bulan-bulan sebelumnya yaitu tarif BK yang lebih besar di 2021
12,83 persen (yoy) atau mencapai dan pengenaan BK pada produk
Rp6,50 triliun. Hal ini merupakan turunannya (pengaruh tingginya
dampak relaksasi kebijakan PPKM harga referensi CPO).
maupun kebijakan lain yang sempat
menekan produksi MMEA pada
tahun 2020 lalu. Seperti pada CHT,
kinerja penerimaan MMEA masih
lebih rendah apabila dibandingkan
kondisi normal tahun 2019, yaitu
turun -7,68 persen.

101
Penerimaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi PNBP
tahun 2021
Menorehkan
Rekor Tertinggi
102
Edisi Januari 2022

Penerimaan Negara
Bukan Pajak

R
ealisasi PNBP sampai kenaikan harga komoditas (baik
dengan 31 Desember migas maupun nonmigas), kenaikan
2021 (Unaudited) pendapatan PNBP kementerian/
sebesar Rp451,98 lembaga, serta kenaikan
triliun atau mencapai 151,57 pendapatan Badan Layanan Umum
persen dari target yang (BLU).
ditetapkan dalam APBN 2021.
Capaian ini menunjukkan Adapun realisasi Pendapatan
pertumbuhan sebesar 31,46 Sumber Daya Alam (SDA) sampai
persen apabila dibandingkan dengan 31 Desember 2021 sebesar
dengan realisasi PNBP pada Rp150,82 triliun atau 144,87 persen
periode yang sama tahun dari target APBN 2021. Realisasi
2020 sebesar Rp343,81 triliun. tersebut terdiri atas Pendapatan
Pertumbuhan PNBP sampai SDA Minyak Bumi dan Gas Bumi
dengan bulan Desember 2021 (Migas) sebesar Rp98,00 triliun
ini utamanya dipengaruhi oleh dan Pendapatan SDA Non Minyak

103
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi PNBP Tahun 2021 Menorehkan Rekor Tertinggi

104
Edisi Januari 2022

Bumi dan Gas Bumi (Non- bulan Desember 2020


migas) sebesar Rp52,81 triliun. sampai dengan bulan
Pertumbuhan Pendapatan November 2021 sebesar
SDA mengalami peningkatan, 663,88 ribu barel minyak
baik dibandingkan dengan per hari atau mengalami
periode yang sama tahun 2020 penurunan sebesar 6 persen
(yoy) maupun dibandingkan (yoy). Sedangkan rata-
dengan bulan sebelumnya rata realisasi lifting gas
tahun 2021 (mtm). Realisasi bumi dalam periode bulan
Pendapatan SDA sampai Desember 2020 sampai
dengan bulan Desember 2021 dengan bulan November
tumbuh sebesar 55,12 persen 2021 sebesar 1.000,86 ribu
(yoy), sedangkan tahun 2020 barel setara minyak per hari.
terkontraksi 37,23 persen (yoy).
Kinerja positif ini utamanya Pendapatan SDA Non-migas
dipengaruhi kenaikan harga juga menunjukkan adanya
komoditas, terutama harga peningkatan. Realisasi
minyak mentah Indonesia Pendapatan SDA Non-
(ICP), mineral, dan batubara. migas hingga 31 Desember
2021 mencapai Rp52,81
Realisasi Pendapatan SDA triliun atau 181,43 persen
Migas hingga 31 Desember dari target APBN 2021.
2021 sebesar Rp98,00 triliun Pendapatan SDA Non-migas
atau telah mencapai 130,68 tumbuh sebesar 87,65
persen dari target APBN 2021, persen (yoy). Kenaikan ini
atau tumbuh sebesar 41,87 disumbang oleh sektor
persen (yoy). Pertumbuhan Pertambangan Minerba
pendapatan SDA Migas ini yang menghasilkan Rp44,77
melanjutkan tren positif yang triliun atau tumbuh sebesar
telah dimulai sejak bulan Juli 111,41 persen (yoy). Porsi
2021. Kenaikan yang signifikan terbesar sektor ini berasal
ini ditopang oleh meningkatnya dari royalti minerba yang
realisasi ICP dalam 12 bulan hingga bulan Desember 2021
terakhir. Rata-rata ICP dalam telah memberikan kontribusi
periode bulan Desember sebesar Rp43,7 triliun.
2020 sampai dengan bulan
November 2021 sebesar Pencapaian yang signifikan
USD66,32 per barel. ini dipengaruhi oleh tingginya
Harga Batubara Acuan (HBA)
Namun demikian, kenaikan rata-rata bulan Januari
ICP ini tidak diiringi dengan sampai dengan Desember
kenaikan lifting minyak bumi. 2021 sebesar USD121,47
Rata-rata realisasi lifting per ton, lebih tinggi 108,82
minyak bumi dalam periode persen dibandingkan dengan

105
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

periode yang sama tahun 2020 antara lain disebabkan adanya


(USD58,17/ton). Kenaikan ini peningkatan realisasi produksi
dipicu semakin tingginya harga kayu dari sebesar 52.918.144
gas alam di Eropa (sehingga m3 per 31 Desember 2020
biaya pembangkit listrik menjadi sebesar 56.305.750
dengan gas alam menjadi lebih m3 per 31 Desember 2021.
mahal dan beralih ke batubara) Di samping itu, kenaikan juga
dan permintaan batubara disumbang dari peningkatan
terutama Cina yang melonjak. penggunaan kawasan hutan
dari 232.616 hektar pada tahun
Di samping itu, kenaikan PNBP 2020 menjadi sebesar 295.324
SDA Non-migas sektor Minerba hektar. Pembayaran piutang
juga dipengaruhi oleh kenaikan PNBP Penggunaan Kawasan
volume produksi batubara Hutan (PKH) sebesar Rp480,67
bulan Januari sampai dengan miliar juga turut menyumbang
Desember 2021 sebesar peningkatan pendapatan SDA
611,76 juta ton, lebih tinggi sektor Kehutanan.
8,14 persen dibandingkan
dengan periode yang sama Adapun realisasi Pendapatan
tahun 2020 (565,69 juta ton). SDA Non-migas sektor
Volume batubara sampai Perikanan hingga 31 Desember
dengan Desember 2021 yang 2021 sebesar Rp708,19 miliar
diekspor sebesar 304,44 atau 73,99 persen dari target
juta ton dari total volume APBN TA 2021. Dibandingkan
produksi (periode yang sama dengan realisasi Tahun 2020,
tahun 2020 sebesar 331,94 realisasi Pendapatan SDA
juta ton). Kenaikan harga Non-migas sektor Perikanan
komoditas mineral lainnya (di Tahun 2021 mengalami
luar batubara) di pasaran yaitu peningkatan sebesar 17,90
tembaga, nikel, dan timah juga persen (yoy). Kenaikan ini
turut mendorong meningkatnya antara lain disebabkan adanya
pendapatan SDA sektor penyesuaian Harga Patokan
Minerba. Ikan yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kelautan
Realisasi Pendapatan SDA dan Perikanan No. 97 Tahun
Non-migas sektor Kehutanan 2021 tentang Harga Patokan
hingga 31 Desember 2021 Ikan Untuk Penghitungan
mencapai Rp5,40 triliun atau Pungutan Hasil Perikanan.
117,08 persen dari target
APBN 2021. Realisasi tersebut Selanjutnya, Pendapatan SDA
mengalami pertumbuhan Non-migas sektor Panas Bumi
sebesar 22,66 persen (yoy). sampai dengan 31 Desember
Kenaikan Pendapatan SDA 2021 mencapai Rp1,93 triliun
Non Migas sektor Kehutanan atau 134,14 persen dari target

106
Edisi Januari 2022

APBN 2021. Capaian ini Threshold 10 persen (+ 8,6


sedikit mengalami penurunan persen), sehingga pada tahun
sebesar 1,68 persen (yoy). Hal 2021 sesuai ketentuan tidak
ini dipicu penurunan produksi ada kewajiban Bank Indonesia
listrik sekitar 0,7 persen dan untuk menyetor PNBP dari
tertundanya Commercial Sisa Surplus Bank Indonesia.
Operation Date (COD) beberapa Pembelian Bank Indonesia
pembangkit listrik yang atas SBN Pemerintah melalui
ditargetkan mulai beroperasi skema Surat Keputusan
pada tahun 2021. Bersama (SKB) I pada tahun
2020 berpengaruh terhadap
Realisasi Pendapatan besarnya Surplus yang
Kekayaan Negara Dipisahkan dibukukan oleh Bank Indonesia
(KND) sampai dengan 31 pada tahun buku 2020 dan
Desember 2021 sebesar berdampak pada setoran Sisa
Rp30,50 triliun atau 116,71 Surplus BI pada tahun 2021.
persen dari target APBN
2021 sebesar Rp26,13 triliun. Adapun realisasi Pendapatan
Apabila dibandingkan dengan PNBP Lainnya hingga 31
tahun sebelumnya, realisasi Desember 2021 mencapai
ini terkontraksi sebesar Rp151,12 triliun atau
53,85 persen. Penurunan 138,42 persen dari target
tersebut terutama disebabkan APBN 2021. Dibandingkan
menurunnya kinerja keuangan dengan periode yang sama
beberapa BUMN, termasuk tahun 2020, capaian ini
BUMN Perbankan yang mengalami pertumbuhan
selama ini menjadi penyetor sebesar 35,90 persen (yoy).
utama dividen BUMN kepada Apabila dikelompokkan
Pemerintah. Pada tahun berdasarkan obyek PNBP,
2020 BUMN Perbankan terdapat beberapa obyek yang
menyetor dividen kepada memberikan sumbangan
negara sebesar Rp23,99 pendapatan signifikan.
triliun. Namun, pada tahun Pendapatan dari kelompok
2021 hanya menyetor sebesar obyek Hak Negara Lainnya
Rp13,58 triliun pada tahun masih menjadi kontributor
2021. Besarnya penurunan terbesar atas Pendapatan
PNBP dari KND tahun 2021 PNBP Lainnya tersebut
dibanding dengan tahun dengan menyumbang sebesar
sebelumnya, disebabkan tidak Rp106,59 triliun. Selanjutnya,
adanya setoran PNBP dari Sisa Pendapatan dari Layanan K/L
Surplus Bank Indonesia (BI). menyumbang Rp31,34 triliun,
Sesuai Laporan Keuangan BI Pendapatan dari Pengelolaan
Tahun Buku 2020 rasio modal Dana menyumbang Rp11,40
Bank Indonesia di bawah triliun dan Pendapatan dari

107
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Pengelolaan Barang Milik layanan administrasi hukum


Negara menyumbang Rp1,78 menyumbang Rp3,07
triliun. triliun, layanan pendidikan
menyumbang Rp4,04
Realisasi Pendapatan dari Hak triliun, dan layanan agraria
Negara Lainnya yang tumbuh menyumbang Rp2,20 triliun.
54,5 persen (yoy) hingga 31
Desember 2021 antara lain Pendapatan PNBP Lainnya
diperoleh dari Penjualan Hasil sebesar Rp151,12 triliun
Tambang (PHT) Batubara tersebut di atas, apabila dilihat
sebesar Rp30,61 triliun atau dari sisi K/L yang menerima
tumbuh 127,29 persen (yoy). PNBP terbesar antara lain
Lalu dari Premium atas Kementerian Komunikasi dan
Obligasi Negara sebesar Informatika, Kementerian
Rp13,70 triliun atau tumbuh Pendidikan, Kebudayaan, Riset
26,64 persen (yoy) dan dari dan Teknologi; Kementerian
DMO sebesar Rp5,21 triliun Pertahanan; dan Kementerian
atau tumbuh 286,57 persen Agama. Penerimaan pada K/L
(yoy). Kenaikan penerimaan tersebut melampaui dari target
PHT di atas [DK5] secara yang telah ditetapkan dalam
signifikan ini disebabkan oleh APBN 2021.
tingginya Harga Batubara
Acuan (HBA) yang pada bulan Pendapatan BLU sampai
Desember 2021 mencapai dengan 31 Desember 2021
USD159,79 per ton. Sedangkan sebesar Rp119,54 triliun
peningkatan pendapatan DMO atau 203,34 persen dari
disebabkan juga oleh kenaikan target APBN 2021. Realisasi
rata-rata harga minyak mentah Pendapatan BLU mengalami
Indonesia (ICP) dalam 12 bulan pertumbuhan sebesar 72,48
terakhir yang jauh lebih tinggi persen (yoy). Dari seluruh
dibandingkan dengan periode jenis PNBP, pendapatan BLU
yang sama tahun 2020. memiliki capaian kinerja
tertinggi dibandingkan dengan
Pendapatan dari pelayanan jenis-jenis PNBP lainnya,
K/L yang tumbuh 8,58 persen baik persentase terhadap
(yoy) turut memberikan target APBN 2021 maupun
sumbangan signifikan pertumbuhannya. Berdasarkan
pada Pendapatan PNBP obyek PNBP, sumbangan
Lainnya. Kontribusi terbesar terbesar Pendapatan BLU
pendapatan PNBP antara lain antara lain berasal dari obyek
berasal dari layanan Kepolisian Pengelolaan Dana yang
yang menyumbang Rp8,35 hingga 31 Desember 2021
triliun, layanan transportasi menyumbang sebesar Rp77,54
menyumbang Rp6,26 triliun, triliun atau tumbuh 151,38

108
Edisi Januari 2022

persen (yoy). Adapun kelompok


pendapatan dari Layanan yang
menyumbang Rp37,86 triliun
juga memberikan kontribusi
signifikan.

Pada kelompok Pengelolaan


Dana, pendapatan pengelolaan
dana perkebunan kelapa
sawit masih mendominasi
sebagai penyumbang terbesar.
Harga Crude Palm Oil (CPO)
yang tinggi di pasaran
(akibat ketidakseimbangan
permintaan dan rantai pasok
global) menjadi berkah
tersendiri yang mendongkrak
penerimaan PNBP. Proporsi
realisasi pendapatan tersebut
menyumbang 58,33 persen
dari total Pendapatan BLU
dengan realisasi mencapai
Rp69,73 triliun atau tumbuh
244,11 persen (yoy).

Selanjutnya, kelompok
Layanan juga cukup signifikan
berkontribusi menyumbang
realisasi Pendapatan BLU
sebesar Rp37,86 triliun atau
31,67 persen dari total
Pendapatan BLU. Pendapatan
BLU dari layanan terbesar
disumbang dari layanan
Rumah Sakit sebesar Rp14,76
triliun, layanan pendidikan
sebesar Rp13,8 triliun, dan
pengelolaan kawasan/wilayah
sebesar Rp1,45 triliun.

109
Belanja Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi sementara
Belanja Pemerintah Pusat
(BPP) tahun 2020 tumbuh
positif dibandingkan tahun
sebelumnya, utamanya
dimanfaatkan untuk
penanganan pandemi Covid-19
dan program pemulihan
ekonomi nasional
110
Edisi Januari 2022

Belanja
Pemerintah
Pusat

R
ealisasi sementara Kinerja tersebut dicapai ditengah
Belanja Pemerintah kebijakan refokusing dan realokasi
Pusat (BPP) mencapai belanja Pemerintah Pusat
Rp2.001,06 triliun yang sangat membantu untuk
(102,38 persen dari pagu melaksanakan program PEN
APBN), atau tumbuh 9,17 yang membutuhkan pendanaan
persen dari realisasinya di besar. Kebijakan refokusing juga
tahun 2020. Peningkatan membawa pola baru belanja K/L
realisasi ini menggambarkan yang lebih efisien.
upaya Pemerintah dalam
rangka menangani dampak Belanja K/L
pandemi Covid-19 di sektor Realisasi sementara Belanja K/L
kesehatan, perlindungan sosial mencapai Rp1.189,09 triliun dan
bagi masyarakat/UMKM/dunia mengalami pertumbuhan sebesar
usaha terdampak, maupun 12,22 persen (yoy) dibandingkan
pemulihan ekonomi nasional. tahun 2020. Pertumbuhan

111
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2021 ( dalam triliun rupiah)

112
Edisi Januari 2022

belanja K/L ini dipengaruhi oleh dilaksanakan oleh Kementerian


peningkatan realisasi pada PUPR.
komponen belanja barang, belanja
modal dan belanja pegawai. Selanjutnya, realisasi
Belanja pegawai terealisasi Belanja Modal tahun 2021
sebesar Rp248,48 triliun atau mencapai Rp241,54 triliun
tumbuh 1,43 persen dibandingkan atau tumbuh sebesar 26,5
tahun 2020 (yoy). Realisasi persen dibandingkan
tersebut digunakan untuk periode yang sama tahun
pembayaran Gaji dan Tunjangan 2020 (yoy). Kenaikan
ASN/TNI/Polri termasuk realisasi tersebut terutama
pembayaran THR dan gaji ke-13. dipengaruhi oleh kegiatan
infrastruktur untuk mendukung
Sementara itu, Realisasi Belanja pemulihan ekonomi. Apabila
Barang tahun 2021 mencapai dilihat berdasarkan akun,
Rp525,44 triliun atau mengalami belanja modal mengalami
pertumbuhan sebesar 24,75 pertumbuhan positif pada
persen dibandingkan periode semua jenis belanjanya, yaitu
yang sama tahun 2020 (yoy). Belanja Modal Tanah, Belanja
Pertumbuhan realisasi belanja Peralatan dan Mesin, Belanja
barang tahun 2021 tersebut Gedung dan Bangunan,
utamanya dipengaruhi oleh Belanja Jalan, Irigasi, dan
pelaksanaan program-program Jaringan, serta Belanja Modal
untuk penanganan dampak BLU. Belanja tersebut antara
Covid-19, seperti program lain dimanfaatkan untuk
vaksinasi, pembayaran biaya pengadaan sarana prasana
klaim perawatan pasien Covid-19, kesehatan di rumah sakit
insentif nakes, bantuan pelaku Pemerintah pada Kemenkes/
usaha mikro, bantuan kuota TNI/POLRI dalam rangka
internet, dan bantuan subsidi penanganan Covid-19,
upah. Selain pelaksanaan modernisasi alutsista/
program-program tersebut, almatsus pada Kemenhan
kinerja positif belanja barang juga dan POLRI, dan pembangunan
dipengaruhi, antara lain: program infrastruktur dasar/konektivitas
Bantuan Operasional Sekolah pada Kemen PUPR dan
(BOS) yang dilaksanakan oleh Kemenhub, serta pengadaan
Kementerian Agama, pendanaan tanah untuk Proyek Strategis
untuk selisih harga Biodiesel Nasional oleh LMAN.
pada BLU Kelapa Sawit oleh
Kementerian Keuangan, serta Selanjutnya, Realisasi Belanja
pemeliharaan pada infrastruktur, Bantuan Sosial (Bansos)
jaringan sumber daya air, sampai dengan 31 Desember
perumahan yang diserahkan 2021 mencapai Rp173,63
kepada masyarakat yang triliun atau sekitar 111,0 persen

113
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi Belanja 15 Kementerian/Lembaga Dengan Pagu Terbesar


s.d 31 Desember TA 2020-2021 (dalam triliun rupiah)

114
Edisi Januari 2022

dari pagunya dalam APBN tahun Pemda, serta bantuan Uang


2021. Kinerja realisasi belanja Kuliah Tunggal (UKT) bagi
bantuan sosial dipengaruhi oleh mahasiswa perguruan
penyesuaian skema bantuan di tinggi melalui Kementerian
beberapa program bansos pada Pendidikan, Kebudayaan, Riset
tahun 2021 seperti PKH, Program dan Teknologi.
Kartu Sembako dan BST.
Dari perspektif organisasi,
Realisasi Bantuan Sosial sampai realisasi belanja K/L sampai
dengan 31 Desember 2021 dengan 31 Desember 2021
dimanfaatkan untuk penyaluran utamanya disumbang oleh
bantuan program-program 15 K/L dengan pagu terbesar,
Bansos reguler, antara lain yakni mencapai 88,05 persen
seperti penyaluran bantuan dari total realisasi belanja K/L.
pendidikan melalui Program Realisasi tersebut utamanya
Indonesia Pintar dan Program didorong oleh realisasi
KIP Kuliah di Kementerian Kementerian Kesehatan, yang
Pendidikan, Kebudayaan, Riset tumbuh 100,4 persen sebagai
dan Teknologi, dan Kementerian bentuk respon pemerintah
Agama, bantuan akses layanan bidang kesehatan atas
kesehatan melalui bantuan pandemi covid-19, untuk klaim
iuran JKN bagi peserta segmen pasien, program vaksinasi,
penerima bantuan iuran (PBI) dan insentif tenaga kesehatan.
di Kementerian Kesehatan, dan Peningkatan kinerja belanja
untuk kegiatan di Badan Nasional K/L juga didorong oleh K/L
Penanggulangan Bencana bidang infrastruktur seperti
untuk penanggulangan bencana Kementerian PUPR, antara
alam. Di samping itu, realisasi lain untuk pembangunan
Bansos juga digunakan untuk jalan, bendungan, dan jaringan
mendukung program perlindungan irigasi. Selain itu, realisasi
masyarakat terdampak pandemi Kementerian Pertahanan dan
Covid-19 yang dilaksanakan Kepolisian Negara RI juga
oleh Kementerian Sosial, berupa mendongkrak kinerja belanja
bantuan tunai bersyarat melalui K/L melalui pengadaan
Program Keluarga Harapan peralatan serta dukungan
(PKH), bantuan pangan melalui pelaksanaan protokol
Program Kartu Sembako, Program kesehatan dan ketertiban/
Bantuan Sosial Tunai (BST), keamanan selama pandemi.
bantuan sembako dalam rangka Kinerja belanja K/L sepanjang
Pemberlakuan Pembatasan tahun 2021 juga didukung
Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa kegiatan strategis
melalui Program Bantuan Pemerintah antara lain
Sembako PPKM yang menyasar penyaluran berbagai bantuan
keluarga miskin sesuai usulan sosial oleh Kemensos,

115
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

pelaksanaan Program LPG serta subsidi listrik termasuk


Indonesia Pintar dan Program diskon listrik; dan (b) subsidi
KIP Kuliah oleh Kementerian non energi sebesar Rp87,37
Pendidikan, Kebudayaan, Riset triliun, antara lain untuk Subsidi
dan Teknologi dan Kemenag, Pupuk, PSO, Subsidi Bunga Kredit
bantuan bagi pelaku usaha Program, dan Subsidi Pajak.
mikro melalui Kementerian Realisasi Subsidi tahun 2020
KUKM, serta penyediaan akses sangat dipengaruhi oleh realisasi
sinyal BTS dalam rangka upaya ICP, CP Aramco, nilai tukar, dan
peningkatan infrastruktur TIK volume konsumsi/penyaluran
oleh Kemenkominfo. barang bersubsidi. Selain itu, juga
dipengaruhi oleh kebijakan subsidi
Belanja Non-K/L tetap solar Rp1.000/liter (tahun
2019 Rp2.000/liter).
Realisasi Belanja Non-K/L
hingga 31 Desember 2021 Belanja Subsidi digunakan untuk
mencapai Rp811,97 triliun, menjaga daya beli masyarakat
tumbuh 5,00 persen (yoy) dan mendukung UMKM melalui
dibandingkan realisasinya program PEN. Sampai dengan
pada periode yang sama tahun 31 Desember 2021, penyaluran
2020, yang digunakan antara volume BBM bersubsidi mencapai
lain untuk pembayaran bunga 14,5 juta kilo liter dan penyaluran
utang, subsidi, dan program LPG 3 kg mencapai 7,13 metrik
pra kerja pada pos belanja lain- ton. Realisasi penyaluran
lain. Belanja Pegawai Non-K/L volume BBM bersubsidi tersebut
tahun 2021 terealisasi sebesar meningkat apabila dibandingkan
Rp139,12 triliun atau tumbuh tahun sebelumnya meningkatnya
2,62 persen dibandingkan aktivitas masyarakat setelah
periode yang sama tahun 2020 menurunnya kasus covid-19.
(yoy) antara lain digunakan Sedangkan untuk realisasi volume
untuk pemenuhan kewajiban LPG tabung 3 kg tahun 2021 dapat
Pemerintah terhadap para ditahan sehingga tidak melebihi
pensiunan PNS/TNI/Polri dan kuota volume yang ditetapkan
pembayaran iuran Jaminan dalam APBN 2021, penyaluran
Kesehatan aparatur negara. listrik bersubsidi mencapai 59,9
tWh atau meningkat 0,03 persen
Sementara itu, realisasi
dibandingkan tahun 2020.
Subsidi sampai dengan 31
Desember 2021 naik sebesar Selanjutnya, realisasi penyaluran
23,90 persen (yoy), dengan subsidi non energi sampai dengan
realisasi mencapai Rp243,08 31 Desember 2021 meliputi:
triliun, terdiri dari: (a) subsidi penyaluran pupuk bersubsidi
energi sebesar Rp108,84 triliun, mencapai 7,92 juta ton, Subsidi
mencakup subsidi BBM dan Bunga KUR diberikan kepada

116
Edisi Januari 2022

12,75 juta debitur dengan total listrik sebesar Rp2,2 triliun


penyaluran KUR Rp284,91 triliun, untuk 1,15 juta pelanggan listrik
dan Subsidi Bantuan Uang Muka penerima bantuan; (3) bantuan
Perumahan kepada 176,11 ribu iuran JKN peserta PBPU dan BP
unit rumah. kelas III sebesar Rp2,4 triliun
kepada 42,0 juta peserta; dan (4)
Realisasi sementara belanja lain-
dana awal Jaminan Kehilangan
lain sampai dengan 31 Desember
Pekerjaan (JKP) sebesar Rp6,0
2021 mencapai Rp80,8 triliun.
triliun dalam rangka pendanaan
Realisasi tersebut utamanya
program JKP.
digunakan untuk pembayaran
kompensasi selisih TTL dan HJE
BBM sebesar Rp47,9 triliun dan
dukungan untuk pelaksanaan
program PC-PEN sekitar Rp28,9
triliun. Jika dibandingkan dengan
tahun 2020, realisasi sementara
belanja lain-lain tahun 2021
turun sebesar 32,7 persen.
Penyebabnya adalah perbedaan
besaran pembayaran kompensasi
atas selisih TTL dan HJE BBM
sesuai dengan kebijakan pada
tahun berjalan. Namun demikian,
realisasi sementara belanja
lain-lain untuk program PC-PEN
pada tahun 2021, yang mencapai
Rp28,9 triliun, relatif lebih tinggi
dibandingkan tahun 2020 yang
sebesar Rp24,1 triliun. Program
PC-PEN yang direalisasikan
melalui Belanja Lain-Lain meliputi:
(1) bantuan biaya pelatihan dan
insentif Program Kartu Prakerja
sebesar Rp18,3 triliun bagi 6,0 juta
peserta yang terdiri atas pencari
kerja, pekerja yang dirumahkan,
dan pekerja yang membutuhkan
peningkatan kompetensi; (2)
bantuan tagihan listrik berupa
pembayaran selisih kurang antara
pemakaian riil dengan rekening
minimum dan pembebasan biaya
beban atau abonemen tagihan

117
Belanja Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Sampai dengan 31
Desember 2021 telah
disalurkan sebesar
Rp785,71 triliun
118
Edisi Januari 2022

Transfer Ke Daerah
Dan Dana Desa

T
ransfer ke Daerah dan persen (2020). Namun secara
Dana Desa (TKDD), nominal lebih tinggi sebesar
sampai dengan 31 Rp23,18 triliun (3,04 persen)
Desember 2021 telah dibandingkan dengan periode
disalurkan sebesar Rp785,71 yang sama tahun 2020.
triliun atau 98,77 persen dari
pagu alokasi APBN 2021 yang Secara lebih rinci, realisasi
meliputi Transfer ke Daerah TKD terdiri dari realisasi Dana
(TKD) sebesar Rp713,85 Perimbangan 679,59 triliun
triliun (98,67 persen) dan (98,68 persen), Dana Insentif
Dana Desa Rp71,85 triliun Daerah (DID) Rp13,46 triliun
(99,80 persen). Walau secara (99,74 persen), dan realisasi
persentase realisasi TKDD Dana Otonomi Khusus dan
per 31 Desember 2021 lebih Dana Keistimewaan DIY
rendah dibandingkan tahun Rp20,80 triliun (97,65 persen).
sebelumnya atau 98,77 persen Realisasi TKD lebih tinggi
(2021) berbanding 99,80 Rp22,42 triliun (3,24 persen)

119
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Realisasi TKDD Tahun Anggaran 2020 Dan 2021


Tanggal: 1-31 Desember 2021
dalam miliar rupiah

120
Edisi Januari 2022

dibandingkan realisasi TKD pada meminimalisir peredaran barang


periode yang sama tahun 2020. kena cukai ilegal. Sedangkan
capaian penyaluran DBH SDA
A. DANA PERIMBANGAN Kehutanan sebesar DR Rp0,6
triliun atau 99,4 persen yang
Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH)
penggunaannya difokuskan
hingga 31 Desember 2021 telah
untuk rehabilitasi di luar
terealisasi sebesar Rp117,16
kawasan, pembangunan dan
triliun atau 114,9 persen dari
pengelolaan hasil hutan kayu,
pagu alokasi. Angka tersebut
hasil hutan bukan kayu dan/
terdiri atas penyaluran DBH TA
atau jasa lingkungan dalam
2021 dan penyaluran KB DBH.
kawasan, operasionalisasi KPH,
Realisasi tersebut terdiri dari DBH
pemberdayaan masyarakat dan
Pajak sebesar Rp43,4 triliun, DBH
perhutanan sosial, pencegahan
SDA sebesar Rp27,5 triliun dan
dan penanggulangan kebakaran
penyelesaian KB DBH sebesar
hutan dan lahan, penanaman
Rp46,3 triliun. Penyaluran DBH
daerah aliran sungai kritis,
mengalami kenaikan sebesar
penanaman pada kawasan
3,0 persen (yoy) karena terdapat
perlindungan setempat, dan
penyelesaian Kurang Bayar DBH
pembuatan bangunan konservasi
s.d. TA 2020 yang telah disalurkan
tanah dan air, dan pembangunan
sebesar Rp21,4 triliun. Dengan
dan pengelolaan Ruang Terbuka
penyaluran tersebut, seluruh
Hijau.
Kurang Bayar DBH s.d. TA 2020
telah diselesaikan. Per akhir Desember 2021, Dana
Alokasi Umum (DAU) telah
Sebagian DBH penggunaannya
disalurkan sebesar Rp377,79
telah ditentukan (earmarked),
triliun atau 96,8 persen dari
yaitu DBH Cukai hasil Tembakau
pagu alokasi dalam Perpres
(DBH CHT) dan DBH Dana
Nomor 113 Tahun 2020 atau
Reboisasi (DBH DR). Capaian
disalurkan 100 persen dari pagu
penyaluran DBH CHT sebesar
alokasi dalam PMK Nomor
Rp3,3 triliun atau 95,9 persen
17 Tahun 2021 (refocusing).
yang penggunaannya difokuskan
Jumlah ini menunjukkan
untuk bidang kesejahteraan
adanya penurunan realisasi
masyarakat dalam rangka
sebesar 1,00 persen (yoy) yang
meningkatkan kesejahteraan
disebabkan adanya kebijakan
petani tembakau/buruh tani
refocusing atas pagu DAU.
tembakau dan/atau buruh rokok,
Jumlah realisasi DAU di atas
bidang kesehatan dalam rangka
dipengaruhi adanya ketentuan
mengendalikan dampak konsumsi
penyaluran kembali atas seluruh
barang kena cukai dan bidang
penundaan DAU terhadap
penegakan hukum dalam rangka

121
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Pemerintah daerah yang belum sebesar Rp 13,46 triliun lebih


menyampaikan persyaratan rendah Rp4,99 triliun atau
penyaluran serta penyaluran 27,04 persen (yoy) dibanding
kembali atas penundaan DAU penyaluran DID TA 2020
terkait pemenuhan Belanja Wajib yang sebesar Rp18,46 triliun.
maupun sanksi penyampaian Penurunan capaian tersebut
Informasi Keuangan Daerah. disebabkan karena pada TA
Penyaluran kembali tersebut 2020 terdapat penyaluran
dilakukan berdasarkan PMK DID Tambahan yang
Nomor 233 Tahun 2020 dan diberikan untuk membantu
PMK Nomor 207 Tahun 2020. meningkatkan kapasitas
pemerintah daerah dalam
Hingga 31 Desember 2021, menangani pandemi Covid-19
Dana Alokasi Khusus (DAK) serta dalam rangka pemulihan
Fisik telah disalurkan sebesar ekonomi di daerah. 99,74
Rp57,07 triliun atau 87,5 persen persen DID TA 2021 telah
dari pagu alokasi, lebih tinggi tersalur ke pemerintah daerah,
Rp6,89 triliun atau 13,74 persen dimana terdapat dua daerah
(yoy) dibandingkan tahun 2020; . yang tidak disalurkan tahap
Capaian tersebut karena adanya ke-2 sebesar 50 persen pagu
penambahan pagu DAK Fisik alokasi, yaitu kab. Bengkalis
tahun 2021 sebesar Rp63,65 dan provinsi Maluku.
triliun, tahun 2020 sebesar
Rp53,78 triliun. DANA OTONOMI KHUSUS DAN
DANA KEISTIMEWAAN D.I.
Realisasi penyaluran DAK YOGYAKARTA
Nonfisik per 31 Desember
2021 telah mencapai Rp127,57 Dana Otsus telah disalurkan
triliun atau 97,3 persen dari sebesar Rp19,48 triliun pada
pagu alokasi, mengalami 31 Desember 2021 atau 100
kenaikan Rp1,17 triliun atau 0,92 persen dari pagu alokasi.
persen (yoy). Capaian tersebut Hingga akhir Desember 2021,
utamanya disebabkan oleh seluruh dokumen persyaratan
penambahan pagu DAK Nonfisik penyaluran baik untuk Dana
tahun 2021 sebesar Rp131,18 Otsus Provinsi Aceh maupun
triliun, tahun 2020 sebesar Dana Otsus dan DTI Provinsi
Rp128,77 triliun. Papua dan Papua Barat sudah
disampaikan serta dievaluasi
DANA INSENTIF DAERAH (DID) secara utuh oleh Kementerian
Keuangan dan dinyatakan
Penyaluran DID hingga 31
lengkap dan benar.
Desember 2021 telah terealisasi

122
Edisi Januari 2022

Sejalan dengan tahun lalu, prosedur dan persyaratan


Dana Keistimewaan DIY telah penyaluran.
tersalurkan seluruhnya sebesar
Rp1,32 triliun. Hal-hal yang Realisasi penyaluran Dana
mendukung konsistensi capaian Desa untuk BLT Desa
tersebut antara lain intensitas mencapai sebesar Rp20,24
koordinasi yang tinggi antara triliun (70,29 persen dari
pemerintah daerah dengan target) yang akan diberikan
pemerintah pusat yang didukung kepada 5,6 juta keluarga
dengan penyampaian dokumen penerima manfaat (KPM)
persyaratan penyaluran Dana di 74.766 desa. BLT desa
Keistimewaan tepat waktu oleh diberikan kepada Keluarga
Pemerintah Daerah DIY. Penerima Manfaat, sehingga
bukan berarti apabila
DANA DESA kepala keluarga meninggal
menghapuskan hak untuk
Secara keseluruhan, kinerja menerima BLT. Selanjutnya,
penyaluran Dana Desa sampai penyaluran Dana Desa untuk
dengan 31 Desember 2021 mendukung penanganan
sudah sangat baik, dimana hal pandemi Covid-19 mencapai
ini terlihat dari realisasi Dana 100 persen atau sebesar
Desa yang telah disalurkan dari Rp5,76 triliun yang tersebar di
RKUN ke Rekening Kas Desa 33 provinsi.
(RKD) mencapai Rp71,85 triliun
atau 99,8 persen dari anggaran. Capaian kinerja TKDD
Secara nominal capaian ini selama tahun 2021 salah
menunjukkan adanya sedikit satunya diprioritaskan
peningkatan dibandingkan dengan dalam rangka mendukung
realisasi penyaluran Dana Desa program percepatan
di periode yang sama tahun 2020 penanganan Covid-19 dan
yaitu sebesar Rp 71,1 triliun. Dana Pemulihan Ekonomi Nasional,
Desa telah disalurkan kepada Pemerintah mengeluarkan
seluruh Pemda, namun terdapat kebijakan-kebijakan yang
22 desa yang Dana Desanya dituangkan dalam PMK
tidak disalurkan karena desa No. 162/PMK.07/2021.
tersebut tidak dapat memenuhi Salah satu kebijakan yang
persyaratan penyaluran Dana diatur dalam PMK tersebut
Desa. Penyaluran Dana Desa adalah mengenai pemberian
untuk BLT Desa juga mengalami tambahan (top up) BLT
peningkatan yang sangat Desa kepada 35 kabupaten
signifikan setelah Pemerintah prioritas tersebut yang
memberikan relaksasi atas dananya bersumber dari Dana

123
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Desa. Kebijakan lainnya yaitu


penerapan prinsip burden sharing
antara APBD dan APBDesa dalam
menutup kekurangan pendanaan
pembayaran tambahan BLT
Desa melalui pendanaan APBD
yang bersumber dari hasil
penyesuaian anggaran earmark
8 persen dari Dana Transfer
Umum yang ditujukan untuk
mendukung pendanaan belanja
kesehatan penanganan pandemi
Covid-19 apabila Dana Desa tidak
mencukupi. Selain itu, terdapat
kebijakan dukungan program PEN
untuk perlindungan sosial (20
persen belanja wajib DTU) dan
pemulihan ekonomi (15 persen
belanja wajib DTU). Melalui
skema tersebut, diharapkan
TKDD dapat semakin efektif
dalam mempercepat penanganan
Covid-19 dan pemulihan ekonomi
nasional.

124
Edisi Januari 2022

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

125
Pembiayaan Negara
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Strategi
pengelolaan
utang yang
pruden, fleksibel
dan oportunistik
menghasilkan
pembiayaan APBN
yang makin efisien
dengan risiko
terkendali
126
Edisi Januari 2022

Pembiayaan
Utang

T
ahun 2021 menjadi cukai dan PNBP. Dengan adanya
tahun pemulihan dari peningkatan realisasi Penerimaan
dampak pandemi Negara tersebut, didukung oleh
Covid-19, sehingga optimalisasi penggunaan SAL,
masih perlu melanjutkan realisasi defisit APBN 2021
penerapan kebijakan mencapai 4,65 persen PDB, lebih
extraordinary. Salah satunya rendah dari target. Hal ini sejalan
adalah melalui pelebaran dengan komitmen Pemerintah
defisit fiskal di atas 3 persen menuju konsolidasi fiskal di 2023.
PDB, yang mana pada tahun
2021 ditargetkan sebesar Sampai dengan akhir Desember
5,7 persen PDB. Menginjak 2021, realisasi pembiayaan
akhir tahun 2021, Penerimaan anggaran mencapai Rp868,6
Negara telah terhimpun lebih triliun, atau 86,3 persen target
dari 100 persen target, baik APBN 2021. Realisasi tersebut
dari penerimaan pajak, bea terdiri dari pembiayaan utang
sebesar Rp867,4 triliun,

127
Desember 2021
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

Kebutuhan pembiayaan melalui utang untuk tahun 2021 berkurang


hingga Rp310 triliun dari target seiring penurunan defisit APBN 2021
Realisasi Pembiayaan Utang Desember 2021
Realisasi
Pembiayaan
Utang Rp867,4
(dalam triliun rupiah)
Realisasi
Realisasi pembiayaan
pembiayaanutang pada tahun
anggaran pada 2021 tercatat
tahun 2021mencapai
tercatat mencapai
Rp867,4 triliun, terdiri dari realisasi Surat Berharga Negara
Rp867,4 triliun, terdiri dari realisasi Surat Berharga Negara (Neto) sebesar
(Neto) sebesar
Rp877,5 triliun dan realisasi Pinjaman (Neto) sebesar negatif Rp10,1
Rp877,5 triliun dan realiasi Pinjaman (Neto) sebesar negatif Rp10,1 triliun.triliun.
Surat Berharga Negara (Neto) Desember 2021

Rp877,5
Pinjaman (Neto) Desember 2021

Rp(10,1)
(dalam triliun rupiah)

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap terjaganya


pembiayaan utang adalah pemanfaatan fleksibiltas
pinjaman program serta dukungan dan sinergi
Pemerintah bersama Bank Indonesia melalui SKB III.

KOMPOSISI UTANG PEMERINTAH


TERJAGA DI TENGAH PANDEMI
POSISI UTANG PER AKHIR DESEMBER 2021 (DALAM TRILIUN RUPIAH) Rp 6.908,87

Pinjaman
Rp818,56
Surat Berharga Negara
Pinjaman Dalam Negeri 11,85% Rp6.090,31
Rp13,25
Domestik
Pinjaman Luar Negeri
Rp4.822,87
Rp 805,31
Surat Utang Negara 3.949,23
Bilateral 296,14
Surat Berharga Syariah Negara 873,64
Multilateral 466,83
88,15%
Commercial Banks 42,34
Suppliers - Valas
Rp 1.267,44

Surat Utang Negara 984,28


128to GDP : 41,00%
Debt Surat Berharga Syariah Negara 283,16
Edisi Januari 2022

pembiayaan investasi sebesar Penanganan dampak pandemi


negatif Rp142,5 triliun, pemberian Covid-19. Melalui SKB III
pinjaman sebesar Rp2,0 triliun, tersebut, Bank Indonesia akan
kewajiban penjaminan sebesar berkontribusi untuk pembiayaan
negatif Rp2,7 triliun dan vaksinasi dan penanganan
pembiayaan lainnya sebesar kesehatan pada tahun 2021
Rp144,4 triliun. dan 2022 sesuai kemampuan
Neraca Bank Indonesia.
Realisasi pembiayaan utang
terdiri dari realisasi SBN (Neto) Komposisi Utang Pemerintah
sebesar Rp877,5 triliun dan Terjaga Di Tengah Pandemi
realisasi Pinjaman (Neto) sebesar
negatif Rp10,1 triliun. Pembiayaan Posisi utang Pemerintah per
utang neto berkurang hingga 30 Desember 2021 berada
Rp310 triliun dari target APBN di angka Rp6.908,87 triliun.
2021 seiring penurunan defisit Dengan asumsi PDB 2021
APBN 2021. Faktor lain yang sebesar Rp16.850,20, rasio
juga berpengaruh terhadap utang Pemerintah terhadap PDB
terjaganya pembiayaan utang menjadi sebesar 41,00 persen.
adalah pemanfaatan fleksibilitas
Utang Pemerintah bagaikan
pinjaman program serta dukungan
pedang bermata dua. Jika
dan sinergi Pemerintah bersama
dikelola dengan baik dapat
Bank Indonesia melalui SKB
mempercepat pembangunan
III. Dari sisi pinjaman program,
dan meningkatkan
Pemerintah telah mencapai target
kesejahteraan rakyat, tetapi jika
100 persen, yang digunakan
tidak dikelola dengan baik akan
sebagai general financing selama
berpotensi membahayakan
tahun 2021, termasuk untuk
kesinambungan anggaran
penanganan pandemi Covid-19.
Pemerintah. Untuk itu,
Pada tanggal 29 Desember 2021, Pemerintah merumuskan
Pemerintah menerbitkan empat strategi pembiayaan melalui
seri Surat Utang Negara (SUN) utang baik dalam jangka
dengan total nilai Rp157 triliun menengah (Strategi Pembiayaan
dengan cara Private Placement Utang Jangka Menengah/
kepada Bank Indonesia. SPUJM) maupun jangka pendek
Penerbitan tersebut dilakukan (Strategi Pembiayaan Tahunan
dalam rangka implementasi SKB melalui Utang/SPT). Secara
III. SKB III mengatur tentang umum, Pemerintah selalu
Skema dan Mekanisme Koordinasi berkomitmen untuk menerapkan
antara Pemerintah dan Bank strategi pengelolaan utang
Indonesia untuk Pembiayaan yang pruden, fleksibel dan
Penanganan Kesehatan dan oportunistik agar dapat
Kemanusiaan dalam rangka menghasilkan pembiayaan

129
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

APBN yang makin efisien dengan


risiko terkendali.

Berdasarkan jenisnya, utang


Pemerintah didominasi oleh
instrumen SBN yang mencapai
88,15 persen dari seluruh
komposisi utang akhir tahun
2021. Sementara berdasarkan
mata uang, utang Pemerintah
didominasi oleh mata uang
domestik (Rupiah), sekitar 70,0
persen. Kedua hal tersebut
menunjukkan pengejawantahan
dari kebijakan umum pengelolaan
utang yaitu: a) Mengutamakan
utang dari sumber dalam negeri
dan sumber utang luar negeri
sebagai pelengkap; dan b)
Mengoptimalkan peran serta
masyarakat dan melakukan
pendalaman pasar SBN domestik.

130
Edisi Januari 2022

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

131
APBN KiTA : Kinerja dan Fakta

www.kemenkeu.go.id/apbnkita

132

Anda mungkin juga menyukai