Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tria Marina Putri

Kelas / No. Abs : XII MIPA 2 / 33


SI – Modul 3.3-4.3 sebagai UKBM 3.3/4.3/5/1-1

Beberapa poin dalam rangka mempelajari sejarah Indonesia masa awal kemerdekaan antaranya:

1. Bentuk dan arah kehidupan berbangsa dan bernegara


Secara politik, keadaan Indonesia di awal kemerdekaan belum mapan, terjadi ketegangan, kekacauan dan
berbagai insiden. Sebab ada pihak asing yang tidak ingin Indonesia merdeka. Pemerintahan negara
Indonesia sudah terbentuk beserta alat kelengkapan negara tetapi masih banyak kekurangan di awal
kemerdekaan. Pada masa awal kemerdekaan terjadi perubahan system pemerintahan dari Sistem
presidensial menjadi system Parlementer Kondisi politik Indonesia pada masa awal kemerdekaan
masih belum stabil. Mengingat ada berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masa itu.
Ketidakstabilan itu disebabkan oleh berbagai faktor eksternal maupun internal.

2. Pembentukan alat kelengkapan negara

Terbentuknya alat kelengkapan negara merupakan bagian dari perkembangan kehidupan politik bangsa
Indonesia pada awal kemerdekaan, meliputi :
1) Pembentukan Lembaga Kementrian (Departemen)
2) Pembentukan Komite Nasional Indonesia dan Daerah
3) Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
4) Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Daerah

3. Perjuangan fisik dan diplomasi masa awal kemerdekaan


Perjuangan para pahlawan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua
cara, yakni perjuangan fisik dan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan dengan mengandalkan kontak
senjata, sementara perjuangan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan.

4. Clash Indonesia belanda


Clash Indonesia Belanda merupakan bentrokan-bentrokan yang terjadi antara Indonesia dan Belanda
pada awal kemerdekaan. Bangsa Indonesia harus berhadapan dengan bangsa Belanda yang berusaha
untuk kembali ke Wilayah RI. Untuk itu Bangsa Indonesia menempuh jalan peperangan dan
perundingan. Diantaranya :
 Perundingan Linggajati
 Menghadapi Agresi Miter Belanda 1
 Perundingan Renville
 Menghadapi Agresi Militer Belanda II
 Perundingan Room Roijen
 Melaksanakan Konferensi Inter Indonesia sebelum mengikuti KMB
 Mengikuti Konferensi Meja Bundar (KMB)

5. Penataan perekonomian

Penataan perekonomian masuk kedalam kategori Perkembangan Kehidupan Ekonomi pada Awal
Kemerdekaaan. Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya
Republik Indonesia sangat kacau dan sulit, Faktor- faktor penyebab kacaunya perekonomian Indonesia
1945-1950 , antara lain :
1. Terjadinya inflasi yang sangat tinggi
2. Adanya blokade ekonomi dari Belanda
3. Kekosongan kas negara

Berikut upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah :

1. Mengatasi Blokade Ekonomi Belanda (Nica)


2. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri

Selain itu pemerintah juga memberlakukan berbagai kebijakan untuk mengadapi burunya ekonomi
diIndonesia, yaitu :

 Konferensi Ekonomi Februari 1946, tujuan Konferensi ini adalah untuk memperoleh
kesepakatan dalam menanggulangi masalah-masalahekonomi yang mendesak, seperti :
Masalah produksi dan distribusi makanan. Tercapai kesepakatan bahwa sistem autarki lokal
sebagai kelanjutan dari sistem ekonomi perang Jepang, secara berangsur-angsur akan dihapukan
dan diganti dengan sistem desentralisasi.
 Pinjaman Nasional, Program ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan (Surachman) dengan
persetujuan BP-KNIP.
 Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.
 Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948, yang bertujuan untuk
mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, selain meningkatkan efisiensi. Rasionalisasi
meliputi penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi.
 Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
 Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE),
Organisasi yang dipimpin B.R Motik ini bertujuan untuk :
- Menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta, agar pengusaha swasta memperkuat
persatuan dan mengembangkan perekonomian nasional.
- Menggalang dan Melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi pedagang
sehingga dapat memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia.
 Oeang Republik Indonesia (ORI), Melarang digunakan mata uang NICA dan yang lainnya
serta hanya boleh menggunakan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) dikeluarkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia berdasarkan UU No. 17 tahun 1946 yang dikeluarkan pada tanggal
1 Oktober 1946.

Anda mungkin juga menyukai