I. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 60 menit
peserta mampu memahami rumah sehat dan lingkungan sehat dan mau
melaksanakan PHBS dan kebersihan sehari-hari.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 60 menit peserta
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud Rumah Sehat dan Lingkungan
yang Sehat
2. Menjelaskan pengertian PHBS
3. Menyebutkan indikator PHBS
4. Menjelaskan manfaat PHBS
5. Meningkatkan pengetahuan , kemauan , dan kemampuan anggota
rumah tangga untuk melaksanakan PHBS
6. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat
II. Materi Pembelajaran
Terlampir
III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
IV. Media
a. Leaflet
b. Flip chart
V. Aktivitas Pembelajaran
No Tahap/ Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Audiens
1 Pembukaan 1. Salam Pembukaan 1. Menjawab salam
(5 menit) 2. Perkenalan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud dan 3. Mendengarkan
tujuan pendidikan penjelasan
kesehatan
4. Melakukan apersepsi 4. Menjawab apersepsi
2 Inti 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan
(30 menit) rumah sehat dan penjelasan
lingkungan sehat
2. Menjelaskan pengetian 2. Mendengarkan
PHBS penjelasan
3. Menjelaskan macam 3. Mendengarkan
PHBS penjelasan
4. Menjelaskan manfaat 4. Mendengarkan
PHBS penjelasan
3 Penutup 1. Diskusi/ tanya jawab 1. Pasien bertanya
(15 menit) 2. Evaluasi dengan 2. Menjawab
memberi pertanyaan pertanyaan
3. Menyimpulkan materi 3. Mendengarkan
4. Memberikan saran penjelasan
5. Salam penutup 4. Mendengarkan
5. Menjawab salam
VI. Evaluasi
Jenis : Test lisan, sikap, psikomotor.
Waktu : Akhir penyuluhan
Soal : Terlampir
VII. Referensi
Maryunani, A. 1995. Pengkajian Gerontology. USA: Mosby.
http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/
228-mencuci-tangan-anda-dengan-benar.html diakses tanggal
7 Februari 2012
http://nursingbegin.com/mencuci-tangan-yang-baik-dan-benar/
diakses tanggal 7 Februari 2012
http://almawaddah.wordpress.com/2009/02/07/cara-mendeteksi-
gizi-buruk-pada-balita/ diakses tanggal 7 Februari 2012
http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/06/perilaku-hidup-bersih-
dan-sehat-phbs.html diakses tanggal 7 Februari 2012
http://www.4shared.com/file/73OnOfRj/PROMOSI_KESEHATAN_-
_MAKALAH_-_.html diakses tanggal 7 Februari 2012
Lampiran 1
A. Pengertian
Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah
dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki
ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang
memadai, antara lain :
1. Kamar tidur
2. Ruang makan/keluarga
3. Dapur
4. Kamar mandi
5. Jamban/WC
6. Tempat mencuci pakaian
A.1. Syarat-Syarat Rumah Sehat
1. Tersedia air bersih, ada penampungan air bekas, ada
tempat sampah, ada jamban, ada saluran pembuangan air hujan.
2. Kandang ternak terpisah paling tidak 10 meter jaraknya
dari rumah.
3. Ada jalan keluar untuk asap dapur melalui lubang
langit-langit.
4. Halaman rumah harus selalu dibersihkan, Pekarangang
ditanami tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat.
5. Ruangan rumah cukup luas dan tidak padat
penghuninya.
6. Kamar-kamar harus berjendela, ada lubang angina, dan
sinar matahari dapat masuk kerumah.
7. Dinding dan lantai harus kering tidak lembab.
8. Dimanapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa
dan tikus.
B. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah
Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga,
meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga
dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif
untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat
maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan
keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan
pendidikan kesehatan (Depkes RI, 2007).
C. Macam PHBS
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan
Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang
memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai
berikut:
C.1. Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
2. Bayi diberi ASI eksklusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan. Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif
baik bagi ibu maupun bayinya. Manfaat memberikan ASI bagi ibu
tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi dapat mengurangi
perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan
ibu, menunda kehamilan, mengurangi risiko terkena kanker payudara,
dan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi ibu. Delapan puluh persen
perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia
3 tahun yang dikenal dengan periode emas, oleh karena itu diperlukan
pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan dapat diteruskan sampai
anak berusia 2 tahun. Hal tersebut dikarenakan ASI mengandung
protein, karbohidrat, lemak, dan mineral yang dibutuhkan bayi dalam
jumlah yang seimbang.
3. Penimbangan bayi dan balita
Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan
balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi
gizi kurang atau gizi buruk.
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.
Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang
bisa menimbulkan penyakit.
b. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman.
Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Mencuci tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di bawah air
yang mengalir. Sedangkan langkah-langkah teknik mencuci tangan
yang benar adalah sebagai berikut.
1. Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih
baik bila sabun mengandung antiseptik.
3. Gosokkan kedua telapak tangan.
4. Gosokkan sampai ke ujung jari.
5. Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau
sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling)
antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut. Lakukan
sebaliknya.
6. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan
saling mengunci.
7. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan
berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
8. Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan
gerakan kedepan, kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
9. Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan
gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
10. Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
11. Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila
menggunakan kran, tutup kran dengan tissue.
Mengeringkan dengan tissue lebih baik dibandingkan mengeringkan
tangan menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal.
Karena mesin pengering tangan yang dipakai secara umum menampung
banyak bakteri yang dapat menularkan ke orang lain.
5. Menggunakan air bersih
Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci
pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena
penyakit atau terhindar dari penyakit.
Menurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat kualitas air bersih, antara lain:
1. Syarat Fisik
Persyaratan fisik untuk air bersih, antara lain: airnya jernih
tidak keruh, tidak berwarna, rasanya tawar, tidak berbau,
suhunya normal (20-260 C), tidak mengandung zat padatan.
2. Syarat Kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia,
antara lain: pH netral, tidak mengandung zat kimia beracun,
tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam,
kesadahan rendah, tidak mengandung bahan kimia anorganik.
3. Syarat Biologis
Air tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung
golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran
manusia (Sutrisno, 2004).
6. Menggunakan jamban sehat
Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher
angsa dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai
penampung akhir. Syarat-syarat jamban atau WC yang sehat
1. Cukup terang.
2. Cukup lubang angin
3. Lubang jamban sekurang-kurangnya 10 meter dari sumber air
4. Tidak menjadi sarang seperti nyamuk, lalat, lipas, atau
kecoa,atau coro, atau kapuyuk
5. Selalu dibersihkan agar tidak menimbulkan bau tidak sedap
7. Rumah bebas jentik
Adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik
berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Cara melakukan pemeriksaan
jentik
a. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum, dan tempat –
tempat penampungan air lainnya
b. Jika tidak nampak, tunggu±0,5-1 menit, jika ada jentik, ia akan
muncul ke permukaan air untuk bernafas.
c. Di tempat gelap gunakan senter
d. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas,
ban bekas,dll.
A. SOAL
1. Sebutkan 4 syarat-syarat rumah sehat
2. Jelaskan apa yang dimaksud PHBS
3. Sebutkan apa saja indikator PHBS rumah tangga
4. Jelaskan salah satu indikator PHBS
5. Sebutkan manfaat PHBS
B. JAWABAN
1. 4 syarat rumah sehat:
1. Tersedia air bersih, ada penampungan air bekas, ada temp[at sampah,
ada jamban, ada saluran pembuangan air hujan.
2. Kandang ternak terpisah paling tidak 10 meter jaraknya dari rumah.
3. Ada jalan keluar untuk asap dapur melalui lubang langit-langit.
4. Halaman rumah harus selalu dibersihkan, Pekarangang ditanami
tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat
NO Pertanyaan SS S E TS STS
1 Apakah anda setuju menggunakan air
. bersih untuk hidup sehat
2. Untuk menjadikan lingkungan sehat
apakah anda mau membuang sampah
pada tempatnya
3. Untuk menjadikan lingkungan yang
sehat apakah anda mau menggunakan
jamban
4. Untuk menjadikan lingkungan yang
sehat apakah anda mau berhenti tidak
merokok
5. Untuk sehat apakah anda mau sebelum
dan sesudah makan cuci tangan dulu
Lampiran : 3
PEDOMAN OBSERVASI
RUMAH SEHAT DAN LINGKUNGAN SEHAT
Nama responden :
Tanggal :
Tempat :
Observer :
NO PERTANYAAN PENILAIAN
YA TIDAK
1. Jika mempunyai bayi, apakah pada waktu melahirkan
ditolong oleh tenaga kesehatan?
Untuk ibu hamil : apakah ibu memeriksakan pada
petugas kesehatan ?
untuk PUS : apakah pada saat ini ber KB?apakah sudah
imunisasi?
Jika lansia : berilah jawaban pada no.1
1. Jika mempunyai bayi (usia kurang dari 6 bulan) apakah
hanya diberikan ASI saja ?
2. Apakah keluarga ibu menjadi anggota dana sehat
(JPKM) ? (Askes, Askeskin, Asabri, Astek, atau dana
sehat/JPKM)
3. Apakah ada anggota keluarga ibu yang merokok ?
(Amati apakah ada asbak yang terpakai atau ada bau
asap rokok, dan apabila merokok jawabannya Tidak).
4. Apakah anggota keluarga ibu melakukan aktifitas fisik
atau olah raga secara teratur (olah raga atau aktifitas
fisik secara teratur minimal 2 kali seminggu)
5. Apakah keluarga ibu biasanya makan makanan yang
beraneka ragam ? (Dengan cara menanyakan pada
keluarga apakah makan sayuran dan buah setiap
harinya.)
6. Apakah keluarga ibu selalu menggunakan air bersih ?
( lihat apakah mempunyai penampungan air bersih
yang bebas lumpur, jentik dan lumut).
7. Apakah keluarga ibu buang air besar di jamban ? (lihat
apakah jamban yang digunakan bersih dan tersedia air
bersih)
8. Apakah jumlah penghuni sesuai dengan luas lantai
rumah ? (kamar memenuhi syarat apabila tiap 8 M2
dihuni tidak lebih dari 2 orang dewasa + 1 balita)
9. Apakah lantai rumah bukan dari tanah dan sekeliling
rumah/pekarangan dalam keadaan bersih ? (Halaman
dalam dan luar rumah tidak ada sampah berserakan).
CARA PENGKLASIFIKASIAN :
Klasifikasi I : Jika jawaban Ya banyaknya antara 1 S/d 3 (warna merah)
Klasifikasi II : Jika jawaban Ya banyaknya antara 4 s/d 6 (warna kuning)
Klasifikasi III : Jika jawaban Ya banyaknya antara 7 s/d 9 (warna hijau)
Klasifikasi IV : Klasifikasi III + ikut dana sehat JPKM (warna biru)