Anda di halaman 1dari 5

SKIZOFRENIA

❖ Suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan
penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang
tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
❖ Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran
dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) or tumpul (blunted). Kesadaran
yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara,
walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.

Pedoman Diagnostik
❖ Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya 2 gejala atau lebih
bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
(a). “Thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan,
walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau
“Thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu
dari luar dirinya (withdrawal); dan
“Thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar ke luar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya;
(b). “Delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh
sesuatu kekuatan tertentu dari luar; atau
“Delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan
tertentu dari luar; atau
“Delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya atau pasrah terhadap suatu
keadaan dari luar;
(tentang “dirinya” = secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/ anggota gerak atau ke
pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus);
“Delusional perception” = pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat
khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
(c). Halusinasi Auditorik
• Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
• Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (di antara berbagai suara yang
berbicara), atau
• Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
(d). Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau
politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya
mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari
dunia lain).
❖ Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
(e). Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh
waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang
menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-
bulan terus menerus;
(f). Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation),
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
(g). Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor;
(h). Gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus
jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neuroleptika;
❖ Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan
atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
❖ Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall
quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self-
absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
DEPRESI

Suatu gangguan mental dengan suasana hati yang tertahan dan kehilangan minat dalam
melakukan aktivitas, sehingga terjadi penurunan kualitas hidup sehari-hari.

❖ Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, berat):


• Afek depresif
• Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
• Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah
yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
❖ Gejala lainnya:
a) Konsentrasi dan perhatian berkurang;
b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;
d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
f) Tidur terganggu;
g) Nafsu makan berkurang.

Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang-
kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat
dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
BIPOLAR

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode) di mana afek
pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan
afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain
berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi)

Gejala:
Ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan
berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung lebih
lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang lanjut
usia. Kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang penuh stress atau
trauma mental lain (adanya stress tidak esensial untuk penegakkan diagnosis).
ANXIETAS

Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2 atau lebih hal yang
dipersepsi sebagai ancaman, perasaan ini menyebabkan individu tidak mampu istirahat dengan
tenang (inability to relax).

Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala berikut ini:


❖ Ketegangan motorik: 1). Kedutan otot atau rasa gemetar
2). Otot tegang/ kaku/ pegal linu
3). Tidak bisa diam
4). Mudah menjadi lelah
❖ Hiperaktivitas otonomik: 5). Nafas pendek/ terasa berat
6). Jantung berdebar-debar
7). Telapak tangan basah dingin
8). Mulut kering
9). Kepala pusing, rasa melayang
10). Mual, mencret, perut tak enak
11). Muka panas/ badan menggigil
12). Buang air kecil lebih sering
13). Sukar menelan/ rasa tersumbat
❖ Kewaspadaan berlebihan: 14). Perasaan jadi peka/ mudah ngilu
15). Mudah terkejut/ kaget
16). Sulit konsentrasi pikiran
17). Sukar tidur
18). Mudah tersinggung

Anda mungkin juga menyukai