Oleh :
ERNA YULIAH
NIM. P.17125019004
Oleh :
ERNA YULIAH
NIM. P.17125019004
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Pembimbing
diujikan dan disetujui TIM Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah Politeknik
Anggota
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “GAMBARAN KARIES GIGI DAN KARANG GIGI PADA
PASIEN LANSIA DI POLI GIGI PUSKESMAS KECAMATAN
TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN
PERIODE JANUARI - MARET TAHUN 2020”.
Tujuan penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk memenuhi
salah satu tugas akhir semester II Tahun Akademik 2019/2020 di jurusan
Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang memberikan bantuan selama penulisan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini hingga selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan rasa teima kasih kepada:
1. Ibu Ngatemi, S.SiT, M.KM, Selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan Jakarta I.
2. drg. RAHAJU BUDIARTI, MA.Kes, selaku Wali Tingkat semester II
Tahun Akademik 2019/2020 dan Penanggung Jawab Mata Kuliah Karya
Tulis Ilmiah (KTI).
3. drg. SITI NURBAYANI TAUCHID, MKM, selaku Pembimbing
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Jakarta I.
4. RINI WIDIYASTUTI, S.Si.T, M.Kes, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah
Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I.
5. Drg. EKA ANGGRENI, M.Kes, selaku pembimbing Akademik Jurusan
Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I.
6. Suami, dan Anak - anak yang selalu memberikan dukungan dan do’a baik
secara materil maupun moril.
i
7. Teman – teman Semester II Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta I.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia dan rahmatnya
kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah
bermanfaat bagi peneliti khususnya bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL KARYA TULIS
ILMIAH
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................................ 4
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
1.4.1. Bagi Peneliti .................................................................................... 4
1.4.2. Bagi Pembaca ................................................................................. 5
1.4.3. Bagi Responden .............................................................................. 5
1.4.4. Bagi Institusi ................................................................................... 5
1.4.5. Bagi Poli Gigi Puskesmas .............................................................. 5
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 7
2.1. Karies Gigi ................................................................................................. 7
2.1.1.Definisi karies gigi pada lansia........................................................ 7
2.1.2.Penyebab karies gigi pada lansia .................................................... 7
2.1.3.Karies gigi pada lansia ..................................................................... 9
2.2. Karang Gigi................................................................................................ 9
2.2.1. Definisi karang gigi ......................................................................... 9
2.2.2. Penyebab Karang Gigi.................................................................. 10
iii
2.2.3. Klasifikasi Karang Gigi ................................................................ 11
2.2.4. Komposisi Karang Gigi ................................................................ 11
2.2.5. Mekanisme Pembentukan Karang Gigi ...................................... 11
2.3. Lansia........................................................................................................ 13
2.3.1. Definisi Lansia ............................................................................... 13
2.3.2. Klasifikasi Lansia .......................................................................... 13
2.3.3. Perubahan pada Lansia ................................................................ 14
2.3.4. Kesehatan rongga mulut Lansia .................................................. 16
2.4. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 17
BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................... 18
3.1. Kerangka Konsep .................................................................................... 18
3.2. Desain Penelitian ...................................................................................... 18
3.3. Populasi dan Sampel................................................................................ 18
3.3.1. Populasi Penelitian ........................................................................ 18
3.3.2. Sampel ............................................................................................ 19
3.4. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 19
3.5. Definisi Operational ................................................................................. 19
3.6. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 20
3.7. Pengolahan Data ...................................................................................... 20
3.7.1. Proses editing (memeriksa) ........................................................... 20
3.7.2. Proses coding (memberi tanda kode) ........................................... 20
3.7.3. Proses tabulating ............................................................................ 21
3.8. Analisis Data ............................................................................................. 21
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
dari tahun ke tahun. Jumlah lansia di seluruh dunia diperkirakan 500 juta dengan
usia rata-rata 60 tahun dan tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. (Sekarwiri
tahun ke atas. Dengan bertambahnya usia seseorang, maka penuaan pun tidak
terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik antara lain kulit mulai mengendur,
lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah. Seiring dengan bertambahnya
usia, maka tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan maupun kesehatan
1
Kesehatan gigi dan mulut merupakan keadaan rongga mulut termasuk gigi
geligi dan struktur serta jaringan pendukungnya yang bebas dari penyakit dan rasa
sakit yang berfungsi secara optimal menjadikan rasa percaya diri serta hubungan
interpersonal dalam tingkatan paling tinggi. Masalah kesehatan gigi dan mulut
yang sering terjadi pada lansia, yaitu masalah kehilangan gigi akibat karies gigi.
Karies gigi berasal dari bahasa latin yang artinya lubang gigi. Karies gigi
streptococcus mutans sebagai penyebab utama penyakit karies gigi. Karies gigi
Karies ini paling sering terjadi pada dewasa muda dan tua sehingga apabila tidak
dirawat maka akan bertambah buruk dan dapat menimbulkan rasa sakit yang
kelompok usia 55- 64 tahun sebesar 5,9% dan pada usia 65 tahun sebesar 17,6%,
Karang gigi merupakan suatu faktor iritasi yang terus menerus terhadap gusi
dibersihkan maka akan berlanjut pada kerusakan jaringan penyangga gigi dan
sendirinya. Seperti kita ketahui bersama bahwa manusia membutuhkan gigi untuk
makan, berbicara, kecantikan, kesehatan dan lain-lain. Namun apabila kita tidak
2
menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik maka dapat menyebabkan karang
gigi (calculus). Pada masalah lain kesehahatan gigi dan mulut dari remaja
ditemukan lebih dari 50% remaja dengan kebersihan gigi dan mulut yang
indeksnya lebih dari 1 (satu). Selama ada karang gigi dengan permukaan yang
kasar dimana plak dengan mudah dapat tertimbun maka gangguan periodontal
yang ada pada gigi tersebut sukar untuk sembuh. Dengan menghilangkan karang
Karies Gigi dan Karang Gigi pada pasien lansia di Poli Gigi Puskesmas
Bagaimanakah gambaran karies gigi dan karang gigi pada pasien lansia di
3
1.3. Tujuan Penelitian
Diketahuinya gambaran karies gigi dan karang gigi pada pasien lansia di
1. Mendapatkan gambaran tentang karies gigi pada pasien lansia di Poli Gigi
2. Mendapatkan gambaran tentang karang gigi pada pasien lansia di Poli Gigi
lansia.
4
1.4.2 Bagi Pembaca
gigi dan mulut pada pasien lansia sehingga dapat lebih menjaga kesehatan gigi
mulut serta meningkatkan kesadaran lansia untuk menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya.
meningkatkan pengetahuan.
pasien lansia di Poli Gigi Puskesmas, sehingga kebersihan gigi dan mulut pada
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran karies gigi dan karang gigi
Tangerang Provinsi Banten Periode Januari - Maret Tahun 2020. Penelitian ini
5
akan dilakukan pada bulan April tahun 2020 dengan cara melakukan analisa
banyaknya jumlah karies gigi dan karang gigi berdasarkan yang tertera di status
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Karies gigi berasal dari bahasa latin yang artinya lubang gigi. Hal ini
ditandai dengan rusaknya email dan dentin secara progresif yang disebabkan oleh
Karies adalah penyakit infeksi pada gigi yang paling sering terjadi pada
dewasa muda dan tua sehingga apabila tidak dirawat maka akan bertambah buruk
dan dapat menimbulkan rasa sakit yang berpotensi menyebabkan kehilangan gigi.
Penyakit ini bersifat progresif dan jika tidak diobati maka dapat berkembang
sampai ke pulpa dan lubang yang telah terbentuk tidak dapat diperbaiki kembali
oleh tubuh melaui proses penyembuhan dan menyebabkan peradangan pada pulpa
gigi sehingga menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, dan bahkan sampai
Penyebab karies gigi dipengaruhi oleh faktor yaitu host, agent, dan
environment serta waktu atau lamanya proses interaksi antar faktor tersebut.
7
Host (Gigi) Morfologi setiap gigi manusia berbeda-beda, permukaan oklusal
gigi memiliki lekuk dan fissur yang bermacam -macam dengan kedalaman yang
berbeda-beda. Gigi dengan lekukan yang dalam merupakan daerah yang sulit
dibersihkan dari sisa makanan yang melekat sehingga plak akan mudah
berkembang dan dapat menyebabkan karies gigi. Karies gigi sering terjadi pada
permukaan gigi yang spesifik. Karies pada gigi permanen ditemukan pada
yang terdapat pada plak gigi dan merupakan bakteri utama penyebab terjadinya
karies. Plak adalah suatu massa padat yang merupakan kumpulan bakteri yang
tidak terkalsifikasi, melekat erat pada permukaan gigi, tahan terhadap pelepasan
dengan berkumur atau gerakan fisiologis jaringan lunak.Plak akan terbentuk pada
semua permukaan gigi dan tambalan. Perkembangannya paling baik pada daerah
yang sulit untuk dibersihkan, seperti daerah tepi gingival, pada permukaan
memfermentasi sukrosa menjadi asam laktat yang sangat kuat sehingga mampu
8
perkembangbiakan dan kolonialisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan
email. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan
4. Waktu
progresi karies. Waktu merupakan kecepatan terbentuknya karies serta lama dan
atas periode perusakan dan perbaikan yang silih berganti. Sehingga bila saliva
berada dalam lingkungan gigi. Maka karies tidak akan menghancurkan gigi dalam
hitungan hari atau minggu, melainkan dalam bulan atau tahun. (Soebroto, 2009).
Seiring dengan meningkatnya usia seseorang, maka jumlah karies gigi pun
semakin meningkat. Hal ini dapat disebabkan karena pada lansia biasanya terjadi
penurunan tingkat kebersihan gigi sehingga masalah kesehatan gigi pada lansia,
seperti penyakit karies gigi semakin meningkat. Mayoritas karies gigi pada lansia,
9
Karang gigi yang disebut juga kalkulus atau tartar adalah lapisan keras
berwarna kuning yang menempel pada gigi dan terasa kasar, yang dapat
Karang gigi adalah kotoran di dalam mulut yang keras dan berwarna
kekuningan. Jika dibiarkan dalam waktu lama, warna karang gigi akan menjadi
semakin gelap hingga hitam. Karang gigi berasal dari sisa makanan yang kurang
dibersihkan, menempel di sekitar batas gigi dan gusi, dan lama kelamaan
Karang gigi adalah plak yang mengeras karena proses mineralisasi (Hidayat
pengendapan kalsium pada plak basa kemudian terjadi pengapuran dan mengeras
maka terbentuklah karang gigi (kalkulus). Karang gigi berupa jaringan keras yang
melekat erat pada gigi yang terdiri dari bahan-bahan mineral seperti Ca, Fe, Cu,
Zn, dan Ni. Tahap pertama dari penyakit periodontal disebut gingivitis. Gingivitis
dipicu oleh pembentukan plak pada gigi. Plak akan mempengaruhi gusi, membuat
gusi tampak bengkak dan merah. Jika tidak diobati, radang gusi dapat berkembang
oklusi, dan kebiasaan buruk. Untuk menghilangkan dental plak dan kalkulus perlu
10
dilakukan scaling yang merupakan terapi periodontal konvensional atau non-
Karang gigi dapat melekat pada permukaan gigi yang terletak diatas gusi,
sehingga disebut supragingival, atau pada permukaan gigi terletak dibawah gusi,
Karang gigi dapat terbentuk diatas gusi atau supragingival, atau pada
sulcus, yaitu saluran antara gusi dan gigi. Ketika terjadi plak supragingival, maka
atau bakteri yang dapat hidup dilingkungan penuh oksigen. Plak subgingival
terutama terdiri dari bakteri anaerobik, yaitu bakteri yang tidak dapat hidup pada
gusi dan jaringan yang menempel pada gigi, yang menimbulkan periodontitis
(Ayu, 2003).
Setiap orang mempunyai derajat keasaman (pH) air liur yang berbeda-
beda. Maka, kemungkinan terbentuknya karang gigi juga tidak sama pada setiap
11
orang. Bahkan banyak orang yang tidak memiliki karang gigi sama sekali. Lalu
kondisi mulut dan gigi seperti apakah yang cenderung mempermudah timbulnya
karang gigi.
Pada orang-orang yang memiliki pH yang tinggi (>7), keadaan air liurnya
adalah basa. Akibatnya, mereka lebih mudah mengalami karang gigi, semua
makanan yang dikunyah tersebut bersifat asam. Karang gigi timbul karena 8
pembentukan “garam” yang disebabkan oleh bertemunya air liur yang bersifat
basa dengan sisa-sisa makanan yang bersifat asam. Iinilah yang disebut karang
gigi. Biasanya karang gigi diawali dengan proses penimbunan plak, yaitu
makanan yang menempel di permukaan gigi akibat zat yang disebut glucan yang
Karang gigi yang paling sering timbul di area yang berdekatan dengan
muara kelenjar air liur, yaitu gigi depan bawah, didekat muara kelenjar
submandibular, dan di area geraham atas kiri dan kanan karena berdekatan pula
Karang gigi dapat pula timbul bila seseorang mengunyah pada satu sisi saja
12
2.3 Lansia
perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia
lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Menurut Undang-
undang Nomor 13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia,
lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. (Permenkes RI
Lansia merupakan periode yang telah mencapai masa tua dalam ukuran
fungsi dan menunjukan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-
gejala kemunduran fisik antara lain kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambut
penanganan yang serius terutama dalam berperilaku hidup sehat sehingga dalam
13
Menurut Prof. Dr. Koesmanto Setyonegoro dalam jurnal (Rusli, 2012)
Perubahan fisik yang terjadi pada lansia erat kaitannya dengan perubahan
tersebut jika tidak teratasi dengan baik cenderung akan mempengaruhi kesehatan
Secara umum, perubahan yang terjadi pada rongga mulut lansia antara lain :
buruk.
b. Perubahan enamel
14
3. Kandungan nitrogen dalam enamel meningkat seiring dengan usia
c. Perubahan sementum
dengan usia.
d. Perubahan dentin
2. Dentin sklerosis
e. Perubahan pulpa
1. Perbedaan antara pulpa gigi individu tua dengan gigi individu muda lebih
1. Jaringan ikat gingiva menjadi lebih padat dan bertekstur kasar pada penuaan
15
2. Penurunan jumlah fibroblas
terjadi pada lansia antara lain mulut kering, warna pucat pada mukosa mulut,
Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan rongga mulut termasuk gigi
geligi dan struktur serta jaringan pendukungnya yang bebas dari penyakit dan rasa
sakit yang berfungsi secara optimal menjadikan rasa percaya diri serta hubungan
interpersonal dalam tingkatan paling tinggi. Akan tetapi, pada keadaan lanjut usia
biasanya terjadi penurunan tingkat kebersihan gigi dan mulut dan juga
berkurangnya gigi geligi yang berakibat pada kehilangan gigi. Masalah kesehatan
gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia, yaitu terjadinya peningkatan karies
Penyakit mulut merupakan salah satu kondisi kronik yang paling banyak dijumpai
pada lansia. Penekanan bahwa kesehatan mulut tidak hanya berupa gigi yang
sehat tetapi integral pada kesehatan umum. Pada keadaan mulut yang buruk,
misalnya banyaknya gigi hilang sebagai akibat rusak atau trauma yang tidak
dirawat maka akan menganggu fungsi, dan aktifitas rongga mulut sehingga akan
16
mempengaruhi status gizi serta akan berdampak pada kualitas hidup. (Ratmini
- Penelitian yang dilakukan oleh (Patabang E, 2015) tentang karies gigi dan
- Penelitian yang dilakukan oleh Santi, 2019 tentang Gambaran Indeks Karies
17
BAB 3
METODE PENELITIAN
gambaran karies gigi dan karang gigi pada pasien lansia di Poli Gigi Puskesmas
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien lansia usia lebih dari 60 tahun
18
3.3.2 Sampel
Semua pasien lansia yang ada di Poli Gigi Puskesmas berjumlah 31 orang
April 2020.
19
3.6 Metode Pengumpulan Data
dan mengumpulkan data rekam medis pasien lanisa yang berkujung ke poli gigi
dibantu oleh petugas yang bertanggung jawab di bagian rekam medis. Data yang
diambil yaitu data rekam medis pasien lansia pada bulan januari sampai maret
tahun 2020
berikut.
Proses editing adalah upaya untuk memerika kembali kebenaran data yang
diperoleh atau yang telah dikumpulkan. Dalam melakukan editing ada beberapa
20
maka diberikan symbol – symbol tertentu, misalnya beberangka angka untuk
setiap jawaban.
Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dan data yang
21
DAFTAR PUSTAKA
Anshary MF, Cholil, Arya WI. Gambaran pola kehilangan gigi sebagian pada
Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Siswa/i Kelas VIII Di SMP Negeri 30
Irma, I, Intan SA. 2013. Penyakit Gigi Mulut Dan Tht. Yogyakarta : Nuha Medika
Patabang E. 2015. Status karies dan kualitas hidup lansia di Kabupaten Wajo
Maksar.
22
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan
2006.
Ratmini NK, Arifin. Hubungan kesehatan mulut dengan kualitas hidup lansia.
Senjaya AA. Menyikat gigi tindakan utama untuk kesehatan gigi. Jurnal Skala
Husada 2013.
Soebroto I. 2009. Apa yang tidak di ketahui Dokter tentang Kesehatan Gigi Anda.
23