I. PENDAHULUAN
Kita semua telah mengetahui bahwa iblis telah berjanji kepada Allah untuk mengajak,
menyesatkan, dan mempengarui anak adam masuk kedalam neraka sebanyak-banyaknya dengan
cara mengganggu, merayu dari segala arah, dari depan, dari belakang, dari kiri dan dari kanan.
Dalam Q.S al a`rof ayat 16 - 17 Allah berfirman :
Dari penjelasan dia atas sebagai insan yang beriman kita dapat meyadari dan memahami
tentang bahya pelanggaran antara laki-laki dan perampuan (perzinaan). Kemudian dengan
kesadaran dan keteguhan hati tumbuh ketaqwaan yang kuat, kita mampu membentengi diri kita
sehingga benar-benar menjauh sejauh-jauhnya dari segala macam bentuk pelanggaran antara laki-
laki dan perampuan (perzinaan), dan kita bisa menjadi golongan orang-orang yang beriman yang
akan dimasukkan kedalam surga yang penuh dengan segala kenikmatan
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelanggaran Antara Laki-Laki Dan Perampuan ( Larangan Pergaulan Bebas
dan Zina )
Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan yang tidak dibatasi
oleh aturan agama maupun susila. Salah satu dampak negatif dari pergaulan bebas adalah
perilaku yang sangat dilarang oleh agama Islam, yaitu zina. Hal inilah yang menjadi fokus
bahasan pada bagian ini.
1. Pengertan Zina
Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan persetubuhan antara
perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig) tanpa akad nikah yang sah. Jadi,
zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami istri di luar tali pernikahan yang
sah menurut syari’at Islam.
2. Hukum Zina
Terkait hukum zina, semua ulama juga sepakat bahwa zina hukumnya haram, bahkan zina
dianggap sebagai puncak keharaman (dosa besar). Hal tersebut didasarkan pada firman
Allah Swt. dalam Q.S. al-Isrā ayat 32 :
Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa yang dikategorikan
sebagai salah satu dosa besar, perbuatan yang keji, hina, dan fasiq.
3. Hukuman bagi Pezina
Pelaku perbuatan zina dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Zina Ghairu Muhson, yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah/tidak memiliki
pasangan syah. Hukumannya adalah didera/jilit seratus kali dan diasingkan selama satu
tahun. Hal dini didasarkan pada frman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nūr ayat 2 :
َو ِح ٍد ِمْن ُه َما ِمائَةَ َجلْ َدةٍ ۖ َوََل ََتْ ُخ ْذ ُكم ِبِِ َما َرأْفَةٌ ِِف ٱ َّلزانِيَةُ َوٱ َّلز ِان فَٱ ْجلِ ُدوا ُك َّل
َّلل َوٱلْيَ ْوِم ٱ ْلءَ ِاخ ِر ۖ َولْيَ ْش َه ْد َع َذ َاِبَُما طَائَِفةٌ ِم َن
َِّ بِٱ ِدي ِن ٱ ََّّللِ إِن ُكنتُ ْم تُ ْؤِمنُو َن
ْي ِِ
َ ٱلْ ُم ْؤمن
Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap
orang dari keduanya seratus jilit, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya
mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada
Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman.
b. Zina Muhson, yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah menikah.
Hukuman terhadap zina Muhson adalah dirajam (dilempari dengan batu sampai
meninggal). Sabda Rasululloh SAW :
ين ِزينَ تَ ُه َّن إََِّل َمادِ ضن ِمن أَبص ِرِه َّن وََي َفظْن فُروجه َّن وََل ي ب ْ ض غ
ْ ي تِ َوقُل لِلْم ْؤِمن
َ ُْ َ ُ َ ُ َ َ َ ْ ْ َ ْ ُ َ ُ َ
....جيُوِبِِ َّن اَلية ِ ِ ْ ظَهر ِمْن ها ۖ ولْي
ُ ض ِربْ َن ِبُ ُم ِره َّن َعلَى َ َ َ ََ
Artinya : “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
(auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
ke dadanya”
c. Menjaga pandangan
Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya termasuk celah bagi setan
melancarkan strategi untuk menggodanya. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau
tidak sengaja, pandangan mata itu tdak menjadi masalah. Pandangan pertama yang tidak
sengaja diperbolehkan, tetapi jika berkelanjutan maka haram hukumnya. Rasulullah saw.
bersabda yang artnya,
ََي َعلِ ُّي ََل تُْتبِ ْع النَّظَْرَة النَّظَْرَة:عن بريدة قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
)٢٧٠١ ك ْاَل ِخَرةُ (رواه الرتمذى رقم
َ َت ل
ْ ُوَل َولَْي َس َ َفَِإ َّن ل
َ ك ْاَل
Artinya : “Dari ‘Abdulah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah saw. bersabda
kepada ‘Ali bin Abi Talib, Hai ‘Ali! Janganlah kau ikut pandangan pertama dengan
pandangan selanjutnya, karena yang pertama dimaafan, tapi yang selanjutnya tidak”
Untuk menjaga agar pandangan pertama tidak disertai tujuan lain tersebut, cepatlah
kendalikan diri kita. Salah satunya dengan cara menundukkan pandangan. Sebelum iblis
memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hat kita. Segera mohon pertolongan kepada
Allah Swt. agar kita tdak mengulangi pandangan yang mengandung unsur nakal itu.
d. Menjaga diri untuk tidak mendekati hal-hal yang menjurus pada perbuatan zina.
Dengan berbagai sarana itu pergaulan remaja pada umumnya saat ini menjadi begitu dekat
dan mudah. Persoalan yang lebih memprihatinkan adalah para remaja tidak paham dan
kadang tidak peduli mana batas-batas yang wajar, mana yang tidak wajar, dan mana
yang sudah kebablasan. Lantas apa batasan pergaulan itu?
Seperti mendekati hal-hal yang menyebabkan terobsesi pada perzinaan, diantaranya :
Nyepi (berdua dengan perempuan yang bukan mahromnya), melihat gambar foto atau
video yang dapat membangkitkan syahwat kita atau membaca buku-buku yang di
dalamnya terdapat konten pornografi, apalagi berpacaran, berciuman, berpelukan dengan
lawan jenis, menonton film porno, mendekati tempat-tempat maksiat yang dapat
memberikan peluang dan kesempatan untuk berzina, seperti nigh club', karaoke, diskotik,
cafe, warung remang-remang, cangkruan dll. Dan sekali kita melangkah masuk ke tempat
itu, akan sulit untuk menghindar dari beragam kemaksiatan.Na’uudzubillahi min dzalik ini
semua jelas adalah perangkap iblis yang akan membawa kita pada perbuatan zina. Dalam
hal ini Rasulullah saw. memberikan batasan berupa larangan berdua-duaan antara laki-laki
dan perempuan melalui hadis berikut:
e. Menjaga kehormatan
Organ paling pribadi manusia sering disebut atau diperhalus dengan kata “kehormatan”.
Jika direnungkan secara mendalam, sebutan ini sungguh sangat arif dan tepat. Benteng
paling akhir dari harga diri dan kehormatan manusia baik laki-laki maupun perempuan
adalah pada organ tubuh yang paling pribadi tersebut. Terkadang organ vital manusia juga
disebut dengan “kemaluan”. Hal ini juga relevan karena palang pintu rasa malu terakhir
adalah pada bagian tubuh tersebut. Orang dewasa yang normal, baik laki-laki maupun
perempuan tentu sangat malu jika organ vitalnya itu terlihat oleh pihak lain yang tidak
mempunyai hak untuk memandangnya.
f. Meningkatkan aktvitas dan rajin berpuasa
Bagi para pemuda dan remaja yang belum menikah disarankan untuk memperbanyak
aktvitas atau kegiatan yang positf. Hal ini bisa membuat mengalihkan perhatan dan pikiran
mesum. Ikutlah kegiatan olah raga, ekstrakurikuler, kursus, bimbingan belajar, pekerjaan
tambahan dan lain-lain. Menyibukkan diri dengan berbagai aktvitas dapat menyebabkan
perhatan kita selalu ke arah yang positf.
Perbanyak mengaji dan mendengarkan nasihat keimaman, ulama, dan penasehat dalam
jamaah. Kunjungilah orang-orang yang alim dan sholih mereka akan mengingatkan kita
untuk selalu waspada terhadap godaan nafsu dan jebakan ilusi dalam perzinaan.
Cara lain yang bisa ditempuh untuk menahan nafsu bagi para pemuda dan remaja yang
belum menikah adalah dengan berpuasa sunah. Islam itu indah dan sehat, dengan taat
beribadah dan rajin puasa maka otomats pikiran dan hat menjadi bersih dan jernih. Tidak
akan terlintas di pikiran kita untuk melakukan hal yang melanggar kesusilaan. Perhatkan
hadis Rasulullah saw. berikut ini!`
ول اَ ََّّللِ صلى هللا عليه وسلم ُ ال لَنَا َر ُس َ َود رضي هللا عنه ق ٍ عن عب ِد اَ ََّّللِ ب ِن مسع
ُْ َ ْ َْ ْ َ
ِ ُّ اب! م ِن استطَاع ِمْن ُكم اَلْباءةَ فَلْي ت زَّوج فَِإنَّه أَ َغ
ص ُن ْ ص ِر َوأ
َ َح َ َض للْب ُ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ ِ َ ََي َم ْع َشَر اَلشَّب:
)٥٠٦٥ جاءٌ (رواه البخاري رقم ِ
و ه َل َّه
ن ِ
إَف ِلصو
م َّ ِ
ِب ِ لِلْ َفرِج ومن ََل يستَ ِطع فَعلَي
ه
َ ُ ُ ْ ْ َ ْ ْ َ ْ ْ ََ ْ
Artnya: “Dari dari Abdullah bin masud ia berkata; Rasulullah saw. mengatakan kepada
kami, “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu untuk menikah maka
menikahlah karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan,
barangsiapa yang tdak mampu, hendaklah berpuasa karena hal itu dapat menekan hawa
nafsunya.”
g. Pilih teman bergaul yang Sholih yang mutawari dari segala pelanggaran.
Teman yang sholih tidak pernah mengunjungi tempat-tempat maksiat. Teman yang sholih
akan menebarkan kebaikan.
h. Rutinkan membaca Al Qur'an
Dengan membaca dan menghayati artinya, Syukur jika menjadi penghafal Al-Qur'an.
Cahaya Al Qur'an akan membersihkan kita dari segala macam kejelekan.
III. PENUTUP
Sebagai remaja dan generus jama`ah kita supaya faham bahwa iblis menggoda anak adam
itu tanpa pandang bulu, yang muda, yang tua, yang bujangan, yang sudah berkeluarga, yang kaya,
yang miskin, yang pandai, yang bodoh, yang alim bahkan orang yang faham sekalipun tidak luput
dari godaan iblis.
Namun ada sebagian sebagian manusia yang selamat dari perzinaan dan sebagian yang lain
terjerumus dalam perzinaan. Ada beberapa faktor yang mendasari orang tersebut terhindar dan
selamat dari perzinaan adalah :
a. Keimanan/kefahamannya kuat
b. Ketaqwaannya tinggi
c. Allah memang menyelamatkan orang tersebut
Sebaliknya faktor yang mengakibatkan mereka yang terjerumus pada perzinaan adalah :
a. Keimanan/kefahamannya lemah
b. Ketaqwaannya rendah
c. Allah tidak menolong dan menyelamatkan orang tersebut
Maka dari itu sebagai remaja dan generus jama`ah kita supaya selalu berusaha untuk :
a. Menjaga keimanan dan kefahaman jangan sampai lepas
b. Meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah, meningkatkan rasa takutnya kepada Allah,
meningkatkan rasa takutnya terhadap dosa/siksaan dan meningkatkan untuk tertib dalam
ber`ibadah
c. Mengepolkan doa perlindungan dan penjagaan kepada allah agar terhindar dari pelanggaran,
kemaksiatan/zina, dan selalu berusaha menghindar dari hal-hal dan perbuatan-perbuatan yang
menyebabkan terjadinya perzinaan.
Adapu doa-doa perlindungan di antara lain :
،ص ِري َوِم ْن َش ِر لِ َس ِاِن َوِم ْن َش ِر قَلِْب ِ ِ ِ َ ِأَللَّه َّم إِِِن أَعوذُ ب
َ َك م ْن َش ِر ََسْعي َوم ْن َش ِر ب ُ ُ •
َوِم ْن َش ِر َمنِيِي
ِ الدائِم ِة ِِف
ِالديْ ِن َوالدُّنْيَا َو ْاَل ِخرة َّ ة
َ اَفا ع م ل
ْ ا
و ة
َ ي ِاللَّه َّم إِِِن أَسأَلُك الْع ْفو والْعاف
َ َ َ ُ َ َ َ َََ َ ْ ُ •