Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS BUNDA MULIA

NOMOR : …./…/…/….
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM CASEMIX
RS BUNDA MULIA

DIREKTUR RS BUNDA MULIA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi pasien BPJS


Kesehatan dan guna kelancaran administrasi di RS Bunda Mulia
b. bahwa dalam rangka mengendalikan mutu dan biaya pelayanan
kesehatan dalam pelaksanaannya perlu membentuk tim Casemix
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan
susunan kepengurusan tim Casemix RS Bunda Mulia dengan
Keputusan Direktur RS Bunda Mulia

Mengingat:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun
2014 tentang Pedoman Indonesia Case Base Groups (INA-CBG)
dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2016 tentang Perubahan pertama atas Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 52 tahun 2016 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2017 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 52 tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
11. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI nomor AHU-
2444985.AH.01.01 tahun 2015 tentang Pengesahan Pendirian Badan
Hukum Perseroan Terbatas PT Bunda Mulia Medika
12. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Bekasi Nomor : 503 / 006 / DPMPTSP/RS-
Kelas D / III / 2021
13. Surat Keputusan Direktur Utama PT. Bunda Mulia Medika
nomor .../SK/DIR/.../.../..... tentang Pengangkatan dr. Antonius Arya
Aditya, Mkk. Sebagai direktur RS. Bunda Mulia

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS BUNDA MULIA TENTANG
PEMBENTUKAN TIM CASEMIX RS BUNDA MULIA
Pertama : mengangkat nama-nama tersebut yang terlampir dalam lampiran I Surat
Keputusan ini sebagai Tim Casemix RS Bunda Mulia

Kedua : susunan keanggotaan dan masa kerja Tim Casemix seperti yang
tercantum dalam dictum pertama berlaku untuk periode 2022-2023.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan
atau perubahan dalam penetapannya

Ditetapkan di :
Pada tanggal : …………….
Direktur RS BundaMulia,

Dr. Antonius Arya Aditya, MKK


Lampiran Keputusan Direktur RS BundaMulia
No.: .../2021 tentang
PembentukanKomiteMutu RS BundaMulia

I. SUSUNAN KEPENGURUSAN KOMITE MEDIK RS BUNDA MULIA

KETUA : Ns . Asmarani, S.Kep

SEKRETARIS : Ns. LenyHermiyati, S.Kep, MARS

ANGGOTA : 1. SubkomitePeningkatanMutu:
a. dr.EkaSaputri, MKM
b. Ns. Clara
c. Zr.Lisa
2. SubkomiteKeselamatanPasien:
a. Inggrid
: b. Bd.Ihat
c. Zr.Dilla
d. Apt. NadhrahSanyTukuboya, S.Si
3. SubkomiteManajemenRisiko:
a. Bd.Tyas
b. Ns.Eko
c. Nadhrahsani

PIC DATA
IGD : Zr. Mekar
Rawat jalan : zr.Rosita
OK: Fauzi
VK : Siti Ayu
Rawat inap : Dita
Laboraturium : Ari
Farmasi : Neli
Radiologi : Daniel
RM : Suci
Gizi : Azizah
SDM : Hani
Keuangan : Putri
Fo + Marketing : Virgi
IPSRS : Sofyan

II. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


A. Pelaksanaan dan EvaluasiMutu
1. menyusun kebijakan, pedoman dan program kerja terkait pengelolaan dan penerapan pro
gram mutu pelayanan Rumah Sakit;
2. memberi masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit terkait pe
rbaikan mutu tingkat Rumah Sakit;
3. pemilihan prioritas perbaikan tingkat Rumah Sakit dan pengukuran indikator tingkat Ru
mah Sakit serta menindaklanjuti hasil capaian indikator tersebut;
4. pemantauan dan memandu penerapan program mutu di unit kerja;
5. pemantauan dan memandu unit kerja dalam memilih prioritas perbaikan, pengukuran mut
u/indikator mutu, dan menindaklanjuti hasil capaian indikator mutu;
6. memfasilitasi penyusunan profil indikator mutu dan instrumen untuk pengumpulan data;
7. memfasilitasi pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan pelaporan data dari seluru
h unit kerja;
8. pengumpulan data, analisis capaian, validasi, dan pelaporan data indikator prioritas Ruma
h Sakit dan indikator mutu nasional rumah sakit;
9. koordinasi dan komunikasi dengan komite medis dan komite lainnya, satuan pemeriksaan
internal, dan unit kerja lainnya yang terkait, serta staf;
10. pelaksanaan dukungan untuk implementasi budaya mutu di Rumah Sakit;
11. pengkajian standar mutu pelayanan di Rumah Sakit terhadap pelayanan, pendidikan, dan
penelitian;
12. penyelenggaraan pelatihan peningkatan mutu; dan
13. penyusunan laporan pelakasanaan program peningkatan mutu secara tertulis kepada Dire
ktur Rumah Sakit disertai rekomendasi, paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-
waktu bila diperlukan.

B. Pelaksanaan dan Evaluasi Keselamatan Pasien

1. penyusunan kebijakan, pedoman, dan program kerja terkait keselamatan pasien R


umah Sakit;
2. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit
dalam rangka pengambilan kebijakan keselamatan pasien;
3. pemantauan dan memandu penerapan keselamatan pasien di unit kerja;
4. motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan dan penilaian tentang penerapan progr
am keselamatan pasien;
5. pencatatan, analisis, dan pelaporan insiden, termasuk melakukan Root Cause Ana
lysis (RCA), dan pemberian solusi untuk meningkatkan keselamatan pasien;
6. pelaporan insiden secara kontinu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-u
ndangan;
7. melaksanakan pelatihan keselamatan pasien; dan
8. penyusunan laporan pelakasanaan program keselamatan pasien secara tertulis kep
ada Direktur Rumah Sakit disertai rekomendasi, paling sedikit setiap 3 (tiga) bula
n atau sewaktu-waktu bila diperlukan.

C. Pelaksanaan dan Evaluasi Manajemen Risiko

1. penyusunan kebijakan, pedoman dan program kerja terkait manajemen risiko Ru


mah Sakit;
2. pemberian masukan dan pertimbangan kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit
terkait manajemen risiko di Rumah Sakit;
3. pemantauan dan memandu penerapan manajemen risiko di unit kerja;
4. pemberian usulan atas profil risiko dan rencana penanganannya;
5. pelaksanaan dan pelaporan rencana penanganan risiko sesuai lingkup tugasnya;
6. pemberian usulan rencana kontingensi apabila kondisi yang tidak normal terjadi;
7. pelaksanaan penanganan risiko tinggi;
8. pelaksanaan pelatihan manajemen risiko; dan
9. penyusunan laporan pelaksanaan program manajemen risiko secara tertulis kepad
a Direktur Rumah Sakit disertai rekomendasi, paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan
atau sewaktu-waktu bila diperlukan.

D. Akreditasi Rumah Sakit

Komite Mutu melaksanakan fungsi persiapan dan penyelenggaraan akreditasi Rumah


Sakit

Anda mungkin juga menyukai