DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
A. Teori-teori Manajemen
beberapa displin ilmu seperti bisnis, psikologi, antropologi dan sisologi. Organisasi
itu kompleks dan beragam maka pandangan para ahli tentang ap aitu manajem telah
banyak berubah pada hamper serratus tahun yang lalu (Marquis & Huston, 2012)
pendekan manajemen ilmiah, pandangan ini didasarkan pada sains abad ke-17. Ada
dua aliran pemikiran utama tetapi berlawan dalam teori manajemen yaitu manajemen
Sedangan kerugiannya meliputi aturan yang kaku, pengembalian keputusan dari atas
ke bawah, dan otoritarianisme serta menekankan pada aspek tugas. Dengan kata lain,
perspektif humanistic. Akhir tahun 1920-an, ditetapkan era manajemen perilaku yang
penekanannya pada struktur dan organisasi manajemen dan focus pada aspek
interpersonal dalam mengelola manusia (Jones, 2007 ; Weiss & Tappen, 2015).
Beberapa ahli berpendapat bahwa taylor tidak memiliki humanism dan prinsip
ilmiahnya bukan untuk kepentingan seikat pekerja atau karyawan. Max Weber (1846-
1920), seorang sosiolog Jerman yang mempelajari organisasi skala besar untuk
menentukan apa yang membuat karyawan bekerja lebeih efisien. Weber melihat
perlunya legalisasi, otoritas formal dan aturan serta regulasi yang konsisten untuk
organisasi. Esai “Birokrasi” yang ditulis Weber pada tahun 1922 berfokus pada apa
yang membuat orang merespons otoritas dengan memusatkan kekuasaan pada tangan
beberapa orang dalam struktur sehingga organisasi dapat dikelola secara efektif dan
C. Teori Mc.Gregor
Gregor mengembangan teori X dan teori Y yang merupakan kontra antara scientific
orang ingin melakukan pekerjaan sesedikit mungkin, pekerjaan adalah sesuatu yang
harus dihindari. Manajer teori X perlu menerapkan aturan dan pengawasan yang ketat
serta ancaman hukuman (teguran, kenaikan gaji yang ditahan dan ancaman
Intervensi aktif dari manajemen, mengakibatkan karyawan menjadi aktif dan peduli
dengan peran mereka dalam organisasi (Jones,2007; Marquis & Huston, 2012; Weiss
kapasitas untuk bekerja secara kreatif dalam menyelesaikan masalah dalam pekerjaan.
Manajer teori Y lebih menekankan bimbingan dari pada kontrol, pengembangan dari
pada pengawasan ketat dan pengarahan dari pada hukuman. Manajer perlu
pekerjaan terbaik mereka. Mc Gregor menyatakan teori ini merupakan dua sikap
menanggapi kepemimpinan manajerial (Jones, 2007; Marquis & Huston, 2012; Weiss
empat prinsip-prinsip manajemen ilmiah sebagai berikut (Marquis & Huston, 2012):
1. Cara tradisional dalam mengatur pekerjaan harus diganti dengan cara ilmiah.
2. Sistem personalia harus dibuat secara ilmiah agar karyawan dapat bekerja, dilatih
organisasi dapat tercapai dengan memberikan insentif atau hadia berupa uang
karyawan diberikan ganti rugi sesuai dengan produktivitas mereka dengan upah
per jam.
4. Hubungan antara karyawan dan manjer harus koopertif dan saling bergantung.
Tugas atau pekerjaan dibagi rata, tetapi peran mereka tidak sama. Peran majer
atau mandor adalah merencanakan,mempersiapkan dan mengawasi sedangkan
scientific management. Taylor menyatakan bahwa manajer dan karyawan puas jika
imbalan keuangan memadai sebagai hasil dari peningkatan produktivitas (Marquis &
Huston, 2012). Implikasi konsep Taylor ini dalam pelayanan keperawatan adalah
bukan berdasarkan jumlah jam kerja dan menyediakan insentif untuk menyelesaikan
perhatian khusus pada pengkajian tindakan keperawatan yang dilakukan pada unit,
peralatan yang diperlakukan secara efektif serta mengurangi staf atau meningkatkan
produktivitas karyawan yang ada untuk menghemat biaya. Biasanya manajer perawat
ini menyimpan catatan tentang jumlah pekerjaan yang diselesaikan dan menghargai