Anda di halaman 1dari 3

KEBANGKITAN NASIONAL DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN

A. Makna Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan

1. Latar Belakang Kebangkitan Nasional :


Praktik taman paksa yg terjadi pada masa colonial Belandamembuat berbagai pihak, termasuk org-org
Belanda sendiri, memberikan kritik tajam. Praktik tanam paksa akhirnya dihentikan pada tahun 1879
setelah dikeluarkannya Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang Gula. Para pengusaha asing diberi
hak untuk menanam modal di Indonesia, kebijakan ini disebut pintu terbuka. Efek lanjutan dari
kebijakan pintu terbuka adalah meningkatnya kebutuhan atas tenaga kerja yg cukup terampil dari
penduduk pribumi. Pemerintah Hindia Belanda mulai mendirikan dan membuka sekolah-sekolah untuk
penduduk pribumi. Sistem pengajaran yg diberlakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dibagi dalam
dua jenis, yaitu pendidikan umum dan kejuruan.
Contoh-contoh sekolah yg didirikan pemerintah Hindia Belanda adalah :
- Hollandsche Indische Kweekschool (HIK)
- Hoogere Kweekschool
- OSVIA(Opleiding School Voor Inlanddische Ambtenaren)
- STOVIA(School tot Opleiding van Indische Artsen)
- Sekolah Hakim Tinggi(Rechtskundige Hoogeschool)
- Sekolah Teknik Tinggi(Technische Hoogeschool)

2. Boedi Utomo dan Organisasi Pergerakan Lain :


a. Boedi Utomo
Salah satu efek yg sngt penting adalah lahirnya organisasi Boedi Oetomo (Budi Utomo). Organisasi ini
berdiri atas inisiatif Dr. Wahidin Soedirohoesodo. Ia mendirikan Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei
1908 bertempat di Jalan Abdurrahman Saleh 26 Jakarta. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai hari
Kebangkitan Nasional. Boedi Oetomo berasal dari istilah boedi yg berarti ‘perangai atau tabiat’, dan
oetomo yg berarti ‘baik atau luhur’. Jdi makna Boedi Oetomo adalah perkumpulan yg akan mencapai
suatu tujuan yg didasarkan pada keluhuran budi atau kebaikan tabiat. Boedi Oetomo merupakan
organisasi yg bersifat social, ekonomi dan budaya.

b. Sarekat Islam
Organisai Sarekat Dagang Islam (SDI) pertama kali didirikan oleh Tirtoadisuryo pada 1909 di Batavia.
Kemudian organisasi itu didirikan di berbagai daerah. Pembentukan SDI didasarkan pada agama, yaitu
agam Islam, dan ekonomi. Ini dilakukan untuk menghimpun dan memperkuat kemampuan para
pedagang Islam agar dapat bersaing dengan para pedagang Tionghoa dan India. Di tahun 1912, nama
SDI diganti menjadi Sarekat Islam (SI) oleh H.O.S. Tjokroaminoto. Tahun berikutnya yaitu tahun 1913,
Sarekat Islam mengadakan kongres pertama di Surabaya. Dari hasil kongresnya, H.O.S. Tjoktroaminoto
diangkat sebagai ketua. Sarekat Islam mengalami berbagai perkembangan seperti tumbuhnya kesadaran
atas sebuah bangsa, terdapatnya sifat kerakyatan dan dasar agama Islam, serta meningkatkan
kemampuan pedagang Islam untuk bersaing dengan pedagang Tionghoa.Tidak lama kemudian, terjadi
ketidaksetujuan dari pihak Belanda akan keberadaan Sarekat Islam. Pihak Belanda memberikan reaksi
dalam surat kabar Oetoesab Hindia. Pada tanggal 17-24 Juni 1916 diadakan kongres SI nasional pertama
di Bandung. Kongres nasional ini dihadirkan oleh 80 orang dari cabang Sarekat Islam. Kemudian pada
tanggal 20-27 Oktober 1917 berlangsung kongres kedua yang diadakan di Jakarta. Di dalam kongres
tersebut, Sarekat Islam merebut kemerdekaan dengan membentuk Zelf-Bestuur/pemerintah sendiri.

c.

Ketua E.Douwes Dekker

Penemu E.Douwes Dekker,Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Soewardi


Soerjaningrat

Tujuan Membangun rasa patriotisme terhadap tanah air

Alasan Meningkatkan kedudukan dalam organisasi agar makin kuat

Waktu dibentuk 25 December 1912

Waktu dibubarkan 4 Maret 1913

Tempat Kantor Pusat Bandoeng,Hindia Belanda

Jumlah Anggota(1913) 7000

Ideologi Nasionalisme Hindia,

Nasionalisme Indonesia Independence

Posisi Politik Tenda Besar

Slogan Indie voor Indiers (Hindia untuk orang India)

B. Arti Penting Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan


Puncaknya adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Salah satu tonggak
sejarah bangsa Indonesia adalah kebangkitan nasional. Gagasan Budi Utomo menggugah dan
mendorong berbagai organisasi politik sepeerti Sarikat Islam dan Indische Partij. Adapun kebangkitan
nasional yg memiliki arti penting atara lain :
a. Kebangkitan nasional dapat berarti bangkit dari keterpurukan dengan menyongsong masa depan.
b. Kebangkitan nasional dapat berarti menguasai keterampilan yg diperlukan bagi masa depan,
termasuk keterampilan teknologi
c. Kebangkitan nasional dapat berarti bangkitnya kesadaran bahwa kita harus berani berusaha dan tidak
pasrah menerima segala sesuatu sebagai takdir yg tidak terelakkan.

C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Nasional


- Wahidin Soedirohoesodo
- Soetomo
- H.O.S. Tjokroaminoto
- E.F.E. Douwes Dekker(Danoedirja Setiabudi)
- Tjipto Mangoenkoesoemo
- Soewardi Soerjaningrat

Anda mungkin juga menyukai