Anda di halaman 1dari 15

METEDOLOGI DAN ETIKA PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

“MODEL PENGEMBANGAN ROWNTREE DAN EVALUASI TESSMER”

Dosen pengampu :

1. Prof. Dr. Zulkardi, M.Ikomp, M.Sc


2. Dr. Hartono, M.A.
3. Dr. Ketang Wiyono, M.Pd
4. Dr. Makmum Raharjo, M.Sn

Disusun Oleh :
Putri Linggawaty (06032682125010)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga

makalah dengan judul “Model Pengembangan Rowntree dan Evaluasi Tessmer” ini

dapat selesai dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi dan

etika Penelitian dan Publikasi Ilmiah di Program Studi Magister Teknologi Pendidikan

Universitas Sriwijaya. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan kepada para pembaca tentang apa itu “Model Pengembangan

Rowntree dan Evaluasi Tessmer”

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata

kuliah ini, karena berkat bimbingannya, makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu

meskipun masih banyak terdapat kekurangannnya. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan dan penulisan masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis

mohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam

makalah ini. Penulis juga mengharap adanya masukan dan saran dari pembaca untuk

koreksi dan kebaikan makalah ini kedepannya.

Palembang, Februari 2022

Penyusun

Putri Linggawaty

NIM. 06032682125010

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian dan Pengembangan adalah proses penelitian untuk menciptakan
atau memberaiki produk. “Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang
berupaya mengembangkan produk tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat
ini. Dalam pendidikan jasmani, rancangan penelitian pengembangan dapat digunakan
sebagai upaya pencegahan masalah pendidikan dan pembelajaran” (Winarno,
2011:57). 
Metode Penelitian dan Pengembangan (research and development) mulai
diterapkan pada dunia industri dan merupakan ujung tombak dari suatu industri dalam
menghasilkan poduk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Hampir 4% biaya digunakan
untuk Penelitian dan Pengembangan dalam bidang industri, bahkan untuk bidang-
bidang tertentu seperti computer dan farmasi yaitu hampir melebihi 4% (Borg and
Gall, 1983). Sedangkan dalam bidang sosial dan pendidikan, peranan research and
development masih sangat kecil dan kurang dari 1% dari biaya pendidikan secara
keseluruhan. Hal ini dianggap sebagai salah satu alasan utama mengapa kemajuan
dalam bidang pendidikan agak tertinggal jika dibandingkan dengan bidang lain.
Seperti yang dikemukakan oleh Borg and Gall (1989:773), Unfortunately, R & D still
plays a minor role in education. Less than one percent of education expenditures are
for this purpose. This is probably one of the main reasons why progress in education
has logged for behind progress in other field. 
Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (research and development)
merupakan pendekatan penelitian untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan
pengujian suatu produk. Untuk menghasilkan produk-produk tertentu memerlukan
penelitian yang bersifat dan mendasarkan pada analisis kebutuhan. Selain itu,
Penelitian dan Pengembangan dimaksudkan untuk menguji keefektifan produk
tersebut, supaya produk tersebut dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang diarahkan untuk
menghasilkan produk, desain, dan proses. Di dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran khususnya, penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada
bidang desain atau rancangan, berupa model desain dan desain bahan ajar maupun

1
produk seperti media dan proses pembelajaran. Penelitian pengembangan sering
dikenal dengan istilah Research and Development (R&D) ataupun dengan
istilah research-based development. Dalam dunia pendidikan, penelitian
pengembangan ini memang hadir belakangan dan merupakan tipe atau jenis penelitian
yang relatif baru (Setyosari, 2015:276). Dalam dunia pendidikan, produk-produk hasil
Penelitian dan Pengembangan yang dimaksudkan sudah barang tentu berkaitan
dengan komponen-komponen pendidikan.
Produk-produk tersebut dapat berupa: kebijakan, sistem, metode kerja,
kurikulum, buku ajar, media, model pembelajaran, alat-alat peraga, media
pembelajaran, prototipe, simulator, training/science kit, instrumen asesment, dan
sebagainya. Sebelum pengembangan produk atau produk yang ingin dihasilkan sesuai
perlu dipahami mengenai model Penelitian Dan Pengembangan yang akan digunakan.
Penelitian dan Pengembangan pendidikan memiliki berbagai model, yaitu
gambaran mentah tentang pendidikan yang membantu manusia untuk memahami
pendidikan yang tidak dapat dilihat dan atau dialami secara langsung (Saryono, LP2-
UM). Artinnya model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan
produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural,
model konseptual, dan model teoretik (Universitas Negeri Malang,
46:2010). Penelitian dan Pengembangan dalam konteks pendidikan, sampai sekarang
berkembang berbagai model penelitian dan pengembangan, dikenal bermacam-
macam model Penelitian dan Pengembangan sistem, model, proses, bahan dan
ataupun perangkat pendidikan (Saryono, LP2-UM).
Melihat paparan singkat mengenai model Penelitian dan Pengembangan dalam
bidang pendidikan begitu rumitnya untuk dipahami, maka perlu sebelum seorang
peneliti ingin meneliti dan mengembangkan suatu produk pendidikan, perlu
memahami terlebih dahulu mengenai model Penelitian Dan Pengembangan, sebagai
kerangka alur proses penelitian yang akan dilakukan nantinya. Maka dari itu dalam
makalah ini akan membahas lebih spesifik tentang “Model Pengembangan Rowntree
dan Evaluasi Tessmer”

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Penelitian dan Pengembangan ?
2. Apa Tujuan dari Penelitian dan Pengembangan ?
3. Apa karakteristik penelitian dan pengembangan ?
4. Apa saja jenis Model Pengembangan ?
5. Apa yang dimaksud dengan Model Pengembangan Rowntree ?
6. Bagaimana tahapan dalam Model Pengembangan Rowntree ?
7. Apa pengertian dari Evaluasi Tessmer ?
8. Bagaimana tahapan dalam Evaluasi Tessmer ?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengertian dari Penelitian dan Pengembangan ?
2. Tujuan dari Penelitian dan Pengembangan ?
3. Karakteristik penelitian dan pengembangan ?
4. Jenis Model Pengembangan ?
5. Pengertian Model Pengembangan Rowntree ?
6. Tahapan dalam Model Pengembangan Rowntree ?
7. Pengertian dari Evaluasi Tessmer ?
8. Tahapan dalam Evaluasi Tessmer ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian dan Pengembangan


Menurut Sugiyono (2009) metode penelitian dan pengembangan atau dalam
bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut.
Pendapat Sujadi (2003) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan
merupakan proses atau langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, untuk
menyempurnakan produk yang sudah ada, yang bisa dipertanggungjawabkan.
Sedangkan menurut Soenarto (2008) penelitian dan pengembangan merupakan
penelitian yang memiliki tujuan menghasilkan dan mengembangkan prototipe, desain,
materi pembelajaran, media, strategi, pembelajaran, alat evaluasi pendidikan dan
sebagainya. Penelitian untuk memecahkan masalah praktis dalam dunia pendidikan,
maasalah di kelas, yang dihadapi oleh guru/dosen alam pembelajaran. Penelitian
bukan untuk menguji teori, menguji hipotesis, namun menguji dan menyempurnakan
produk.
Sementara dalam bidang pendidikan Borg and Gall (1985) dalam Sugiyono
(2009) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (Research and
development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan
dan pembelajaran.

2.2 Tujuan Penelitian dan Pengembangan


Pada tujuan penelitian pengembangan biasanya berisi dua informasi, yaitu
(1) masalah yang akan dipecahkan dan (2) spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau
perangkat yang akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut.
Selama dua aspek ini terkandung dalam sebuah rumusan masalah penelitian
pengembangan, maka rumusan masalah tersebut sudah benar. Dapat dikatakan 
bahwa tujuan Penelitian Pengembangan adalah menginformasikan proses
pengambilan keputusan sepanjang pengembangan dari suatu produk menjadi
berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis
ini pada situasi kedepan. 

4
Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan khusus dalam bidang
pendidikan dibedakan berdasarkan aspek pengembangan, yakni bagian kurikulum,
teknologi dan media, pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis. Berikut ini
penjelasannya :
1) Pada bagian kurikulum, Tujuannya adalah menginformasikan proses
pengambilan keputusan sepanjang pengembangan suatu produk/program
2) Pada bagian teknologi dan media, Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses
rancangan instruksional, pengembangan, dan evaluasi.
3) Pada bagian pelajaran dan instruksi, Tujuannya adalah untuk pengembangan
dalam dalam perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan kurikulum, dan
penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara
serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.
4) Pada bagian pendidikan guru dan didaktis, Tujuannya adalah untuk memberikan
kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau menyempurnakan
perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan.

2.3 Karakteristik Penelitian Pengembangan

Menurut Santyasa (2009) penelitian pengembangan dalam rangka


peningkatan kualitas pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut.
1) Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan
dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran.
2) Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar
yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3) Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji
coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk
4) Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan
mediapembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporakan
secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan
originalitas.

2.4 Model Penelitian dan Pengembangan


Model pengembangan diartikan sebagai proses desain konseptual dalam upaya
peningkatan fungsi dari model yang telah ada sebelumnya, melalui penambahan
komponen pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan kualitas pencapaian

5
tujuan (Sugiarta, 2007). Berikut akan diuraikan model-model penelitian dan
pengembangan diantaranya:
1) R&D Menurut Kemp
Menurut Kemp dalam Trianto (2007) Pengembangan perangkat merupakan
suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan
langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik
manapun sesuai di dalam siklus tersebut.
Model pengembangan sistem pembelajaran ini memuat pengembangan
perangkat pembelajaran. Terdapat sepuluh unsur rencana perancangan pembelajaran.
Kesepuluh unsur tersebut adalah:
a) Identifikasi masalah pembelajaran
b) Analisis siswa
c) Analisis tugas
d) Merumuskan indikator
e) Penyusunan instrumen evaluasi
f) Strategi pembelajaran
g) Pemilihan media atau sumber belajar.
h) Merinci pelayanan penunjang  
i) Menyiapkan evaluasi hasil belajar dan hasil program
j) Melakukan kegiatan revisi perangkat pembelajaran

2) R & D Versi Dick and Carey


Perancangan pengajaran menurut sistem pendekatan model Dick & Cerey,
yang dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey dalam Trianto (2007). Model
pengembangan ini ada kemiripan dengan model yang dikembangkan Kemp, tetapi
ditambah dengan komponen melaksanakan analisis pembelajaran, terdapat beberapa
komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perencanaan
tersebut. Dari model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a) Identifikasi tujuan (Identity Instruyctional Goals).
b) Melakukan analisis instruksional (Conducting a goal Analysis). .
c) Mengidentifikasi tingkah aku awal / karakteristik siswa (Identity Entry
Behaviours, Characteristic)
d) Merumuskan tujuan kinerja (Write Performance Objectives)
e) Pengembangan tes Acuan aatokan (Developing criterian-referenced test items).

6
f) Pengembangan strategi pengajaran (Develop instructional strategy).
g) Pengembangan atau memilih pengajaran (Develop and select instructional
materials).
h) Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (Design and conduct formative
evaluation).
i) Menulis perangkat (Design and conduct summative evaluation).
j) Revisi pengajaran (Instructional revitions).

3) . Versi Borg and Gall


Menurut Borg and Gall (1989) yang dimaksud dengan model penelitian dan
pengembangan adalah “a process used develop and validate educational product”.
Kadang-kadang penelitian ini juga disebut “research based development”, yang
muncul sebagai strategi dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Menurut Borg dan Gall (1989) dalam Sukmadinata (2005) menjelaskan ada
sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan, yaitu:
a) Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting).
b)  Perencanaan (planning)
c) Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product)
d) Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)
e) Merevisi hasil uji coba (main product revision)
f) Uji coba lapangan (main field testing)
g) Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision)
h) Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing)
i) Penyempurnaan produk akhir (final product revision)
j) Diseminasi dan implementasi (Dissemination and implementation)

2.5 Model Pengembangan Rowntree


Model Rowntree adalah salah satu model pembelajaran yang berorientasi
untuk menghasilkan suatu produk tertentu (product oriented). Model ini memiliki tiga
tahapan pokok dimana masing-masing tahapan memiliki beberapa sub tahapan.
Berikut tiga tahapan pokok dan sub tahapan dari model ini yaitu: 
1) Perencanaan tentang penjabaran pebelajaran yang terdiri atas: 
        a) Rumuskan tujuan umum dan khusus, 
        b) Susun garis besar isi, 

7
        c) Tentukan media, 
        d) Rencanakan pendukung belajar,
        e) Pertimbangkan bahan ajar yang ada. 
2) Pengembangan (persiapan penulisan) dengan mempertimbangkan sumber sumber
dan hambatannya: 
        a) Urutkan ide atau gagasan penulisan, 
        b) Susun garis besar isi, 
        c) Tentukan contoh-contoh terkait,
        d) Tentukan gambar atau grafis, 
        e) Tentukan peralatan yang dibutuhkan, 
        f) Rumuskan bentuk fisik yang ada. 
3) Penulisan dan penyuntingan yaitu: 
        a) Mulailah membuat draft, 
        b) Lengkapi draft tersebut dan suntinglah, 
        c) Tulislah assesment belajar,
        d) Ujicobakan dan perbaiki bahan belajar. 

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Rowntree


        Model pembelajaran yang dikembangkan oleh Rowntree ini memiliki beberapa
kelebihan yaitu kejelasan pelaksanaan seluruh kegiatan desian pembelajaran,
terkonsentrasi atas produksi bahan ajar tertentu sehingga mudah diikuti setiap
langkahnya serta model dan cara kerjanya relatif sederhana tanpa melibatkan
komponen (supra) sistem.
Disamping memiliki kelebihan, model ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak
menjelaskan tentang bagaimana proses belajar terjadi karena model ini hanya
terkonsentrasi untuk menghasilkan produk tertentu. Model-model pembelajaran
tersebut berbeda satu sama lainnya. Namun semuanya mengandung tiga tahap, yaitu
tahap definisi, tahap analisis dan pengembangan sistem dan tahap evaluasi.
Perbedasaan antara model satu dengan yang lain terletak pada empat factor, yaitu:
tingkat penggunaan, penggunaan istilah, jumlah langkah pada setipa tahap, dan
lengkap tidaknya konsep dan prinsip yang digunakan.

8
2.7 Evaluasi Tessmer
Penelitian formatif merupakan evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga
evaluasi formatif sangat diperlukan dalam suatu pengembangan desain pembelajaran.
Tessmer menegaskan bahwa poin penting dari penelitian pengembangan adalah
melihat tahap-tahap atau prosedur yang digunakan untuk menguji coba hasil desain
pembelajaran yang akan dipergunakan, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan
dengan lancar dan tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Pemikirannya ini dapat
membantu praktisi pendidikan untuk mengetahui dan memahami tahapan dalam uji
coba hasil desain pembelajaran. Borg and Gall (2003) menganjurkan melaksanakan
penelitian pengembangan dengan mengacu pada langkah model Dick and Carey pada
langkah ke 8, 9, dan 10, yaitu penilaian formatif, revisi, dan penilaian sumatif.
  Selanjutnya, Tessmer menyebut contoh terjadinya evaluasi dalam film
pendidikan tahun 1920an dengan mempergunakan audio visual yang selanjutnya
dievaluasi secara formatif pada tahun 1930an sampai tahun 1950an. Selama tahun
1960an evaluasi formatif tidak lagi dijadikan suatu desain yang sistematik, karena
model-model formal dari proses mengambarkan dapat merevisi bagian-bagian untuk
menyempurnakannya program film pendidikan.
  Sebagaimana di sebut di atas, Tessmer mempertegaskan langkah-langkah
dalam mengevaluasi diri, yaitu: (1) Review ahli (experts review), (2) evaluasi satu-
satu (one-to-one), (3) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation),
(4) uji lapangan (field test).
Penggunaan evaluasi formatif ini untuk mendapat efektivitas pembelajaran
dan pengajaran. Di samping itu evaluasi formatif juga dapat meningkatkan motivasi
belajar dan minat belajar, para peserta didik akan menerima dengan suka cita
pengajaran dari guru yang telah melakukan evaluasi diri terhadap pengajaran, evaluasi
diri dapat membuktikan, apakah pengajaran efektif dilaksanakan dalam proses atau
membutuhkan pengembangan.

2.8 Model Pengembangan Rowntree dan Evaluasi Tessmer


Model pengembangan Rowntree termasuk kedalam metode penelitian
pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model Rowntree
yang bertujuan menghasilkan sebuah produk. Model produk Rowntree diawali dengan

9
tahap perencanaan, kemudian tahap pengembangan, serta tahap evaluasi
(Prawiradilaga, 2008). Tahap perencanaan yaitu analisis kebutuhan dan perumusan
tujuan pembelajaran. Pada tahap pengembangan, yakni tentang pengembangan topik,
penyusunan draf, produksi prototipe dari satu jenis produk yang akan digunakan
untuk belajar.
Model evaluasi yang sering digunakan dalam model pengembangan Rowntree
adalah evaluasi formatif Tessmer, yang mana tahapannya yaitu: (1) self evaluation;
(2) expert review; (3) one-to-one evaluation; dan (4) small group evaluation.
Berikut contoh Desain pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
ini menggunakan model produk Rowntree yang telah dimodifikasi dengan evaluasi
Tessmer dapat dilihat pada gambar.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Terdapat banyak definisi dari penelitian dan pengembangan / research and


development (R&D) dari beberapa ahli. Dari pendapat para ahli tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk-produk tertentu serta menguji
validitas dan keefektifan produk tersebut dalam penerapannya.
Tujuan penelitian pengembangan khusus dalam bidang pendidikan dibedakan
berdasarkan aspek pengembangan, yakni bagian kurikulum, teknologi dan media,
pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis.
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode
yang digunakan, yaitu metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Variasi
metode inilah yang mendasari substansi proposal yang harus disusun. Laporan yang
dibuat harus selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan beserta spesifikasi dan
penjelasannya.
Seperti halnya metode yang lainnya, metode penelitian dan pengembangan
juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pendekatan R&D mampu menghasilkan
produk/model yang memiliki nilai validasi tinggi dan menemukan produk/model yang
selalu actual dengan tuntutan zaman sehingga menghasilkan pengetahuan yang bisa
digunakan di masa mendatang. Akan tetapi pada prinsipnya R&D memerlukan waktu
yang relative panjang serta memerlukan sumber dana dan daya yang cukup besar.
Juga tidak bisa digeneralisasikan seraca utuh.
Model pengembangan Rowntree termasuk kedalam metode penelitian
pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model Rowntree
yang bertujuan menghasilkan sebuah produk. Model produk Rowntree diawali dengan
tahap perencanaan, kemudian tahap pengembangan, serta tahap evaluasi
(Prawiradilaga, 2008). Tahap perencanaan yaitu analisis kebutuhan dan perumusan
tujuan pembelajaran. Pada tahap pengembangan, yakni tentang pengembangan topik,

11
penyusunan draf, produksi prototipe dari satu jenis produk yang akan digunakan
untuk belajar.
Model evaluasi yang sering digunakan dalam model pengembangan Rowntree
adalah evaluasi formatif Tessmer, yang mana tahapannya yaitu: (1) self evaluation;
(2) expert review; (3) one-to-one evaluation; dan (4) small group evaluation.

B. SARAN
Setelah menyusun kesimpulan kami melanjutkan untuk merumuskan saran-
saran sebagai berikut :
1) Dapat meningkatkan pemahaman dalam ranah penelitian perkembangan dan
penelitian .
2) Mahasiswa memahami segal model peelitian dan pengembangan yang akan
dijadikan landasan untuk menyelesaikan penelitiannya sehingga akan tersusun
dan terarah.
3) Bagi guru diharapkan dapat menggunakan metode pengembangan penelitian
terutama dalam model pengembangan rowntree dan evaluasi tessmer dan dapat
menciptakan atau mengembangkan suatu produk yang dapat mempermudah
siswa mencapai  hasil belajar yang memuaskan.
4) Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian Sosialisasi produk media
pembelajaran juga diperlukan. Harapannya dapat membantu peran guru dalam
proses pembelajaran dan dapat diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan
yang nantinya dapat dikembangkan lebih baik, lebih kreatif dan lebih inovatif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Martin Tessmer (1996), “Planning and Conducting Formative Evaluation”.

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung : Alfabeta

Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori

Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD,

SMP, SMA, dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009. Universitas Pendidikan

Ganesha: Singaraja.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:

Alfhabeta

Sujadi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosdakarya.

Soenarto, 2008. Penelitian Pengembangan Research & Development (R&D) Sebagai

Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Makalah disajikan dalam

Sarahsehan Metodologi Penelitian, di Program PascaSarjana

UNY,http://reskiwatisalam.blodspot.com/2012/12/penelitianpengembangan.ht

ml?m=1 (diakses 02 Febuari 2022)

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

\ V

Anda mungkin juga menyukai