Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
Putri Linggawaty (06032682125010)
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan judul “Model Pengembangan Rowntree dan Evaluasi Tessmer” ini
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi dan
etika Penelitian dan Publikasi Ilmiah di Program Studi Magister Teknologi Pendidikan
Universitas Sriwijaya. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan kepada para pembaca tentang apa itu “Model Pengembangan
kuliah ini, karena berkat bimbingannya, makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu
penyusunan dan penulisan masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis
mohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Penulis juga mengharap adanya masukan dan saran dari pembaca untuk
Penyusun
Putri Linggawaty
NIM. 06032682125010
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dan Pengembangan adalah proses penelitian untuk menciptakan
atau memberaiki produk. “Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang
berupaya mengembangkan produk tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat
ini. Dalam pendidikan jasmani, rancangan penelitian pengembangan dapat digunakan
sebagai upaya pencegahan masalah pendidikan dan pembelajaran” (Winarno,
2011:57).
Metode Penelitian dan Pengembangan (research and development) mulai
diterapkan pada dunia industri dan merupakan ujung tombak dari suatu industri dalam
menghasilkan poduk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Hampir 4% biaya digunakan
untuk Penelitian dan Pengembangan dalam bidang industri, bahkan untuk bidang-
bidang tertentu seperti computer dan farmasi yaitu hampir melebihi 4% (Borg and
Gall, 1983). Sedangkan dalam bidang sosial dan pendidikan, peranan research and
development masih sangat kecil dan kurang dari 1% dari biaya pendidikan secara
keseluruhan. Hal ini dianggap sebagai salah satu alasan utama mengapa kemajuan
dalam bidang pendidikan agak tertinggal jika dibandingkan dengan bidang lain.
Seperti yang dikemukakan oleh Borg and Gall (1989:773), Unfortunately, R & D still
plays a minor role in education. Less than one percent of education expenditures are
for this purpose. This is probably one of the main reasons why progress in education
has logged for behind progress in other field.
Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (research and development)
merupakan pendekatan penelitian untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan
pengujian suatu produk. Untuk menghasilkan produk-produk tertentu memerlukan
penelitian yang bersifat dan mendasarkan pada analisis kebutuhan. Selain itu,
Penelitian dan Pengembangan dimaksudkan untuk menguji keefektifan produk
tersebut, supaya produk tersebut dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang diarahkan untuk
menghasilkan produk, desain, dan proses. Di dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran khususnya, penelitian pengembangan memfokuskan kajiannya pada
bidang desain atau rancangan, berupa model desain dan desain bahan ajar maupun
1
produk seperti media dan proses pembelajaran. Penelitian pengembangan sering
dikenal dengan istilah Research and Development (R&D) ataupun dengan
istilah research-based development. Dalam dunia pendidikan, penelitian
pengembangan ini memang hadir belakangan dan merupakan tipe atau jenis penelitian
yang relatif baru (Setyosari, 2015:276). Dalam dunia pendidikan, produk-produk hasil
Penelitian dan Pengembangan yang dimaksudkan sudah barang tentu berkaitan
dengan komponen-komponen pendidikan.
Produk-produk tersebut dapat berupa: kebijakan, sistem, metode kerja,
kurikulum, buku ajar, media, model pembelajaran, alat-alat peraga, media
pembelajaran, prototipe, simulator, training/science kit, instrumen asesment, dan
sebagainya. Sebelum pengembangan produk atau produk yang ingin dihasilkan sesuai
perlu dipahami mengenai model Penelitian Dan Pengembangan yang akan digunakan.
Penelitian dan Pengembangan pendidikan memiliki berbagai model, yaitu
gambaran mentah tentang pendidikan yang membantu manusia untuk memahami
pendidikan yang tidak dapat dilihat dan atau dialami secara langsung (Saryono, LP2-
UM). Artinnya model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan
produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural,
model konseptual, dan model teoretik (Universitas Negeri Malang,
46:2010). Penelitian dan Pengembangan dalam konteks pendidikan, sampai sekarang
berkembang berbagai model penelitian dan pengembangan, dikenal bermacam-
macam model Penelitian dan Pengembangan sistem, model, proses, bahan dan
ataupun perangkat pendidikan (Saryono, LP2-UM).
Melihat paparan singkat mengenai model Penelitian dan Pengembangan dalam
bidang pendidikan begitu rumitnya untuk dipahami, maka perlu sebelum seorang
peneliti ingin meneliti dan mengembangkan suatu produk pendidikan, perlu
memahami terlebih dahulu mengenai model Penelitian Dan Pengembangan, sebagai
kerangka alur proses penelitian yang akan dilakukan nantinya. Maka dari itu dalam
makalah ini akan membahas lebih spesifik tentang “Model Pengembangan Rowntree
dan Evaluasi Tessmer”
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Penelitian dan Pengembangan ?
2. Apa Tujuan dari Penelitian dan Pengembangan ?
3. Apa karakteristik penelitian dan pengembangan ?
4. Apa saja jenis Model Pengembangan ?
5. Apa yang dimaksud dengan Model Pengembangan Rowntree ?
6. Bagaimana tahapan dalam Model Pengembangan Rowntree ?
7. Apa pengertian dari Evaluasi Tessmer ?
8. Bagaimana tahapan dalam Evaluasi Tessmer ?
C. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengertian dari Penelitian dan Pengembangan ?
2. Tujuan dari Penelitian dan Pengembangan ?
3. Karakteristik penelitian dan pengembangan ?
4. Jenis Model Pengembangan ?
5. Pengertian Model Pengembangan Rowntree ?
6. Tahapan dalam Model Pengembangan Rowntree ?
7. Pengertian dari Evaluasi Tessmer ?
8. Tahapan dalam Evaluasi Tessmer ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan khusus dalam bidang
pendidikan dibedakan berdasarkan aspek pengembangan, yakni bagian kurikulum,
teknologi dan media, pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis. Berikut ini
penjelasannya :
1) Pada bagian kurikulum, Tujuannya adalah menginformasikan proses
pengambilan keputusan sepanjang pengembangan suatu produk/program
2) Pada bagian teknologi dan media, Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses
rancangan instruksional, pengembangan, dan evaluasi.
3) Pada bagian pelajaran dan instruksi, Tujuannya adalah untuk pengembangan
dalam dalam perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan kurikulum, dan
penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara
serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.
4) Pada bagian pendidikan guru dan didaktis, Tujuannya adalah untuk memberikan
kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau menyempurnakan
perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan.
5
tujuan (Sugiarta, 2007). Berikut akan diuraikan model-model penelitian dan
pengembangan diantaranya:
1) R&D Menurut Kemp
Menurut Kemp dalam Trianto (2007) Pengembangan perangkat merupakan
suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan
langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik
manapun sesuai di dalam siklus tersebut.
Model pengembangan sistem pembelajaran ini memuat pengembangan
perangkat pembelajaran. Terdapat sepuluh unsur rencana perancangan pembelajaran.
Kesepuluh unsur tersebut adalah:
a) Identifikasi masalah pembelajaran
b) Analisis siswa
c) Analisis tugas
d) Merumuskan indikator
e) Penyusunan instrumen evaluasi
f) Strategi pembelajaran
g) Pemilihan media atau sumber belajar.
h) Merinci pelayanan penunjang
i) Menyiapkan evaluasi hasil belajar dan hasil program
j) Melakukan kegiatan revisi perangkat pembelajaran
6
f) Pengembangan strategi pengajaran (Develop instructional strategy).
g) Pengembangan atau memilih pengajaran (Develop and select instructional
materials).
h) Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (Design and conduct formative
evaluation).
i) Menulis perangkat (Design and conduct summative evaluation).
j) Revisi pengajaran (Instructional revitions).
7
c) Tentukan media,
d) Rencanakan pendukung belajar,
e) Pertimbangkan bahan ajar yang ada.
2) Pengembangan (persiapan penulisan) dengan mempertimbangkan sumber sumber
dan hambatannya:
a) Urutkan ide atau gagasan penulisan,
b) Susun garis besar isi,
c) Tentukan contoh-contoh terkait,
d) Tentukan gambar atau grafis,
e) Tentukan peralatan yang dibutuhkan,
f) Rumuskan bentuk fisik yang ada.
3) Penulisan dan penyuntingan yaitu:
a) Mulailah membuat draft,
b) Lengkapi draft tersebut dan suntinglah,
c) Tulislah assesment belajar,
d) Ujicobakan dan perbaiki bahan belajar.
8
2.7 Evaluasi Tessmer
Penelitian formatif merupakan evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga
evaluasi formatif sangat diperlukan dalam suatu pengembangan desain pembelajaran.
Tessmer menegaskan bahwa poin penting dari penelitian pengembangan adalah
melihat tahap-tahap atau prosedur yang digunakan untuk menguji coba hasil desain
pembelajaran yang akan dipergunakan, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan
dengan lancar dan tercapainya suatu tujuan yang diinginkan. Pemikirannya ini dapat
membantu praktisi pendidikan untuk mengetahui dan memahami tahapan dalam uji
coba hasil desain pembelajaran. Borg and Gall (2003) menganjurkan melaksanakan
penelitian pengembangan dengan mengacu pada langkah model Dick and Carey pada
langkah ke 8, 9, dan 10, yaitu penilaian formatif, revisi, dan penilaian sumatif.
Selanjutnya, Tessmer menyebut contoh terjadinya evaluasi dalam film
pendidikan tahun 1920an dengan mempergunakan audio visual yang selanjutnya
dievaluasi secara formatif pada tahun 1930an sampai tahun 1950an. Selama tahun
1960an evaluasi formatif tidak lagi dijadikan suatu desain yang sistematik, karena
model-model formal dari proses mengambarkan dapat merevisi bagian-bagian untuk
menyempurnakannya program film pendidikan.
Sebagaimana di sebut di atas, Tessmer mempertegaskan langkah-langkah
dalam mengevaluasi diri, yaitu: (1) Review ahli (experts review), (2) evaluasi satu-
satu (one-to-one), (3) evaluasi kelompok kecil (small group evaluation),
(4) uji lapangan (field test).
Penggunaan evaluasi formatif ini untuk mendapat efektivitas pembelajaran
dan pengajaran. Di samping itu evaluasi formatif juga dapat meningkatkan motivasi
belajar dan minat belajar, para peserta didik akan menerima dengan suka cita
pengajaran dari guru yang telah melakukan evaluasi diri terhadap pengajaran, evaluasi
diri dapat membuktikan, apakah pengajaran efektif dilaksanakan dalam proses atau
membutuhkan pengembangan.
9
tahap perencanaan, kemudian tahap pengembangan, serta tahap evaluasi
(Prawiradilaga, 2008). Tahap perencanaan yaitu analisis kebutuhan dan perumusan
tujuan pembelajaran. Pada tahap pengembangan, yakni tentang pengembangan topik,
penyusunan draf, produksi prototipe dari satu jenis produk yang akan digunakan
untuk belajar.
Model evaluasi yang sering digunakan dalam model pengembangan Rowntree
adalah evaluasi formatif Tessmer, yang mana tahapannya yaitu: (1) self evaluation;
(2) expert review; (3) one-to-one evaluation; dan (4) small group evaluation.
Berikut contoh Desain pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
ini menggunakan model produk Rowntree yang telah dimodifikasi dengan evaluasi
Tessmer dapat dilihat pada gambar.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
11
penyusunan draf, produksi prototipe dari satu jenis produk yang akan digunakan
untuk belajar.
Model evaluasi yang sering digunakan dalam model pengembangan Rowntree
adalah evaluasi formatif Tessmer, yang mana tahapannya yaitu: (1) self evaluation;
(2) expert review; (3) one-to-one evaluation; dan (4) small group evaluation.
B. SARAN
Setelah menyusun kesimpulan kami melanjutkan untuk merumuskan saran-
saran sebagai berikut :
1) Dapat meningkatkan pemahaman dalam ranah penelitian perkembangan dan
penelitian .
2) Mahasiswa memahami segal model peelitian dan pengembangan yang akan
dijadikan landasan untuk menyelesaikan penelitiannya sehingga akan tersusun
dan terarah.
3) Bagi guru diharapkan dapat menggunakan metode pengembangan penelitian
terutama dalam model pengembangan rowntree dan evaluasi tessmer dan dapat
menciptakan atau mengembangkan suatu produk yang dapat mempermudah
siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan.
4) Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian Sosialisasi produk media
pembelajaran juga diperlukan. Harapannya dapat membantu peran guru dalam
proses pembelajaran dan dapat diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan
yang nantinya dapat dikembangkan lebih baik, lebih kreatif dan lebih inovatif.
12
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD,
SMP, SMA, dan SMK, Bali 12-14 Januari 2009. Universitas Pendidikan
Ganesha: Singaraja.
Alfhabeta
Rosdakarya.
UNY,http://reskiwatisalam.blodspot.com/2012/12/penelitianpengembangan.ht
\ V