Risiko Asuransi5
Risiko Asuransi5
Jadi asuransi dapat kita definisikan sebagai sebuah aktivitas pelimpahan risiko dari suatu pihak
ke pihak lain yang didalamnya terdapat aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang dipatuhi oleh
kedua belah pihak.
Jika dilihat dari sisi ekonomi, maka asuransi dapat dimaknai sebagai aktivitas pengumpulan dana
yang nantinya dapat digunakan untuk memberi ganti rugi atau menutup kerugian kepada orang
yang mengalami peristiwa tersebut. Asuransi memiliki berbagai macam manfaat dilihat dari
fungsinya. Fungsi utama asuransi adalah sebagai pengalihan risiko.
Selain itu, asuransi juga memiliki fungsi sekunder yaitu untuk memberi rangsangan terhadap
perkembangan ekonomi secara luas, menumbuhkan minat usaha dan sebagai pengendali
kerugian. Fungsi lain dari asuransi, yaitu fungsi tambahan adalah sebagai sarana invisible
earnings maupun investasi.
Secara umum pihak asuransi memandang risiko sebagai sebuah ketidakpastian. Dari berbagai
macam ketidakpastian tersebut, tentunya Anda wajib mengetahui jenis risiko mana yang dapat
dipertanggungkan. Hal ini mengingat bahwa risiko menjadi objek jualan para perusahaan
asuransi. Dengan mengetahui jenis dan macam-macam risiko selanjutnya Anda dapat menyeleksi
mana risiko yang sekiranya bisa atau tidak dapat diasuransikan.
Secara lebih luas risiko didefinisikan sebagai bahaya, akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi
yang disebabkan oleh proses yang sedang berlangsung maupun kejadian tertentu yang akan
terjadi di masa mendatang. Risiko adalah hal yang selalu dihadapi oleh manusia dan sifatnya
sangat tidak menentu. Oleh karena itu asuransi memandang risiko sebagai uncertainty atau
ketidakpastian.
Dalam asuransi risiko bisa disebabkan oleh aktivitas personal (personal activity) ataupun
aktivitas bisnis/usaha (business activity). Contoh risiko pribadi adalah sakit, kecelakaan, maupun
risiko finansial yang disebabkan oleh meninggalnya seseorang. Contoh risiko usaha adalah
kebangkrutan, kehilangan ataupun kerusakan yang diakibatkan oleh berbagai macam hal seperti
kebakaran, bencana alam dan lain sebagainya hal ini juga berlaku pada asuransi kesehatan,
asuransi mobil, ataupun asuransi perjalanan.
Klasifikasi Risiko dalam Asuransi
Dalam asuransi risiko (risk) diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Risiko Murni (Pure Risk)
Karakteristik dari pure risk adalah risiko bila itu memang terjadi pasti menimbulkan kerugian
dan apabila tidak terjadi maka tidak akan menimbulkan kerugian maupun tidak akan
menimbulkan keuntungan. Artinya dalam pengertian risiko murni, maka kerugian pasti terjadi.
Contoh dari risiko ini adalah kebakaran, kecelakaan, bangkrut dan lain sebagainya.
2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk)
Kebalikan dari risiko murni, risiko spekulatif masih mengandung dua kemungkinan jika
peristiwa yang dianggap risiko tersebut benar-benar terjadi. Misalnya ketika berinvestasi saham
di bursa efek, maka peristiwa atau proses investasi tersebut akan menimbulkan risiko spekulatif,
yaitu di satu sisi ada kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi ada risiko kerugian.
Risk management bisa diilustrasikan dari hal paling sederhana hingga dengan cara-cara yang
rumit untuk langkah preventif dalam skala besar. Dalam kasus sederhana di kehidupan sehari-
hari, mengunci pintu mobil atau pintu rumah merupakan salah satu langkah risk
management yang dapat dilakukan oleh siapa saja.
Dengan Anda mengunci mobil berarti Anda sudah dapat mengklasifikasikan risiko apa saja yang
mungkin terjadi ketika Anda memarkir mobil, sehingga Anda mengambil langkah preventif
dengan mengunci mobil tersebut.
Setelah itu dilakukan yang namanya prosedur pengendalian risiko (risk control) untuk
mengetahui kerugian apa saja yang bisa ditimbulkan apakah itu kerugian finansial atau kerugian
fisik.
Setelah itu ada banyak langkah yang bisa diambil seperti meminimalisir risiko, mengalihkan
risiko (asuransi), atau menghilangkan risiko itu sama sekali.