Anda di halaman 1dari 5

f.

Dewan ini percaya bahwa pendataan stok beras hijau memainkan peran yang sangat vital dalam
perusahaan milik swasta perlu untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan pangan dunia termasuk
ketahanan pangan. negara kita. Konsep ini diterapakan diseluruh
Indonesia terlebih pada daerah-daerah yang dikenal
Peran Strategis BUMN dalam Pencapaian sebagai sentra produksi pangan. Seiring dengan
Ketahanan Pangan berjalannya waktu revolusi hijau dirasakan dampak
negatif revolusi hijau kian meningkatkan dan masih
Melalui Pertanian Organik untuk Mewujudkan berlangsung hingga saat ini. Menurunnya kesuburan
Pertanian dan Lingkungan Berkelanjutan tanah dan rusaknya lingkungan terjadi akibat dari
(Sustainable Agriculture and Environment) pemakaian pupuk dan pestisida sintetis yang
berlebih pada saat revolusi hijau (Oetomo 2005). Hal
Ketahanan pangan merupakan isu yang sudah senada juga disampaikan oleh pakar lingkungan,
diperdengarkan sejak satu dekade lalu, dari ekonomi, maupun sosial. Kritikan tersebut berkaitan
pemerintahan sebelumnya hingga pemerintahan dengan terjadinya degradasi lingkungan sebagai
saat ini. Kebijakan yang dilaksanakan pemerintahan akibat penggunaan pupuk kimia (sintetik) dan
sebelumnya (era Presiden Susilo Bambang pestisida kimia yang berlebihan, perlunya irigasi
Yudhoyono) dan pemerintahan saat ini dinilai belum karena penggunaan air yang lebih banyak,
sesuai dengan UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. menurunnya biodiversitas akibatnya hilangnya
Dalam Pasal 45 UU No. 7 Tahun 1996 tentang varietas lokal, patahnya berbagai ketahanan genetik
Pangan ditegaskan bahwa pemerintah berkewajiban terhadap hama dan penyakit, teknologi yang
menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, dinikmati oleh petani berpendapatan tinggi karena
pengendalian, dan pengawasan terhadap lebih mampu mengadakan input untuk memperoleh
ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah hasil dari varietas unggul baru yang diintroduksikan
maupun mutunya, aman, bergizi, beragam, merata, (Keavan dan Swaminarthan 2006).
dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Sementara pasal 47 ditegaskan guna mewujudkan             Tantangan yang harus dilalui oleh Indonesia
cadangan pangan nasional, pemerintah akan saat ini untuk mencapai ketahanan pangan tidak
berupaya : a). mengembangkan, membina, dan atau hanya sebatas pengembalian kesuburan tanah saja
membantu penyelenggaraaan cadangan pangan tetapi juga semakin sempitnya lahan pertanian
masyarakat, b). mengembangkan, menunjang, dan produktif akibat konversi lahan yang dilakukan,
memberikan kesempatan seluas-luasnan bagi peran berubahnya iklim bumi, dan rusaknya lingkungan air,
koperasi dan swasta dalam mewujudkan cadangan darat, dan udara. Menurut Menteri Pertanian
pangan setempat dan atau nasional. Namun Suswono (era Pemerintahan Susilo Bambang
kenyataannya, pemerintah justru hanya mengambil Yudhoyono), konversi lahan 100 ribu hektar melebihi
jalan pintas dengan impor bahan pangan, dan laporan resmi yang diterima Kementerian Pertanian,
ironisnya hal ini terjadi setiap tahun (Pikiran Rakyat, yakni 60 ribu hektar pertahun. Celakanya, lahan
15 Maret 2007). pertanian produktif paling banyak dikonversi
menjadi menjadi pemukiman dan bengunan industri
            Ketahanan pangan seharusnya sudah dicapai (Tempo, 11 Juni 2014). Selain itu, pemanfaatan
oleh Indonesia dari berpuluh-puluh tahun yang lalu teknologi ramah lingkungan juga masih belum
jika melihat kekayaan sumber daya alamnya, tanah dirasakan oleh masyarakat Indonesia secara khusus
yang subur, iklim yang baik, dan posisi yang strategis petani karena berbagai faktor, seperti biaya,
baik dari sudut pandang geografis maupun penguasan IPTEK yang masih lemah dan tidak
ekonomis. Namun yang terlihat saat ini, kita masih adanya lembaga khusus yang memainkan peran ini
tertinggal dari berbagai bidang secara khusus bidang untuk mensosialisasikan hasil penelitian terbaru
pertanian. Harus diakui bahwa Indonesia pernah kepada masyarakat. Dengan demikian, perlunya
mencapai ketahanan pangan komoditas beras pada lembaga khusus demi mewujudkan pencapaian
masa orde baru tahun 1984 melalui program ketahanan pangan berbasis pertanian organik pada
revolusi hijau. Dalam dekade awal, program revolusi sentra pertanian yang dituju.
 ### teknologi budidaya tampak dari besarnya
kesenjangan potensi produksi dari hasil penelitian
Kondisi dan keadaan negara Indonesia saat ini dengan hasil di lapangan yang diperoleh oleh petani.
mengalami berbagai kendala di berbagai lini secara Hal ini disebabkan oleh pemahaman dan
khusus pada bidang pertanian. Mengingat UU No. 7 penguasaan penerapan paket teknologi baru yang
tahun 1996 tentang pangan belum sepenuhnya dipahami oleh petani belum secara utuh sehingga
tercapai. Negara kita masih harus mengimpor bahan penerapan teknologinya sepotong-sepotong
pangan dari negara-negara tetangga yang mana (Mulyani 2006). Seperti penggunaan pupuk yang
kekayaan sumber daya alamnya tidak sekaya sumber tidak tepat, penggunaan bibit unggul dan cara
daya alam di negeri ini, ironi melihat keadaan ini. pemeliharaan yang belum optimal, kecenderungan
Belum tercapainya ketahanan pangan harusnya menggunakan input pupuk kimia secara terus -
sudah menjadi PR kita bersama. Ketahanan pangan menerus, tidak menggunakan pergiliran tanaman,
merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem kehilangan pasca panen yang masih tinggi sehingga
ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem mencapai rata - rata 20 % dan memakai air irigasi
ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan yang tidak efisien. Rendahnya produktivitas dan
pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh daya saing komoditi tanaman pangan ini
penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, menyebabkan menurunnya minat petani untuk
keragaman, dan keamanannya. Subsistem distribusi mengembangkan usaha budidaya tanaman pangan
berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif sehingga dalam skala luas mempengaruhi
dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah produktivitas nasional. Penurunan produktivitas
tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah nasional juga diikuti dengan meningkatnya lahan
dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan kritis di berbagai wilayah Indonesia. Lahan kritis
harga yang terjangkau. adalah lahan yang secara fisik telah rusak sehingga
tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai media
               Menurut Ariani (2006) ketahanan pangan produksi atau pengatur tata air. Perkembangan
merupakan tantangan yang mendapatkan prioritas lahan kritis seiring dengan deforestasi dan degradasi
untuk mencapai kesejahteraan bangsa pada abad hutan. Selama tahun 2010-2011, lahan kritis
milenium ini. Apabila melihat penjelasan PP bertamabah 4 juta hektar, dengan kontribusi setiap
68/2002, upaya mewujudkan ketahanan pangan provinsi yang berbeda-beda. Kalimantan tengah
nasional harus bertumpu pada sumber daya pangan menyumbang jumlah lahan kritis terbesar, diikuti
lokal yang mengandung keragaman antar daerah. Jambi, Sumatera Utara dan Sulaweis Tenggara.
Sejak tahun 1978 Thomas Malthus telah memberi Beberapa provinsi berhasil memperbaiki kondisi
peringatan bahwa jumlah manusia meningkat secara lahannya, seperti di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa
eksponensial, sedangkan usaha pertambahan Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan
persediaan pangan hanya dapat meningkat secara Sulawesi Selatan.
aritmatika. Dalam perjalanan sejarah dapat dicatat
berbagai peristiwa kelaparan lokal yang kadang-             Selain beberapa faktor di atas, faktor
kadang meluas menjadi kelaparan nasional yang kerusakan lingkungan hidup juga sangat
sangat parah diberbagai negara. Permasalahan di mempengaruhi pertanian Indonesia. Kerusakan
atas adalah ciri sebuah negara yang belum mandiri lingkungan seperti, pencemaran air, udara, dan
dalam hal ketahanan pangan (Nasoetion 2009). perubahan iklim ekstrim merupakan hambatan
untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia.
            Adapun faktor dominan penyebab rendahnya Setelah meneropong status lingkungan hidup selama
produktivitas tanaman pangan di Indonesia antara 2012, terlihat kondisinya masih cukup
lain disebabkan oleh : a). penerapan teknologi mengkhawatirkan. Status lingkungan hidup
budidaya di lapangan yang masih rendah, b). tingkat merupakan resultante yang sepadan dengan
kesuburan lahan yang terus menurun, dan c). kapasitas para pemangku kepentingan, baik
eksplorasi potensi genetik tanaman yang masih masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, swasta
belum optimal (Kush 2002). Rendahnya penerapan maupun pemerintah. Artinya kapasitas pengelolaan
yang mumpuni bakal menciptakan lingkungan hidup hayat, lingkungan hidup dan pangan maka
yang baik. Kapasitas lingkungan hidup diperlukan solusi yang dapat mengurangi beban
menggambarkan kemampuan pemangku tersebut secara berkelanjutan. Sebenarnya,
kepentingan dalam mengelola lingkungan hidup. penanganan persoalan ini sudah jelas terperinci di
Dengan demikian, pengembangan kapasitas dalam undang-undang tentang pangan dan
lingkungan hidup menjadi prasyarat penting dalam lingkungan hidup. Namun, kita sadari bahwa untuk
meningkatkan kualitas lingkungan. Kapsitas itu menjalankan undang-undang tersebut tak cukup
mencakup kelembagaan, kebijakan, program, dan hanya pemerintah pusat dan daerah. Perlunya ada
peluang partisipasi. Lantaran itulah, paradigma lembaga khusus untuk menjalankan undang-undang
pembangunan suatu negara mempengaruhi sepenuhnya atau sebagaian. Adanya suatu program
kapassitas pengelolaan. Pembangunan yang abadi khusus dari lembaga itu untuk mewujudkan
keberlanjutan, yang hanya memenuhi kebutuhan ketahanan pangan dan lingkungan hidup yang
jangka pendek, terbukti menyebabkan degradasi berkualitas secara beriringan.
lingkungan.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan
            Seperti telah banyak diketahui, dalam era berperan sebagai lokomotif, motor penggerak,
otonomi daerah, pengelolaan lingkungan hidup trainer, fasilitator, motivator, dan mitra strategis
mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun yang saling menguntungkan dengan kegiatan
2997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan ekonomi rakyat. Badan usaha milik negara memiliki
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah wewenang dan peran yang sangat besar dalam
Daerah. Selain itu, UU No 32 Tahun 2009 tentang menggerakkan perekonomian suatu negara. Selain
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup itu, Badan usaha milik negara (BUMN) juga berfungsi
juga mewajibkan pemerintah menerapkan untuk mengelola segala sumber daya dan faktor-
pembangunan berkelanjutan adalah solusi faktor produksi yang ada di dalam negara.
memperbaiki lingkungan, tanpa mengorbankan Berdasarkan Undang-Undang No. 19 tahun 2003
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Undang- pasal 1 menjelaskan bahwa Badan Usaha Milik
Undang Pemerintahan Daerah itu sejatinya telah Negara, yang selanjutnya disebut dengan BUMN,
mengatur pembagian tugas dan wewenang adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
pemerintah pusat dan daerah dalam melindungi besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
lingkungan. Persoalannya, lemahnya dalam pernyataan secara langsung yang berasal dari
koordinasi antara lembaga pusat, provinnsi, dan kekayaan negara yang dipisahkan.
kabupaten/kota membuat beberapa kebijakan
bidang sumber daya alam tidak efektif. Padahal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan
undang-undang terkait lingkungan hidup telah menjadi pilar ketahanan pangan dan peningkatan
terperinci dan berkacupan luas. kualitas lingkungan hidup dengan membentuk
lembaga khusus atau program pengembangan
            Hasil studi Institut Pertanian Bogor (2006) dan pertanian organik. Berdasarkan Peratuan Menteri
Kantor Menko Perekonomian (2007) menunjukkan, Pertanian Tentang Sistem Pertanian Organik Pasal 1
dari 119 peraturan daerah terkait dengan Nomor 64 Tahun 2013, Sistem pertanian organik
sumberdaya alam, 60 persen berizin eksploitasi dan adalah sistem manajemen produksi yang holistik
30 persen berisikolaborasi pengelolaan dan untuk meningkatkan dan mengembangkan
pemanfaatan sumberdaya alam. Hanya 10 persen kesehatan agro-ekosistem termasuk keragaman
yang berisi hak akses dan kontrol mayrakat atas hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah.
sumberdaya alam. Berikut disajikan Pertanian organik menekankan penerapan praktek-
praktek manajemen yang lebih mengutamakan
Peran BUMN penggunaan input dari limbah kegiatan budidaya di
lahan, dengan mempertimbangkan daya adaptasi
            Melihat besarnya persoalan yang dihadapi terhadap keadaan/kondisi setempat. Jika
oleh bangsa ini terutama masalah yang menyangkut memunkinkan hal tersebut dicapai dengan
penggunaan budaya, metoda biologis dan mekanik, tercapai jika BUMN menyediakan pasar dan
yang tidak menggunakan bahan sintesis untuk berperan dalam pemasaran produk pertanian
memenuhi kebutuhan khusus dalam sistem.  Dalam organik tersebut dengan mendistribusikan hasil
prakteknya, pertanian organik dilakukan dengan pertanian organik dengan kuantitas dan kulitas yang
cara, antara lain : a). menghindari penggunaan terjamin ke berbagai lini.
pestisida sintesis. Pengendalian gulma, hama dan
penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, Sulitnya melakukan peningkatan produksi pangan
dan rotasi tanaman, b). menghindari penggunaan naisonal antara lain karena pengembangan lahan
zat pengatur tumbuh (growth regulator) dan pupuk pertanian yang baru tidak seimbang dengan konversi
kimia sintesis. lahan pertanian produktif. Kendala ini dapat diatasi
dengan adanya peran BUMN dalam penyediaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun lahan baru bagi komoditi tanaman pangan. Adapun
2003, BUMN memiliki hak untuk mengelola solusi yang dianjurkan adalah dengan membentuk
sumberdaya alam yang diatur oleh keputusan badan khusus untuk menerapkan pertanian organik
menteri. Oleh karena itu, perlunya dibentuk suatu di area hutan dengan sistem agro-forestri. Agro-
lembaga khusus atau program khusus (BUMN) yang forestri secara sederhana diartikan pemanfaatan
fokus untuk menangani pertanian organik mencakup hutan untuk aktivitas pertanian. Dengan
kebijakan-kebijakan, distribusi, dan penerapannya terbentuknya agro-forestri maka pembakaran dan
secara menyeluruh. Ridung dan Hidayat (2007) penebangan hutan tidak terjadi lagi. Artinya, di
menyatakan bahwa untuk mereaslisasikan lahan hutan yang kosong ditanami beberapa
ketahanan pangan nasional diperlukan upaya komoditas tanaman pangan. Namun yang menjadi
peningkatan produksi melalui tiga cara yaitu : 1). kendalanya adalah belum adanya badan usaha atau
peningkatan produktivitas dengan menerapkan lembaga yang berperan aktif dalam sistem itu.
teknologi usaha tani terobosan, 2). peningkatan luas BUMN dapat turut aktif berperan dalam sistem itu
areal panen melalui pengingkatan intensitas tanam dengan menyediakan sarana dan pra-sarana serta
dan pebukaan areal baru, 3). peningkatan berperan dalam pemasaran komoditas yang
penanganan panen dan pasca panen untuk menekan dihasilkan.
kehilangan hasil dan meningkatkan nilai tambah.
Krisnamurthi (2003) mengusulkan kepada
Penerapan teknologi dan terobosan dalam upaya pemerintah agar dapat memfokuskan diri pada
meningkatkan produktivitas pertanian dilakukan pelaksanaan agenda pengembangan ketahan
dengan cara mengembalikan daya dukung lahan dan pangan sebagai berikut :
mengeleminasi penggunaan sarana pertanian kimia
sintesis (pupuk kimia dan pestisida sintesis). Subsidi 1. Mencegah dan mengurangi laju konversi
teknologi yang menjadi tangguh, harus lahan produktif.
mengutamakan teknologi produktivitas yang ramah 2. Memanfaatkan dengan lebih optimal
lingkungan. Teknologi tersebut haruslah berbagai sumber daya lahan (lahan kering,
memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan lahan rawa, dalahn pasang surut) untuk
produktivitas tanaman pangan dan bersifat ramah kepentingan pemantapan produksi pangan
lingkungan. Penerapan teknologi ini akan berjalan dan peningkatan pendapat petani.
lancer apabila BUMN turut aktif dlam prose situ. 3. Mendukung usaha peningkatan produktivitas
Dengan adanya peran aktif dari BUMN akan usaha pertanian terutama melalui
memberikan keuntungan bagi para petani peningkatan penggunaan bibit unggul dan
penyediaan modal, fasilitas pembelajaran, dan mengurangi kehilangan hasil pasca panen.
kemudahan akses serta memberikan keuntungan 4. Melakukan rehabilitasi, pemeliharaan dan
nyata bagi BUMN itu sendiri. Adapun keuntungan optimasi pemanfaatan infrastruktur irigasi
bagi BUMN adalah tercapainya tujuan dari dan jalan desa.
dibentuknya BUMN baik secara ekonomi maupun
fungsional. Keuntungan secara ekonomi akan
5. Melakukan berbagai langkah kongkrit dalam ketersediaan beras yang saat ini jumlahnya
konservasi sumberdaya tanah dan air, mencapai 25 ribu ton. Bulog Sumbar terpaksa harus
terutama dalam wialyah aliran sungai. menyewa sebuah gudang milik swasta di kawasan
6. Mempromosikan produksi dan konsumsi Jalan Bypass Pampangan, Kecamatan Lubuk
anekaragam pangan berbasi sumberdaya Begalung, Kota Padang.
local, baik berbasis tanah maupun berbasis
air (laut, danau, sungai), dengan Menurut Kepala Bulog Regional Sumbar Suharto
menyertakan masyarakat dan dunia usaha. Djabar, lima unit gudang Bulog Sumbar tak mampu
7. Mengembangkan system informasi pangan menampung stok beras yang ada saat ini. Stok beras
yang dapat diakses secara terbuka, termasuk terpaksa di tampung di gudang-gudang swasta yang
pengembangan peta potensi pangan daerah. ada di Kota Padang dan sekitar.
8. Mengembangkan berbagai kelembagaan
pendukung produksi dan distribusi pangan, "Sehingga ada 7.500 ton beras lagi kami simpan di
terutama kelembagaan pembiayaan, gudang milik swasta. Penyewaan sendiri sudah
penelitian, penyuluhan, dan pendidikan. berlangsung sejak satu bulan lalu," kata Kepala
9. Mengembangkan berbagai system insentif Bulog divisi regional Sumatera Barat, Suharto Djabar,
yang diperlukan bagi peningkatan roduksi Jumat, 21 September 2018.
pangan dan peningkatan konsumsi pangan
beranekaragam. Suharto menjelaskan, untuk Sumatera Barat, saat ini
daya serap beras lokal bisa mencapai 11 ribu ton.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat kunci Sisanya, beras berasal dari pulau Jawa yang
sukses keberhasilan ketahanan pangan dan notabene merupakan beras impor.
peningkatan kualitas lingkungan hidup yang berkerja
sama dengan berabagi lembaga-lembaga "Yang langsung dari Vietnam ke Sumatera Barat ada
pemerintahan dengan memfokuskan diri pada satu 7.500 ton. Jadi total cadangan kita 21.000 ton
sistem pertanian organik sebagai pondasi untuk ditambah dalam perjalanan 4.000 ton. Jadi di akhir
mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan September 2018 ini total (stok) 25 ribu ton," ujarnya.
kualitas lingkungan hidup. Kabinet pemerintahan
pimpinan Presiden Jokowi Widodo dan Wakil Sementara untuk kapasitas gudang milik Bulog yang
Presiden Muhammad Jusuf kalla memiliki susunan ada di Padang, kata Suharto, satu unit gudang cuma
yang cukup potensial untuk mencapai tujuan memiliki kapastitas 3.500 ton. Sehingga lima gudang
tersebut. Dengan adanya program BUMN yang Bulog hanya menampung 17.500 ton dari total stok
membidangi pengembangan pertanian organik beras yang ada di Sumbar sebanyak 25 ribu ton.
secara luas dapat bekerjasama dengan berbagai Terpaksa 7.500 ton beras sisanya disimpan di
elemen pemerintahan dalam cabinet itu, seperti gudang tambahan yang disewa dari pihak swasta.
Menteri Pertanian, Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Menteri Kesehatan, Menteri Riset, "Untuk biaya penyewaan gudang, kita hanya
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri mengikuti tarif sewa yang ditawarkan oleh pihak
Parawisata, Menteri Komunikasi dan Informatika, swasta. Kami simpan semua di situ dan tentunya
serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil, dan kalau anggaran sewa kita ikuti tarif sewa swasta.
Menengah. Hitungannya perbulan ya, sampai habis barang kita
disalurkan selagi belum habis argo sewa jalan terus,"
VIVA – Gudang Bulog Divisi Regional Sumatera Barat ungkapnya. (ase)
mengaku sudah tak mampu lagi menampung stok

Anda mungkin juga menyukai

  • Mosi A
    Mosi A
    Dokumen4 halaman
    Mosi A
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi I
    Mosi I
    Dokumen11 halaman
    Mosi I
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi H
    Mosi H
    Dokumen5 halaman
    Mosi H
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi J
    Mosi J
    Dokumen2 halaman
    Mosi J
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi A
    Mosi A
    Dokumen4 halaman
    Mosi A
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi D
    Mosi D
    Dokumen5 halaman
    Mosi D
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi C
    Mosi C
    Dokumen5 halaman
    Mosi C
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi B
    Mosi B
    Dokumen24 halaman
    Mosi B
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi e
    Mosi e
    Dokumen9 halaman
    Mosi e
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi C
    Mosi C
    Dokumen5 halaman
    Mosi C
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi D
    Mosi D
    Dokumen5 halaman
    Mosi D
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi B
    Mosi B
    Dokumen24 halaman
    Mosi B
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi e
    Mosi e
    Dokumen9 halaman
    Mosi e
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi A
    Mosi A
    Dokumen4 halaman
    Mosi A
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat
  • Mosi C
    Mosi C
    Dokumen5 halaman
    Mosi C
    BINTANG ISWARA HABIBILLAH
    Belum ada peringkat