Makalah Kel 3 Media Pembelajaran Dan Sumber Bahan Ajar
Makalah Kel 3 Media Pembelajaran Dan Sumber Bahan Ajar
DOSEN PENGAMPU:
YAYUK HARTINI, M.Pd
DISUSUN OLEH :
KELAS 5A PGSD
KELOMPOK 3
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan pemilik semesta alam atas
karunia dan rahmat-Nya, sehingga makalah ini dapat di selesaikan tepat waktu.
Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yayuk Hartini, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Pembelajaran yang sudah
membimbing kami dalam tugas makalah ini.
Dalam makalah ini kami akan memaparkan tentang materi Media
Pembelajaran dan Sumber Bahan Ajar yang kami susun mudah di pahami dan
dapat di terapkan nantinya dalam kegiatan mengajar. Kami harap makalah ini
dapat berguna bagi pembaca maupun kami selaku penulis makalah.
Di dalam makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna di dalamnya, oleh karna itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran pembaca dalam tujuan penyempurnaan makalah yang kami susun.Akhir
kata kami memohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat kata-kata
yang kurang berkenan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1. MEDIA PEMBELAJARAN...................................................................3
2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran....................................................3
2.1.2. Karakteristik Media Pembelajaran...............................................4
2.1.3. Manfaat Media dalam Proses Pembelajaran................................5
2.2. SUMBER BAHAN AJAR.......................................................................6
2.2.1. Pengertian Sumber Bahan Ajar.....................................................6
2.2.2. Karakteristik Sumber Bahan Ajar.................................................8
2.2.3. Manfaat Sumber Bahan Ajar dalam Proses Pembelajaran.......10
2.3. KOMPONEN MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BAHAN
AJAR ………………………………………………………………………….12
2.3.1. Komponen Media Pembelajaran..................................................12
2.3.2. Komponen Sumber Bahan Ajar...................................................13
2.4. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BAHAN
AJAR.................................................................................................................14
2.4.1. Jenis-Jenis Media Pembelajaran..................................................14
2.4.2. Jenis-Jenis Sumber Bahan Ajar...................................................18
2.5. KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN
SUMBER BAHAN AJAR...............................................................................19
2.5.1. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran....................................19
2.5.2. Kriteri Pemilihan Sumber Bahan Ajar........................................21
iii
BAB 3....................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................24
A. KESIMPULAN......................................................................................24
B. SARAN...................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1................................................................................................................14
Gambar 2................................................................................................................15
Gambar 3................................................................................................................15
Gambar 4................................................................................................................16
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar di sekolah menjadi pola umum kehidupan warga masyarakat di
Indonesia. Dewasa ini keinginan hidup lebih baik alat hidup, sejak usia enam
tahun siswa telah memperoleh kesempatan belajar di sekolah. Dengan belajar
membaca, menulis, dan matematika.memasyaratkan “cita-cita untuk hidup lebih
baik” akan mempunyai pengaruh pada generasi muda. Namun pengaruh tersebut
perlu dikembangkan lebih lanjut oleh guru dan pendidik (H.Abd.Hafid, 2011)
Media Pembelajaran dan bahan ajar merupakan komponen penting dalam
pembelajaran. Bahan ajar diperlukan sebagai pedoman beraktivitas dalam proses
pembelajaran sekaligus merupakan substansi komponen yang dibelajarkan kepada
siswa. Sedangkan media sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan atau
tujuan dalam pembelajara. Dengan adanya media dan bahan ajar, program
pembelajaran dapat dilaksanakan secara lebih teratur karena guru sebagai
pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman materi yang jelas.
Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan
bahan ajar. Dalam lampiran Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik
profesional diharapkan memliki kemampuan mengembangkan bahan ajar sesuai
dengan mekanisme yang ada dengan memerhatikan karakteristik dan lingkungan
sosial peserta didik. Sejalan dengan itu Thamrin (2014:91) mengungkapkan ada
tiga alasan pengembangan bahan ajar dilakukan karena: Pertama, ketersediaan
bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum. Kedua, ketersediaan bahan ajar sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Ketiga, ketersediaan bahan ajar sesuai dengan
tuntutan pemecahan masalah belajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian media pembelajaran?
2. Apa pengertian sumber bahan ajar?
3. Apa saja komponen media pembelajaran dan sumber bahan ajar?
4. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran dan sumber bahan ajar?
1
5. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran dan sumber bahan ajar?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengertian sumber bahan ajar
3. Untuk mengetahui komponen media pembelajaran dan sumber bahan ajar
4. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran dan sumber bahan ajar
5. Untuk mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran dan sumber
bahan ajar
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. MEDIA PEMBELAJARAN
2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran
Secara sederhana, media pembelajaran adalah alat-alat bantu yang
digunakan untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai
dari buku sampai penggunaan perangkat elektronik dikelas.Media
pembelajaran berfungsi untuk menjelaskan atau memvisualisasikan suatu
materi yang sulit dipahami jika hanya menggunakan ucapan verbal.
Misalnya, penjelasan tentang siklus air, sistem pencernaan ataupun sistem
pernapasan manusia. (Jatmiko,1990).
Pengertian media pembelajaran adalah media yang digunakan
untuk membantu merangsang pikiran, perasaan, kemampuan dan perhatian
siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Media tersebut dapat berupa
alat ataupun bahan mengajar. alam pengertian lain, media pembelajaran
adalah bahan, alat atau segala sumber daya yang digunakan dalam proses
penyampaian informasi guru kepada murid. Baik berbentuk fisik ataupun
piranti lunak. (Agustino, 1994).
Sedangkan media pembelajaran menurut para ahli :
1. Menurut H. Malik (1994), Pengertian Media Pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran
dan perasaan.
2. Menurut Gerlach dan Ely (1971) Media belajar merupakan alat-alat
grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
3. Menurut Latuheru,Definisi media pembelajaran adalah bahan, alat atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar proses interaksi, komunikasi, edukasi antara guru dan
siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya.
3
2.1.2. Karakteristik Media Pembelajaran
1. Media audio
Karakteristik media audio berdasarkan kemampuan media
dalam membangkitkan rangsangan indra pendengaran. Ciri utama dari
media ini adalah pesan yang disalurkan melalui media audio
dituangkan dalam lambang auditif, baik verba (kedalam
kata-kat/bahasa lisan) maupun nonverbal. Beberapa jenis dari media
yang dapat dikelompokkan dalam media audio antara lain : Radio, alat
perekam pita magnetic. Piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
2. Media visual
Karakteristik dari media visual adalah unsure-unsur terdiri dari
garis, bentuk, warna, dan tekstur. Media visual terbagi dua, yaitu :
media visual non-proyeksi dan media visual proyeksi.
3. Media visual non-proyeksi
Media visual non-proyeksi merupakan jenis media yang sering
digunakan dalam pembelajaran.Media visual nonproyeksi dapat
menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistik. Jenis-jenis media
visual nonproyeksi yaitu : gambar, grafik, diagram, bagan, peta,
lukisan, dan foto.
4. Media visual proyeksi
Media visual proyeksi adalah media-media visual yang bias
diproyeksi.Media-media visual proyeksi yang menampilkan objek
lebih besar dari aslinya pada layar proyeksi. Media-media proyeksi
seperti :
Power point
Kamera digital
5. Media Audio-Visual
Karakteristik yang menonjol dari media audio-visual adalah
menggunakan alat keras selama proses belajar mengajar. Karena media
ini dapat menggunakan gambar (visual) dan suara (audio), atau yang
mampu menampilkan gambar bergerak.Media ini dapat menampilkan
unsur gambar dan suara secara bersamaan pada saat
4
mengkomunikasikan pesan. Media audio-visual terbagi dua macam
yaitu: audio visual murni adalah unsur suara dan unsur gambar berasal
dari satu sumber, minsalnya, video dan kaset. Dan audio visual tidak
murni yaitu unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber yang
berbeda.Misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal
dari slide proyektor dan unsur suaranya dari tape recorder.
6. Multimedia
Multimedia merupakan penggabungan dua atau lebih format
media yang terpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video.Multimedia
merupakansuatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai
jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit.
Multimedia content production
Multimedia adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media
yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan
produk multimedia. Minsalnya, media teks, audio, image, dan
video animasi
Multimedia communication
Multimedia adalah menggunakan media (masa) seperti : televise,
radio, dan internet.
5
6. Menumbuhkan sikap positif siswa.
b. Manfaat Media PembelajaranBagi Guru
1. Memudahkan guru dalam menjelaskan materi rumit
2. Metode pembelajaran yang digunakan bisa lebih bervariasi
3. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan tenaga
4. Dapat lebih mudah memfokuskan perhatian murid pada materi
yang sedang dipelajari
5. Menata suasana kelas agar lebih hidup dan interaktif
6. Membuat siswa menjadi lebih aktif di kelas dan tidak mudah
merasa bosan
7. di kelas
8. Tercapainya tujuan kegiatan belajar mengajar secara efektif.
c. Manfaat Media Pembelajaran Bagi Siswa
1. Bisa lebih memahami materi yang disampaikan pengajar
2. Pembelajaran lebih menyenangkan
3. Kualitas belajar siswa meningkat
4. Proses belajar dapat dilakukan dimana saja
5. Mendukung pembelajaran mandiri atau otodidak
6. Membangkitkan motivasi, minat dan keinginan belajar
6
2.2. SUMBER BAHAN AJAR
2.2.1. Pengertian Sumber Bahan Ajar
Sumber bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang
disusun secara secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran (Pannen:1995). Bahan ajar adalah separangkat atau
alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan
yang diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan
segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi dalam lestari 2013:1).
Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan
ditulis dengan kaidah intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk
membantu dan menunjang proses pembelajaran.
Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari
kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan
topik/subtopik dan rinciannya (Rahmat, 2011:152). Dapat dipahami bahwa
peran seorang guru dalam merancang atau menyusun bahan ajar sangatlah
menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran melalui sebuah
bahan ajar. Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan
yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar
secara mandiri dan dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu
pada kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Untuk mencapai
kompetensi perlu ada pengukuran/penilaian. Penilaian hasil belajar
memerlukan sebuah pengolahan dan analisis yang akurat. Bahan ajar
berguna membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Bagi pendidik bahan ajardigunakan untuk mengarahkan semua
aktivitasnya dan yang seharusnya diajarkan kepada siswa dalam proses
pembelajaran. Sedangkan bagi siswa akan dijadikan sebagai pedoman
yang seharusnya dipelajari selama proses pembelajaran. Bahan ajar dapat
7
berfungsi dalam pembelajaran individul yang dapat digunakan untuk
menyusun dan mengawasi proses pemerolehan informasi peserta didik.
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengaja. Bahan ajar
juga dapat diartikan sebagai seperangkat sarana atau alat pembelajaran
yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan
subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Menurut national centre for competency based training dalam
Andi (2011), bahan ajar adalah seperangkat bahan tertulis maupun tidak
tertulis yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk melangsungkan
proses pembelajaran di kelas. Sedangkan Depdiknas (2006:4), bahan ajar
atau materi pelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri
dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan,
(Mudlofar, 2012), bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Dalam aplikasi dilapangan bahan ajar yang ada
disekolah diperlukan bantuan guru dan modifikasi dalam pemanfaatnya
agar sumber bahan ajar tersebut dapat dimanfaatkan oleh peserta didik
dalam proses pembelajaran guna memaknai materi yang dipelajari peserta
didik.
8
ajar yang lain. 4) Adaptive, bahan ajar hendaknya menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi yang ada serta sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. 5) User friendly, bahan ajar haruslah sesuai dengan
perkembangan penggunanya sehingga siswa dapat dengan mudah
memahami isi bahan ajar tersebut.
Sebagai salah satu bahan ajar cetak, modul merupakan suatu paket
belajar yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Dengan modul
siswa dapat mencapai materi dan menyelesaikan bahan belajarnya dengan
belajar secara individual. Peserta belajar tidak dapat melanjutkan ke suatu
unit pelajaran berikutnya sebelum menyelesaikan secara tuntas belajarnya.
Dengan modul intensitas siswa dapat mengontrol kemampuan dan
belajarnya. Modul dapat dipelajari di mana saja. Lama penggunaan sebuah
modul tidak tertentu, meskipun di dalam kemasan modul juga disebutkan
waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi tertentu. Akan tetapi
keleluasaan siswa waktu tersebut sangat fleksibel, dapat beberapa menit
dan mengelola dapat pula beberapa jam, dapat dilakukan secara tersendiri
atau diberi variasi dengan metode lain.
Pembelajaran dengan modul memiliki ciri-ciri (Vembriarto, 1985:
27) sebagai berikut:
a. Bersifat self instructional
Pengajaran modul menggunakan paket pelajaran yang memuat satu
konsep atau unit dari bahan pelajaran. Sementara, pendekatan yang
digunakan dalam pengajaran modul menggunakan pengalaman belajar
siswa melalui berbagai macam penginderaan, melalui pengalaman
mana siswa terlibat secara aktif belajar.
b. Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual
Pembelajaran melalui modul sangat sesuai untuk menanggapi
perbedaan individual siswa, karena modul pada dasarnya disusun
untuk diselesaikan oleh siswa secara perora ngan. Oleh karena itu
pembelajaran melalui modul, siswa diberi kesempatan belajar sesuai
irama dan kecepatan masing-masing.
9
c. Memuat rumusan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar secara
eksplisit
Tiap-tiap modul memuat rumusan tujuan pengajaran/kompetensi dasar
secara spesifik dan eksplisit. Hal ini sangat berguna bagi berbagai
pihak seperti bagi penyusun modul, guru, dan bagi siswa. Bagi
penyusun modul, tujuan yang spesifik berguna untuk menentukan
media dan kegiatan belajar yang harus direncanakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Bagi guru tujuan itu berguna untuk memahami isi
pelajaran. Bagi siswa berguna untuk menyadarkan mereka tentang apa
yang diharapkan.
d. Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan
Proses asosiasi terjadi karena dengan modul siswa dapat membaca teks
dan melihat diagram-diagram darn buku modulnya. Sedangkan struktur
dan urutan maksudnya materi pada buku modul itu dapat disusun
mengikuti struktur pengetahuan secara hirarkis. Dengan demikian
siswa dapat mengikuti urutan kegiatan belajar secara teratur.
e. Penggunaan berbagai macam media (multi media)
Pembelajaran dengan modul memungkinkan digunakannya berbagai
macam media pembelajaran. Hal ini dikarenakan karakteristik siswa
berbeda kepekaannya terhadap media. Oleh karena itu dalam belajar
menggunakan modul bisa saja divariasikan dengan media lain seperti
radio atau televisi.
f. Partisipasi aktif dari siswa
Modul disusun sedemikian rupa sehingga bahan-bahan pembelajaran
yang ada di dalam modul tersebut bersifatself instructional, sehingga
akan terjadi keaktifan belajar yang tinggi .
g. Adanya reinforcement self instructi langsung terhadap respon siswa
Respon yang diberikan siswa beda terhadap mendapat konfirmasi atas
jawaban yang benar, dan mendapat koreksi langsung atas kesalahan
jawaban yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cara mencocokkan
hasil pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah disediakan.
h. Adanya evaluasi terhadap penguasaan siswa atas hasil belajarnya
10
Dalam pembelajaran modul dilengkapi pula dengan adanya kegiatan
evaluasi, sehingga dari hasil evaluasi ini dapat diketahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya. Untuk
mengetahui siswa berada pada tingkat penguasaan yang mana, dalam
suatu modul juga dilengkapi tentang cara perhitungannya dan
patokannya.
11
2. Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja dikehendaki.
3. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.
4. Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
5. Membantu potensi untuk menjadi pelajar mandiri.
12
Komponen atau unsur media pembelajaran menurut Degeng dalam Azhar
Arshad (2009) antara lain;
1) Orang, merupakan pengguna media pembelajaran. Dalam dunia
pendidikan, orang yang menjadi unsur dalam media adalah guru,
orang tua, tenaga ahli dan sebagainya.
2) Bahan, merupakan material yang sering disebut juga dengan istilah
perangkat lunak (software) yang terkandung pesan-pesan yang perlu
disajikan baik dengan alat penyaji atau tidak. Seperti modul, film
bingkai, audio dan sebagainya.
3) Alat (device). Jika bahan merupakan software, alat merupakan
hardware atau perangkat keras yang digunakan untuk menyajikan
pesan, contohnya proyektor, video tape dan sebagainya.
4) Lingkungan (setting). Lingkungan merupakan tempat tejadinya proses
penyaluran media, seperti gedung sekolah, kelas, perpustakaan dan
sebagainya.
5) Teknik, merupakan prosedur yang disiapkan untuk menggunakan alat,
bahan, orang dan lingkungan dalam rangka menyajikan pesan.
Contohnya teknik ceramah, diskusi, demonstrasi dan sebagainya.
13
lebih mudah dipahami oleh siswa jika dilengkapi dengan komponen
pelengkap. Komponen pelengkap ini dapat berupa informasi/topik
tambahan yang terintegrasi dengan bahan ajar utamaatau informasi/topik
pengayaan wawasan siswa.
Komponen pelengkap biasanya terdiri dari bahan pendukung cetak
(materi pengayaan, bacaan, jadwal, silabus, peta materi, kliping kasus),
bahan pendukung noncetak (perluasan wawasan materi dalam media
noncetak, latihan melalui CAI, peta materi dalam bentuk program
komputer, video, kaset, web suplemen, simulasi komputer, kit), panduan
siswa (peta materi, petunjuk belajar, latihan dan tugas, tips, kata-kata
sukar, pemilahan materi), panduan guru (peta materi, petunjuk bagi guru,
konsep inti topik atau pokok bahasan, latihan dan tugas, rangkuman
materi) dan lain-lain yang diperlukan siswa untuk mempelajari suatu topik,
yang disajikan melalui beragam media, secara moduler ataupun kesatuan
utuh.
Komponen evaluasi hasil belajar terdiri dari perangkat soal/butir tes atau
alat evaluasi hasil belajar nontes yang dapat digunakan untuk tes formatif
siswa selama proses pembelajaran dan tes sumatif siswa pada akhir cawu
atau semester. Komponen evaluasi hasil belajar ini nantinya akan
terpisahkan dari komponen utama dan komponen pelengkap, dan disimpan
oleh guru untuk digunakan pada saatnya.
14
Gambar 1
b. Media Visual
Media visual merupakan media yang menggunakan indera
penglihatan sebagai perantara atau dalam penyampaian isi media.
Media visual terbagi menjadi media dua dimensi dan tiga dimensi.
Media visual dua dimensi yaitu media yang hanya memiliki ukuran
dimensional panjang dan lebar atau media yang hanya memilki
ukuran dalam bidang datar. Contih media yang termasuk dalam dua
dimensi yaitu media grafis.
Gambar 2
Media grafis merupakan media yang disajikan berupa titik,
garis, angka, tulisan, gambar dan visual lainnya untuk
menyampaikan atau menggambarkan suatu ide gagasan, data, atau
kejadian.
15
Sedangkan media tiga dimensi adalah media yang
penyajiannya tidak hanya dapat dilihat saja namun juga bisa
disentuh secara nyata. Media tiga dimensi bisa berbentuk makhluk
hidup maupun benda mati. Benda mati yang bisa dijadikan media
tiga dimensi dapat berupa tiruan dari benda nyata, atau berupa
penggambaran dari konsep yang sulit untuk ditampilkan aslinya
dikarenakan tidak memungkinkan Untuk menampilkan ukuran
sebenarnya. Contoh media tiga dimensi yaitu globe, peta timbul,
maket, hewan, tumbuhan , dll. Berikut adalah contoh media tiga
dimensi berupa maket
Gambar 3
Gambar 4
16
Media audio visual juga terbagi menjadi audio visual murni
dan media audio visual tidak murni. Audio visual murni adalah
media yang baik unsur gambar maupun suaranya berasal dari suatu
sumber misalnya video documenter. Sedangkan audio visual tidak
murni yaitu unsur gambar dan suara pada media tersebut tidak
berasal dari suatu sumber misalnya slide presentasi yang diberi
rekaman suara tambahan.
17
Dalam pengoperasian media modern diperlukan keahkian khusus yang
sesuai. Media pembelajaran modern ini terbagi menjadi media
pembelajaran modern dengan proyeksi misalnya Overhead Projektor
(OHP), LCD, dan proyektor dan yang ke dua yaitu media pembelajaran
modern tanpa proyeksi conothnya televise, handphone,
computer/laptop, video game dan VCD/DVD.
Pembuatan media pembelajaran harus disesuaikan dengan
keadaan yang dialami oleh masing-masing siswa, dengan
berkembangnya zaman tentunya media pembelajaran modern menjadi
media pembelajaran yang sebaiknya digunakan namun kondisi di
lapangan yang berbeda membuat media pembelajaran sederhana tetap
dibutuhkan. Media pembelajaran sederhana juga cocok pada anak usis
sekolah dini dan sekolah dasar, dimana pada usia tersebut anak masih
mengalami perkembangan kognitif dan motoric yang perlu diasah.
(Fernando Pakpahan, Andrew ; Putu Yudhi Ardiana, Dewa ; Tentrem
Mawati, Arin; Wagiu, Elmor Bendedict ; Simamata, Janner ; Mansyur,
Muhammad Zulfikar ; Purba, La Lii Bonaraja ; Chamidah, Dina ;
Kaunang, Fergie Joanda ; Jamaludin; Iskandar, 2020)
18
2.4.2. Jenis-Jenis Sumber Bahan Ajar
Dari berbgai sumber belajar yang ada dan mungkin dikembangkan
dalam pembelajaran, secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Manusia (nasrasumber) yaitu orang yang bertindak sebagai
penyimpan., pengelola dan penyaji pesan. Orang-orang yang diniati
secara khusus dan disertai sebagai sumber belajar, sebagai guru,
konselor, dan administrator. Di samping itu, ada pula orang-orang yang
tidak direncanakan khusus untuk kepentigan proses belajar mengajar,
tetapi sekatu-waktu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan belajar,
yang sering dosebut sebagai narasumber seperti penyuluh kesehatan,
pemimpin perusahaan, pengurus koperasi, tokoh adat, tokoh agama,
pedagang, teknisi computer dan tukang kayu.
2. Media, yaitu sesuatu (perangkat keras) yang digunakan untuk
menyampaikan pesan. Misalnya LCD proyektor, slide, radio, telivisi,
computer dan sebagainya. Dikaitkan dengan alat peraga, alat peraga
juga termasuk pada kelompok media karena alat peraga merupakan
media yang berkaitan langsung dengan pemahaman konsep seperti
kerangka manusia, miniature candi, kubus dan tumbuhan.
3. Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat dibaca secara mandiri
oleh peserta didik, misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus,
ensiklopedia, buku fiksi dan lain-lain.
4. han ajar, yaitu segala bentuk bahan tertulis atau tidak tertulis yang
dapat digunaka untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Dengan bagan ajar memungkinkan siswa
mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga
secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh
dan terpadu.
5. Peristiwa, yaitu kejadian-kejadian di suatu daerah atau negara yang
dapat dijadikan sebagai sumber belajar, misalnya peristiwa kerusuhan,
peristiwa bencana dan beristiwa lainnya.
6. Tempat atau lingkungan alam sekitar, yaki semua tempat yang dapat
digunakan untuk dapat melakukan proses belajar. Tempat itu dapat
19
dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar,
misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat
pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
7. Pengalaman anak, yaitu segala sesuatu yang pernah dialami atau
dilakukan oleh siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Misalnya pengalaman menimbang, pengalaman jual beli, pengalaman
sakit dare, pengalaman bercocok tanam atau berkebun dan pengalaman
berternak.
8. Teknik/metode, yaitu prosedur yag disiapkan dalam mempergunakan
bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan
prsan. Contohnya cermah, diskusi, permainan dan sebagainya.
20
mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat tanpa biaya yang mahal, di
samping sederhana dan praktis penggunaannya.
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya
Keterampilan guru dalam menggunakannya yaitu apapun media
yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat menggunakannya
dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan
pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat
terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP,
proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih lainnnya, tidak
mempunyai arti bil guru tidak dapat menggunakannya dalam proses
pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.
5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya
Tersedianya waktu untuk menggunakannya artinya media
pembelajaran tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran
berlangsung.
6. Sesuai taraf berfikir siswa
Sesuai taraf berfikir siswa artinya guru harus memiliih media untuk
pembelajaran harus sesuai dengan taraf kemampuan berpikir siswa,
sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para
siswa. Menyajikan grafik berisi data dan angkat atau proporsi dalam
bentuk persen bagi siswa SD kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya.
Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga
diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya
bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir tinggi.
21
kompetensi atau kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, mudah
dipahami, memiliki daya tarik, dan mudah dibaca.”
Dalam memilih bahan ajar pendidik harus mempertimbangkan
kriteria-kriteria yang meliputi “(1) relevansi (secara psikologis dan
sosiologis), (2) kompleksitas, (3) rasional/ilmiah, (4) fungsional, (5) ke-up
to date-an, dan (6) komprehensif/keseimbangan” (Tim Pengembang
MKDP Kurikulum dan Pembelajaran UPI 2011:152).
Ada beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan atau
diperhatikan dalam memilih bahan ajar. Prinsip-prinsip tersebut mencakup
: prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan ( Aunurrahman, 2009 ).
1. Prinsip relevansi ialah prinsip keterkaitan. Bahan pembelajaran harus
relevan atau ada kaitannya dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Contohnya : jika kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
berupa hafalan fakta, maka bahan ajar yang diajarkan harus berupa
hafalan fakta.
2. Prinsip konsistensi ialah prinsip keajegan. Jika kompetensi dasar yang
harus dikuasai peserta didik berjumlah empat macam, maka bahan ajar
yang harus diajarkan juga harus berjumlah empat macam. Contohnya
jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
keterampilan menulis empat macam karangan, maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi keterampilan menulis empat macam
karangan.
3. Prinsip kecukupan, artinya bahan yang diajarkanharus cukup atau
memadai untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran (menguasai standar kompetensi dan kompetensi
dasar ).Bahan ajar tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak karena
jika terlalu sedikit akan mengakibatkan peserta didik sulit untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan jika terlalu banyak hanya
akan mengakibatkan ketidakefisienan waktu dan tenaga.
Menurut Mudlofir (2012: 131) ciri-ciri bahan ajar yang baik yakni
sebagai berikut:
22
1. Menimbulkan minat baca. Biasanya dengan menyisipkan gambar,
tabel, dan dengan menggunakan warna. Sehingga siswa akan tertarik
membaca bahan ajar tersebut.
2. Ditulis dan dirancang untuk siswa. Bahan ajar yang digunakan
hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi psikologis siswa
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Misalnya,
untuk siswa SD bahan ajarnya mengandung unsur permainan dan
ilustrasi yang menarik agar siswa tersebut dapat memahami materi
dengan baik.
3. Menjelaskan tujuan instruksional
4. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel. Maksudnya adalah
bahwa bahan ajar yang disusun dapat diterapkan atau digunakan sesuai
dengan kondisi sekolah maupun kelas.
5. Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan
dicapai.
6. Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih.
7. Mengakomodasi kesulitan siswa. Di dalam bahan ajar tersebut
hendaknya dapat mencakup semua materi dengan lengkap, agar siswa
dapat menemukan jawaban dari pertanyaan dan kesulitan yang
dihadapi.
8. Memberikan rangkuman Rangkuman merupakan ringkasan pokok –
pokok pembahasan atau materi agar dapat memudahkan siswa dalam
mengulas kembali materi yang telah ada.
9. Gaya penulisan komunikatif dan semi formal. Hal ini menjadikan
siswa tertarik untuk membaca dan tidak bingung dalam memahami
materi.
10. Kepadatan berdasar kebutuhan siswa.
11. Dikemas untuk proses instruksional.
12. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa.
13. Menjelaskan cara mempelajari bahan ajaR.
23
mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau sub kompetensi yang relevan
dengan profil kemampuan tamatan. 2) Substansi yang dibahas harus benar,
lengkap dan aktual, meliputi konsep fakta, prosedur, istilah dan notasi
serta disusun berdasarkan hirarki/step penguasaan kompetensi. 3) Tingkat
keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi harus sesuai
dengan tingkat kemampuan pembelajaran. 4) Sistematika penyusunan
bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah dipahami.
BAB 3
PENUTUP
24
A. KESIMPULAN
1. Secara sederhana, media pembelajaran adalah alat-alat bantu yang
digunakan untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai
dari buku sampai penggunaan perangkat elektronik dikelas. Dan audio
visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber
yang berbeda. Multimedia merupakan penggabungan dua atau lebih
format media yang terpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video.
2. Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat sarana atau alat
pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai
kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Untuk
mencapai kompetensi perlu ada pengukuran/penilaian. Penilaian hasil
belajar memerlukan sebuah pengolahan dan analisis yang akurat. Bahan
ajar berguna membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat sarana
atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis
dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
mencapai kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
B. SARAN
Guru agar lebih aktif dan kreatif dalam mengusahakan berbagai media di
sekolah. Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi
berbagai kendala terkait media selain meminjam dan meminta dari sekolah
adalah dengan memanfaatkan internet untuk membuat media sendiri misal
video dokumenter tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Disarankan
pula agar guru dapat memanfaatkan media sebagai alat bantu pembelajaran
mandiri sehingga siswa bisa belajar sesuai dengan kemampuan dan caranya
sendiri
DAFTAR PUSTAKA
25
Yulia, A. (2020). Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester dan Modul
Mata Kuliah Media Pembelajaran Biologi. RPKPS. FTK Universitas Islam
Negeri Raden intan Lampung: Tidak Diterbitkan.
Magdanela, I. dkk. 2020). Analisis Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Sosial. Vol.2 (2). (Online). Diakses pada tanggal 05 September 2021.
Suprihatin, S & Manik, Y.M. (2020). Guru Menginovasi Bahan Ajar Sebagai
Langkah Untuk Meningkatlan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro. Vol. 8 (1)/ (Online). Diakses pada tanggal 05
September 2021.
Putra, M.S. (2019). Pengembangan Bahan Ajar: Pokok Permasalahn Sosial pada
Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 28 Dompu. Primary Education
Journal. Vol.1 (3). (Online). Diaskses pada tanggal 05 September 2021.
Sadjati, I.M. (2012). Modul Pengembangan Bahan Ajar. In: Hakikat Bahan
Ajar. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-62. ISBN 9790110618
Johar, Rahmah & Hanum, L. (2021). Strategi Belajar Mengajar untuk Menjadi
Guru yang Profesional. Syiah Kuala University Press.
26
Ramli, M. (2012). Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin: IAIN
Antasari Press.
27