Anda di halaman 1dari 14

IMPLIKASI PEMAHAMAN GURU TENTANG PERBEDAAN INDIVIDUAL

PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN

Yuliana Novianingsih
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: yuliana.novianingsih2016@student.uny.ac.id

Abstrak:
Peserta didik merupakan subjek utama dalam pendidikan. Layaknya manusia pada umumnya,
peserta didik memiliki berbagai macam perbedaan yang memungkinkan mereka memiliki
cara yang berbeda dalam menerima, mengolah, maupun menyampaikan informasi. Jika
dilihat lebih lanjut, perbedaan-perbedaan dalam diri peserta didik membawa implikasi yang
besar bagi pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, tenaga kependidikan terutama seorang
guru wajib mengetahui dan memahami perbedaan-perbadaan dalam diri peserta didik untuk
merancang pembelajaran dengan metode, model, dan pendekatan yang sesuai. Apabila
pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan perbedaan dalam diri siswa, maka
penyampaian dan pemerolehan pengetahuan dapat terlaksana secara optimal. Dengan
demikian, tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai tanpa harus memberikan tekanan kepada
peserta didik. di samping itu, dengan adanya pemahaman guru tentang perbedaan individual
dalam diri peserta didik dapat menumbuhkan perasaan nyaman untuk belajar di sekolah.

Kata Kunci: perbedaan, peserta didik, psikologis, pembelajaran, implikasi


THE IMPLICATION OF TEACHER COMPREHENSION ABOUT THE STUDENTS
DIFFERENTIATION TOWARD THE LEARNING PROCESS

Abstract:
Students are the main subject of education. As the other human in a general, the students have
so many differentiations that allow them to have different ways to get, process, and extend
the information. If we see a long, the differentiation of the students give the implication for
the learning process in school. Because of that, the educational staff especially the teachers
have to know and understand the differentiation of the students to make a plan for the
learning process with the appropriate method, model, and approachment. If the teacher do the
mentioned ways, the delivery and acquisition of the knowledge will be done in an optimum
way. So, the learning aim can be reached without any compulsions for the students. Besides,
the teacher comprehension about the differentiation of the students can build the comfortable
situation to study in the school.

Keywords: differentiation, students, psychological, learning process, implication

PENDAHULUAN secara utuh menjadi manusia dewasa atau


Dilihat dari sudut psikologis, peserta didik matang (Desmita, 2011: 48-49).
dapat diartikan sebagai suatu organisme Layaknya manusia pada umumnya,
yang sedang tumbuh dan berkembang. peserta didik juga dipandang sebagai
Mereka memiliki berbagai potensi individu-individu yang berbeda. Individu
manusiawi seperti bakat, minat, kebutuhan menunjukkan kedudukan peserta didik
sosial-emosional-personal, dan sebagai perseorangan atau persona. Oleh
kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi karena itu, sebagai sebagai orang
tersebut perlu dikembangkan melalui perseorangan, peserta didik memiliki sifat-
proses pendidikan dan pengajaran, sifat atau karakteristik yang
sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadikannya berbeda dengan individu
yang lain. Perbedaan antar peserta didik melainkan mendapatkan rasa nyaman yang
dapat disebabkan oleh dua faktor utama utuh.
yaitu bawaan lahir dan pengaruh
lingkungan. KAJIAN PUSTAKA
Dalam dunia pendidikan, Peserta Didik
perbedaan individual peserta didik Pendidikan terbentuk melalui proses
merupakan hal penting yang perlu interaksi antara siswa dan siswa, siswa dan
dipertimbangkan. Segala bentuk kebijakan sumber belajar, dan siswa dan guru yang
maupun pelaksanaan kegiatan belajar dapat terjadi di dalam lingkungan
mengajar disekolah harus disesuaikan keluarga, sekolah, dan masyarakat (Utami
dengan karakteristik, bakat, kemampuan, dan Mustadi, 2017). Dalam proses
kapasitas, gaya belajar, bahkan tingkat pendidikan, peserta didik merupakan salah
kecerdasan peserta didik. Hal ini sejalan satu komponenmanusiawi yang menempati
dengan pendapat Yeti dan Mumuh (2014: posisi sentral. Peserta didik menjadi pokok
72) yang menyatakan bahwa peserta didik persoalan dan tumpuan perhatian dalam
dalam kegiatan pendidikan merupakan semua proses transformasi yang disebut
objek utama yang kepadanyalah segala pendidikan. Sebagai salah satu komponen
yang berhubungan dengan aktivitas penting dalam sistem pendidikan, peserta
pendidikan dirujukkan. didik sering disebut sebagai “raw
Melalui uraian di atas, terlihat jelas material” (Desmita, 2011: 39).
bahwa perbedaan individual dalam peserta Dalam perspektif pedagogis, peserta
didik merupakan hal penting yang harus didik diartikan sebagai sejenis makhluk
diketahui oleh pelaksana pendidikan “homo educandum”, makhluk yang
terutama guru sebagai seorang pendidik menghajatkan pendidikan. Dalam
karena adanya perbedaaan invidual dalam pengertian ini, peserta didik dipandang
peserta didik membawa implikasi terhadap sebagai manusia yang memiliki potensi
pembelajaran yang dilakukan di sekolah. yang bersifat laten, sehingga dibutuhkan
Di samping itu, pengetahuan terhadap binaan dan bimbingan untuk
perbedaan peserta didik juga penting untuk mengaktualisasikannya agar ia dapat
mewujudkan sikap toleransi antar peserta menjadi susila yang cakap.
didik. Guru dapat memberikan contoh Selanjutnya, peserta didik juga
sikap penerimaan dan toleransi sehingga dianggap sebagai seorang individu yang
peserta didik merasa nyaman di sekolah memiliki potensi untuk berkembang, dan
sekaligus untuk menanamkan nilai-nilai mereka berusaha mengembangkan
dan bahkan menikmati perbedaan diantara potensinya itu melalui proses pendidikan
mereka tanpa adanya rasa curiga (Law pada jalur dan jenis pendidikan tertentu.
Nolte & Harris, 2016: 137). Dalam perkembangan peserta didik ini,
Dengan semikian, individual dalam secara hakiki memiliki kebutuhan-
diri peserta didik wajib diketahui dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Adapun,
dipahami secara optimal agar penentu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
kebijakan pendidikan dan para pendidik pendidik diantaranya (Ramli, 2015):
dapat merancang suatu pembelajaran yang 1) kebutuhan jasmani: kebutuhan
bermakna. Adapun, apabila pembelajaran yang bersifat jasmaniah
yang bermakna dengan memperhatikan 2) kebutuhan sosial: pemenuhan
segala perbedaan individual peserta didik
keinginan untuk saling bergaul,
dapat dilakukan, maka peserta didik akan
merasa bahwa mereka diperhatikan baik antar peserta didik maupun
sehingga tidak merasakan adanya tekanan antara peserta didik dengan guru.
maupun paksaan untuk belajar di sekolah, Dalam hal ini, sekolah dipandang
sebagai lembaga tempat para
peserta didik belajar, bergaul, dan 4) peserta didik adalah individu
beradaptasi dengan lingkungan. yang memiliki kemampuan
3) kebutuhan intelektual: setiap untuk mandiri. Dalam
peserta didik memiliki minat yang perkembangannya peserta didik
berbeda-beda untuk mempelajari memiliki kemampuan untuk
suatu ilmu pengetahuan. Oleh berkembang ke arah
karena itu, guru harus bisa kedewasaan. Di samping itu,
mengakomodasi minat-minat dalam diri peserta didik juga
tersebut sehingga terjadi situasi terdapat kecenderungan
belajar. untukmelepaskan diri dari
Berdasarkan beberapa definisi tentang kebergantungan pada pihak
peserta didik yang disebutkan di atas lain. Karena itu, setahap demi
dapat disimpulkan bahwa peserta didik setahap orangtua atau pendidik
adalah individu yang memiliki perlu memberikan kesempatan
sejumlah karakteristik, diantaranya: kepada peserta didik untuk
1) peserta didik adalah individu mandiri dan bertanggungjawab
yang memiliki potensi fisik dan sesuai dengan kepribadiannya
psikis yang khas, sehingga ia sendiri.
merupakan insan yang unik.
Potensi-potensi khas yang Perbedaan Individual
Perbedaan individual berkaitan dengan
dimilikinyaini perli “psikologi pribadi” yang menjelaskan
dikembangkan dan perbedaan psikologis antara orang-orang
diaktualisasikan sehingga serta berbagai persamaannya. Psikologi
mampu mencapai taraf perbedaan individual menguji dan
perkembangan yang optimal, menjelaskan bagaimana orang-orang
2) peserta didik adalah individu berbeda dalam berpikir, berperasaan, dan
bertindak.
yang sedang berkembang.
Adapun, latar belakang adanya
Artinya, peserta didik tengah perbedaan individual yaitu (Sugihartono
mengalami perubahan- dkk, 2013: 29-34) :
perubahan dalam dirinya secara 1) faktor bawaan
wajar, baik yang ditujukan 2) faktor lingkungan
kepada diri sendiri maupun 1. Faktor Bawaan
yang diarahkan pada Faktor bawaan merupakan faktor-
penyesuaian dengan faktor biologis yang diturunkan
lingkungannya, melalui pewarisan genetik oleh
3) peserta didik adalah individu orangtua. Pewarisan genetik ini
yang membutuhkan bimbingan dimulai pada saat terjadinya
individual dan manusiawi. pembuahan. Adanya perbedaan gen
Sebagai individu yang sedang akibat pembuahan inilah yang
berkembang, maka proses menyebabkan adanya perbedaan antar
pemberian bantuan dan individu baik secara fisik, psikologis,
bimbingan perlu mengacu pada maupun perilaku.
tingkat perkembangannya, 2. Faktor Lingkungan
Lingkungan menunjuk pada segala d) Urutan Kelahiran
sesuatu yang berada di luar diri Urutan kelahiran seseorang di
individu. Faktor ini meliputi banyak dalam keluarganya juga dapat
hal mulai dari status sosial ekonomi memicu adanya perbedaan.
orang tua, pola gizi, stimulasin atau Perbedaan ini disebabkan oleh
rangsangan, pola asuh orangtua, perlakuan yang berbeda-beda dari
budaya, dan lain sebagainya. orangtua maupun anggota
Penjelasan mengenai beberapa hal keluarga lainnya berdasarkan
berkaitan dengan faktor lingkungan urutan kelahirannya (anak sulung,
sebagai salah satu faktor penentu anak tengah, anak bungsu,
adanya perbedaan adalah sebagai maupun anak tunggal).
berikut.
a) Status sosial ekonomi orangtua, Karakteristik Peserta Didik
Anak-anak usia sekolah dasar memiliki
meliputi tingkat pendidikan karakteristik yang berbeda dengan anak-
orangtua, pekerjaan orangtua, dan anak yang usianya lebih muda. Ia senang
penghasilan orangtua yang bermain, senang bergerak, senang bekerja
berbeda-beda. Perbedaan ini akan dalam kelompok, dan senang melakukan
membawa implikasi pada sesuatu secara langsung. Adapun, tugas
berbedanya aspirasi orangtua perkembangan anak usia sekolah dasar
menurut Havighurst meliputi (Desmita,
terhadap pendidikan anak,
2011: 35-36):
aspirasi anak terhadap 1) menguasai keterampilan fisik yang
pendidikannya, fasilitas yang diperlukan dalam permainan dan
diberikan pada anak, dan aktivitas fisik,
mungkin waktu yang disediakan 2) membina hidup sehat,
untuk mendidik anak. 3) belajar bergaul dan bekerja dalam
b) Pola asuh orangtua adalah pola kelompok,
perilaku yang digunakan untuk 4) belajar menjalankan peranan sosial
berhubungan dengan anak-anak. sesuai dengan jenis kelamin,
Tentu saja, pola asuh yang 5) belajar membaca, menulis, dan
diterapkan tiap keluarga berbeda berhitung agar mampu
dengan keluarga lainnya yang berpartisipasi dalam masyarakat,
menyebabkan adanya perbedaan 6) memperoleh sejumlah konsep yang
pula pada anak-anaknya. diperlukan untuk berpikir efektif,
c) Budaya 7) mengambangkan kata hati, moral,
Budaya merupakan pikiran, akal serta nilai-nilai, dan
busi, hasil karya manusia, atau 8) mencapai kemandirian pribadi.
dapat juga didefinisikan sebagai
adat istiadat. Kebudayaan di Bakat Peserta Didik
setiap daerah atau kelompok Bakat (aptitude) adalah kemampuan
masyarakat tentu saja berbeda. alamiah untuk memperoleh pengetahuan
Oleh karena itu, perilaku yang atau keterampilan, yang relatif bisa bersifat
muncul darianggota masing- umum atau khusus. Bakat disebut juga
masing masyarakat berbeda satu talent (Alex, 2013: 181). Tentu saja, setiap
peserta didik memiliki bakat yang berbeda
sama lain.
sesuai dengan kemampuan bawaan dari pembawaan dan latihan. Kemampuan
mereka. Hal inilah yang kemudian menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat
memunculkan adanya perbedaan dilakukan sekarang, sedangkan bakat
individual dalam diri peserta didik. memerlukan latihan dan pendidikan agar
Peserta didik berbakat pada suatu tindakan dapat dilakukan di masa
umumnya lebih cepat berkembang yang akan datang. Oleh karena itu,
daripada peserta didik lain seusianya. kemampuan peserta didik berarti segala
Berikut merupakan tanda-tanda peserta bentuk daya untuk melakukan suatu
didik berbakat (Risnita, 2012). tindakan yang berkaitan dengan kegiatan
1. Mempunyai ingatan yang kuat. pembelajaran.
Contoh: sanggup mengingat letak
benda-benda, tempat-tempat Kapasitas Peserta Didik
Kapasitas (capacity) diartikan sebagai
penyimpanan, lokasi-lokasi dsb.
kemampuan yang dapat dikembangkan
2. Mempunyai logika dan sepenuhnya di masa mendatang apabila
keterampilan analitis yang kuat. kondisi latihan dikemukakan secara
Contoh: sanggup menyimpulkan, optimal. Dalam praktik, kapasitas
menghubung-hubungkan satu seseorang jarang tercapai (Alex, 2013:
kejadian dengan kejadian lainnya. 181).
3. Mampu berpikir abstrak. Contoh:
Gaya Belajar Peserta Didik
membayangkan sesuatu yang
Belajar pada manusia merupakan suatu
tidak tampak, kemampuan proses psikologis yang berlangsung
berimajinasi dan asosiasi. dalam interaksi aktif antara subjek
4. Mampu membaca tata letak dengan lingkungan dan menghasilkan
(ruang). Contoh: menguasai rute perubahan-perubahan dalam
jalan, kemana harus berbelok, pengetahuan, keterampilan, dan sikap
menyebutkan bentuk ruang. yang bersifat konstan/menetap. Belajar
merupakan hal yang kompleks.
5. Mempunyai keterampilan mekanis.
Kompleksitas belajar dapat dipandang
Contoh: pintar bongkar pasang dari dua subyek yaitu peserta didik dan
benda yang rumit. pengajar (Hasrul, 2009). Selanjutnya,
6. Mempunyai bakat musik dan seni. setiap peserta didik memiliki gaya belajar
7. Luwes dalam atletik dan menari. masing-masing. Menurut Bobby DePorter
8. Pintar bersosialisasi. & Mike Hernacki (2007: 110), gaya
belajar merupakan kunci untuk
9. Mampu memahami perasaan
mengembangkan kinerja dalam pekerjaan,
manusia. Contoh: pandai di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar
berempati, baik dan peduli pada pribadi.
orang lain. Adapun, gaya belajar peserta didik
10. Mampu memikat dan merayu, terbagi ke dalam tiga jenis yaitu visual,
Contoh : penampilannya selalu auditorial, dan kinestetik. Secara lebih
membuat orang tertarik, mampu terperinci, karakteristik untuk masing-
masing gaya belajar adalah sebagai
membuat orang mengikuti
berikut.
kemauannya. 1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual
Kemampuan Peserta Didik
menitikberatkan indera penglihatan
Kemampuan (ability) adalah daya untuk
melakukan suatu tindakan sebagai hasil sebagai penyerap informasi baru
bagi peserta didik. Adapun, ciri-ciri ketika mereka ingin
peserta didik dengan gaya belajar memperhatikan.
visual menurut DePorter &
Hernacki (2007: 116-118) meliputi: 2. Gaya Belajar Auditorial
1) rapi dan teratur, 2) berbicara Lain halnya dengan gaya belajar
dengan cepat, 3) perencana dan visual, gaya belajar auditorial lebih
pengatur jangka panjang yang baik, menitikberatkan pada fungsi indera
4) teliti terhadap detail, 5) pendengaran untuk memperoleh
mementingkan penampilan, baik informasi baru. Ciri-ciri peserta
dalam hal pakaian maupun didik dengan gaya belajar
presentasi, 6) pengeja yang baik auditorial menurut DePorter &
dan dapat melihat kata-kata yang Hernacki (2007: 118) meliputi: 1)
sebenarnya dalam pikiran mereka, berbicara kepada diri sendiri saat
7) mengingat apa yang dilihat, bekerja, 2) mudah terganggu oleh
daripada yang didengar, 8) keributan, 3) menggerakkan bibir
mengingat dengan asosiasi visual, mereka dan mengucapkan tulisan
9) biasanya tidak terganggu oleh di buku ketika membaca, 4) senang
keributan, 10) mempunyai masalah membaca dengan keras dan
untuk mengingat instruksi verbal mendengarkan, 5) dapat
kecuali jika ditulis, dan sering kali mengulangi kembali dan
minta bantuan orang untuk menirukan nada, birama, dan warna
mengulanginya, 11) pembaca cepat suara, 6) merasa kesulitan untuk
dan tekun, 12) lebih suka membaca menulis, tetapi hebat dalam
daripada dibacakan, 13) bercerita, 7) berbicara dalam irama
membutuhkan pandangan dan yang terpola, 8) biasanya
tujuan yang menyeluruh dan pembicara yang fasih, 9) lebih suka
bersikap waspada sebelum secara musik daripada seni, 10) belajar
mental merasa pasti tentang suatu dengan mendengarkan dan
masalah atau proyek, 14) mengingat apa yang didiskusikan
mencoret-coret tanpa arti selama daripada yang dilihat, 11) suka
berbicara di telepon dan dalam berbicara, suka berdiskusi, dan
rapat, 15) lupa menyampaikan menjelaskan sesuatu panjang lebar,
pesan verbal kepada orang lain, 16) 12) mempunyai masalah dengan
sering menjawab pertanyaan pekerjaan-pekerjaan yang
dengan dengan jawaban singkat ya melibatkan visualisasi, seperti
atau tidak, 17) lebih suka memotong bagian-bagian hingga
melakukan demonstrasi daripada sesuai satu sama lain, 13) lebih
berpidato, 18) lebih suka seni pandai mengeja dengan keras
daripada musik, 19) sering kali daripada menuliskannya, dan 14)
mengetahui apa yang harus lebih suka guratan lisan daripada
dikatakan, tetapi tidak pandai membaca komik.
memilih kata-kata, dan 20) kadang-
kadang kehilangan konsentrasi 3. Gaya Belajar Kinestetik
Peserta didik dengan gaya belajar efektif, kemampuan untuk menggunakan
kinestetik menitikberatkan konsep yang abstrak secara efektif, dan
pemerolehan informasi melalui kemampuan untuk memahami hubungan
dan mempelajarinya dengan cepat
pergerakan fisik. Beberapa ciri
(Desmita, 2011: 53).
penanda peserta didik memiliki Setiap peserta didik memiliki
gaya belajar ini menurut DePorter intelegensi yang berbeda. Secara umum,
& Hernacki (2007: 118-120) peserta didik dapat tergolong ke dalam tiga
meliputi: 1) berbicara dengan kelompok berdasarkan tingkat
perlahan, 2) menanggapi perhatian intelegensinya yaitu anak yang memiliki
fisik, 3) menyentuh orang untuk intelegensi tinggi, sedang, dan rendah.
Selanjutnya seorang pakar
memperoleh perhatian mereka, 4)
psikologi perkembangan, Howard
berdiri dekat ketika berbicara Gardner, berupaya menciptakan teori baru
dengan orang, 5) selalu berorientasi tentang pengetahuan yang dikenal dengan
pada fisik dan banyak bergerak, 6) teori Multiple Intelegences atau
mempunyai perkembangan awal kecerdasan majemuk/Ganda. Menurut
otot-otot yang besar, 7) belajar Gardner, kecerdasan seseorang meliputi
melalui memanipulasi dan praktik, unsur-unsur kecerdasan matematika-
logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan
8) menghafal dengan cara berjalan
musikal, kecerdasan visual spasial,
dan melihat, 9) menggunakan jari kecerdasan kinestetik, kecerdasan
sebagia penunjuk ketika membaca, interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan
10) banyak menggunakan isyarat kecerdasan naturalis. Secara rinci
tubuh, 11) tidak dapat duduk diam masing-masing kecerdasan tersebut
untuk waktu lama, 12) tidak dapat dijelaskan sebagai
berikut.
mengingat geografi, kecuali jika
1) Kecerdasan Matematika Logika
mereka memang telah pernah
Menunjukkan kemampuan
berada di tempat itu, 13)
seseorang dalam berpikir secara
menggunakan kata-kata yang
induktif dan deduktif, berpikir
mengandung aksi, 14) menyukai
menurut aturan logika, memahami
buku-buku yang berorientasi pada
dan menganalisis pola angka-
plot—mereka mencerminkan
angka, serta memecahkan masalah
aksidengan gerakan tubuh saat
dengan menggunakan kemampuan
membaca, 15) kemungkinan
berpikir.
tulisannya jelek, 16) ingin
2) Kecerdasan Bahasa
melakukan segala sesuatu, dan 17)
Menunjukkan kemampan
menyukai permainan yang
seeorang untuk menggunakan
menyibukkan.
bahasa dan kata-kata, baik secara
tertulis maupun lisan, dalam
Kecerdasan Ganda Peserta Didik
Intelegensi adalah salah satu kemampuan berbagai bentuk yang berbeda
mental, pikiran atau intelektual dan untuk mengekspresikan gagasan-
merupakan bagian dari proses-proses gagasannya.
kognitif pada tingkatan yang lebih tinggi. 3) Kecerdasan Musikal
Secara umum intelegensi dapat dipahami Menunjukkan kemampuan
sebagai kemampuan untu beradaptasi
seeorang untuk peka terhadap
dengan situasi yang baru secara cepat dan
suara-suara nonverbal yang berada pada suatu lingkungan belajar. Menurut
disekelilingnya, termasuk dalam pengertian ini, pembelajaran merupakan
hal ini adalah nada dan irama. bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi
proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
4) Kecerdasan Visual-Spasial
penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta
Menunjukkan kemampuan pembentukan sikap dan keyakinan pada
seseorang untuk memahamai peserta didik. dengan kata lain, pembelajaran
secara lebih mendalam hubungan adalah proses untuk membantu peserta didik
antara objek dan ruang. agar dapat belajar dengan baik (Ahmad,
5) Kecerdasan Kinestetik 2016: 19).
Menunjukkan kemampuan Dalam proses pembelajaran,
kegiatan belajar mengajar berpusat pada
seseorang untuksecara aktif
siswa, artinya seorang guru berperan
menggunakan bagian-bagian atau untuk membelajarkan peserta didik.
seluruh tubuhnya untuk Efektivitas pembelajaran mengacu kepada
berkomunikasi dan memecahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang
berbagai masalah. merupakan hal sangat penting dalam
6) Kecerdasan Interpersonal proses belajar mengajar karena model,
Menunjukkan kemampuan pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran sangat menentukan berhasil
seseorang untuk peka terhadap
tidaknya pencapaian tujuan. Untuk
perasaan orang lain. Mereka menetapkan metode dan teknik
cendrung untuk memahami dan pembelajaran yang efektif dan efesien
berinteraksi dengan orang lain diperlukan pedoman yang bersumber dari
sehingga mudah bersosialisasi berbagai faktor yaitu tujuan
dengan lingkungan di pembelajaran, peserta didik, dan
sarana/prasarana yang mendukung.
sekelilingnya.
Pembelajaran dapat dikatakan
7) Kecerdasan Intrapersonal efektif jika mampu memberikan
Menunjukkan kemampuan pengalaman baru, dan membentuk
seseorang untuk peka terhadap kompetensi peserta didik, serta
dirinya sendiri. Ia cendrung mampu menghantarkan mereka ke tujuan yang
mengenali berbagai kekuatan dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai
maupun kelemahan yang ada pada dengan melibatkan peserta didik dalam
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
dirinya.
pembelajaran. Seluruh peserta didik harus
8) Kecerdasan Naturalis dilibatkan secara penuh agar bergairah
Menunjukkan kemampuan dalam pembelajaran, sehingga suasana
seseorang untuk peka terhadap pembelajaran betul-betul kondusif dan
lingkungan alam, misalnya yang terarah pada tujuan dan pembentukan
berada di lingkungan alam yang kompetensi peserta didik. Pembelajaran
terbuka seperti pantai, gunung, efektif menuntut keterlibatan peserta didik
secara aktif, karena merupakan pusat
cagar alam, atau hutan.
kegiatan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi. Peserta didik harus didorong
Pembelajaran untuk menafsirkan informasi yang disajikan
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan oleh guru sampai informasi tersebut dapat
Nasional No. 20 tahun 2003, pembelajaran diterima oleh akal sehat dalam
diartikan sebagai proses interaksi peserta pelaksanaannya. Hal ini memerlukan proses
didik dengan pendidik dan sumber belajar pertukaran pikiran, diskusi dan perdebatan
dalam rangka pencapaian pemahaman yang samping beberapa hal di atas, pemahaman
sama terhadap materi standar (Hasrul, 2009). pendidik terhadap karakteristik peserta
diidk dapat menciptakan suatu iklim
PEMBAHASAN sekolah yang baik karena peserta didik
Implikasi Pemahaman Guru tentang akan merasa diperhatikan. Apabila hal ini
Karakteristik Peserta Didik terhadap terjadi, maka peserta didik tidak akan
Pembelajaran merasa tertekan ataupun terpaksa untuk
Adanya karakteristik peserta didik yang pergi ke sekolah. Sebaliknya, peserta didik
dipengatuhi oleh faktor bawaan dan akan merasa nyaman berada di sekolah
lingkungan jelas mambawa implikasi sehingga kegiatan intrakurikuler maupun
terhadap proses pendidikan di sekolah. ekstrakurikuler dapat berjalan dengan
Dalam hal ini, proses pendidikan di efektif dan efisien.
sekolah harus disesuaikan dengan
karakteristik peserta diidk secara individu. Implikasi Pemahaman Guru tentang
Berdasarkan pemahaman ini, maka secara Bakat, Kemampuan, dan Kapaistas
esensial proses belajar mengajar yang Peserta Didik terhadap Pembelajaran
dilaksanakan guru adakah meneydiakan Dalam kegiatan pembelajaran, guru tentu
kondisi yang kondusif agar masing-masing saja menjumpai peserta didik dengan
individu peserta didik dapat belajar secara potensi yang beraneka ragam, baik berupa
optimal, meskipun wujudnya mereka itu bakat, kemampuan, maupun kapasitas.
datang dan ada secara berkelompok. Oleh karena itu, pembelajaran perlu
Selanjutnya, pemahaman tentang diarahkan pada proses belajar kreatif
karakteristik individu peserta didik dengan menggunakan proses berpikir
memiliki arti penting dalam interaksi divergen (proses berpikir ke segala arah
belajar mengajar. Bagi seorang guru dan menghasilkan banyak alternatif
khususnya, informasi mengenai penyelesaian) ataupun konvergen (mencari
karakteristik individu peserta didik akan jawaban tunggal yang paling tepat).
sangat berguna dalam memilih dan Dalam konteks ini, guru lebih berperan
menentukan pola-pola pengajaran yang sebagai fasilitator yang mendorong peserta
lebih baik atau yang lebih tepat, yang didik untuk mengembangkan inisiatif
dapat menjamin kemudahan belajar bagi dalam menjajagi tugas-tugas baru. Guru
setiap peserta didik. Dengan pemahaman harus lebih terbuka menerima gagasan
atas karakteristik individu peserta didik ini, peserta didik dan lebih berusaha
guru dapat merekonstruksi dan menghilangkan ketakutan dan kecemasan
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik yang menghambat pemikiran
sedemikian rupa, memilih dan menentukan dan pemecahan masalah secara kreatif.
metode yang lebih tepat, sehingga terjadi Untuk mewujudkan hal di atas, salah satu
proses interaksi dari masing-masing pendekatan yang dapat diterapkan adalah
komponen belajar mengajar secara pendekatan kompetensi. Dengan
optimal. Di samping itu, pemahaman pendekatan ini, guru dapat:
terhadap karakteristik individual peserta 1) memberikan kesempatan kepada
didik juga sangat bermanfaat bagi guru peserta didik untuk bermain dan
dalam memberikan motivasi dan berkreativitas,
bimbingan bagi setiap peserta didik ke
2) memberikan suasana aman dan
arah keberhasilan belajarnya (Desmita,
2011: 57-58). bebas secara psikologis
Dari uraian di atas, jelas terlihat 3) menerapkan disiplin yang tidak
bahwa pemahaman tentang karakteristik kaku, peserta didik boleh
peserta didik merupakan hal mutlak yang mempunyai gagasan sendiri dan
harus dimiliki oleh seorang pendidik. Di
dapat berpartisipasi secara aktif, memperoleh pengetahuan yang sesuai
dan dengan gaya belajar mereka.
4) memberikan kebebasan berpikir
Implikasi Pemahaman Guru tentang
kreatif dan partisipasi secara aktif.
Kecerdasan Peserta Didik terhadap
Selanjutnya, guru juga memiliki tugas Pembelajaran
untuk mengupayakan agar potensi-potensi Seperti telah kita ketahui, peserta didik
peserta didik dapat berkembang secara memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.
optimal, baik melalui kegiatan Oleh karena itu, guru harus memiliki
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. pemahaman terhadap perbedaan
Pengembangan potensi siswa melalui kecerdasan dalam peserta didik ini
kegiatan intrakurikuler dapat terwujud sehingga ia dapat merancang pembelajaran
melalui proses belajar yang melibatkan yang sesuai. Selanjutnya, beberapa bentuk
peserta didik secara aktif (Yeti & Mumuh, kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
2014: 75-76). Melalui berbagai cara di kecerdasan ganda seperti telah dijelaskan
atas, tujuan utama dari pemahaman guru sebelumnya adalah sebagai berikut
tentang potensi peserta didik adalah untuk (Sugihartono dkk, 2013: 59).
mengembangkan potensi-potensi peserta
didik tersebut menjadi kemampuan yang 1) Kecerdasan Matematika Logika
maksimal.
Menggunakan aktivitas yang
Implikasi Pemahaman Guru tentang meliputi simbol atau formula
Gaya Belajar Peserta Didik terhadap abstrak, bagan, grafik, urutan
Pembelajaran angka, menghitung, menguraikan
Gaya belajar berhubungan dengan cara kode-kode dan memecahkan
abak belajar, serta cara belajar yang masalah.
disukai. Oleh karena itu jika gaya
2) Kecerdasan Bahasa
mengajar guru tidak memperhatikan
kebutuhan khusus peserta didik, maka Menggunakan aktivitas yang
belajar tidak akan terjadi. Sebaliknya, meliputi mendengarkan, berbicara,
ketika guru mengajar sesuai dengan gaya bersilat lidah, humor, membaca
belajar peserta didik, guru sama dengan keras maupun membaca dalam
memberitahu pada peserta didik bahwa dia hati, dokumentasi, menulis kreatif,
mengetahui mereka adalah individu yang mengeja, menulis puisi, dan
mungkin belajar dengan cara berbeda
membuat jurnal.
dengan siswa lain (Sugihartono, 2013: 53).
Selanjutnya, guru dapat 3) Kecerdasan Musikal
menerapkan model pembelajaran yang Menggunakan aktivitas yang
bervariasi untuk mengakomodasi gaya meliputi tape audio, resital musik,
belajar peserta didik yang ada di kelas. menyanyi, bersiul, bersenandung,
Dalam menentukan model dan metode suara-suara lingkungan, vibrasi
pembelajaran, guru dapat perkusi, pola irama, komposisi
mempertimbangkan berbagai hal yang
musik, dan pola nada.
berkaitan dengan ciri-ciri gaya belajar
pada peserta didik, baik peserta didik 4) Kecerdasan Visual-Spasial
dengan gaya belajar visual, auditorial, Menggunakan aktivitas seperti
maupun kinestetik. Dengan demikian, seni, gambar, patung, lukisan, peta
semua peserta didik akan merasa pikiran, pola/desain, skema warna,
diperhatikan dan mengalami pembelajaran imajinasi aktif, dan tamsil.
yang bermakna karena mereka dapat
5) Kecerdasan Kinestetik
Menggunakan aktivitas seperti 3) program percepatan.
bermain peran, bahasa tubuh,
drama, berpura-pura, menangkap 1. Program Remedial
bola, permainan olahraga, latihan Program remedial adalah pemberian
fisik, gerak tubuh, dan menari. layanan pendidikan pada siswa yang
6) Kecerdasan Interpersonal mengalami kesulitan atau hambatan
Menggunakan aktivitas seperti dengan memberikan pelajaran dan
proyek kelompok, merasakan atau tugas tambahan secara individual
kebutuhan orang lain, menerima sehingga mereka dapat mengikuti
atau memberikan umpan balik, pemvbelajaran secara klasikal dan
serta keterampilan-keterampilan mneyelesaikan program sesuai dengan
bekerjasama. waktu yang ditentukan serta mencapai
7) Kecerdasan Intrapersonal hasil belajar secara optimal.
Menggunakan aktivitas yang 2. Program Pengayaan
meliputi pemrosesan emosi, Program pengayaan (enrichment)
refleksi diri, strategi berpikir, adalah pemberian pelayanan
keterampilan konsentrasi, praktek pendidikan sesuai potensi kecerdasan
pemusatan, dan teknik-teknik meta dan bakat istimewa yang dimiliki
kognitif. peserta didik dengan penyediaan
8) Kecerdasan Naturalis kesempatan dan fasilitas belajar
Menggunakan aktivitas seperti tambahan yang bersifat
keluar dari kelas, berhubungan perluasan/pendalaman,setelah yang
dengan dunia alam, pemetaan, dan bersangkutan menyelesaikan tugas-
mengamati kehiduapn hutan. tugas yang diprogramkan untuk
Dari berbagai bentuk kegiatan yang peserta didik lainnya.
ditawarkan, guru dapat melakukan 3. Program Percepatan
kombinasi kegiatan sehingga Program percepatan (acceleration)
mengakomodasi semua bentuk kecerdasan adalah pemberian pelayanan
yang ada di dalam sebuah kelas. Dengan
pendidikan sesuai potensi kecerdasan
demikian, pembelajaran dapat berjalan
secara optimal. dan bakat istimewa yang dimiliki oleh
peserta didik dengan memberi
Program Pendidikan untuk kesempatan kepada merekauntuk
Memfasilitasi Perbedaan Individual dapat menyelesaikan program reguler
Peserta Didik dalam jangka waktu yang lebih
Dalam dunia pendidikan, terdapat banyak singkat dibandung teman-temannya.
program yang dapat dipilih oleh seorang
guru untuk mewujudkan pembelajaran Sementara itu menurut Horne
yang bermakna sebagai implikasi dari dalam Sugihartono (2013), terdapat
adanya perbedaan individual peserta didik. beberapa strategi pembelajaran yang dapat
Dari sekian banyak bentuk program digunakan dengan mempertimbangkan
pendidikan yang ada, terdapat tiga jenis adanya perbedaan individual serta untuk
program pendidikan yang sering dipilih, meningkatkan keberhasilan belajar, yaitu:
yaitu: 1) menggunakan pendekatan
1) program remedial, pembelajaran ekletik dan fleksibel;
2) program pengayaan, dan
disertai penggunaan multimedia akan dipelajari agar peserta didik
dan multimetode, dapat memahami hubungan antara
2) menggunakan metode pengalamannya dengan ide-ide
pembelajaran yang menunjukkan baru,
adanya pemahaman lintas budaya, 9) menggunakan kombinasi
perbedaan gender dan usia dalam cooperative learning, pembelajaran
pilihan-pilihan gaya belajar, individual, dan pembelajaran
3) memahami pilihan gaya belajar kelompok, atau antara aktivitas-
peserta didik kemudian aktivitas belajar yang berpusat pada
menyediakan lingkungan belajar guru dengan pembelajaran yang
yang mendukung gaya belajar berpusat pada peserta didik,
mereka 10) memberikan waktu yang cukup
4) memberikan pengalaman- untuk memproses dan memahami
pengalaman belajar yang informasi,
menggabungkan pilihan cara 11) menggunakan alat-alat multi
belajar peserta didik, menggunakan sendori untuk memperoleh,
metode mengajar, insentif, alat, dan memproses, dan mempraktekkan
situasi yang direncanakan sesuai informasi,
dengan pilihan peserta didik, 12) mengulangi tugas-tugas belajar
5) meminta peserta didik untuk yang nampaknya sulit dengan
mengenali gaya belajar mereka dan menggunakan metode
memberi hadiah untuk kelebihan pembelajaran yang berbeda,
mereka. Bantu mereka memahami 13) menggunakan strategi review dan
mengapa mereka melakukan apa refleksi yang bervariasi untuk
yang mereka lakukan dalam situasi mengakhiri belajar,
belajar, 14) memberikan uumpan balik dengan
6) memberi kesempatan kepada segera, konsisten, dan jelas,
peserta didik untuk memilih 15) mengevaluasi pengalaman
bagaimana menerima pelajaran dan pembelajaran berdasarkan tujuan
bagaimana menunjukkan atau syarat-syarat pencapaian yang
pengetahuannya. Dalam telah ditentukan, observasi perilaku
mengerjakan tugas, tawarkan dan keterlibatan peserta didik
pilihan jenis, waktu, dan tanggal dalam belajar,
penyelesaian tugas, 16) melanjutkan pengalaman-
7) menggunakan semua tipe pengalaman belajar yang familier
pertanyaan dan cara eksplorasi dan nyaman bagi peserta didik, dan
untuk menstimulasi berbagai secara bertahap kenalkan pada
tingkatan cara berpikir, mulai dari peserta didik cara-cara belajar yang
mengingat informasi faktual lain,
sampai menggambarkan implikasi 17) memahami peserta didik melalui
dan melakukan analisis, berbagai cara dan aktivitas, serta
8) menjelaskan maksud dan 18) menggunakan penilaian yang
keterkaitan semua pengalaman sesuai dengan pembelajaran.
pembelajaran dengan apa yang
PENUTUP 3. Dr. Ali Mustadi, S. Pd., M. Pd.
Melalui uraian di atas, dapat diambil selaku dosen mata kuliah
kesimpulan bahwa peserta didik adalah "Landasan Pendidikan” untuk
organisme yang sedang tumbuh dan
Program Studi Pendidikan Guru
berkembang dengan segala bentuk
keunikan pribadi yang menimbulkan Sekolah Dasar Universitas Negeri
adanya perbedaan individual. Perbedaan- Yogyakarta tahun 2017
perbedaan individual dalam diri peserta
didik seperti diungkapkan di atas DAFTAR PUSTAKA
membawa implikasi terhadap cara guru
mengelola proses pembelajaran bagi Ahmad, Susanto.(2016).Teori Belajar dan
peserta didik di sekolah. Guru dapat Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta:
membuat variasi metode maupun media Prenadamedia Group
dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, akan terjadi interaksi Ariesta K. S.(2014). Analisis Karakteristik
pembelajaran yang efektif antara guru Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,
dengan peserta didik. Adapun, perbedaan- Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan
perbedaan individual yang harus diketahui Informatika Angkatan 2014.Ilmiah
dan dipahami oleh seorang guru meliputi: Edutic, I (1).
1) perbedaan karakteristik, http://download.portalgaruda.org/articl
2) perbedaan bakat, kemampuan, dan e.php?article=329744&val=7689&title
kapasitas =ANALISIS%20KARAKTERISTIK%20
GAYA%20BELAJAR%20VAK
3) perbedaan gaya belajar, serta
4) perbedaan tingkat kecerdasan. DePorter, B., & Hernacki,
Di samping itu, kita juga dapat M.(2007).Quantum Learning:
mengambil kesimpulan bahwa terdapat Membiasakan Belajar Nyaman dan
banyak program pendidikan yang dapat Menyenangkan (Abdurrahman,
digunakan oleh guru untuk A.).Bandung: PT Mizan Pustaka
mengakomodasi perbedaan individual
peserta didik dengan tiga program Desmita.(2011).Psikologi Perkembangan
pendidikan utama yang sering Peserta Didik.Bandung: PT Remaja
digunakan, yaitu: Rosdakarya
1) program remedial,
2) program pengayaan, dan Gross, Richard.(2013).Psychology: The
3) program percepatan Science of Mind and
Behaviour(Soetjipto, H.P, & Seotjipto,
Mulyantini).Yogyakarta: Pustaka
UCAPAN TERIMAKASIH
Pelajar.(Original work published 2010)
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah mendukung
Halimah,dkk.(2007).Menumbuhkembangkan
pembuatan jurnal dengan tema implikasi
Kecerdasan Majemuk Siswa SD melalui
pemahaman guru tentang perbedaan
Penerapan Metodologi Quantum
individual dalam diri peserta didik terhadap
Teaching dalam Pembelajaran
pembeljaran di sekolah ini sehingga dapat
Tematik.Pendidikan Dasar, V (7).
berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PE
Terutama, penulis mengucapkan
NDIDIKAN_DASAR/Vol._V_No._7_Ap
terimakasih kepada:
ril_2007/Menumbuhkembangkan_Kecer
1. Tuhan Yang Maha Esa
dasan_Majemuk_Siswa_SD_melalui_Pe
2. Kedua orangtua nerapan_Metodologi_Quantum_Teachi
ng_dalam_Pembelajaran_Tematik_%28 Dasar. Jurnal Pendidikan Karakter,
Developing_Multiple_Intelligences_of_ VII (1), 14-25. doi:
Elementry_Student_Through_the_Appl. 10.21831/jpk.v7i1.15492.
pdf https://journal.uny.ac.id/index.php/j
pka/article/view/15492
Hasrul.(2009).Pemahaman tentang Gaya
Belajar.Medtek, I (2).http://ft- Yeti, H., & Mumuh, M.(2014).Manajemen
unm.net/medtek/Jurnal%20Medtek%2 Sumber Daya Pendidikan.Bandung: CV
0Vo.%201_No.2_Oktober%202009/H Pustaka Setia
asrul.pdf

Law Nolte, D., & Harris, R.(2016).Anak


Belajar dari Kehidupannya(Soetjipyo,
H.P., & Soetjipto S.M).Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.(Original work
published 1998)

Lidinillah, D. A. M.(2008).Strategi
Pembelajaran Pemecahan Masalah di
Sekolah Dasar.Pendidikan Dasar (10).
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/P
ENDIDIKAN_DASAR/Nomor_10-
Oktober_2008/Strategi_Pembelajaran_P
emecahan_Masalah_di_Sekolah_Dasar.
pdf

Ramli, M.(2015).Hakikat Pendidik dan


Peserta Didik.Tarbiyah Islamiyah , V (1)

Risnita.(2012).Diagnostik Potensi Peserta


Didik.Jurnal Al-Ulum, I.
http://download.portalgaruda.org/articl
e.php?article=252593&val=6808&title
=Diagnostik%20Potensi%20Peserta%2
0Didik

Sobur, Alex.(2013).Psikologi Umum dalam


Lintasan Sejarah.Bandung: CV Pustaka.
Setia

Sugihartono, dkk.(2013).Psikologi
Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press.

Utami, K. dan Mustadi, A. (2017).


Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Tematik dalam
Peningkatan Karakter, Motivasi,
dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah

Anda mungkin juga menyukai