TINJAUAN PUSTAKA
kritis adalah modal intelektual yang penting dimiliki oleh peserta didik jika
hari.
menitik beratkan pada sistem, struktur, konsep, prinsip, serta kaitan yang
ketat antara suatu unsur dan unsur lainnya (Maulana, 2008 :39).
dikembangkan oleh setiap orang, maka hobi ini harus diajarkan di Sekolah
Dasar, SMP, dan SMA. Selain itu proses berpikir setiap siswa berbeda-beda
kemampuan yang dimiliki setiap orang untuk menganalisis ide atau gagasan
dan valid. Sementara itu Shapiro (2000) mengungkapkan berpikir kritis adalah
masalah (Surya, 2013:45). Selain itu berpikir kritis juga secara sistematis
masalah.
dia harus mempunyai kemampuan interpretasi agar dia memahami secara tepat
masalah matematika yang diajukan kepadanya. Selain itu dia juga harus
mengidentifikasi apa yang diketahui dan apa yang ditanya dalam masalah.
Pada tahap merencanakan pemecahan masalah, keterampilan
memaknai informasi yang ada pada masalah dan menghubungkan setiap unsur
berpikir kritis dari siswa. Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan siswa
akan menggali semua konsep dan prosedur yang telah dipelajarinya sehingga
akan melatih siswa berpikir kritis sehingga akan bertumbuh dan berkembang
membelajarkan siswa berpikir kritis. Ada beberapa hal lain yang didapat dari
masuk akal.
Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
indikator kemampuan berpikir kritis dari Perkins & Murphy (Kurniasih,2010: 56-
57) yang membagi tahap berpikir kritis menjadi 4 tahap sebagai berikut.
N Kemampuan
Berpikir Kritis Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
o
1 Klarifikasi Menyatakan masalah
2 Assesment Memberikan fakta
3 Strategi Mengevaluasi tindakan
4 Inferensi Membuat kesimpulan
2.4 Ruang Lingkup Materi
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
dijual dan harga pembelian diperoleh dari harga sesuatu barang yang
dibeli. Keuntungan diperoleh jika harga penjualan lebih tinggi dari ada
Besarnya untung atau rugi dapat dinyatakan dalam persen (%). Biasanya,
persentase untung atau rugi terhadap harga pembelian atau modal (kecuali
Untung
Persentase Untung = ×100 %
Harga Pembelian
Rugi
Persentase Rugi = ×100 %
Harga Pembelian
2.4.4 Diskon (Rabat) dan Pajak
dalam bentuk persen (%). Misalkan diskon suatu barang adalah a %, maka
a
Nilai diskon = ×harga barang sebelum diskon.
100
dibeli.
Besar PPn yang harus dibayar = Besar PPn (dalam persen) × harga
pembelian
bayar
pajak.
penghasilan
suatu barang. Beberapa rumus untuk menentukan Bruto, Netto, dan Tara
Jika diketahui persen Tara dan Bruto, maka dapat digunakan rumus:
dapat dirumuskan:
Harga
Harga bersih = Netto ×
Satuan
Menghitung persentase tara:
Tara
Persen tara = × 100%
Bruto
Bunga tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir
dalam hal ini besarnya tetap dan tidak berubah. Besarnya bunga berbanding
senilai pula dengan besarnya modal. Jika modal sebesar M ditabung dengan
berikut.
b
B=M x xt
100
b t
B=M x x
100 12
(3) Setelah t hari (satu tahun adalah 365 hari), besarnya bunga:
b t
B=M x x (Rahman 2016:329)
100 365
pemecahan masalah secara umum dominan berada pada level 1 dan level 2
Kemudian siswa yang berada pada level 3 terdapat 3 orang dan level 4
terdapat 2 orang. Hal ini dapat dilihat pada lembar jawaban siswa dalam
dan ditanyakan dari soal dengan tepat tetapi kurang lengkap. Kemudian,
dominan pada menuliskan kesimpulan yang tidak tepat dan tidak lengkap.
berdasarkan hasil tes berada pada kriteria sangat baik dengan presentase
berpikir kritis berada pada kriteria baik dengan presentase 61% dan
memahami suatu ide atau gagasan tersebut. Berpikir kritis juga dianggap
ada serta dapat memberikan alasan yang jelas dan logis. Menyelesaikan
(strategi dan taktik) yang dimaksudkan dalam soal cerita adalah siswa
saja, melainkan dengan lebih dari satu cara. Menarik kesimpulan dengan
jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi) dalam soal cerita, artinya
siswa dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari suatu masalah
atau informasi yang terdapat pada soal. Apabila siswa menyelesaikan soal
memberikan soal cerita berbentuk tes esai dalam materi Aritmetika Sosial
Berpikir
Kritis
1. Klarifikasi
2. Assesment
3. Strategi/taktik
4. Kesimpulan
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
dan siswa juga telah mampu dalam menarik kesimpulan dengan tepat dan lengkap.
Dari 3 kategori tersebut bahwa ada 3 orang siswa dengan kategori tinggi,
inferensi. Dengan sub indikator yang dilakukan yaitu dapat menentukan pokok
menentukan pertanyaan penting dalam soal dengan tepat dan lengkap, dapat
tepat dan lengkap, dan dapat membuat kesimpulan yang sesuai dengan langkah-
langkah penyelesaian masalah yang telah dilakukan dengan tepat dan lengkap.
Subjek dengan kategori sedang terdapat 5 orang siswa yang berkemampuan
sedang, yang dapat menunjukkan bagian klarifikasi bahwa mereka melalui tahap
klarifikasi dengan tidak sama sekali menuliskan diketahui dan ditanyakan dalam
tidak tepat, namun ada 2 orang siswa yang melalui bagian tersebut dengan tepat
dan lengkap.
assesment tidak dapat menentukan keputusan penting dalam soal, tahap startegi
solusi, kemudian untuk tahap inferensi tidak dapat membuat kesimpulan yang
sesuai dengan langkah – langkah nya. namun ada 3 orang siswa yang melalui tahap
klarifikasi tersebut dengan kurang lengkap. Sebagian ada yang melalui tahap
assesment dengan kurang lengkap, dan pada tahap strategi terdapat 2 orang siswa
dengan tidak tepat. Tahap inferensi terdapat 6 orang siswa dengan tidak tepat.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini, maka peneliti
2. Bagi peserta didik, hendaknya dapat lebih fokus pada saat pembelajaran
agar siswa sendiri tahu, dimana letak kesalahannya dan bisa memperbaiki
DAFTAR PUSTAKA