BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai fitrahnya setiap manusia dilahirkan sebagai orang bersih. Dia ingin berbuat yang
terbaik bagi dirinya dan juga untuk orang lain serta lingkungannya. Dalam prosesnya, disamping
karena faktor diri sendiri (internal) maka faktor eksternal sangat mempengaruhi pembentukan
karakter dan perilaku seseorang. Dari sinilah akan terbentuk pribadi yang terseleksi, apakah akan
tumbuh menjadi pribadi yang biasa atau pribadi yang penuh dengan karakter seorang pemimpin.
Kepemimpinan mengandung arti menentukan arah yang akan diikuti oleh yang lain. Arah ini
tidak boleh asal arah, melainkan harus ditentukan oleh suatu bentuk arti strategi.[1]
Seorang pemimpin sudah pasti memiliki kekuasaan. Dengan kekuasaan, akan tahu batas-
batas dalam memimpin. Kekuasaan bukanlah inti dari kepemimpinan sebab jika kekuasaan
digunakan secara sewenang-wenang tentu akan membuat orang lain/yang dipimpin akan lengah
dan cenderung akan melawan/memberontak. Gunakanlah kekuasaan sesuai porsinya dan jangan
menjadikan kekuasaan sebagai satu-satunya cara untuk memimpin.
Oleh karenanya banyak factor ataupun penyebab sukses atau tidaknya kepemimpinan
seseorang, dalam makalah ini akan dicantumkan beberapa factor keberhasilan maupun kegagalan
seseorang dalam memimpin.
B. Tujuan
Pembuatan makalah ini selain sebagai pemenuh tugas dari dosen pembimbing juga untuk
memberi pengetahuan bagi pemakalah maupun pembaca seputar factor-faktor yang bisa
mempengaruhi pemimpin secara lebih rinci.
Ada dua konsep yang dikemukakan oleh Peter Drucker dalam kaitannya dengan
manjemen, yaitu konsep efisiensidan efektivitas. Efisiensi adalah melakukan suatu pekerjaan
dengan tepat, sedangkan efektifitas adalah melakukan seseuatu dengan tepat.Drucker
mengatakan bahwa efektifitas merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi. Sebelum
melakukan kegiatan secara efisien,seseorang harus yakin bahwa ia telah menemukan hal yang
tepat untuk dilakukan.[4] Demekian pula dengan kepemimpinan yang efektif, yaitu suatu proses
untuk menciptakan wawasan, mengembangkan suatu strategi, membangun kerjasama, dan
mendorong tindakan untuk lebih maju.[5]
Kepemimpinan adalah pangkal utama dan pertama penyebab dari pada kegiatan, proses
atau kesediaan untk merubah pandangan atau sikap(mental, pisik) dari pada kelompok orang-
orang, baik dalam hubungan organisasi formal maupun non formal. Kepemimpinan Islam berarti
bagaimana ajaran Islam memberi corak dan arah kepada pemimpin itu, dan dengan
kepemimpinannya mampu merubah pandangan atau sikap mental yang selama ini dianggap
menghambat dan mengidap pada sekelompok masyarakat maupun perorangan.
Ada banyak hal yang mempengaruhi kepemimpinan itu, terlebih fakta oraganisasi satu
dengan lainnya sangat beragam sehingga ada banyak hal yang mempengaruhi
kepemimpinan.Pada tahap inilah bukan hanya konsep kepemimpinan yang mempunyai pengaruh
besar tetapi juga keterampilan spontan dan teknis pemimpin itu sendiri yang banyak menentukan
keberhasilan sebuah kepemimpinan mengingat fakta organisasi tersebut beragam. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan menurut Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33) adalah
sebagai berikut :
Setiap pemimpin haruslah memiliki keperibadian yang baik, dalam hal ini
kepribadian seorang pemimpin dapat dilihat dari dua aspek yakni sifat dan seni. Sifat
merupakan hal yang telah ada pada dirinya sejak ia lahir, sifat memang sangat
mempengaruhi seorang pemimpin dalam menentukan evektif atau tidak
kepemimpinannya. Pada Teori Sifat (Trait Theory) mengemukakan bahwa efektivitas
kepemimpinan sangat tergantung pada kehebatan karakter pemimpin. “Trait” atau sifat-
sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik dan kemampuan social.
Penganut teori ini yakin dengan memiliki keunggulan karakter di atas, maka seseorang
akan memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan dapat menjadi pemimpin yang
efektif. Karakter yang harus dimiliki oleh seseorang menurut Judith R. Gordon mencakup
kemampuan yang istimewa dalam (1) Kemampuan Intelektual (2) Kematangan Pribadi
(3) Pendidikan (4) Status Sosial dan Ekonomi (5) “Human Relations” (6) Motivasi
Intrinsik dan (7) Dorongan untuk maju (achievement drive).
Begitu pula dengan seni, yang merupakan bagian dari kepribadian sang pemimpin.
Seni merupakn hal yang memang ada dalam setiap kepemimpinan seorang pemimpin tapi
yang perlu anda perhatikan adalah bahwa setiap orang memiliki gaya atau seni yang
berbeda dalam kepemimpinannya.
Untuk sauri tauladan seorang pemimpin Rasulullah SAW juga sudah menegaskan :
a. Politikalwil
Otoritas yang baik dan benar yaitu, jika segala sesuatu berjalan dengan baik, di dalam
sebuah sistem pemerintahan, pekerjaan atau bahkan lingkup pelayanan.
c. Rakyat
Rakyat (bahasaInggris: peoples) adalah bagian dari suatu negara atau unsur penting
dari suatu pemerintahan. Rakyat terdiri dari beberapa orang yang mempunyai ideologi
yang sama dan tinggal di daerah atau pemerintahan yang sama dan mempunyai hak dan
kewajiban yang sama yaitu untuk membela negaranya bila diperlukan.[8] Oleh karenanya
rakyat merupakan factor eksternal yang bisa mempengaruhi pemimpin, secara mendasar
saja jika tidak ada rakyat maka tidak akan ada pemimpin. Pemimpin yang ialah
Pemimpin yang menyesuaikan kepemimpinannya dengan keadaan rakyat yang ia pimpin,
sebagaimana rasulullah bersabda :
d. Berketegasan
Artinya kesanggupan untuk mengambil keputusan keputusan dengan segera bila
dibutuhkan dan mengutarakan dengan tegas , lengkap dan jelas. Ketegasan bersumber pada
keyakinan dan kepercayaan kepada diri sendiri.
e. Kebijaksana
Bijaksana adalah kecakapan untuk bergaul dengan bawahan maupun atasnnya dengan cara
yang tepat dan tidak menyinggung perasaan. Kebijaksanaan merupakan suatu kemampuan untuk
menghargai apa lagi, kapan harus dilakukan, dan kapan arus diam, menanggung saat yang baik.
[12]
f. Adil
Artinya tidak memihak dan hanya komitmen terhadap kebenaran.Ia mampu memisahkan
antara emosi dan rasio. Dendam dan benci , cinta dan dengki tidak mempengaruhinya dalam
mengambil keputusan. Jadi berarti adil di waktu cinta maupun benci (al’adlu fir ridla wa fil
ghadlab).
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang
sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan.” (Qs Shad: 26)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa: salah satu tugas dan kewajiban utama seorang khalifah adalah
menegakkan supremasi hukum secara Al-Haq. Seorang pemimpin tidak boleh menjalankan
kepemimpinannya dengan mengikuti hawa nafsu.Karena tugas kepemimpinan adalah tugas fi
sabilillah dan kedudukannyapun sangat mulia.
g. Taat
Artinya taat terhadap keputusan yang disepakati.Setiap keputusan bersama dijalankan
dengan konsekuen.
h. Berpembawaan Yang Baik
Pembawaan atau tampang dan sikap seseorang berarti penjelmaan yang nyata dari isi diri
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.Seorang pemimpin harus memperhatikan tingkah
lakunya, tampangnya bahkan pakaiannya.
i. Memiliki Keuletan
Keuletan dibuktikan dengan kesanggupan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, walaupun
banyk dialami oleh banyak rintangan dan kegagalan-kegagalan. Kesanggupan untuk menahan
kelelahan, kesakitan dan penderitaan tanpa putus asa dan tidak kenal menyerah , sebagai bukti
dari keuletannya.
j. Memiliki Semangat Besar
Seorang pemimpin harus mempunyai hasrat yang besar dan perhatian yang mendalam
terhadap tugas yang dihadapinya. Contoh dari pimpinan akan membangunkan semangat yang
besar pula pada anak buahnya, sehingga tugas dapat diselesaikan dengan mudah.
k. Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Yang dimaksud dengan ini adalah seorang pemimpin yang tidak akan mengambil
keuntungan dari pekerjaan kelompok itu utnuk kepentingan diri sendiri serta tidak menyalah
gunakan jabatan.
l. Ikhlas
Atau memiliki kebiasaan untuk berbuat lebih dari apa yang diharapkan sebagai imbalan.
Jiwa ikhlas, pada dirinya tidak bersemayam senantiasa menuntut balas. Semua yang dilakukan
semata-mata mencari mardlatillah(keridaan Allah), lain tidak. Pujian, sanjungan ataupun cercaan
sedikit pun tak mempengaruhi semangatnya dalam usaha mencapai tujuan.Ia selalu ingin berbuat
sebanyak-banyaknya, selalu ingin berprestasi.
m. Dapat Menguasai Diri Sendiri
Bila nafsu diperturutkan, maka segala persoalan takan terselesaikan, buah karya selama
hidup tak menghasilkan. Seorang yang dapat menguasai diri sendiri, berarti bila ia memiliki
rencana, maka tegas pula terhadap rencananya itu. Ia tanpa mengulur-ulur waktu atau mencari
alasan, programnya langsung dijalankan.
n. Mampu Dan Bersedia Melakukan Tanggung Jawab Sepenuhnya
Seorang pemimpin yang berhasil ia bersedia memikul tanggung jawab atas
kebijaksanaanya maupun atas kesalaan dan kekurangan para pengikutnya. Kalau ia coba-coba
melakukan berusaha melemparkan kesalahan itu kepada orang lain, maka kedudukannya akan
gagal dan ia akan kehilangan kewibawaan sebagai pemimpin. Kalau seorang bawahannya
memuat kesalahan dan bawahan itu terbukti telah melakukan tindakan yang tidak becus, maka
seorang pemimpin harus bisa menerima kenyataan itu sebagai kesalahannya sendiri. Dia
sendirilah yang telah gagal sebagai seorang pemimpin selama ini.
o. Bisa Menjalin Kerjasama Yang Baik
Pemmpin yang sukses ia bisa memahami kehendak dan kemauan para pengikutnya.
Dengan demikian barulah ia dapat menerapkan prinsip kerjasama yang baik dengan bawahannya.
Kedudukan seorang pemimpin dipilih oleh bawahannya, maka kepala diangkat menurut
peraturan tertentu atas instasi yang berwenang.
p. Bisa Menguasai Persoalan Secara Terperinci
Persoalan yang dimaksud ialah baik mengenai kedudukannya sebagai pemimpin maupun
dari segi tehnis pelaksanaan.Bagaimana pula bila seorang yang diserahi amanat dan tanggung
jawab kemudian tidak mengetahui persoalan yang harus dipertanggung jawabkan.Dengan
komunikasi yang baik maka segala persoalan maupun programnya bisa dihayati bawahan.
Penghayatan yang sepaham akan menghasilkan dukungan.
q. Menaruh Simpati Dan Pengertian Yang Dalam
Ia mampu menginventarisir gejolak dan keinginan dari bawahan. Segala kritik, tegur sapa,
sumbangan pikiran dapatlah ia menampung dan menyeleksi. Masing-masing tidak merasa
kecewa bila berhadapan dengan dirinya.
D. Analisia
Dari uraian diatas, dapat dianalisa bahwa sukses atau tidaknya setiap kepemimpinan
sesorang pasti akan disebab kan oleh beberapa factor, baik itu factor yang datang dari dalam diri
si pemimpin(factor internal) maupun factor yang timbul diluar diri pemimpin(factor eksternal).
Adannya kepribadian, Akhlak, kecerdasan atau intelektual, dan gen yang merupakan hal yang
ada pada diri sang pemimpin dapat dikatakan sebagai factor internal yang memang bisa menjadi
acauan akan kepemimpinannya, jika ia memiliki kepribadian yang baik maka baik pula
kepemimpinannya namun jika ia memiliki kepribadian yang buruk maka buruk pula
kepribdiannya. Dapat dikatakan pula bahwa factor internal memiliki pengaruh yng lebih
dibandingkan factor eksternal, meskipun tidak menutup kemungkinan factor eksternal juga
berpengaruh untuk kepemimpinan seseorang.Karena pada factor internal ini lah yang memiliki
peran besar untuk menentukan apakah kepemimpinan itu baik atau tidak, jika seorang
pemimping memiliki internal yang baik maka factor negative dari internal dapat
terminimalisirkan. Contoh seorang pemimpin yang memilki sifat ramah tamah maka secara tidak
langsung ia akan disukai oleh bawahannya, namun jika seorang pemimpin memiliki sifat acuh
tak acuh maka pemimpin tersebut akan sulit untuk mengarahkan para bawahannna.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam
aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu
kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam
hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh
latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan
keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kesuksesan ataupun kegagalan seorang
pemimpin dalam kepemimpinannya tidak lah disebabkan hanya karena satu atau dua faktor saja,
karna banyak faktor baik ecara internal maupun eksternal yang bisa mempengaruhi
kepemimpinan seseorang. Semakin banyak faktor positif yang masuk pada seorang pemimpin
maka semakin dekat ia dengan keberhasilan dan begitu pula sebaliknya semakin banyak faktor
negative yang masuk pada dirinya maka semakin dekat pula ia pada jurang kegagalan. Menurut
Poernomosidhi Hadjisarosa ada 3 faktor utama yang dapat mempengaruhi kepemimpinan :1.
Faktor Personal; 2.Faktor Jabatan; 3.Faktor Situasi dan Kondisi. Sedangkan menuruh Khairudi
factor yang mempenaruhi kepemimpinan terbagi 2 yakni factor internal(kepribadian, perilaku
pemimpin, intelektual) dan factor eksternal (politikwal, otoritas pemimpin, rakyat)
B. Saran
Pemakalah menyarankan kepada para pembaca untuk membaca materi lain yang
berkenaan atau menyangkut materi ini. Karena, pemakalah hanya menyajikan materi yang sesuai
dengan ilmu yang dimiliki oleh pemakalah.
[10] Drs. EK. Imam Munawwir. Asas-asas Kepemimpinan dalam Islam.Surabaya: Usaha Nasional.
H170
[11] Ibid H 170
[12] Ibid H 171-175
[13] W.J.S Poerwadarminta.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Balai Pustaka:Jakarta, 2003. H 337
[14] Drs. EK Imam Munawwir, H176-179