Anda di halaman 1dari 3

#KINGDOMDAILYDEVOTION

KAMIS, 6 JANUARI 2022

ORANG BEBAL & BIJAK

AMSAL 26:4-5 Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri
menjadi sama dengan dia. Jawablah orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan ia menganggap
dirinya bijak.
Shalom Warga Kerajaan Sorga.

Kata 'bebal' muncul puluhan kali dalam kitab Amsal. Orang bebal atau bodoh adalah kebalikan dari
orang bijak yang dipuji oleh penulis Amsal. Dua ayat bacaan hari ini seolah-olah kontradiksi satu dengan
yang lainnya. Jika kedua ayat itu muncul di bagian yang berbeda dari Alkitab, itu akan dianggap sebagai
kontradiksi yang jelas. Namun, fakta bahwa mereka muncul bersamaan, menunjukkan bahwa di mata
penulis sebenarnya tidak ada kontradiksi.

Ayat empat mengajarkan untuk tidak membalas pernyataan dari seorang yang bebal, supaya kita tidak
menjadi seperti dia. Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak di dalam debat kusir dengan orang
bebal, atau terpancing marah karena ulah orang bebal. Mungkin kita di kritik, direndahkan atau dicela
dengan tidak sopan atau dengan cara yang tidak pantas. Itu adalah ciri seorang yang bebal, oleh sebab
itu kita patut menjaga hati dan tidak terpancing untuk membalas.

Alkitab juga mengajarkan bahwa kita patut menjawab dan menegor orang bebal, supaya mereka
ditolong dan diberikan masukan untuk tidak berada di jalan yang salah. Kita patut menegor dengan kasih
dan hikmat Tuhan untuk berbahasa yang baik dan benar untuk menolong mereka. Jika tidak, orang
bebal akan merasa bahwa mereka benar dan bijaksana di mata mereka sendiri. Ini akan sangat
merugikan diri mereka yang akhirnya kehilangan teman dan komunitas. Jika Tuhan memberikan hikmat
dan dorongan untuk berbicara kepada mereka, lakukanlah. Biasanya, orang-orang seperti ini adalah
mereka yang kita kenal cukup baik dan berpotensi untuk mendengar nasehat kita.

Penulis Amsal menggunakan dilema ini untuk memberikan pelajaran ketika berhadapan dengan orang
bebal, apakah Anda berdiam diri atau menanggapi, Anda tidak bisa menang. Tujuan dari pelajaran inu
adalah untuk menjaga hati kita dan juga menolong orang bebal tersebut. Ini bukan untuk supaya kita
merasa menang atau lebih baik dari mereka, mungkin kita juga pernah ada di posisi mereka ketika masih
belum dewasa rohani.

Sisi yang lain, sangat menggoda untuk berpikir bahwa orang bebal itu adalah orang lain dan bukan kita.
Jika kita berpikir demikian, maka kita menganggap diri kita bijaksana di mata kita sendiri. AMSAL 26:12
menjelaskan: "Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih
banyak dari pada bagi orang itu". Ayat ini mengingatkan bahwa ketika kita berpikir bahwa diri kita
bijaksana, kita bahkan lebih buruk daripada orang bebal atau bodoh. Bukalah ruang untuk selalu
bertumbuh dan mau di koreksi dengan bijak. Jangan pernah merasa paling baik dan benar.

Berhikmatlah dalam menghadapi orang bebal dan jangan menganggap diri kita bijak. Biarkan orang lain
yang menilai diri kita, bukan kita sendiri. AMIN !
Kasih karunia Tuhan cukup bagimu🙏

#PLEASESHARE

IG: @billylantang

YOUTUBE & FBPAGE: BillyLantangOfficial

copyrighted ©2022 #BillyLantang

Anda mungkin juga menyukai