pertama kali di zaman Cina kuno lewat permainan jianzi. Jianzi merupakan permainan sederhana yang menggunakan shuttlecock dan kekuatan kaki. Selain di Cina, olahraga bulu tangkis juga dipercaya berkembang lewat permainan battledores yang populer di Inggris tempo dulu. Permainan ini menggunakan sebuah tongkat pemukul untuk menjaga shuttlecock tetap berada di udara dan tidak jatuh ke tanah. Dahulu, kota Pune disebut sebagai Poona, karena itu permainannya juga disebut sebagai poona pada masa itu. Di sekitar tahun 1850, poona kemudian dibawa ke Inggris oleh para tentara Kerajaan Inggris yang saat itu menjajah India. Kemudian di tahun 1860, permainan yang awalnya disebut poona atau battledores ini mulai disebut sebagai badminton. Penyebutkan ini dilakukan setelah permainan tersebut digelar di Badminton House milik Duke de Beaufort di Gloucestershire, Inggris. Sejak saat itu, permainan badminton menjadi populer dan mengalami perkembangan pesat. Badminton atau bulu tangkis ini kemudian dibawa oleh orang-orang Belanda dan akhirnya masuk ke Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1934, didirikan International Badminton Federation (IBF), sebuah organisasi yang mengatur kegiatan badminton di tingkat internasional. Di Indonesia sendiri, organisasi Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mulai didirikan pada 5 Mei 1951. Indonesia kemudian resmi menjadi anggota IBF B. TEKNIK PUKULAN FOREHAND Salah satu jenis pukulan dalam permainan bulu tangkis atau badminton adalah forehand. Jenis pukulan ini pun memiliki beberapa keuntungan.
Dikutip dari situs web PB Djarum,
pukulan forehand merupakan jenis pukulan yang sering dilakukan oleh pemain badminton. Sebab, pukulan forehand menjadi dasar dalam permainan badminton. Pengertian pukulan forehand adalah pukulan yang diayun dari belakang badan dengan arah raket dan telapak tangan menghadap shuttlecock atau kok. Teknik pukulan forehand biasanya dilakukan dekat dengan garis belakang untuk mengarahkan bola ke titik terjauh garis permainan lawan. Pukulan kencang forehand dari garis belakang kerap disebut sebagai clear shot untuk mendapat kesempatan membangun strategi jelang berlangsungnya reli poin. Cara memegang raket Forehand : Posisi telapak tangan pada saat memegang raket cara forehand adalah pada ujung pegangan tangan sementara kelima jari menggenggam dengan posisi tertentu. Cara melakukan pukulan forehand 1. Peganglah raket dalam posisi forehand. 2. Genggamlah raket secara rileks. 3. Sebelum melakukan pukulan forehand, bergeraklah cepat sehingga posisi badan berada di depan shuttlecock. 4. Posisikanlah kaki kiri di depan, sementara kaki kanan berada di belakang, selurus dengan shuttlecock (bagi pemain non-kidal). 5. Posisi badan dimiringkan sejajar dengan arah kaki. 6. Pukullah shuttlecock sambil memutar bahu ke depan. 7. Biarkanlah gerakan terus ke bawah. 8. Jika akan melakukan pukulan clear (clear shot), pukullah shuttlecock sekeras mungkin.
C. TEKNIK PUKULAN BACKHAND
Backhand merupakan sebutan untuk ragam pukulan dalam permainan bulu tangkis, yang merujuk pada posisi tangan seorang pemain mengayunkan raket ke arah shuttlecock (kok). Adapun, pukulan backhand dilakukan dengan menghadapkan tangan membelakangi arah datangnya kok saat menyentuhkan raket atau pukulan yang dilakukan dengan posisi badan membelakangi lawan. Cara tersebut dimaksudkan untuk mengejar arah jatuhnya kok, yang melewati jangkauan lengan ketika hendak dipukul. Sehingga, pukulan yang dilakukan dengan posisi membelakangi lawan adalah variasi dari teknik backhand dalam bulu tangkis. Teknik pukulan backhand mempunyai tumpuan utama pada gerakan pergelangan tangan sehingga memberi dorongan maksimal ketika mengayun raket.
Cara memegang raket Backhand :
Untuk menggunkan teknik backhand grip, cukup
geser sedikit “V” ke arah dalam. Bantalan ibu jari atau jempol ada pada pegangan raket yang lebih lebar. Cara melakukan pukulan Backhand : 1.Lakukan posisi slap dengan posisi raket di tangan. 2.Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak bengkok. 3.Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan. 4.Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul.