Tugas k3 Hazard-Dikonversi
Tugas k3 Hazard-Dikonversi
Kelompok 1 :
Puji syukur kehadiarat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi besar kita
yakninya Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah
kepada jaman yang penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah. Dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalahini, semoga menjadi ibadah dan mendapatkan
pahala dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaa, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan supaya kita selalu berada dibawah lindungan Allah SWT.
Penulis
1
Unisbar
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko...................................................................................................... 7
B. Pengertian Hazard .................................................................................................... 8
C. Perawat dan Asuhan Keperawatan ........................................................................... 9
2
Unisbar
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti memiliki tingkat risiko bahaya tergantung
dari seberapa sulit suatu pekerjaan tersebut dan seberapa besar peluang terjadinya risiko
bahaya padapekerjaan yang kita lakukan tersebut. Hal ini tentu berhubungan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja atau yang dikenal dengan K3.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang terbebas
dari risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera, penyakit, kerusakan serta
gangguan lingkungan. Pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan,
pendidikan, penelitian dan juga mencakup berbagai tindakan maupun displin medis.
Rumah sakit adalah tempat kerja yang memiliki potensi terhadap terjadinya kecelakaan
kerja. Bahan mudah terbakar,gas medic, radiasi pengion, dan bahan kimia merupakan
potensi bahaya yang memiliki risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, Rumah Sakit
3
Unisbar
membutuhkan perhatian khusus terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, staf dan
umum (Sadaghiani,2001 dalam Omrani dkk., 2015).
Dari penelitian Novie E Mauliku tahun 2011, risiko bahaya dalam kegiatan Rumah
Sakit dalam aspek kesehatan kerja, antara lain berasal dari sarana kegiatan di Poliklinik,
ruang perawatan, laboratorium, kamar rontgent, instalasi gizi, laundry, ruang medical
record, bagian rumah tangga (housekeeping), farmasi, sterilisai alat-alat kedokteran,
pesawat uap atau bejana dengan tekanan,instalasi peralatan listrik, instalasi proteksi
kebakaran, air limbah, sampah medis,dan sebagainya.
Manajemen K3 adalah upaya terpadu untuk mengelola risiko yang ada dalam
aktivitas perusahaan yang dapat mengakibatkan cidera pada manusia, kerusakan atau
gangguan terhadapperusahaan. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazzard
Identification, Risk Assement and Risk Control (HIRARC). Manajemen ini adalah bagian
dari manajemen risiko yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan
(Ramli,2010)
Metode HIRARC ini adalah rangkaian proses identifikasi bahaya yang terjadi
dalam aktivitas rutin maupun non rutin di perusahaan yang diharapkan dapat dilakukan
usaha untuk pencegan dan pengurangan terjadinya kecelakaan kerja serta
pengendaliannya dalam melakukan proses kegiatan perbaikan dan perawatan sehingga
prosesnya menjadi aman. Identifikasi bahayadan penilaian risikon dan pengendaliannya
ini merupakan bagian dari sistem manajemen risiko yang merupakan dasar dari SMK3
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terdiri dari identifikasi bahaya
(hazard identification), penilaian resiko (risk assement), dan pengendalian risiko (risk
control).
Menurut ILO, Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah menjaga dan
meningkatkankesejahteraan fisik, mental, dan social seluruh para pekerja dan pada semua
sector pekerjaan, melindungi pekerja dari resiko yang berdampak buruk pada kesehatan,
menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan kondisi
fisiologi dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan
pekerjaannya
5
Unisbar
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah penulis dapat memahami risiko
dan hazard yang ada setiap tahapan pemberian asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apa saja hakikat yang ada pada manusia?
D. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah pengetahuan dan informasi risiko dan hazard dalam asuhan keperawatan
3. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui risiko dan hazard dalam asuhan
keperawatan.
6
Unisbar
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Risiko
1. Pengertian Risiko
Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat
atau konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah
penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan menentukan apakah
risiko dapat diterima. Manajemen risiko adalah pengelolaan risiko yang
mencakup identifikasi penilaian dan pengendalian risiko. Manajemen risiko
terdiri dari tiga langkah pelaksanaan yaitu identifikasi bahaya, penilaian
risiko, dan pengendalian risiko(Ramli ,2010).
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Penilaian
risiko adalah proses evaluasi risiko risikoyang diakibatkan adanya bahaya-
bahaya dengan memperhatikan kecukupan pengendalian yangdimiliki, dan
menentukan apakah risiko dapat diterima atau tidak (Puspitasari, 2010).
3. Pengendalian Risiko
Menurut Hanafi dan Partawibawa 2016, pengendalian risiko terhadap
bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah dilakukan penilaian
sebelumnya, sehingga pengendalian risikobahaya diprioritaskan pada bahaya
dengan kategori paling tinggi ke rendah.
Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang terpenting, karena
dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin terjadi padasuatu
proyek, harus diidentifikasi. Proses identifikasi ini harus dilakukan secara
cermat dan juga komprehensif, sehingga tidak ada resiko yang terlewatkan
dan juga tidak teridentifikasi.
B. Hazard
1. Pengertian Hazard
Hazard adalah:
• Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang
berpotensi menimbulkankerusakan atau kerugian dan kehilangan
jiwa manusia (BNPB, 2008)
• Bahaya berpotensi menimbulkan bencana tetapi tidak semua
bahaya selalu menjadibencana.
• Sumber bahaya suatu peristiwa yang hebat atau kemungkinan
menimbulkan kerugianatau korban manusia (Dirjen yanmedik,
2007).
2. Klasifikasi Hazard
Menurut Ndejjo 2015, bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai
biologis dan non biologis.Bahaya biologis didefinisikan untuk dimasukkan
luka laserasi, luka yang tajam, kontak langsungdengan spesimen yang
terkontaminasi bahan biohazardous, bioterorisme, yang ditularkan melalui
darah patogen, penyakit infeksi, penyakit udara, penyakit vektor yang
ditanggung, dan kontaminasi silang dari material kotor
3. Identifikasi Hazard
Mengidentifikasi suatu bahaya adalah upaya sistematis untuk
mengetahui potensi bahayayang ada di lingkungan kerja. Dengan
mengetahui sifat dan karakteristik bahaya, maka dapat lebih berhati-hati
dan waspada untuk melakukan langkah-langkah pengamanan agar tidak
terjadikecelakaan, namun tidak semua bahaya dapat dikenali dengan
mudah (Ramli, 2009).
2. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan
masalah yang memampukanperawat untuk mengatur dan memberikan asuhan
keperawatan. Standar asuhan keperawatan ini tercantum dalam standar praktik
klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase asuhan keperawatan. Lima (5)
fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan
Evaluasi. Asuhan keperawatan memiliki manfaat untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pelayanan dalam bidang keperawatan.
Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat saja bisa terjadi
adalah:
a) Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh
keluarga pasien atauPasien itu sendiri atau dalam kata
lain menyembunyikan suatu hal, sehingga dalam proses
pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat ataupun
dokter akan salah dalam memberikan perawatan sehingga
berbahaya terhadap pasien.
b) Pada saat melakukan pengkajian dapat juga terjadi di
kejadian tertularnya penyakit dalam hal ini seperti kontak
fisik maupun udara titikpada saat perawat melakukan
perawatan ataupun pengkajian kepada pasien maka
perawat mempunyai resiko tertular penyakit dari pasien
tersebut.
c) Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat
melakukan pengkajian ataupun pada proses wawancara.
Ketika perawat menanyakan data atauinformasi pasien
namun, keluarga pasien menyembunyikannya. Sehingga
demi keselamatan pasien perawat tetap menanyakan
sehinggapasien atau keluarga kurang menyukainya dan
akhirnya mendapatkan cacian atau perlakuan tidak baik.
10
Unisbar
Kesalahan saat merencanakan pengkajian dapat saja terjadi, jika
perawat salah dalam mengkaji maka Perawat akan salah dalam
memberikan proses perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya
akan mengakibatkan kesehatan pasien Malahsemakin terganggu.
Kemudian dapat saja terjadi jika perawat salah dalam merencanakan
tindakan keperawatan maka perawat juga akan mendapatkan bahaya
seperti tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya
perlindungan diri terhadap perawat.
11
Unisbar
a) Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik
kepada pasienmaupun kepada keluarganya
b) Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat
pengkajian dilakukan, Misalnya menggunakan masker
yang sebenarnya tidak perludipakai
c) Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada
pasien
d) Dalam merawat pasien, perawat harus
memperlakukan setiap pasiendengan sama
12
Unisbar
kesehatan dan keselamatankerja saat menyusun
perencanaan keperawatan
c) Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat
menyusun rencana tindakan keperawatan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menghilangkan bahaya, mengganti
sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yanglebih
memiliki tingkat risiko yang lebih rendah
d) Ketika menyusun rencana keperawatan perawat
hendak berpedomanpada pedoman rencana asuhan
keperawatan yang sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang ada
e) Perawat juga diharapkan untuk mampu
mempertimbangkan alokasi waktu pencapaian dari
rencana keperawatan yang disusun untuk menjadiindikator
evaluasi keperawatan.
• Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap
implementasiasuhan keperawatan
a) Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan
mempertahankan teknikaseptik seperti mencuci tangan,
memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan
dalam keadaan steril
b) Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan
oleh rumah sakitdan tidak terburu-buru dalam
melakukan tindakan
14
Unisbar
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan dan keselamatan kerja K3 adalah ilmu terapan yang
bersifat multidisiplin, bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman dan mencapai tujuan
yaitu produktivitas setinggi-tingginya (Yuanita dan Waruru, 2016).
B. SARAN
Sebagai perawat, sebaiknya mahasiswa memahami pengertian
Risiko dan Hazard dalam pemberian Asuhan Keperawatan. Dan juga bisa
mencegah serta mengurangi Risiko dan Hazard dalam Asuhan Keperawatan
dalam pemberi asuhan pelayanan keperawatan.
15
Unisbar
DAFTAR PUSTAKA
16
Unisbar