Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DOSEN PEMBIMBING : Ns. ELIZA, S.pd, S.Kep, M.Kep

Kelompok 1 :

1. Delia Rosi, Amd. Kep


2. Indri Julima Army, Amd. Kep
3. Ratih Irma, Amd. Kep

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
2021
0
Unisbar
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiarat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi besar kita
yakninya Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah
kepada jaman yang penuh ilmu pengetahuan yang kita rasakan pada saat sekarang ini.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah. Dalam kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalahini, semoga menjadi ibadah dan mendapatkan
pahala dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaa, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan supaya kita selalu berada dibawah lindungan Allah SWT.

Lubuk Alung, Desember 2021

Penulis

1
Unisbar
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 3
B. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah..................................................................................................... 6
D. Manfaat Penulisan .................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko...................................................................................................... 7
B. Pengertian Hazard .................................................................................................... 8
C. Perawat dan Asuhan Keperawatan ........................................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 15
B. SARAN..................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

2
Unisbar
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti memiliki tingkat risiko bahaya tergantung
dari seberapa sulit suatu pekerjaan tersebut dan seberapa besar peluang terjadinya risiko
bahaya padapekerjaan yang kita lakukan tersebut. Hal ini tentu berhubungan dengan
keselamatan dan kesehatan kerja atau yang dikenal dengan K3.

Risiko menurut KBBI adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan


dan membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko (risk) yaitu menyatakan
kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada periode waktu tertentu
(Tarwaka,2008).Risiko adalah probabilitas timbulnya konsekuensi yang merusak atau
kerugian yang sudah diperkirakan seperti hilangnya nyawa, cederanya orang-orang,
terganggunya harta benda, penghidupan, dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya
lingkungan, yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara bahaya yang ditimbulkan
alam atau diakibatkan manusia serta kondisi yang rentan (ISDR, 2004). Hazard atau
bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan
cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja. Hazard adalah suatu kondisi
secara alamiah, maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan
atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB, 2008).

Keselamatan kerja merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian yang


memilikipotensi kecelakaan kerja menurut prosedur dan peraturan yang diterapkan.
Salah satu peraturan yang mengatur tentang kesehatan dan keselamatan kerja adalah UU
Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pasal 86 dan 87.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang terbebas
dari risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera, penyakit, kerusakan serta
gangguan lingkungan. Pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan,
pendidikan, penelitian dan juga mencakup berbagai tindakan maupun displin medis.
Rumah sakit adalah tempat kerja yang memiliki potensi terhadap terjadinya kecelakaan
kerja. Bahan mudah terbakar,gas medic, radiasi pengion, dan bahan kimia merupakan
potensi bahaya yang memiliki risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, Rumah Sakit
3
Unisbar
membutuhkan perhatian khusus terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, staf dan
umum (Sadaghiani,2001 dalam Omrani dkk., 2015).

Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan melindungi pekerja atas


keselamatannya agar dapat meningkatkan produktifitas nasional. Menjamin semua pekerja
yang berada di tempat kerja menjaga dan merawat sumber produksi secara aman dan
efisien (MENKES,2009). Risk Management Standart AS/NZS 4360:2004 menyatakan
bahwa analisis resiko bersifat pencegahanterhadap terjadinya kerugian maupun accident.
Pengelolaan resiko harus dilakukan secara berurutan langkah-langkahnya yang akan
bertujuan untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan melihat
risiko dan dampak yang mungkin ditimbulkan.

Organisasi Buruh Dunia (International Lobour Organization-ILO,2013)


menyebutkan bahwa, setiap 15 detik terdapat seorang pekerja yang meninggal dunia
akibat kecelakaan kerja dan setiap 15 detik terdapat 160 orang pekerja yang mengalami
sakit akibat kecelakaan. Setiap hari terdapat 6.300 orang meninggal dunia sebagai akibat
dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta terhitung lebih dari 2,3 juta
kematian pertahunnya. ILO menambahkan bahwaterdapat sebanyak 317 juta kecelakaan
terjadi setiap tahunnya, akibatnya banya diantaranya kehilangan pekerjaan.

Dari penelitian Novie E Mauliku tahun 2011, risiko bahaya dalam kegiatan Rumah
Sakit dalam aspek kesehatan kerja, antara lain berasal dari sarana kegiatan di Poliklinik,
ruang perawatan, laboratorium, kamar rontgent, instalasi gizi, laundry, ruang medical
record, bagian rumah tangga (housekeeping), farmasi, sterilisai alat-alat kedokteran,
pesawat uap atau bejana dengan tekanan,instalasi peralatan listrik, instalasi proteksi
kebakaran, air limbah, sampah medis,dan sebagainya.

Setiap kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besar kecilnya


risiko yangterjadi tergantung jenis industri, teknologi serta upaya pengendalian risiko
yang dilakukan.
Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi karena pekerjaan atau saat
melakukan pekerjaan. Secara umum kecelakaan kerja ini dikarenakan tindakan manusia
yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human action) dan keadaan lingkungan yang
tidak aman (unsafecondition) (Suma’mur, 2014).

Upaya pencegahan kecelakaan akibat


4 kerja dapat direncanakan, dilakukan dan
Unisbar
dipantaudengan melakukan studi karakteristik tentang kecelakaan agar upaya
pencegahan dan penanggulangannya dapat dipilih melalui pendekatan yang paling tepat.
Secara garis besar ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi kecelakaan yaitu alat-
alat mekanik, lingkungan dankepada manusianya sendiri (Suma’mur, 2014).

Manajemen K3 adalah upaya terpadu untuk mengelola risiko yang ada dalam
aktivitas perusahaan yang dapat mengakibatkan cidera pada manusia, kerusakan atau
gangguan terhadapperusahaan. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazzard
Identification, Risk Assement and Risk Control (HIRARC). Manajemen ini adalah bagian
dari manajemen risiko yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan
(Ramli,2010)

Metode HIRARC ini adalah rangkaian proses identifikasi bahaya yang terjadi
dalam aktivitas rutin maupun non rutin di perusahaan yang diharapkan dapat dilakukan
usaha untuk pencegan dan pengurangan terjadinya kecelakaan kerja serta
pengendaliannya dalam melakukan proses kegiatan perbaikan dan perawatan sehingga
prosesnya menjadi aman. Identifikasi bahayadan penilaian risikon dan pengendaliannya
ini merupakan bagian dari sistem manajemen risiko yang merupakan dasar dari SMK3
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terdiri dari identifikasi bahaya
(hazard identification), penilaian resiko (risk assement), dan pengendalian risiko (risk
control).

Menurut ILO, Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah menjaga dan
meningkatkankesejahteraan fisik, mental, dan social seluruh para pekerja dan pada semua
sector pekerjaan, melindungi pekerja dari resiko yang berdampak buruk pada kesehatan,
menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan kondisi
fisiologi dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan
pekerjaannya

5
Unisbar
B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah penulis dapat memahami risiko
dan hazard yang ada setiap tahapan pemberian asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus

Agar penulis mengetahui :

a. Identifikasi risiko dan hazard dalam melakukan pengkajian asuhan


keperawatan

b. Mengidentifikasi risiko dan hazard dalam melakukan implementasi asuhan


keperawatan

c. Mengorganisi risiko dan hazard dalam melakukan evaluasi asuhan


keperawatan

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apa saja hakikat yang ada pada manusia?

2. Bagaimana penerapan hakikat manusia sebagai makhluk individudan


sosial?

D. MANFAAT PENULISAN

1. Menambah pengetahuan dan informasi risiko dan hazard dalam asuhan keperawatan

2. Mampu menjelaskan risiko dan hazard dalam asuhan keperawatan

3. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui risiko dan hazard dalam asuhan
keperawatan.

6
Unisbar
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Risiko
1. Pengertian Risiko
Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat
atau konsekuensi dari terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah
penilaian menyeluruh untuk mengidentifikasi bahaya dan menentukan apakah
risiko dapat diterima. Manajemen risiko adalah pengelolaan risiko yang
mencakup identifikasi penilaian dan pengendalian risiko. Manajemen risiko
terdiri dari tiga langkah pelaksanaan yaitu identifikasi bahaya, penilaian
risiko, dan pengendalian risiko(Ramli ,2010).

Risiko adalah besarnya kerugian atau kemungkinan terjadi korban


manusia, kerusakan dankerugian ekonomi yang disebabkan oleh bahaya
tertentu di suatu daerah pada suatu waktu tertentu.

2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko adalah proses untuk menentukan pengendalian
terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Penilaian
risiko adalah proses evaluasi risiko risikoyang diakibatkan adanya bahaya-
bahaya dengan memperhatikan kecukupan pengendalian yangdimiliki, dan
menentukan apakah risiko dapat diterima atau tidak (Puspitasari, 2010).

3. Pengendalian Risiko
Menurut Hanafi dan Partawibawa 2016, pengendalian risiko terhadap
bahaya yang teridentifikasi dilakukan setelah dilakukan penilaian
sebelumnya, sehingga pengendalian risikobahaya diprioritaskan pada bahaya
dengan kategori paling tinggi ke rendah.

4. Identifikasi dan anilisa Risiko

Identifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara sistematis dan


terus-menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya
7
Unisbar
risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil perusahaan.

Proses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang terpenting, karena
dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin terjadi padasuatu
proyek, harus diidentifikasi. Proses identifikasi ini harus dilakukan secara
cermat dan juga komprehensif, sehingga tidak ada resiko yang terlewatkan
dan juga tidak teridentifikasi.

B. Hazard

1. Pengertian Hazard
Hazard adalah:
• Suatu kondisi secara alamiah maupun karena ulah manusia yang
berpotensi menimbulkankerusakan atau kerugian dan kehilangan
jiwa manusia (BNPB, 2008)
• Bahaya berpotensi menimbulkan bencana tetapi tidak semua
bahaya selalu menjadibencana.
• Sumber bahaya suatu peristiwa yang hebat atau kemungkinan
menimbulkan kerugianatau korban manusia (Dirjen yanmedik,
2007).

Secara umum terdapat 5 faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain:


faktor bahaya biologi seperti : jamur, virus, bakteri, dan lain-lain. Faktor
bahaya kimia, seperti: gas, Debu, bahan beracun, dan lain-lain. Faktor bahaya
biomekanik, seperti: posisi kerja gerakan, dan lain-lain titikfaktor bahaya
sosial psikologis, seperti: stres, kekerasan dan lain-lain.

2. Klasifikasi Hazard
Menurut Ndejjo 2015, bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai
biologis dan non biologis.Bahaya biologis didefinisikan untuk dimasukkan
luka laserasi, luka yang tajam, kontak langsungdengan spesimen yang
terkontaminasi bahan biohazardous, bioterorisme, yang ditularkan melalui
darah patogen, penyakit infeksi, penyakit udara, penyakit vektor yang
ditanggung, dan kontaminasi silang dari material kotor

Sementara bahaya nonbiologis didefinisikan untuk termasuk fisik,


8
Unisbar
psikososial, dan ergonomis bahaya: bahaya fisik termasuk slip, perjalanan,
jatuh, luka bakar, fraktur, radiasi darisinar-x, kebisingan, dan radiasi
nonionisasi. Bahaya psikososial termasuk fisik, penyalahgunaanpsikososial,
seksual, dan verbal dan menekankan. Bahaya ergonomis adalah Ah lo
skeletal cedera seperti nyeri otot, strain atau terkilir.

3. Identifikasi Hazard
Mengidentifikasi suatu bahaya adalah upaya sistematis untuk
mengetahui potensi bahayayang ada di lingkungan kerja. Dengan
mengetahui sifat dan karakteristik bahaya, maka dapat lebih berhati-hati
dan waspada untuk melakukan langkah-langkah pengamanan agar tidak
terjadikecelakaan, namun tidak semua bahaya dapat dikenali dengan
mudah (Ramli, 2009).

C. Perawat dan Asuhan keperawatan


1. Perawat
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat adalah tenaga
perawatan yang berasal dari jenjang pendidikan tinggi keperawatan Ahli
Madya, Ners, Ners Spesialis, dan Ners Konsultan. Dalam pemberian
pelayanan kesehatan, perawat dituntut untuk lebih profesional agarkualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan semakin meningkat.

2. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan
masalah yang memampukanperawat untuk mengatur dan memberikan asuhan
keperawatan. Standar asuhan keperawatan ini tercantum dalam standar praktik
klinis keperawatan yang terdiri dari lima fase asuhan keperawatan. Lima (5)
fase tersebut yaitu: Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan
Evaluasi. Asuhan keperawatan memiliki manfaat untuk meningkatkan mutu
dan kualitas pelayanan dalam bidang keperawatan.

1. Risiko dan Hazard dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan


• Risiko dan Hazard dalam pengkajian asuhan keperawatan
Risiko melekat dari tindakan pelayanan kesehatan dalam hal ini pada
9
Unisbar
saat melakukan pengkajian asuhan keperawatan adalah bahwa dalam
kegiatan ini yangdiukur adalah upaya yang dilakukan.

Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat saja bisa terjadi
adalah:
a) Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh
keluarga pasien atauPasien itu sendiri atau dalam kata
lain menyembunyikan suatu hal, sehingga dalam proses
pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat ataupun
dokter akan salah dalam memberikan perawatan sehingga
berbahaya terhadap pasien.
b) Pada saat melakukan pengkajian dapat juga terjadi di
kejadian tertularnya penyakit dalam hal ini seperti kontak
fisik maupun udara titikpada saat perawat melakukan
perawatan ataupun pengkajian kepada pasien maka
perawat mempunyai resiko tertular penyakit dari pasien
tersebut.
c) Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat
melakukan pengkajian ataupun pada proses wawancara.
Ketika perawat menanyakan data atauinformasi pasien
namun, keluarga pasien menyembunyikannya. Sehingga
demi keselamatan pasien perawat tetap menanyakan
sehinggapasien atau keluarga kurang menyukainya dan
akhirnya mendapatkan cacian atau perlakuan tidak baik.

d) Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan


perawat bisa sajamendapatkan kekerasan fisik dari
pasien ataupun keluarga pasien.Misalnya pasien
ataupun keluarga yang tidak menyukai proses
perawatan atau pengkajian dapat saja melakukan
kekerasan fisik terhadap perawat.
• Risiko dan Hazard dalam pelaksanaan asuhan keperawatan

10
Unisbar
Kesalahan saat merencanakan pengkajian dapat saja terjadi, jika
perawat salah dalam mengkaji maka Perawat akan salah dalam
memberikan proses perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya
akan mengakibatkan kesehatan pasien Malahsemakin terganggu.
Kemudian dapat saja terjadi jika perawat salah dalam merencanakan
tindakan keperawatan maka perawat juga akan mendapatkan bahaya
seperti tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya
perlindungan diri terhadap perawat.

• Risiko dan Hazard dalam implementasi keperawatan


Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat melakukan
implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu
merupakan kesalahan yang sangat fatal.Kesalahan ini dapat
mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau perawat, misalnya
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien, dikarenakan
perawat lupa membaca instruktur atau catatan an-nur dokumen
rekam medik dari pasien tersebut.
• Risiko dan Hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan
Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan dapat mengakibatkan pendokumentasian Asuhan
Keperawatan yang kurang data yang sudah dilakukan oleh perawat.
Terkadang perawat lupa mengkonfirmasi ke dalam dokumentasi
asuhan keperawatan, sehingga yang tertulis atau yang telah
dilaksanakan oleh perawat kepada pasiennya tidak ada dalam
dokumentasi asuhankeperawatan.

2. Upaya mencegah dan meminimalkan Risiko dan Hazard pada asuhan


keperawatan
• Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada
pengkajian asuhankeperawatan
Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap pengkajian tersebut
yaitu:

11
Unisbar
a) Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik
kepada pasienmaupun kepada keluarganya
b) Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat
pengkajian dilakukan, Misalnya menggunakan masker
yang sebenarnya tidak perludipakai
c) Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada
pasien
d) Dalam merawat pasien, perawat harus
memperlakukan setiap pasiendengan sama

e) Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat


harus menjadipendengar yang baik, perawat harus
mampu menempatkan diri sebagaitempat curhat pasien
sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa
serta tutur kata yang sopan
f) Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan
susah untuk didekati, maka perawat dapat melakukan
pengkajian kepada keluarganyaterlebih dahulu
g) Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus
meminta persetujuandari klien terlebih dahulu
h) Perawat harus menggunakan APD saat melakukan
pemeriksaan fisikpada klien
i) Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan
kekerasan dalambentuk apapun kepada pihak rumah sakit
j) Perawat juga harus menghindari memegang benda yang
mungkin telahterkontaminasi
k) Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.
• Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap
perencanaan asuhan keperawatan
a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi
saat menyusunrencana keperawatan
b) Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan
penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko

12
Unisbar
kesehatan dan keselamatankerja saat menyusun
perencanaan keperawatan
c) Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat
menyusun rencana tindakan keperawatan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menghilangkan bahaya, mengganti
sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yanglebih
memiliki tingkat risiko yang lebih rendah
d) Ketika menyusun rencana keperawatan perawat
hendak berpedomanpada pedoman rencana asuhan
keperawatan yang sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang ada
e) Perawat juga diharapkan untuk mampu
mempertimbangkan alokasi waktu pencapaian dari
rencana keperawatan yang disusun untuk menjadiindikator
evaluasi keperawatan.
• Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap
implementasiasuhan keperawatan
a) Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan
mempertahankan teknikaseptik seperti mencuci tangan,
memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan
dalam keadaan steril
b) Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan
oleh rumah sakitdan tidak terburu-buru dalam
melakukan tindakan

c) Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum


suntik yang benar susunan sel hidung kamu banyak
diharapkan perawat dapat menghindarikontak langsung
dengan segala macam cairan klien, apabila dirasa sistem
imunitas tubuh sedang menurun atau tidak menggunakan
APD
d) Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih
dan juga sehatserta menerapkan pola hidup yang
sehat pula
13
Unisbar
e) Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian,
konsentrasi yang tinggi,dan ketenangan saat bekerja
terutama saat melakukan tindakan yang beresiko kepada
pasien
f) Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-
alat yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit
dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi
klien maupun bagi perawat sendiri.
• Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada
evaluasi asuhan keperawatan evaluasi keperawatan dilakukan
untuk menilai sejauh mana intervensi dan implementasi yang
diberikan berhasil dalam perkembangan kesembuhan pasien ada
beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi resikohazard.
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard
dalam evaluasi asuhan keperawatan yaitu
a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat
menyusun evaluasi keperawatan, dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang dapat
menimbulkan potensi bahaya baik padaklien maupun
kepada diri perawat sendiri
b) Memperhatikan setiap perkembangan atau respon
yang ditampakkanatau ditimbulkan oleh klien setelah
selesai melakukan tindakan keperawatan.

14
Unisbar
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesehatan dan keselamatan kerja K3 adalah ilmu terapan yang
bersifat multidisiplin, bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman dan mencapai tujuan
yaitu produktivitas setinggi-tingginya (Yuanita dan Waruru, 2016).

Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang berpotensi tinggi


terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Adanya bahan mudah terbakar,
gas medis radiasi pengion, dan bahan kimiayang membutuhkan
perhatian serius terhadap keselamatan pasien, staf dan umum (Sarastuti,
2016).

Risiko merupakan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan


terjadinya peristiwa yangberhubungan dengan cedera parah atau sakit akibat
kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu bahaya. Sedangkan
hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yangberpotensi
menimbulkan cedera atau kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.

Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, tentu perawat


tidak akan pernahterlepas dari risiko dan Hazard. Untuk itu ada beberapa hal
hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan Hazard pada tahap
proses keperawatan.

B. SARAN
Sebagai perawat, sebaiknya mahasiswa memahami pengertian
Risiko dan Hazard dalam pemberian Asuhan Keperawatan. Dan juga bisa
mencegah serta mengurangi Risiko dan Hazard dalam Asuhan Keperawatan
dalam pemberi asuhan pelayanan keperawatan.

15
Unisbar
DAFTAR PUSTAKA

1. Aspihan,Moch.,dkk. Ergonomic Partisipatif Berjenjang sebagai Bentuk Intervensi


Keperawatan Komunitas pada Kelompok Pekerja dengan Risiko Gangguan
Muskuloskeletal di PT X. Buku Proceeding Unissula Nursing Conference.Unissula Press
2. Ernawati,Novi.,Hj.Ella Nurlelawati.2017.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Pelaksanaan Penerapan K3 pada Tenaga Kesehatan di RSIA Permata Sarana Husada
Periode Februari 2015.Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Vol 3(1)
3. Hamarno,Rudi.2016. Keperawatan Kegawatdaruratan & Manajemen Bencana.
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
4. Indragiri, Suzana.,Triesda Yuttya.2018.Manajemen Risiko K3 Menggunakan Hazard
Identification Risk Assement and Risk Control (HIRARC).Jurnal Kesehatan Vol 9 (1)
5. Irawan,Shandy.,dkk.2015.Penyusunan Hazard Identification Risk Assesment and Risk
Control (HIRARC). Di PT. X.Jurnal Titra Vol 3 (1)
6. Mahdarsari,Mayanti.,dkk2016. Peningkatan Keselamatan Diri Perawat Melalui
Optimalisasi Fungsi Manajemen.Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 19 (3) hal 176-183
7. Mantiri, Ezra Zimri Ruben Abiam.,dkk.2020. Faktor Psikologi dan Perilaku dengan
Penerapan Manajemen Keselamatan Kerja Rumah Sakit.
8. Prasetyo, Erwan Henri.,dkk.2018. Analisis Hira (Hazard identification and risk
assessment) pada instansi x di Semarang.Jurnal Kesehatan masyarakat Vol 6
(5)
9. Putri, Oktaviana Zahratul.,dkk.2017. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja
pada petugas kesehatan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit akademik UGM.Jurnal
Kesehatan Vol 10 (1)
10. Ramdan,Iwan M.,dkk.2017. Analisi Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Pada
Perawat.Jurnal Kesehatan Vol 5 (3)
11. Sapryadi., dkk.2017.Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko pada Divisi
BoilerMenggunakan Metode Hazard Identification Risk Assesment and Risk
Control (HIRARC).Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol
1(2)
12. Simamora, R. H. (2011). ROLE CONFLICT OF NURSE RELATIONSHIP
WITHPERFORMANCE IN THE EMERGENCY UNIT OF HOSPITALS RSD
DR. SOEBANDI JEMBER. The Malaysian Journal of Nursing, 3(2), 23-32
13. Wulan,Fatwa Hisadayah.2019.”Analisis Faktor Risiko dan Hazard dalam Implementasi
Keperawatan”. Skripsi.Fakultas Ilmi Kesehatan.Keperawatan S1. UMP

16
Unisbar

Anda mungkin juga menyukai