Di Susun Oleh:
Al Amalus Sulwana
2011080008
Dengan mengucap Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
selalu melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam
atas junjungan jkita Nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat, kerabat dan orang-orang
yang mengikuti langkah beliau hingga akhir zaman.
Dalam proses penyelesaian makalah ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada: Ibu Febri Dahlia., M.Pd selaku dosen mata kuliah
Psikologi Perkembangan. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga makalah yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi diri penyusun maupun bagi orang lain.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 4
B. Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan berperilaku sosial perlu dimiliki sejak anak masih kecil sebagai suatu
fundasi bagi perkembangan kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungannya secara
lebih luas. Ketidakmampuan anak berperilaku sosial yang diharapkan lingkungannya, dapat
berakibat anak terkucil dari lingkungan, tidak terbentuknya kepercayaan pada diri sendiri,
menarik diri dari lingkungan, dan sebagainya. Akibatnya anak akan mengalami hambatan
dalam perkembangan selanjutnya.
Pada dasarnya anak khususnya anak usia dini memiliki keinginan yang kuat untuk
dapat diterima oleh kelompoknya. Ia akan terus berusaha untuk dapat bergabung dan diakui
oleh kelompok sebayanya. Bila anak itu tidak diakui oleh kelompoknya, maka ia akan
mencari cara lain untuk dapat diterima dalam kelompok sebaya tersebut. Keinginan yang
kuat pada anak untuk diakui menuntut sejumlah kemampuan social yang perlu dimilikinya.
Tidak semua anak mampu menunjukkan perilaku sosial seperti yang diharapkan,
dan tidak semua anak mampu berinteraksi dengan kelompoknya secara baik. Ada anak
yang menunjukkan sikap membangkang, ingin menang sendiri, tidak mau berbagi dengan
teman lain, licik, cepat marah dan sebagainya. Untuk membantu mengurangi
ketidakmampuan anak berperilaku sosial yang baik, dan membantu menyiapkan anak
memasuki lingkungan pergaulan yang lebih luas, dibutuhkan layanan bimbingan sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kekhasan tingkah laku sosial anak?
2. Bagaimana agar kepribadian anak diterima dalam kelompok?
3. Bagaimana perkembangan tingkah laku proposional anak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana kekhasan tingkah laku sosial anak.
2. Untuk mengetahui bagaimana agar kepribadian anak diterima dalam kelompok.
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan tingkah laku proposional anak.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Tahap bermain
Pada tahap ini anak-anak sudah mulai belajar dalam mengambil peran orang yang berada
di sekelilingnya. Misalnya, menirukan peran yang dijalankan orangtuanya atau kakaknya di
rumah. Di sini, kesadaran anak mulai terbentuk. Seseorang sudah mengetahui siapa dirinya,
siapa orangtuanya dan saudaranya. Tahap bermain peran Seorang anak mulai mengurangi
proses peniruan. Mereka secara langsung berani mengeluarkan kemampuan perannya sendiri
dengan sadar.
Kemampuan tersebut dengan menempatkan diri pada posisi orang lain juga meningkat.
Dalam tahap ini, seseorang mengalami kemantapan diri melebihi dua tahap sebelumnya.
Tahap penerimaan Pada tahap ini, seorang anak memasuki jenjang yang lebih matang.
Mereka mampu menerima peran yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Mereka mampu
berinteraksi dengan orang lain karena telah memahami perananya sendiri serta peran orang
lain yang telah menjadi pasangan interaksinya. Di tahap ini seorang manusia membentuk
kepribadian yang terakhir dalam membentuk kepribadian yang penuh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan sosial pada anak usia dini merupakan pencapaian kematangan dalam
hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan
dan saling berkomunikasi, dan bekerja sama. Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam
arti, dia belum memiliki kemampuan untuk bergaul dengan orang lain. Mulai bergaul atau
hubungan sosial baik dengan orang tua, anggota kelurga, orang dewasa lainnya, maupun
teman bermainnya.
Kepribadian seseorang berkembang melalui proses bertahap dan berlangsung seumur
hidup. Kepribadian seseorang hanya dapat berkembang dengan bantuan orang lain. Dari
gambaran atau cermin diri yang diberikan orang lain kepada kita membentuk kepribadian
dalam diri. Kepribadian terbentuk sebagai akibat konflik mendasar dan abadi antara individu
dengan masyarakatnya. Jiwa seseorang terdii atas tiga bagian yaitu id, superego, dan ego.
Perilaku prososial merupakan salah satu bentuk perilaku yang muncul dalam kontak
sosial, sehingga perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk
menolong orang lain tanpa peduli motif-motif si penolong. Wilayah kedua dari
perkembangan sosial anak yang mendapat perhatian besar dari para pengasuh anak usia dini
adalah aspek positif perkembangan moral, yang lebih dikenal sebagai perilaku prososial.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah saya baca dari ketiga materi tersebut, bahwa
perkembangan sosial anak semuanya saling bersangkut-paut dan untuk orang tua maupun
guru di sekolah si anak harus lebih memahami dan belajar akan pentingnya memperhatikan
perkembangan anak pada usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
Diah Harianti, 1994, Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak, Jakarta : Depdikbud.
Havighurst, Robert J, 1978, Human Development and Education, New York : Longmans
Green and Co.
Helms, D. B & Turner, J.S., 1983, Exploring Child Behavior, New York : Holt Rinehartand
Winston.
Hurlock, Elizabeth, B., 1978, Child Development, Sixth Edition, New York : Mc.
Graw Hill, Inc.