Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
caramenyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai
kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu
keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin
hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara
perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 2008).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang
dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat . Pendidikan
kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat
prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai, tetapi
sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara dinamis, yang
didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru,
yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2012).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi dari penyuluhan kesehatan?
2. Apa saja media dari penyuluhan kesehatan?
3. Apa saja langkah-langkah penyuluhan?
4. Apa saja hal-hal yang harus ada dalam penyuluhan?
5. Apa saja metode –metode dalam penyuluhan?

1.3 TUJUAN
Dari rumusan masalah dapat disimpulkan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari penyuluhan kesehatan
2. Untuk mengetahui apa saja media dari penyuluhan kesehatan
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dari penyuluhan kesehatan
4. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus ada dalam penyuluhan
5. Untuk mengetahui metode-metode penyuluhan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PENYULUHAN


Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar mereka
tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi,
pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya (Subejo, 2010).
Pengertian penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan masyarakat
(Public Health Education), yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan
adanya pesan tersebut atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan
yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap
perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa
akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.
Penyuluhan kesehatan juga suatu proses, dimana proses tersebut mempunyai
masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehatan yang
menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping
masukannya sendiri juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
melakukannya, dan alat-alat bantu atau alat peraga pendidikan.
Agar dicapai suatu hasil optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerjasama
secara harmonis. Hal ini berarti, bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu,
harus menggunakan cara tertentu pula, materi juga harus disesuaikan dengan sasaran,
demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, metodenya
harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun
harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

2.2 MEDIA PENYULUHAN


Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan
kesehatan bagi masyarakat yang dituju.
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media penyuluhan dibagi
menjadi 3 yakni :
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini
adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan
pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak
orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah
pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan
yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam
media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media
cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami,
lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh
panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya
lebih besar.
Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi,sedikit rumit, perlu listrik
dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.

c. Media luar ruang


Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun
elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar
lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai
informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera,
penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar.
Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat
canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan
berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.
Menurut Notoatmodjo (2005), media penyuluhan didasarkan cara produksinya
dikelompokkan menjadi :
a. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media
cetak terdiri dari :
1) Booklet atau brosur adalah suatu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dan
bentuk buku, baik tulisan ataupun gambar. merupakan barang cetakan yang
berisikan gambar dan tulisan (lebih dominan) yang berupa buku kecil setebal 10-25
halaman, dan paling banyak 50 halaman. Booklet ini dimaksudkan untuk
memepengaruhi pengetahuan dan keterampilan sasaran tetapi pada tahapan
menilai, mencoba dan menerapkan. Dalam penggunaan media cetak brosur sebagai
media pertanian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
a. Gaya bahasa, kata-kata dan istilah harus mudah dimengerti kalimatnya ringkas
dan jelas sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran,
b. Sebaiknya kata yang tertulis dilengkapi dengan gambar atau foto agar lebih
jelas dan mudah dimengerti,
c. Tulisan atau materi yang disajikan harus bersifat nyata, baik, dan
menguntungkan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
d. Harus mengandung daya penarik pembaca, kertas yang baik, berwarna,
bergambar, atau bentuknya menarik untuk dibaca (Syafrudin, 2008).
2) Leaflet atau folder adalah suatu bentuk penyampaian informasi melalui lembar
yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat maupun gambar. sama hal nya
dengan pamflet keduanya merupakan barang cetakan yang juga dibagi-bagikan
kepada sasaran penyuluhan. Bedanya adalah umumnya dibagikan langsung oleh
penyuluh, leaflet selembar kertas yang dilipat menjadi dua (4 halaman) sedangkan
folder dilipat menjadi 3 (6 halaman ) atau lebih, leaflet dan folder lebih banyak
berisikan tulisan daripada gambarnya dan keduanya ditujukan kepada sasaran
untuk emepengaruhi pengrtahuan dan keterampilannya pada tahapan minat,
menilai dan mencoba.
3) Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun
kombinasi. Selebaran yaitu barang cetakan yang berupa selebar kertas bergambar
atau bertulisan yang dibagi-bagikan oleh penyuluh secara langsung kepada
sasarannya, disebarkan ke jalan raya atau disebarkan dari udara melalui pesawat
terbang atau helikopter. Alat peraga seperti ini dimaksudkan untuk menumbuhkan
kesadaran dan minat sasarannya meskipun demikian, jika berisi informasi yang
lebih lengkap dapat dimanfaatkan oleh sasaran pada tahapan menilai dan mencoba.
4) Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam
bentuk lembar balik berisi gambar dan dibaliknya berisi pesan yang berkaitan
dengan gambar tersebut. adalah sekumpulan poster selebar kertas karton yang
digabungkan menjadi satu. Masing-masing berisikan pesan terpisah yang jika
digabungkan akan merupakan satu kesataun yang tidak terpisahkan yang ingin
disampaikan secara utuh. Flipcard dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap,
penegtahuan atau keterampilan. Akan tetapi, karena biasa digunakan dalam
pertemuan kelompok, alat peraga ini lebih efektif dan efisien untuk disediakan bagi
sasaran pada tahapan minat, menilai, mencoba.
5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah kesehatan.
6) Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya ditempel di
tempat umum. merupakan barang cetakan yang ukurannya relatif besar untuk
ditempel atau direntangkan di pinggir jalan. Berbeda dengan placard yang banyak
berisiskan tulisan, poster justru lebih banyak berisi gambar. Keduanya
dimaksudkan untuk mempengaruhi perasaan/sikap dan pengalaman pada tahapan
sadar dan minat.
7) Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk member
informasi dan menghibur. merupakan alat peraga yang dimaksudkan untuk
mengenalkan inovasi atau menunjukkan bukti-bukti keberhasilan/keunggulan satu
inovasi yang ditawarkan. Photo ini dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan
pengetahuan sasaran pada tahapan sadar, minat, menilai.

2.3 LANGKAH-LANGKAH PENYULUHAN


a. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.
Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling
penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari
penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian
atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur
atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).
Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang
mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu
fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara
sesuatu dengan yang lain. Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber masalah
adalah :

1) Bacaan
Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari laporan hasil-
hasil penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah, karena laporan penelitian
yang baik tentunya mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut,
yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Suatu penelitian sering tidak mampu
memecahkan semua masalah yang ada, karena keterbatasan penelitian. Hal ini
menuntut adanya penelitian lebih lanjut dengan mengangkat masalah masalah
yang belum terjawab. Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum
juga dapat dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku bacaan terutama buku
bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam suatu kehidupan yang
menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan yang
dimuat dimedia cetak.
2) Pertemuan Ilmiah
Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar,
diskusi. Lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah dapat
muncul berbagai permasalahan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
3) Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure yang
dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh
pemegang otoritas tersebut dapat dijadikan sumber masalah. Pemegang otoritas di
sini dapat bersifat formal dan non formal.
4) Observasi (Pengamatan)
Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan
ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka
waktu yang cukup lama, dapat melahirkan suatu masalah. Contoh : Seorang
pendidik menemukan masalah dengan melihat (mengamati) sikap dan perilaku
siswanya dalam proses belajar mengajar.
5) Wawancara dan Angket
Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di
lapangan dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat
tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket kepada masyarakat akan
dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang dirasakan masyarakat tersebut.
Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai studi awal untuk mengadakan penjajakan
tentang permasalahan yang ada di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya
permasalahan-permasalahan di masyarakat.
6) Pengalaman
Pengalaman dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Tetapi tidak semua
pengalaman yang dimiliki seseorang itu selalu positif, tetapi kadang-kadang
sebaliknya. Pengalaman seseorang baik yang diperolehya sendiri maupun dari
orang lain, dapat dijadikan sumber masalah yang dapat dijawab melalui
penelitian.
7) Intuisi
Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. masalah penelitian
tersebut muncul dalam pikiran manusia pada saat-saat yang tidak terencanakan

2.4 HAL-HAL YANG HARUS ADA DALAM PENYULUHAN


a. Memberikan pengetahuan betapa pentingnya kesehatan
Biasanya pada penyuluhan kesehatan para warga pedesaan tersebut di berikan
pengetahuan pengetahuan yang dapat menyadarkan mereka akan pentingnya
kesehatan. Sehingga mereka dapat menyadari dan melakukan hal hal yang berkaitann
dengan kepentingan kesehatan mereka.
b. Di berikan pemeriksaan kesehatan secara gratis
Ada sebuah alasan yang begitu miris ketika masyarakat pedesaan di tanya mengenai
kesehatan. Mereka memberikan alasan lantaran perekonomian yang kurang
mencukupi maka mereka tidak dapat selalu menjaga kesehatannya melalui konsultasi
ke dokter. Oleh sebab itu masyarakat biasanya akan di berikan pemeriksaan
kesehatan secara gratis untuk menarik perhatian mereka, dan tentunya agar mereka
mau mempedulikan kesehatan mereka.
c. Mengadakan pembersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan merupakan salah saru hal yang penting untuk menjaga
kesehatan seseorang oleh sebab itu biasanya pada penyuluan kesehatan warga akan di
minta untuk membersihkan lingkungan sekitarnya secara berotong royong. Dan
setelah membersihkannya secara bergotong royong maka mereka d minta untuk
selalu  menjaga kebersihan lingkungannya, karena dengan lingkungan yang bersih
maka wargapun akan terhindar dari beberapa jenis bibit penyakit yang menyukai
tempat tepat kotor.
d. Memberikan obat dan vitamin gratis
Di penyuluhan kesehatan biasanya para warga akan di berikan obat dan vitamin secara
gratis. Hal tersebut di lakuka sebagai bentuk wujut kepedulian terhadapa warga
sekitar.

2.5 METODE –METODE DALAM PENYULUHAN


Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah
( Notoatmodjo, 2002 ) :
a.Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan
secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang
kesehatan.
b. Metode Diskusi Kelompok
Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik
pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang
telah ditunjuk.
c) Metode Curah Pendapat
Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua
kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing – masing peserta, dan
evaluasi atas pendapat – pendapat tadi dilakukan kemudian.
d) Metode Panel
Adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang
sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
e) Metode Bermain peran
Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan,
dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
f) Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang
telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu
tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok
yang tidak terlalu besar jumlahnya.
g) Metode Simposium
Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang
berlebihan tetapi saling berhubungan erat.
h) Metode Seminar
Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah
dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya
A. SATUAN ACARA PENYULUHAN
2.4 TAHAP PENDAHULUAN
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian
materi yang akan diusulkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat tentang
materi yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfat materi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah
diketahui masyarakat, serta tujuan yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.

2.5 TAHAP PENYAJIAN


Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu
pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut:
a. Uraian ( explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti
penggunaan grafik gambar, benda sebenarnya ( realita), moldel dan demonstrasi
gerak
b. Contoh dan non contoh yang praktisi serta konkret dari uraian konsep
c. Latihan merupakan pratik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang
sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu
kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini

2.6 TAHAP PENUTUP


Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3
kegiatan, yaitu :
a. Pelaksanaan ter hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan
b. Umpan balik (feed back) yang berupa informasi atau hasil ter
c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus di lakukan atau dipelajari
peserta penyuluhan

2.7 EVALUASI
Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta
penyuluhan cara melaksanakan pengajaran.
a. Karangan (essay test)
b. Tes objektif
c. Tes kinerja (performance test)

Anda mungkin juga menyukai