“METODE PENILITIAN”
DOSEN PENGAMPU:
Dr.Musnaini.,SE.,MM
Disusun Oleh :
PEPI GUSTIANI
19103161201129
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRODI MANAJEMEN
JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pengolahan dan Analisis Data dengan Statistik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Musnaini S.E., MM selaku dosen Mata
kuliah Metodologi Penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan makalah yang telah di buat untuk
makalah yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya.
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 5
BAB 11
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
A. Analisis Data ................................................................................................................... 6
B. Jenis-Jenis Data .............................................................................................................. 6
C. Teknik Analisis Data ...................................................................................................... 7
D. Editing ............................................................................................................................. 7
E. Coding.............................................................................................................................. 8
F. Tabulating data............................................................................................................... 8
G. Analisi data dengan statistic Parametrik no parametrik ........................................... 9
BAB III
PENUTUP............................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara Analisis Data
2. Apa Saja Jenis-jenis Data
3. Bagaimana Teknik Analisis Data
4. Apa itu Editing
5. Apa itu Coding
6. Apa itu Tabulating Data
7. Bagaimana Analisis Data dengan Statictic Parametrik Non Parametrik
4
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang di ambil maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mendiskripsikan cara Analisis Data
2. Untuk mendeskripsikan Jenis-jenis Data
3. Untuk mendeskripsikan Teknik Analisis Data
4. Untuk Mengetahui tentang Editing
5. Untuk Mengetahui Coding
6. Untung Mengetahui Tabulating Data
7. Untuk Menganalisis data dengan statistic Parametrik non parametrik
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
atau peninggalan. Untuk memperoleh arti dari data semacam ini melalui interpretasi data,
digunakan teknik analisis data kualitatif, seperti yang telah diuraikan.
2. Data bermuatan kuantitatif
Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari
jumlah suatu penggabungan atau pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh
dari jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti
ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap
angket atau wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran
adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor
skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya.
D. Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh peneliti sendiri
melalui proses wawancara kepada responden penelitian (Setiadi, 2013). Peneliti memeriksa
7
daftar pertanyaan yang telah terisi antara lain kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, dan
relevansi jawaban dari responden.
E. Coding
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden ke dalam bentuk
angka / bilangan. Pengklasifikasian dilakukan peneliti dengan cara memberi tanda atau kode
berbentuk angka pada masing-masing jawaban (Setiadi, 2013). Kuisioner ini digunakan untuk
mengukur penilaian ibuterhadap pemberian dukungan dari suami terhadap ibu terkait
pemberian ASI eksklusif .Dalam kuisioner ini menggunakan pilihan jawaban dalam bentuk
likert dengan memberi bobot pada setiap jawabannya. Jenis pernyataan dalam kuisioner ini
terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif atau pertanyaan mendukung
(favourable), nilai jawaban tidak pernah = 1, jarang = 2, kadang-kadang = 3 sering = 4, selalu
= 5. Sedangkan untuk pertanyaan negatif (unfavourable), yaitu : selalu = 1, sering = 2,
kadangkadang = 3, jarang = 4, tidak pernah = 5. Kuesioner ini dikembangkan oleh peneliti
berdasarkan dengan teori Marcer mengenai pencapaian peran ibu. Semua hasil penilaian
tersebut kemudian dikategorikan menjadi tiga yaitu dukungan baik, dukungan cukup, dan
dukungan kurang.
F. Tabulasi
Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengancara tertentu.
Tabulasi juga dapat digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif variabel-variabel yang
diteliti. G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut:
8
Perempuan diberi kode 02.
Tingkat pendidikan : Sekolah dasar diberi kode 1, Sekolah menengah pertama
diberi kode 2 , Sekolah menengah atas diberi kode 3, Perguruan tinggi diberi kode
4
Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokan dan diberi kode atas
:1.Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 12.Mengikuti antara 1 s.d 9 kali, diberi
kode 23.Tidak pernah mengikuti penataran diberi kode 0 Mengubah jenis data,
disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan digunakan
yaitu, memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengelolaan data jika
akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode
pada semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam
codingsheet (coding form, dalam kolom beberapa baris keberapa. Apabila akan
dilanjutkan sampai kepada petunjuk penempatan setiap variabel pada
15kartu kolom (punc cord). Contoh pedoman pengkodean untuk penelitian tentang
buku catatan murid adalah sebagai berikut :
9
hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan
statistik (data yang diperoleh dari sampel). Statistik nonparametris tidak menguji parameter
populasi, tetapi menguji distribusi.Penggunaan statistik parametris dan non parametris
tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik non parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Dalam tabel terlihat bahwa
statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, dan non parametris
digunakan untuk data nominal dan ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian
kuantitatif yang menggunakan statistik, ada dua halutama yang harus diperhatikan yaitu macam
data dan bentuk hipotesis yang diajukan.
10
a) HO : tidak ada perbedaan rata-rata antara kedua kelompok pekerja tersebut.
b) H1 : ada perbedaan rata-rata antara kedua kelompok pekerja tersebut.Hipotesis
statistik :a). H0 : ¼ 1 = ¼ 2b). H1 : ¼ 1. ¼ 2
rumus untuk sampel bebas
✓ H0 : ¼ 1=¼ 2
✓ H1 : ¼ 1. ¼ 2
Dimana :
X1= pengukuran karakteristik kelompok 1
X2= pengukuran karakteristik kelompok 2
H0 diuji dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
x1 dan x2 = rata-rata sampel kelompok 1 dan 2
S12 dan S22= varian rata-rata/estimasi varian populasi S2
n1 dan n2 = ukuran sampel kelompok 1 dan 2
Rumus untuk sampel tergantung :
a) Hipotesis statistik
• H0 : π1 - π2 = 0
• H1 : π1+π2 = 0
b) Mencari t tabel
• Hitung DF = (jumlah pasangan-1) atau 10-1=9
• Tentukan α sebesar 0.05
• T tabel : 2,262c.
11
Contoh :Perusahaan iklan ingin mengetahui jenis iklan apa yang paling disukaiyang
ditayangkan di televisi dan radio dan apakah ada korelasi atauhubungan antara iklan di
televisi dan di radio.
Chi Square Kegunaan : untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel
bebas dengan variabel tergantung, syarat untuk menggunakan Chi Squaremaka data harus
berskala nominal. Contoh kasus :Sebuah perusahaan baju wanita ingin melakukan
penelitian mengenai hubungan antara kontra suara dan keputusan membeli baju. Kita
akanmencari apakah ada hubungan atau tidak antara variabel kontras warna dengan
keputusan membeli baju.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Dalam rangka analisisdan interpretasi data,
perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat
digolongkan kedalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif.
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data
kualitatif yaitu teknik data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliput istatistik
deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametri.
Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian, selama penelitian, dan sesudah
penelitian yang meliputi analisis sebelum dilapangan, teknik analisis selama dilapangan model
Miles dan Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.
Secara garis besar, analisis data meliputi 3 langkah, yaitu : Editing, Coding & tabulasi,
serta penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Penafsiran data sangat penting
kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti
sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/43302839/MAKALAH_Analisis_Data_Menggunakan_Statistik_Mak
alah_ini_disusun_untuk_memenuhi_tugas_mata_kuliah_Statistika_Dasar_
http://repository.upi.edu/15625/5/Ta_JKR_1206270_Chapter3.pdf
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.Yogyakarta : Graha Ilmu
14
MAKALAH
” Metode Pengumpulan Data Baik Kualitatif Maupun Kuantitatif”
Dosen Pengampu :
Dr. Musnaini S.E., MM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
NAMA ANGGOTA :
1. Monica Puspa Sari (19103161201148)
2. Nabila Salsabila (19103161201151)
3. Pepi Gustiani (19103161201129)
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Metode Pengumpulan Data Baik Kualitatif Maupun
Kuantitatif" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Musnaini S.E., MM selaku dosen Mata
kuliah Metodologi Penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan makalah yang telah di buat untuk
makalah yang akan datang. Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tujuan setiap ilmu ialah mengumpulkan pengetahuan secara sistematis yang dapat diteliti
kembali kebenarannya. Hal ini dapat dicapai melalui observasi, eksperimen dan pemikiran.
Dalam pemikiran sudah dicakup pula kritik dan imajinasi. Oleh karena itu, untuk
mengembangkan ilmu dan agar diperoleh informasi yang objektif, akurat, dan lengkap maka
diperlukan suatu penelitian.
Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengisi kekosongan dalam pengetahuan.
Cara untuk melakukan penelitian yang sederhana atau yang memerlukan banyak peralatan
laboratorium pada dasarnya sama. Jika pekerjaan penelitian tidak dilakukan dengan cara yang
lazim, maka pekerjaan tersebut hanya dapat digolongkan sebagai suatu cerita populer atau berita
saja.
Pada dasarnya titik awal penelitian diawali dengan timbulnya suatu pertanyaan dalam diri
kita mengenai keadaan dan persoalan yang terjadi di sekitar kita. Keinginan untuk lebih
mengetahui keadaan dan persoalan di sekitar kita itu, mendorong kita untuk melakukan suatu
penelitian. Buku-buku dalam perpustakaan dan laboratorium yang baik merupakan pembantu
yang mutlak dalam melakukan penelitian.
Pada dasarnya suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui
langkah-langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, melakukan verifikasi data, dan
menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat, dan lengkap.
Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut menjadi informasi karena
tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu untuk memperoleh
data diperlukan metode atau pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan
dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara,
pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
1
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang
diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan
instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :
1. Apa yang dimaksud metode pengumpulan data?
2. Bagaimana metode pengumpulan data kuantitatif?
3. Bagaimana metode pengumpulan data kualitatif?
B. Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud metode pengumpulan data
2. Untuk mengetahui bagaimana metode pengumpulan data kuantitatif
3. Untuk mengetahui bagaimana metode pengumpulan data kualitatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam
prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai
proses yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya
mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian
(untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif).
Dan data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam
mengambil kesimpulan, data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang
dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik.
Metode pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian, apakah
kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dikenal teknik pengumpulan data: observasi,
focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indent interview), dan studi kasus (case
study). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: angket
(questionnaire), wawancara, dan dokumentasi.
4
wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua- duanya dilakukan.
Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.
a.Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi
dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010:
50). Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa
tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan
kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang
diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda
pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan
tepat oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk
menggambarkan satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara.
Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan
dalam melakukan wawancara, yaitu:
1. The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan penelitian yang sebenarnya untuk
membantu dalam merencanakan pengambilan data. Hal- hal yang perlu diketahui untuk
menunjang pelaksanaan pengambilan data meliputi tempat pengambilan data, waktu dan
lamanya wawancara, serta biaya yang dibutuhkan.
2. The actors, mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan. Di dalamnya termasuk
situasi yang lebih disukai partisipan, kalimat pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap
peneliti dalam melakukan pendekatan.
3. The events, menyusun protokol wawancara. Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara,
yakni:
5
➢ wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali informasi secara
mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab
secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya
hidup, dan dilakukan berkali-kali.
➢ wawancara terarah (guided interview) di mana peneliti menanyakan kepada informan hal-
hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara
terarah memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan
pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih
memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan,
sehingga suasana terasa kaku.
b.Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan
dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh
informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas,
kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi
dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab
pertanyaan penelitian (Guba dan Lincoln, 1981: 191- 193).
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi yag dapat dilakukan
pada penelitian kualitatif, yaitu:
1) Observasi partisipasi
Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
6
2) Observasi tidak terstruktur
Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman
observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan
yang terjadi di lapangan
3) Observasi kelompok.
Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti
terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi,
intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan
kualitas perilaku.
c.Dokumen
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Sejumlah besar fakta dan
data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya.
Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti
untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter
terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,
memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan
di website, dan lain-lain.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih dapat
dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat
kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Tetapi perlu disadari bahwa tidak setiap dokumen
memiliki kredibilitas yang tinggi. Seperti conoth banyak foto yang tidak mencerminkan aslinya,
karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga, autobiografi yang ditulis untuk
dirinya sendiri sering subjektif.
7
d.Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat (Focus Group
Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi
untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok
peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada matapelajaran bahasa
Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka
dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji
sebuah isu diharapkan akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.
8
• Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
• Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.
• Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya
adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si peneliti.
• Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan
dengan tatap muka maupun lewat telepon.
1) Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh
karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama,
dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk
wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder,
gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar.
9
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar,
2008: 77).
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan
kuisioner/angket yaitu sebagai berikut:
• Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan
bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat
pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya
mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
• Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan
dengan kemampuan berbahasa responden.
• Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau
tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat
menggunakan kalimat positif dan negatif.
• Pertanyaan tidak mendua
• Tidak menanyakan yang sudah lupa
• Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada jawaban
yang baik saja atau yang jelek saja.
• Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga
akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
• Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke
hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.
1. Observasi
Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format
atau blangko pengamatan sebagai instrumen
10
pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku
yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data
observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian
mengadakan penilaian kepada skala bertingkat. Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi,
bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau
tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229).
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi
observasi partisipan maupun observasi non participant.
1. Observasi Patisipan (observasi Berperan Serta)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari dengan orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan penelitian,
peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya. Dengan ini, maka data akan diperoleh dengan lebih lengkap , tajam, dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat
independent. Peneliti mencatat, menganalisa dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan
tentang prilaku masyarakat. Dalam observasi non participant ini peneliti tidak akan
mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai
di balik prilaku yang tampak, terucapkan, dan yang tertulis.
11
tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi
hanya rambu-rambu pengamatan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Metode
pengumpulan data yang diperlukan adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat,
sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan
metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara
sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan
peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi
lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data
ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan
kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang
menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif.
B. Saran
Sebelum masing-masing teknik pengumpulan data diuraikan secara rinci, perlu
ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti adalah
alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi apa,
dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang
memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya dilakukan. Pilihan teknik
sangat tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.
13
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif). Jakarta:
Gaung Persada Group
Sanafiah Faisal. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: YA3 Suharsimi
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: ALFABETA. 2012 (cet. 15)
14