Anda di halaman 1dari 4

Nama : Defri Verell Patrick Rori

Nim : 20063005

Tugas Anatomi Terapan & Biomekanik


1. Tulislah Nama2 Otot - Otot yg ada di punggung ( Origo, Insertio, Inervasinya dan Fungsi)

2. Tulislah Nama2 Otot - otot Pernapasan (Origo, Insertio, inervasinya dan Fungsinya)

3. Gait Analysis dan Penjelasannya?

4. Keseimbangan Postural dan Penjelasannya?

I. Otot-Otot Punggung
 M. Trapezius

Origo : Lapisan kulit sebelah belakang, Prosesus spinosus vertebrae dan Tendon di daerah
prosesus spinosus vertebrae torakalis

Insersio : Bagian akromialis klavikula, Spina scapula sebelah cranial, dan sebagian sisi kaudal

Inervasi : Nervus asesorius ( N. XI ) cabang dari pleksus servikalis.

Fungsi : Bagian Superior: elevasi , Bagian Middle: retraksi  dan Bagian Inferior: depresi

 M. Latissimus Dorsi

Origo : Prosesus spinosus dari ke-enam, vertebra torakalis, Vertebra lumbalis dan Fasies dorsalis
os sacrum.

 Insersio : Tendon datar yang mengelilingi M. Teres mayor pada Crista tuberkuli minoris humeri.

Inervasi : Nervus pleksus brakialis

Fungsi : Menarik shoulder ke medial inferior dan Mengangkat kosta ke atas.

 M. Romboideus Minor

Origo : Bagian bawah ligamentum nuchae dan Processus spinosus VC6 dan VTh1

Insersio : Spine scapula

Inervasi : Nervus VC5 dorsal scapular

Fungsi :  Adduksi scapula dan Down ward rotasi scapula

 M. Romboideus Major

Origo : Procussus spinosus VTh 2 – 5

Insersio : Tendon arah dari spine scapula bagian inferior.

Inervasi : Nervus VC5 dorsal scapular.

Fungsi :Adduksi scapula dan Down ward rotasi scapula


II. Otot-Otot Pernapasan
 otot intercostalis

origo : perbatasan infero-posterior setiap tulang rusik(atas?

Insertio : perbatasan supero posterior tulang rusuk (bawah)

Inerfasi : N.intercostal

Fungsi : adduksi tulang rusuk atas ke tulang rusuk bawah dan mempersempit cela intercostal,
mengurangi volum torax oleh karena otot ini lewakili atot ekspirasi

 otot diafragma

origo : septum transversum, lipatan pleuroperitonealis, dinding tubuh

inervasi : saraf prenikus dan intercostalis bawah

fungsi : berkontraksi, folume pad rongga dada membesar dan udara masuk ke paru". sementra
ketika diafragma berelaksasi folum paru" mengecil dan menghembuskan udara

 otot sternocleidomastoideus

origo : tulang dadahulu dan tulang selangka bagian medial

insertio : proses mastoid dan tulang prlipis(temporal),-nucal superior

inervasi : motorik =n.aksesorius tulang belakang sensorik = pleksus servikalis propriosepsi =


ramus ventral c2 dan c3

fungsi : rotasi serviks kontalateral, fleksi serviks, ipsilateral bilateral: fleksi serviks, elevasi
sternum, dan membantu dalam proses menghirup nafas secara sadar

 otot serratus

origo : permukaan luar 8 tulang rusuk atas

insertio : permukaan anterior pinggir medial scapula. sebagian besar pada angulus inferior
scapula.

Inervasi : n.nervus thoracalis longus yang berasal dari cabang c5,c6, dan c7 dari plexus brachialis

Fungsi : untuk menarik scapula ke arah depan dinding dada. karena bagian angulus inferior
scapula ikut trrtarik dan otot ini dapat memutar scapula ke lateral dan depan

 otot scelanus

origo : vertebra serviks ( c2-c7)

insertio : iga 1 dan 2

inervasi : serviks (ce-c8)

fungsi : mengangkat tulang rusuk pertama dan menekuk leher kesisi yang sama dengan otot
akting

 M. Rectus Abdominis
Origo : Puncak Kemaluan (otot perut)

Insertio : tulang rawan kosta tulang rusuk 5-7 Proses xifoid tulang dada. –Inervasi:secara
segmental oleh saraf thoraco-abdominal (T7 ke T11) dan subkostal (T12)

Fungsi : Rektus abdominis membantu pernapasan dan memainkan peran penting dalam
pernapasan saat menghembuskan napas dengan paksa, seperti yang terlihat setelah berolahraga
serta dalam kondisi sulit untuk menghembuskan napas seperti emfisema

III. Gait Analysis


Berjalan adalah berpindahnya tubuh dari satu titik ke titik berikutnya dengan cara
menggunakan kedua tungkai (bipedal : posisi tubuh selalu tegak selama proses berlangsung).
Pola repetisi daripada penumpuan berat badan dari satu tungkai ke tungkai yang lain dengan
heel-toe striding adalah fenomena yang membedakan manusia dengan hominids yang lebih
primmitif (Napier, 1967). Berjalan merupakan suatu rangkaian dari gait cycle, dimana satu gait
cycle dikenal dengan
sebutan langkah (stride). Blaya (2000), mendefinisikan single gait cycle sebagai suatu
periode dimana salah satu kaki mengenai landasan (ground), mengayun dan kaki tersebut
kembali mengenai landasan. Siklus gait terdiri dari dua bagian, yaitu berdiri (stance) dimana kaki
mengenai landasan
dan bagian mengayun (swing) dimana kaki tidak mengenai landasan. Tahapan fase yang
terjadi pada gait cycle (Swilling, 2005), adalah initial contact, loading response, midstance,
terminal stance, pre swing, initial swing, mid swing, dan terminal swing. Gait cycle terdiri dari 2
periode, yaitu periode berdiri (stance) dimana anggota badan (kaki)
mengenai landasan, dan periode mengayun (swing) dimana anggota badan tidak
mengenai landasan. Gait cycle dibagi kedalam delapan fase yang memiliki tiga tugas fungsional
anggota tubuh tersebut : weight acceptance (WA), single limb support (SLS), dan limb
advancement (LA). Weight acceptance yaitu tugas fungsional anggota badan dalam menerima
beban badan keseluruhan pada saat berjalan, melakukan penyerapan goncangan saat berjalan
dari gaya jatuh bebas tubuh, stabilisasi awal dalam periode berdiri dan memelihara momentum
forward progression.
Tugas tersebut terdiri dari 2 fase pada gait cycle, yaitu initial contact/heel strike (HS) dan
loading response/foot flat(FF). Periode berdiri diikuti dengan pendukung anggota tubuh tunggal
( single limb support/SLS), terdiri dari fase midstance dan fase terminal stance. Selama
melakukan tugas weight acceptance, anggota badan berdiri dengan tanggung jawab total untuk
menahan berat tubuh sementara anggota tubuh lainnya berada pada periode mengayun. Tugas
fungsional ketiga yaitu limb advancement, dimana terdapat empat fase yang berperan pada limb
advancement: terminal stance, preswing, initial swing, midswing,dan terminal swing. LA dimulai
pada akhir periode berdiri, dimana selama fase tersebut anggota bdan melakukan advancement
untuk mempersiapkan fase berikutnya. Fasepreswing melakukan sekaligus dua tugas, yaitu tugas
fungsional sigle limb support danlimb advancement (Blaya, 2000).

IV. Keseimbangan postural (balance/ Stability)


Didefinisikan sebagai kemampuan tubuh untuk memelihara pusat dari massa tubuh
dengan batasan stabilitas yang ditentukan dengan dasar penyangga. Batasan stabilitas adalah
tempat pada suatu ruang dimana tubuh dapat menjaga posisi tanpa berubah dari dasar
penyangga. Batasan ini dapat berubah sesuai dengan tugas, biomekanik secara individual dan
aspek lingkungan. Keseimbangan berdiri diartikan sebagai kemampuan untuk berdiri tanpa
bantuan, tanpa terjatuh atau merubah dasar penyangga atau menggunakan tangan (Speechley,
1990 dalam Suhartono, 2005).
Menurut Pujiastuti (2003), jenis keseimbangan postural dapat dibagi menjadi :
a. Keseimbangan Statik
Keseimbangan statik merupakan suatu keadaaan dimana seseorang dapat memelihara
keseimbangan tubuhnya pada suatu posisi tertentu selama jangka waktu tertentu, misalnya
berdiri.
b. Keseimbangan Dinamik
Keseimbangan dinamik adalah pemeliharaan keseimbangan pada saat tubuh melakukan gerakan
atau saat berdiri di atas landasan yang bergerak (dynamic standing) yang akan menempatkannya
dalam kondisi yang tidak stabil. Dan pada keadaan ini kebutuhan akan kontrol keseimbangan

Anda mungkin juga menyukai