ABSTRACT
Milk is one of the foodstuffs derived from animals or white liquid from the udders of cows
or goats. Consuming milk has good properties for human health. Even so, people must be careful
in consuming food or drinks derived from animals, because these foods or drinks may become
vectors of zoonotic diseases. For this reason, it is necessary to carry out physical and chemical
tests on milk. Physical tests of milk include checking the color, taste, aroma/smell of milk,
cleanliness of milk and specific gravity. Then the milk chemistry test is to do the alcohol test, test
the degree of acidity (pH) and methylene blue reductase test. The results obtained in this practicum
on the physical test of milk are the color of the milk is white and not translucent, has a slightly
sweet taste, no impurities are found in the milk and the aroma of creamy milk. While the results
of the chemical examination of milk with the alcohol test were no lumps were found in the milk,
the pH or acidity of the milk was 5.6 and the methylene blue reductase test was classified in class
II because bacteria can change the entire color of milk within 4 hours.
Keywords: milk, quality of milk
ABSTRAK
Susu adalah salah satu bahan pangan yang berasal dari hewan atau cairan berwarna putih
dari ambing sapi atau kambing. Mengkonsumsi susu memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan
manusia. Meskipun begitu masyarakat harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan atau
minuman yang berasal dari hewan, karena bisa saja makanan atau minuman tersebut menjadi
vektor penyakitt zoonosis. Untuk itu perlu dilakukan uji fisik dan kimia pada susu. Uji fisik susu
antara lain pemeriksaan warna, rasa, aroma/bau susu, kebersihan susu dan berat jenis. Kemudian
uji kimia susu adalah dengan melakukan uji alkohol, uji derajat keasaman ( pH) dan uji reduktase
methilen blue. Hasil yang didapat dalam praktikum ini pada uji fisik susu adalah warna susu putih
dan tidak tembus cahaya, memiliki rasa yang sedikit manis, tidak ditemukan kotoran pada susu
dan aroma susu creamy. Sedangkan hasil pemeriksaan kimia susu dengan uji alkhol adalah tidak
ditemukan gumpalan pada susu, pH atau derajat keasaman susu sebesar 5,6 dan uji reduktase
methilen blue digolongan dalam kelas II karena bakteri dapat merubah seluruh warna susu dalam
kurun waktu 4 jam
Kata-kata kunci: susu, kualitas susu
PENDAHULUAN atau daerah masing-masing. Di indonesia
Pangan adalah salah satu kebutuhan standar lemak menueur Codex adalah 2,75%
pokok dalam kehidupan sehari-hari selain dan BKTL 8% sedangkan Direktorat Gizi
kebutuhan sandang dan papan. Terdapat 2 Depkes RI menyatakan nilai kadar lemak susu
faktor dalam pemenuhan gizi manusia yaitu 3,5%, (Alang et al., 2020).
dengan arti lain makanan harus tersedia dalam Purwantiningsih (2019), susu merupakan
jumlah yang cukup dan aman untuk salah satu makanan yang sangat dibutuhkan
Susu segar merupakan cairan yang zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena
berasal dari ambing sapi atau kambing yang itu susu harus memiliki kualitas yang baik.
bersih dan juga sehat. Susu segar adalah susu Kualitas susu yang baik dtandai
yang diperoleh dengan cara pemerahan yang dengan beberapa kriteria seperti bau, rasa dan
tepat, tidak dikurangi atau ditambahi sesuatau warna. Aroma atau bau susu yang baik adalah
atau apapun pada kandungan susu tersebut yang tidak mengandung bau kandang atau
serta belum mendapatkan perlakuan apapun sapi, rasa susu yang creamy. Kemudian rasa
baik didinginkan atau dipanaskan (Maharani susu, rasa susu yang sesuai standar yaitu
et al., 2020). creamy, manis dan sedikit asin dan warna susu
Codex susu adalah daftar satuan yang yang baik adalah yang berwarna putih
harus dipenuhi air susu sebagai bahan pangan. kekuning-kuningan (Fawaid, 2020).
Codex susu sudah di sepakati oleh ahli gizi Pengujian fisik susu selain melalui warna,
dan kesehatan sedunia, daftar ini memiliki aroma, dan rasa juga ada berberapa uji fisik
ketentuan-ketentuan tersendiri di setiap negara susu lainnya seperti pada penelitian yang
dilakukan oleh (Tefa, Sio and dilakukan bahan yang digunakan adalah susu
Purwantiningsih, 2019), pada penelitian ini cair 200 ml, Alkohol 70%, methilen blue,
mereka melakukan uji fisik susu dengan paraffin liquidum, PP 2% (0.5 gr dilarutkan
mengukur berat jenis susu, berdasarkan dalam alkohol 70% sampai volume 25 ml) dan
standar minimum berta jenis yang ditetapkan 0.25 NaOH (1 gr NaOH dilarutkan dalam
SNI sebesar 1.0270. Sehingga pada praktikum Aquades sampai 100 ml) sedangkan alat yang
uji fisik susu dilakukan pengukuran digunakan dalam praktikum ini adalah tabung
berdasarkan warna, aroma, rasa, berat jenis reaksi, laktodensimeter, pipet ukur, sendok,
Sedangkan uji pemeriksaan kimia susu Cara kerja uji fisik susu meliputi :
reduktase methilen blue, uji alkohol dan uji pH ml kedalam tabung reaksi
c. Jika tidak berbau atau berbau Cara Kerja uji kimia susu meliputi :
di kapas reaksi
b. Tambahkan susu sampai batas Laboratorium Entomologi pada uji fisik susu
c. Tutup tabung dengan sumbat putih dan tidak tembus cahaya, berdasarkan
merata, sampai waran biru Berdasarkan aroma atau bau susu yang kami
tersebar merata uji tidak memiliki bau sapi atau kambing hal
e. Tambahkan 10 tetes Paraffin ini juga sesuai dengan ciri-ciri aroma/bau susu
f. Masukkan tabung ke penagas memiliki rasa yang sedikit manis serta tidak
air (370C) selama 4-4,5 jam ditemukan kotoran didalam susu tersebut. Dan
g. Amati per setengah jam, catat berdasarkan berat jenis susu yang diuji yaitu
waktu hingga susu berubah 1,0364 > Codex susu. Berdasarkan penelitian
warna biru menjadi putih. (Satria, Erina and Winarso, 2020) Berat jenis
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kimia Susu oleh susu (Pramesthi and Hari, 2015).
No Pemeriksaan Hasil
1 Derajat 5,2 (Asam) Hasil pengujian uji kimia susu selain
Keasaman (pH)
2 Uji Alkohol Tidak ditemukan uji pH adalah uji alkohol, berdasarkan hasil
gumpalan
3 Uji Reduktase Digolongkan yang didapatkan dalam praktikum diketahui
kedalam kelas 2
(warna susu bahwa tidak diemukan gumpalan/perpecahan
dalam susu tersebut. Yang berarti susu perubahan warna secara keseluruhan dalam
tersebut belum menunjukkan adanya tanda- kurun waktu 4 jam dan digolongan dalam
Roza, 2019), bahwa syarat susu yang baik Berdasarkan hasil praktikum uji fisik
adalah kondisi atau kualitas susu yang dan kimia susu, pada uji fisik susu diketahui
memenuhi Standar Nasional Indonesia 2011 bahwa susu yang diuji normal karena
yang diantaranya jika dilakukan uji alkohol berwarna putih dan tidak tembus cahaya, pada
hasilnya negatif atau tidak terjadi pemeriksaan rasa hasilnya normal karena
penggumpalan pada susu. memiliki rasa yang sedikit manis, pada uji
Pemeriksaan uji kimia susu yang kebersihan susu diketahui bahwa susu yang
terakhir adalah uji reduktase methilen blue. diuji bersih dan uji kebersihan susu memiliki
Tujuan dari dilakukakannya uji ini adalah hasil > Codex susu yaitu sebesar 1,0364.
untuk mengetahui dan atau memperkirakan Hasil uji kimia susu pada pemeriksaan
jumlah bakteri yang ada didalam sampel susu. derajat keasaman (pH) sebesar 5,2 (asam),
Waktu pengerjaan uji ini memakan kurang kemudian pada uji alkohol diketahui bahwa
lebih 6 jam. Semakin cepat terjadinya susu tersebut masih bagus karena tidak
perubahan waran susu maka semakin banyak ditemukan gumpalan, sedangkan pada uji
jumlah bakteri yang ada didalam susu dan methilen blue kualitas susu digolongkan
bahwa pengemasannya tidak dalam kondisi Salmonella Sp. Pada Susu Olahan Asal Kedai
yang rusak. Selain itu juga diharapkan ketika Susu Di Sekitar Permukiman Mahasiswa
kepada Ibu Rohmayanti, S.KM., M.PH. dan Science), 22(2), p. 168. doi:
Praktikum Kesehatan Masyarakat Veteriner Dyah, L., Arini, D. and Ifalahma, D. (2011)
karena sudah menyiapkan semua alat dan Fresh Cow ’ S From Cow Farm in Kalijambe
bahan yang akan digunakan pada saat Area Sragen Pemeriksaan Jumlah Total
Praktikum Uji Fisik dan Kimia Susu. Bakteri Pada Susu Sapi Segar Dari’, Journal
Alang, H. et al. (2020) ‘Karakteristik Nutrisi Peternak, Serta Kualitas Fisik dan
Mikroorganisme Susu Sapi Perah Di Satria, A. T., Erina, A. and Winarso, A.
Medowo, Kediri, Jawa Timur’, Jurnal (2020) ‘Profil Kualitas Susu Segar Di
Kesehatan Lingkungan, 12(1), p. 69. doi: Kecamatan Dau Kabupaten Malang’, Jurnal
Pramesthi, R. and Hari, T. (2015) ‘Total I. (2019) ‘Uji Kualitas Fisik Susu Sapi Friesh
bakteri dan ph susu segar sapi perah friesian Holland (Studi Kasus Peternakan Claretian
holstein di unit pelaksana teknis daerah dan Novisiat Benlutu Kabupaten TTS)’, Jas, 4(3),
10.25077/jpi.21.2.122-129.2019.