Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN BAHAN BERBAHAYA TAMBAHAN

(EXAMINATION OF ADDITIONAL HAZARDOUS INGREDIENTS)

Elin Nabella Junaini

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat


UPT. Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner
Universitas Ahmad Dahlan
Email : elin1800029387@webmail.uad.ac.id

ABSTRACT

Formalin is one of the dangerous ingredients that is not recommended to be added to food.
Formalin is often used by food traders, especially wet food because it is prone to damage and decay
or spoilage. In essence, formalin is a material that has the ability to kill bacteria, therefore
formaldehyde is often used as an ingredient for making antiseptics, floor cleaners, etc. In this
practicum, an additional hazardous substance, namely formalin, was tested on salted fish. The
results of the examination revealed that the salted fish tested contained very high formalin..

Keywords: Formalin, Salted fish

ABSTRAK
Formalin adalah salah satu bahan berbahaya yang tidak dianjurkan untuk ditambahkan
kedalam makanan. Formalin kerap digunakan oleh para pedagang makanan terutama makanan
basah karena rentan rusak dan mengalami pembusukan atau basi. Pada hakikatnya formalin adalah
bahan yang memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri oleh sebab itu formalin kerap kali
digunakan sebagai bahan pembuatan antiseptik, pembersih lantai dll. Pada praktikum ini,
dilakukan uji bahan berbahaya tambahan yaitu formalin pada ikan asin. Hasil dari pemeriksaan
diketahui bahwa ikan asin yang diuji mengandung formalin yang sangat tinggi.

Kata-kata kunci: Formalin, Ikan asin


PENDAHULUAN Menurut (FAO/WHO, 2017 dalam

pangan adalah salah satu kebutuhan Fermanto dan Sholahuddin (2020), Codex

pokok dalam kehidupan sehari-hari selain Alimnetarius menjelaskan bahwa food

kebutuhan sandang dan papan. Terdapat 2 Additive merupakan senyama yang tidak dapat

faktor dalam pemenuhan gizi manusia yaitu dikonsumsi sebagai makanan dan tidak

ketersediaan pangan dan ketahanan pangan, digunakan sebagai bahan baku utama dalam

dengan arti lain makanan harus tersedia dalam makanan tetapi sengaja ditambahkan dalam

jumlah yang cukup dan aman untuk proses pembuatan hingga proses

dikonsumsi (Sukmawati, 2018). pengangkutan makanan.

Berdasarkan ruang operasionalnya Tahu, ikan dan mie basah adalah bahan

bahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, makanan yang memiliki kandungan air yang

bahan makanan kering dan bahan makanan tinggi sehingga menyebabkan bahan makanan

kering. Bahan makanan kering adalah bahan tersebut mudah rusak, faktor utama kerusakan

makanan yang memiliki kandungan air lebih disebabkan oleh mikroorganisme.

sedikit yaitu sekitar 0.065, pada kondisi Penambahan formalin dalam bahan makanan

tersebut bakteri dan khamir tidak dapat basah selain dapat menghambat pertumbuhan

tumbuh kecuali beberapa jamur yangg mirkoorganisme juga keuntungan dari

pertumbuhannya membutuhkan kadar air yang penambahaan formalin murah dan mudah

sangat rendah. Sedangkan bahan makanan digunakan sehingga bahan makanan tersebut

basah adalah makanan yang cepat rusak dan lebih tahan lama. Disamping hal tersebut tidak

tidak bertahan lama seperti sayur, ikan, buah, terdapat 1 peraturan dan anjuran dari para ahli

daging dsb (Siadari, 2020). yang memperbolehkan penggunakan formalin


untuk mengawetkan makanan (Wardani and METODE PENELITIAN

Mulasari, 2016) Penelitian uji bahan tambahan

Formalin merupakan salah satu bahan berbahaya yang dilakukan pada hari rabu

yang penggunaannya dilarang pada makanan. tangga 08 Desember 2021 yang dilakukan di

formalin biasa digunakan sebagai antiseptik, Laboratorium Entomologi. Pada penelitian ini

desinfektan, deodoran serta digunakan untuk dilakukan uji bahan berbahaya formalin pada

mengawetkan mayit. Bahkan formalin 10 gr ikan asin yang sebelumnya sudah

dibanyak digunakan sebagai bahan untuk digerus dan ditambahkan 10 ml aquades

membunuh kuman sehingga dimanfaatkan menggunakan cawan porselin/mortir dan

sebagai pembersih lantai, kapal dan pakaian. Formaldehid test yang berfungsi untuk

Dan banyak kegunaan formalin lainnya yang menguji makanan yang mengandung

tidak berkaitan dengan makanan (Armayanti, formalin. Selain bahan juga terdapat alat yang

2020). digunakan dalam uji bahan tambahan

Ikan asin yang memiliki kandungan berbahaya yaitu pipet tetes untuk mengambil

formalin dapat diketahui pada ciri-ciri sebagai sampel cairan ikan asin dan 2 botol sampel.

berikut, bersih cerah, tidak berbau khas ikan Cara kerja uji bahan tambahan

asin, tidak dihinggapi lalat dan tidak rusak jika berbahaya dilakukan dengan menggerus 10 gr

pada suhu 250C. Sedangkan ikan asin yang ikan asin dan ditambahkan 10 ml aquades

tidak memiliki kandungan formalin dapat kemudian masukkan 5 ml cairan campuran

dilihat dengan warnanya yang sedikit ikan asin dan aquades ke setiap botol sampel,

kecoklatan dan tidak tahan lama (Vista Laia selanjutnya ditambahkan 10 tetes reages

and Grace Romatua Aruan, 2021). formaldehid test di salah satu botol sampel

yang telah diisi cairan ikan asin dan aquades


campur hingga sarat dan amati apakah Gambar 2. Hasil Pengujian Ikan Asin
Menggunakan Formaldehid
terdapat perubahan warna pada botol sampel

yang telah di tambahkan formaldehide.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah melakukan uji bahan tambahan

berbahaya dan ditunggu beberapa saat terlihat

terdapat perubahan warna sampel pada botol


Berdasarkan gambar dapat diketahui
sampel yang sebelumnya di tambahkan
bahwa ikan asin yang diuji mengandung
formaldehid. Perubahan warna dari abu-abu
formalin dengan kadar formalin yang cukup
keruh menjadi ungu pekat, yang mana kertas
tinggi, hal ini dibuktikan bahwa warna cairan
indikator formalin paling tinggi berwarna
pada botol sampel yang diuji melebih warna
merah ke unguan.
pada kertas indikator, sehingga perlu
Gambar 1. Penimbangan Ikan Asin
dilakukan pengujian formalin yang lebih

mendalam lagi.

Hal ini terbukti seperti penjelasan

diatas, dikatakan bahwa ikan asin yang

mengandung formalin cenderung berwarna

putih bersih. Berdasarkan hal tersebut maka

dapat dilakukan tindakan pencegahan

sehingga berhati-hati ketika akan membeli

ikan asin di pasar.


Mengkonsumsi formalin secara terus diuji mengandung formaling yang sangat

menerus dapat menimbulkan dampak negatif tinggi. Hal ini berdasarkan perubahan warna

bagi kesehatan yaitu infeksi saluran pada cairan uji menjadi ungu pekat sedangkan

pernapasan, infeksi saluran pencernaan, sakit kertas indikator formalin hanya menunjukkan

kepala, kejang-kejang, tidak sadar hingga hingga warna orange ke merahan.

koma. Selain itu juga dapat menyebabkan

kerusakan pada bagian hati, jantung, otak, SARAN

limpa bahkan dapat menyebabkan kematian Bagi masyarakat UAD untuk berhati-

(Vista Laia and Grace Romatua Aruan, 2021). hati ketika membeli bahan pangan terutama

Menurut peneliti terjadinya bahan pangan basah yang mengandung

penambahan formalin pada bahan pangan formalin. Sebelum membeli bahan pangan di

selain dapat mengawetkan bahan pangan juga pasar sebaiknya mempelajari atau mengetahui

disebabkan karena kurangnya pengawasan ciri-ciri bahan pangan yang mengandung

dari Dinsa Kesehatan Setempat serta tingkat formalin seperti pada ikan asin, ciri-ciri ikan

pengetahuan produsen ikan asin yang kurang asin yang mengandung formalin dapat dilihat

terkait akan bahaya yang ditimbulkan dari pada warnanya yang berwarna putih bersih

formalin jika dikonsumsi secara terus sedangkan dari segi bau ikan asin yang

menerus. mengandung formalin tidak memiliki bau

khas ikan asin.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum uji bahan UCAPAN TERIMAKASIH

tambahan berbahaya menggunakan formalin Ucapan terimkasih saya haturkan

pada ikan asin, diketahui bahwa ikan asin yang kepada Ibu Rohmayanti, S.KM., M.PH. dan
Laboran serta Asisten yang bertugas pada saat Formaldehid (Formalin) Pada Daging Ayam

Praktikum Kesehatan Masyarakat Veteriner Di Kota Makassar’, Jurnal Galung Tropika,

yang dilakukan di Laboratorium Entomologi 7(2), p. 146. doi: 10.31850/jgt.v7i2.325.

karena sudah menyiapkan semua alat dan Vista Laia, M. and Grace Romatua Aruan, D.

bahan yang akan digunakan pada saat (2021) ‘IDENTIFIKASI FORMALIN PADA

Praktikum Uji Bahan Tambahan Berbahaya. BEBERAPA JENIS IKAN ASIN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE FEHLING A

DAFTAR PUSTAKA DAN FEHLING B DI PUSAT PASAR

Armayanti, S. (2020) Analisis Formalin Pada KOTA MEDAN TAHUN 2021’, Jurnal

Tahu Putih Yang Di Jual Di Pasar. Kimia Saintek dan Pendidikan, 5(1), pp. 31–

Fermanto, F. and Sholahuddin, M. A. (2020) 33.

‘Scientific studies of halal food additives for Wardani, R. I. and Mulasari, S. A. (2016)

consumption and good for health’, Journal of ‘Identifikasi Formalin Pada Ikan Asin Yang

Halal Product and Research, 3(2), p. 95. doi: Dijual Di Kawasan Pantai Teluk Penyu

10.20473/jhpr.vol.3-issue.2.95-105. Kabuapeten Cilcap’, Jurnal KESMAS, 10(1),

Siadari, S. F. (2020) Gambaran Sistem pp. 15–24.

Penyimpanan Bahan Makanan Kering dan

Basah di Instalasi Gizi Rumah Sakit X,

Gambaran Sistem Penyimpanan Bahan

Makanan Kering dan Basah di Instalasi Gizi

Rumah Sakit X. Available at:

http://repository.pkr.ac.id/1062/1/cover.pdf.

Sukmawati, S. (2018) ‘Analisis Senyawa

Anda mungkin juga menyukai