Catatan Pak Hendra 1
Catatan Pak Hendra 1
“Pekerjaan Balok”
Diajukan oleh :
Andi Setiawan
NIM 1850100041
LEMBAR KONSULTASI
TUGAS AKHIR
NAMA : Andi Setiawan
NIM : 1850100041
No. Tanggal Evaluasi Paraf
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan status yang sudah resmi menjadi UIN, maka pihak institusi
pun berinisiatif untuk menyediakan infrastruktur tempat tinggal untuk
mahasiswa atau asrama mahasiswa, yang mana nama untuk asrama tersebut
adalah Ma’had yang berasal dari bahasa arab dan jika diartikan ke dalam
bahasa indonesia adalah pondok atau asrama.
Dengan adanya Ma’had tersebut, tentunya membantu mahasiswa
maupun mahasiswi yang berasal dari luar kota ataupun mahasiswa lokal
agar tidak kesusahan mencari tempat tinggal yang tidak jauh dari kampus,
supaya dalam menjalankan aktifitas mahasiswa di dalam kampus atau di
sekitar kampus tidak terlalu jauh dalam perjalannnya.
KONSULTAN
PT. ASRI GRANADA MUDA
PERENCANAAN
3. Pekerjaan Lanscape
BOBOT PEKERJAAN 1. Pendidikan Ma’had IAIN Surakarta
WAKTU PELAKSANAAN 150 Hari (28 Juli 2021 s/d 24 Desember 2021)
MANAJEMEN PROYEK
Sebuah proyek diawali oleh adanya gagasan dan ide dari pihak
pengguna jasa (owner) yang kemudian dituangkan ke dalam pekerjaan
perencanaan dan direalisasikan menjadi suatu wujud fisik tiga dimensional.
Manajemen proyek yang diuraikan dalam bab ini adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan pengaturan pekerjaan, administrasi dalam rangka
mewujudkan suatu proses kegiatan yang optimal.
Suatu proyek biasanya ditandai oleh suatu hal yang kompleks dan
banyak sekali mengandung resiko dan permasalahan serta ketidakpastian
yang terlihat dalam pelaksanaannya. Semakin besar suatu proyek maka
semakin besar pula resiko dan tingkat ketidakpastiannya. Untuk mencapai
hasil maksimal sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, diperlukan
suatu sistem kerja terpadu.
Disiplin kerja dan adanya pembagian tanggung jawab yang jelas atau
dengan kata lain diperlukan adanya manajemen proyek yang tepat dan baik.
2. Perencanaan (Planning)
3. Pengorganisasian (Organizing)
5. Pengarahan (Directing)
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap sebelumnya. Jika tahap
penempatan staf sudah tepat dilakukan, tim harus diberi pengarahan atau
penjelasan tentang lingkup pekerjaan serta kapan pekerjaan itu harus
dimulai dan harus diselesaikan. Tugas utama kepala proyek adalah
memberikan perintah kepada stafnya untuk melakukan kegiatan tertentu
yang dapat dilakukan dalamwaktu berurutan atau bersamaan.Tahap
pengarahan dapat didefenisikan sebagai kegiatan mobilisasi sumber daya
yang dimiliki agar dapat bergerak secara satu kesatuan sesuai rencana yang
telah dibuat, termasuk didalamnya melakukan motivasi dan koordinasi
terhadap seluruh staf.
6. Pengawasan (Supervising)
7. Pengendalian (Controlling)
8. Koordinasi (Coordinating)
Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
yang membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005). Pemberi tugas
dalam surat perjanjian pemborongan adalah sebagai pihak pertama dan
dapat mengambil keputusan sepihak untuk mengambil alih pekerjaan yang
dilakukan, dengan cara menulis surat kepada kontraktor apabila terjadi
halhal diluar kontrak yang ditetapkan dalam undang-undang didalam Surat
Perjanjian Kerja (SPK). Pemberi tugas juga berwenang untuk
memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada kontraktor. Menurut
Ervianto (2005) tugas dan wewenang pemilik proyek adalah:
2. Konsultan Pengawas
Owner
4. Pelaksana (Contractor)
1) Pelaksanaan pekerjaan
5) Keadaan cuaca
4. Kemampuan finansial,
6. Ketrampilan operator.
1. Excavator
2. Dump Truck
Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi
dalam satu unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor
sehingga bisa menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara
langsung dan juga alat ini mampu melakukan beberapa hitungan (misal :
jarak datar, beda tinggi dan lain-lain) di dalam alat. Ketelitian dan
kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolith manual dan
meteran, terutama untuk pemetaan situasi.
Gambar 3.5 Total Station (TS)
6. Scaffolding
Scaffolding adalah alat yang terbuat dari besi berbentuk rangka. Alat
ini berfungsi untuk menyangga bekisting pada saat pengecoran plat lantai,
balok, dan tangga. Scaffolding dilengkapi dengan u-head jack yang dapat
diatur ketinggiannya. Bagian lainnya disebut joint pin untuk menyambung
dan jack base sebagai dasar pijakan dari main frame, cross frame sebagai
skoor penyangga scaffolding.
2. Semen/Portland Cement
5. Besi Tulangan
Kawat pengikat atau bendrat harus terbuat dari baja lunak dengan
diameter minimal 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak
bersepuh seng. Dalam penggunaannya disarankan untuk menggunakan
bendrat minimum rangkap 2 (dua).
Gambar 3.17 Kawat Pengikat (Bendrat)
7. Kerikil
10. Hebel
Balok adalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan meneruskan beban menuju elemen-
elemen kolom penopang. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat
horisontal bangunan akan beban - beban. Persyaratan balok menurut Pasal
9.3 PBI 1971.N.1-2 sebagai berikut :
a. Lebar badan balok tidak boleh diambil kurang dari 1/50 kali bentang
bersih. Tinggi balok harus dipilih sedemikian rupa hingga dengan lebar
badan yang dipilih.
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung,
jadi merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok
yang bertumpu pada kolom bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan
oleh :
2. Fungsi Material
1. Pengendalian Laboratorium
a. Uji baja
b. Uji beton
2. Pengendalian di Lapangan
1. Laporan Harian
2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan–laporan harian untuk
memperoleh gambaran kemajuan yang telah dicapai dalam satu minggu.
b. Volume pekerjaan,
d. Prestasi kerja,
3. Laporan Bulanan
b. Volume pekerjaan,
d. Prestasi kerja,
e. Catatan lain yang diperlukan.
1. Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/memastikan kerataan
ketinggian balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur
theodolithe.
2. Pembuatan Bekisting
3. Pabrikasi Besi
1. Pembesian Balok
2. Pengecekan Pembesian
3. Pembekistingan balok
4. Pengecekan
= 300 kg/m
Beban mati tambahan plat q tambahan = (ubin+adukan semen) x
Leq
= (24+21) x 1,13
= 50,85 kg/m
• Total beban pada balok
DL = 562,93 kg/m
DD = 875 + 300 + 50,85
= 1225,85 kg/m
d = 700 – 30 – 10 – ½ . 19 = 650 mm
3. Tulangan Tumpuan
Mu = 216,419 kN.m = 216,419 x 106 Nmm
fc’ = 29 Mpa
fy = 420 Mpa
0,84x0,84x29 600
= 420
. 600+420
= 0,0286
max = 0,75 x ρb
= 0,75 x 0,0286
= 0,02145
min = 1,4/fy
= 1,4/420
= 0,0033
Mn
216,419 ×106
= 0,8
= 2,705 kNm
𝑀
Rn = 𝑏𝑑𝑛2
2,705 ×106
= 300×6502
=0,0213
fy
m =
0,85 fc’
420
=
0,85+29
= 17,0385
=
1
𝑚
[1 - √1 − 2𝑚𝑅
𝑓
]𝑦
𝑛
=
1
17,0385
[ 1 − √1 − 2𝑥 17,0385𝑥0,0213
420
]
= 0,0005
4. Tulangan Lapangan
= 0,0286
max = 0,75 x ρb
= 0,75 x 0,0286
= 0,2145
min = 1,4/fy
= 1,4/420
= 0,0033
𝑀𝑢
Mn = ∅
=
262,770 𝑥 106
0,8
= 328,4625kNm
Rn
328,4625 𝑥 106
=
300 𝑥 6502
= 2,5914
𝑓𝑦
m = 0,85 𝑓𝑐 1
420
= 0,85 𝑥 29
=17,0385
1 2𝑚𝑅𝑛
= 𝑚 [1 - √1 − ]
𝑓𝑦
1 2𝑥 17,0385𝑥2,5914
= 17,0385 [ 1 − √1 − 420
= 0,0065
perlu < ρmax → 0,0065 < 0,02145 → tulangan tunggal
perlu > ρmin → 0,00266 < 0,0033 → dipakai ρmin = 0,0033
As = ρ x b x d = 0,0033 x 300 x 650 = 643,6 mm2
AS ada = 7 . ¼ . π . 192= 1983,695 mm2 > 643,6 mm2
Dipakai tulangan tarik 4D19
5. Tulangan Geser
Untuk komponen yang hanya dibebani oleh geser dan lentur saja, berlaku :
Vu = 235,323 kN
vc ) bw . d
1
= 0,60 .6. √𝑓 𝑐 . 𝑏𝑤 . 𝑑
1
= 0,60 .6. √29 . 300 .650
= 105,010kN
ФVs = Vu - ФVc
= 235,323–105,010
= -130,313kN
Vs = Vu
= 235,323kN
Av = 1 . ¼ . π . 102
= 78,54 mm2
𝐴𝑣 .𝑓𝑦 .𝑑
= 𝑉𝑠
= 52,065 mm → 50 mm
Smax ≤ d/2 ≤ 600 mm
Smax = 650/2 = 325mm,
dipakai 50 mm
Jadi sengkang Ø 10 – 50 mm
Rekapitulasi hasil perhitungan :
Tulangan Tarik
• Tumpuan tulangan tarik 4D19
• Lapangan tulangan tarik 4D19
Tulangan geser
Ø 10 – 160 mm