Skripsi
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
oleh
ANES ASNANDAR
3351401087
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi
Pembimbing I Pembimbing II
NIP. NIP.
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Hari : Selasa
Penguji Skripsi
Anggota I Anggota II
Mengetahui
Dekan
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
Semarang, 2006
Anes Asnandar
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kesabaran dan berusaha akan menuai keberhasilan.
Musuh terbesar manusia adalah rasa malas dan rendah diri.
Jangan menyerah pada nasib
PERSEMBAHAN
Ayah, ibu dan adikku tercinta.... terima
kasih atas segala doa, dukungan dan
semangat untukku.
Teman kost dan kampus.
Orang yang selalu aku sayangi dan sabar
menemaniku
v
KATA PENGANTAR
Atas selesainya skripsi dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Unit Simpan
Pinjam (Studi Kasus Pada Koperasi Unit Desa se Kabupaten Kendal tahun 2004 -
2005)”, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dari banyak
5. Ayah dan Bundaku yang telah memberikan semangat moral maupun materiil.
6. Semua pihak terkait yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis
vi
SARI
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
I. 4 Sistematika Skripsi..................................................................... 7
A. Pengertian Koperasi.................................................................. 12
viii
E. Penilaian Kesehatan Unit Simpan Pinjam (USP) ..................... 19
3. Hasil Penilaian............................................................................ 68
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan..................................................................................... 81
5. 2 Saran .......................................................................................... 82
LAMPIRAN.................................................................................................. 84
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
10. Neraca dan Laporan R/L Gabungan USP Sampel se-Kab. Kendal ....... 108
x
DAFTAR TABEL
Halaman
tahun 2003.......................................................................................... 3
Tabel 3. Skor rasio modal sendiri terhadap total asset pada KUD sampel
se-Kab. Kendal................................................................................... 54
Tabel 4. Skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
beresiko pada KUD sampel se-Kab. Kendal..................................... 55
Tabel 5. Skor rasio volume pada anggota terhadap total volume pinjaman
yang diberikan pada KUD sampel se-Kab. Kendal ........................... 56
Tabel 6. Skor rasio resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan pada KUD sampel se-Kab. Kendal .................................... 57
Tabel 7. Skor rasio cadangan resiko dengan pinjaman bermasalah pada KUD
sampel se-Kab. Kendal ...................................................................... 58
Tabel 8. Skor pada aspek manajemen permodalan pada KUD sampel se-Kab.
Kendal ............................................................................................... 59
Tabel 9. Skor pada aspek manajemen pada kualitas aktiva produktif pada
KUD sampel se-Kab. Kendal............................................................. 60
Tabel 10. Skor pada aspek manajemen pada pengelolaan pada KUD sampel
Se-Kab. Kendal ................................................................................ 61
Tabel 11. Skor pada aspek manajemen pada rentabilitas pada KUD sampel
se-Kab. Kendal................................................................................. 62
Tabel 12. Skor pada aspek manajemen likuiditas pada KUD sampel se-Kab.
Kendal .............................................................................................. 63
Tabel 13. Skor rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional
pada KUD sampel se-Kab. Kendal .................................................. 65
xi
Tabel 14. Skor rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset pada KUD
sampel se-Kab. Kendal .................................................................... 66
Tabel 15. Skor rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional pada
KUD sampel se-Kab. Kendal........................................................... 67
Tabel 16. Skor rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
(likuiditas) pada KUD sampel se-Kab. Kendal ................................ 68
Tabel 17. Tingkat kesehatan USP pada KUD sampel se-Kab. Kendal............ 69
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan kata lain koperasi sebagai salah satu badan usaha yang melakukan
dan tujuan koperasi seperti tersebut diatas, maka peran koperasi sangatlah
ekonomi seperti itu koperasi seharusnya memiliki ruang gerak dan kesempatan
anggotanya. Salah satu bidang usaha yang biasanya dikembangkan adalah Unit
Simpan Pinjam (USP). Hal ini sesuai dengan pasal 44 UU no 25 tahun 1992
1
2
(USP) dari dan untuk anggota dan calon anggota koperasi yang bersangkutan
bagi koperasi untuk melaksanakan Unit Simpan Pinjam (USP) baik sebagai salah
simpanan dari masyarakat (USP), dan masih banyak lainnya. Unit Simpan
Pinjam (USP) sebagai lembaga keuangan yang bergerak disektor jasa keuangan
mempunyai kedudukan yang sangat vital dalam menunjang sektor riil yang
ekonomi lemah dan pengusaha kecil yang hanya mempuyai modal yang terbatas
unit ini sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan oleh anggota koperasi dalam rangka
lemah dan pengusaha kecil yang hanya mempunyai modal berskala terbatas, pasti
dengan meminjam dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit Simpan Pinjam
Baik KSP maupun USP mendapat modal dari anggota dalam bentuk
simpanan. Semakin banyak simpanan anggota, semakin besar pula modal USP,
yang berarti pula besarnya pinjaman yang dapat dipinjam anggota juga makin
bertambah.
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalm bentuk pinjaman, USP harus
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. Penilaian ini didasarkan pada 5 indikator
diatas.
sebagai tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks yang
menghubungkan data keuangan yang satu dengan data keuangan yang lain.
Batasa yang diberikan Dinas Koperasi adalah tentang seberapa besar atau
4
USP yang ada di Kabupaten Kendal merupakan salah satu unit usaha KUD
yang masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini terlihat adanya USP yang
berdiri meski dengan modal yang relatif kecil. Meskipun sangat dibutuhkan
masyarkat, akan tetapi USP tetap tidak lepas dari masalah, misalnya kemunduran
Tabel 1
Daftar Unit Simpan Pinjam (USP) Pada KUD se- Kabupaten Kendal
tahun 2003-2004
Pembukuan
Nama KUD
No No Badan Hukum 2003 2004
(USP)
Pembukuan Pembukuan
1 Dewi Sri 6444d/BH/PAD/KWK.11/X/96
Pembukuan Pembukuan
2 Mina Jaya 9174b/BH/PAD/KWK.11/VIII/97
Pembukuan Pembukuan
3 Sri Sadono 5655d/BH/PAD/KWK.11/IV/96
Pembukuan Pembukuan
4 Dewi Shinta 8381b/BH/PAD/KWK.11/X/96
Pembukuan Pembukuan
5 Pelita 5484a/BH/PAD/KWK.11/IX/96
Pembukuan Pembukuan
6 Unggul 6447b/BH/PAD/KWK.11/IX/96
Pembukuan Tidak
7 Remaja 8751c/BH/PAD/KWK.11/XII/96
Tidak Tidak
8 Subur 8581c/BH/PAD/KWK.11/XII/96
Pembukuan Pembukuan
9 Jelita 8578b/BH/PAD/KWK.11/IX/96
Pembukuan Pembukuan
10 Rukun Tani 8981b/BH/PAD/KWK.11/X/96
Pembukuan Tidak
11 Makmur 8381b/BH/PAD/KWK.11/IX/96
Modal kurang dari 15 juta
12 Agung 9448b/BH/PAD/KWK.11/IX/96
Pembukuan Pembukuan
13 Dewi Ratih 6436a/BH/PAD/KWK.11/X/96
Pembukuan Tidak
14 Harapan 3933d/BH/PAD/KWK.11/IX/96
Pembukuan Pembukuan
15 Darma Tani 3852a/BH/PAD/KWK.11/X/96
Pembukuan Pembukuan
16 Intan 9114c/BH/PAD/KWK.11/XII/96
Tidak Tidak
17 Aneka Tani Jaya 9449b/BH/PAD/KWK.11/XI/96
Tidak Tidak
18 Karya Tani 8729b/BH/PAD/KWK.11/XII/96
Modal kurang dari 15 juta
19 Karya Usaha 12923/BH/VI/XII/94
( Sumber data tahun 2003-2004)
5
kurang baik yaitu pada tahun 2003 ada 3 USP yang sudah tidak melakukan
pembukuan lagi, sedangkan pada tahun 2004 bertambah menjadi 6 USP yang
tidak melakukan pembukuan. Disamping itu masih ada 2 USP dengan modal
masyarakat mengetahui keadaan USP yang ada di kabupaten Kendal dan USP
sendiri dapat mengetahui dan menjaga kesehatannya. Karena jika USP tidak
tidak melakukan pembukuan lagi. Untuk itu setiap USP perlu memperhatikan
USP yang lain pada tahun selanjutnya. Oleh karena itu penulis berminat untuk
A. Tujuan Penelitian
B. Manfaat Penelitian
1. Bagi KUD
Hasil penelitian ini dapat bemanfaat sebagai saran dan pertimbangan bagi
2. Bagi peneliti
Untuk menguraikan alur pikiran dalam penulisan hasil penelitian ini maka
secara garis besar skripsi ini dibagi dalam lima bab yang mencakup hal-hal yang
adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan segala hal mengenai metode penelitian yang
hasilnya.
BAB V : PENUTUP
Bab terakhir dalam skripsi ini berisi tentang kesimpulan dan saran
TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan teori
A. Pengertian Koperasi
kekeluargaan.
kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial, dan budaya mereka yang sama
ekonomi).
menjadi makin maju, mandiri, dan berakar dalam masyarakat, serta menjadi
badan usaha yang sehat dan mampu berperan di semua bidang usaha
12
10
1945.
1992 adalah :
Koperasi Unit Desa KUD menurut Inpres nomor 2 tahun 1978 adalah
suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan merupakan wadah bagi
1992 :75).
pedesaan.
tetapi lebih menitik beratkan pada usaha sosial yaitu untuk meningkatkan
sebagai berikut:
1. Perkreditan
(Sukamdiyo 1996:137).
Unit Simpan Pinjam adalah suatu unit usaha koperasi atau KUD yang
pinjam bagi anggotanya baik secara langsung dari koperasi tersebut ataupun
Simpan Pinjam adalah salah satu jenis usaha yang dijalankan oleh
koperasi baik yang berupa tabungan ataupun kredit dengan tujuan untuk
adalah salah satu unit kegiatan dari koperasi yang melayani jasa
Kegiatan utama dari USP adalah menghimpun dana dari anggota dan
USP di KUD ini terdapat 3 macam jenis kredit yang dapat diberikan antara
lain :
Kulak (KCK).
13
dan Unit Simpan Pinjam. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diatur
Pinjam.
dinyatakan dalam angka dengan nilai kredit nol (0) sampai dengan seratus
(100).
USP telah dilakukan sejalan dengan kriteria USP yang sehat dan sesuai
keseluruhan.
14
1. Permodalan
Modal Unit Simpan Pinjam berupa modal tetap dan modal tidak
tetap. Modal tetap dimaksudkan adalah meliputi modal yang disetorkan pada
awal pendiri, modal tambah dari koperasi yang bersangkutan, dan cadangan
adalah modal ini dapat berasal dari modal penyetaraan atau pinjaman pihak
penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah (PP
adalah Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk USP koperasi
Aktiva produktif sering juga disebut earning asset atau aktiva yang
produktif yang kolekbilitasnya tidak lancar. Oleh karena itu penanaman dana
terdiri atas lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Kemudian untuk
3. Manajemen
non bank yang lain. Fungsi manajemen perusahaan berikut juga diterapkan
menentukan sasaran usaha yang ingin dicapai pada masa yang akan
datang.
controlling)
dengan sistem kerja keterkaitan dalam kontrak kerja (pasal 8 PP no. 9 Tahun
1995).
spesifikasi yang berbeda dengan kegiatan usaha yang lain baik dalam hal
Hal ini dimaksudkan pula agar dana simpanan koperasi berjangka dan
17
koperasi aman dan cukup tersedia bila sewaktu-waktu ditarik kembali oleh
penyimpan.
4. Rentabilitas
laba dengan aktiva atau modal menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain
selama periode tertentu (Riyanto, 1995:35). Dalam hal ini rentabilitas adalah
dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang akan di
laba/rugi
5. Likuditas
yang dimiliki suatu perusahaan pada suatu saat tertentu merupakan kekuatan
dipenuhi, atau dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu mempunyai
(Riyanto,1995:25-26)
cara :
faktor tersebut.
masing aspek.
19
dinyatakan dalam angka dengan nilai kredit nol (0) sampai dengan seratus
(100).
sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Penetapan predikat tingkat
penilaian pada :
1. Penilaian Permodalan
perbandingan (rasio) modal sendiri terhadap asset dan rasio modal sendiri
anggota dan pihak lain, penyertaan pada koperasi, anggota dan pihak lain,
aktiva tetap. Pinjaman yang diberikan beresiko adalah pinjaman yang tidak
Modal Sendiri
Rasio permodalan 1: x100%
Total Asset
Modal Sendiri
Rasio Permodalan 2= x100%
Pinjaman Yang Beresiko
rasio
NK= +5 (maksimal 100)
0,1
50% − rasio
NK= +2 (maksimal 100)
0,1
Cadangan Risiko
Rasio KAP 3 = x 100%
Risiko Pinjaman Bermasalah
dari SHU
rasio
NK= +1 (maksimal 100)
0,1
3. Penilaian Manajemen
setiap aspek yang dinilai positif. Nilai kredit dikalikan bobot sebesar 25%
4. Penilaian Rentabilitas
SHU sebelum dikenakan pajak tehadap total asset tersebut, dan rasio
biaya bunga, biaya provisi dan komisi, biaya umum dan administrasi,
biaya organisasi
24
Rasio Re ntabilitas 1
NK= +1 (maksimal 100)
0,1
Perhitungan nilai rasio SHU sebelum dikenakan pajak terhadap total asset,
Rasio ROA
NK= +10 (maksimal 100)
0,05
Beban Operasional
BOPO= x 100%
Pendapa tan Operasional
100 − rasioBOPO
NK= + 10 (maksimal 100)
0,05
5. Penilaian Likuiditas
Pinjaman Diberikan
LDR= x 100%
Dana Diterima
2. Kerangka Pemikiran
pengguna jasa USP biasanya lebih banyak melihat dari sisi seberapa besar
dalam mengelola USP. Hal inilah yang menjadi untuk mengetahui dan
ketentuan perhitungan rasio atas berbagai aspek yang telah ditentukan oleh
surat keputusan dari MenKop dan pengusaha kecil menengah yang telah di
sempurnakan. Rasio yang telah diperoleh dari hasil penilaian faktor dan
sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Kerangka pikir di atas dapat
METODE PENELITIAN
melakukan penilaian.
halnya penelitian pendidikan. Selain itu lingkupnya lebih tebatas dan ditunjukan
menyatakan tolok ukur dengan tegas. Tolok ukur tersebut dituliskan segera
setelah peneliti menuliskan butir-butir petanyaan agar setelah data tekumpul dapat
ilmiah sehingga dapat dikatakan handal (Arikunto, 1990: 307). Prosedur atau
Sesuai dengan judul yang diambil maka yang menjadi populasi dalam
KUD.
29
30
untuk penelitian ini adalah USP (KUD) se-Kabupaten Kendal selama tahun
ini adalah:
c. Memiliki modal diatas 15 juta untuk koperasi primer dan 50 juta untuk
koperasi sekunder.
penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah tingkat kesehatan Unit
Simpan Pinjam tahun 2004. Sedangkan sub variabel dalam penelitian ini
1. Permodalan
Pada dasarnya modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjam. Modal Unit Simpan Pinjam berupa modal tetap dan modal tidak
31
tetap. Modal tetap (modal tetap) dimaksudkan adalah meliputi modal yang
penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber lain yang sah (PP
Modal Sendiri
Rasio permodalan 1 = x100%
Total Asset
Modal Sendiri
Permodalan 2 = x100%
Pinjaman Yang Beresiko
berikut :
pinjaman diberikan
sebesar 60%.
sebesar 9,5%.
Cadangan Risiko
Rasio KAP 3 = x 100%
Risiko Pinjaman Bermasalah
33
sebesar 81%.
3. Manajemen
likuiditas, resiko kredit dan resiko operasional yang terdiri atas resiko
4. Rentabilitas
Beban Operasiona l
BOPO= x 100%
Pendapa tan Operasiona l
5. Likuiditas
Pinjaman Diberikan
LDR= x 100%
Dana Diterima
sebesar 90%.
1. Metode Dokumentasi
:236)
diteliti telah sesuai dengan tolak ukur yang sudah ditentukan. Dengan
analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teknik Deskriptif Yang
a. Analisis deskriptif
b. Analisis kuantitatif
1. Penilaian Permodalan
Modal Sendiri
Rasio permodalan 1 = x100%
Total Asset
nilai kredit 0.
Skor = Nk X bobot
Modal Sendiri
Rasio Permodalan 2 = x100%
Pinjaman Yang Beresiko
nilai kredit 0.
Skor = Nk X bobot
38
berikut:
Untuk rasio sama dengan atau lebih besar 60% diberikan nilai kredit
100.
Rasio KAP 1
NK= +5 (maksimal 100)
0,1
Skor = Nk X bobot
Tabel 3.3 Perhitungan Nilai Kredit dan Skor Aspek Kualitas Aktiva
Produktif 1
Rasio KAP 1 (%) Nilai Kredit Bobot (%) Skor (NK X Bobot)
≥ 60 100 10 10
< 60 0 10 0
Sumber: SK MenKopUK no 194/Kep/M/IX/1998
39
Skor = Nk X bobot
Tabel 3.4 Perhitungan Nilai Kredit dan Skor Aspek Kualitas Aktiva
Produktif 2
Rasio KAP 2 Bobot Skor
(%) nilai kredit (%) (NK X Bobot)
> 50 0 10 0
45 10 10 1
40 20 10 2
35 30 10 3
30 40 10 4
25 50 10 5
20 60 10 6
15 70 10 7
10 80 10 8
5 90 10 9
0 100 10 10
Sumber: SK MenKopUK no 194/Kep/M/IX/1998
Cadangan Risiko
Rasio KAP 3 = x 100%
Risiko Pinjaman Bermasalah
nilai 0.
Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, maka nilai kredit tersebut
Rasio KAP 3
NK= +1 (maksimal 100)
0,1
Skor = Nk X bobot
Tabel 3.5 Perhitungan Nilai Kredit dan Skor Aspek Kualitas Aktiva
Produktif 3
Rasio KAP 3 nilai kredit Bobot Skor
(%) (NK) (%) (NK X Bobot)
0 0 10 0
10 10 10 1
20 20 10 2
30 30 10 3
40 40 10 4
50 50 10 5
60 60 10 6
70 70 10 7
80 80 10 8
90 90 10 9
100 100 10 10
Sumber: SK MenKopUK no 194/Kep/M/IX/1998
3. Aspek Manajemen
Tabel 3.6 Perhitungan Nilai Kredit dan Skor Aspek manjemen umum
Pernyataan Positif nilai kredit Bobot (%) Skor (NK X Bobot)
1 4 25 1
3 12 25 3
6 24 25 6
9 36 25 9
12 48 25 12
15 60 25 15
Sumber: SK MenKopUK no 194/Kep/M/IX/1998
41
Tabel 3.7 Perhitungan Nilai Kredit dan Skor Aspek manjemen resiko
Pernyataan Positif nilai kredit Bobot (%) Skor (NK X Bobot)
1 4 25 1
2 8 25 2
4 16 25 4
6 24 25 6
8 32 25 8
10 40 25 10
Sumber: SK MenKopUK no 194/Kep/M/IX/1998
4. Penilaian Rentabilitas
SHU sebelum dikenakan pajak tehadap total asset tersebut, dan rasio
Rasio Rntabilitas 1
NK= +1 (maksimal 100)
0,1
Skor = Nk X bobot
42
Rasio ROA
NK= +10 (maksimal 100)
0,05
Skor = Nk X bobot
sebagai berikut :
Beban Operasiona l
BOPO= x 100%
Pendapa tan Operasiona l
100 − RasioBOPO
NK= + 10 (maksimal 100)
0,05
Skor = Nk X bobot
5. Penilaian Likuiditas
berikut :
44
Pinjaman Diberikan
LDR= x 100%
Dana Diterima
1. Koreksi Penilaian
berturut-turut
usaha
2. Kesalahan Fatal
koperasi.
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
Unit Simpan Pinjam (USP) namun dari 13 USP tersebut hanya 11 USP yang
memiliki modal sendiri lebih dari 15 juta). Sampel tersebut sebagai berikut :
2. Deskriptif Variabel
Pada hasil penilaian tingkat kesehatan dibagi dalam sub variabel dan
51
52
terhadap total asset dan Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
pendapatan operasional, rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset, rasio
kendal.
2.1 Permodalan
Permodalan USP berasal dari modal sendiri atau modal tetap USP
terdiri dari modal disetor pada awal pendirian, simpanan wajib khusus dan
antara modal sendiri terhadap total asset, kedua rasio modal sendiri terhadap
Tabel 3 Skor rasio modal sendiri terhadap total asset pada KUD sampel se Kab.
Kendal
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
kesehatan tertinggi untuk skor rasio modal sendiri terhadap total asset sebesar
asset baik.
berada pada predikat sehat dengan skor 10 dan standar deviasi sebesar 0. Hal
berada pada predikat sehat. Karena melebihi dari standar yang telah
ditetapkan yakni sebesar 8,1. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
sendiri terhadap pinjaman diberikan yang beresiko, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4 skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang beresiko pada
KUD sampel se Kab. Kendal
2004 2005 rata-rata
USP skor predikat skor predikat skor predikat
Dewi Ratih 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Dewi Shinta 8.8 sehat 6.2 Kurang sehat 7.5 Cukup sehat
Intan 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Mina Jaya 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Pelita 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Rukun Tani 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Jelita 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Dewi Sri 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Sri Sadono 6.3 Kurang sehat 5 Kurang sehat 5.65 Kurang sehat
Unggul 10 sehat 10 sehat 10 sehat
Darma Tani 10 sehat 10 sehat 10 sehat
jumlah 105 98.7 101.9
rata-rata 9.6 sehat 9 sehat 9.26 sehat
standar deviasi 1.0
Sumber ; Data KUD yang telah diolah
tingkat kesehatan tertinggi untuk skor rasio modal sendiri terhadap total asset
sebesar 10 (sehat). Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) tersebut memiliki
kemampuan modal sendiri yang baik untuk menutupi resiko atas pemberian
skor terendah pada KUD (USP) Sri Sadono memiliki skor sebesar 5.65
(kurang sehat). Hal ini menunjukan bahwa dari pinjaman KUD (USP) Sri
atas pemberian pinjaman yang tidak didukung dengan agunan yang memadai.
55
berada pada predikat sehat dengan skor 9.26, standar deviasi sebesar 1.03.
Kendal berada pada predikat sehat. Karena melebihi standar yang telah
ditetapkan yakni sebesar 8,1. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
resiko atas pemberian pinjaman yang tidak didukung dengan agunan yang
memadai.
yang pertama rasio antara volume pinjaman pada anggota terhadap total
Tabel 5 skor rasio volume pada anggota terhadap total volume pinjaman yang
diberikan pada KUD sampel se Kab. Kendal
2004 2005 rata-rata
USP skor predikat skor predikat skor predikat
Dewi Ratih 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Dewi Shinta 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Intan 10 sehat 0 tidak sehat 5.00 tidak sehat
Mina Jaya 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Pelita 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Rukun Tani 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Jelita 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Dewi Sri 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Sri Sadono 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Unggul 10 sehat 10 sehat 10.00 sehat
Darma Tani 0 Tidak sehat 10 sehat 5.00 tidak sehat
jumlah 100 100 100.00
rata-rata 9.09 sehat 9.09 sehat 9.09 sehat
standar deviasi 2.02
Sumber ; Data KUD yang telah diolah
56
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
kesehatan tertinggi untuk skor rasio modal sendiri terhadap total asset sebesar
KUD (USP) Dewi Shinta memiliki skor sebesar 5 (tidak sehat). Hal ini
untuk skor rasio volume pinjaman diberikan kepada anggota terhadap total
adalah sebesar 9,09 dengan standar deviasi sebesar 2,02. Hal ini menunjukan
pada predikat sehat. Karena melebihi standar yang telah ditetapkan yakni
sebesar 8,1. Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) dalam memberikan
semakin tinggi skor yang diperoleh, skor untuk KUD sampel tampak pada
tabel berikut:
57
Tabel 6 skor rasio resiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
pada KUD sampel se Kab. Kendal
2004 2005 rata-rata
USP skor predikat skor predikat skor predikat
Dewi Ratih 8.03 cukup sehat 8.02 cukup sehat 8.03 cukup sehat
Dewi Shinta 8.16 sehat 8.22 sehat 8.19 sehat
Intan 8.15 sehat 8.31 sehat 8.23 sehat
Mina Jaya 7.23 cukup sehat 7.89 cukup sehat 7.56 cukup sehat
Pelita 8.39 sehat 9.01 sehat 8.70 sehat
Rukun Tani 8.13 sehat 8.31 sehat 8.22 sehat
Jelita 8.97 sehat 8.54 sehat 8.76 sehat
Dewi Sri 8.62 sehat 8.10 sehat 8.36 sehat
Sri Sadono 8.62 sehat 8.83 sehat 8.73 sehat
Unggul 8.39 sehat 8.11 sehat 8.25 sehat
Darma Tani 9.80 sehat 9.76 sehat 9.78 sehat
jumlah 92.49 93.1 92.80
rata-rata 8.41 sehat 8.46 sehat 8.44 sehat
standar deviasi 0.56
Sumber ; Data KUD yang telah diolah
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
yang diberikan terjadi pada KUD (USP) dengan skor 8,1 (sehat). Hal ini
pinjaman lancar. Sedangkan skor terendah sebesar 7,56 (cukup sehat). Hal
ini menunjukan bahwa KUD (USP) tersebut bahwa pinjaman yang diberikan
memiliki rata-rata skor 8,44, dengan standar deviasi sebesar 0,56. Hal ini
berada pada predikat sehat. Karena melebihi standar yang telah ditetapkan
yakni sebesar 8,1. Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) tersebut bahwa
bermasalah.
58
berada pada predikat sehat, 2 (18.2%) berada pada predikat cukup sehat.
Tabel 7 skor rasio cadangan resiko dengan resiko pinjaman bermasalah pada KUD
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
kesehatan tertinggi untuk skor rasio cadangan resiko dengan resiko pinjaman
bermasalah. Sedangkan skor terendah pada KUD Intan memiliki skor sebesar
1.62 (tidak sehat). Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) Darma Tani
memiliki skor sebesar 7,49, standar deviasi sebesar 2,94. Hal ini menunjukan
59
predikat cukup sehat. Karena kurang dari standar yang telah ditetapkan
yakni sebesar 8,1. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di Kabupaten
bermasalah.
berada pada predikat sehat, 2 (18.2%) berada pada predikat kurang sehat dan
Tabel 8.1 skor pada aspek manajemen permodalan pada KUD sampel se Kab. Kendal
terendah pada KUD Intan memiliki skor sebesar 2.5 (tidak sehat). Hal ini
mengelola modal.
berada pada predikat sehat dengan skor 4.23, standar deviasi sebesar 1.13.
Kendal berada pada predikat sehat. Karena melebihi standar yang telah
ditetapkan yakni sebesar 4.05. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
permodalan.
berada pada predikat sehat, 3 (27.3%) berada pada predikat cukup sehat, 1
(9,1%) berada pada predikat kurang sehat dan sisanya 1 (9,1%) berada pada
Tabel 8.2 skor pada aspek manajemen pada kualitas aktiva produktif pada KUD
sampel se Kab. Kendal
2004 2005 Rata-rata skor
KUD (USP) skor predikat skor predikat skor Predikat
Dewi Ratih 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat
Dewi Shinta 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat
Intan 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat
Mina Jaya 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat
Pelita 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat
Rukun Tani 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat 3 Kurang sehat
Jelita 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat
Dewi Sri 5 Sehat 5 Sehat 5 Sehat
Sri Sadono 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat
Unggul 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat
Darma Tani 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat 4 Cukup sehat
Jumlah 38 38 38
Rata-rata 3.45 Cukup sehat 3.45 Cukup sehat 3.45 Cukup sehat
Standar Deviasi 1.04
Sumber ; Data KUD yang telah diolah
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
kesehatan tertinggi untuk skor aspek pengelolaan aktiva terhadap total asset
sebesar 5 (sehat). Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) tersebut memiliki
pada KUD (USP) memiliki skor sebesar 2 ( kurang sehat ). Hal ini
mengelola aktiva.
berada pada predikat cukup sehat dengan skor 3.45, standar deviasi sebesar
Kabupaten Kendal berada pada predikat cukup sehat. Karena kurang dari
standar yang telah ditetapkan yakni sebesar 4.05. Hal ini mengandung arti
mengelola aktiva.
62
berada pada predikat sehat, 6 (54.6%) berada pada predikat cukup sehat,
1(9.1%) berada pada predikat kurang sehat sedang pada predikat tidak sehat
sebesar 3 (27.3%).
Tabel 8.3 skor pada aspek manajemen pada pengelolaan pada KUD sampel se Kab.
Kendal
2004 2005 Rata-rata skor
KUD (USP) skor predikat skor Predikat skor predikat
Dewi Ratih 5 sehat 5 Sehat 5 sehat
Dewi Shinta 1 Tidak sehat 2 Tidak sehat 1.5 Tidak sehat
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
kesehatan tertinggi untuk skor rasio aspek pengelolaan sebesar 5 (sehat). Hal
ini menunjukan bahwa KUD (USP) tersebut memiliki kemampuan yang baik
dalam pengelolaan. Sedangkan skor terendah pada KUD (USP) memiliki skor
sebesar 1.5 ( kurang sehat ). Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) kurang
memiliki rata-rata skor 3.68, standar deviasi sebesar 1.03. Hal ini
63
berada pada predikat cukup sehat. Karena kurang dari standar yang telah
ditetapkan yakni sebesar 4.05. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
berada pada predikat sehat, 6 (54.6%) KUD berada pada predikat cukup
sehat, 1 (9.1%) KUD berada pada predikat kurang sehat dan 2 (18,2%) KUD
Tabel 8.4 skor pada aspek manajemen pada rentabilitas pada KUD sampel se Kab.
Kendal
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
pada KUD (USP) memiliki skor sebesar 3 ( cukup sehat ). Hal ini
memiliki rata-rata skor 4.33, standar deviasi sebesar 0.73. Hal ini
berada pada predikat sehat. Karena melebihi standar yang telah ditetapkan
yakni sebesar 4.05. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
bagi USP.
berada pada predikat sehat, 4 (36.3%) KUD berada pada predikat cukup
Tabel 8.5 skor pada aspek manajemen likuiditas pada KUD sampel se Kab. Kendal
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
Darma Tani memiliki skor sebesar 1 (tidak sehat). Hal ini menunjukan
berada pada predikat sehat dengan skor 2.61, standar deviasi sebesar 1.11.
Kendal berada pada predikat kurang sehat. Karena kurang dari standar yang
telah ditetapkan yakni sebesar 4.05. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD)
likuiditas USP.
berada pada predikat cukup sehat, 3 (27.3%) KUD berada pada predikat
kurang sehat dan 5 (55,4%) KUD berada pada predikat tidak sehat.
keuntungan.
66
tiga rasio yaitu rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional,
rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset, rasio beban operasional
Tabel 9 skor rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional pada KUD
sampel se Kab. Kendal
2004 2005 rata-rata
USP skor predikat skor predikat skor predikat
Dewi Ratih 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Dewi Shinta 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Intan 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Mina Jaya 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Pelita 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Rukun Tani 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Jelita 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Dewi Sri 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Sri Sadono 3.30 kurang sehat 1.10 tidak sehat 2.20 tidak sehat
Unggul 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Darma Tani 5.00 sehat 5.00 sehat 5.00 sehat
Jumlah 53.3 51.1 52.20
rata-rata 4.85 sehat 4.65 sehat 4.75 sehat
standar deviasi 0.84
Sumber ; Data KUD yang telah diolah
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
kesehatan tertinggi untuk skor rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan
(USP) Sri Sadono memiliki skor sebesar 2.20 (tidak sehat). Hal ini
berada pada predikat sehat dengan skor 4.36, standar deviasi sebesar 0.17.
Kendal berada pada predikat sehat. Karena melebihi standar yang telah
ditetapkan yakni sebesar 4,05. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
berada pada predikat sehat, 1 (9.1%) KUD berada pada predikat cukup sehat.
b. Skor pada SHU sebelum pajak terhadap total asset pada KUD sampel se
Kab. Kendal
tingkat kesehatan tertinggi untuk skor rasio SHU sebelum pajak dari total
asset sebesar 5 (sehat). Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) tersebut
memiliki kemampuan yang baik dalam memperolah SHU dari total asset
memiliki skor sebesar 0,22 (tidak sehat). Hal ini menunjukan bahwa KUD
memiliki skor rata-rata 3,10, standar deviasi sebesar 1,75. Hal ini
berada pada predikat kurang sehat. Karena kurang dari standar yang telah
ditetapkan yakni sebesar 4.05. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
berada pada predikat sehat, 1 (9.1%) KUD berada pada predikat cukup sehat,
buku.
69
Tabel 11 skor rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional pada KUD
sampel se Kab. Kendal
2004 2005 rata-rata
USP skor predikat skor predikat skor predikat
Dewi Ratih 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Dewi Shinta 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Intan 5 sehat 3.5 cukup sehat 4.25 sehat
Mina Jaya 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Pelita 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Rukun Tani 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Jelita 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Dewi Sri 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Sri Sadono 1.8 tidak sehat 0.9 tidak sehat 1.35 tidak sehat
Unggul 5 sehat 5 sehat 5.00 sehat
Darma Tani 3 kurang sehat 3 kurang sehat 3.00 kurang sehat
jumlah 49.8 47.4 48.60
rata-rata 4.53 sehat 4.31 sehat 4.42 sehat
Standar deviasi 1.19
Sumber ; Data KUD yang telah diolah
KUD (USP) tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam menekan beban
operasional. Sedangkan skor terendah pada KUD Darma Tani memiliki skor
sebesar 1.35 (tidak sehat). Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) Sri
memiliki skor rata-rata 4.42, standar deviasi sebesar 1,19. Hal ini
berada pada predikat sehat. Karena melebihi standar yang telah ditetapkan
yakni sebesar 4.05. Hal ini mengandung arti bahwa (KUD) USP di
berada pada predikat sehat, 1 (9.1%) KUD berada pada predikat tidak sehat.
antara pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh USP.
Besarnya dana yang diterima oleh USP terdiri dari modal sendiri, modal
berikut :
Tabel 12 skor rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
Pada tabel diatas diketahui bahwa selama tahun 2004-2005 skor tingkat
kesehatan tertinggi untuk skor rasio yang diberikan terhadap dana yang diterima
sebesar 10 (sehat). Hal ini menunjukan bahwa KUD (USP) tersebut memiliki
berada pada predikat sehat dengan skor 10, standar deviasi sebesar 0. Karena
melebihi dari standar yang telah ditetapkan yakni sebesar 8,1. Hal ini
berada pada predikat tidak sehat, dan sisanya 7 (54.6%) KUD berada pada
predikat sehat.
3. Hasil Penilaian
di kuantifikasikan.
72
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kesehatan pada
KUD di Kabupaten Kendal adalah sebesar 78.829 dengan standar deviasi sebesar
9.06. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata tingkat kesehatan KUD di Kabupaten
Kendal berada pada predikat sehat. Karena melebihi dari standar yang telah
berada pada predikat sehat, 6 (54.6%) berada pada predikat cukup sehat.
KUD Sri Sadono memiliki skor terendah yaitu sebesar 64,65 sedangkan
skor tertinggi sebesar 90.8 pada KUD Dewi Sri. Hal ini menunjukan bahwa KUD
Dewi Sri memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik dari 10 USP lain .
4. Faktor-faktor lain
langkah untuk menilai tingkat kesehatan USP. Masih ada penilaian yang harus
B. PEMBAHASAN
1. PERMODALAN
permodalan pada KUD (USP) sampel se-Kabupaten Kendal pada tahun 2004
sampai dengan 2005 secara rata-rata berada dalam kategori sehat, namun
negatif. Perubahan ini terjadi pada skor rasio modal sendiri terhadap
memiliki agunan akan tetapi USP hanya meminta fotocopy KTP atau surat
tanah dengan disertai surat pengantar dari kelurahan. Hal inilah yang
74
pinjaman yang diberikan USP pada hal ini tidak memiliki nilai agunan yang
beresiko.
Skor rasio modal sendiri terhadap Total Asset pada tahun 2005 tidak
simpanan wajib.
75
kendal dari tahun 2004 sampai 2005 berada pada predikat sehat tetapi
mengalami penurunan skor. Hal ini disebabkan oleh 3 rasio yaitu volume
pinjaman bermasalah.
pada posisi positif. Pada rasio ini dikarenakan jumlah pinjaman yang
diberikan kepada anggota lebih dari 60%. Hal ini menunjukan bahwa USP
sebanyak 60% lebih dana yang tersedia pada USP diberikan pada anggotanya.
yang ada dalam USP hal ini dikarenakan dengan adanya dana dalam USP
disatu sisi juga menambah biaya (bunga). Hal ini menjadi kendala apabila
jumlah dana yang tersedia pada USP belum terserap oleh anggotanya. Untuk
prosedur penagihan yang berbeda dari tahun yang lalu diharapkan dapat
melakukan pembayaran listrik di KUD. Hal ini lebih positif dilakukan USP
karena akan lebih mudah dalam penagihan, demikian pula pada kreditur akan
pada rapat pengurus USP terlalu kecil jika terjadi kerugian akibat dari
Namun demikian jumlah cadangan yang terlalu besar tidak baik karena akan
mengurangi jumlah kredit yang diberikan. Untuk itu penting bagi manajer
resiko kredit. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih berhati-hati dalam
77
pemberian kredit. Kredit yang diberikan harus kepada orang yang memegang
yang dipinjam berserta bunganya. Dismping itu USP lebih tegas menetapkan
nilai agunan pada setiap jaminan, nilai jaminan harus lebih besar jika nasabah
3. MANAJEMEN
KAP, umum, rentabilitas dan likuiditas USP dapat dikategorikan cukup sehat,
ini terjadi pada tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota
meningkat sebesar 10 % dari tahun lalu. Pada investasi harta tetap dan
dari tahun lalu. Hal ini berarti bahwa sub komponen permodalan USP
Pada sub komponen KAP berada pada predikat kurang sehat hal ini
ini dikarenakan dari 5 penilaian ada 2 penilaian penting yang harus ada pada
para pegawai hal ini perlu dilakukan untuk kemajuan USP dan persaingan
antar KSP 2). Disiplin kerja dan adanya praktik KKN antar pengelola dengan
anggota. Untuk itu hal yang perlu dilakukan dengan pemberian sangsi yang
sendirinya. Adapun sangsi yang perlu dilakukan dengan pemotongan gaji jika
dikarenakan skor pada tahun 2004 justru lebih baik dari tahun 2005 dengan
yang dapat dipertangung jawabkan dan yang kedua USP memiliki ketentuan
terhadap pinjaman yang telah jatuh tempo, kredit yang diberikan dan jumlah
79
dana yang diterima USP berada pada predikat sehat. Hal ini perlu
diterima, serta pinjaman yang sudah jatuh tempo dapat segera ditarik untuk
4. RENTABILITAS
dari kategori sehat menjadi cukup sehat. Hal ini disebabkan dengan adanya 3
rasio yaitu skor rasio SHU sebelum pajak terhadap laba usaha, skor rasio
SHU sebelum pajak tehadap total asset, skor rasio SHU sebelum pajak
perubahan negatif pada penilaian skor. Meskipun laba bukan tujuan utama
dari USP, tetapi laba menunjukan baik tidaknya kegiatan usaha yang
SHU ini berasal dari kegiatan operasional dan non operasional. Pada USP se-
penurunan. Untuk itu USP perlu menekan biaya operasional dan lebih teliti
pinjaman bermasalah yang belum tertagih untuk itu perlu adanya penagihan
kembali.
perubahan negatif pada penilaian skor. Total asset dalam menghasilkan laba
dinilai kurang maksimal. Hal ini dikarenakan USP menunjukan SHU lebih
kecil dari harapan. USP memiliki jumlah asset yang besar tetapi dalam
cukup besar yakni berkisar dari 2,5% sampai 3% perbulan. Hal ini
demikian USP lebih ditekankan pada. Untuk mengelola total asset agar
penurunan tersebut akan dapat menyerap total asset secara maksimal serta
bahwa pada tahun 2005 mengalami perubahan negatif. Jumlah beban yang
terlalu besar dan laba yang menurun mengakibatkan kecilnya SHU. Beban
operasional yang dikeluarkan USP secara rata-rata masih tetap akan tetapi
81
seperti beban bunga pinjaman dari bank dan dari nasabah dalam bentuk bagi
besarnya kegiatan operasi simpan pinjam dan nantinya akan berguna bagi
5. LIKUIDITAS
likuiditas pada KUD (USP) berada pada kategori sehat. Kondisi ini perlu
hal lain yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan (lihat tabel). Dari
kesehatan hasil kuantifikasi, sehingga tidak merubah skor dan predikat tingkat
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai tingkat kesehatan USP yang ada pada kabupaten
Untuk rasio modal sendiri terhadap total asset dan rasio modal sendiri terhadap
pinjaman yang beresiko dalam keadaan sehat, akan tetapi mengalami penurunan
diberikan dalam kategori sehat, akan tetapi mengalami penurunan skor yang
diperoleh rata-rata tingkat kesehatan berada dalam kategori cukup sehat dengan
sehat. Untuk rasio SHU sebelum pajak terhadap pendapatan operasional rasio
82
83
Sedangkan rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset diperoleh rata-rata
tingkat kesehatan berada dalam kategori kurang sehat. Hal ini dikarenakan USP
6. Jika dihitung seluruh komponen yang ada, maka secara rata-rata tingkat
B. Saran
pada rasio SHU sebelum pajak terhadap total asset dalam kategori kurang sehat
kecilnya pinjaman.
kreditur pada waktu melakukan pembayaran listrik di KUD dan pada saat
penurunan tersebut akan dapat menyerap total asset secara maksimal serta
Sudarsono. 2002. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
84