Glaukoma
Glaukoma
Definisi
Epidemiologi
Glaucoma sudut terbuka primer adalah bentuk glaucoma yang sering dijumpai. Sekitar 0,4
– 0,7 % orang berusia lebih dari 40 tahun dan 2 – 3 % orang berusia lebih dari 70 tahun
diperkirakan mengidap glaucoma primer sudut terbuka. Penyakit ini 3 kali lebih sering dan
umumnya lebih agresif pada orang yang berkulit hitam. Jika terdapat kecenderungan familial
yang kuat dan kerabat dekat, pasien dianjurkan menjalani pemeriksaan skrining secara teratur.
(Vaughan)
Gekala Klinis
Glaucoma primer sudut terbuka onsetnya insidious, progresif lambat dan tidak nyeri.
Terjadi biasanya bilateral, dan bisa tidak simetris. Mulai timbulnya gejala glaucoma primer sudut
terbuka ini agak lambat yang kadang-kadang tidak disadari oleh penderita sampai akhirnya
berlanjut dengan kebutaan. Pada keadaan ini glaucoma primer sudut terbuka tersebut berakhir
dengan glaucoma absolut. Pada glaucoma primer sudut terbuka tekanan bola mata sehari-hari
tinggi atau lebih dari 20 mmHg. Mata tidak merah atau tidak dapat terdapat keluhan, yang
mengakibatkan terdapat gangguan susunan anatomis dan fungsi tanpa disadari oleh penderita.
Akibt tekanan tinggi akan terbentuk atropi papil disetai ekskavasio glaukomatosa. Gangguan saraf
optic akan terlihat sebagai gangguan fungsi berupa penciutan lapangan pandang (AA dan
sidharta)
Glaucoma primer yang kronis dan berjalan lambat sering tidak diketahui bila mulainya,
karena keluhan pasien amat sedikit atau samar. Misalnya mata sebelah terasa berat, kepala pening
sebelah, kadang-kadang penglihatan kabur dengan anamnesa yang tidak khas. (sidharta).
Diagnosis
Diagnosis glaucoma primer sudut terbuka ditegakkan apabila ditemukan kelainan-kelainan
glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang disertai peningkatan tekanan introkular,
sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal, dan tidak terdapat sebab lain yang
menyebabkan peningkatan tekanan intaokular. Untuk itu diperlukan beberapa pemeriksaan
penunjang………….
Prognosis
Tanpa pengobatan, glaucoma primer sudut terbuka dapat berkembang secara perlahan
sehingga akhirnya menimbulkan kebutaan total. Apabila obat tetes antiglaucoma dapat
mengontrol tekanan intra ocular pada mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa luas,
prognosis akan baik (walaupun tekanan intraocular telah normal). Apabila proses penyakit
terdteksi secara dini, sebagian besar pasien glaucoma dapat ditangani dengan baik secara medis.
(Vaughan)