Pencegahan dengan herbal mimba melalui air minum dan atau pakan induk maupun kalkun
growertampaknya sangat efektif untuk mencegah penyakit ini. Namun demikian untuk
aplikasi yang lebih tepat perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dengan selalu menjaga
sanitasi kandang yang baik dan sistem kandang panggung juga sangat menekan penyebaran
penyakit ini.
Penyakit yang disebabkan oleh virus, antara lain Infectious Bronchitis (IB), Tetelo (New Casle
Disease/ND) dan Avian Inuenza (AI) saat ini masih menjadi momok bagi peternak kalkun.
Penyakit ini dapat berakibat sangat fatal dan bisa menyebabkan kematian hingga 100%.
Penyakit ini belum ditemukan obatnya, beberapa antibiotik hanya bermanfaat untuk
mencegah atau menekan infeksi sekunder oleh bakteri. Pencegahan dapat dilakukan dengan
vaksinasi. Penularan/penyebaran sangat cepat dapat melalui kalkun sendiri atau unggas
atau mahluk hidup lainnya termasuk manusia, peralatan kandang, atau kendaraan
pengangkut pakan. Oleh karena itu benteng penangkal pertama yang paling penting adalah
dilakukan biosecurity yang ketat dan tepat. Dengan cara ini tampaknya penyakit ini tidak lagi
menjadi momok bagi peternak kalkun.
Apapun penyakitnya, tindakan pertama kali yang harus dilakukan sebelum penyakit
menyebar/menular ke kalkun yang lain adalah segera dilakukan isolasi dan karantina bagi
kalkun yang sakit, baru kemudian dilakukan pengobatan serta kandang tempat kalkun sakit
segera disemprot dengan desinfektan atau pindah kandang yang sudah disterilkan
Jika kemungkinannya kecil untuk dapat disembuhkan lebih baik kalkun yang sakit segera
dimusnahkan dengan cara dibakar dan dikubur dalam tanah. Tindakan lain yang harus
dilakukan adalah secara rutin (minimal satu minggu sekali) kandang harus disemprot dengan
desinfektan agar lingkungan lebih steril dan mencegah berkembangnya suatu penyakit yang
mungkin timbul.
PERKANDANGAN
Kalkun bibit lokal membutuhkan ruang sekitar 0,5 m per ekor. 2 Jika sex ratio 1 : 4 maka
dibutuhkan ruang/kandang sebesar 2,5–3,0 m . Supaya dapat melakukan perkawinan
dengan baik, halaman kandang diberikan lahan/ruang untuk bermain/penggembalaan 2
(ranch) seluas sekitar 2–3 m /ekor. Agar penggembalaan (ranch) kalkun dapat dirotasi, ranch
dapat dibuat pada halaman depan dan belakang kandang. Jika lahan terbatas dan hanya
dapat dibuat satu lahan ranch harus sering dikosongkan dan/atau disterilisasi dengan
desinfektan yang tidak membahayakan kalkun. Penanaman rerumputan/hijauan daun dapat
dilakukan di lahan ini dan pagar pembatas. Ini bermanfaat sebagai sumber pakan alami dan
juga berfungsi sebagai peneduh sehingga tercipta udara yang lebih sejuk. Lingkungan seperti
ini sangat disukai dan baik untuk kalkun bibit.
Fase Starter
Ada beberapa jenis kandang untuk kalkun starter, yaitu umur 0–2 minggu, 2–4 minggu, dan
4–8 minggu. Pada umur ini anak kalkun sebaiknya ditempatkan dalam box dilengkapi
penghangat (brooder). Temperatur brooder yaitu 90–95°F pada minggu ke-1; 85–90°F pada
minggu ke-2; 80–85°F pada minggu ke-3; dan pada minggu ke-4 adalah 75–80°F. Namun
demikian setelah lewat umur 4 minggu biasanya bulu kalkun sudah penuh sehingga hanya
kadang-kadang diperlukan penghangat (pada musim dingin/hujan), namun pada malam hari
masih dibutuhkan penerangan.
Tatalaksana Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan salah satu aspek untuk menentukan keberhasilan menghasilkan
produk. Tatalaksana pemelihaaan yang tepat akan menghasilkan produksi yang baik.
Tatalaksana pemeliharaan yang baik meliputi pemberian pakan, pemberian air minum,
bentuk dan ukuran kandang yang digunakan, pemberian vitamin dan penanganan kesehatan
meliputi vaksinasi, pencegahan dan pengobatan ayam sakit. Faktor lingkungan dapat
mempengaruhi pemeliharaan meliputi kelembaban dan suhu Pemilihan bibit merupakan
salah satu faktor penting dalam pemelihaaan. Bibit yang baik maka akan menghasilkan
produksi yang baik. Kunci keberhasilan ternak kalkun adalah menggunakan kalkun yang
berproduksi tinggi.