Anda di halaman 1dari 7

MATERI KULIAH

BAHASA INDONESIA
(12)

KALIMAT

Dra. Suryami, M.Pd.

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
2020
KALIMAT

Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan suatu pikiran, gagasan,
perasaan yang utuh. Kalimat terdiri atas beberapa unsur, antara lain: subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Kalimat sekurang-kurangnya harus
memenuhi dua unsur, yaitu subjek dan predikat.

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut,
disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Dalam wujud tulisan, kalimat berhuruf latin, dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca.

Menentukan Predikat dan Subjek Kalimat


Jika dilihat dari hal predikat, kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam.
a. Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja
b. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.

Dalam pemakaian sehari-hari, kalimat yang berpredikat kata kerja lebih besar
jumlahnya daripada kalimat yang berpredikat bukan kata kerja. Oleh sebab itu, kalau
ada kata kerja dalam suatu kalimat, kata kerja itu dicadangkan sebagai predikat
dalam kalimat itu.
Misalnya:
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan menyelenggarakan wisuda sarjana di Taman
Ismail Marzuki, Jakarta.
Kata kerja dalam kalimat di atas adalah menyelenggarakan.
Kata menyelenggarakan adalah predikat dalam kalimat tersebut.
Setelah ditemukan predikat dalam kalimat, subjek dapat ditemukan dengan cara
bertanya menggunakan predikat.
Siapa yang menyelenggarakan wisuda sarjana di Taman Ismail Marzuki,
Jakarta?
Jawaban pertanyaan di atas (yang menyelenggarakan) ialah Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan.
 Politeknik Ilmu Pemasyarakatan adalah subjek kalimat.

Contoh lain
Direktur Universitas Indonesia memimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda
Kata kerja dalam kalimat di atas adalah memimpin.
Kata memimpin merupakan predikat dalam kalimat tersebut.
Cara mencari subjek kalimat dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut.
Siapa yang dipimpin?
Jawabnya (yang memimpin) adalah Direktur Universitas Indonesia.
Direktur Universitas Indonesia adalah subjek kalimat

Contoh lain: Dalam ruangan ini memerlukan lima puluh delapan buah kursi.
Untuk menentukan apakah kalimat di atas benar atau tidak, yang mula-mula dicari
ialah predikat.
Kata kerja dalam kalimat di atas adalah memerlukan.
Kata memerlukan adalah predikat kalimat.

Subjek
Cara mencari subjek kalimat dengan pertanyaan sebagai berikut.
Apa/siapa yang memerlukan?
Jawabnya (yang memerlukan) adalah ruangan itu.
Akan tetapi, kata ruangan itu tidak mungkin dapat berfungsi sebagai subjek karena
di depan kata ruangan itu terdapat kata dalam (kata depan).
Kata dalam menandai kata di belakangnya untuk menunjukkan keterangan
tempat (dalam ruangan itu).
dalam ruangan itu bukan subjek.
Dengan demikian, kalimat di atas merupakan kalimat yang salah karena tidak
bersubjek.

Catatan: Sebuah kata kerja dalam sebuah kalimat tidak dapat menduduki status
predikat kalau di depan kata kerja tersebut terdapat partikel yang, untuk, dan
lainnya.
Misalnya:
1. Taruna yang meninggalkan ruang kuliah.
2. Pertemuan untuk memilih ketua baru.
3. Putrinya yang memakai gaun merah.
Kata meninggalkan, memilih, dan memakai dalam kalimat-kalimat di atas yang
berfungsi sebagai predikat seharusnya tidak didahului dengan kata yang atau untuk.
Bandingkan dengan kalimat berikut.
Taruna yang rajin belajar akan memetik hasil yang memuaskan.
Catatan:
Kalau dalam sebuah kalimat tidak terdapat kata kerja, kata yang dapat kita
cadangkan sebagai predikat ialah kata sifat, kata bilangan, dan kata benda.

Menentukan Objek dan Keterangan


Unsur objek dalam kalimat hanya ditemukan dalam kalimat yang berpredikat kata
kerja. Namun, tidak semua kalimat yang berpredikat kata kerja yang harus
mempunyai objek. Objek itu hanya muncul pada kalimat yang berpredikat kata kerja
transitif.
Dengan demikian, objek adalah kata benda yang terletak di belakang predikat yang
berawalan me-, dan kata benda itu dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Ekspor nonmigas mendatangkan.
Frasa ekspor nonmigas merupakan subjek kalimat.
Kata mendatangkan adalah unsur predikat yang berupa verba transitif.
Berarti kalimat di atas belum memberikan informasi yang lengkap sebab belum ada
kejelasan tentang kata mendatangkan itu (mendatangkan apa?). Oleh sebab itu, agar
kalimat tersebut dapat memberikan informasi yang jelas, predikatnya harus
dilengkapi dengan objek.
Ekspor nonmigas mendatangkan keuntungan.
S P O
Jika kalimat sudah mengandung kelengkapan makna dengan hanya memiliki subjek
dan predikat yang berupa verba intransitif, objek tidak diperlukan lagi.
Misalnya:
Penanaman modal asing berkembang.
Kalimat di atas sudah lengkap dan jelas.
Unsur subjeknya adalah penanaman modal asing.
Unsur predikatnya adalah berkembang.
Andaikata di belakang unsur berkembang ditambah dengan sebuah kata atau
beberapa kata, unsur tambahan itu bukan objek, melainkan keterangan.
Misalnya:
Penanaman modal asing berkembang saat ini.
S P K

Kalimat berobjek
Penulis itu memperkaya khazanah sastra Indonesia
S P O
Pertemuan ini mengumpulkan segenap lembaga pendidikan.
S P O

Kalimat yang tidak berobjek


Masalah wabah corona ditangani secara bersama.
S P K
Obor persahabatan menyala terus sepanjang jalan.
S P Pel K

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kalimat mempunyai ciri


sebagai berikut.
1. Dari segi maknanya, sebuah kalimat harus mengandung informasi yang relatif
lengkap, sedangkan dari segi bentuknya, sebuah kalimat sekurang-kurangnya
mengandung unsur subjek (S) dan Predikat (P)
2. Unsur-unsur yang berupa SP posisinya dapat dipertukarkan sehingga menjadi
PS
3. Subjek atau pokok kalimat dapat diketahui dari jawaban atas pertanyaan apa
atau siapa, sedangkan predikat atau sebutannya dapat diketahui dari jawaban
atas pertanyaan mengapa atau bagaimana.

Kalimat, apabila dilihat dari segi fungsinya, terdiri atas unsur-unsur yang disebut
subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Secara singkat, ciri-ciri
unsur kalimat itu dapat dijelaskan sebagai berikut;
(a) Subjek
Unsur kalimat yang disebut subjek dapat diketahui dari jawaban atas
pertanyaan siapa atau apa. Rumah itu mungil. Misalnya, jawaban atas
pertanyaan apa yang mungil adalah rumah itu. Dengan demikian, unsur
rumah itu dalam kalimat tersebut merupakan subjek.
(b) Predikat
Unsur predikat dalam kalimat dapat diketahui dari jawaban atas
pertanyaan bagaimana atau mengapa. Dalam kalimat yang disebutkan di
atas, misalnya, jawaban atas pertanyaan bagaimana rumah itu adalah
mungil. Dengan demikian, mungil merupakan unsur yang disebut
predikat.
(c) Objek
Objek merupakan unsur kalimat yang kehadirannya bersifat wajib (tidak
dapat dihilangkan) dan dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Unsur
yang disebut objek ini hanya terdapat dalam kalimat yang predikatnya
berupa kata kerja transitif.
Misalnya:
1.) Nyoman Fitria menyiram bunga itu.
O
2.) Bunga itu disiram Nyoman Fitria.
S

Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa bunga pada kalimat (1)
merupakan objek, dan sebagai objek, unsur itu dapat menjadi subjek pada
kalimat pasif (2). Baik dalam kalimat (1) maupun (2), unsur bunga tidak
dapat dihilangkan. Sementara, menyiram merupakan kata kerja transitif
yang berfungsi sebagai predikat. Kalimat yang predikatnya berupa kata
kerja transitif seperti itulah yang dapat dipasifkan, dan dalam kalimat
semacam itu pula unsur objek berada.

(d) Pelengkap
Seperti halnya objek, unsur kalimat yang disebut pelengkap kehadirannya
juga bersifat wajib (tidak dapat dihilangkan). Perbedaannya adalah bahwa
objek dapat menduduki fungsi subjek dalam kalimat pasif, sedangkan
pelengkap tidak dapat menduduki subjek karena kalimatnya tidak dapat
dipasifkan.
Misalnya:
(3) Perpustakaan ini beranggotakan sepuluh ribu mahasiswa.
S P Pelengkap

(e) Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang kehadirannya tidak wajib
sehingga unsur itu dapat dihilangkan. Ciri unsur keterangan yang lain
adalah bahwa unsur itu posisinya dapat dipindah-pindah, di tengah, di
akhir, atau di depan.
Misalnya:
(4) Taruna-taruni Poltekip pagi ini kuliah daring bahasa Indonesia .
(5) Pagi ini taruna-taruni Poltekip kuliah daring bahasa Indonesia
(6) Taruna-taruni Poltekip kuliah daring bahasa Indonesia pagi ini.
Dalam ketiga kalimat di atas, pagi ini merupakan keterangan.

Anda mungkin juga menyukai