Bindo Mku Njela

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

FUNGSI & UNSUR DAFTAR PUSTAKA

Secara keseluruhan fungsi daftar pustaka ada dua, yaitu :

1) memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, haria secara


keseluruhan; dan
2) sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki, maksudnya adalah apabila
seorang pembaca ingin mengetahui lebih lanjut tentang referensi yang
terdapat pada catatan kaki, ia dapat mencarinya dalam daftar pustaka.

Unsur-unsur penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar pustaka


adalah :

1) nama pengarang dibalik susunannya;


2) judul buku termasuk judul tambahannya;
3) data publikasi : penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa,
nomor jilid (kalau ada);
4) untuk sebuah artikel diperlukan judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, jilid, nomor, dan tahun.

CARA MEMBUAT DAFTAR PUSTAKA BERDASARKAN SUMBER


ACUANNYA

Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad dari nama pengarangnya.


Untuk maksud tersebut nama pengarang harus dibalik susunannya. Jarak baris
dengan baris adalah spasi satu, sedangkan jarak pustaka satu dengan pustaka
yang lain adalah spasi ganda. Tiap pustaka disusun secara sejajar vertikal, dari
margin kiri. Bila ada dua karya atau lebih ditulis oleh seorang pengarang,
pengulangan namanya dapat ditiadakan dengan menggantikannya sebuah garis
panjang sepanjang 5-7 ketikan yang disusul sebuah tanda titik.

Cara membuat daftar pustaka dapat diuraikan sebagai berikut ini.

1) Dengan seorang pengarang


Ambari, Abdullah. 1999. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Djatnika:
Bandung.
Catatan :
a) Nama keluarga (fam) lebih dahulu kemudian nama sebenarnya. Jika buku
itu disusun oleh sebuah komisi atau badan atau lembaga, nama itu yang
menggantikan nama pengarang.
b) Judul buku harus dicetak miring dan tanda titik pada setiap unsur data
publikasi: sesudah nama pengarang, sesudah tahun terbit, dan sesudah
tempat penerbit.
c) Jika nama penerbit mendahului tempat penerbit, di antaranya disisipi tanda
koma.

2) Buku dengan dua atau lebih pengarang


Saturni, Rasyid, Lamuddin, Siti Aisyah Sundari. 1994. Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi. Nina Dinamika: Jakarta
Catatan :
Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan
terbalik.

3) Buku dengan banyak pengarang


(lebih dari tiga)
Yulius, S. et. al. 1990. Kamus Baru Bahasa Indonesia. Usaha Nasional:
Surabaya.
Catatan :
Hanya nama pengarang pertama dicantumkan dan dibalik susunannya.
Nama lainnya diganti dengan singkatan et.al.
(dan lain-lain)

4) Buku dengan edisi berikutnya mengalami perubahan


Kerag, Gorys. 1995. Komposisi. cet. ke-6. Nusa Indah: Ende Flores.

5) Buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih


Badudu, J.S. 1985. Membina Bahasa Indonesia Baku. 2 Jilid. Pustaka
Prima: Bandung.

6) Sebuah eidisi karya seorang pengarang atau lebih


Ali, Lukman, ed. 1995. Bahasa dan Kesustraan Indonesia, sebagai
Cerminan Manusia Indonesia Baru. Gunung Agung: Jakarta.

7) Sebuah buku terjemahan


Multatuli, Max Havelaar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda.
Terj. H.B. Jassin. 1972. Djambatan: Jakarta.
8) Artikel majalah, artikel harian
Samsuri. 1960. “Sistem Fonem Indonesia dan Suatu Penyusunan Ejaan
Baru”, Medan Ilmu Pengetahuan. I : 323-341. (
Oktober).

9) Tesis atau Disertasi yang belum diterbitkan


Ali, Hasan. 1982. “Proses Derivasi Kata Kerja Bahasa Indonesia”. Skripsi
Sarjana FSUH. Ujung Pandang.

Selain cara-cara membuat daftar pustaka yang telah disebutkan di atas,


masih ada lagi cara membuat daftar pustaka yang lain dengan ketentuan sebagai
berikut ini.
a) Susunan unsur daftar pustaka: nama pengarang (yang sudah dibalik
susunannya), tahun terbit, judul, dan data publikasi yang lain
b) Bila ada dua atau tiga buku dari seorang pengarang yang dimasukkan
dalam daftar pustaka, buku itu disusun menurut tahun terbitnya dari
yang kecil kepada yang besar, misalnya 1978, 1979, 198, dst.
c) Bila ada dua atau lebih buku dari seorang pengarang diterbitkan dalam
tahun yang sama, di belakang tahun terbit diberi nomor urut abjad,
misalnya a, b, c, dan seterusnya

Contoh :

Badudu, J.S.1970. Membina Bahasa Indonesia Baku. 1 jld. Pustaka


Prima: Bandung.

__________.1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. 2 jld. Pustaka


Prima: Bandung.

__________.1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Gramedia:


Jakarta.

Tarigan, H.G.1985 a. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Angkasa :


Bandung

__________.1985 b. Pengajaran Semantik. Angkasa: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai