3. Performa kerja menurun
4. Mudah marah
6. Mudah sakit
1. Buat prioritas
Jika atasan Anda yang menjadi pemicu burnout di tempat kerja, coba ajak
bicara bagian departemen sumber daya manusia (HRD) mengenai hal
tersebut. Mereka mungkin akan mencarikan solusi yang tepat, misalnya
memindahkan Anda ke tim yang lain.
Atur pola pikir dan bersikaplah realistis, sehingga Anda dapat menurunkan
ekspektasi terhadap pekerjaan yang tengah dikerjakan. Dengan begitu,
kecemasan dan stres di tempat kerja dapat berkurang. Selain itu, jangan
lupa untuk memberi apresiasi terhadap diri sendiri terhadap prestasi yang
pernah dicapai.
Coba ceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang terdekat yang
dapat Anda percaya. Meski tidak selalu mendapatkan solusi, cara ini dapat
membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres pekerjaan.
Jaga keseimbangan hidup dengan baik. Anda juga perlu untuk bersantai
dan melupakan pekerjaan sejenak dengan pergi bersama teman atau
melakukan hal yang disukai seusai jam kerja berakhir. Ini dapat membuat
pikiran kembali jernih dan Anda siap untuk bekerja kembali keesokan
harinya.
Jika memungkinkan, ambil cuti dan pergilah berlibur, karena ini juga dapat
membuat pikiran Anda kembali jernih, semangat, dan termotivasi kembali.