Anda di halaman 1dari 421

 Aktivitas baik ringan maupun berat akan memicu

sekresi keringat dalam badan.


 Sekresi keringat merupakan metabolisme yang
normal.
 Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang
bernama kelenjar ekrin dan apokrin.
 Kelenjar ekrin terdapat di hampir seluruh permukaan
kulit. Kelenjar ekrin sudah ada sejak kecil di mana
keringat yang dihasilkannya tidak hanya berfungsi
sebagai alat pengeluaran sisa metabolisme tubuh
namun juga berguna untuk mengatur suhu tubuh.
 Kelenjar apokrin terletak di daerah ketiak, payudara,
daerah anus dan kemaluan.
 Kelenjar apokrin akan berfungsi aktif setelah remaja
dan keringat yang dihasilkan dipengaruhi oleh
rangsangan emosi.
 Keringat apokrin mengandung banyak lemak dan
protein, yang apabila diuraikan oleh bakteri akan
menimbulkan bau yang tidak enak.
 Bau inilah yang kemudian dikenal sebagai bau badan.
 Bau badan sangat mengganggu sekali. Telebih bagi mereka
yang memiliki profesi yang menuntut penampilan dan
harus selalu berinteraksi dengan publik.
 Bau badan juga akan mengganggu orang lain sehingga
menjadikan orang di sekitar mejadi tidak nyaman.
 Banyak cara untuk mengatasi bau badan. Cara yang
termudah adalah mandi 2 kali sehari untuk menghilang
kan keringat dan bakteri.
 Pastikan seluruh tubuh terutama ketiak dan lipatan tubuh
dibersihkan dengan optimal.
 Namun untuk yang memiliki aktivitas tinggi, mandi hanya
akan menghilangkan keringat saja sehingga saat beraktivi
tas keringat akan muncul kembali dan menimbulkan bau
badan.
 Cara yang paling umum digunakan adalah
menggunaan deodorant dan antiperspirant.
 Deodoran mengandung antiseptik yang menekan
pertumbuhan bakteri, sedangkan antiperspirant
mengandung bahan yang dapat mengurangi keringat
yang keluar.
 Sekarang tersedia banyak produk yang sekaligus
mengandung deodorant dan antiperspirant. Selain itu
terdapat pula berbagai macam pilihan aroma wangi
dari masing-masing deodorant dan antiperspirant
yang mampu menjadikan kita lebih semakin percaya
diri.
 Deodorant dan antiperspirant merupakan sediaan
kosmetik yang umumnya berbentuk padat (stick dan
bedak), cair (roll on dan spray) dan semi padat (krim)
yang bertujuan untuk menghilangkan bau badan dan
mengurangi keringat.
 Air yang keluar melalui kulit ini akan menguap dan
meninggalkan sisa-sisa lemak dikulit sehingga mudah
sekali bakteri berkembang biak dan mengeluarkan
aroma yang tidak sedap.
 Deodorant harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1.Dapat menghilangkan bau badan walaupun sifatnya


sementara.

2.Tidak merangsang kulit atau tidak iritasi pada kulit.

3.Dapat membunuh atau mengrangi aktivitas bakteri


yang tidak menguntungkan.

4.Tidak beracun.
 Bahan aktif yang digunakan dalam deodorant :
1.Pewangi atau parfum
2.Pembunuh mikroba : berupa antiseptic seperti
heksaklofofen, triklosan, sirih atau berupa
antibiotic topical seperti neomisin
3.Eliminasi bau: senyawa yang dapat mengikat,
menyerap atau merusak struktur bahan kimia
bau menjadi struktur yang tidak bau, misalnya
risinoleat
 Bahan aktif yang digunakan dalam antiperspirant :

1.penyumbat saluran keringat,

2.penekan produksi keringat seperti senyawa


aluminium.
Mekanisme kerja Deodorant
 Mekanisme kerja deodorant dan antiperspirant sebagai
sediaan topical adalah dengan mengurangi keluarnya
keringat berdasarkan pengurangan jumlah keringat,
perubahan serangan bakteri sehingga bau badan dapat
dicegah.
 Penggunaan garam aluminium saja dapat dianggap
mempunyai efek antibakteri karena menghasilkan pH
asam dari proses hidrolisis.
 Kulit dengan pH asam dianggap merupakan pertahanan
natural terhadap infeksi bakteri dan jamur.
 Sediaan antiperspiran harus berdasarkan hidrolisa
garam logam, karena mempunyai efek menghambat
bakteri kulit (Carabello, 1980).
Formula 1
Krim
%w/w

A. Fasa Minyak
Potrolatum (dan) lanolin alcohol 24,0
Cetyl Alcohol 1,5

B. Fasa Air
Air Deionisasi 54,5
Alumunium klorohidrat 20,0

C. Parfum q.s
Formula 2
Krim

%w/w

A. Larutan Alumunium Klorohidrat 50% 40


B. Gliseril stearat (dan) PEG-100 stearate 15
C. Cetyl alcohol 5
D. Larutan Sorbitol 70% 3
E. Air deionisasi 37
F. Parfum q.s.
Formula 3
Spray

%w/w

A. SD Alcohol 40 50.0
B. Propylene glycol 3.5
C. Larutan Alumunium Klorohidrat 50% 40.0
D. Air deionisasi 6.5
E. Parfum q.s.
Formula 4
Stick
%w/w

A.Ethanol 75
B.Sodium stearate 8
C.Deionized water 11,9
D.Sorbitol, 70% 5
E. Triclosan 0,1
F. Parfum q.s.
Fungsi Zat-zat diatas sebagai berikut :
1. Alcohol SD-40 terkadang ditulis dengan SD Alcohol
40 atau SDA-40.
 Ini adalah alkohol kadar tinggi untuk kosmetik yang
telah dimurnikan.
 Menguap secara cepat, sehingga bisa digunakan
sebagai penyalur bahan-bahan penting yang
dibutuhkan permukaan kulit.
 Lebih lembut bagi kulit dibanding ethyl alcohol.
 Bisa membantu membunuh bakteri.
 SD alkohol-40 biasanya mengacu pada isopropil
alkohol, yang terdapat di banyak produk jerawat
sebagai kontrol basa.
 Efek pengeringan diperkirakan mengurangi produksi
minyak yang berkontribusi terhadap jerawat sehingga
alkohol berfungsi untuk mensterilkan kulit
2. Petrolatum adalah mineral oil jelly (petroleum jelly).
Petrolatum digunakan sebagai penjaga kelembaban
kulit dalam berbagai pelembab.
 Petrolatum adalah parafin lembut atau campuran lilin
yang digunakan sebagai salep kulit topikal berfungsi
sebagai pelindung over-the-counter kulit yang
digunakan dalam pembuatan kosmetik perawatan
kulit.
 Namun efek samping dari petrolatum (termasuk
sampingan minyak bumi) terpacunya tumor payudara,
sesak napas, kulit, penuaan dini dan jerawat parah.
3. Asetatalkohollanolin, kadang-kadang dikenal sebagai
"alkohol domba", lanolinalcohol atau alkoholwol, adalah
senyawa non-organik yang dihasilkan dari pengeringan
lanolin, lemak dari shearingswol, yang telah bereaksi
dengan asam asetat dan sejumlah kecil alkali.
 Produk yang berasal dari hewan memiliki
kecenderungan sebagai anti-alergi. Asetat lanolin alkohol
digunakan sebagai emolien, untuk melembutkan kulit,
namun sangat komedogenik.
 Untuk alasan ini, mereka yang bermasalah dengan
whitehead atau komedo disarankan untuk menghindari
penggunaan topikal zat ini pada kulit.
4.Cetyl Alkohol berfungsi sebagai komponen pemisah
pada emulsi pada komponen minyak dan komponen
cair.
 Bahan-bahan ini juga digunakan untuk mengubah
kekentalan produk cair dan untuk meningkatkan
kapasitas berbusa dan untuk menstabilkan busa.
5. Air deionisasi adalah air yang telah terbebas dari ion-
ion mineral, berfungsi sebagai pengencer sediaan dan
berfungsi sebagai medium yang dapat digunakan
untuk menjaga konsistensi atau bentuk sediaan.

6.Parfum berfungsi sebagai penambah aroma pada


sediaan sehingga membuat sediaan semakin nyaman
saat digunakan.
7.Larutan aluminium klorohidrat 50% berfungsi
sebagai zat aktif pada sediaan deodorant, sebagai
antiperspirant, yaitu sebagai penghambat produksi
keringat pada ketiak.
 Selain itu berfungsi sebagai pembersih kulit dari
kotoran, dimana biasanya digunakan pada sediaan
deodorant untuk membersihkan bagian ketiak yang
kotor akibat keringat yang menumpuk pada bagian
lipatan ketiak.
8.Glyceryl Stearate (dan) PEG-100 Stearate adalah
produk kimia seperti lilin yang dibuat dari gliserin dan
asam stearat . Bahan ini sering ditemukan dalam
kosmetik dan produk perawatan kulit, seperti lotion,
krim, dan pembersih.
 Gliseril stearat sebagai pelumas dan membuat kulit
jadi lembut dan halus.
 Bahan ini berasal dari beberapa sumber: minyak inti
sawit, minyak kedelai, atau minyak sayur.
 Bahan ini juga secara alami diproduksi oleh tubuh
manusia.
 PEG-100 Stearate dibuat dengan menggabungkan
minyak alami (seringkali sawit atau kelapa) dengan
Asam stearat untuk membentuk ester larut dalam air.
 PEG-100 Stearate terutama digunakan oleh industri
kosmetik dan perawatan kecantikan sebagai emolien,
emulsifier, dan pelembab, meskipun PEG stearates
juga dikenal untuk membersihkan kulit dan rambut
dengan membantu air untuk bercampur dengan
minyak dan kotoran sehingga mereka dapat dibilas.
 PEG 100 Stearate tidak dianggap sebagai iritan atau
sensitizer (hanya memberi iritasi minimal).
 Namun, produk dan formula yang mengandung PEG
100 Stearate tidak boleh digunakan pada kulit rusak
atau teriritasi dan PEG dianggap aman untuk
digunakan topikal pada kulit yang sehat.
9.Sodium Stearat adalah garam natrium dari asam
stearat. Pemerian sodium stearat adalah bubuk, halus
putih. Sodium stearat sering digunakan dalam sabun,
kosmetik warna, deodoran dan produk rambut dan
perawatan kulit.
 Sodium stearat digunakan dalam menstabilkan emulsi
dengan menjaga agar fase minyak dan fase air tidak
bercampur.
 Sodium stearat juga membuat warna produk menjadi tak
tembus cahaya dan mengental.
 Dalam shampoo dan produk berbusa lainnya, sodium
stearat membantu menciptakan busa mewah yang tebal.
10. Alkohol
 Nama lain : ethanol 95%, ethil alcohol
 Berat molekul : 46,07
 Rumus empiris : C2H6O
 Fungsi : antimikroba (≥10%)
 Kelarutan :tidak larut dengan kloroform,
ether,glyserin, dan air
 OTT : alkali, garam organic
 Dalam sediaan deodorant, etanol berperan sebagai
bahan pendingin, dan agen pelarut, membantu
menstabilkan emulsi dan dapat mengurangi iritasi
bahan pendingin, dan agen pelarut.
11.Triclosan yaitu bahan antifungi dan antibakteri
spectrum luas yang poten. Antibakteri ini
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif pada
ketiak, yg menyebabkan bau tak sedap.
 Triklosan digunakan pada sabun (0,1%-1%),
deodorant, shaving cream, mouth wash dan peralatan
kebrsihan.
 Triclosan menunjukkan efektivitas dalam mengurangi
dan mengontrol bakteri. Pada konsentrasi yang lebih
tinggi, trikslosan bekerja sebagai biosida sedangkan
pada kadar lebih rendah bersifat bakteriostatik.
12.Larutan Sorbitol 70%, dikenal sebagai gula alkohol
atau polyalcohol alami.
 Sorbitol juga ditemukan secara alami dalam berry,
ceri, plum, pir, rumput laut, apel dan ganggang.
 Sorbitol biasanya digunakan sebagai pengganti gula
dalam makanan, terutama bagi penderita diabetes.
 Dalam kosmetik, digunakan dalam lotion aftershave,
sabun ringan dan sampo bayi maupun deodorant.
 Sorbitol digunakan sebagai zat pelembab kulit dan
agen pendingin.
13. Propilenglikol
 Nama lain : metal etilen glikol
 Rumus molekul : C3H8O2
 Berat molekul : 76,09
 Fungsi : solvent atau cosolvent (5-80%)
 Pemerian : jernih, tidak berwarna, kental
 Kelarutan : tidak larut dalam aseton,
kloroform,etanol 95%,
 OTT : pereaksi pengoksidasi seperti
potassium permanganat
 Propilenglikol adalah bahan kimia yang ditemukan
dalam produk perawatan pribadi yang berfungsi
sebagai peningkat penetrasi yang membuat produk-
produk mencair dalam panas dan atau membeku
ketika dingin.
 Propilenglikol sering ditemukan dalam produk seperti
sampo, conditioner, sabun, obat jerawat, pelembab,
pasta gigi, deodorant, cat kuku, maskara, pada
dasarnya apa pun yang mungkin bisa digunakan pada
tubuh.
 Propilenglikol dapat menimbulkan berbagai macam
gangguan iritasi pada kulit, untuk itu kadar
propilenglikol yang boleh dipergunakan tidak boleh
lebih dari 2%.
CARA PEMBUATAN DEODORANT
 Formula 1, Krim
 Siapkan bahan dan alat yang di butuhkan.
 Panaskan fase minyak (A) dan fase air (B) secara
terpisah pada suhu 70◦C
 Perlahan-lahan tambahkan campuran B ke campuran A
dengan pencampuran kontinyu.
 Dinginkan sampai 40◦C.
 Kemudian Tambahkan parfum (C) kedalamnya.
 Setelah itu dihomogenkan dan tuangkan ke dalam
wadah yang sesuai.
Formula 1
Krim
%w/w

A. Fasa Minyak
Potrolatum (dan) lanolin alcohol 24,0
Cetyl Alcohol 1,5

B. Fasa Air
Air Deionisasi 54,5
Alumunium klorohidrat 20,0

C. Parfum q.s
 Formula 2, bentuk Krim
 Siapkan bahan dan alat yang di butuhkan.
 Campurkan Larutan Alumunium Klorohidrat 50% dan
Air deionisasi, lalu dipanaskan pada suhu 70◦C
 Setelah itu, tambahkan gliseril stearat dan PEG-100
stearate,cetyl alcohol dan larutan sorbitol 70 %.
 Dinginkan sampai 40◦C.
 Tambah parfum kedalamnya.
 Homogenkan dan tuangkan ke dalam wadah yang
sesuai.
Formula 2
Krim

%w/w

A. Larutan Alumunium Klorohidrat 50% 40


B. Gliseril stearat (dan) PEG-100 stearate 15
C. Cetyl alcohol 5
D. Larutan Sorbitol 70% 3
E. Air deionisasi 37
F. Parfum q.s.
 Formula 3, bentuk Spray
 Siapkan alat dan bahan yg dibutuhkan
 Masukkan SD Alkohol 45 dan air deionisasi ke dalam
wadah kemudian aduk menggunakan overhead stirrer.
 Kemudian tambahkan propilenglikol.
 Aduk selama 10 menit.
 Tambahkan larutan alumunium klorohidrat 50%
secara secara perlahan-lahan.
 Terakhir tambahkan parfum secukupnya.
 Masukkan ke dalam botol spray dan dikemas.
 Deodorant siap untuk digunakan.
Formula 3
Spray

%w/w

A. SD Alcohol 40 50.0

B. Propylene glycol 3.5

C. Larutan Alumunium Klorohidrat 50% 40.0

D. Air deionisasi 6.5

E. Parfum q.s.
 Deodoran aerosol merupakan produk semprot yang
mengandung larutan antimikroba dalam pembawa
etanol dan atau propilenglikol dengan propelan khusus
untuk deodoran aerosol.
 Deodoran semprot memberikan rasa kering pada kulit
ketiak karena diformulasikan secara anhidrat.
 Propelan yang paling banyak digunakan adalah propana,
butana, dan isobutana.
 Propelan tersebut tidak mudah terbakar dengan adanya
udara atau oksigen.
 Parameter yang harus dioptimasi dalam merancang
produk deodoran aerosol agar diperoleh produk
deodoran yang kering antara lain :
 laju semprot
 bentuk seprotan
 ukuran partikel
 rasio fragrans deodori2er
 rasio konsentrat propelan
 tekanan kaleng aerosol
 Formula 4, bentuk Stick
 Masukkan etanol beserta air deionisasi kemudian
panaskan pada suhu 700
 Tambahkan sorbitol 70% kemudian aduk selama 5
menit
 Kemudian masukkan sodium stearat dan triclosan lalu
aduk hingga homogen.
 Setelah itu didinginkan hingga suhunya mencapai 650.
 Selanjutnya tambahkan parfum.
 Tuangkan campuran tersebut ke dalam wadah
cetakan.
 Kemudian dibiarkan mendingin hingga suhunya
mencapai 60OC .
 Masukkan dalam wadah kemasan dan deodorant siap
untuk digunakan.
Formula 4
Stick
%w/w
A.Ethanol 75
B.Sodium stearate 8
C.Deionized water 11,9
D.Sorbitol, 70% 5
E. Triclosan 0,1
F. Parfum q.s.
Syarat mutu deodorant batang
No Uraian Satuan Persyaratan

1. Deskripsi - Homogen bebas partikel asing

2. Derajat halus serbuk - Setengah kasar (sedang)

3. pH - Sesuai Permenkes 376/MenKes/Per /VIII/I/1990

4 Kadar air % Sesuai Permenkes 376/MenKes/Per /VIII/I/1990

5 Zat aktif % Sesuai Permenkes 376/MenKes/Per /VIII/I/1990

6 Zat warna % Sesuai Permenkes 376/MenKes/Per /VIII/I/1990

7 Raksa dan senyawanya - negatif

8 Metanol (khusus batang) % Sesuai Permenkes 376/MenKes/Per /VIII/I/1990

9 Cemaran mikroba
Pengujian Mutu Produk Deodoran
1.Kekuatan Tekstur
 Kekuatan gel dan tekstur diukur dengan alat Universal
Penetrometer Humboldt.
 Cara kerjanya adalah jarum pengukur ditera pada
angka 0 di piringan skala. Sampel diletakkan tepat di
tengah di bawah jarum Penetrometer, kemudian
jarum tersebut diletakkan tepat pada permukaan
sampel.
 Kunci jarum penetrometer ditekan sehingga jarum
jatuh, jarum pengukur diturunkan hingga menyentuh
pangkal jarum penetrometer.
 Angka pada piringan skala dibaca, dikali 1/10 dan
menggunakan satuan mm/beban/detik.
2.Nilai pH
 Nilai pH diukur dengan alat pH meter pada suhu
25oC.
 Cara kerjanya adalah 5 gram sampel deodoran batang
dilarutkan dengan 20 mL aquades dalam erlenmeyer,
kemudian elektroda dicelupkan ke dalam larutan
contoh.
 Nilai pH dibaca pada layar.
 Elektroda harus dibilas aquades setiap kali akan
dilakukan pengukuran sampel berikutnya.
3.Kadar Air
 Penentuan kadar air dilakukan berdasarkan perbedaan
bobot sampel sebelum dan sesudah pengeringan.
 Mula-mula cawan kosong dikeringkan dalam oven 100-
105 oC selama 30 menit dan didinginkan dalam
desikator, kemudian ditimbang.
 Sampel sebanyak 2-3 gram dipanaskan dalam oven
pada suhu 105 oC selama beberapa jam sampai
beratnya konstan.
 Kemudian contoh yang sudah dikeringkan dimasuk
kan ke dalam desikator selama 15 menit lalu ditim
bang. Kadar air dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
4.Warna
 Warna diukur dengan menggunakan Chromameter
(tipe R-20, Minolta Camera Co., Japan) dengan ruang
warna (color space), kemudian nilai skala warna X,Y,y
dikonversi menjadi notasi warna Hunter yang terdiri
dari 3 parameter.
5.Uji Organoleptik
 Jenis uji organoleptik yang dilakukan yaitu uji mutu
hedonik dan uji hedonik.
 Uji mutu hedonik adalah uji hedonik yang lebih
spesifik untuk suatu jenis mutu tertentu, untuk
mengetahui respon terhadap sifat-sifat produk yang
lebih spesifik.
 Analisa ini menggunakan skala tingkatan mutu.
 Uji hedonik atau uji kesukaan merupakan salah satu
jenis uji penerimaan.
 Dalam uji ini panelis diminta mengungkapkan
tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau
sebaliknya.
 Tingkat-tingkat kesukaan disebut sebagai skala
hedonik, mislanya sangat suka, suka sampai tidak
suka.
 Uji ini dilakukan oleh 25 orang panelis terlatih dan
semi terlatih.
 Parameter mutu yang diamati yaitu homogenitas,
kelembutan, tekstur, kecerahan, rasa pada kulit dan
tingkat kesukaan.
JAMINAN MUTU

1.Safety, yaitu tidak adanya iritasi kulit, sensitivitas kulit,


dan tidak berbahaya.
 Pengujian yang dilakukan meliputi:
a.Uji keamanan
b.Uji racun logam berat
2.Stability, yaitu stabil terhadap perubahan warna, bau.
Pengujian yang dilakukan meliputi:
 Uji kestabilan warna
 Fotoresisten, bau
 Uji terhadap panas dan lembab
 Pengawetan
 Kestabilan zat aktif
 Kestabilan fisiko-kimia
3. Efficacy, yaitu memberikan efek, menghilangkan
bau badan. Pengujian yang dilakukan meliputi uji
efikasi.
4. Usability, yaitu sensitivitas, kemudahan
menggunakan (bentuk, ukuran, bobot, komposisi,
penampilan, portabilitas).
Pengujian yang dilakukan meliputi:
 Uji kebergunaan (Sensory test)
 Pengukuran fisikokimia (reologi)
Kosmetik Pembersih Kulit
• Kosmetik Pembersih membuat badan
(kulit,rambut dan gigi) bersih, dan ini mrpkan
tujuan utama pemakaian kosmetik.
• Meskipun bdn sendiri tlh mengusahakan
pembersihan dirinya, misal dg penggantian
sel2 lap.tanduk, penggantian rambut tua dg
rambut baru,
• Tetapi itu blm mencukupi,terutama bagi
manusia modern yg menuntut kebersihan yg
lebih baik
• Pada dasarnya ada 4 cara pembersihan kulit
yaitu :
1. Dibersihkan dg air
2. Dibersihkan dg minyak
3. Dibersihkan dg bhn padat yg menyerap
kotoran
4. Secara mekanis dg penggosokan
• Berdsrkan itu, kosm.pembersih kulit, dibagi
menjadi 4 kelompok :
1. Kosm. Pembersih Kulit yg didasarkan pd Air
(Water based cleansers)
2. Kosm. Pembersih Kulit yg didasarkan pd Minyak
( Oil based cleansers)
3. Kosm. Pembersih Kulit dalam bentuk padat
(Solid cleansers)
4. Kosm. Pembersih Kulit yg dinamakan rolling
creams.
5. Kosm. Pembersih yg menipiskan/mengampelas
kulit (Scrub cleanserss)
Termasuk Kosm. Perbersih Kulit Kepala dan Rambut
• Kosmetika pembersih sebaiknya memiliki daya
melarutkan bahan-bahan, baik yang larut dalam
air, maupun yang larut dalam minyak, berwujud
emulsi O/W, tidak bersifat asam dan banyak
mengandung minyak atsiri (etherical oils), karena
sifat-sifat pengencangnya yang dapat menciutkan
pori-pori.
• Kosmetika pembersih sebaiknya memiliki
kandungan pH lebih ke arah basa yang dapat
membuat kulit menjadi lunak sehingga kotoran
mudah dibersihkan.
• Bahan pembersih pada dasarnya menggunakan
air, minyak, serta bahan padat yang dapat
menyerap kotoran, dan digunakan dengan cara
menggosokannya secara mekanis.
1. Kosmetik Pembersih Kulit Berbahan Dasar Air
• Air merupakan bahan pembersih yang paling umum, hal ini
disebabkan karena air murah, non-toksis serta air tidak berbahaya
bagi kulit. Ditinjau dari sudut kosmetika modern, air memiliki
kekurangan antara lain tidak punya daya pembasah yang kuat
karena ditolak oleh keratin.
• Untuk memperbaiki daya pembersih air, biasanya ditambah kan
alkohol ke dalamnya, seperti dalam face lotion atau astringent
lotion.
• Penambahan alkohol memberikan beberapa keuntungan yaitu :

1) mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga kulit menjadi lebih


mudah basah.
2) menimbulkan rasa segar karena penguapan alkohol.
3) menimbulkan efek pengurangan minyak kulit.
4) parfum yang digunakan dalam lotion menjadi lebih mudah larut.
5) menimbulkan efek astringent serta desinfektan ringan.
• Kosmetik pembersih biasanya
menggunakan ethyl alkohol sebanyak 20 - 40 %.
• Jika penggunaan ethyl alkohol lebih tinggi,
pengurangan minyak kulit akan terlalu kuat dan dapat
menyebabkan iritasi pada kulit.
• Face lotion atau astringent lotion digunakan untuk
menyegarkan dan membersihkan kulit dari kotoran
yang larut dalam air serta digunakan setelah
pemakaian susu pembersih (cleansing milk) atau krim
pembersih (cleansing cream) yang berbahan dasar
minyak.
• Penambahan gliserol, glikol atau sorbitol dalam face
lotion atau astringent lotion memiliki efek pelembut
kulit.
• Face lotion atau astringent lotion umumnya diberi
warna untuk membedakannya dari air biasa.
• Kadang2 ke dlm face lotion ditambahkan bhn2
astringensia, seperti sejumlah kecil garam2
kalium-aluminium-sulfat, zinc phenol sulfat,
atau hasil tanaman2 sepert hazel yg
mengandung asam tanat.
• Konsentrasinya hrs dijaga rendah agar tdk
sampai menyumbat pori2.
• Penambahan gliserol, glikol atau sorbitol
memiliki efek pelembutkulit.
• Penambahan borax (B4O7) menambah daya
pembersih, tetapi membuat lotion agak
alkalis.
• Kadang2 ditambahkan antiseptik, seperti asam
borat dan asam benzoat, tetapi dosisnya hrs
sangat kecil agar tdk menimbulkan iritasi. Parfum
cukup sedikit saja sebab dlm alkohol baunya
mudah terpancar.
• Kebanyakan parfum tdk segera larut dlm alkohol
yg konsentrasinya sedemikian encer.
• Suatu larutan face lotion yg jernih dpt dibuat dg
melarutkan parfum dlm salah satu dari dua jenis
bhn, yaitu :
1. Magnesium karbonat
2. Bhn pelarut, seperti turkey oil dan tween 20
Face lotion(astringen lotion) biasanya diberi warna
untuk membedakan dari air biasa.
2. Kosmetik Pembersih Kulit Berbahan
Dasar Surfactant
• Walaupun penambahan alkohol memperbaiki
daya pembersih air, namun face lotion (astringen
lotion) jauh dari sempurna sbg pembersih kulit,
daya pelarutnya thd kotoran terlalu lemah.
• Pembersih yang lebih baik dan lebih kuat daya
pembersihnya, dapat dibuat dengan
menambahkan surfactant ke dalam air tersebut.
• Surfactant (surface active agens) adalah bahan-
bahan yang memperbaiki daya pembersih air
karena mampu memperbesar daya pembasah
kulit dan mencegah partikel-partikel kotoran
melekat pada kulit dengan jalan mengemulsinya,
melarutkannya dan mendispersinya.
• Karena sifat efisien dari banyak bhn2 surfaktan
ini, maka pembuanagan kotoran normal dari kulit
tdk lagi menjadi persoalan.
• Yg msh menjadi persoalan ialah bgmn memilih
surfaktans yg tdk menimbulkan efek yg tdk
diinginkan pd kulit.
• Bhn2 yg bersifat sbg surfaktans, antara lain :
1. Sabun
2. Produk2 kondensasi protein-asam lemak
3. Produk2 kondensasi asam lemak
4. Sulfonated oils (turkey red oils)
5. Anionic surfaktans
6. Kationik, amphoteric dan nonionik surfaktan
• Sabun adalah produk campuran garam natrium
dengan asam stearat, palmitat dan oleat yang
berisi sedikit komponen
asam miristat dan laurat.
• Sabun merupakan kosmetik pembersih yang
paling tua karena sudah digunakan sejak
berbad-abad silam.
• Fungsi sabun yang cukup tinggi dan populer
sebagai kosmetik pembersih disebabkan oleh
sifat-sifat baiknya seperti memiliki daya
pembersih yang kuat terutama dalam air murni,
kurang berbahaya bagi kulit, harga relatif murah
dan bahan-bahannya mudah didapat.
• Kedudukan sabun yg tinggi dan populer,berkat
sifat2 baiknya, antara lain : memiliki daya
pembersih yg kuat terutama dlm air yg lunak
(murni) dan dibandingkan dg surfaktan yg lain
kurang besar bahayanya bagi kulit.
• Selain itu harganya murah dan bahan2nya
mudah didapat serta pembuatannya relatif
mudah.
• Tetapi sabun dpt menimbulkan iritasi dan
alergi pd kulit, akibat efek dr sejumlah daya
kerjanya, antara lain :
1. Alkilasi, ini menyebabkan sabun bersifat
alkalis dg pH 9,5-10,8.
2. Pembengkakan keratin kulit, bisa terjadi
akibat penyerapan larutan surfaktan oleh
keratin kulit. Pembengkakan keratin
menyebabkan lapisan stratum corneum
melunak dan bhn2 asing seperti bakteri
mudah memasukinya.
3. Pengurangan minyak kulit (degreasing)
4. Absorbsi sabun oleh keratin kulit
5. Iritasi oleh molekul2 asam atau ion2
pengendapan sabun kalsium
• Oleh krn adanya berbagai kelemahan atau bahaya
dari sabun tsb thd kulit, maka sejak lama telah
diadakan pencarian jenis sabun yg tdk
membahayakan kulit.
• Maka ditemukan syntehetic deterjen (syndet),
sabun yg non alkalis dan disempurnakan dg
proses pH-Balanced, pHnya disamakan dg pH
fisiologis kulit, yaitu antara 4,5-6,5.
• Dengan demikian sabun yg non alkalis dan
sekaligus pH-Balanced adalah sabun yg terbaik
dan teraman.
• Sealin itu beberapa produk sabun diupayakan
dibuat dengan efek samping seminimal mungkin,
dg menggunakan bahan-bahan alami (lihat
bahasan tentang Biokosmetika).
• Biokosmetika adalah kosmetika yang
mengandung zat-zat biologis aktif, yang
biasanya berasal dari hewani atau nabati.
• Zat aktif yang berasal dari hewani diantaranya
sari placenta, sari embrio, air ketuban lembu,
serum lembu, sari jaringan tubuh, dan
kolagen.
A : Sabun Sari Plasenta Sapi D : Sabun Plasenta
B : Sabun Sari Pepaya E : Sabun Ginseng
C : Sabun Bunga Kenanga

sabun2 dg konsep Biokosmetik


3. Kosmetik Pembersih Kulit Berbahan Dasar Minyak
• Kosmetik pembersih yang berbahan dasar minyak
mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1) Lebih efektif dalam membersihkan kotoran yang larut
dalam minyak dan tidak larut dalam air, seperti make-up
2) Resiko kulit menjadi kering dan pecah-pecah dapat
dikurangi
3) Kandungan minyak dalam kosmetik pembersih lebih besar
affinitasnya sehingga daya pembersihnya lebih besar.

• Kekurangan kosmetik pembersih yang didasarkan pada


minyak adalah bahan-bahan yang digunakan seperti
mineral oil harganya lebih mahal, air yang tertinggal di
permukaan kulit sulit menguap dan kotoran yang larut
dalam air sukar dibersihkan dengan minyak.
• Adapun kekurangan kosmetik pembersih kulit
yg didasarkan pd minyak, adalah :
1. Bahan2nya, seperti mineral oil, dll, mahal.
2. Air yg tertinggal di permukaan kulit menguap
dg sendirinya seperti pd pembersih kulit yg
berdasar air, tanpa minyak. Hal ini bahaya jika
bhn yg dikandungnya tdk berkualitas tinggi,
bisa mengiritasi kulit.
3. Kotoran yg larut air sukar dibersihkan dg
minyak.
Kosmetik pembersih berbahan dasar minyak mencakup :
1) Liquefying cleansing creams

• Preparat ini merupakan campuran sederhana minyak


dan wax.
• Contoh paling sederhana dan penggunaannya sangat
efektif adalah minyak zaitun (olive oil) murni, yang
tidak menimbulkan reaksi negatif pada kulit.
• Creams tanpa air bersifat thixotropik yaitu meleleh di
bawah tekanan (ketika dikenakan pada kulit).
• Viskositas nya tidak boleh terlalu tinggi sehingga
menimbulkan friksi dengan kulit, atau terlalu rendah
sehingga kotoran dapat masuk ke dalamnya.
• Viskositas yang rendah memudahkan
pembersihan setelah pemakaian.
• Untuk mencegah terjadinya lapisan minyak di
muara saluran folikel rambut atau pori-pori
kulit, ditambahkan lanolin, cetyl alkohol, atau
bahan pengemulsi W/O (air < minyak) lainnya
yang akan meningkatkan permeabilitas air dari
lapisan minyak serta memperbesar afinitas
krim pada kulit.
Contoh formula liquefying cleansing creams
1. De Navarre
2. Keithler
3. Rothermann

1 2 3
Mineral oil 62,0 40,0 30,0
Cetiol V - - 24,0
Petrolatum 15,0 41,5 20,0
Paraffin wax prima - - 18,0
Ceresine 18,0 12,0
Spermaceti 5,0 - -
Cethyil alkohol 8,0
Stearic acid - 6,0 -
2). Pembersih kulit tipe emulsi W/O
• Air yang kandungannya sedikit, banyak menghasilkan
konsistensi yang lebih lembut dan dapat
meningkatkan efektivitas preparat dalam
membersihkan kotoran yang larut dalam air.
• Secara visual produk kosmetik ini menyerupai awan
dan bukan seperti kaca seperti halnya lemak atau
minyak. (produk kosmetik ini sedikit berwarna
putih/titan dioxide juga menyerupai awan).
• Jika krim ini hanya mengandung sedikit bahan
pengemulsi dan separasi terjadi ketika dikenakan
pada kulit, penguapan air akan menimbulkan rasa
sejuk pada kulit.
• Preparat bentuk emulsi biasanya mengandung
lebih banyak bahan-bahan yang hidrofilik
daripada yang anhidrous dan menyebabkan
berkurangnya degreasing effect.
• Hal ini terjadi karena ketika melewati bahan-
bahan yang hidrofilik, lapisan minyak di
permukaan kulit setelah proses pembersihan
akan lebih mirip lemak kulit dari
pada petrolatum atau mineral oil.
• Namun demikian, jika bahan-bahan hidrofilik ini
terlalu banyak, akan menempel ke kulit dan
menjebak kotoran.
3).Emulsi pembersih kulit tipe emulsi-ganda (cold
creams)
• Di antara emulsi-emulsi untuk pembersih
kulit, cold cream mempunyai kedudukan yang
penting.
• Jika dibuat dari bahan-bahan baku berkualitas
tinggi, cold cream akan merupakan daya
pembersih yang baik (karena kandungan
lemaknya yang tinggi) dengan konsistensi yang
lembut, penyebaran yang mudah di kulit, dan
warna snow white.
• Cold cream tidak hanya dipakai sebagai
pembersih, tetapi juga sebagai pelembab, krim
pelindung, dan krim tabir surya (dengan
penambahan bahan-bahan anti sinar ultra violet).
• Sering kali produk yang sama digunakan untuk
berbagai tujuan, misalnya sebagai krim pembersih yang
dioleskan dalam jumlah banyak pada kulit lalu cepat-
cepat dibersihkan dengan kapas atau kertas tissue, atau
sebagai pelembab yang dioleskan tipis-tipis pada kulit
dibiarkan lama di kulit, kadang-kadang sampai pagi
berikutnya.

• Cold cream yang banyak mengandung mineral oil


dipakai sebagai night cream, cold cream yang banyak
mengandung minyak tanaman dan vitamin hanya
dipakai sebagai krim pembersih, karena itu
formulasinya harus disesuaikan dengan tujuannya.
• Cold cream bukan emulsi O/W (minyak < air), tetapi
juga bukan emulsi W/O (air < minyak), karena itu
disebut emulsi ganda, atau sistem campuran.
4).Pembersih kulit tipe emulsi O/W
• Emulsi cair tipe O/W sering dipasarkan dengan
nama face milk atau beauty milk, dipakai baik sebagai
preparat pembersih maupun dasar bedak.
• Untuk tujuan yang berlainan itu, formulasinya harus
disesuaikan.
• Untuk dasar bedak, fase minyak sebaiknya terdiri dari
asam stearat atau glyceryl monostearate.
• Kadang-kadang beauty milk digunakan sebagai
pelembab, karena itu formulasinya harus berbeda.
• Emulsi dengan kadar air yang tinggi digunakan untuk
pembersih make-up. Walaupun sedikit kurang efektif,
tetapi cukup populer karena kulit tampak lebih bersih,
dan kurang berminyak.
4. Kosmetik pembersih kulit dalam bentuk padat (solid
cleansers)
• Terdapat dua bentuk preparat yang efek pembersihnya
didasarkan pada penyerapan kotoran ke dalam serpihan-
serpihan padat, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Yg digunakan sdh dlm bentuk serpihan/ bubuk padat
2. Dlm bentuk krim, dimana bubuk padatnya terbentuk
hanya setelah cairan pelarutnya menguap dipermukaan
kulit.
• Preparat tersebut memiliki daya pembersih yang kuat, dan
selama tidak mengandung alkali atau abrasiver yang kuat,
atau kadar disinfektan yang tinggi,dapat menimbulkan efek
lembut pada kulit sehingga cocok untuk orang yang tidak
dapat mentoleransi sabun, walaupun demikian, alergi
terhadap preparat tertentu tetap dapat terjadi.
• Kebanyakan preparat ini juga mengandung bahan koloidal
(selulosa atau derivat protein).
• Selain kemampuan menyerap kotoran, daya
pembersih preparat ini juga didasarkan pada
kemampuan bahan-bahan koloidal
itu mensuspensi (menyerap) partikel-partikel
kotoran.
• Preparat pembersih kulit dalam bentuk padat
masih digunakan cukup luas di Eropa.
• Bahan baku utamanya adalah buah almond yang
dipres, dikeringkan, dan dipulverisasi, tetapi
karena mahal buah almond sering diganti dengan
biji peach atau apricot.
• Bahan lain yang sering digunakan adalah
bubuk talcum, tapioka, akar orris, dan
sejumlah abrasivers.
5. Selain Solid Cleansers (tsb di nomer 4), ada
Kosmetik Pengampelas (Scrub Cream).
• Ada kotoran pd kulit yg tdk bisa dibersihkan dg
jenis2 kosmetik pembersih seperti yg telah
disebutkan didepan.
• Yaitu sel2 kulit yg sdh mati dipermukaan kulit,
yg jika tdk diangkat akan menyebabkan kulit
menebal, nampak kusam dan mudah terjadi
penyumbatan pori2 kulit shg memudahkan
terjadinya jerawat.
• Juga regenerasi sel2 kulit lama dg sel2 kulit
baru, sehat dan segar, menjadi terhambat.
• Untuk mengangkat sel2 yg sdh mati dipermukaan
kulit itu kosmetik pembersih seperti sabun, krim
pembersih, susu pembersih, bahkan krim
pembersih untuk kulit yg sangat kotor pun tdk
sanggup untuk melakukannya, selsel kulit yg sdh
mati dipermukaan kulit tdk akan sampai terlepas
dari epidermis krn kosmetik pembersih itu terlalu
halus atau licin.
• Krn itu diperlukan bhn yg agak kasar untuk dpt
melepaskan selsel yg sdh mati itu dr kulit, seperti
misalnya batu apung, handuk kasar atau kosmetik
pengampelas/penipis kulit yg umum dinamakan
scrub cream atau krim pengampelas.
• Bhn2 dasar dr scrub cream adalah sama dg krim
pembersih kulit umumnya, yg mengandung lemak2
dan penyegar, tetapi agar bisa mengangkat sel2 yg
sdh mati dari epidermis, ke dalam scrub cream
ditambahkan butiran2 kasar yg bersifat sbg
pengampelas(abrasiver).
• Sbg butiran pengampelas, seperti butiran2 pasir, biji
keras tanaman, sampai ke butiran abrasiver sintetis.
• Butiran itu tdk boleh terlalu kasar shg akan melukai
kulit, atau terlalu halus shg tdk berfungsi sbg
pengampelas, tdk boleh terlalu runcing, tdk boleh
terlalu bulat shg menjadi licin seperti kelereng dan
tdk bekerja sbg pengampelas.
Contoh Formula Scrub cream
• Paraffin liquidum………………… 10,00
• Lanolin anhydrous………………. 9,30
• Cetyl alkohol………………………. 6,70
• Cera alba……………………………. 1,60
• Nipagin………………………………. 0,15
• Vaselin album……………………..18,00
• Sodium lauryl sulfat……………. 0,70
• Pasir ( SiO2 )………………………. 2,00
• Air……………………………………... 50,00
KOSMETIK PENYEGAR
• Kosmetika penyegar adalah pasangan dari kosmetika pembersih.
• Fungsi utama penyegar adalah menyegarkan kulit wajah, mengangkat
sisa minyak dari kulit yang dimungkinkan masih ada, serta desinfektan
ringan dan sekaligus dapat membantu menutup pori-pori kembali.
• Penyegar diproduksi sesuai jenis pembersih yang mengacu pada jenis
kulit wajah.
• Face lotion atau astringent lotion yang digunakan untuk menyegarkan
kulit serta membersihkan sisa minyak kulit dan sisa minyak dari bahan
pembersih (Cleansing milk atau cleansing cream).
• Dalam face lotion atau astringent lotion diperkaya dengan gliserol,
glikol atau sorbitol yang berguna untuk melembutkan kulit.
• Dalam penampilannya, produk face lotion/astringent sering diberi
warna berbeda untuk membedakan kadar alkohol yang dikandungnya.
• Kandungan alkohol dalam face lotion untuk kulit sensitif sangat
ringan, sedangkan untuk kulit berminyak kadar alkoholnya paling kuat.
Jenis Kulit Beda, Jenis Pembersih Beda
• Jenis kulit wajah penting dikenali untuk melakukan
perawatan.
• Hal ini karena beda jenis kulit wajah, maka berbeda
pula perawatan yang harus dilakukan.
• Bahkan, produk perawatan kecantikan setiap jenis kulit
pun juga tidak bisa disamakan.
• Jenis kulit wajah seseorang bisa berubah seiring
bertambahnya usia.
• Berbagai faktor lainnya seperti genetik, kondisi
kesehatan, hingga faktor lingkungan seperti debu, sinar
matahari, dan polusi juga dapat memengaruhi jenis
kulit wajah.
• Bahkan kebiasaan merokok dan minum minuman
beralkohol juga memiliki pengaruh terhadap jenis kulit
wajah seseorang.
• Jenis kulit wajah sangat berpengaruh terhadap
produk dan perawatan yang perlu dilakukan
dan digunakan.
• Pengguna harus bisa mengenali jenis kulit
wajah dari kandungan air pada kulit yang
memengaruhi elastisitas, kandungan minyak
yang memengaruhi kelembutan dan nutrisi,
dan tingkat kepekaan kulit terhadap zat
tertentu.
• Berikut rangkum dari berbagai sumber,
tentang jenis kulit wajah.
1. Kulit Wajah Normal
• Jenis kulit wajah yang pertama adalah kulit wajah normal.
• Jenis kulit wajah ini memiliki jumlah kandungan air dan
minyak yang seimbang, sehingga tidak menyebabkan kulit
terlalu kering ataupun berminyak.
• Cara mengenali kulit wajah normal adalah sebagai berikut:
- Warna kulit cenderung merata
- Memiliki tekstur lembut dan halus
- Pori-pori pada wajah tidak terlihat besar,
- Tidak memiliki komedo, jerawat, noda merah, dan masalah
kulit lainnya.
- Kulit wajah normal biasanya memiliki tingkat sebum dan
hidrasi yang seimbang (kulit tidak mudah kering atau terlalu
berminyak)
• Jenis kulit wajah normal ini biasanya tidak
memilik banyak masalah dan mudah dirawat.
• Perawatan yang harus dilakukan pada jenis
kulit wajah normal adalah dengan
membersihkan wajah secara teratur.
• Gunakan pelembap yang sesuai jenis kulit
wajah normal, serta pakai tabir surya saat
akan melakukan kegiatan di luar ruangan.
2. Kulit Wajah Kering
• Jenis kulit wajah kering biasanya terjadi karena rendahnya
kelembapan pada lapisan kulit terluar.
• Hal inilah yang membuat kulit wajah kering ini mudah mengalami
keretakan dan pecah-pecah pada permukaan kulit.
• Penyebabnya memiliki kulit kering bisa beragam, seperti faktor
genetik, usia, faktor lingkungan, hingga karena bahan yang
terkandung dalam produk sabun, kosmetik, dan pembersih.
• Cara mengenali kulit wajah kering adalah sebagai berikut:
- Memiliki pori-pori kulit yang hampir tak terlihat
- Permukaan luar kulit terlihat kasar dan kusam
- Kulit kurang elastis.
- Jenis kulit ini juga lebih mudah memerah, gatal, bersisik, dan
meradang.
- Setelah mandi kulit akan terasa kencang, pecah-pecah, dan bersisik.
- Jumlah sebum pada kulit kering lebih sedikit
• Untuk perawatan jenis kulit wajah kering,
perlu menggunakan produk perawatan yang
mengandung pelembap intensif.
• Selain itu, hindari penggunaan produk
perawatan kulit yang memiliki kandungan
detergen dan alkohol karena akan membuat
kulit kering iritasi dan jaringan epidermis kulit
rusak.
Kulit Wajah Berminyak
• Jenis kulit wajah berminyak terlihat lebih licin dan mengkilap karena
produksi minyak atau sebum yang berlebih.
• Walaupun sebum ini berfungsi untuk melembapkan kulit, namun
kelebihan produksi sebum dapat mengakibatkan wajah berminyak,
pori-pori tersumbat, hingga membuat kulit rentan berjerawat.
• Cara mengenali kulit wajah berminyak adalah sebagai berikut:
- Terlihatnya minyak berlebih pada wajah sehingga wajah berkilau
- Ukuran pori-pori cenderung besar
- Terdapat jerawat dan komedo.
• Beberapa penyebab kulit berminyak adalah genetik, pubertas,
cuaca panas, stres, dan efek obat-obatan seperti antibiotik.
• Sedangkan, cara merawat jenis kulit wajah berminyak adalah
dengan rajin mencuci muka menggunakan air hangat suam-suam
kuku atau menggunakan pembersih yang memiliki kandungan anti
jerawat untuk menghilangkan jerawat pada kulit berminyak.
Kulit Wajah Sensitif
• Jenis kulit wajah sensitif ini biasanya sangat peka dan mudah sekali
mengalami alergi atau iritasi dan ruam sebagai reaksi terhadap
faktor tertentu.
• Faktor seperti lingkungan, makanan, atau penggunaan produk
kosmetik sangat berpengaruh terhadap jenis kulit ini.
• Cara mengenali kulit wajah sensitif adalah sebagai berikut:
- Wajah sering berubah kemerahan
- Kulit sering terasa kencang dan terdapat rasa menusuk pada
wajah
- Juga merasakan sensasi panas atau perih pada wajah.
• Jenis kulit wajah ini mudah bereaksi pada produk kosmetik yang
terlalu keras atau yang tidak cocok dengan kondisi wajah.
• Cara merawatnya bisa dengan mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan kulit bereaksi, seperti sinar matahari langsung atau
udara yang terlalu dingin.
Kulit Wajah Kombinasi
• Jenis kulit wajah kombinasi adalah perpaduan antara kulit
berminyak dan kulit kering.
• Cara mengenali jenis kulit wajah ini biasanya ditandai
dengan kulit wajah yang berminyak di zona T, yaitu area
dagu, hidung, dan dahi, serta kulit kering di area pipi.
• Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan
peningkatan hormon selama masa pubertas.
• Cara terbaik untuk merawat kulit wajah kombinasi adalah
dengan menggunakan produk pembersih dan pelembap
yang diformulasikan khusus untuk jenis kulit wajah
kombinasi.
• Dengan begitu, kadar minyak di daerah zona T akan
berkurang, dan area pipi lebih lembap.
• Hindari penggunaan produk pembersih yang mengandung
alkohol, asam salisilat, dan benzoil peroksida. Bahan-bahan
ini dapat menyebabkan kulit wajah menjadi kering.
 Sediaan kosmetika rambut (bukan cat) adalah
kosmetika yang berguna untuk pemeliharaan atau
perawatan serta kosmetika yang berguna untuk
pemeliharaan rambut agar rambut tetap sehat, bagus,
dan menarik.
 Macam2 kosmetik rambut dan kulit kepala :
 1. Pencuci rambut/shampo
 2.Kondisioner rambut
 3.Pengeriting rambut
 4.Pelurus rambut
 5.Pemeliharaan bentuk rambut
 6.Penyubur rambut
 7. Perontok rambut ??
 Kosmetik Pembersih Kulit dpt dikelompokkan atas
bbrp tipe yg berbeda, namun kosmetik pembersih
rambut dan kulit kepala hanya terdiri satu jenis.
 Yaitu hanya Berdasar Air yg berisikan surfaktan.
 Hal ini krn kosmetik pembersih rambut dan kulit
kepala hrs dibilas dg air. (beda dg dry shampoo)
 Kosmetik pembersih rambut dan kulit kepala dikenal
dg nama shampo
 Tujuan penggunaan shampo untuk membersihkan
rambut dan kulit kepala dr segala mcam kotoran, baik
yg berupa minyak, debu, sel2 yg sdh mati dan lain
sebagainya scr baik dan aman.
 Untuk tujuan tsb, shampo hrs memenuhi syarat sbb:
1. Dpt membersihkan dg baik (sifat deterjen)
2. Memiliki sifat membasahi (wetting)
3. Memiliki sifat dpt mengemulsi (emulsifying)
4. Memiliki sifat dpt membuat busa (foaming)
5. Dpt membersihkan dan menyehatkan kulit kepala
6. Mudah dicuci/dibilas kembali
7. Membuat rambut lebih mudah disisir dan dipola
8. Membuat rambut lebih cemerlang
9. Aman untuk dipakai, tdk mengiritasi mata, tdk toksis
10. Menyebarkan bau harum
11. Mungkin perlu mgd bhn aktif untuk mengatasi penyakit
pd rambut dan kulit kepala (medicated shampo)
 Persyaratan sampo yg utama :
 Tidak toksik.
 Tidak mengiritasi.
 Dapat mencuci rambut serta kulit kepala dengan
bersih tanpa adanya rangsangan.
 Tidak terlalu banyak menghilangkan minyak dari
kulit, kepala, dan rambut.
 Menghasilkan rambut yang halus, mengkilat, tidak
kasar, tidak mudah patah, serta mudah diatur.
 Sejarah Kosmetika rambut telah dipakai sejak jaman
sebelum masehi.
 Pada abad ke-19 di Inggris telah dikenal sampo yaitu
sejenis massage yang ditemui pada waktu orang-orang
Turki mandi uap.
 Pada tahun 1890, John Breck menghabiskan hidupnya
untuk mengembangkan produk perawatan rambut.
 Ia juga membuka perawatan ketombe pertama di
Inggris pada tahun 1908.”
 Pencuci Rambut (Hair shampoo)
Pencuci rambut adalah sediaan kosmetika rambut
yang berguna untuk membersihkan rambut serta kulit
kepala, untuk menghaluskan, serta memberikan
kilauan kepada rambut.
 Kadang-kadang juga berfungsi untuk menyuburkan,
menyehatkan rambut, serta mencegah rambut rontok.
 Formula suatu sampo :
 Pada umumnya suatu sampo terdiri dari :
1. Bahan utama bahan utama sering digunakan adalah
detergen, minyak-minyak lemak biasanya dapat
membentuk busa dan bersifat membersihkan.
Kebersihan dari hasil pencucian rambut sangat
tergantung pada jenis detergen yang digunakan,
suhu, cara pencucian, cara pembilasan, dan jenis air
yang digunakan.
2. Bahan tambahan : penambahan zat-zat ini
dimaksudkan untuk memberikan sifat-sifat tertentu
pada sampo yang akan dibuat, misalnya :
a. Opacifying agent adalah zat yang dapat menimbulkan
kekeruhan, sangat penting pada pembuatan sampo
krim atau sampo krim cair. Biasanya merupakan ester-
ester alkohol tinggi dan asam lemak tinggi serta
garam- garamnya, seperti setil alkohol.
b. Clarifying agent adalah zat yang dapat digunakan
untuk mencegah kekeruhan pada sampo, terutama
untuk sampo yang dibuat dengan sabun-sabun. Sangat
diperlukan pada pembuatan sampo cair jernih.
Sebagai contoh butyl alkohol, isopropyl alkohol, cetil
alkohol, metien glikol, dan EDTA.
c. Finishing agent adalah zat yang berguna untuk
melindungi kekurangan minyak yang hilang pada
waktu pencucian rambut, hingga rambut tidak
menjadi kering dan rapuh. Sebagai contoh lanolin,
minyak mineral, dsb.
d. Conditioning agent biasanya merupakan suatu
detergen sekunder, dan terdiri dari zat-zat berlemak
seperti lanolin, minyak mineral, dsb.
e. Zat pendispersi adalah zat yang berguna untuk
mendispersikan sabun Ca dan Mg yang terbentuk dari
air sadah. contoh komplekson III, tween 80, dsb.
f. Zat pengental merupakan zat yang perlu ditambahkan
terutama pada sampo cair jernih, dan sampo krim cair.
Contoh : gom, tragakan, dan metil selulosa
g. Zat pembusa, walaupun busa bukan merupakan
ukuran ukuran dari sampo, namun pada umumnya
busa sangat disenangi oleh para konsumen. Contoh:
dietanolamin laurat
h.Zat pengawet, misalnya ester-ester hidroksi benzoat.
Antiseptika , antiseptika adalah zat-zat yang dapat
ditambahkan ke dalam sampo dengan maksud untuk
membunuh bakteri, atau mikroorganisme lainnya.
Contoh: heksaklorofen.
i. Zat pewangi dan zat pewarna sering ditambahkan agar
sampo mempunyai bau dan warna yang menarik.
CARA MEMBUAT SHAMPO CAIR ALAMI
 Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan :
 Taxafon/Sulfafon 100 gram
 Natrium Klorida 15 gram
 Air masak 500 cc
 Pewarna qs
 Bibit Minyak Wangi 2 cc

 Langkah-langkah :
1. Masukkan Taxafon/Sulfafon dan Natrium Klorida ke
dalam panci sambil diaduk hingga tercampur rata.
2. Masukkan Air masak sedikit demi sedikit ke dalam
campuran Texafon/sulfafon dan Natrium Klorida tadi
sambil terus diaduk hingga merata.
3. Terakhir masukkan pewarna dan bibit minyak wangi
secara bersamaan, aduk terus hingga benar-benar
merata.
4. Setelah semua bahan tercampur dengan merata maka
shampo cair telah siap untuk digunakan.

 Bahan diatas adalah bahan alami untuk membuat


shampo yang dapat di coba dirumah.
CARA MEMBUAT SHAMPO MODERN DI RUMAH
 Selanjutnya, apabila menggunakan bahan kimia untuk membuat
shampo yang modern di perlukan diantaranya adalah:
 Alat :
 Beaker glass
 Erlenmeyer
 Pengaduk
 Gelas Ukur
 Picnometer
 Viscometer

 Bahan :
a) Shampo rambut jernih
1. Emal 30 gr
2. SLS 5 gr
3. NaHCO3 3 gr
4. Nipagin 5 gr
5. Aquades 100 ml
6. Pewarna dan parfum secukupnya
 Bahan :
 b) Shampo rambut keruh
 1. Texapone 30 gr
 2. SLS 5 gr
 3. NaHCO3 3 gr
 4. Nipagin 5 gr
 5. Aquades 100 cc
 6. Pewarna dan parfum qs
Cara Kerja :
 *) Shampo rambut jernih
 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Timbang bahan – bahan yang dibutuhkan
 Masukan SLS, NaHCO3, dan nipagin kemudian
larutkan dalam aquades
 Masukan larutan tersebut dalam cawan berisi Emal
sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga homogen
 Tambahkan parfum dan pewarna secukupnya
 Ukur viskositas
 Lakukan pengemasan
 *) Shampo rambut keruh
 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Timbang bahan – bahan yang dibutuhkan
 Masukan SLS, NaHCO3, dan nipagin kemudian dalam
aquades
 Pada campuran tersebut tambahkan sedikit demi
sedikit texapone sambil diaduk
 Tambahkan pewarna dan parfum
 Ukur viskositas
 Siap digunakan
 Shampo yang dihasilkan mengandung buih yang
banyak kemungkinan terjadi terlalu banyak
menggunakan emal atau pada saat pengadukan terlalu
maksimal
 Surfaktan yang digunakan adalah emal yang
merupakan surfaktan golongan anionic yang sering
sekali digunakan dalam pembuatan produk shampo.
 Emal berwujud gel padat berwarna bening dan agak
sukar larut dalam air.
 Perlu diperhatikan dalam pelarutanya agar tidak
mengaduk terlalu keras, karena akan menyebabkan
larutan berbusa dan mengurangi daya bersih dan daya
tarik juga.
 Shampo rambut keruh adalah salah satu jenis shampo
yang memiliki warna keruh atau lebih tepatnya tidak
tembus cahaya. pH shampo rambut keruh 8, (basa).
 Paling aman adalah 7 karena kontak dengan kulit
manusia
 Sampo krim cair atau lotion
Sampo ini merupakan sediaan yang mudah dituang
yang dibuat dari asam lemak alkohol sulfat atau dari
detergan cair jernih dengan dicampur bersama
stabilator yang sesuai.
 Kosentrat sampo ini mudah didapat dari produsen
detergen dan cukup hanya dengan dilarutkan dan
ditambahkan zat pewarna serta parfum.
Contoh formula:
 Monoetanolamin lauril sulfat 400,
 Etilen glikol monostearat
 Air
Dampak Penggunaan Shampo Modern
 Shampo-shampo yang banyak dijual di pasaran
mengandung bahan pembersih yang keras yang
disebut sulfat, yang dapat membuat rambut kering
dan rusak seiring dg berjalannya waktu.
 Bahkan, menggunakan satu merek shampo terus
menerus, rambut akan kehilangan kemampuan untuk
merespon merek tertentu.
 Tidak hanya itu, rambut juga terkena unsur-unsur
lingkungan seperti iklim, cuaca dan polusi.
 Shampo yang digunakan di musim panas tidak akan
sesuai untuk musim dingin, karena rambut
membutuhkan lebih banyak uap air dalam cuaca
kering.
 Jenis shampo tertentu sangat cocok digunakan saat
rambut akan melalui proses kimiawi agar rambut dan
kulit kepala benar-benar bersih dengan tujuan proses
kimiawi yang digunakan pada pengeritingan atau
pewarnaan dapat diserap dengan baik.
 Pada shampo modern sebagian besar bahan baku
tidak merupakan bahan kimia olahan, beberapa
diantaranya ditambahkan bahan nabati.
 Karena unsur asam mengurangi minyak maka jenis
shampo ini dapat membuat rambut menjadi kering
jika digunakan terlalu sering dan disarankan untuk
menggunakannya paling banyak dalam jangka waktu
satu kali seminggu.
CONDITIONER
 Tujuan penggunaan conditioner :
 Kondisioner rambut adalah sediaan kosmetika rambut
yang digunakan segera setelah mencuci, rambut ketika
masih basah, agar rambut menjadi lembut dan mudah
disisir.
 Dasar formula yang digunakan adalah suatu detergent
dengan zat-zat berlemak, minyak mineral, lanolin.
 Zat-zat berlemak ini dapat berjumlah sampai 20%.
 Tujuan penggunaan conditioner :Menurunkan friksi
antar rambut sehingga mudah disisir.Mengembalikan
kondisi rambut yang rusak.Membersihkan sisa sampo
yang masih tertinggal pada kulit kepaladan rambut.
 Macam-macam condisioner
 Pelembut seketika(Instant Conditioner)
 Adalah pelembut yang dipakai setelah pemberian
sampo dan segera dicuci, berisi deterjen kationik,
polivinil pirolidon atau protein hewani.
 Pelembut dengan kerja mendalam (Deep Conditioner)
 Berisi deterjen yang sama untuk rambut yang sangat
kering, sedang diobati atau dengan aroma terapi.
Blow Dry Lotion /Hair glaze /Hair Rinse
 Blow Dry Lotion tanpa lemak digunakan pada rambut
yang berminyak.
 Hair glaze untuk menebalkan rambut dengan cara
membuat bungkus batang rambut sehingga rambut
akan kelihatan tebal.
 Hair Rinse digunakan segera setelah sampo dan dibilas
sebelum rambut dikeringkan
Hair Spray
 Hair spray adalah sediaan kosmetika rambut yang
berguna untuk menjaga supaya rambut tetap pada
susunan yang diinginkan, juga berguna rambut
terlihat kaku dan bercahaya.
 Pada umumnya hair spray mengandung resin, pada
pemakaiannya akan meninggalkan lapisan yang keras
pada rambut, hingga rambut akan menjadi kaku dan
rapuh.
 Untuk melunakkan lapisan yang terbentuk, dapat
ditambahkan lanolin atau isopropyl miristat 20-50%.
Polivinilpirolidin (PVP) dalam konsentrasi 3%
dilarutkan dalam alkohol.
Pengeriting rambut (Permanent wave)
Pengeriting rambut adalah sediaan kosmetika rambut
yang berguna untuk merubah bentuk dan susunan
dari rambut, umumnya hanya rambut yang sehat yg
dapat dikeriting.
 Keriting panas (Heat wave)adalah cara pengeritingan
rambut dengan pemanasan ,seperti pemanasan
dengan listrik, dengan alat-alat yang terlebih dahulu
dipanaskan, atau secara reaksi kimia
 Keriting dingin (Cold wave)adalah cara pengeritingan
rambut tanpa menggunakan pemanasan.
 Dengan adanya suatu reduktor maka struktur rambut
akan berubah hingga timbul gelombang pada rambut.
Pemelihara bentuk rambut (hair dressing)
 Hair dressing merupakan sediaan kosmetika rambut
yang berguna untuk memelihara bentuk yang diingini
dari rambut, digunakan baik pada wanita maupun
pria.
 Contoh formula hair dressing wanita :
Tragakan gom 2 %;
Alkolhol 2%;
Gliserin 3 %;
Air 8%
Zat pelindung q.s.
Hair dressing pria Pengkilau padat (solid
brilliantines).
 Mengandung petroleum jelly yang telah dikentalkan,
diwarnai dan diberi wangi-wangian.
 Sebagai pengental digunakan jelly, parafin wax atau
lilin sintetis lainnya.
 Contoh formula :
Petrollum jelly %;
Parafin wax %;
Pewarna, q.s
Parfum q.s.
PENYUBUR RAMBUT (HAIR TONIC)
Penyubur rambut biasanya mengandung vitamin
untuk rambut, dan suatu germisida.
 Pada umunya berbentuk larutan jernih atau krim cair,
tidak berbusa, dan mengandung alkohol.
Kandungan dalam penguat rambut
1. Zat-zat rubifacient adalah zat-zat yang dapat
merangsang pembuluh darah yang ada pada
permukaan kulit kepala, dan juga dapat merangsang
kerja kulit kepala. Contoh : capsici tinture 1-5%, dsb.
2. Zat-zat antiseptika, contoh resorsin, beta naftol,
asam salisilat, turunan belerang.
3. Zat-zat keratolitik adalah zat-zat yang dapat
memecahkan keratin, contoh asam salisilat, resorsin,
belerang.
4. Vitamin-vitamin atau senyawa sulfur yang
mengandung asam amino yang berguna untuk
biosintesa dari keratin sebagai contoh asam
pantotenat, asam askorbat, dsb.
Contoh formula :
Quinin HCl 0,01-0,2 %
Alkohol 30 %
Air 69 %
Parfum, pewarna q.s.
SEDIAAN KOSMETIKA PEWARNA RAMBUT (CAT)
Sediaan kosmetika pewarna rambut (cat) adalah
sediaan kosmetika yang berguna untuk merubah atau
memperjelas warna rambut seseorang.
 Persyaratan pewarna rambut :
 Harus stabil atau tidak berubah pada udara terbuka,
cahaya matahari atau larutan garam.
 Tidak berbahaya dan tidak mengiritasi kulit
 Dapat membentuk warna yang sesuai dan tahan lama
 Harus tersatukan dengan sediaan rambut yang lain,
seperti minyak rambut, obat keriting rambut, shampo
dan sebagainya.
Macam-macam zat warna yang digunakan
1. Hena, berasal dari tanaman Lawsonia alba yang
sudah dikeringkan dan ditumbuk menjadi tepung,
kemudian ditambah air panas dan asam sitrat 1-2 %
akan diperoleh pasta yang mempunyai pH 5,5.
Pasta ini dapat dioleskan pada rambut, dan setelah
itu dicuci dengan shampo dan dikeringkan.
Zat yang memberikan warna Lawsone. Campurannya
dengan daun indigo disebut henna reng dan akan
menghasilkan warna biru hitam
2. Zat warna logam,
Untuk membentuk warna, Dibutuhkan suatu
reduktor yang diberikan secara terpisah dan baru
dicampur, karena sulfur dari keratin rambut dengan
senyawa logam akan membentuk logam sulfida dan
ini yang harus direduksi.
 Logam-logam yang sering digunakan adalah Ag, Cu,
Ni, Fe, Co, dan Bi.
 Pembentukan warna pada penggunaan zat warna
logam terjadi tidak masuk kedalam batang rambut,
tapai hanya melapisi permukaan rambut saja.
 Reduktor yang sering digunakan adalah Natrium
tiosulfat, dan pirogalol
Sediaan penghilang warna cat rambut (Hair Dye
Remover)
Sediaan ini sering digunakan apabila terjadi kesalah
pada pengecatan rambut.
 Proses penghilangan warna dari cat rambut juga
berdasarkan suatu reaksi kimia, seperrti cat rambut
dari zat warna oksidasi dapat dihilangkan dengan
pencucian berulang-ulang dengan shampo yang
kadang-kadang perlu ditambahkan NH4OH, reduktor
dan bleaching agent.
 Sediaan pengkilat rambut (Hair bleaching) sering
digunakan untuk merubah warna rambut serta untuk
mengkilatkan rambut.
 Sebagai bleaching agent dapat digunakan NH4OH
dan H2O2
 Untuk mengkilatkan rambut dapat digunakan solutio
H2O2 1-3% disisir secara perlahan.
SHAMPO
(LITERATUR ASING)
DEFENISI
Kosmetika
 Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai
dengan definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
No.220/Men Kes/Per/IX/76.
 Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau
disemprotkan pada, dimasukkan dalam, dipergunakan pada
badan manusia dengan maksud untuk membersihkan,
memelihara, menambah daya tarik dan mengubah rupa dan
tidak termasuk golongan obat.
 Zat tersebut tidak boleh mengganggu faal kulit atau kesehatan
tubuh secara keseluruhan.
 Dalam definisi ini jelas dibedakan antara kosmetika dengan
obat yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh.
 Perawatan kecantikan dapat dilakukan dengan
menggunakan kosmetika tradisional.
 Pada hakekatnya perawatan secara tradisional
merupakan salah satu manifestasi kebudayaan kita,
dan sebagai seniperawatan diri yang turun-temurun.
 Berikut akan diuraikan pengetahuan tentang tumbuh-
tumbuhan yang banyak digunakan dalam perawatan
kecantikan secara tradisional:
Kosmetika tradisional
 Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari
bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara
tradisional.
 Di samping itu, terdapat kosmetika semi-tradisional,
yaitu kosmetika tradisional yang pengolahannya
dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-zat
kimia sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet,
pengemulsi dan lain-lain.
 Terakhir sekali ada kosmetik tradisisonal yg hanya
namanya saja yang tradisional.
 Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik
untuk pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk
pengobatan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
KEGUNAAN / FUNGSI
 Pembagian yang dipakai di Bagian Kosmetologi Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin, berdasarkan kegunaan dan
cara bekerjanya kosmetika dibagi dalam kelompok:
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dr :
a. Pembersih (cleansing)
b. Pelembab (moisturizing)
c. Pelindung (protecting)
d. Penipis (thinning)
2. Kosmetika wangi-wangian
3. Kosmetika rambut
4. kosmetika kuku
Bahan – bahan Yang Dapat Digunakan Sebagai
Kosmetik Tradisional Untuk Kesehatan Kulit :
1.RUMPUT LAUT
 Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira-
kira 2700 SM, digunakan untuk sayuran dan obat-obatan.
 Tahun 65 SM, bangsa Romawi menggunakannya sebagai
bahan baku kosmetik. Rumput laut mengandung
berbagai vitamin dalam konsentrasi tinggi seperti vitamin
D, K, Karotenoid (prekursor vitamin A), vitamin B
kompleks dan tokoferol.
 Kandungan polisakarida yang tinggi dan sebanding
dengan glukan (polimer glukosa) dan polisakarida
tersulfasi menunjukkan kerja melembabkan dan kerja
higroskopik.
 Begitu kayanya kandungan rumput laut, sehingga
dimanfatkan dalam kosmetik untuk menormalkan
tegangan kulit, epitelisasi kulit, dan memberi nutrisi pada
kulit.
2.BAWANG PUTIH
 Selain sebagai pelengkap atau penyedap masakan,
bawang putih memiliki manfaat yang besar bagi
kesehatan.
 Dengan mengkonsumsi bawang putih setiap hari, kita
dapat mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung.
 Khasiat utama yang terkandung dalam bawang putih
dapat melumpuhkan radikal bebas yang mengganggu
sistem kekebalan tubuh.
3.WORTEL
a.Mengatasi luka bakar
Wortel ditumbuk hingga halus dan dioleskan pada
luka bakar. Lakukan sesering mungkin sampai luka
tidak terasa panas.
b.Menghaluskan wajah
Ambil 2 – 3 wortel yang sudah dikupas bersih, lalu
cuci dan parut. Kemudian langsung oleskan pada
wajah sebagai masker. Tunggu sampai kering, lalu
bilas dengan air.
c.Bagi kulit yang berjerawat, gunakanlah masker wortel.
Pilih wortel yang bagus jingganya, parut dan lumatkan
dengan blender. Masker wajah ini dioleskan pada kulit
yang berjerawat selama 20-30 menit, lalu basuh dengan air
hangat.
d.Kita tahu bahwa wortel mengandung beta karoten yang
baik khasiatnya bagi kesehatan. Selain menggunakan
bahan kosmetika alami dari luar, juga dapat memberikan
bahan kosmetika dari dalam, yakni dengan
mengkonsumsi sari buah dan sayuran segar setiap hari. Ini
akan merawat kecantikan kulit Anda.
4.BUNGA-BUNGA
 Manfaat yang diperoleh dari pemakaian lulur dari
bahan dasar bunga-bungaan adalah :
 Badan menjadi segar, kulit kencang, bersih, halus dan
berseri-seri.
 Pemakaian misalnya lulur bali, lulur sekar jagat secara
teratur dapat mencegah keriput, kulit menjadi
kencang, harum dan bersih.
 Bunga Kenanga mengandung minyak kenanga yang
memberi wangi pada tubuh.
 Minyak kenanga merupakan minyak esensial untuk
keperluan kosmetik yang dapat membantu
mengurangi garis ketuaan, merangsang sel baru,
mengatasi kulit kasar karena terlalu banyak kosmetik,
dan mengatasi kulit berminyak.
 Minyak sumber vitamin E yang mampu memberikan
perlindungan dari radiasi sinar ultra violet sebagai
salah satu penyebab penuaan kulit.
 Untuk keperluan perawatan kulit wajah, tumbuk halus
5 kuntum bunga kenanga, 5 ruas jari rimpang temu
giring dan satu buah kulit jeruk purut. Saring
kemudian peras. Airnya oleskan pada wajah dan
biarkan beberapa menit.
 Daun-daun bunga segar dari beberapa jenis keluarga
rosa disuling, hingga menghasilkan minyak mawar
yang dalam dunia kosmetika tradisional digunakan
sebagai bahan untuk membuat penyegar yaitu minyak
mawar dicampur dengan air menjadi air mawar.
 Air mawar juga berguna sebagai bahan untuk
melarutkan bubuk masker menjadi adonan masker
yang siap digunakan.
5.DAUN JEMPIRING
 Daun jempiring yang lebat mampu menyejukkan
udara dan mampu menyerap zat beracun dari udara,
sangat tepat untuk kota di daerah tropis yang kadar
polusinya tinggi.
 Dengan udara yang segar akan memberi pengaruh
pada kesehatam kulit.
6.KUNIR/KUNYIT

 Bahan ini dapat diminum untuk menghilangkan


masalah kulit seperti gatal-gatal dan kulit sensitif,
serta bau badan.
 Bila dipakai sebagai masker wajah maka dapat
membuat wajah halus dan bebas jerawat.
 Kunyit mengandung minyak atsiri, sikloiserin,
mirsen, metal farbinol, kamper, dan curcumin.
 Kandungan antioksidan yangterdapat di dalam warna
kuning dari kunyit menjadi kunci untuk kesehatan
dan kecantikan.
 Sebagai bahan kosmetik, kunyit telah dikenal luas
secara turun temurun dan digunakan oleh puteri-
puteri keraton untuk merawat kecantikannya.
 Kunyit yang mengandung curcumin dan zat
antioksidan sangat efektif untuk menjaga kecantikan,
menghaluskan kulit, mengurangi bau badan, menjaga
tubuh tetap ramping dan memperlancar haid.
 Kunyit dapat juga digunakan sebagai masker dan lulur,
menjadikan tubuh dan wajah terlihat lebih cerah,
dengan menggunakan kunyit yang muda agar
warna kuningnya tidak terlalu pekat.
 Penggunaan kunyit untuk masker yaitu kunyit
diparut, kemudian dijemur lalu campurkan dengan
tepung beras, sari jeruk atau alpokat, aplikasikan pada
wajah maka kulit wajah akan mulus dan halus.
 Fungsi lain kunyit adalah untuk mengobati eksim dan
kudis, bahkan bila sudah diolah menjadi salep bisa
digunakan untuk mengobati borok.
7.TEMULAWAK
 Bahan ini sangat bagus untuk kulit berminyak,
menghilangkan jerawat, masalah kulit sensitif, dan
merah-merah pada kulit.
 Bila diminum dapat mencegah jerawat dan
menghaluskan kulit.
8.BENGKOANG
 Sangat bagus untuk mencerahkan kulit, baik untuk tubuh
ataupun wajah sehingga banyak dipakai sebagai pemutih
kulit.

9.TEMUGIRING
 Bahan ini banyak dipakai dalam perawatan wajah dan
tubuh untuk membuat kulit halus dan awet muda.
10.JUNGROHAP
 Bahan jamu ini pada umumnya dicampurkan pada lulur
agar wajah bersih dan putih.
11.KENIKIR
 Bahan ini juga digunakan untuk memutihkan dan
menghaluskan kulit terutama dari bercak-bercak hitam.
12.TEH HIJAU
 Bahan ini digunakan untuk menghaluskan kulit agar tetap
segar karena berfungsi sebagai detox sehingga dapat
mengurangi racun-racun dalam kulit.
13. MENTIMUN

 Air mentimun mengandung bahan astrigen, sehingga


baik untuk kulit berminyak, selain itu mentimun juga
berperan sebagai pemutih.
 Sementara itu irisannya dapat mengurangi kelelahan
mata.
 Untuk tonik gunakanlah parutan mentimun yang sudah
disaring. Oleskan cairan secukupnya ke seluruh wajah
dengan menggunakan kapas bersih.
 Dalam ketimun terdapat zat zaponin, protein,
kalsium, garam fosfat, vitamin B dan vitamin C.
 Sari ketimun digunakan sebagai cairan pembersih,
karena saponin yang terkandung di dalamnya
memiliki daya pembersih yang baik.
 Sari ketimun sangat baik untuk kulit berminyak, kulit
yang peka dan kulit yang terbakar (mendinginkan).
 Sari ketimun dipakai sebagai bahan penyegar
(astringent).
 Sari ketimun berkhasiat juga untuk memupuk dan
memutihkan kulit.
 Untuk pemutih gunakanlah separoh mentimun parut,
kemudian campurkan dengan dua sendok susu segar.
Bubuhkan pada wajah sekitar leher, diamkan beberapa
saat lalu dibilas dengan air bersih.
 Untuk mengatasi keletihan, ambil sebuah mentimun
berukuran sedang, potong dan lumatkan ke dalam
blender, campurkan dua sendok susu bubuk dan putih
telur.
 Balurkan campuran ini pada wajah dan leher,
biarkanlah selama 30 menit lalu basuh dengan air
hangat.
14. DAUN SELADA
 Selada jika dilihat sepintas seperti lobak yang berdaun
kembang. Mengandung bahan yang dapat
menenangkan kulit, karena itu dapat digunakan untuk
kulit yang lelah, sehingga otot-otot menjadi rileks
kembali.
 Dapat menghilangkan atau mengurangi garis-garis
ketegangan pada kulit.
 Makanlah daun selada sebanyak mungkin, baik
sebagai lalap maupun dalam campuran makanan
lainnya.
15.KENTANG
 Kentang mempunyai khasiat membuat mata yang lelah
kembali bersinar serta dapat menghilangkan bengkak
pada mata. Parutlah kentang lalu masukkan ke dalam
kain tipis yang bersih (kain kasa atau kain mori) dan
kompreskan ke kelopak mata.
 Gunakan parutan kentang segar.
 Jus kentang sebagaimana jus stroberi juga sering dipakai
untuk pembersih kulit seperti halnya mentimun dan susu.
16.MINYAK DARI DAUN SEREH
 Minyak sereh juga bersifat anti serangga dan mampu
mengurangi gatal pada kulit.
17. ALPUKAT
Bahan : buah alpukat sebanyak 1 buah.
Air sebanyak 100 ML
Cara : daging buah alpukat dilumatkan dengan air
hangat kemudian dioleskan ke kulit wajah, tangan dan
kaki yang telah dibersihkan dengan air. Diamkan
beberapa menit hingga terasa kering. Lalu kulit dicuci
dengan air hangat dilanjutkan pencucian dengan air
dingin. Lakukan hal tersebut selama 1 minggu setiap
menjelang tidur dan selanjutnya lakukan setiap 1 minggu
sekali.
18.DAUN SELEDRI
 Bahan : Seledri sebanyak 1 rumpun
Air sebanyak 300 ML
 Cara : Seledri dicuci bersih lalu dipotong kecil-kecil
dan direbus selama 15 menit dalam keadaan tertutup.
Setelah dingin lalu tutup panci dibuka dan disimpan di
dalam lemari es. Setiap malam cairan ini dioleskan pada
wajah, tangan dan kaki setelah 30 menit lalu kulit dicuci
dengan air bersih. Lakukan hal ini setiap malam selama 1
minggu dan setelah itu lakukan setiap 3 hari sekali.
19.DAUN TEH
 Bahan : Daun teh sebanyak 3 gram
Air sebanyak 150 ML
 Caranya : Daun teh dimasukkan ke dalam wadah lalu
direndam air yang telah mendidih dan di diamkan selama
beberapa menit sehingga airnya dingin lalu setelah dingin
ramuan tersebut dioleskan pada wajah, tangan dan kaki.
Setelah 30 menit kulit dibersihkan dengan air dingin.
Lakukan hal ini setiap malam selama 1 minggu dan
dilanjutkan setiap 3 hari sekali
20. JAHE
 Jahe mengandung antioksidan sebesar 21.571 mmol /
100 gr, yang dapat berfungsi sebagai antioksidan bagi
kulit bila dikonsumsi.
 Selain dapat menghangatkan tubuh, jahe memiliki
berbagai khasiat yang sangat baik untuk kulit.
 Beberapa fungsi positif yang dapat diperoleh dari jahe
diataranya dapat menghilangkan kasar-kasar pada
kaki apabila dicampur dengan minyak nabati,
kemudian digosokkan pada bagian kaki yang kasar.
 Selain itu jahe juga dapat dijadikan herbal healing
bath yang dapat mengatasi kelelahan otot, gejala flu,
menenangkan, menghangatkan dan menyegarkan
tubuh.
 Manfaat lainnya, jahe dapat dijadikan ginger salt
scrub, yang berfungsi untuk menghaluskan kulit
kering, membantu proses pengeluaran racun dan mem
bantu pelepasan sel-sel kulit mati.
KEGUNAAN UNTUK KOSMETIK WANGI-WANGIAN
Bahan kosmetik tradisional untuk wangi–wangian :

1. SABUN SERE
 Sabun Sere :terbuat dari bahan-bahan alami seperti
minyak sereh, zaitun, dll. Minyak sere dengan wangi
yang segar, berasal dari tanah Jawa, Indonesia.
Kehangatan dan kesegaran aromanya memiliki manfaat
aromaterapi dan dikenal sebagai deodoran alami.
2.DAUN SIRIH
 Daun sirih merupakan kosmetik tradisional yang
dapat digunakan sebagai deodorant alami.
 Cara kerjanya, daun sirih direbus, kemudian air
rebusan daun sirih diminum untuk menghilangkan
bau badan.
 Juga dipakai untuk cuci/cawik vagina 
menghilangkan bau dan lendir.
3. MINYAK CENDANA

 Minyak cendana mengandung minyak sulingan kulit


cendana.
 Minyak ini berkhasiat untuk menghangatkan badan,
merangsang peredaran darah, merawat kulit dan
membuat badan menjadi harum, lembut serta untuk
mencegah kulit kering.
 Minyak ini dapat juga digunakan dalam pemijatan
badan, punggung, tangan dan kaki.
KEGUNAAN UNTUK RAMBUT
Bahan – bahan untuk kosmetik tradisional rambut:
1.PEPAYA dan MINYAK KELAPA
 Kegunaannya adalah sebagai penghitam rambut.
 Proses Pembuatan :
a.Sangrai biji pepaya hingga kering dan tumbuk hingga
halus.
b.Kemudian campur tumbukkan biji pepaya tersebut
dengan minyak kelapa, dan aduk sampai rata.
c.Oleskan ke seluruh rambut hingga merata, biarkan
selama 1- 2 jam setelah itu baru keramas sampai bersih.
Lakukanlah tiap seminggu sekali agar anda memiliki
rambut yang hitam dan menarik.
2.DAUN SELEDRI
 Kegunaannya adalah sebagai pengkriting rambut
tradisional.
 Proses Pembuatan :
a. Cuci bersih daun Seledri.
b.Potong kecil-kecil dan diremaskan pada rambut
hingga merata.
c.Biarkan beberapa menit kemudian bilaslah hingga
bersih. Lakukanlah berkali-kali sehingga rambut
kelihatan keriting.
 Seledri berdaun halus dan bertangkai panjang, memiliki
aroma khas. Berkhasiat menyuburkan dan
menghitamkan Rambut, sehingga dapat mencegah
kerontokan rambut beruban. Setelah keramas, ambil
daun seledri yang segar, remaslah dan gosokan ke kulit
kepada sambil melakukan pemijatan ringan. Biarkan
beberapa saat, lalu dibilas.
 Jika Anda berbadan kurus, kurang nafsu makan, buatlah
jus seledri. Haluskan daun seledri, tambahkan air dan
saring. Setengah cangkir perasan seledri dicampur madu,
dapat membangkitkan nafsu makan, sehingga tubuh
Anda lebih berisi (tampan atau seksi).
3.LIDAH BUAYA

 Kegunaanya adalah untuk menghitamkan rambut dan


menebalkan rambut.
 Cara penggunaan:
 Lidah buaya dibuang kulitnya, kemudian daging lidah
buaya diusapkan pada rambut biarkan beberapa saat,
kemudian dicuci, lakukan hal tersebut beberapa kali
seminggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
 Lidah buaya mengandung sekitar 72 zat yang
dibutuhkan tubuh, di antaranya asam amino,
karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim,
hormon, dan zat golongan obat seperti lignin,
saponin,senyawa antrakuinon, senyawa kuinon, dan
senyawa gula.
 Dalam hal pengobatan, lidah buaya mampu
menghilangkan bekas luka bakar pada kulit, ini karena
kandungan saponin yang berfungsi sebagai pembersih
dan antiseptik.
 Dalam hal kecantikan kulit, lidah buaya bersifat
merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit.
 Lendir lidah buaya mengandung zat lignin yang
mampu menembus dan meresap ke dalam kulit.
 Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari
permukaan kulit.
 Hasilnya kulit tidak cepat kering dan tetap
lembab sehingga terlihat awet muda.
 Untuk menghaluskan kulit, lidah buaya digunakan
sebagai campuran adonan masker.
KEGUNAAN UNTUK KUKU
Bahan yang dapat digunakan sebagai kosmetik
tradisional untuk kuku:
1.BAWANG PUTIH
 Kegunaannya:
 Bawang putih selain digunakan sebagai campuran dalam
masakan, ternyata bawang putih dapat digunakan untuk
perawatan kuku, khususnya untuk memperkuat kuku agar
tidak mudah patah.
2.JERUK NIPIS
 Kegunaannya: Jeruk nipis adalah buah yang mempunyai
banyak kegunaan. Selain untuk menyembuhkan batuk
dan sakit tenggorokan, jeruk nipis juga dapat digunakan
senagai pembersih kuku. Jika kuku dibersihkan dengan
jeruk nipis, maka kuku akan terlihat lebih bersih dan
indah.
3.BELIMBING WULUH
 Kegunaannya: Belimbing wuluh adalah buah yang
mempunyai banyak kegunaan. Belimbing wuluh dapat
digunakan senagai pembersih kuku. Jika kuku
dibersihkan dengan belimbing wuluh maka kuku akan
terlihat lebih bersih dan indah.
CONTOH PRODUK DIPASARAN DAN FORMULA
UMUMNYA
1.Sabun Pepaya
 Pepaya sangat kaya akan minyak esensial dan vitamin
A. Pepaya menstabilkan, melembabkan dan
meremajakan kulit.
 Pepaya kaya akan vitamin C dan anti-oksidan. Pepaya
mengandung alpha-hydroxy acids (AHA) alami dan
mengandung enzim papain, yaitu enzim yang sangat
membantu mengangkat sel kulit mati.
2.Sabun Almond
 Almond banyak digunakan di kosmetik karena almond
membantu membuka pori-pori kulit dan membantu
membersihkan sel kulit mati.
 Cukup 5 gram per 500gram sabun saja diperlukan untuk
membuat kulit menjadi lembut, bebas minyak.
 Almond mudah diperoleh di toko-toko bahan kue,
supermarket, dan pasar tradisional.
3.Sabun Mandi Bunga Mawar (Rose)
 Bunga mawar sejak lama digunakan sebagai pengobatan
dan perawatan kulit.
 Wangi mawar yang alami pun memiliki khasiat yang
tidak sedikit bagi kesegaran dan terapi kesehatan.
 Sabun herbal Mawar mengandung HERBAL alami
Mawar.
 Cocok digunakan untuk memperbaiki dan
membersihkan kulit kusam, menyejukan dan
menyegarkan kulit disamping cocok untuk semua jenis
kulit.
4. Sabun Mandi Herbal SARI RAPET (untuk perawatan
organ kewanitaan)
 Sabun mandi herbal sari rapet diramu dari HERBAL alami
yang efektif dan aman untuk perawatan organ
kewanitaan.
 Sabun ini berfungsi membersihkan vagina,
menyembuhkan keputihan, menghilangkan gatal pada
daerah organ kewanitaan.
 Bermanfaat juga untuk menghilangkan bau kurang sedap,
membantu mengencangkan otot-otot kewanitaan
(sebagai sari rapet), menyerap kelebihan lendir, dan
menambah gairah kehangatan pasutri.
5.SAFIRA (Sabun Lulur Herbal)
 Mandi rempah dengan Sabun Lulur herba SAFIRA. Lulur,
perawatan kecantikan kulit dan wajah secara alami yang
telah dikenal sejak lama.
 Berkhasiat untuk merawat kehalusan,kesehatan dan
kecermelangan kulit tubuh dan wajah anda.
 Berkhasiat pula sebagai detoksifikasi bahan-bahan
beracun akibat polusi yang menempel setiap hari
ditubuh anda.
 Khasiat lulur tradisional kini secara praktis dan mudah
dapat anda temukan melalui sabun lulur HEBAL SAFIRA.
6.TURTLE OLIEF (Sabun mandi Herbal untuk
mengencangkan dan menghaluskan kulit + Ekstrak
Minyak bulus)
 Minyak bulus telah dikenal sejak dahulu memiliki khasiat
spesial bagi kulit tubuh dan wajah. Diantaranya ia
berfungsi untuk mengencangkan kulit dan kulit wajah,
menghaluskan, mengecilkan pori-pori, menghilangkan
jerawat, menghilangkan flek-flek hitam, dan menjadikan
kulit kusam menjadi cerah, sabun bulus yang
menyuguhkan khasiat minyak bulus dengan tampilan
lebih elegan dan praktis.
7.Savina(Sabun herba untuk wajah,perawatan kulit
wajah secara alami)
Kegunaan:
1.mengencangkan kulit wajah,
2.menghaluskan kulit dan mencegah keriput,
3.merapatkan pori-pori wajah,
4.menghilangkan dan mencegah wajah dari jerawat.
komposisi : minyak habbatussauda, coconut ekstrak, madu,
coconut oil, glycerin ,propylen glicol, glukosa dan parfum.
8.Sabun mandi herbal SARI BENGKOANG (kulit
tampak lebih putih dan cerah alami)
 Bengkoang, herbal alami yang akrab dengan kehidupan
kita. Tak sekedar bermanfaat untuk dikonsumsi,
bengkoang pun punya manfaat penting bagi perawatan
kulit dan wajah.
 Sabun Herbal bengkoang berkhasiat menghi langkan flek-
flek penuaan di wajah, juga mencerahkan kulit sehingga
kulit akan tampak lebih putih secara alami, dan juga
berfungsi untuk mengencangkan kulit, mengangkat
kotoran dan sel-sel kulit mati, dan membuat kulit terasa
lebih bersih dan segar.
9.Sabun Mandi Herbal MADU (Menghaluskan dan
menjaga kulit dari keriput)
 Madu lebah sejak ribuan tahun silam telah digunakan
sebagai salah satu bahan kecantikan wajah dan kulit.
 Sabun mandi herbal madu diformulasikan khusus dari
madu lebah alami sehingga aman digunakan untuk kulit
muka dan seluruh anggota badan.
 Bermanfaat untuk menghilalangkan flek-flek hitam,
jamur pada kulit dan wajah, menjaga kulit dari keriput,
menghaluskan kulit muka, serta memberikan vitamin
pada kulit.
10.Sabun Mandi Mangir (Kulit kesat dan cerah alami
dengan Mangir)
 Sabun Mandi Herbal mangir terbuat dari bahan-bahan
alami dan bermutu tinggi dengan kandungan ramuan
mangir di dalamnya.
 Berfungsi untuk menghaluskan, merawat kulit,
membersihkan, menghilangkan penebalan noda-noda
pada kulit serta mengurangi Bau Badan yang kurang
sedap.
 Mengandung pula zat-zat pelembab yang menjaga
kesegaran kulit agar tidak kering,sehingga kulit benar-
benar bersih dan segar.
11.Sabun Mandi Herbal SEREH
 Sabun SEREH atau lemongrass telah digunakan sejak
lama untuk perawatan kulit dan tubuh.
 Sabun herbal ini secara empiris berkhasiat mengatasi
kulit berjerawat, membersihkan, melembutkan,
menghaluskan kulit dan mencegah flek hitam.
 Membantu mengobati pecah-pecah di kaki dan
menghilangkan gatal-gatal.
 Aroma SEREH juga berfungsi menyegarkan (relaks).
12.Sabun Mandi Herbal GREENTEA
 Sabun Mandi Herbal GREENTEA adalah sabun untuk
perawatan kecantikan kulit dan wajah secara alami
yang telah dikenal sejak lama. Bermanfaat untuk
merawat kehalusan, kesehatan dan kecermelangan
kulit tubuh dan wajah anda.
 Bermanfaat pula sebagai Anti Oksidan dan
Detoksifikasi bahan-bahan beracun akibat polusi yang
menempel setiap hari ditubuh anda.
13.Sabun Mandi Herbal SUSU
 Sabun susu adalah ramuan alami yang bermanfaat untuk
perawatan kulit dan wajah.
 Sabun ini berkhasiat membantu meremajakan kulit
wajah dan seluruh anggota badan, memulihkan efek-efek
ketuaan dan flek-flek hitam dan menghilangkan jamur
pada kulit.
 Disamping itu juga memberikan vitamin pada kulit,
mengharumkan serta menyegarkan kulit secara alami.
PENUTUP
 Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari
bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara
tradisional.
 Di samping itu, terdapat kosmetika semi-tradisional, yaitu
kosmetika tradisional yang pengolahannya dilakukan secara
modern dengan mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke
dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dll.
 Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk
pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan
masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
 Dewasa ini telah banyak kosmetik yang dijual dipasaran yang
mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti mercury,
sehingga dapat membahyakan kesehatan.
 Oleh karena itu lebih baik kita menggunakan kosmetik
tradisional yang mempunyai banyak kegunaan dan tidak
menimbulkan efek samping yang berbahaya.
 Urut urutan langkah yg umum dlm perawatan
dan tata rias kulit adalah sbb:
1. Pembersihan
2. Pelembaban
3. Perlindungan
4. Tata Rias
 Kosmetik Pelembab dan Kosmetik Pelindung,
kadang2 dipadukan dlm satu formulasi,
menjadi kosmetik pelembab sekaligus
pelindung
 Disamping itu kulit yg menderita kekeringan,
penuaan, berjerawat, ber noda hitam dan
lain2nya ada perawatan khususnya untuk
kelainan kulit.
 Kosmetik perawatan khusus kelainan kulit
umumnya mengandung bhn2 aktif seperti
vitamin, alantoin, kolagen, hormon, sulfur dll
 Kosmetik pelembab diperuntukkan terutama
pd kulit yg kering atau normal condong
kering.
 Apalagi jika lama berada di dalam lingkungan
yg mengeringkan kulit, mis.ruangan ber AC.
 Kulit scr alamiah sdh berminyak,mis.pd
remaja, apalagi yg berjerawat, tdk perlu
pelembab, bahkan kadang terlarang untuk
memakai kosmetik pelembab.
 Kosmetik Pelembab (base, pre-
foundation, atau moisturizer)
 Secara alami, kulit memiliki lapisan lemak
tipis pada permukaannya
 Lapisan lemak ini hasil produksi kelenjar
minyak kulit,
 Yang berfungsi untuk melindungi kulit dari
kelebihan penguapan air yang akan
menyebabkan dehidrasi kulit,
 Bila penguapan air berlebihan, kulit
memerlukan kosmetik pelembab.
 Base foundation atau moisturizer berfungsi
sebagai bahan pelembab kulit untuk
menormalisir kadar air dalam kulit serta untuk
melindungi kulit terhadap bahan kosmetik lain
yang akan membahayakan.
 Jenis bahan dasar pelembab ada dua macam
yaitu minyak (oil base) dan air.
 Pelembab yang berbahan dasar minyak, baik
untuk jenis kulit normal dan kering, sedangkan
untuk kulit berminyak sebaiknya menggunakan
pelembab yang berbahan dasar air.
 Jenis bahan dasar pelembab menentukan
bentuknya, pelembab berbahan dasar minyak
biasanya berbentuk krim, sedangkan pelembab
berbahan dasar air biasanya berbentuk lotion.
 Penggunaan kosmetik ini dengan cara
dioleskan secara tipis dan merata pada wajah
dan leher setelah kulit dibersihkan serta
biarkan sekitar 2 menit sampai kering.
 Pelembab diratakan di wajah dengan gerakan
yang menuju ke atas dan kesisi wajah.
 Pelembab yang baik masa penggunaannya
(kadaluwarsa) dapat bertahan maksimal 1
tahun selama disimpan dalam kondisi
tertutup.
 Terdapat dua tipe kosmetik pelembab, yaitu
kosmetik pelembab yang berbahan dasar
lemak dan kosmetik pelembab berbahan
dasar gliserol atau humektan sejenis.
 Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak
dikenal dengan nama moisturizer atau
moisturizing cream.
 Krim ini membentuk lapisan lemak tipis pada
permukaan kulit.
 Moisturizer berguna untuk mencegah
penguapan air kulit dan menjadikan kulit
lembab serta lembut.
 Viskositas lemak tidak boleh terlalu rendah
karena dapat menyebar ke seluruh
permukaan kulit, dan juga tidak boleh terlalu
kental karena dapat membuat kulit menjadi
lengket dan terlalu berminyak.
 Penggunaan kosmetik pelembab harus dapat
menutupi seluruh permukaan kulit
wajah,sehingga dapat mencegah penguapan
air kulit.
 Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak
harus dilindungi dan terbebas dari
mikroorganisme serta jamur dengan
penambahan pengawet, karena kosmetik
jenis ini mudah menjadi tengik.
 Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak
jenisnya ada yang berbentuk krim lemak
anhidrous, krim emulsi W/O, emulsi ganda,
krim O/W yang kaya minyak dan emulsi O/W
cair yang mengandung air lebih dari 80 %.
 Kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol
atau humektan sejenis, akan mengering pada
permukaan kulit, membentuk lapisan yang
bersifat higroskopis, yang menyerap uap air
dari udara dan mempertahankannya di
permukaan kulit.
 Preparat ini membuat kulit nampak lebih
halus dan mencegah dehidrasi
lapisan stratum corneum kulit.
Formulasi kosm. Pelembab
1.Rothermann 2.Keithler 3.
Mecca
 Mineral oil………………………. - 54,0 29,8
 Microcrystaline wax……….. - - 2,0
 Paraffin wax……………………. - - 3,0
 Olive oil………………………….. 18,75 8,0 -
 Sesame oil……………………… - - 30,0
 Beeswax………………………… 4,0 - 5,0
 Spermaceti……………………. 1,0 - 4,0
 Anhydrous lanolin…………. 37,5 4,0 2,0
 Cetyl alkohol………………….. - 4,0 -
 Stearyl alkohol……………….. - 2,0 -
 Glyceryl monostearat…….. - 6,0 -
 Oleic acid………………………. - - 1,0

 Triethanolamine……………. - - 1,5
 Borax…………………………….. 0,25 - -
 Sodium lauryl sulfat………. - 1,0 -
 Allantoin……………………….. - - 0,2
 Parfume oil…………………… 0,5 - 0,4
 Butyl-p- hydroksi benzoat - - 0,2
 Aquadest……………………….. 37,5 19,0 19,9
Kosmetik Pelembab yg berdasarkan pd Gliserol
dan Sejenisnya
 Preparat jenis ini akan mengering
dipermukaan kulit, membentuk lapisan yg
bersifat higroskopis, yg akan menyerap air
dari udara dan mempertahankannya
dipermukaan kulit
 Preparat ini membuat kulit nampak lebih
halus dan mencegah dehidrasi lap s.corneum
kulit
 Preparat tradisional yg berupa campuran 50
:50 gliserol dg air bunga mawar(rose water)
mrp bentuk formula kosmetik yg sederhana,
tetapi tercatat dlm sejarah.
 Namun konsentrasi gliserol yg tinggi itu dpt
mengiritasi kulit
 Sekarang konsentrasi gliserol yg digunakan
adalah 10 – 20 %
 Didlm produk2 jenis ini, gliserol dpt diganti
dg sirop sorbitol atau propilenglikol
 Carbitol(diethylene glycol monoethyl ether)
kurang cocok krn akan menghasilkan manik2
perspirasi dikulit.
 Mucins atau bhn2 pembentuk gel bisa
digunakan, tapi jangan menggunakan gum
arabica, krn bersifat adhesive
 Polyvinyl pyrolidone dan polyvinyl alcohol
juga tdk cocok krn akan membentuk lapisan
yg resisten.
 Alkohol dlm jumlah kecil sering ditambahkan,
juga bhn antiseptik seperti asam borat
 Madu juga dpt sbg humektan yg baik, stl
gliserol
 Pewangi bisa menggunakan air tanaman(floral
water) atau parfum yg larut dlm air
Formula hand lotion and gel
1.riechst 2.rothermann 3.de
navare
 Almond oil……………………..- -
0,3
 Glyseril mononitrat……….. - - 0,3
 Stearic acid……………………. - - 1,2
 Ricinoleic acid……………….. - - 0,3
 Triethanolamine……………. - - 0,3
 Glyserol…………………………. 20,0 20,0 6,0
 Madu……………………………… 5,0 - -
 Sorbitol liq……………………… 5,0 - -
 Gelatin……………………………. 4,0 - -
 Quince seed mucilage……… - - 50,0
 Sodium alginat………………… - 2,0 -
 Calcium citrate………………… - 2,0 -
 Alkohol……………………………. 2,5 3,0 -
 Nipagin……………………………. 0,2 - -
 Parfume oil……………………….0,3 0,1 -
 Aquadest…………………………. 65,0 78,5 38,6
 Menurut penelitian Blank,dkk (1952),
kandungan air di dlm stratum corneum hanya
10%, tetapi sangat penting.
 Kelembutan dan elastisitas s.corneum
sepenuhnya tergantung pd air yg
dikandungnya dan bukan pd kandungan
lemaknya
 Blank juga menemukan bahwa s.corneum yg
ditaruh diudara kering menjadi keras, kering
dan bersisik, yg tdk dpt dilunakkan kembali
hanya dg pemberian lemak2 seperti
lanolin,olive oil dan petrolatum, tetapi dpt
menjadi lunak setelah diberi air
 Stratum corneum terbuat dari sisik-sisik
keratin dan semen yg mirip lilin dan mengisi
celah2 keratin tsb
 Keratin terdiri dari molekul rantai panjang yg
terhubung dg jembatan garam atau hidrogen
 Semakin sedikit jumlah air diantara rantai2,
semakin kuat ikatan itu dan semakin rendah
elastisitas jaringan keratin s.corneum tsb
 Kulit akan kering dan pecah2, membentuk
retak2 mendalam mirip huruf V
 Mikroorganisme, kotoran, sisa sabun dll.,
akan masuk ke dlm celah2 itu dan
menumpuk disitu, dpt menimbulkan berbagai
gangguan kebersihan dan kesehatan pd kulit
 Secara garis besar, retak2 pd s.corneum
dibawah kondisi yg kurang baik akan
menimbulkan gangguan kulit yg lebih parah
 Disinilah perlunya pemberian kosmetik
pelembab.
 Normalnya kulit sehat dilindungi dr kekeringan
oleh kandungan bhn2 yg bisa menyerap air :
asam-asm amino, purin, pentosa, cholin dan
derivat asam fosfat, yg jumlah total seluruhnya
adalah 20% dr berat lapisan s.corneum tsb
 Bhn2 yg larut air tsb dpt terangkat dr kulit oleh
pencucian, bila tdk dilindungi oleh lapisan lemak
tipis yg tdk larut air dipermukaan kulit.
 Jika lap lemak tipis tsb terbuka/terangkat maka
bhn2 yg larut dlm air akan meninggalkan kulit pd
siraman air berikutnya
 Akibatnya kulit kehilangan sifat hidrofilik dan
elastisitasnya hilang
Kosmetik Pelindung
 Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang
dikenakan pada kulit yang sudah bersih dengan
tujuan untuk mempertahankan kondisi kulit
sebaik-baiknya.
 Juga untuk melindungi kulit dari berbagai
pengaruh lingkungan yang dapat merugikan
kulit, terutama melindungi kulit dari radiasi sinar
ultra violet matahari (tabir surya).
 Syarat-syarat preparat kosmetik tabir surya
(sunscreen) adalah mudah dipakai, jumlah
preparat yang menempel mencukupi kebutuhan,
bahan dasar dan bahan aktif dalam preparat ini
mudah tercampur serta bahan dasarnya mampu
mempertahankan kelembutan dan kelembaban
kulit.
 Bentuk-bentuk preparat tabir surya (sunscreen)
dapat berupa preparat anhidrous, emulsi (non-
greasy O/W, semi greasy dual
emulsion dan fatty W/O), preparat tanpa lemak
(greaseless preparation).
 Preparat jenis anhidrous tahan terhadap air
sehingga tidak terganggu oleh perspirasi dan air
kolam renang atau air laut.
 Preparat jenis emulsi umumnya kandungan
lemaknya tinggi sehingga tampak mirip minyak,
penampakannya menarik serta konsistensinya
yang menyenangkan hingga memudahkan
pemakaian.
 Bahan - bahan tabir surya emulsi O/W larut
dalam air dan emulsi W/O larut dalam minyak.
 Krim tangan dan badan adalah sediaan
kosmetika yang digunakan untuk maksud
melindungi kulit supaya tetap halus dan
lembut, tidak kering bersisik dan mudah
pecah.
 Berbagai faktor baik dari luar tubuh maupun
dari dalam tubuh dapat mempengaruhi
struktur kulit misalnya udara kering, sinar
matahari, usia lanjut, berbagai penyakit kulit
dsb.
 Oleh pengaruh faktor-faktor tersebut kulit
dapat menjadi lebih kering akibat kehilangan
air oleh penguapan.
 Sebenarnya secara alamiah kulit dapat
melindungi diri dengan adanya tabir lemak di
atas kulit yang didapat dari kelenjar lemak
dan kelenjar keringat dari kulit serta adanya
lapisan kulit luar yang berfungsi sebagai
sawar kulit.
 Namun dalam kondisi tertentu faktor
perlindungan alamiah tidak mencukupi
karena itu dibutuhkan perlindungan
tambahan dengan memberikan kosmetika
pelembab kulit.
 Lapisan sebum pada kulit dapat menjadi
rusak jika kulit dicuci dengan larutan sabun
dan jika sebum hilang lebih cepat dari proses
terbentuknya, kulit akan menjadi kering dan
bersisik.
 Lapisan lemak pada kulit berfungsi untuk
mengontrol penguapan air dan keseimbangan
kandungan air perlu diperhatikan agar kulit
lebih sehat dan segar.
 Pada umumnya kosmetika pelembab terdiri
dari berbagai minyak nabati, hewan, maupun
sintetis yang dapat membentuk lemak
permukaan kulit buatan untuk melenturkan
lapisan kulit yang kering dan kasar dan
mengurangi penguapan air di kulit.
 Dasar pelembaban kulit adalah efek emolient
yaitu mencegah kekeringan dan kerusakan
kulit akibat sinar matahari atau kulit menua,
sekaligus juga membuat kulit terlihat
bersinar.
 Kandungan air dalam sel kulit normal lebih
dari 10 % dan kandungan air bisa berkurang
karena terjadi penguapan air yang berlebihan.
Cara mencegah penguapan air dari sel kulit
adalah :
1.Menutup permukaan kulit dengan minyak
(oklusif)
2.Memberikan humektan yaitu zat yang
mengikat air dari udara dalam kulit
3.Membentuk sawar terhadap kehilangan air
dg memberikan zat hidrofilik yang menyerap
air
4.Memberikan tabir surya agar terhindar dari
pengaruhnya yang mengeringkan kulit
Zat oklusif yang dapat diaplikasi ke dalam kosmetika :
◦ Minyak hidrokarbon, wax

◦ Minyak tumbuhan dan hewan

◦ Asam lemak, asam stearat

◦ Fatty alcohols, cetil alcohol, lauril alcohol

◦ Polihidroksi alcohol, propilen glikol

◦ Wax ester : lanolin beeswax, stearil stearat

◦ Vegetable wax : camauba, candelila

◦ Fospolipide : lesitin

◦ Sterol : cholestrol / kolesterol


 Zat yang bersifat humektan adalah gliserin,
propilen glikol, sorbitol, gelatin, asam
hialuronat dan beberapa vitamin.
Bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan hand cream/lotion

1. Emolient (Bahan pelunak/pelembut)

2. Barrier agent (Bahan pelindung)

3. Healing agent (Bahan berkhasiat)

4. Humectans (Bahan pelembab)

5. Thickeners dan Film Farmer (Bahan pengental-pembentuk selaput)

6. Emulgator

7. Pengawet

8. Pewangi

9. Pewarna
Emolient

◦ Lanolin dan derivatnya

◦ Sterol

◦ Phospholipid

◦ Hydrokarbon

◦ Asam lemak, ester asam lemak

◦ Ester asam lemak dan alcohol


 Lanolin banyak digunakan, bersifat hidrofob dan
adhesive baik sebagai pelunak. Jumlah yang
digunakan tidak lebih 5 %
 Liquid Lanolin = Lanogen, viscolan, argolol 600 lebih
baik dari lanolin karena :
◦ Lebih melekat

◦ Lebih mudah larut dalam hidrokarbon walau temperatur


rendah

◦ Dapat diberikan dalam konssentrasi lebih tinggi

 Lebih mudah pengerjaannya dalam formulasi


◦ Lanolin Wax = Waxolon

 Lanolin alcohol

 Sterol : yang digunakan Cholestrol, efektif terhadap


pengobatan karena iritasi, kulit kering dan lapisan
tanduk yang rusak
Pemakaian Cholestrol lebih baik karena :

 Permukaan kulit ditutupi oleh lapisan lemak yang


terdiri dari lilin,

Cholestrol, dan esternya

 Permukaan kulit ternyata mengandung 2,5 %


Cholestrol, dan 2,5 % esternya

 Cholestrol yang terdapat pada permukaan kulit


bersifat hidrofilik

 Mudah terpenetrasi ke dalam kulit

 Merupakan emulgator yang baik


 Phospholipid : yang biasa dipakai Lechitin,
kadar 1 – 2 %
 Hidrokarbon : yang dipakai adalah
◦ Petrolatum
◦ Minyak mineral
◦ Paraffin
◦ Ozokerite
 Memberikan selaput yang bersifat hidrofob
pada kulit
 Asam – asam lemak : asam stearat 1 – 20 %
Ester asam lemak :
◦ Butyl stearat
◦ Iso propil stearat, palmitat, miristat 2 – 10 %
◦ Glyceril monostearat
◦ Propylen glycol monostearat, ethylen glycol monostearat
konsentrasi yang digunakan
0,5 – 5 % untuk hand cream
1 – 10 % untuk hand lotion
Ester asam lemak sintetis

 Hexa decyl stearat

 Lactat ester

 Decyl oleat, iso decyl oleat


2. Barrier agent (Bahan. pelindung)
Untuk melindungi kulit dari kehilangan
air yang berlebihan pada lapisan tanduk
 Bahan-bahan yang digunakan :

◦ Petrolatum
◦ Paraffin
◦ Ozo kerite
◦ Cera
◦ Methyl cellulosa
◦ Na. CMC
◦ Na. alginat
◦ Tragacanth
◦ Veegum
◦ ZnO , Ti02, Zn strearat
3. Healing agent (Bahan berkhasiat)
 Retak-retak pada kulit sering menimbulkan
rasa sakit karena itu beberapa produk
menggunakan healing agent yang dapat
merangsang pertumbuhan jaringan
Contoh :
 Allantoin 0,01 - 1%
 Urea 3 - 5%
4. Humectans (Bahan pelembab)
 Gunanya untuk mengatur kelembaban
sediaan baik dalam wadah ataupun
pemakaiannya pada kulit.
 Yang banyak digunakan adalah : glycerol,
propylen Glikol, Sorbitol
 Perbedaan ke 3 bahan ini :
 Pada BM, Viscositas, Derajat penguapan
◦ Propylen Glicol mempunyai BM dan Viscositas
rendah dan mudah menguap
◦ Glycerol mempunyai BM dan Viscositas > dari
Propylen Glicol dan derajat penguapannya lebih
rendah
◦ Sorbitol mempunyai BM dan Viscositas yang tinggi
tetapi tidak menguap
 Pengaruhnya terhadap penguapan air dalam
hand cream tipe m/a
 Hand cream tipe sabun asam strearat
 Sorbitol dengan konsentrasi 2 – 20 %, pada
kelembaban 30, 50, 70 % menahan kelembaban lebih
efektif daripada propylen glikol dan glycerol
◦ Hand cream tipe m/a tipe non ionik
 Pada kelembaban 30 % propylen glicol dengan
konsentrasi 2, 5, 10, dan 20 % menahan kelembaban
lebih efektif dari pada sorbitol dan glicerol
Hand Cream tipe m/a ---------> Konsistensi

 Dengan glicerol mempunyai konsistensi keras

 Dengan sorbitol mempunyai konsistensi sedang

 Dengan proplinglikol mempunyai konsistensi lunak

Hand lotion tipe m/a ---------> Konsistensi

 Dengan glicerol, lotion yang dihasilkan mempunyai


daya alir yang baik
 Dengan propilen glikol dan sorbitol, lotion yang
dihasilkan cenderung membentuk gel
 Contoh humectant lain yang dapat digunakan : Poly
Oxy ethylen glicerol, Poly Oxy ethylen sorbitol, Poly
Oxy ethylen glicol, manitol, glukosa, Na laktat
5. Pengental dan Pembentuk Selaput

 Berasal dari bahan alam dan senyawa sintetis.


Biasanya digunkan dengan kadar air lebih kecil
1%.
 Contoh : Gom, Alginat, Derivat Cellulosa,
Hidroxypropyl cellulosa, Veegum

 Contoh dari senyawa sintetis :


 Carbopol -----> membentuk gel bila bereaksi
dengan alkali atau senyawa- senyawa amine
 PVP (poly Vinyl Pyrolidon) ----> pembentuk
selaput yang baik dan dapat membentuk koloid
pelindung, menstabilkan emulsi dan detoxicant.
6. Emulgator :
Emulgator yang digunakan pada Hand
Cream dan Lotion dapat dibagi menjadi 3
golongan yaitu :
 Anionik
 Kationik
 Non ionik
 Anionik : 75 % formulasi hand cream dan
lotion menggunakan emulgator tipe ini Contoh
:
◦ K-stearat, Na stearat, amin-stearat, TEA stearat, Na
Lauryl sulfat, Na cetyl sulfat. Semuanya merupakan
hidrofilik yang kuat dan membentuk emulsi m/a
◦ Glycerol monostearat
◦ TEA stearat sering digunakan dalam formulasi hand
lotion dengan konsentrasi 0,5 % - 3 %, menghasilkan
emulsi stabil tetapi setelah beberapa lama
cenderung menjadi kental dan membentuk gel.
◦ Untuk mencegah dikombinasi dengan fatty alcohol
(Oleyl Alcohol, Hexa Decyl Alcohol) atau glycerol
monostearat. Dapat juga dikombinasi dengan Na
Lauryl Sulfat atau 10 – 20 % minyak mineral
◦ Na Stearat sebagai emugator menghasilkan cream
yang mula – mula sangat keras, setelah bebrapa
waktu konsistensi lebih lunak. Ini disebabkan tidak
larutnya Na stearat dalam air pada temperatur
rendah. Karenanya Na stearat dipakai dalam jumlah
sedikit dan dikombinasi dengan stearat lain yang
lebih besar kelarutannya.
◦ Ammonium Stearat dan garam – garam amin dari
asam lemak biasanya menghasilkan cream yang
putih dan berubah menjadi kuning karena
pengocokan dimana perubahan dipercepat dengan
adanya sedikit logam – logam seperti Fe. Juga
temperatur pembuatan mempengaruhi perubahann
warna, karena itu dianjurkan temperatur rendah.
 Kationik
 Emulgator ini sedikit saja digunakan.
Pemakaiannya :
◦ Cenderung menghasilkan emulsi dengan pH asam
◦ Akan merusakkan protein pada pH asam
 Contoh :
 N.Pyridinium Chloride,
 Alkyl Dimethyl Benzyl Ammonium Chloride,
 Cetyl Pyridinium Chloride
 Non Ionik
 Emulgator ini berbeda dengan tipe anionik
dan kationik, tidak terionisasi.
 Keadaan ini memungkinkan untuk dicampur
dengan emulgator non ionik lainnya dan
emulgator anionik dan elektrolit – elektrolit.
 Pada sediaan – sediaan dengan konsentrasi
elektrolit yang tinggi dipakai emulgator non
ionik. Banyaknya sekarang sediaan hand
cream/lotion yang menggunakan emulgator
non ionik sebagai tambahan disebabkan :
 Dalam hand cream, emulgator non ionik tidak
cenderung membentuk kerak pada
permukaan sediaan.
 Hand cream tipe m/a dengan emulgator non
ionik pada penguapan air hanya sedikit
penyusutan.
 Tidak cenderung membeku
 Dapat bercampur dengan bahan germicida
yang bersifat kationik
 Dapat diformulasi untuk hand cream/lotion
yang bersifat asam, netral, atau basa.
Contoh :
 Poly Oxy Etylen Lauryl Alcohol,
 Poly Oxy Etylen stearat,
 Poly Oxy Etylen sorbitan monostearat,
 Poly Oxy Etylen glycol monostearat,
 sorbitan monostearat,
 glyceryl monostearat,
 prolylen glycol monostearat,
 ethoxylated lanolin,
 ethoxylated lanolin alcohol,
 ethoxylated cholesterol
7. Pengawet
 Karena sediaan hand cream/lotion
mengandung air dan bahan – bahan yang
dapat dirusakkan oleh mikroorganisme maka
haruslah ditambahkan pengawet.
Pengawet yang digunakan haruslah :
 Efektif terhadap semua jenis mikroorganisme
 Larut dalam konsentrasi yang digunakan
 Tidak toksis
 Tidak mempengaruhi bau, warna, pH sediaan
 Harga relatif murah
 Efeknya dapat bertahan lama
 Pemilihan jumlah dan jenis pengawet harus
diperhatikan pengaruh terhadap emulsi.
 Misalnya :
 Emulsi tipe non ionik dipengaruhi oleh derivat
fenol dengan terbentuknya kompleks. Tipe non
ionik lebih baik memakai pengawet asam sorbat.
 Garam – garam ammonium kwarterner yaitu
pengawet kationik tidak dapat bercampur dengan
emulsi tipe anionik
 Beberapa waktu yang lalu bermacam – macam
jenis pengawet dipakai misalnya asam benzoat,
asam sorbat, K sorbat, Na propionat, yang hanya
efektif pada media asam, tidak efektif pada
media basa. Asam salisilat tidak digunakan lagi
karena mengiritasi kulit. Yang baik digunakan
yaitu :
 Ester P-hydroxy Benzoat, dimana efektifitasnya 2
– 3 kali asam benzoat dalam menghambat
pertumbuhan bakteri. Misalnya : methyl, prophyl,
Butyl P-hydroxy Benzoat, untuk methyl P-
hydroxy Benzoat dipakai konsentrasi 0,1 – 0,2 %
pada hand lotion .
 Menurut ”Deakers” untuk hand lotion dengan
pelarut air dipakai Methyl P- hydroxy Benzoat
0,12 % dan pelarut minyak 0,1 %. Pada hand
cream dengan fase minyak yang cukup tinggi
pengawet ditambahkan 0,25 % larutkan dalam air
dan 0,05 % propyl P-hydroxy Benzoat ditambah
ke fase minyak.
 Atau 0,15 % methyl + 0,05 % propyl P-hydroxy
Benzoat + 0,02 % butyl P- hydroxy Benzoat.
 Methyl P-hydroxy Benzoat ke dalam air 600 C
 propyl P-hydroxy Benzoat dan butyl P-hydroxy
Benzoat ditambahkan ke fase minyak
8. Pewangi :
Pemilihan pewangi didasarkan pada
kelarutannya dalam sediaan dan pengaruhnya
terhadap stabilitas emulsi.
Beberapa minyak esensial, aroma sintetis
bersifat surface.
Senyawa – senyawa seperti terpineol, hydoxy
citronellol, geraniol, eugenol, phenyl acetadehyde
mempengaruhi konsistensi dan stabilitas emulsi
dengan emulgator anionik atau non ionik.
 Bahan – bahan pewangi dapat dibagi 3 golongan
:
◦ Pewangi sintetis : terpineol, phenyl etyl alcohol, geraniol,
hydoxy citronellol amylcinnamic aldehyde
◦ Minyak – minyak essensial : minyak mawar/ oleum
rosarum, oleum lavender.
◦ Campuran minyak – minyak pewangi
9. zat warna :
Warna memberi efek psikologi terhadap
sediaan.
Menurut penelitian ternyata hand cream/lotion
yang diberi warna merah muda dan biru muda
lebih disenangi dari pada yang tidak diberi warna
– atau putih

 Pada pemilihan zat warna haruslah diperhatikan :


◦ Tipe emulsi sediaan
 m/a diber zat warna yang larut dalam air
 a/m diberi zat warna yang larut dalam minyak

◦ Stabilitasnya terhadap cahaya, adanya ion – ion logam,


oksidator dan reduktor. Beberapa minyak pewangi
mengandung reduktor yang dapat menghilangkan warna
sediaan, terutama pada media alkalis
◦ pH : umumnya pH hand cream/lotion 5 – 8 tetapi
beberapa emulgator kationik pHnya 2
 Zat – zat warna yang baik digunakan :
 Merah :
◦ FD & C Red No 1
◦ D & C Red No 19
◦ D & C Red No 33
 Biru :
◦ FD & C Biru No 1
◦ D & C Biru No 4
 Kuning
◦ D & C Yellow No 5
◦ D & C Yellow No 6
 Hijau
D & C Green No 5
Formulasi dan pembuatan
Sediaan hand cream/lotion harus mempunyai
sifat antara lain :
 Melembutkan tangan
 Mudah disapukan pada permukaan kulit
 Tidak meninggalkan selaput yang retak –
retak pada kulit
 Tidak mempengaruhi sistem pengeluaran
keringat
 Bersifat antiseptik
 Mempunyai bau yang wangi
 Mempunyai warna yang stabil
Untuk memperoleh sifat – sifat di atas maka :
 Diperlukan satu atau lebih emolient untuk
melembutkan kulit
 Diperlukan dasar cream vanishing
”penggunaan alkohol dapat membantu efek
vanishing pada formulasi hand/lotion
 Pemilihan kombinasi yang tepat lilin, minyak
dan humectant dapat mencegah retak – retak
pada pemakaian
 Pemilihan bahan – bahan padat yang sesuai
 Untuk memilih bahan antiseptik hendaknya
diketahui lebih dahulu apakah emulsi bersifat
anionik, kationik atau non ionik karena
beberapa bahan anti septik diinaktifktan oleh
emulsi yang bersifat anionik
 Bahan pewangi harus dapat dicampurkan dan
larut
 Pada pemilihan zat warna harus diperhatikan
adanya senyawa reduktor, pengaruh cahaya
dan tipe emulsi
Contoh Formula Hand Cream
 Tipe Anionik
A. R/ Cetyl alcohol 2 %
Lanolin 1 %
Minyak mineral 2 %
Asam stearat 13 %

B. R/ Glycerol 12 %
Metyl paraben 0,15 %
KOH 1 %
Air 68,85 %

C. R/ Pewangi q.s
Zat warna q.s
Pembuatan :
 Panaskan bagian A sampai 75o C
 Panaskan bagian B sampai 75o C
 Tambahkan bagian A ke B secara perlahan
aduk secara konstan
 Setelah temperatur 50o C tambahkan
pewangi dan zat warna, aduk terus sampai t
= 40o C
 Packing
2. Tipe Non Ionik
A. R/ Iso propyl palmitat 3%
Poly Etylen Glycol 1000 monostearat
5%
Asam stearat 20%
 B. R/Metyl paraben0,15 %
Poly Etylen Glycol 300 monostearat 5
%
Sorbitol 3%
Air 63,85 %
 C. R/Pewangi q.s
Zat warna q.s
Pembuatan :
 Panaskan bagian A sampai 85o C
 Panaskan bagian B sampai 85o C
 Tambahkan bagian A ke B kocok/aduk
dengan konstan
 Setelah temperatur 40o C tambahkan bagian
C, aduk
 Biarkan satu malam
 Packing
3. Tipe kationik
A. R/ Iso propyl miristat 3 %
Asam stearat 17 %
B. R/ Glycerol
N. Pyridinium chloride 5 %
Metyl paraben 0,1 %
Air 64,9 %
C. R/Pewangi q.s
Zat warna q.s
Pembuatan :
 Panaskan bagian A sampai 70o C

 Panaskan bagian B sampai 70o C

 Tambahkan bagian A ke B kocok/aduk dengan


konstan

 Setelah temperatur 40o C tambahkan bagian C,


aduk

 Biarkan satu malam

 Packing
Contoh hand lotion : (Anionik)
◦ R/ Cetyl alcohol 0,5 %
Asam stearat 5 %

◦ R/ Glycerol 2 %
Metyl paraben 0,1 %
Na alginat 0,3 %
TEA 0,5 %
Air 86,6 %

◦ R/ Etyl alcohol 5 %
Pewangi q.s
Zat warna q.s
Pembuatan :
 panaskan masing – masing A dan B 75o C lalu campurkan, aduk,

 setelah 40o C tambahkan pewangi tambahkan zat warna.

Hal – hal yang perlu diperhatikan pada pembuatan


 Kecepatan penambahan satu fase ke fase lain mempengaruhi
stabilitas cream
 Kecepatan pengocokan ------> konsistensi cream

Penyimpanan :
◦ Jika panas/tempat panas :
 cream yang putih ------> kuning
 cream dengan stearat ------> berwarna mutiara
 konsistensi lunak

◦ Jika di tempat dingin :


 Pada 5 – 150 C terpisah tetesan air pada permukaan cream
 Pada hand lotion perlu diperhatikan stabilitas emulsi/cair.
 Masalah yang sering terjadi yaitu kecenderungan
membentuk gel pada tipe stearat.
 Untuk mencegahnya dengan cara :

 Hindarkan pemakaian ester asam lemak poly alkohol yang


berlebih, misalnya glycerol monostearat atau fatty alcohol
seperti cetyl alcohol.
 Biasanya untuk hand lotion tipe stearat bahan – bahan
cukup 0,5 %, sedang hand lotion tipe stearat yang
mengandung alkohol (C2H5OH) pemakaian cetyl alcohol >
1%

 Tambahkan 10 % minyak – minyak mineral

 Tambahkan 0,1 – 0,5 % alkyl sulfat seperti Na lauryl sulfat

 Hand lotion tipe non ionik dan kationik juga cenderung


membentuk gel.
 Untuk ini harus diperhatikan keseimbangan emulgator ester
asam lemak yang lipofilik dan fatty alcohol.
 Uji Mutu…….lihat di SNI kosmetik
LIPSTIK
PEMERAH BIBIR
Buatlah sedian pemerah bibir dengan formula
berikut :
a. Cera alba 6,00 g
b. Paraffin solid 2,00 g
c. Oleum ricini 11, 25 g
d. Oleum arachis 3,25 g
e. Acid boric 0,75 g
f. Pewarna 0,50 ml
g. Parfum qs
 Mouthwash didefinisikan sebagai larutan dengan rasa
yang enak (mengandung germisida) yang digunakan
sebagai penyegar mulut .
 Mouthwash merupakan bentuk produk yang ideal untuk
menghantarkan bahan aktif ke dalam mulut, gusi, atau
ke gigi.
 Secara umum, mouthwash terbagi dalam empat tipe
yaitu:
1.Antibakteri, mengandung agen germisida untuk
menurunkan jumlah bakteri di dalam mulut.
2.Floride, membantu memperkuat lapisan gigi.
3.Kosmetik, dengan tujuan menyegarkan bau mulut.
4.Larutan kumur sebelum menggosok gigi, yang
berguna untuk memudahkan pasta gigi dan sikat gigi
menghilangkan plaque.
 Produk antibakteri dapat dibagi lagi menjadi dua tipe
yaitu tipe dengan dasar fenolik, biasa disebut dengan
mouthwash antiseptik dan tipe dengan dasar
antimikroba.
 Mouthwash antiseptik tidak terlalu diminati di Inggris,
namun di Amerika dan negara lain tipe mouthwash ini
terkenal dan banyak dipakai.
 Umumnya, mouthwash yang ada di Amerika diformulasi
dan dapat digunakan langsung,
 Sedangkan mouthwash yang ada di negara Eropa
kebanyakan digunakan setelah dilarutkan terlebih
dahulu.
 Mouthwash sebaiknya merupakan cairan yang
mempunyai viskositas yang cukup ketika digunakan
(tidak terlalu kental atau encer) dengan rasa yang dapat
diterima.
 Mouthwash juga sebaiknya aman digunakan setiap hari
dan tidak mendukung pertumbuhan bakteri.
 Mouthwash sebaiknya jernih dan terdiri dari satu fase
serta berbusa untuk mendorong konsep pembersihan
mulut.
 Selain itu, mouthwash juga sebaiknya stabil pada
berbagai temperatur.
 Mouthwash bisa berupa larutan siap pakai, larutan
konsentrat, atau bubuk yang dapat ditambahkan air.
Mouthwash sebaiknya mempunyai fungsi di bawah
ini :
1.Membersihkan derbis dari rongga mulut
2.Menyegarkan nafas
3.Meninggalkan rasa segar

Mouthwash, tergantung tipe, juga harus dapat :


1.Menurunkan jumlah mikroorganisme dalam mulut
2.Menghantarkan bahan aktif seperti flouride
3.Menghilangkan plaque gigi
 Mouthwash berbeda dengan sediaan gargarisma.
 Menurut FI III, gargarisma atau obat kumur adalah
sediaan berupa larutan, umumnya dalam pekat yang
harus diencerkan dahulu sebelum digunakan,
dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau
pengobatan infeksi tenggorok.
 Pada etiket gargarisma harus tertera:
a. Petunjuk pengenceran sbl digunkan
b. Hanya untuk kumur, tidak ditelan
 Tujuan utama penggunaan obat kumur adalah
dimaksudkan agar obat yang terkandung di dalamnya
dapat langsung terkena selaput lendir sepanjang
tenggorokan; dan tidak dimaksudkan agar obat itu
menjadi pelindung selaput lendir.
 Karena itu, obat berupa minyak yang memerlukan zat
pensuspensi dan obat yang bersifat lendir tidak sesuai
untuk dijadikan obat kumur.
 Sedangkan menurut T. Mitsui dalam bukunya New
Cosmetic Science fungsi mouthwash adalah untuk
membersihkan rongga mulut, mencegah bau mulut
yang tidak segar dan menyegarkan bau mulut.
 Ada 3 tipe mouthwash, tipe langsung dipakai, tipe
konsentrat dan tipe bubuk.
 Walaupun tipe langsung dipakai adalah bentuk yang
paling sering digunakan.
 Tipe-tipe Mouthwash menurut New Cosmetic
Science adalah :
a. Tipe langsung pakai --> Tipe ini digunakan langsung
tanpa ada perlakuan tertentu. Sangat mudah
digunakan dan banyak diaplikasikan
b. Tipe konsentrat --> Larutan dasar ditambahkan
dengan sejumlah air ketika ingin digunakan
Keuntungannya adalah kompak dan ringan; mulut
dapat dicuci berkali-kali dengan 1 botol
c. Tipe bubuk --> Bubuk dilarutkan dalam sejumlah air
tertentu ketika ingin digunakan. Mudah dibawa-
bawa
Komponen Mouthwash
Bahan yang digunakan dalam pasta gigi dan
mouthwash relatif mirip, maka dari itu penjelasan
berikut adalah bahan-bahan yang hanya digunakan
khusus dalam pembuatan mouthwash

a.Pelarut
Air adalah bahan utama pada semua mouthwash tipe
siap pakai (langsung) dan tipe konsentrat.
Air yang dimurnikan dengan kualitas tinggi, telah
didestilasi atau telah diionisasi umumnya dipakai untuk
mencegah adanya interaksi dengan bahan lain dan
untuk menyediakan basis netral untuk mouthwash.
 Alkohol atau alkohol terdenaturasi digunakan
kebanyakan pada tipe mouthwash siap pakai.
 Alkohol membantu untuk mencapai kesegaran mulut
dan bahkan pada level rendah dapat membantu
mengsolubilisasi atau mengemulsifikasi rasa, serta
menurunkan titik beku formulasi.
 Alkohol juga membantu mengstabilkan produk
terhadap petumbuhan mikroba.
 Contoh yang umum dipakai adalah SD (Specially
Denaturated) alcohol.
b.Perasa
 Perasa adalah penentu pemilihan mouthwash oleh
kebanyakan konsumen.
 Mereka mengharapkan adanya rasa “menyenangkan”
atau “medisinal/antiseptik” selama penggunaan dan
ada perubahan pada bau mulut setelah penggunaan.
 Rasa dominan yang digunakan untuk tipe kosmetik
adalah mint seperti spearmint, peppermint.
 Perasa tersebut biasanya tidak langsung mengambil
dari minyak namun merupakan perasa buatan dengan
berbagai modifikasi.
 Herbal, floral atau medisinal juga merupakan rasa
yang biasa digunakan dalam mouthwash.
 Selain untuk memberikan rasa dalam formulasi, perasa
ini dapat bertindak untuk menutupi atau memodifikasi
persepsi bau mulut.
 Dalam kasus ini, penelitian harus dilakukan untuk
menentukan keefektifitas dari kandidat perasa dalam
menutupi atau mengubah persepsi bau tersebut.
 Penelitian sebaiknya dilakukan menggunakan
konsumen, bau yang ditutupi sebagai objek yang dinilai,
dan ahli penciuman.
c.Senyawa fenolik
Senyawa fenolik termasuk timol, eucalyptol, metil
salisilat, dan mentol.
 Banyak orang menggangap bahan ini untuk menambah
karakteristik “medisinal” arau “antiseptik” pada rasa di
dalam mouthwash.
 Metil laktat atau turunan ester dari mentol telah
digunakan dalam beberapa produk untuk menambah
efek sejuk walaupun tidak mempunyai efek perasa yang
kuat seperti menthol tersebut sendiri.
 Metil salisilat sama seperti fenil salisilat dan fenolik
lain telah digunakan baik sebagai bahan tunggal
ataupun bagian dari perasa buatan.
 Pemanis buatan biasanya ditambahkan pada
mouthwash untuk membuat mouthwash lebih
disukai.
 Dua senyawa yang umumnya dipakai adalah sodium
sakarin dan potasium acesulfame.
d.Humektan
 Humektan dalam mouthwash digunakan untuk
menambah solubilisasi dari perasa, untuk memodifikasi
rasa mulut, untuk menambahkan tingkat kemanisan,
dan untuk meningkatkan tekanan osmotik dari
mouthwash guna menurunkan resiko pertumbuhan
mikroba.
 Humektan yang digunakan pada mouthwash sama
dengan yang digunakan pada pasta gigi.
 Humektan umumnya : gliserin, sorbitol, hydrogenated
starch hydrolysate, propilen glikol, dan xylitol.
e.Solubilizers / emulsifiers
 Untuk mencapai produk akhir jernih, formulasi
mouthwash menempatkan emulsifier atau solubilizer
untuk menggabungkan rasa dari bahan lain yang tidak
larut air.
 Emulsifier ini juga berperan dalam efek pembersih
mulut pada mouthwash.
 Kombinasi dari emulsifier yang digunakan juga sering
digunakan untuk mencapai produk akhir yang jernih.
 Tipe surfaktan poloxamer telah banyak digunakan dan
penggunaan senyawa tersebut terus bertambah,
termasuk penggunaan poloxamer 407, poloxamer 338,
dan poloxamer 124.
 Contoh lain, polysorbat, juga digunakan luas dalam
emulsifier dasar dalam formulasi mouthwash.
 PEG-40 terhidrogenasi, minyak jarak juga digunakan
sebagai emulsifier sama seperti bagian tar tobacco.
 Emulsifier kationik dahulu digunakan dalam beberapa
produk namun tidak lagi diperbolehkan mengingat
bahan ini menutupi rasa dari mouthwash tersebut.
 Emulsifier anionic, seperti contoh sodium lauril sulfat
telah digunakan dalam mouthwash dan biasanya
dikombinasi dengan emulsifier noninik.
 Namun emulsifier anionic tidak dikombinasikan
bersama emulsifier kationik karena terkait dengan
masalah inkompabilitas.
f.Antimikroba
 Selain untuk membunuh bakteri, fungsi antimikroba
adalah untuk menghilangkan bau mulut, plak dan
gingivitis.
 Antimikroba yang biasa dipakai adalah senyawa fenolik
(telah dibahas sebelumnya) dan antibakteri kationik
kuarterner seperti cetilpyridinium chloride (CPC) dan
domiphen bromida.
 CPC biasa digunakan sebagai antibakteri tunggal,
sedangkan domiphen bromida biasanya digunakan
dengan kombinasi dengan CPC.
 Chlorhexidine dipercaya memiliki aktivitas antimikroba
spektrum luas dan digunakan dalam obat kumur di
Amerika sebagai agen antiplak dan antigingivitis.
 Ekstrak Sanguinaria canadensis digunakan dalam
mouthwash karena efeknya sebagai antimikroba,
antiplak dan efeknya sebagai antigingivitis.
 Triclosan di Amerika tidak diijinkan untuk dipakai,
namun mouthwash dengan bahan aktif ini telah banyak
diformulasikan dan populer di seluruh dunia.
 Tidak mungkin dan juga tidak diinginkan untuk
mencapai tujuan sterilisitas dalam rongga mulut.
 Penggunaan antibiotik, sebagai contoh, dapat
menghancurkan flora normal dan mendorong
pertumbuhan organisme opportunistik yang tidak
diinginkan.
 Pengurangan dan pengaturan jumlah bakteri dalam
level yang rendah, selalu menggunakan antibakteri.
 Antibakteri kationik secara normal mempunyai sifat
ini.
 Uji lapisan jaringan buccal dapat dilakukan sebagai
teknik persyaratan standar untuk penilaian ini.
 Efek antimikroba total dari formulasi merupakan
kombinasi dari beberapa faktor :
a. efek mekanik dari menggosok derbis dan
mikroorganisme mulut, kemungkinan ditingkatkan
dengan adanya surfaktan;
b. efek agen antimikroba pada flora normal dan
c.efek yang dapat muncul dari komponen perasa dan
alkohol jika terdapat pada jumlah yang banyak.
d. Efek sinergis juga dapat muncul dan harus segera
dievaluasi
g. Bahan aktif
 Hidrogen peroksida (1.5%) dapat digunakan sebagai
agen pengoksidasi di mouthwash.
 Hidrogen peroksida, cukup reaktif dan dapat
berinteraksi dengan bahan formula lain, dan produk
yang mengandung bahan ini harus dibuat dengan
pengawasan yang ketat.
 Klorin dioxida, atau sumbernya, sodium klorit,
digunakan sebagai agen pengoksidasi di mouthwash.
 Bahan pengoksidasi ini digunakan untuk menurunkan
bau mulut namun juga dapat memberikan efek
antibakteri jika diformulasi dengan baik.
 Garam zinc, seperti zinc klorida dan garam zink lain
yang larut, telah digunakan dalam mouthwash selama
beberapa tahun sebagai astrigen untuk mengatasi
pendarahan gusi.
 Garam zinc diketahui bereaksi dengan komponen sulfur
yang mudah menguap dan selanjutnya berperan untuk
menyegarkan nafas.
 Ada pula penelitian yang mengindikasikan bahwa
senyawa tersebut mempunyai aktivitas antiplak.
 Formulasi yang mengandung zink klorida
mengharuskan pH sekitar 4.5 atau di bawah untuk
menjaga garam dari presiptasi.
h.Buffer
 Buffer digunakan dalam beberapa produk untuk
mengatur pH dalam range tertentu untuk membantu
kestabilan dan meningkatkan efektifitas dari beberapa
produk.
 Beberapa contoh adalah asam benzoat dan sodium
benzoat, sodium fosfat, dan disodium fosfat.
i.Fluoride
 Di Amerika, mouthwash yang mengandung florida
diregulasi di FDA.
 Pembatasan fluorida dan perijinan diberikan dalam
peraturan dan harus ditinjau dengan cermat sebelum
pengembangan formulasi.
 Sodium florida dengan mudah diformulasi dengan
bahan mouthwash yang lain dan seharusnya tidak
memberikan masalah ketika ditambahkan dalam
kebanyakan mouthwash.
 j.Bahan-bahan lain
 Masih banyak komponen lain yang dapat ditemui di
mouthwash.
 Termasuk macamnya surfaktan, antibakteri lain,
pengawet dan bahkan ekstrak biologis.
 Dua bahan yang juga diproduksi dalam pembersih
sebelum menggosok gigi adalah tetrasodium pirofosfat
dan xanthan gum.
 Tetrasodium pirofosfat biasanya digunakan karena
mempunyai efek antikalkulus namun pada kasus
mouthwash digunakan sebagai antiplak
 Xanthan gum digunakan karena sifat pembentuk film
untuk mengstabilkan busa daripada surfaktan dan
kemungkinan dapat menghilangkan plak pada debris.
 Selain itu sodium bikarbonat atau baking soda
digunakan dalam beberapa mouthwash karena sifat
mengurangi bau.
Fungsi Komponen, Efek dan Aktivitas
 Air Air yang telah dimurnikan Pengatur kekentalan,
konsistensi, volume, dsb
 Pelarut Etanol, dll Melarutkan zat perasa, memberikan
rasa sejuk
 Humektan Gliserin, dll Melembabkan mulut,
membantu disolusi dari zat perasa
 Solubilizer Natrium lauryl sulfat
Polioksietilen-polioksipropilenglikol Melarutkan zat
perasa, membersihkan mulut bagian dalam.
 Perasa Natrium sakarin, Mentol, eugenol, minyak
pepermint, dll Memberikan rasa sejuk
 Pengawet Etilparaoksibenzoat, Na-benzoat Mencegah
penurunan kualitas produk.
 Pewarna Karamel, dsb Membuat penampilan sediaan
semakin menarik.
 Pengatur pH Garam asam fosfor, garam asam nitrat
Mengatur pH.
 Pharmaceutical agent membersihkan rongga mulut,
mencegah bau mulut yang tidak segar dan
menyegarkan bau mulut
Pembuatan Mouthwash
 Kebanyakan mouthwash dibuat dalam tiga tahap.
 Pada tahap pertama, fase air dan bahan yang larut air
disiapkan; dan
 Pada tahap selanjutnya bahan yang tidak larut air
ditambahkan dengan emulsifier.
 Kedua fase ini kemudian dicampur bersama.
 Berdasarkan pengalaman dalam pembuatan
mouthwash, fase non-air lebih baik ditambahkan ke
dalam fase air.
 Tahapan terakhir dalam pembuatan adalah filtrasi
dengan beberapa lapis filter, dan lapisan terakhir
yang dipakai adalah filter tipe submikron.
 Produk yang jernih dan berkilau dipercaya lebih
dipilih konsumen.
Pengujian Mouthwash
 Uji terhadap konsumen
 Pengujian penerimaan konsumen biasanya
dimulai di laboratorium dengan mencoba
formulasi tersebut.
 Pengujian ini dapat lebih jauh lagi, dengan
meminta pendapat sejumlah konsumen target,
biasanya apabila rasanya enak maka dipilih untuk
diproduksi.
Uji keamanan
 Sama seperti produk kesehatan pada umumnya,
toksiksitas akut atau LD50 harus dilakukan untuk
keamanan manusia.
 Juga disarankan test iritasi dan sensitifitas terhadap
komponen perasa, surfaktan, dan bahan aktif lain
yang terdapat pada formulasi.
Uji bakteriologi
 Semua tipe mouthwash harus diuji apakah mereka
dapat mendorong pertumbuhan mikrobiologi, dan
 Produk tipe antibakteri juga harus diperiksa
kejelasannya dalam bagaimana antibakteri tersebut
berkerja (misalnya membunuh bakteri selama x jam).
Uji pengurangan bau mulut
 Banyak tersedia prosedur uji dengan alat yang didasarkan
pada kromatografi gas-cair, detektor bau yang didasarkan
pada hal tersebut, dan metode deteksi lain.
 Manfaat dengan adanya uji yang dilakukan antara panelis
konsumen dengan ahli bau adalah menetapkan bau
target yang sering menjadi masalah (misalnya nafas
ketika bangun pagi atau bau bawang putih) telah banyak
dilakukan untuk menambah nilai jual, biasanya dalam
iklan televisi semenjak masalah tersebut lebih sering
dihadapi pada situasi nyata
Uji klinik
 Tipe uji klinik yang dilakukan belakangan ini terhadap
mouthwash sangat bervariasi karena banyaknya jenis
produk yang ada.
 Uji ini berkisar antara uji konvensional antikaries untuk
penghilangan plak dengan larutan pembersih sebelum
menyikat gigi.
 Banyak waktu, tenaga, dan dana yang harus dikeluarkan
di uji screening untuk menyelesaikan serangkaian uji
klinik yang diberlakukan pada mouthwash.
Contoh Formulasi Mouthwash
Mouthwash kosmetik bebas alkohol :

Air 86.01 %
Asam benzoat 0.04 %
Sodium benzoat 0.15 %
Poloxamer 407 1.25 %
Gliserin 12 %
Sodium sakarin 0.05 %
FD&C biru no 1 0.0002 %
Flavor 0.25 %
Polysorbat 20 0.25 %
Mouthwash antimikroba mengandung alkohol
Air 76.18 %
Gliserin 8%
Sodium benzoat 0.1 %
Asam benzoat 0.04 %
Sodium sakarin 0.08 %
Setilpiridinum klorida 0.05 %
FD&C biru no 1 0.0002 %
SDA alkohol 38-B 15 %
Perasa 0.25 %
Polysorbat 80 0.3 %
Mouthwash tipe langsung

Etanol 15 %
Gliserin 10 %
Polyoksietilen-hydrogenated castor oil 2 %
Na-sakarin 0.15 %
Na-benzoat 0.05 %
Perasa q.s.
Na-fosfat 0.1 %
Pewarna q.s.
Air murni 72.7 %
Cara pembuatan
 Larutkan gliserin dan polyoksietilen-hydrogenated
castor oil dalam air.
 Larutkan perasa dalam etanol dan tambahkan pada
campuran sebelumnya, campur hingga larut
sempurna.
 Selanjutnya larutkan Na-sakarin, Na-benzoat, Na-
fosfat, dan pewarna ke dalam campuran kemudian
saring.
 Selesai
 Sejak berabad abad yang lalu, kosmetik telah
digunakan dan dikenal masyarakat. Hasil riset serta
penyelidikan antropologi, arkiologi, dan etnologi di
Mesir dan India membuktikan adanya pemakaian
ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep salep
aromatik, yang dianggap sebagai bentuk awal
kosmetik yang kita kenal sekarang ini. Hal ini
menunjukkan perkembangan kosmetik dimasa itu.
 Bukti lain misalnya 200 tahun yang lalu, Cleopatra
menggunakan susu sebagai rendaman saat mandi. Dia
begitu senang karena mendapat manfaat dari laktosa
susu untuk kemulusan kulitnya. Sejak saat itu susu
digunakan semacam kosmetik dan obat.
 Alam yang kaya akan tanaman obat, rempah-
rempah, dll, oleh masyarakat dahulu digunakan
sebagai kosmetik tradisional yang mereka olah
secara tradisional pula.
 Misalnya rempah-rempah, ginseng dll, biasanya
digunakan sebagai campuran mandi para putri-
putri raja dahulu.
 Hingga sekarang kosmetik tradisional tersebut
juga masih diminati oleh kebanyakan masyarakat
karena dipercaya lebih alami dan memberikan
efek yang lebih sehat.
 Hippocrates ( 460 – 370 SM ) dan kawan-kawanya
mempunyai peran yang penting dalam
sejarah awal pengembangan kosmetik dan
kosmetologi modern melalui dasar-dasar
dermatologi, diet, dan olahraga sebagai sarana
yang baik untuk kesehatan dan kecantikan,
 Beberapa ahli yang berperan aktif dalam
pengembangan kosmetik, antara lain, adalah
Comelius Celcus, Discorides, dan Galen, mereka
adalah para ahli yang memajukan ilmu kesehatan
gigi, bedah plastek, dermitologi, kimia, dan
farmasi.
 Pada jaman Renaissance ( 1300 – 1600 ), Banyak
universitas didirikan di Inggris, Eropa Utara, Eropa
Barat, dan Eropa Timur kemudian pada masa itu
ilmu kedokteran semakin bertambah luas, hingga
kemudian ilmu kosmeti dan kosmetikologi di
pisahkan dari ilmu kedokteran ( Henri De
Medovile, 1260 – 1325 ).
 Kemudian dikenal ilmu kosmetik untuk merias
atau decoration yang dipakai untuk
pengobatan kelainan patologi kulit, Hingga pada
tahun 1700 – 1900, pembagian tersebut dipertegas
lagi dengan Cosmetic treatment yang
berhubungan dengan ilmu kedokteran dan ilmu
pengetahuan lainya.
 Misalnya dermatologi, farmakologi, kesehatan
gigi, ophthalmology, diet, dan sebagainya.
 Disinilah konsep kosmetologi mulai diletakkan,
yang kemudian dikembangkan di Perancis,
Jerman, Belanda, dan Italia.
 Kosmetik sendiri sebenarnya berasal dari bahasa
Yunani “ kosmetikos “ yang berarti ketrampilan
menghias, mengatur, namun pada
perkembanganya istilah kosmetik telah dipakai
oleh banyak kalangan dan profesi yang brbeda,
sehingga pengertian kosmetik menjadi begitu luas
dan tidak jelas,
 istilah kosmetologi telah dipakai sejak tahun 1940
di Inggris, Perancis, Jerman.
 Istilah ini tidak sama bagi tiap profesi yang
menggunakanya.
 Pada tahun 1970 oleh Jellinek, kosmetologi
diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum-hukum fisika, Biologi,
maupun mikrobiologi tentang pembuatan,
penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi)
kosmetik, Selanjutnya di tahun 1997 Mitsui
menyebut kosmetologi sebagai ilmu kosmetik
yang baru, yang lebih mendalam dan menyeluruh.
 Dari mulai abad ke 19, kosmetik mulai mendapat
perhatian, yaitu kosmetik tidak hanya untuk
kencantikan saja, melainkan juga untuk
kesehatan,
 Perkembangan ilmu kosmetik serta industri secara
besar-besaran baru dimulai pada abad ke-20 (
Wall, Jellinek, 1970 ).
 Kosmetik menjadi sebuah alat usaha, bahkan
sekarang dengan kemajuan teknologi , kosmetik
menjadi sebuah perpaduan antara kosmetik dan
obat ( Pharmaceutical ), atau yang sering disebut
kosmetik medis (cosmeticals).
 Sejak 40 tahun terakhir, industri kosmetik
semakin meningkat , Industri kimia
memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif
kosmetik,
 Kualitas dan kuantitas bahan biologis untuk
digunakan pada kulit terus meningkat,
 Saat sudah tersedia bahan-bahan pembuatan
kosmetik yg siap pakai, dg kualitas yg sangat
bagus. Baik itu bahan kosmetik modern/kimia
maupun kosmetik tradisional/bahan nabati atau
hewani.
 Banyak para dokter yang terjun langsung dan
meningkatkan perhatian terhadap ilmu kecantikan
kulit ( cosmetodermatology ), serta membangun kerja
sama yang saling menguntungkan dengan para ahli
kosmetik dan ahli kecantikan,
 Misalnya dalam hal pengetesan bahan baku atau
bahan jadi, dan penyusunan formula berdasarkan
konsepsi dermatologi atau kesehatan.
 Penggolongan Kosmetik :
 A. Menurut Permenkes RI, dibagi dlm 13 kelompok
kosmetik.
 B. Menurut Sifat dan Cara Pembuatan, dibagi jadi 2.
Yaitu Kosm.modern dan K.tradisional
 C. Menurut Kegunaannya bagi Kulit, dibagi menjadi 2.
Yaitu Kosm.perawatan Kulit dan
Kosm.Riasan/Dekoratif/MakeUp
 A. Mnrt Permenkes
1. Kosm.unt bayi mis.minyak bayi, bedak bayi dll
2. Kosm.unt mandi, mis.sabun mandi
3. Kosm.unt mata, mis.maskara, eye shadow
4. Kosm.wangi2an, mis.parfum, toilet water
5. Kosm.unt rambut, mis.hair foam
6. Kosm.pewarna rambut, mis.cat rambut
7. Kosm.unt make-up mis.bedak, lipstik
8. Kosm.unt kebersihan mulut, pasta gigi, mouthwash
9. Kosm.unt kebersihan badan, mis.deodorant
10. Kosm. unt kuku, mis.cat kuku
11. Kosm.unt kulit, mis.pembersih,pelembab, pelindung
12.Kosm.unt cukur, mis.sabun cukur
13. Kosm.unt suntan dan sunscreen, mis.sunscreen
foundation
 B.Berdsr Sifat dan Cara Pembuatan
1. Kosm.modern, diramu dr bhn kimia dan diolah scr
modern
2. Kosmetik Tradisional
a. betul2 tradisional
b. semi tradisional
c. hanya namanya yg tradisional
 C. Mnrt kegunaannya bagi Kulit
 1.Kosm.perawatan kulit(skin care cosmetic)scrub
cream: a.cleanser, freshener, b. moisturizer c. sunblock
d.
 2. Kosmetik Riasan (dekoratif atau make up)
 Kosmetika : adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan atau
disemprotkan pada, dimasukkan dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia
dengan maksud untuk membersihkan, memelihara,
menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak
termasuk golongan obat.
PENGERTIAN KOSMETIKA
 Sediaan/paduan bahan yang siap digunakan pada
bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir
&organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut
untuk : membersihkan, menambahdaya tarik,
mengubah penampilan, melindungi supaya dalam
keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi
tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan penyakit (SK MENKES no
140/1991)
 TUJUAN KOSMETIKA
Dahulu tujuan kosmetika yaitu:
1.Melindungi tubuh dari alam (panas – sinar matahari –
terbakar, dingin – kekeringan, iritasi – gigitan
nyamuk).
2. Tujuan Religius : Bau dari kayu tertentu – cendana –
mengusir mahluk halus
Sekarang tujuan kosmetika yaitu:
 Personal hygiene, meningkatkan daya tarik-
make up, meningkatkan kepercayaan diri &
ketenangan,melindungi kulit-rambut- dari uv
yg merusak, polutan dan faktor lingkungan
lain, menghindari penuaan.
 Jadi kosmetika Secara umum memiliki tujuan
membantu manusia untuk menikmati hidup
yang lebih bermanfaat.
Kosmetik: pengertian
Cosmetics are substances used to enhance or
protect the appearance or odor of the human body.
(Wikipedia)
Cosmetics include skin-care creams, lotions,
powders, perfumes, lipsticks, fingernail and toe
nail polish, eye and facial makeup, permanent
waves, colored contact lenses, hair colors, hair
sprays and gels, deodorants, baby products, bath
oils,bubble baths, and many other types of
products.
Elsner & Mailbach (2005)
“A cosmetic product means any substance or
preparation intended for placing into contact with
the various parts of the human body (epidermis,
hair system, nails, lips and external genital organs)
or with the teeth and mucous membranes of the
oral cavity with a view exclusively or principally to
cleaning them, perfuming them or protecting
them, in order to keep them in good condition,
change their appearance or correct body odours”
Kosmetik: penggolongan
Pihak produsen (industri) mengelompokkan kosmetik
atas:

decorative cosmetics
care cosmetics
Kosmetik: penggolongan
Berdasarkan fungsinya, kosmetik dapat dibedakan
atas (Schrader and Domsch, 2005):
- Hair cosmetics
- Skin care products
- Oral care products
- Color cosmetics
- Fragrances
- Make-up
- Nail treatments
- Shaving products
Pharmacist perspective
Obat & kosmetik ibarat pisau bermata dua, bila
digunakan secara tepat dengan takaran tepat akan
memberikan efek yang diinginkan. Namun pada saat
yang sama atau pada takaran yang berlebihan dapat
menyebabkan efek samping dan efek toksik yang dapat
mengganggu
Hal penting dalam memilih kosmetik

 AMAN ……?
 HALAL……?
 ECO Friendly …..?
Standar mutu Kosmetik:
 adalah ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri
mengenai nama, batasan, bahan baku, bahan
tambahan, bahan penolong, komposisi, ukuran dasar
hygiene, timbangan dan ukuran, wadah,
pembungkus, penandaan, cara pengambilan
contoh dan analisa, serta ketentuan lain untuk
pengujian tiap macam kosmetika dan alat kesehatan.
KARAKTERISTIK MUTU KOSMETIK
 mencapai kepuasan konsumen yang terdiri dari
design, manufaktur,sales. Persyaratan kualitas dasar
meliputi safety, stability, efficacy, usability
 • Safety:tdk ada iritasi kulit, sensitivitas kulit,
toksisitas oral, bercampur dgn bahan lain, tidak
berbahaya
 • Stability: stabil thd perubahan mutu, warna, bau,
kontaminasi bakteri
 • Efficacy:efek elembabkan,melindungi terhadap
uv,membersihkan,mewarnai.

 • Usability:feeling (sensibility,moisturizing,
smoothness), kemudahan menggunakan
(bentuk,ukuran,bobot,komposisi, penampilan,
portability), preference(bau,warna,design)
 SYARAT-SYARAT UMUM PRODUKSI DAN
PEREDARAN
1. Untuk memproduksi kosmetika atau alat kesehatan
harus mendapat ijin dari Menteri.
2. Kosmetika dan alat kesehatan yang diproduksi dan
diedarkan harus memenuhi syarat keselamatan dan
kesehatan, standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan
Menteri.
3. Kosmetika dan alat kesehatan sebelum diedarkan
harus didaftarkan pada Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
JAMINAN MUTU KEMASAN KOSMETIKA
 Jaminan perlindungan isi (uji perlindungan thd
cahaya, permeabilitas, perlindungan bau)
 Jaminan kecocokan bahan (uji ketahanan kimia,
terhadap matahari, uji anti korosi)
 Jaminan keamanan bahan (bahan yang memerlukan
perhatian : formalin, standar keamanan: Depkes,uji
konfirmasi keamanan
 Jaminan fungsi(terhadap manusia,fungsi fisik)
 Keamanan penggunaan (lingkungan,metode)
 Jaminan Disposability (mudah dibuang,aman
dimusnahkan)
Komponen dalam kosmetik (cosmetic
ingredients)

 Zat aktif (utama)


 Zat tambahan (additif)
Zat aktif (utama)
 Moisturizer: asam amino, PCA (pyrrolidone
carboxylic acid), gliserin, propilen glikol
 Anti penuaan dini / skin bleaching: asam glikolat,
asam salisilat, asam a-hidroksi (AHA)
 Pasta gigi: abrasif (CaCO3), antibakteri (triclosan),
antiphlogistic/caries (a-bisabolol)
 Shampo: anti dandruff (piroctone olamine,
climbazole, salicylic acid)
 Krim tabir surya; etil dihidroksi propil para amino
benzoat (PABA), Ethylhexyl Methoxycinnamate
Zat tambahan
 Emulsifiers
 Emollients
 Preservatives
 Binders
 Stabilizers
 Wetting agents
 Dispersants
 Foaming agents
 Pearlizers
 Gelling/stiffening agents
 Viscosity builders
Contoh formula shampo antiketombe (Schrader
and Domsch, 2005):

R/ Disodium Laureth Sulfosuccinate, 40%


TEA-Lauryl sulfate, 30%
Disodium Undecylenamido MEA-
Sulfosuccinate, 50%
Cocoamide MEA
PEG-150 Distearate
Glycol Distearate
Water
Citric acid monohydrate
Zinc Pyrithione
Preservative, fragrance
Formula Waterproof SPF 15 lotion (Sunscreen cream)
R/ Aqua
Hydroxypropyl methyl cellulose
Quaternium-15
Disodium EDTA
Acrylates
Carbormer
Ethylhexyl Methoxycinnamate
Ethylhexyl Salicylate
Benzophenone-3
C12-15 Alkyl benzoate
Methylparaben
Prophylparaben
Triethanolamine
Contoh formula Long Lasting Lipstick

R/ Ozokerite
Euphorbia Cerifera (Candelilla) Wax
Octyldodecanol
C30-45 Alkyl Methicone
Cyclopentasiloxane
Petrolatum
Lanolin oil
Avocado oil
Oleyl Alcohol
Preservatives
Pigments
Contoh formula Eye shadow powder
R/ Talc
Nylon-12
Mica
Octyldodecyl Stearoyl Stearate
Lauroyl Lysine
Zinc Stearate
Preservative
Zinc Oxide
Pigments
Criticism and controversy
 Akhir-akhir ini muncul kesadaran (awareness) dan
kritikan tentang keamanan bahan-bahan yang
terdapat dalam produk kosmetik terhadap
konsumen, hewan percobaan dan lingkungan.
 Keamanan komponen kosmetik yang masih
kontroversi diantaranya terkait bahan yang di
peroleh dari hasil samping pengolahan minyak
bumi, bahan-bahan karsinogenik dan berpotensi
menimbulkan efek yang membahayakan pada
pemakaian lama
Kiat memilih kosmetik yang aman dan sehat
 Mensyukuri apa yang kita miliki
 Mengetahui tujuan pemakaian kosmetik
 Memperhatikan zat/komponen yang terkandung
di dalam kosmetik yang dipakai
 Mengecek keamanan/kehalalan komponen
tersebut melalui literatur/internet
 Jangan terbuai oleh janji-janji pada iklan produk
tertentu
Komponen berbahaya dalam kosmetik
 Mercury dalam skin whitening cream
 Hydroquinon dalam sunscreen cream, skin
whitening cream
 Benzophenone
 Hasil samping olahan minyak bumi (1,4-dioxane
dalam baby shampoo dan coal tar dalam shampoo
anti ketombe)
 Pthalates (dalam nail polisher)
 Liposom (terbuat dari lecithin, diragukan
kehalalannya)
Konsep Back to nature
 Manfaatkan kekayaan alam Indonesia
 Kembali mempelajari kosmetika tradisional Indonesia
 Menggunakan bahan yang berasal dari tanaman saja
 Menggiatkan penelitian tentang bahan alam yang
berpotensi dibuat kosmetika
 Back to nature….Biocosmetics

Anda mungkin juga menyukai