Anda di halaman 1dari 6

PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT DIARE DI KABUPATEN ROTE NDAO PROVINSI

NUSA TENGGARA TIMUR


TAHUN 2018- 2020

Helmina N.Bagul, Giovani K.Uy, Maria L. D.Niron, Yendris K.Syamruth


Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Bagian Epidemiologi dan Biostatistika, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sebaran kasus diare di Kabupaten Rote Ndao
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018-2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk
melihat sebaran frekuensi penyakit diare di Kabupaten Rote Ndao dengan menggunakan pendekatan
Sistem Informasi Geografis (SIG). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data spasial dan
data atribut berupa peta administratif Kabupaten Rote Ndao dan data jumlah penyakit diare di Kabupaten
Rote Ndao Tahun 2018- 2020 dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS. Data yang diperoleh
merupakan data Sekunder yang bersumber dari Lapak GIS Kabupaten Rote Ndao provinsi NTT dan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Rote Ndao. Hasil penelitian adalah pada tahun 2018- 2020 kasus diare
tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Provinsi NTT dan mengalami penurunan jumah
kasus dari tahun 2018- 2020. Pada tahun 2018- 2020 Kecamatan yang memiliki Jumlah kasus diare
kategori tinggi secara berturut-turut adalah Kecamatan Rote Barat Laut dan Kecamatan yang memiliki
Jumlah kasus diare kategori rendah secara berturut-turut adalah Kecamatan Landu leko dan Ndao Nuse.
Pada tahun 2018- 2020 dari 10 Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao paling banyak memiliki jumlah kasus
diare dan incidence rate ( IR) diare kategori rendah.

Keywords:Pemetaan, Diare, SIG

PENDAHULUAN
Diare didefinisikan sebagai buang air Provinsi Nusa Tenggara Timur
besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau merupakan salah satu provinsi dengan jumlah
setengah cair (setengah padat), kandungan air kasus diare masih tinggi dengan jumlah kasus
tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 pada tahun 2018 penderita diare yang ditemukan
gram atau 200 ml/24jam. Menurut kriteria dan ditangani sebanyak 145.031 kasus dan yang
frekuensi, diare adalah buang air besar encer ditangani sebanyak 102.617 (70,75%), dan
lebih dari 3 kali per hari atau lebih terdapat atau terjadi penurunan pada tahun 2019 sebanyak
tanpa disertai lendirdan darah. Penyakit diare 72.321 kasus (66,5%). Salah satu kabupaten
merupakan penyakit endemis potensial Kejadian yang memiliki angka kejadian diare terbanyak di
Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah
kematian di Indonesia. Angka kejadian diare di Kabupaten Rote Ndao dengan jumlah kasus
Indonesia masih tinggi dan merupakan salah satu berturut-turut pada tahun 2018 sebesar 2.138
masalah kesehatan yang utama dengan jumlah kasus, pada tahun 2019 sebesar 1.724 kasus dan
kasus berturut-turut pada tahun 2017 sebesar pada tahun 2020 sebesar 1.137 kasus. Meskipun
4.274.790 penderita dan terjadi peningkatan pada terjadi penurunan kasus diare dari tahun 2018
tahun 2018 sebesar 4.504.524 (62,93%) sampai 2020, namun angka ini masih
penderita yang di layani di sarana kesehatan. menunjukkan tingginya kasus diare di
Kabupaten Rote Ndao. Berdasarkan data lokasi
1
kasus diare di Kabupaten Rote Ndao pada tahun Ndao provinsi NTT dan Badan Pusat Statistik
2020, terdapat 10 lokasi kasus diare yaitu Kabupaten Rote Ndao.
kecamatan Rote Barat Daya (276 kasus), Rote Penelitian ini bertujuan untuk
Barat Laut (260 kasus), Lobalain (189 kasus), menggambarkan sebaran kasus diare di
Rote Tengah (58 kasus), Rote Selatan (64 kasus), Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara
Pantai Baru (186 kasus), Rote Timur (28 kasus), Timur Tahun 2018-2020.
Landu Leko (8 kasus), Rote Barat (48 kasus) dan
Ndao Nuse (20 kasus). HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor yang mempengaruhi masih 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
tingginya kejadian diare adalah faktor perilaku Kabupaten Rote Ndao merupakan salah
pencegahan yaitu perilaku mencuci tangan satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
sebelum makan, mencuci peralatan makanan Timur. Secara astronomis Kabupaten Rote
sebelum digunakan, mencuci tangan dengan Ndao terletak pada posisi paling selatan
sabun setelah buang air besar, mencuci bahan Wilayah Nusantara yaitu antara 10º25’ LS –
makanan, dan merebus air. Faktor lingkungan 11º15’ LS dan 121º49’ BT – 123º26’ BT.
yang terdiri dari kepadatan penduduk, Dengan batas-batas wilayah :  Sebelah 
ketersediaan sarana air bersih (SAB), Utara – Laut Sawu, Sebelah Selatan –
pemanfaatan sarana air bersih, dan kualitas air Samudera Hindia, Sebelah Timur – Selat
bersih. Faktor lingkungan memiliki peranan Pukuafu, Sebelah Barat – Laut Sawu. Ibu
penting terhadap kesehatan dan faktor lain kota kabupaten ini terletak di Baa.
misalnya sanitasi lingkungan yang buruk dapat Kabupaten in memiliki luas wilayah
berakibat timbulnya penyakit diare. 1.280,10 km² dan berpenduduk sebanyak
Oleh karena itu, diperlukan penggunaan 165.807 jiwa (2020). Kabupaten Rote Ndao
Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk merupakan kabupaten sekaligus wilayah
memetakan distribusi sebaran kasus diare, paling selatan di Indonesia, bahkan
terutama pada wilayah Kabupaten Rote Ndao. benua Asia secara keseluruhan.
Sehingga peta ini dapat digunakan oleh Kabupaten ini memiliki 107 pulau kecil
pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebagai bahan dan enam di antaranya merupakan pulau-
pertimbangan pengambilan keputusan khususnya pulau yang berpenghuni. Kabupaten Rote
terkait pencegahan dan penanggulangan kasus Ndao terdiri dari 10 Kecamatan, 7
diare di Kabupaten Rote Ndao. Kelurahan dan 112 Desa. Kecamatan di
Rote Ndao terdiri dari Kecamatan Rote
Barat Daya, Kecamatan Rote Barat Laut,
METODE PENELITIAN Kecamatan Lobalain, Kecamatan Rote
Penelitian ini menggunakan metode Tengah, Kecamatan Pantai Baru, Kecamatan
deskriptif untuk melihat sebaran frekuensi Rote Timur, Kecamatan Rote Barat,
penyakit diare di Kabupaten Rote Ndao dengan Kecamatan Rote Selatan, Kecamatan Ndao
menggunakan pendekatan Sistem Informasi Nuse, Kecamatan Landu Leko.
Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografi 2. Kasus Diare
adalah sistem komputer yang digunakan untuk Jumlah kasus diare tahun 2018,
akuisisi (perolehan) dan verifikasi, kompilasi, berjumlah 2138 kasus, tahun 2019
penyimpanan, perubahan (updating) manajemen berjumlah 1724 kasus dan tahun 2020
dan pertukaran, manipulasi, pemanggilan dan berjumlah 1137 kasus. yang diperoleh dari
presentasi, serta analisis data dan geografis Badan Pusat Statistik Kabupaten Rote Ndao
(Bernharsen dalam Rosana : 2003). Bahan yang Distribusi kasus diare berdasarkan
digunakan dalam penelitian ini adalah data Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao
spasial dan data atribut berupa peta administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018-
Kabupaten Rote Ndao dan data jumlah penyakit 2020 dapat dilihat pada tabel 1
diare di Kabupaten Rote Ndao dengan
menggunakan aplikasi Quantum GIS. Data yang
diperoleh merupakan data Sekunder yang
bersumber dari Lapak GIS Kabupaten Rote

2
Tabel 1. Distribusi Kasus Diare Berdasarkan
Kecamatan Di Kabupaten Rote Ndao Tahun
2018- 2020

JUMLAH KASUS
DIARE
KECAMATAN 2018 2019 2020
ROTE BARAT
DAYA 402 207 276
ROTE BARAT
LAUT 425 273 260
LOBALAIN 396 185 189
ROTE TENGAH 129 101 58
ROTE SELATAN 90 144 64
PANTAI BARU 190 288 186
ROTE TIMUR 232 297 28
LANDU LEKO 74 - 8
ROTE BARAT 151 162 48
NDAO NUSE 49 67 20
ROTE NDAO 2138 1724 1137

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten


Rote Ndao
Gambar 1. Peta Persebaran Penyakit Diare
Berdasarkan Tabel 1 diatas, jumlah kasus
Berdasarkan Jumlah Kasus Di Kabupaten Rote
diare pada tahun 2018- 2020 mengalami
Ndao Tahun 2018
penurunan yakni jumlah kasus pada tahun
2018 berjumlah 2138 kasus, tahun 2019 Gambar 1, menunjukkan bahwa pada
berjumlah 1724 kasus, dan tahun 2020 tahun 2018 kasus diare tersebar di seluruh
berjumlah 1137 kasus. Distribusi kasus diare kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Provinsi
berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Rote Nusa Tenggara Timur. Jumlah kasus kategori
Ndao pada tahun 2018 tertinggi ditemukan tinggi (232- 425 kasus) terdapat di 3
di Kecamatan Rote Barat Laut dan terendah Kecamatan yakni kecamatan Lobalain, Rote
di Kecamatan Ndao Nuse, tahun 2019 kasus Barat Laut dan Rote Barat Daya sedangkan
tertinggi ditemukan di Kecamatan Rote jumlah kasus kategori sedang( 129-232 kasus)
Timur dan terendah di Kecamatan Ndao terdapat di 3 Kecamatan yakni Kecamatan
Nuse sedangkan pada Kecamatan Landu Pantai Baru, Rote Timur, Rote Barat dan
Leko tidak ditemukan kasus diare dan pada jumlah kasus kategori rendah ( 49- 129 kasus)
tahun 2020 kasus tertinggi ditemukan di ditemukan di 4 Kecamatan yakni Kecamatan
Kecamatan Rote Barat Daya dan terendah di Landu Leko, Rote Tengah, Rote Selatan, dan
Kecamatan Landu Leko. Ndao Nuse. Hal ini menunjukkan bahwa pada
tahun 2018 dari 10 Kecamatan di Kabupaten
3. Peta persebaran Penyakit Diare Di Rote Ndao paling banyak memiliki jumlah
Kabupaten Rote Ndao Tahun 2018- 2020 kasus diare kategori rendah ( 49- 129 kasus).
Untuk peta persebaran penyakit diare
Peta Persebaran Penyakit diare di
berdasarkan incidence rate di Kabupaten Rote
Kabupaten Rote Ndao Tahun 2018- 2020
Ndao Tahun 2018 dapat dilihat pada gambar
dapat dilihat pada gambar berikut.
2.

3
Gambar 3. Peta Persebaran Penyakit Diare
Gambar 2. Peta Persebaran Penyakit Diare Berdasarkan jumlah kasus di Kabupaten Rote
Berdasarkan Incidence Rate di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2019
Ndao Tahun 2018 Gambar 3 menunjukkan bahwa jumlah
kasus kategori tinggi (198- 297 kasus)
Gambar 2 menyajikan Incidene Rate (IR) terdapat di 3 Kecamatan yakni Kecamatan
Diare menurut Kecamatan di Kabupaten Rote Pantai Baru, Rote Timur, Rote Barat Laut
Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun dan Jumlah kasus kategori sedang (99- 198
2018. Rote Barat, Rote Barat Daya, Rote kasus) terdapat di 3 Kecamatan yakni
Timur merupakan Kecamatan di Kabupaten Kecamatan Rote Barat, Rote Barat daya,
Rote Ndao dengan Incidence Rate (IR) tinggi Lobalain, sedangkan jumlah kasus kategori
( 13,59-14,73) per 1000 penduduk, sedangkan rendah( 0-99 kasus) ditemukan di 4
Rote Barat Laut, Rote Selatan, dan Landu Kecamatan yakni Kecamatan Landu Leko,
Leko merupakan Kecamatan dengan Ndao Nuse, Rote Tengah, Rote Selatan. Hal
incidence rate sedang (11,58- 13,59) per 1000 ini menunjukkan bahwa pada tahun 2019
penduduk dan Pantai Baru, Lobalain, Rote dari 10 Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao
Tengah, Ndao Nuse merupakan Kecamatan paling banyak memiliki jumlah kasus diare
dengan incidence rate rendah (11,09-11,58) kategori rendah ( 0-99 kasus). Untuk peta
per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkan persebaran penyakit diare berdasarkan
bahwa pada tahun 2018 dari 10 Kecamatan di incidence rate di Kabupaten Rote Ndao
Kabupaten Rote Ndao paling banyak Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar 4.
memiliki incidence Rate ( IR) diare kategori
rendah ( 11,09- 11,58) per 1000 penduduk.
Untuk peta persebaran penyakit diare
berdasarkan jumlah kasus di Kabupaten Rote
Ndao Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar
3.
4
Gambar 5. Peta Persebaran Penyakit Diare
Berdasarkan jumlah kasus di Kabupaten Rote
Gambar 4. Peta Persebaran Penyakit Diare
Ndao Tahun 2020
Berdasarkan incidence rate di Kabupaten Rote
Ndao Tahun 2019 Gambar 5, menunjukkan bahwa
jumlah kasus kategori tinggi (186- 276
Gambar 4 menyajikan Incidene Rate
kasus) terdapat di 3 Kecamatan yakni
(IR) Diare menurut Kecamatan di Kabupaten
KecamatanRote Barat Laut,Rote Barat Daya,
Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur
Lobalain dan Jumlah kasus kategori sedang
Tahun 2019. Rote Selatan, Pantai Baru, dan
(48 – 186 kasus) terdapat di 3 Kecamatan
Rote Timur merupakan Kecamatan di
yakni Kecamatan Rote Tengah, Rote
Kabupaten Rote Ndao dengan Incidence Rate
Selatan, Pantai baru, sedangkan jumlah
(IR) tinggi ( 17,5-22,8) per 1000 penduduk,
kasus kategori rendah (8- 48 kasus)
sedangkan Rote Barat, Rote Tengah dan Ndao
ditemukan di 4 Kecamatan yakni Kecamatan
Nuse merupakan Kecamatan dengan
Rote Barat, Ndao Nuse, Landu Leko, Rote
incidence rate sedang (9,9- 17,5) per 1000
Timur. Hal ini menunjukkan bahwa pada
penduduk dan Rote Barat Laut, Rote Barat
tahun 2020 dari 10 Kecamatan di Kabupaten
Daya, Lobalain, dan Landu Leko merupakan
Rote Ndao paling banyak memiliki jumlah
Kecamatan dengan incidence rate rendah (0-
kasus diare kategori rendah (8- 48 kasus).
9,9) per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkan
Untuk peta persebaran penyakit diare
bahwa pada tahun 2019 dari 10 Kecamatan di
berdasarkan incidence rate di Kabupaten
Kabupaten Rote Ndao paling banyak
Rote Ndao Tahun 2020 dapat dilihat pada
memiliki incidence rate ( IR) diare kategori
gambar 6.
rendah ( 0- 9,9) per 1000 penduduk. Untuk
peta persebaran penyakit diare berdasarkan
jumlah kasus di Kabupaten Rote Ndao Tahun
2020 dapat dilihat pada gambar 5.
5
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Pada tahun 2018- 2020 kasus diare
tersebar di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Rote Ndao Provinsi NTT yang
terdiri Kecamatan Landu Leko. Kecamatan
Rote Barat Daya, Kecamatan Rote Barat
Laut, Kecamatan Lobalain, Kecamatan
Rote Tengah, Kecamatan Pantai Baru,
Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Rote
Barat, Kecamatan Rote Selatan,
Kecamatan Ndao Nuse, Kecamatan Landu
Leko.
2. Kasus diare di Kabupaten Rote Ndao
Provinsi NTT mengalami penurunan
jumah kasus dari tahun 2018- 2020.
3. Dari tahun 2018- 2020 Kecamatan yang
memiliki Jumlah kasus diare kategori
tinggi secara berturut-turut adalah
Kecamatan Rote Barat Laut dan
Kecamatan yang memiliki Jumlah kasus
diare kategori rendah secara berturut- turut
adalah Kecamatan Landu leko dan Ndao
Nuse.
Gambar 6. Peta Persebaran Penyakit Diare 4. Pada tahun 2018- 2020 dari 10 Kecamatan
Berdasarkan incidence rate di Kabupaten Rote di Kabupaten Rote Ndao paling banyak
Ndao Tahun 2020 memiliki jumlah kasus diare dan incidence
rate ( IR) diare kategori rendah.
Gambar 6 menyajikan Incidene Rate (IR)
Diare menurut Kecamatan di Kabupaten Rote
Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2020. Rote Selatan, Rote Barat Daya, Pantai
Baru merupakan Kecamatan di Kabupaten DAFTAR PUSTAKA
Rote Ndao dengan Incidence Rate (IR) tinggi
( 9,7-12,8) per 1000 penduduk, sedangkan
Rote Barat Laut, Rote Tengah dan Lobalain
merupakan Kecamatan dengan incidence rate
sedang (5,4- 9,7) per 1000 penduduk dan
Ndao Nuse, Rote Barat, Rote Timur dan
Landu Leko merupakan Kecamatan dengan
incidence rate rendah (1,5-5,4) per 1000
penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa pada
tahun 2020 dari 10 Kecamatan di Kabupaten
Rote Ndao paling banyak memiliki incidence
rate ( IR) diare kategori rendah ( 1,5- 5,4) per
1000 penduduk.

Anda mungkin juga menyukai