Laporan Praktek Kerja Industri
Laporan Praktek Kerja Industri
2022/2023
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD ARFANSYAH
NIS:19563
1
DAFTAR ISI
Halaman awal
Lembar pengesahan perusahaan ……………………………… ii
Lembar persetujuan sekolah ……………………………… iii
Lembar konsultasi guru pembimbing ……………………… iv
Kata Pengantar ……………………………………………… v
Daftar isi ……………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………….. 1
1.1.1 Pengertian prakerin ……………………………….. 2
1.1.2 Tujuan prakerin ……………………………….. 2
1.1.2.1 Tujuan Umum ……………………….. 2
1.1.2.2 Tujuan Khusus ……………………….. 3
1.1.3 Tujuan penulisan laporan prakerin ……………….. 3
1.1.4 Ruang lingkup penulisan ………………………. 3
1.2 Organisasi dan manajemen ………………………………. 4
1.2.1 Sejarah berdirinya bengkel ………………………. 4
1.2.2 Struktur organisasi ………………………………. 4
1.2.3 Disiplin kerja ………………………………. 4
1.2.4 Pemeliharaan tempat kerja ………………………. 5
1.2.5 Lokasi PT. Mustika Tama Besuk – Tempeh ………. 5
2
2.2.2 Motor AC/ Arus searah ……………………….. 8
2.3 Bagian – bagian motor listrik ……………………….. 9
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar belakang Prakerin
Sebagai Negara yang sedang berkembang, dimana kemajuan ekonomi
terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga diharapkan mencapai target yang
diprogramkan.
Seiring dengan itu dampak globalisasi dunia juga persaingan dunia usaha
semakain meningkat diantara Negara Negara produsen. Dampak persaingan dunia
usaha tidak hanya pada kwalitas dan harga tetapi juga dibidang jasa dan
keterampilan kerja (skill) serta tingkat profesionalitas dan servicenya.
Dalam mengantisipasi gejala tersebut di atas, bangsa Indonesia harus
bekerja keras untuk mempersiapkan sumber daya yang handal. Mulai dari
infrastruktur hingga pengembangan keterampilan dan keahlian professional harus
dipersiapkan bagi setiap anak didik.
Peranan sector pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya tersebut
diatas tidak dapat di abaikan. Program pendidikan harus berorientasi pada
kebutuhan pasar kerja. Demikian pula produkyang dihasilka oleh dunia usaha
yang harus merupakan konsumsi masyarakat luas.
Denagn demikian proses pelatihan akan member arti pada pencapaian
tujuan pendidika nasional.
Muncul gagasan link & Match ternyata telah dibuka peluang bagi pihak
pelaksanaan pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan, untuk
memungkinkan bekerjasama dengan dunia dalam membina dan mengembangkan
potensi lulusan sesuai dengan keperluan dan formasi potensi jabatan profesi di
lapangan.
Link & Match juga member kesempata bagi peserta didk SMK ( Sekolah
Menengah Kejuruan ) untuk mengembangkan kreativitas belajar pada wahana
pendidikan yang realities. Pihak SMK harus dapat memanfaatkan dunia usaha ini
sebagai wahana pelatihan yang paling efektif bagi pembentukan keterampilan dan
sikap professional para lulusannya.
Dengan adanya kesepakatan kerja sama antara pihak sekolah dengan dunia
usaha maka kegiatan belajar mengajar ( KBM ), akan dimungkinka dapat
4
berlangsung pada 2 tempat, si sekolah dan di industri. Di sekolah para siswa
diajarkan teori dan di industry mereka melakukan kegiatan praktek. Dengan
proses belajar seperti ini para siswa SMK akan memperoleh pengalaman yang
sangat berharga sebagai persiapan memasuki bursa kerja. Kwgiatan belajar
mengajar seperti ini. disebut dengan praktek kerja industri.
Praktek kerja industry memberikan nilai tambah yang sangat berarti, bagi
sekolah maupun indusri. Bagi sekolah, biaya pendidikan akan rendah disamping
itu kondisi yang nyata. Sebaliknya bagi industri akan mendapatkan para lulusan
yang terampil sebagai tenaga kerja yang produktiv yang siap pakai.
1.1.1 Pengertian Prakerin
Praktek kerja Industri, adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan
sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian
yang di peroleh melalui kegiatan ( Prakerin ), terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian professional tertentu.
1.1.2 Tujuan Prakerin
1.1.2.1 Tujuan Umum
a. Menghasilakan tenaga kerja yang memiliki keahlian
professional, dengan tingkat pengetahuan, Keterampilan
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkokoh “ Link & Match “ antara sekolah dan dunia
usaha .
c. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan
tenaga kerja yang berkwalitas.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagiab dari proses pendidikan.
1.1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mempersiapkan para siswa untuk belajar bekerja secara
mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan
5
potensi dan kreativitas sesuaidenga minat dan bakatnya
masing – masing
b. Meninkatkan status dan kepribadian para siswa sehingga
mampu berinteraksi, berkomunikasi dan memiliki rasa
tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.
c. Memberika kesempatan dan garansi bagi para siswa yang
berpotensi untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan
produktif berdasarkan pengakuan standart profesi.
1.1.3 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin
1. Sebagai syarat mengikuti ujian akhir nasional tahu pelajaran
2013 / 2014
2. Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan
pelajaran yang didapat di dalam sekolah.
3. Siswa mampu mencari alternative pemecahan masalah kejuruan
sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih lebih meluas dan
mendalam yang terungkap dalam karya tulis yang disusun.
4. Sisa mampu mengumpulkan data untuk kepentingan sekolah dan
menambah perbendaharaan perpustakaan untuk menunjang
peningkatan pengetahuan siswa selanjutnya.
1.1.4 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Prakerin
Dalam Penulisan lapora ini, selain membahas organisasi
manejemen, khususnya sejarah bengkel dan ketenaga kerjaan juga
dilakukan pembahasan keterampilan kerja yang hanya membahas tentang
Analisis dan Menggulung Motor Listrik.
6
Sejarah berdirinya bengkel listrik PT. MUSTIKA TAMA Besuk –
Tempeh lahir bersamaan dengan dibangunnya PT. MUSTIKA TAMA
secara keseluruhan berupa pembangunan pabrik kayu yang tergolong
pabrik yang besar dilihat dari jumlah karyawan dan pemakaian bahan
baku produksinya,
Karena pabrik kayu CV. MANDIRI BERSAMA ELEKTRIK dalam
proses produksinya menggunakan tenaga listrik yang besar terutama
dalam pemakain motor listrik maka secara terpisah didirikan bengkel
listrik tersendiri.
PIMPINAN BENGKEL
ELING SUTOPO
Tehnisi Tehnisi
YANTO FERDI
Tata tertib dalam sebuah bengkel sangat perlu sikap untuk mentaati
tata tertip kerja berguna untuk meningkatkan produktivitas kerja dan
kedisiplinan yang tinggi.
CV. MANDIRI BERSAMA ELEKTRIK juga menerapkan tata
tertip kerja pada kami peserta pkl.
7
Ada beberapa poin tata tertip kerja di bengkel “ CV.
MANDIRI BERSAMA ELEKTRIK “,
Diantaranya ;
8
BAB II
PEMBAHASAN TEORITIS
9
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam tiga kelompok:
Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah
pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
10
2.2 JENIS MOTOR LISTRIK
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC
dan motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input,
konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan
dibawah ini.
Gambar 3 motor DC
11
Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang
membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor
listrik AC memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor"
seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.
Gambar 4 Motor AC
a) Rotor
Rotor dari motor induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Rotor Sangkar
12
Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak
menggunakan rotor dengan jenis ini. Karena rotor jenis
ini, pada motor induksi adalah paling sederhana dan
kuat rotor jenis ini dibuat dari baja silicon dan terdiri
dari inti yang berbentuk silinder yang sejajar dengan
alur/slot dan diisi dengan tembaga atau alumunium
yang berbentuk batangan.
2. Rotor Belit
Rotor ini memiliki belitan–belitan kawat jadi kalau
didistribusikan maka motor jenis ini juga dapat kita
fungsikan sebagai alternator (generator) dengan
demikian pada rotor ini akan memiliki kutub– kutub
pada stator belitan internal rotor dari motor ini
dihubungkan secara bintang (tiga fasa) kemudian
terminal belitan tersebut dikeluarkan dan
disambungkan ke tiga buah slip ring terisolasi yang
diletakkan pada poros motor dengan sikat diatasnya.
Ketiga sikat ini secara eksternal dihubungkan ke suatu
reostat yang membentuk bintang. Reostat pada motor
ini berfungsi untuk meningkatkan torsi asut motor pada
saat periode pengusutan. Apabila motor ini bekerja
pada kondisi normal, maka slip ring secara otomatis
terhubung pendek. Sehingga ring diatas tangkai
terhubung bersama oleh suatu logam yang tertekan
selanjutnya secara otomatis sikat tersebut terangkat dari
slip ring yang berfungsi untuk mengurangi rugi–rugi
gesekan. Selain dua bagian utama tersebut motor
induksi juga mempunyai konsturksi tambahan antara
lain rumah stator, tutup stator, kipas dan terminal
13
hubung.
Gambar 5 Rotor
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator,
menghasilkan tegangan induksi, interaksi antara medan
putar stator dan medan magnet rotor akan
menghasilkan torsi putar pada rotor.
b) Stator
Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater
motor sinkron maupun generator. Pada stator terdapat susunan
kawat yang dimasukkan kedalam alur untuk menerima belitan
stator dari motor akan membawa belitan menurut jenis motornya
misalkan motor satu fasa, maka statornya akan membawa belitan
satu fasa, dimana diumpan dari penyedia tegangan satu fasa
sedangkan untuk motor jenis tiga fasa, maka statornya akan
membawa belitan tiga fasa yang diumpan dengan penyedia
tegangan tiga fasa. Jumlah kutub dari suatu motor akan
menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak
jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang
dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka
14
putaran yang dihasilkan makin cepat.Stator pada motor induksi
adalah sama dengan yang dimiliki oleh Motor Sinkron dan
Generator Sinkron.Konstruksi stator terbuuat dari laminasi-
laminasi dari bahan besi Silikon dengan ketebalan ( 4 s/d 5) mm
dengan dibuat alur sebagai tempat meletakkan belitan/Kunmparan.
Secara detail ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 6. Stator
15
BAB III
LANGKAH KERJA
16
terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi
penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan,
pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.
Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan
aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan
pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan
secara baik.
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK
yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.Secara
teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi
beberapa hal sebagai berikut :
17
2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran dari K3 adalah :
1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain
2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3. menjamin proses produksi aman dan lancar
Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam
dunia pekerja, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu :
Internal
o Over Voltage
o Hubungan Pendek
o Induksi
o Arus Berlebih
o Korosif Kabel
o Kebocoran Instalasi
o Campuran Gas Eksplosif
18
Dapat melepas pulley
Dapat melepas kipas
Dapat melepas mur dan baut pengikat motor
Dapat melepas kumparan-kumparan stator pada motor AC satu phasa
maupun tiga phasa
| || | | || |
1−¿7 21−¿ 15 4−¿ 10 24−¿ 18
A 2−¿ 8 20−¿ 14 a B 5−¿ 11 23−¿ 17 b
3−9 19−13 6−12 12−16
19
Gambar bentangan :
20
Gambar 8. Bagian – bagian motor 3 fasa
21
- Penitik 1 Buah
- Tang potong 1 Buah
- Tang lancip 1 Buah
b. Bahan
- Kawat Email
22
- lak / Insulation laquer
- selonggsong ( Slove )
- Timah ( Tinnol )
- Kertas Gosok
- Kabel NYAF
- pelumas / grace
23
- Kuas
24
Ujung – ujung kumparan diberi tanda dengan huruf – huruf U, V,
W, X, Y dan Z. Bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X,
pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujungnya Z.
Langkah kumparan diberi tanda Ys
G
Ys =
2p
Penyelesaian :
25
G 12
Ys = 2 p = 4
= 3
G 12
q = 2 p . m = 4.3 = 1
G 12
K =2 p = 4 = 3
360° 360°
KAR = G
= 12 = 30° radian
120° 120°
Kp = KAL = 60° = 2
26
V │3 – 6 │ │9 – 12 │y
W│5 – 8 │ │11 – 2 │z
Gambar bentangan :
beritanya menjadi ;
U │ 1 – 4 │ │7 – 4 │ │7 – 10 │ │1 – 10 │x
V │ 3 – 6 │ │9 – 6 │ │9 – 12 │ │3 – 12 │y
W │5 – 8 │ │11 – 8│ │11 – 2 │ │5 - 2 │z
Gambar bentangan
27
Gambar 11. Contoh perhitungan
G 24
Ys = 2 p = 4 = 6
G 24
q = 2 p . m = 4.3 = 2
G 24
K = 2p = 4 = 6
28
360° 360°
KAR = G = 24 = 15° radian
120° 120°
Kp = KAL = 30° = 4
2 dari alur ke 5
U |1−¿
2−¿ 8| |14−¿ 20|
7 13−¿ 19
x
V |5−¿
6−¿ 12| |18−¿ 24|
11 17−¿ 23
y
| 9−¿ 15 | |21−¿ 3|
W 10−¿ 16 22−¿ 4 z
Gambar bentangan :
29
Gambar 12. contoh Perhitungan
Penyelesaian :
G 36
Ys = 2 p = 4 = 9
G 36
q = 2 p . m ¿ 4.3 = 3
G 36
K = 2p = 4 = 9
360° 360°
KAR = G = 36 = 10° radian
30
120° 120 °
Kp = KAL = 20 ° = 6
dari alur ke 7
Daftar lilitannya :
| || |
1 −10 19 −28
U 2 −11 20 −29 x
3−12 21−30
| || |
7 −16 25 −34
V 8 −17 26 −35 y
9−18 27−36
| || |
13 −22 31 −4
W 14 −23 32 −5 z
15−24 33−6
Gambar bentangan :
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan melakukan penggantian bearing pada motor listrik kita dapat :
- Memahami fungsi bearing yang terdapat di motor listrik.
- Melakukan penggantian bearing.
- Memperlancar kegiatan proses produksi.
4.2 Saran
Saran untuk penggantian bearing :
- Gunakan bearing yang berkualitas baik/bagus.
- Berhati-hati dalam pemasangan bearing.
32
4.3 Saran untuk pihak Industri :
- Tingkatkan kedisiplinan kerja.
- Meningkatkan kerja sama yang bermutu.
- Di harapkan perusahaan dapat menerima adik-adik kelas kami untuk
melaksanakan prakerin di tahun-tahun yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
33
Pokja Prakerin,panduan Prakerin,SMKN Klakah,Cirebon 2013
Anton Supratno,pergantian Bearing, SMK PUI Majalengka,Cirebon 2012
Sunardi, Mengganti Bearing,SMKN 1 Jamblang,Cirebon 2010
34
-