Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Perubahan Adaptasi Dan Fisiologi Pada Tubuh Ibu Hamil


Dosen Pengampu : Ika Suherlin, SST, M.KEB

Oleh:
KELOMPOK 3 (1C)
Ilan Rahmillah
Ismiwahyuni Latif
Putri Maharani Lanangawa
Riati Baid
Sri Mutia Umar
Safania Husain
Sitinur Fadila Hasan

DIII KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

2021/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-
Nyalah, makalah Pengantar Asuhan Kebidanan ini dapat kami selesaikan.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan dan bantuan dari
berbagai pihak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Gorontalo, 21 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................i

Kata Pengantar............................................................................................................................ii

Daftar Isi....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3

A. Sistem Perkemihan..........................................................................................................3
B. Sistem Muskulusketal.....................................................................................................5
C. Sistem Integumen............................................................................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hamil adalah bagian dari daur hidup seorang wanita, dan saat wanita
mengalami kehamilan akan terjadi perubahan pada bagian tubuh, perubahan
psikologis dan perubahan sosial. Terjadinya kehamilan memiliki masa yang
diawali dengan terjadinya konsepsi dan di akhiri lahirnya hasil konsepsi atau
janin. Kehamilan berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan
lebih 7 hari. Dimana proses tersebut di hitung dimulai dari hari pertama
seorang wanita mengalami haid sampai pada hari terakhir haid. Kehamilan
dibagi menjadi tiga bagian rimister yaitu pada trimester 1 yang tejadi pada
awal terjadi konsepsi sampai pada usia kehamilan 3 bulan. Pada trimester 2
terjadi pada bulan ke 4 sampai pada 9 bulan.

Pada kehamilan yang sedang berlangsung, di dalam Rahim wanita terdapat


embrio fetus. Saat proses kehamilan terjadi maka hasil perubahan yaitu bakal
janin atau embrio fetus. Bisa terjadi kehamilan tunggal dan kehamilan triplet
atau kembar. Lamanya waktu untuk menjalani proses kehamilan adalah 40
minggu 10 hari. Pada ilmu kebidanan terdapat istilah “gravida” yang memiliki
arti wanita hamil. Kemudian untuk calon manusia atau janin yang terdapat
dalam Rahim yang sedang tumbuh di sebut “embrio”. Primagovida merupakan
sebutan dari wanita dengan kehamilan yang pertama di alaminya dan
multigravida merupakan wanita yang sedang hamil untuk yang kedua kali atau
lebih dari itu. Wanita yang sedang hamil akan mengalami perubahan secara
fisiologi yaitu perubahan mental emosional, perubahan tubuh, serta sosial.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu:

1. Apa saja perubahan adaptasi fisiologi pada sistem perkemihan?

2. Apa saja perubahan adaptasi fisiologi pada sistem muskuloskeletal?

3. Apa saja perubahan adaptasi fsiologi sistem integumen?

C. Tujuan

Adapun tujuan yaitu:

1. Dapat memahami apa saja perubahan yang terjadi pada sistem perkemihan

2. Dapat memahami apa saja perubahan yang terjadi sistem muskulusketal

3. Dapat memahami apa saja perubahan yang terjadi sistem integument


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Perubahan Pada Sistem Perkemihan


Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal
esterogen juga hormone progesterone, adanya tekanan yang dapat
menimbulkan pembesaran uterus serta peningkatan pada volume darah. Pada
masa terjadinya kehamilan yang memasuki masa minggu ke 10 maka terjadi
dilatasi pada pelvis ginjal dan ureter. Pada masa kehamilan terjadinya dilatasi
ureter akan tampak lebih jelas di atas pintu panggul, sebagian karena ureter
terjdi kompresi antara uterus dan pintu atas panggul. Pada dinding otot polos
ureter akan mengalami hiperplasia juga hipertopri serta adanya relaksasi pada
tonus otot. Ureter akan memanjang dan berkelok – kelok dan membentuk
suatu lekukan tunggal atau ganda. Pada kehamilan Pada masa kehamilan
selanjutnya tejadi perubahan pada pelvis ginjal kanan dan ureter menjadi lebih
berdilatasi.

Dibandingkan dengan pelvis bagian kiri yang merupakan efek dari


pergeseran uterus yang berat ke bagian kanan dan akan terdapat kolon rekto
sigmoid di bagian kiri. Perubahan yang terjadi pada hal ini akan membuat
pelvis dan ureter yang akan mampu menampung urine. Hal tersebut dapat
menyebabkan ibu hamil rentan terhadap infeksi saluran kemih. Iritabilitas
kandung kemih, nokturia, dan sering berkemih (urinary frequency) dan
urgensi (tanpa disuria) umum dilaporkan pada awal kehamilan. Pada masa
kehamilan akan terjadi sering miksi yang merupakan efek peningkatan
sensivitas dari kandung kemih dan tahap berikutnya maka akan terjadi
kompresi pada kandung kemih. Saat kehamilan terjadi maka uterus akan
semakin membesar yang dapat menekan kandung kemih sehingga mampu
menimbulkan rasa ingin buang air kecil walapun kandungan urin sangat
sedikit. nyeri ulu hati (heart burn), konstipasi, peningkatan waktu
penggosongan dan pengentalan empedu. Regurgitasi esofagus, peningkatan
waktu pengosongan lambung, dan peristalsis balik akibatnya mengalami nyeri
uluhati (heart burn). Absorpsi air di usus besar meningkat sehingga terjadi
konstipasi. Selain itu, perlambatan usus, makanan kurang serat dan cairan,
distensi abdomen, serta pergeseran usus akibat kompresi dapat meningkatkan
konstipasi. Konstipasi yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan
hemoroid, yaitu varises vena di rektum dan anus. Peningkatan waktu
pengosongan dan pengentalan empedu dapat menyebabkan pembentukan batu
empedu selama kehamilan.

Perubahan pada sistem perkemihan terjadi pada trimester I hingga


trimester III yaitu:

 Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga
sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan
bila uterus gravidus keluar dari panggul. Pada kehamilan normal, fungsi
ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma
ginjal meningkat pada kehamilan.
 Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang.
Karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester II, kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.
Uretra atas memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser
keatas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hyperemia
kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.
 Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan
mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolisme air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke
kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid disebelah kiri. Perubahan-
perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam
volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.

Kebutuhan cairan tubuh selama masa kehamilan juga dapat


mempengaruhi urin yang dikeluarkan. Sirkulasi janin, cairan ketuban, dan
volume darah yang lebih tinggi harus didukung dengan banyaknya cairan yang
dikonsumsi. Banyaknya cairan yang dikonsumsi oleh ibu akan menyebabkan
konsentrasi protein darah menurun. Darah menjadi terlalu encer, sehingga
sekresi ADH terhalang. Maka penyerapan air oleh dinding tubulus kurang
efektif, sehingga, terbentuk urin yang banyak. Banyaknya responden yang
memiliki volume urin lebih dari 1600 ml dan 1500-1600 ml pada trimester 1,
2 dan 3, dikarenakan setiap responden tersebut telah sadar akan pentingnya
asupan cairan pada masa kehamilan. Pengetahuan yang cukup mengenai
perubahan fisiologis pada masa kehamilan juga mempengaruhi terjadinya
peningkatan volume urin.

Perubahan fisiologis pada sistem urinaria merupakan fisologis normal


yang terjadi pada masa kehamilan. Meskipun sebuah perubahan fisiologis
normal, akan tetapi hal tersebut juga harus diatasi. Peran bidan disini dapat
membantu para ibu hamil yang mengalami kesulitan dalam mengatasi
perubahan yang biasa muncul selama masa kehamilan. Mengatasi hal tersebut
perawat dapat menganjurkan kepada para ibu hamil untuk lebih banyak
mengkonsumsi air putih, sehingga kebutuhan yang diperlukan oleh ibu akan
terpenuhi secara maksimal. Perawat juga dapat menganjurkan pada ibu yang
mengalami perasaan mual atau muntah saat mengkonsumsi air putih, dengan
mengganti asupan cairannya pada makanan yang mengandung banyak cairan
seperti buah ataupun sayur yang berkuah. Hal tersebut juga dapat diterapkan
oleh ibu yang kurang suka mengkonsumsi air putih.

B. Perubahan Pada Sistem Integumen

Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan pada keseimbangan


hormone dan terjadinya peregangan pada mekanis yang dapat menyebabkan
timbulnya perubahan pada sistem integument. Selama kehamilan pada kulit
terjadi hiperpigmentasi yang dipengaruhi hormone melanophore stimulating
hormon di lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar surarenalis.
Terjadinya hiperpegmentasi pada sistem integumen yang sering terjadi adalah
pada bagian daerah leher, payudara yang khususnya bagian areola mamae dan
putingnya. Sering juga terjadi hiperpigmentasi pada muka dan abdomen ibu
hamil.

Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis


menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen dalam
masa kehamilan. Kloasma adalah bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada
kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya pada wanita hamil
berkulit hitam. Kloasma yang timbul pada wanita hamil biasanya hilang
setelah melahirkan. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simfisis pubis
sampai ke bagian atas fundus garis tengah tubuh. Garis ini dikenal sebagai
linea alba sebelum hiperpigmentasi di induksi hormon timbul. Linea nigra
timbul pada semua wanita hamil dan hal ini merupakan sesuatu yang
fisiologis.

Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanisme


bertanggung jawab pada beberapa perubahan di system inbtegumen selama
kehamilan. Hiperpigementasi distimulasi oleh hormone melanotrofin dari
hipofisis anterior yang meningkat selama masa kehamilan. Putting susu,
areola, mamae, axila dan vulva akan menggelap pada minggu ke 16
kehamilan. Hal Ini merupakan bercak hiperpigemntasi kecoklatan di kulit pipi,
hidung, dan dahi, terutama pada Wanita hamil berkulit gelap. Cloasma terlihat
pada 50%-70% pada ibu hamil. Hal tersebut terjadi pada minggu ke 16 dan
terjadi sampai aterm. Cloasma karena kehamilan akan memudar setelah
persalinan, selain itu adanya linea nigra yang merupakan garis terpigmentasi
dari simfisis pubis sampai ke atas fundus di garis tengah.
Pada primigravida, pemanjangan linea nigra dimulai pada bulan ketiga,
berjalan seiring dengan pertambahan tinggi fundus. Pada multigravida seluruh
garis dapat muncul lebih awal dari bulan ketiga. Tidak semua ibu hamil
memiliki tanda linea nigra ini, selain itu linea nigra juga didapati pertumbuhan
rambut sepangjang garis dengan atau tanpa pigmentasi. Selain linea nigra,
stretch mark jugamuncul pada 50% - 90% ibuhamil, yaitu pada masa hamil
pada trimester kedua kehamilan yang disebabkan oleh adanya hormone
adrenokortik osteroid. Striae menunjukkan pemisahan jaringan ikat (kolagen)
dibawah kulit. Garis yang sedikit cekung kedalam kulit ini cenderung terjadi
di daerah dengan peregangan maksimal (seperti paha, payudara dan abdomen).
Peregangan ini terkadang memberikan sensasi gatal. Warna striae bervariasi
bergantung dari warna kulit masing-masing ibu hamil. Striae tampak merah
muda pada ibu hamil berkulit terang dan lebih terang dari pada kulit
sekitarnya pada Wanita berkulit gelap. Pada multipara, selain striae dalam
kehamilan saat ini, akan ada garis keperakan mengkilap (pada Wanita berkulit
terang) atau garis keunguan (Wanita berkulit gelap). Garis-garis ini
merupakan bekas striae dari kehamilan sebelumnya.

C. Perubahan Pada Sistem Muskuloskeletal

Pada masa terjadinya keamilan yang terjadi pada sistem


muskoluskeletal akan terjadi perubahan yang drastis, seperti progesteron yang
bekerja pada kartilago dan jaringan ikat pada banyak sendi yang
memugkinkan bergerak lebih leluasa. Hormon ini bermanfaat pada panggul
karena memiliki manfaat pada panggul guna melebarkan diameter jalan lahir,
tetapi hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri pada ibu hamil
yang terutama pada ibu hamil trimester 3 atau menjelang masa persalinan.
Efek relaksin, progesteron, dan perubahan pada pusat keseimbangan tubuh ibu
dapat menyebabkan perubahan gaya berjalan.

Pada sistem musculoskeletal, saat kehamilan berlangsung menjelang


trimester 3 maka ibu hamil akan sering mengalami sakit punggung yng
disebabkan oleh relaksasi sendi sakrosakroiliaka dan efek perubahan postur
tubuh juga menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil. Otot abdomen
akan menjadi semakin tegang selama kehamilan sehingga otot rektus
abdominalis terpisah pada usia kehamilan memasuki trimester 3 hal ini dapat
memperburuk sakit punggung. Penggunaan konset maternitas yang pas dapat
meminimalkan ketidaknyamanan akibat kondisi tersebut.

Kehamilan merupakan kondisi fisiologis yang normal terjadi pada


seorang wanita. Kehamilan ditandai dengan adanya pertumbuhan janin.
Perubahan biomekanik, fisiologis dan struktural dapat menyediakan
lingkungan yang sesuai untuk nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan janin
serta mempersiapkan ibu untuk proses kelahiran. Perubahan ini dimediasi oleh
hormon progesteron, relaxin, dan estrogen. Hormon-hormon ini dapat
mempengaruhi sistem muskuloskeletal dengan mengubah struktur jaringan
ikat dan meningkatkan mobilitas sendi kapsul, segmen tulang belakang serta
struktur sendi panggul. Pertambahan berat badan selama kehamilan mengubah
kontur tubuh, bagian depan perut menjadi menonjol bersama dengan lordosis
lumbal yang berlebihan sehingga mengubah cara berjalan wanita hamil dan
menyebabkan peningkatan frekuensi jatuh dan nyeri punggung bawah
sebanyak 50%. Kehamilan dapat menyebabkan perubahan seluruh sistem
tubuh wanita akibat meningkatnya hormonal yang dikeluarkan oleh plasenta
sehingga terjadi keseimbangan baru dan adaptasi ibu. Perubahan yang paling
besar terjadi pada sistem genetalia perempuan, karena merupakan tempat
tumbuh-kembangnya hasil konsepsi yang terus berlanjut sampai aterm di
dalam uterus. Selama hamil, uterus berubah bentuk menjadi sebuah organ
muskular berdinding relatif lebih tipis dengan kapasitas yang mampu untuk
menampung janin, plasenta dan cairan amnion. Setelah konsepsi, ukuran
payudara meningkat dan pigmentasi areolar semakin gelap. Kelenjar sebacea
pada permukaan areolar (tuberkel Montgomery) menjadi makin menonjol,
yang menghasilkan sekresi protektif yang melumasi puting susu dan areolar.
Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan,
penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada akhir
kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan merupakan suatu peristiwa alamiah yang akan dialami


oleh setiap wanita. Seorang wanita atau ibu dinyatakan hamil akan
mengalami beberapa perubahan baik itu perubahan fisiologis maupun
psikologis. Beberapa perubahan fisiologis yang timbul selama masa
kehamilan dapat dikenal dengan tanda kehamilan. Perubahan fisiologis
tersebut meliputi perubahan pada sistem reproduksi dan payudara, dimana
terdiri dari perubahan pada uterus, ovarium, vagina dan vulva, serta
payudara. Perubahan yang terjadi pada sistem tubuh secara umum yaitu
meliputi perubahan sistem kerdiovaskular, perubahan sistem endokrin,
perubahan sistem respiratori, perubahan sistem gastrointestinal, perubahan
sistem skeletal, serta perubahan sistem urinaria. Perubahan sistem urinaria
dan ginjal cukup banyak terjadi pada ibu hamil, dimana kecepatan filtrasi
dari glomerolus dan aliran darah renal meningkat sampai 50% sebagai
akibat dari kenaikan cardiac output. Terjadi pula sedikit hidronefrosis atau
hidroureter, hal bisa dikarenakan menurunnya tonus otot atau adanya
tekanan dari uterus yang membesar pada kandung kemih. Fungsi ginjal ini
berubah akibat adanya hormon kehamilan, peningkatan volume darah,
postur wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan.

DAFTAR PUSTAKA

Inna Sholicha Fitriani, Buku Refocusing Problem Ibu Hamil. Tahun 2019

Fadlulloh, K. (2019). VISUALISASI 3D ANATOMI MANUSIA PADA SISTEM


REPRODUKSI, SISTEM INTEGUMEN, DAN SISTEM ENDOKRIN.

Jusuf, A. A. (n.d.). Sistem Perkemihan. Diktat Kuliah Histologi.

Miftahul Khairoh, A. R. (2019). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakad Media.

Wahyuni, D. T. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM


MUSKULOSKELETAL.

Anda mungkin juga menyukai