Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian Pengawasan
2. Tujuan Pengawasan
3. Proses Pengawasan
Tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses
pengawasan : (1) Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standar
ukuran ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum atau khusus, tetapi selama seorang
masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan. (2) Perbandingan antara
hasil yang nyata dengan ukuran yang tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak
yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini. (3) Kegiatan mengadakan koreksi.
4. Tingkatan Pengawasan.
Jantung dari sistem pengawasan itu adalah “Feed Back” bagian dimana informasi
dilaporkan, sumber-sumber yang menyebabkan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan yang
dikehendaki / ditemukan, dan koreksi-koreksi dilaksanakan. Untuk dapat memahami “feed
back” model pengawasan, akan lebih baik jika kita singgung dalam konsep “open loop” dan
“closed loop system”. Sistem closed loop ialah suatu sistem yang tidak memerlukan
pengawasan lebih jauh atau tidak bisa diawasi sama sekali selama sistem pengawasan ini
berlangsung. Sistem terbuka (open loop system) merupakan sistem yang secara terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungan dan mencapai keseimbangan dinamis selama ada kapasitas
kerja transformasi energi.
Langkah-langkah pengawasan dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu: (a) Pengawasan
awal ; (b) Pengawasan tengah berjalan ; (c) Pengawasan akhir. Maksud dari pengawasan awal
yang mendahului tindakan adalah tiada lain untuk mencegah serta membatasi sedini mungkin
kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan sebelum terjadi. Sedangkan pengawasan tengah
berjalan dilakukan untuk memantau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Sementara
pengawasan akhir tidak berdiri sendiri tetapi merupakan kombinasi dari pengawasan awal
dan tengah.
Tanggung jawab yang utama untuk pemeliharaan jumlah tenaga kerja yang seimbang
merupakan bagian dari keputusan para manajer. Lebih jauh, adanya kontrol terhadap tenaga
kerja manusia yang diterapkan pada tugas pekerjaan atau dalam kontrol personil, maka
kontrol pusat dapat dipergunakan pengaruhnya. Pemberian gaji upah yang tinggi harus diatur
untuk mengontrol jumlah pekerja.
Membuat program
Pengembangan program
Pelaksanaan program
Mengintepretasikan penemuan-penemuan
Mengadakan perbandingan
Mencari penyimpangan
Analisis pulang pokok merupakan konsep manajemen yang terkenal dan telah
digunakan sejak tahun 40-an. Analisis pulang pokok adalah analisis biaya sebagai input
dengan output yang dihasilkan yaitu revenue. Model break even analysis memungkinkan
hasil yang didapat bisa diuji pada berbagai tingkat permintaan. Melalui penggunaan analisis
ini, manajer dapat mempelajari hubungan antara permintaan, penjualan, biaya, dan revenue
terutama bagaimana biaya dan volume bisa berakibat terhadap profit.
Dalam mempelajari analisis pulang pokok ini, manajer dapat menjadikan hubungan
antara fixed cost, variable cost, penjualan, dan profit sebagai patokan untuk mengetahui
keadaan keuangan perusahaannya. Contoh dari biaya variabel adalah biaya tenaga kerja
langsung dan biaya bahan baku langsung. Contoh dari biaya tetap adalah pabrik dan
peralatan. Hubungan antara fixed cost, variable cost, penjualan, dan profit dapat digambarkan
dalam bentuk kurva/gambar. Break Event Point dicapai saat penerimaan total (Total Revenue)
sama dengan biaya total (Total Cost). Saat TR lebih besar dari TC, maka akan dicapai laba.
Namun apabila TR lebih kecil dari TC, maka akan dicapai rugi.
c) Metode Persediaan Just in Time, adalah sistem yang menyatukan arus proses
keseluruhan supaya mengurangi pemborosan yang tidak diperlukan,
mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas dalam berbagai aktivitas
termasuk permintaan suku cadang, sistem persediaan, dan manajemen dana.
Ide dasar just in time yang diterapkan dalam sistem persediaan adalah hanya
memproduksi apabila ada permintaan dengan cara memenuhi
sejumlah/kuantitas yang diminta.
Dalam hal ini, Robbin dan Coulter (2002) memberikan contoh ilustrasi program linier
dalam perusahaan yang dipimpin oleh Kamie Bousman dalam mengelola pabrik yang
menghasilkan dua jneis produk pewangi rumah tangga yang beraroma kayu manis: lilin
bunga rampai dan serpihan kayu yang dijual dalam kantong. Usahanya itu bagus dan ia dapat
menjual seluruh produk yang dihasilkannya. Kesulitannya yakni mengingat bahwa kantong
bunga rampai maupun lilin itu diproduksi di departemen produksi yang sama, berapa banyak
masing-masing produk yang harus dibuatnya untuk memaksimalkan laba? Kamie dapat
menggunakan program linier untuk memecahkan masalah alokasi sumber dayanya.
Teori waktu tunggu atau Queves digunakan jika pusat jasa/perusahaan dapat membuat
perjanjian dengan pelanggannya dan pelanggan mereka mempertahankannya. Masalah garis
tunggu memiliki struktur yang sama; input datangnya fasilitas untuk setiap jasa atau proses
input ini random. Tujuan dari teori Queving adalah untuk menyeimbangkan biaya untuk
mendapatkan garis yang cukup dalam melayani pembeli lawan biaya berhubungan langganan
karena garis yang tidak cukup.
Analisis rasio yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan suatu
organisasi ialah dengan cara mengambil data dari laporan keuangan, kemudian menghitung
rasio atau presentase, setelah itu dianalisis. Rasio adalah pembagian satu angka dengan angka
lain. Meskipun analisis rasio utamanya diaplikasikan pada data keuangan, tetapi memiliki
fungsi aplikasi yang sangat banyak. Rasio-rasio yang sering digunakan ialah rasio likuiditas,
leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio likuiditas mengukur kapasitas organisasi untuk
melihat obligasi jangka pendek terhadap asset likuidnya. Rasio likuiditas sangat menarik bagi
kreditor perusahaan jangka pendek. Rasio leverage menunjukkan kapasitas perusahaan untik
melihat hutang obligasi jangka pendek dan jangka panjang.
7. Program Evaluasi dan Teknik Review (Program Evaluation & Review Technique)
Program evaluasi dan teknik review adalah teknik perencanaan dan pengendalian
yang melibatkan proyek-proyek kompleks seperti jaringan (networks) dari suatu kejadian atau
aktivitas dengan perhitungan waktu yang diharapkan. Kejadian terjadi di awal atau di akhir
tidak digunakan digunakan waktu atau sumber daya, tetapi diwakili oleh lingkaran dan titik
dalam jaringan (network). Aktivitas itu diasumsikan sebagai elemen penggunaan waktu
dalam program dan diwakili oleh anak panah.
Aplikasi Program Evaluation & Review Technique (PERT) pada Air Craft untuk
mencapai kontrak produksi dilakukan dengan langkah-langkah berikut: (1) menentukan
tujuan proyek dan menguraikannya; (2) mendaftar kegiatanyang ada dalam proyek; (3)
membuat ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan aktivitas proyek; (4) menentukan
waktu yang diharapkan dan diperkirakan untuk menyelesaikan tiap aktivitas; (5) menentukan
critical path, yaitu path terpanjang dari semua start sampai finishnya proyek; (6) menentukan
kemungkinan penyelesaian keseluruhan proyek atau aktivitas tertentu tepat waktu.
Mutu adalah tingkat keunggulan suatu barang atau jasa sedangkan quality control
maksudnya ialah perusahaan berusaha menjamin bahwa barang dan jasanya bisa memenuhi
kebutuhan yang memakainya. Untuk memaksimalkan kualitas tidak cukup hanya dengan
memiliki tujuan. Manajer harus membuat standard an tingkat kualitas yang sesuai dengan
tujuan organisasi. Manajer harus menyadari bahwa seiring dengan meningkatnya kualitas,
biaya juga akan naik atau dengan kata lain adanya biaya kualitas (quality costs).
Tiga cara untuk mencapai kualitas standar barang dapat dilakukan dengan cara
berikut: (a) penerimaan sampling atau acceptance sampling adalah proses pemerikasaan atau
inspeksi sejumlah output atau input untuk menentukan penerimaan Iapakah bisa atai tidak);
(b) proses pengendalian statistik atau statistical process control adalah teknik terakhir dalam
usaha mencapai standar yang mengukur kinerja proses pabrikan dengan pengawasan hati-hati
terhadap perubahan apapun pada produk; (c) bagian kontrol atau control chart) adalah grafik
yang menunjukkan seberapa dekat sampel barang dan jasa mencapai standar dalam waktu
tertentu.
Over Control
Dalam organisasi yang luas, selalu ada masalah dalam mempertahankan informasi
yang perlu untuk maksud pengendalian-pengendalian. Kurangnya gambaran tentang
tindakan-tindakan pengendalian menunjukkan kemiskinan manajemen, seperti struktur
organisasi yang meragukan atau kurangnya pengarahan-pengarahan yang kurang dipahami.
Untuk menghindari situasi demikian, seringkali tejadi seorang manajer terpaksa
memekerjakan pegawainya sebagai report control. Mereka sebagian besar mempelajari
permohonan penambahan informasi untuk mencapai keberlakuan pekerja.
Salah satu aspek dalam proses pengawasan yang kini sangat berkembang dan banyak
digunakan adalah alat pengawas otomatis. Mereka digunakan dalam dua cara. Pertama
disebut otak-otak elektronik yang melibatkan banyak sekali fakta-fakta aktual yang
dimasukkan atau dikeluarkan dimana jawaban di dapat dalam waktu sebentar. Dalam hal ini
berarti mengambil hubungan berbagai tindakan dari berbagai keahlian khusus. Kedua adalah
metode pemakaian pemasangan alat pengawas elektronik secara langsung dengan alat-alat
mesin. Penggunaan semacam ini mungkin untuk meningkatkan hasil tanam-tanaman untuk
mempertahankan dan pengawasan harus dibuat kemungkinan untuk meningkatkan efisiensi
kerja yang bergantung pada perkembangan ilmu dan ahli mesin yang akan memberi banyak
kesempatan untuk menghemat. Seperti halnya pengawasan komputer dari tingkat mikro
sampai tingkat paling canggih. Mengadakan pengendalian kerja pada fase terakhir putaan
manajemen adalah penting.
Buku Sumber: Manajemen karangan Maman Ukas.