Sap Gizi Ibu Hamil - Compress
Sap Gizi Ibu Hamil - Compress
Waktu : 35 Menit
4. Metode
Tanya Jawab
5. Evaluasi
a. Standar persiapan
b. Standar proses
c. Standar hasil
6. Daftar Pustaka
Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya
Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan Perawatan Bayi.
Jogjakarta: Diglossia Media.
Varney dan Carolyn. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC
Alfitramadya. 2008. Gizi Kehamilan, http//blogspot.com [diakses pada hari selasa 23
April 2012].
7. Lampiran
a. Leaflet
b. Materi
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi
ibu hamil.
B. Manfaat
d. Anemia/kurang darah
a. Keguguran
c. Cacat bawaan
1) Makanan yang terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah-buahan.
2) Makan lebih banyak dari biasanya oleh karena diperlukan bagi bayi yang dikandungnya.
3) Hindari pantangan makanan, kecuali atas petunjuk dokter.
1) Zat tenaga
Makanan yang mengandung zat tenaga, antara lain : mie, kentang, singkong, jagung, roti dan
sagu.
2) Zat pembangun
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang, telur,
ayam, daging, hati, kacang hijau, dll.
3) Zat pengatur
Makanan yang mengatur zat pengatur antara lain : kangkung, daun singkong, bayam, sawi
hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nangka, mangga, dll.
2.6 Pengetahuan
2.6.1 Pengertian
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” atau
apakah sesuatu itu, dan menjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu (Notoatmodjo, 2010). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,
yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh dari proses penglihatan.
Pada dasarnya, pengetahuan sama dengan ilmu, maka pengetahuan juga memiliki objek.
Pengetahuan harus sesuai denagn objek agar benar. Tujuan dari pengetahuan adalah mencari
kebenaran.
Sementara Notoatmodjo (2010) juga membagi cakupan dalam domain pengetahuan atau
kognitif ini atas 6 (enam) tingkatan sebagai berikut :
1. Tahu (know)
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk
kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu aspek
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui,
dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah pahami terhadap
objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-
komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya
satu sama lain.
5. Sintesis (synthesis)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi atau objek penilaian. Penilaian itu berdasarkan kriteria yang telah ada (Notoatmodjo,
2010).